Manasik Haji Sanadka 2025: Diyaargarow Iyo Fulinta

MANASIK HAJI TAHUN 2025

I. PERSIAPAN (HAL PENTING SEBELUM IBADAH HAJI) a. MELURUSKAN NIAT

1. IKHLAS KARENA ALLAH 2. ITTIBA’

b. MEMBEKALI DIRI DENGAN ILMU (MANASIK HAJI) 1. LMU TENTANG PELAKSANAAN IBADAH HAJI

 RUKUN HAJI DAN UMRAH

 WAJIB HAJI DAN UMRAH

 SUNNAH HAJI DAN UMRAH

2. ILMU TENTANG HUKUM-HUKUM DAN ADAB-ADAB YANG BERKAITAN DENGAN SAFAR

 TAYAMMUM DIATAS PESAWAT

 CARA SHOLAT DIATAS PESAWAT

 SHOLAT JAMAK/QASAR

 DOA-DOA TERTENTU

3. LARANGAN HAJI DAN UMRAH 4. HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN II. PELAKSANAAN IBADAH HAJI (HAJI TAMATTU)

a) MENGERJAKAN UMRAH DULU b) BARU SETELAH ITU HAJI

c) BAYAR DAM

1) PELKASANAAN UMRAH (UMRAH WAJIB) A. GELOMBANG II

DI ASRAMA HAJI/EMBARKASI

 DISUNNAHKAN MANDI, NIATNYA:

ىلَاعَتَ هِللَ ةًنَّسُ مارَحلِإا لَسْغُ تُيْوَنَ

 WUDLU

 MEMOTONG KUKU, MEMAKAI WEWANGIAN

 MEMAKAI PAKAIAN IHRAM (DI EMBARKASI)

 SHOLAT SUNNAH IHRAM 2 RAKAAT, NIATNYA:

ىلَاعَتَ هِللَ نِيْتَعَكْرَ مارَح لْاِا ةًنَّسُ ى&لصَا

 LALU KE RUANG PERTEMUAN/LANGSUNG MENUJU BIS, TERUS KE BANDARA, NAIK PESAWAT

DIATAS PESAWAT

 BERZIKIR, ISTIRAHAT

 TIBA WAKTU SHOLAT, LALU SHOLAT (ADA PEMBERITAHUAN)

 CARANYA:

 TAYAMMUM

 LALU SHOLAT (BIASANYA SHOLAT JAMAK/QOSOR)

 BERNIAT IHRAM DI ATAS PESAWAT (NIAT UMRAH) SETELAH MENDEKATI YALAMLAM / QORNUL MANAZIL – BIASANYA ADA PEMBERITAHUAN DARU KRU PESAWAT- (NIAT BIASA ATAU BERSYARAT/ISYTIRAT), NIATNYA (BIASA):

ىلَاعَتَ هِللَ اهَبِ تُمْرَحأَوَ ةَرَمْعَلَا تُيْوَنَ

SAYA NIAT UMRAH DAN BERIHRAM KARENA ALLAH TA’ALA

ةَرَمْعُ مَّهَللَا كَيْبَلَ

NIAT BERSYARAT:

ةَرَمْعُ مَّهَللَا كَيْبَلَ

ينَّسْبَح ثُيْح ي&لحِمْفَ مَّهَللَا 9سٌبِاح ينَّسْبَح نْإِفَ ،

CATATAN:

KALAU LUPA NIAT DIATAS PESAWAT, BISA BERNIAT KETIKA DIATAS BIS DI JEDDAH YANG MENUJU MEKKAH

 BACA DO’A IHRAM

نِمْ يحرَاوَجَ عَيْمْجَوَ يْدِسْجَوَ يْرَشَبِوَ يْرَعَشَ م&رَحأَ مَّهَللَا مَّيْرَكَلَا كَهَجَوَ كَلَذٰبِ يغِتَبِأَ مرَحِمْلَا ىلعُ هِتَمْرَح Fءٍيشَ &لَكْ

نِيْمْلَاــعَلَا بَّرَ ايْ

ايْ ينَّمْحرَافَ مرَحِمْلَا ىلعُ تُمْرَح امْ &لَكْ نِمْ يسْفْنَ م&رَحأَ ي&نَإِ مَّهَللَا نِيْمْحارَلَا مَّحرَأَ

 BACA TALBIAH, SHOLAWAT DAN DO’A:

دِمْحِلَا نْإِ ،كَيْبَلَ كَلَ كَيْرَشَ لْاِ كَيْبَلَ ،كَيْبَلَ مَّهَللَا كَيْبَلَ

كَلَ كَيْرَشَ لْاِ كَلمْلَاوَ كَلَ ةًمْعَ&نَّلَاوَ

^(X3)

انَدِ&يْسُ لِا ىلعُوَ Fدِمْحِمْ انَدِ&يْسُ ىلعُ مَّ&لسُوَ &لَصَ مَّهَللَا دِمْحِمْ

كَطِخَسُ نِمْ كَبِذُوَعَنَ وَ ،ةًنَّجَلَاوَ كَاضَرَ كَلَأَسْنَ انَإِ مَّهَللَا رَانَّلَاوَ.

