Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode eksperimen di kelas V SD Inpres Kalang Tubung II Kota Makassar. Inti dari metode eksperimen dalam pendidikan adalah digunakan untuk membantu siswa menemukan konsepnya sendiri melalui eksperimen. Penerapan metode eksperimen dalam proses pembelajaran akan mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, jika guru memahami perannya.
Kelebihan metode eksperimen adalah: (i) membuat siswa percaya akan kebenaran kesimpulan eksperimennya sendiri daripada menurut cerita dari orang atau buku, (ii) siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang digunakan eksperimen. melaksanakan, (iii) dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah, dan (iv) hasil belajar siswa dikuasai dengan baik dan bertahan lama dalam ingatan, (v) menghindari verbalisme dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan itu, Djamarah dan Zain juga menyatakan bahwa metode eksperimen memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Hasil belajar a. Pengertian belajar
Kelemahan metode eksperimen akan berpengaruh negatif terhadap pencapaian hasil belajar siswa jika tidak dibenahi sedini mungkin. Slameto (2003:1) mengatakan bahwa: “belajar bermuara pada praktek, sehingga hasil belajar akan tampak pada keterampilan tertentu sebagai hasilnya.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap. sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Hasil belajar merupakan seperangkat pengalaman yang dimiliki siswa yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu, hasil belajar harus dirumuskan dengan baik untuk dievaluasi pada akhir pembelajaran.
Hakikat Pembelajaran IPA di SD a. Hakikat belajar ipa
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA SD adalah semua aktivitas siswa yang mengarah pada perubahan perilaku yang terjadi dalam bidang IPA sebagai akibat dari mengikuti proses pembelajaran IPA sesuai dengan dimensi hasil belajar. yang terdiri dari dimensi tipe isi (produk), dimensi tipe kinerja (proses) dan dimensi tipe sikap (sikap ilmiah). British Columbia, Kanada (Boundue dan Kasmin menyarankan bahwa kurikulum sains di sekolah dasar harus: a) mempromosikan sikap ilmiah yang sesuai (b) mengembangkan kemampuan menggunakan keterampilan proses sains alam (develop the ability to use the processes and skills of science) , (c) memperkenalkan pengetahuan ilmiah (introduce the science knowledge), dan (d) mengembangkan pemikiran kritis, rasional dan kreatif (promote critical, rasional and creative thinking). Penguasaan proses ilmiah atau proses sains mengacu pada sejauh mana siswa mengalami perubahan kemampuan proses ilmiah yang terdiri dari keterampilan proses sains dasar dan keterampilan proses sains terpadu.
Penguasaan proses sains merupakan perubahan dimensi emosional dan psikomotor yaitu sejauh mana kemajuan siswa dalam proses sains yang meliputi kemampuan mengamati, mengklasifikasi, menghitung, menalar, mengkomunikasikan dan proses sains lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah pembelajaran yang mengenalkan siswa pada alam sekitar.
KERANGKA PIKIR
Melalui pemahaman yang diperoleh, diharapkan siswa mampu mengembangkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu cara pandang guru dan cara pandang siswa. Salah satunya adalah metode eksperimen. Kelebihan metode eksperimen adalah: tujuan eksperimen harus dijelaskan kepada siswa, mereka harus memahami masalah yang akan kita buktikan dengan eksperimen. Jelaskan kepada siswa alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, hal-hal yang perlu diperhatikan.
Hal inilah yang mendasari peneliti berpendapat bahwa metode eksperimen ini dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar IPA. Guru mengajarkan berbagai materi dengan menggunakan metode konvensional yang menjadikan guru sebagai pusat/pusat informasi yang akan disampaikan kepada siswa. C. guru hanya menanamkan ilmu dan menekankan daya ingat/hafalan siswa, sehingga tujuan siswa aktif dalam pembelajaran tidak tercapai karena siswa hanya mendengarkan ceramah guru tanpa melakukan percobaan.
HIPOTESIS TINDAKAN
Pendekatan Penelitian
Jenis Penelitian
Maolani dan Cahyana menyatakan bahwa “Paradigma kualitatif menekankan pemahaman masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas yang kompleks, sedangkan pendekatannya bersifat induktif dengan tujuan mengkonstruksikan konstruksi atau hipotesis dengan mengungkapkan fakta”. Arah dan tujuan penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru sudah jelas, yaitu untuk kepentingan siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan (jadi bukan kepentingan guru). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang menjelaskan sebab dan akibat dari perlakuan, serta menggambarkan apa yang terjadi ketika perlakuan diberikan.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang menggambarkan terjadinya sebab akibat perlakuan, dan merupakan kegiatan pembelajaran berupa tindakan yang sengaja dilakukan di dalam kelas, dengan tujuan utama kelas. . penelitian tindakan adalah untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di dalam kelas.