بَّاذٰعُ انَّقِوَ ةًنَّسْح ةَرَخِلْاِا ىفَوَ ةًنَّسْح ايْنَ[دِلَا ىفَ انَّتَا انَّبِرَ

رَانَّلَا

 BERARTI SUDAH BERLAKU LARANGAN IHRAM, BAIK LAKI-LAKI MAUPUN WANITA

a. LARANGAN UNTUK LAKI-LAKI:

1) MEMAKAI PAKAIAN YANG BERJAHIT

2) MEMAKAI KAOS KAKI/SEPATU YANG MENUTUPI MATA KAKI

3) MENUTUP KEPALA YANG MELEKAT, MIS. TOPI/SORBAN, DLL

b. LARANGAN UNTUK PEREMPUAN

1) MENUTUP KEDUA TELAPAK TANGAN 2) MENUTUP MUKA DENGAN CADAR

c. LARANGAN UNTUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 1) MEMAKAI WANGI-WANGIAN

2) MEMOTONG KUKU DAN MENCUKUR RAMBUT/BULU BADAN

3) MEMBUNUH BINATANG 4) MEMAKAN HASIL BURUAN

5) MEMOTONG KAYU-KAYUAN DAN RUMPUT 6) MENIKAH/MENIKAHKAN/MEMINANG

7) HUBUNGAN SAUMI ISTERI TERMASUK BERCUMBU 8) MENCACI, BERTENGKAR ATAU MNGUCAPKAN KATA-

KATA KOTOR

9) MELAKUKAN KEJAHATAN DAN MAKSIAT

10) MEMAKAI PAKAIAN YANG DICELUP DENGAN BAHAN WANGI

 HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN:

1. MEBUNUH BINATANG BUAS ATAU YANG

MEMBAHAYAKAN, MIS. ULAR, KALAJENGKING, TIKUS, NYAMUK, LALAT, DSB

2. MANDI 3. SIKAT GIGI 4. BERBEKAM

5. MEMAKAI MINYAK ANGIN/BALSEM UNTUK BEROBAT 6. MEMAKAI KACAMATA, JAM TANGAN, CICICIN DAN IKAT

PINGGANG

7. BERNAUNG DI BAWAH PAYUNG, MOBIL, TENDA DAN POHON

8. MEMBUKA TANGAN DAN KAKI BAGI WANITA DI TEMPAT WUDHU PEREMPUAN

9. MENCUCI DAN MENGGANTI KAIN IHRAM 10. MENGGARUK KEPALA DAN BADAN

11. MENYEMBELIH BINTANG TERNAK YANG JINAK DAN BURUAN LAUT

12. MEMAKAI PERHIASAN BAGI WANITA

 TIBA DI JEDDAH

 LALU MENUJU MEKKAH (SEKITAR 1 JAM)

TIBA DI HOTEL MEKKAH:

 ISTIRAHAT DULU, MENUNGGU INFO DARI KETUA

KLOTER/PEMBIMBING IBADAH KAPAN THOWAF / SA’I UMRAH

 KALAU SUDAH ADA INFO, MAKA BERSIAP-SIAP UNTUK KE MASJIDIL HARAM, LANGKA-LANGKAHNYA:

 MANDI DULU SEBELUM KE MASJID HARAM, LALU WUDLU

 BERANGKAT MENUJU MASJID HARAM

TIBA DI MASJIDIL HARAM MEKKAH

 KETIKA TIBA DI MASJID HARAM, SEBELUM MASUK, APABILA PINGIN BUANG AIR KECIL, SEBAIKNYA BUANG AIR KECIL DULU, LALU WUDLU LAGI (KARENA WAKTU THOWAF DAN SA’I SEKITA R 3 JAM)

 SETELAH ITU, BOLEH MINUM AIR ZAM-ZAM DULU (JANGAN LUPA BEDOA)

 LALU MULAI MASUK KE DALAM MASJID HARAM SESUAI PINTU YANG DITENTUKAN (TERGANTUNG PEMBIMBING MAU LEWAT PINTU MANA)

 KETIKA MASUK MASJID HARAM, MASUK KAKI KANAN DULUAN

 BACA DOA MASUK MASJID (PANJANG)

نِمْ مَّيْدِقَلَا هِنَاطِلسُوَ مَّيْرَكَلَا هِهَجَوَبِوَ مَّيْظِعَلَا هِللَابِ ذُوَعُأَ

. .

&لَصَ مَّهَللَأَ هِللَ دِمْحِلَاوَ هِللَا مَّسْبِ مَّيْجَرَلَا نْاطِيْشَلَا

.

مَّهَللَا Fدِمْحِمْ انَدِ&يْسُ لِآ ىلعُوَ Fدِمْحِمْ انَدِ&يْسُ ىلعُ مَّ&لسُوَ

كَتَمْحرَ بَّاوَبِأَ يلَ حْتَفَاوَ يبِوَنَذُ يلَ رَفْغُا

 BACA DOA MASUK MASJID (PENDEK)

Fدِمْحِمْ انَدِ&يْسُ ىلعُ مَّ&لسُوَ &لَصَ مَّهَللَأَ هِللَ دِمْحِلَاوَ هِللَا مَّسْبِ .

.

كَتَمْحرَ بَّاوَبِأَ يلَ حْتَفَا مَّهَللَا Fدِمْحِمْ انَدِ&يْسُ لِآ ىلعُوَ

 KETIKA TIBA DI PLATARAN, BEGITU MELIHAT KA’BAH, BACA DO’A (SAMBIL MEMANDANG KA’BAH):

امْيْرَكَتَوَ امْيْظِعَتَوَ افْيْرَشَتَ تُيْبَلَا اذٰهَ دْزِ مَّهَللَا هِجَح نِمْمْ هِمْرَكْوَ هِفَرَشَ نِمْ دْزِوَ ةًبِاهَمْوَ

اcرَبِوَ امْيْظِعَتَوَ امْيْرَكَتَوَ افْيْرَشَتَ هُرَمْتَعُاوَأَ

MENURUT IMAM NAWAWI BACA INI (TAMBAHKAN):

انَّبِرَ انَّ&يْحِفَ ،ملَاسْلَا كَنَّمْوَ ،ملَاسْلَا تُنَأَ مَّهَللَا ملَاسْلَابِ

 SETELAH ITU BERJALAN DEKAT KE KA’BAH UNTUK MULAI THOWAF DAN SA’I DAN CUKUR (TAHALLUL UMRAH)

( LANJUTKAN DENGAN P R A K T E K T H A W A F )

PRAKTEK THAWAF, SA’I DAN CUKUR (TAHALLUL) PERTAMA

 SETELAH MEMBACA DOA MELIHAT KA’BAH

 LAKI-LAKI, MERUBAH KAIN IHRAM BAGIAN ATAS, BAHU KANAN TERBUKA

 LALU BERJALAN KE ARAH SUDUT HAJAR ASWAD

 PERMULAAN THAWAF DIMULAI DARI RUKUN HAJAR ASWAD DAN BERAKHIR JUGA DISINI

KEDUA

SETELAH POSISI TUBUH SUDAH SEJAJAR DENGAN SUDUT HAJAR ASWAD DAN LAMPU HIJAU DIBAGIAN KANAN ATAS (LIHAT TANDA LAMPU),

LALU MULAILAH THAWAF DENGAN:

SAMBIL MENGANGKAT TANGAN DAN MENGHADAPKAN BADAN KE ARAH HAJAR ASWAD (JIKA MEMUNGKINKAN), JIKA TIDAK MEMUNGKINKAN, CUKUP MENGANGKAT TANGAN, BACA

رَبَكْأَ هِللَاوَ هِللَا مَّسْبِ

LALU MENCIUM TANGAN, SETELAH ITU LALU BACA:

رَبَكْا هِللَاوَ هِللَالْاِا هِلَإِ لآوَ هِللَدِمْحِلَاوَ هِللَا نْاحِبَسُ

، لْاِوَ لِوَحلْاِوَ

هِللَا لِوَسُرَ ىلعُ ملَاسْلَاوَ ةَلَاصَّلَاوَ .مَّيْظِعَلَا &يلعَلَا هِللَابِ لْاِإِ ةَوَقِ

مَّلسُوَ هِيْلعُ هِللَا ىلصَ

KEEMPAT

SAMPAI DI MAQOM IBRAHIM/SAMBIL MELINTASI, BACA (Surat Al Isro’

ayat 81-82):

نِمْ يلَ لَعَجَاوَ Fقٍدِصَ جَرَخَمْ ينَّجَرَخِأَوَ Fقٍدِصَ لَخِدِمْ ينَّلخِدْأَ &بَّرَ

نْاكْ لَطِابَلَا نْإِ لَطِابَلَا قَهَزِوَ [قَحِلَا ءٍاجَ لَقِوَ .ارَيْصَّنَ انَاطِلسُ كَنَدِلَ

اقِوَهَزِ

KELIMA

SETELAH ITU, BACA DOA PUTARAN PERTAMA:

كَ&يْبَنَ ةًنَّسْلَ اعُابَ&تَاوَ كَدِهَعَبِ ءٍآفَوَوَ كَبِاتَكَبِ اقَيْدِصَّتَوَ كَبِ انَامْيْإِ مَّهَللَ

ةًيْفَاعَلَاوَوَفْعَلَا كَلَأَسُأَ ي&نَإِ مَّهَللَ .امْلسُوَ هِيْلعُ هِللَا ىلصَ Fدِمْحِمْ

ةَاجَنَّلَاوَ ةًنَّجَلَابِ زِوَفْلَاوَ ةَرَخِلْاِاوَ ايْنَ[دِلَاوَ نِيْ&دِلَا ىفَ ةًمْئِآدِلَا ةَافَاعَمْلَاوَ

رَانَّلَا نِمْ

KEENAM

SETELAH DOA INI, LALU BBERDOALAH SESUAI KINGINAN KETUJUH

SAMPAI DI RUKUN YAMANI, SAMBIL MENGANGKAT TANGAN KANAN/MENOLEH KE ARAH RUKUN YAMANI, BACA

رَبَكْأَ هِللَاوَ هِللَا مَّسْبِ

KEDELAPAN

SETELAH ITU SAMBIL BERJALAN MENUJU HAJAR ASWAD, BACA DOA:

رَانَّلَا بَّاذٰعُ انَّقِوَ ةًنَّسْح ةَرَخِلآا يفَوَ ةًنَّسْح ايْنَ[دِلَا يفَ انَّتَآ انَّبِرَ

KESEMBILAN

SAMPAI DI HAJAR ASWAD (SELESAI 1 PUTARAN TAWAF) CATATAN:

PUTARAN 2 SAMPAI 7 ...

TATA CARANYA, SEPERTI PUTARAN PERTAMA, HANYA DOA SETELAH MELEWATI MAQOM IBRAHIM YANG BERBEDA):

(DOA OLEH PEMBIMBING DAN DOA SENDIRI) KESEPULUH

SETELAH THAWAF SELESAI (LEWATI HAJAR ASWAD), MENUTUP KEDUA PUNDAKNYA, LALU MENUJU KE MAKAM IBRAHIM/BELAKANG MAKAM IBRAHIM SAMBIL MEMBACA,

ىcلصَّمْ مَّيْهَارَبِإِ ماقَمْ نِمْ اوَذٰخَتَاوَ

Artinya: Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat (QS. Al Baqarah: 125).

KESEBELAS

SHALAT SUNNAH SETELAH THAWAF DUA RAKA’AT DI BELAKANG MAQAM IBRAHIM (MENGHADAP KE ARAH MULTAZAM), PADA RAKAAT PERTAMA SETELAH MEMBACA SURAT AL FATIHAH, MEMBACA SURAT AL KAAFIRUN DAN PADA RAKA’AT KEDUA SETELAH MEMBACA AL FATIHAH, MEMBACA SURAT AL IKHLAS.

KEDUABELAS

BEDOA SETELAH SHOLAT THAWAF:

يفَ امْ مَّلعَتَوَ .يتَرَذٰعَمْ لَبَقِافَ ،يتَيْنَلَاعُوَ &يْرَسُ مَّلعَتَ كَنَإِ مَّهَللَا

مَّهَللَا .يلَؤْسُ ينَّطِعُأَفَ يتَجَاح مَّلعَتَوَ .يبِوَنَذُ يلَ رَفْغُافَ يسْفْنَ

لْاِ هِنَأَ مَّلعُأَ ىتَح اقِدْاصَ انَّيْقَيْوَ ،يبَلقِ رَشَابَيْ انَامْيْإِ كَلَأَسُأَ ي&نَإِ

يلعُ تُيْضَقِ امْبِ اضَ&رَلَاوَ ،يلَ تُبَتَكْ امْ لْاِإِ ينَّبَيْصَّيْ

لْاِإِ اcمْهَ لْاِوَ ،هِتَرَفْغُ لْاِإِ ابَنَذُ اذٰهَ انَّمْاقَمْ يفَ انَّلَ عْدِتَ لْاِ مَّهَللَا حْرَشَاوَ انَرَوَمْأَ رَ&سْيْفَ ،اهَتَرَسْيْوَ اهَتَيْضَقِ لْاِإِ ةًجَاح لْاِوَ ،هِتَجَرَفَ

انَّلَامْعُأَ تِاحِلَاصَّلَابِ مَّتَخِاوَ ،انَّبِوَلقِ رَ&وَنَوَ ،انَرَوَدِصَ

... BISA DITAMBAH DOA SESUAI KEINGINAN

نِمْ نِنَوَكَنَّلَ انَّمْحرَتَوَ انَّلَ رَفْغِتَ مَّلَ نْاوَ انَّسْفْنَا آنَّمْلظَ انَّبِرَ

نِيْرَسْخَلَا بَّاسْحِلَ موَقَيْ موَيْ نِيْنَّمْؤْمْللَوَ ىَّدِلَوَلَوَ ىلَ رَفْغُ انَّبِرَ ٱ ٱ

KETIGABELAS

SETELAH SHALAT, ISTIRAHAT SEBENTAR, LALU DISUNNAHKAN MINUM AIR ZAM-ZAM DAN MEMBASAHI WAJAH DAN MENYIRAMI KEPALA DENGANNYA.

LALU BERSIAP-SIAP MENUJU MASA’ (TEMPAT SA’I) PELAKSANAAN SA’ UMRAH PERTAMA,

SA’ DIAWALI DENGAN BERJALAN, MENUJU KE BUKIT SHAFA UNTUK MELAKSANAKAN SA’I UMRAH DAN JIKA TELAH MENDEKATI SHAFA, MEMBACA (QS. Al Baqarah: 158):

هِللَا رَئِاعَشَ نِمْ ةَوَرَمْلَاوَ افْصَّلَا نْإِ

ۖ حْانَّجَ لَافَ رَمْتَعُا وَأَ تُيْبَلَا جَّح نِمْفَ

9مَّيْلعُ 9رَكْاشَ هِللَا نْإِفَ ارَيْخِ عْوَطِتَ نِمْوَ امْهَبِ فَوَطِيْ نْأَ هِيْلعُ ۚ

LALU MEMBACA:

هِلَوَسُرَوَ هِبِ هِللَا أَدِبِ امْبِ أَدِبِأَ

CATATAN: Ucapan ini hanya dibaca satu kali ketika hendak memulai sa’i, TIDAK DIBACA LAGI ketika menaiki Bukit Marwah maupun Shafa setelahnya.

KEDUA,

MENAIKI BUKIT SHAFA, LALU MENGHADAP KE ARAH KA’BAH HINGGA MELIHATNYA—JIKA HAL ITU MEMUNGKINKAN—, KEMUDIAN MEMBACA:

رَبَكْأَ هِللَا رَبَكْأَ هِللَا رَبَكْأَ هِللَا  (x3) ىلعُ رَبَكْا هِللَا ،دِمْحِلَا هِللَوَ رَبَكْا هِللَا ،رَبَكْا هِللَا وَ هِللَا لْاِا هِلَالْاِ

انَلْاِوَاامْ ىلعُ هِللَ دِمْحِلَاوَ انَادِهَ امْ

تُيْمْيْوَ ىيْحِيْ دِمْحِلَا هِلَوَ كَلمْلَا هِلَ هِلَ كَيْرَشَ لْاِ هُدِحوَ هِللَا لْاِإِ هِلَإِ لْاِ

9رَيْدِقِ Fءٍىشَ &لَكْ ىلعُ وَهَوَ

دِحوَ بَّازَحلأَا مزَهَوَ هُدِبَعُ رَصَّنَوَ هُدِعُوَ زَجَنَأَ هُدِحوَ هِللَا لْاِإِ هِلَإِ لْاِ

CATATAN:

Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan- pengulangan itu dengan do’a apa saja yang dikehendaki.

KETIGA,

LALU TURUN DARI SHAFA DAN BERJALAN MENUJU KE MARWA.

KEEMPAT,

SESAMPAI DI SIANTARA DUA TANDA LAMPU HIJAU, BACA DOA:

مَّحرَاوَ رَفْغُا &بَّرَ

فُعُاوَ

مَّلعَنَ لْاِامْ مَّلعَتَ كَنَإِ مَّلعَتَ امْعُ زِوَاجَتَوَ مرَكَتَوَ

،

مرَكْلْاِا [زَعُلْاِا هِللَا تُنَأَ كَنَإِ

CATATAN: Disunnahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh- sungguh di antara dua tanda lampu hijau yang beada di Mas’a (tempat sa’i) bagi laki-laki

TAMBAHAN:

Doa di antara Safa dan Marwah:

كَلضَفَ نِمْ كَلَأَسُأَ ي&نَإِ مَّهَللَا ،ىلَاعَتَ هِللَ يْدِ[بَعَتَوَ هِللَا هِجَوَلَ ييْعَسُ

تُنَأَ لْاِإِ اهَكَلمْيْ لْاِ هِنَإِفَ كَتَمْحرَوَ

Artinya: “Aku berusaha berjalan antara Safa dan Marwah demi wajah Allah dan beribadah hanya kepada Allah Yang Maha Tinggi. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karunia dan rahmat-Mu, karena tidak ada yang memiliki karunia dan rahmat kecuali Engkau.”

lalu diucapkan:

كَدِهَعَبِ ءٍافَوَوَ كَبِاتَكَبِ اقَيْدِصَّتَوَ كَبِ انَامْيْإِ مَّهَللَا .رَبَكْأَ هِللَا هِللَا مَّسْبِ

مَّلسُوَ هِيْلعُ هِللَا ىلصَ Fدِمْحِمْ كَ&يْبَنَ ةًنَّسْلَ اعُابَ&تَاوَ

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang maha besar, Ya Allah, demi keimanan kepda-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad saw."

TAMBAHAN (dibaca sepanjang perjalanan Sa’):

رَبَكْا هِللَاوَ هِللَالْاِا هِلَإِ لآوَ هِللَدِمْحِلَاوَ هِللَا نْاحِبَسُ

، لْاِوَ لِوَحلْاِوَ

هِللَا لِوَسُرَ ىلعُ ملَاسْلَاوَ ةَلَاصَّلَاوَ .مَّيْظِعَلَا &يلعَلَا هِللَابِ لْاِإِ ةَوَقِ

مَّلسُوَ هِيْلعُ هِللَا ىلصَ

KELIMA,

BEGITU MENDEKATI BUKIT SYAFA, BACA

هِللَا رَئِاعَشَ نِمْ ةَوَرَمْلَاوَ افْصَّلَا نْإِ

ۖ حْانَّجَ لَافَ رَمْتَعُا وَأَ تُيْبَلَا جَّح نِمْفَ

9مَّيْلعُ 9رَكْاشَ هِللَا نْإِفَ ارَيْخِ عْوَطِتَ نِمْوَ امْهَبِ فَوَطِيْ نْأَ هِيْلعُ ۚ

KEENAM,

SETELAH BERADA DIATAS BUKIT MARWA, BACA

رَبَكْأَ هِللَا رَبَكْأَ هِللَا رَبَكْأَ هِللَا  (x3) امْ ىلعُ رَبَكْا هِللَا ،دِمْحِلَا هِللَوَ رَبَكْا هِللَا ،رَبَكْا هِللَا وَ هِللَا لْاِا هِلَالْاِ

انَلْاِوَاامْ ىلعُ هِللَ دِمْحِلَاوَ انَادِهَ

وَهَوَ تُيْمْيْوَ ىيْحِيْ دِمْحِلَا هِلَوَ كَلمْلَا هِلَ هِلَ كَيْرَشَ لْاِ هُدِحوَ هِللَا لْاِإِ هِلَإِ لْاِ

9رَيْدِقِ Fءٍىشَ &لَكْ ىلعُ

دِحوَ بَّازَحلأَا مزَهَوَ هُدِبَعُ رَصَّنَوَ هُدِعُوَ زَجَنَأَ هُدِحوَ هِللَا لْاِإِ هِلَإِ لْاِ

(x3)

CATATAN:

- Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan- pengulangan itu dengan do’a apa saja yang dikehendaki.

- Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran, dan dari Marwa ke Shafa satu putaran

- Sehingga setelah tujuh kali putaran sa’i akan berakhir di bukit Shafa

KETUJUH,

LALU TURUNI BUKIT MARWA MENUJU KE SHAFA DENGAN BERJALAN DI TEMPAT YANG DITENTUKAN UNTUK BERJALAN DAN BERLARI BAGI LAKI-LAKI DI TEMPAT YANG DITENTUKAN (ADA TANDA LAMPU HIJAU DIATSNYA) UNTUK BERLARI, LALU NAIK KE SHAFA DAN LAKUKAN SEPERTI SEMULA, DENGAN DEMIKIAN TERHITUNG DUA PUTARAN.

KEDELAPAN,

LAKUKANLAH HAL INI SAMPAI TUJUH KALI DENGAN BERAKHIR DI MARWAH.

KESEMBILAN,

SETELAH SELESAI SA’I, LALU MENGHADAP KE ARAH KA’BAH DAN BERDOA DENGAN DOA INI:

كَرَكَشَوَ كَتَعُاطِ ىلعُوَ انَّعُ فُعُاوَ انَّفَاعُوَ انَّمْ لَبَقَتَ انَّبِرَ مَّهَللَا اعَيْمْجَ لَمْاكَلَا ملَاسُلِإاوَ نْامْيْلِإا ىلعُوَ انَّلكَتَلْاِ كَرَيْغُ ىلعُوَ انَّعُأَ

انَّعُ Fضٍارَ تُنَأَوَ انَّفَوَتَ

ينَّيْنَّعَيْ لْاِامْ فُلكَتَأَ نْأَ ينَّمْحرَا مَّهَللَا ،

نِيْمْح ارَلَا مَّحرَأَايْ ي&نَّعُ كَيْضَرَيْ امْيْفَ رَظِنَّلَا نِسْح ينَّقِزِرَاوَ

Artinya: “Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan

selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau ridha.

Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu rida terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”

KESEPULUH

SETELAH SA’I, MAKA BERTAHALLUL MINIMAL 3 HELAI RAMBUT. ADAPUN BAGI WANITA, CUKUP DENGAN MEMOTONG RAMBUTNYA SEPANJANG SATU RUAS JARI.

CATATAN:

 CUKUR (SEBAIKNYA MEMENDEKKAN RAMBUT)

 KALAU SUDAH TAHALLU *TIDAK TERKENA LAGI LARANGAN IHRAM)

 KEMBALI KE HOTEL

 DI HOTEL, SETELAH SELESAI UMRAH, TINGGAL MENUNGGU WAKTU HAJI:

 LAKUKAN IBADAH-IBADAH LAIN (MIS. SHOLAT FARDHU DI MASJIDIL HARAM, THOWAF, DSB

 BISA UMRAH SUNNAH (KALAU SANGGUP, TAPI SEBAIKNYA TUNGGU SELESAI HAJI BARU LAKUKAN UMROH SUNNAH ATAU UMRAH BADAL)

2) TATA CARA PELAKSANAAN HAJI (HAJI TAMATTU) A. DI HOTEL (TANGGAL 8 ZULHIJJAH)

B. DI AROFAH (TANGGAL 8 DAN 9 ZULHIJJAH)

C. DI MUZDALIFAH (TANGGAL 9 DAN 10 ZULHIJJAH) D. DI MINA (TAGGAL 10 SAMPAI 12 ATAU 13 ZULHIJJAH) E. KEMBALI KE MAKKAH (TANGGAL 12 ATAU 13 ZULHIJJAH) A. DI HOTEL; TANGGAL 8 ZULHIJJAH (WAKTU SAUDI):

1. PADA TANGGAL 8 ZULHIJJAH (HARI TARWIYAH) BERSIAP UNTUK MELAKSANAKAN HAJI DENGAN MENGAMBIL MIQOT DI HOTEL TEMPAT TINGGAL

2. DISUNNAHKAN BERSUCI: MANDI, WUDLU, MEMOTONG KUKU DAN MEMAKAI WEWANGIAN (DI TUBUH),

3. MEMAKAI PAKAIAN IHRAM

4. SHOLAT SUNNAH IHRAM 2 RAKAAT

5. LALU NIAT HAJI (NIAT BIASA ATAU BERSYARAT) NIAT HAJI BIASA:

ىلَاعَتَ هِللَا هِبِ تُمْرَحأَوَ جَّحِلَا تُيْوَنَ

اcجَح مَّهَللَا كَيْبَلَ

NIAT HAJI BERSYARAT (ISYTIRATH):

اcجَح مَّهَللَا كَيْبَلَ

ينَّسْبَح ثُيْح ي&لحِمْفَ مَّهَللَا 9سٌبِاح ينَّسْبَح نْإِفَ

، 6. MEMBACA DOA IHRAM, TALBIYAH, SHOLAWAT DAN DO’A

DOA IHRAM

Fءٍيشَ &لَكْ نِمْ يحرَاوَجَ عَيْمْجَوَ يْدِسْجَوَ يْرَشَبِوَ يْرَعَشَ م&رَحأَ مَّهَللَا نِيْمْلَاــعَلَا بَّرَ ايْ مَّيْرَكَلَا كَهَجَوَ كَلَذٰبِ يغِتَبِأَ مرَحِمْلَا ىلعُ هِتَمْرَح ايْ ينَّمْحرَافَ مرَحِمْلَا ىلعُ تُمْرَح امْ &لَكْ نِمْ يسْفْنَ م&رَحأَ ي&نَإِ مَّهَللَا نِيْمْحارَلَا مَّحرَأَ

DOA IHRAM HAJI NABI:

ةًعَمْسُ لْاِوَ اهَيْفَ ءٍايْرَ لْاِ 9ةًجَح مَّهَللَا

7. MEMBACA TALBIYAH, SHOLAWAT DAN BERDOA:

كَلَ ،ةًمْعَ&نَّلَاوَ دِمْحِلَا نْإِ ،كَيْبَلَ كَلَ كَيْرَشَ لْاِ كَيْبَلَ ،كَيْبَلَ مَّهَللَا كَيْبَلَ

كَلمْلَاوَ،

كَلَ كَيْرَشَ لْاِ (X3) انَدِ&يْسُ لِا ىلعُوَ Fدِمْحِمْ انَدِ&يْسُ ىلعُ مَّ&لسُوَ &لَصَ مَّهَللَا دِمْحِمْ

كَطِخَسُ نِمْ كَبِذُوَعَنَ وَ ،ةًنَّجَلَاوَ كَاضَرَ كَلَأَسْنَ انَإِ مَّهَللَا انَّقِوَ ةًنَّسْح ةَرَخِلْاِا ىفَوَ ةًنَّسْح ايْنَ[دِلَا ىفَ انَّتَا انَّبِرَ .رَانَّلَاوَ

رَانَّلَا بَّاذٰعُ

8. SETELAH ITU, MENUNGGU UNTUK NAIK BIS KE AROFAH

(BIASANYA BERANGKAT KE AROFAH ANTARA PAGI - SIANG HARI) 9. SELAMA PERJALANAN: MEMBACA TALBIYAH / ZIKIR, SHOLAWAT DAN

BERDOA SEPERTI SETELAH IHRAM (DIULANG-ULANG)

10. MENUNGGU KEGIATAN WUKUF TANGGAL 9 ZULHIJJAH (ESOK HARINYA) SEBAIKNYA DIISI DENGAN BACA QUR’AN BERZIKIR/

TALBIYAH DAN BERDOA

B. TANGGAL 9 ZULHIJJAH (DI AROFAH):

1. SETELAH SARAPAN PAGI, USAHAKAN ISTIRAHAT (TIDUR)

2. BA’DA ZAWAL (SETELAH MATAHARI TERGELINCIR), MENGIKUTI KHUTBAH WUKUF

3. WAKTU WUKUF DITANDAI AZAN ZUHUR

4. LALU SHOLAT ZUHUR – ASHAR (JAMAK TAQDIM) 5. SELESAI SHOLAT, MELAKSANAKAN WUKUF:

a. DIUSAHAKAN TETAP MENGHADAP KIBLAT PADA SAAT WUKUF b. MEMANFAATKAN WAKTU WUKUF DENGAN MEMBACA TALBIYAH,

SHOLAWAT DAN BERDOA, BERZIKIR, WIRIDAN, ATAU BACA QUR’AN

c. MENGHINDARI PERBUATAN YANG BERAKIBAT TERJADINYA PELANGGRAN TERHADAP LARANGAN IHRAM

6. MENGAKHIRI WAKTU WUKUF KETIKA WAKTU MAGHRIB TIBA (DITANDAI AZAN M AGHRIB)

7. BERSIAP-SIAP BERANGKAT KE MUZDALIFAH (BERES-BERES BARANG BAWAAN) :

a. KALAU MAGHRIB BERANGKAT BERARTI, SHOLAT MAGHRIB DAN ISYA DIKERJAKAN DI MUZDALIFAH (JAMAK TAKHIR)

b. ATAU, SHOLAT MAGHRIB DAN ISYA DIKERJAKAN DI TENDA AROFAH (JAMAK TAQDIM) : TERGANTUNG SITUASI

8. MENUNGGU WAKTU BERANGKAT KE MUZDALIFAH (MENUGGU BIS SESUAI ARAHAN KETUA KLOTER ATAU PEMBIMBING IBADAH)

9. SELAMA DALAM BIS PERJALANAN KE MUZDALIFAH, TALBIYAH, SHOLAWAT DAN BERDOA, BERZIKIR, WIRIDAN, ATAU BACA QUR’AN 10. TIBA DI MUZDALIFAH

C. DI MUZDALIFAH :

1. SETELAH TIBA DI TEMPAT MABID (DI DALAM AREA PAGAR BESI) ATAU DI DAERAH PERLUASAN MINA/MINA JADID (DI LUAR PAGAR), 2. MELKASANAKAN MABID (HUKUMNYA WAJIB) SAMPAI TENGAH

MALAM ATAU SAMPAI TERBIT FAJAR TANGGAL 10 ZULHIJJAH 3. MENCARI DAN MENGAMBIL BATU KERIKIL:

a. BIASANYA SUDAH DISIAPKAN DALAM BENTUK KANTONG b. KALAU TIDAK DAPAT YANG DIKATONG, PUNGUT SENDIRI

(MINIMAL 70 BIJI UNTUK NAFAR TSANI, DAN 49 BIJI UNTUK NAFAR AWAL; SEBAIKNYA LEBIH)

4. SETELAH ITU, (SELESAI MABID DIMUZDALIFAH), LALU BERANGKAT MENUJU MINA

D. DI MINA :

1. HARI PERTAMA (TANGGAL 10 ZULHIJJAH/ HARI NAHR):

a. SETELAH TIBA DI MINA, MENEMPATI TENDA YANG DISEDIAKAN SESUAI ARAHAN (BISA DI MINA QODIM ATAU MINA JADID)

b. MASIH DALAM KEADAAN BERPAKAIAN IHRAM

c. MENUNGGU WAKTU/ JADWAL MELONTAR JUMRAH AQOBAH

d. KALAU SUDAH ADA JADWAL DAN WAKTU, MAKA BERANGKAT KE JAMAROT UNTUK MELONTAR JUMRAH AQOBAH

e. DALAM PERJALANAN KE JAMAROT PERBANYAK MEMBACA TALBIYAH, SHOLAWAT DAN DOA

f. SELESAI MELONTAR JUMRAH AQOBAH, LALU MELAKUKAN CUKUR

 (PENDEK/TAQSHIR ATAU GUNDUL/HALQ) BAGI LAKI-LAKI

 BAGI PEREMPUAN SEPANJANG 1 RUAS JARI ATAU MINIMAL 3 HELAI RAMBUT

g. SELESAI CUKUR, BERARTI SUDAH MASUK TAHALLUL AWAL HAJI, MAKA TERBEBAS DARI LARANGAN IHRAM, KECUALI HUBUNGAN SUAMI ISTRI

h. SETELAH SELESAI MELAKSANAKAN LONTAR JUMRAH AQOBAH, MAKA SELESAILAH MEMBACA TALBIYAH

i. KEMBALI KE TENDA PERKEMAHAN DI MINA UNTUK MABID j. SUDAH BISA BERPAKAIAN BIASA

2. HARI KEDUA, DAN SETERUSNYA (TANGGAL 11 SAMPAI 12 ATAU 13 ZULHIJJAH/ HARI TASYRIK)

a. MABID DI MINA:

 NAFAR AWAL (2 MALAM: TANGGAL 11 SAMPAI 12 ZULHIJJAH)

 NAFAR TSANI (3 MALAM: TANGGAL 11 SAMPAI 3 ZULHIJJAH) b. BESOKNYA, TANGGAL 11 ZULHIJJAH, KEMBALI KE JAMAROT

UNTUK MELONTAR TIGA JUMRAH, ULA, WUSTHO DAN AQOBAH c. BEGITU JUGA TANGGAL 12 DAN ATAU TANGGAL 13 KEMBALI KE

JAMAROT UNTUK MELONTAR TIGA JUMRAH, ULA, WUSTHO DAN AQOBAH

d. MELEMPAR JUMRAH PADA HARI TASYRIK BERPAKAIAN BIASA e. DALAM PERJALANAN PERBANYAK MEMBACA “TAKBIRAN”

f. SELESAI MELONTAR KETIGA JUMRAH, TIDAK PERLU CUKUR LAGI E. KEMBALI KE MEKKAH

1. SETELAH SELESAI MABID DI MINA (BAIK NAFAR AWAL MAUPUN NAFAR TSANI), MAKA KEMBALI KE HOTEL DI MAKKAH

2. ISTIRAHAT 1 ATAU 2 HARI UNTUK PERSIAPAN MELAKUKAN TAWAF IFADHOH (RUKUN HAJI)

3. SEBAIKNYA TUNGGIU BIS SHOLAWAT BEROPERASI LAGI, BARU KE MASJID HARAM UNTUK MELAKUKAN TAWAF IFADHOH

4. MELAKSANAKAN TAWAF IFADHOH (TAWAF DAN SA’I):

a. BERPAKAIAN BIASA

b. TETAPI BOLEH PAKAIAN IHRAM

5. SELESAI MELAKSANAKAN TAWAF IFADHOF:

a. TIDAK PERLU MENCUKUR RAMBUT b. SUDAH TAHALLUL TSANI

c. TERBEBAS DARI SELURUH LARANGAN IHRAM d. SELESAI SUDAH RANGKAIAN IBADAH HAJI 6. KEMBALI KE HOTEL

7. MENUNGGU KAPAN WAKTU KE MADINAH

8. SAMBIL MENUNGGU WAKTU KEMBALI KE MADINAH:

a. LAKUKAN UMRAH SUNNAH ATAU UMRAHKAN KELUARGA YANG SUDAH MENINGGAL

b. ZIARAH KE TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH

9. SEBELUM KE MADINAH, LAKUKAN TAWAF WADA’ (PERPISAHAN)