Fokus Penelitian
Proses pembelajaran IPA yang pertama yaitu guru membuka pelajaran, kemudian guru melakukan persepsi terkait cahaya dan sifat-sifatnya serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan menyampaikan KKM yang ingin dicapai yaitu 78. Setelah menyampaikan kegiatan awal, guru masuk ke kegiatan inti yaitu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan. Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, siswa mencatat hal-hal yang akan direkam.
Setelah percobaan selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikannya di kelas dan mengevaluasinya dengan tes atau tanya jawab. Kemudian guru mengakhiri pelajaran atau memasuki kegiatan akhir yaitu menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa, memberikan motivasi dan penguatan serta mengucapkan salam penutup.
Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting penelitian
Subjek Penelitian
Rancangan Tindakan
Satu tindakan yang dilakukan dengan keempat kegiatan di atas biasa disebut dengan tindakan satu siklus (satu putaran). Seperti yang dikatakan Arikunto dkk: dalam penelitian tindakan, termasuk PTK, tindakan yang dilakukan selalu terdiri dari beberapa siklus.
PelaksanaanRefleksi
Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Skor tes adalah jika jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi belajar mengajar. Verifikasi data, dimaksudkan untuk memeriksa dan melengkapi kelengkapan pengisian lembar observasi dan tes, baik identitas maupun jawaban.
Scoring, dimaksudkan untuk memberikan skor terhadap jawaban yang diselesaikan oleh siswa pada instrumen tes. Tabulasi, dimaksudkan untuk memudahkan pengolahan dan analisis data lebih lanjut, data dimasukkan terlebih dahulu menggunakan tabel.
Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan 1. Teknik Analisis Data
- Indikator Keberhasilan
Indikator proses ditandai dengan keberhasilan guru dalam melaksanakan semua langkah pembelajaran sesuai dengan RPP dan menyelesaikan tahapan metode eksperimen. Sedangkan indikator outcome ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Inpres Kalang Tumbung II Kota Makassar. Kriteria yang digunakan untuk mengungkapkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA sesuai dengan standar kriteria yang ada di SD Inpres Kalang Tubung II kota Makassar.
Berdasarkan indikator keberhasilan di atas, maka peneliti menetapkan standar keberhasilan minimal dalam penelitian ini ditinjau dari hasil, yaitu 80% dari jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 78.
BAB IV
Hasil Penelitian
- Paparan Data Siklus I
- Paparan Data Siklus II
Guru tidak menjelaskan kepada siswa tujuan percobaan untuk memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan. Guru menjelaskan tujuan percobaan kepada siswa, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan sesuai RPP. Berdasarkan pengamatan pada kegiatan inti yang terdiri dari 4 kegiatan yaitu 1) guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan dengan penilaian kurang.
Guru hendaklah menerangkan kepada pelajar alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen, perkara yang perlu diberi perhatian. Kemudian guru menerangkan tujuan eksperimen kepada pelajar, mereka mesti memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
Pembahasan
Berdasarkan analisis dan refleksi di atas dan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran IPA dikategorikan berhasil. Dari data tersebut hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan belum dilanjutkan pada siklus berikutnya karena telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu ketuntasan minimal 78. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil dari tindakan siklus I tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan, hal ini terjadi karena a) guru tidak menjelaskan tujuan percobaan kepada siswa, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan. b) guru kurang menjelaskan kepada siswa tentang alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah dasar khususnya siswa kelas V SD Inpres Kalang Tubung II Kota Makassar.
Kesimpulan
Saran
- Kompetensi Dasar
- Indikator
- Tujuan Pembelajaran
- Materi Pokok
- Metode Pembelajaran
- Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber : buku SAINS SD kelas V
- Langkah-Langkah Pembelajaran
- Kegiatan Awal
- Kegiatan Inti
- Kegiatan Akhir
- Penilaian
Pembelajaran IPA melalui metode eksperimen dengan menggunakan LKS dan dilakukan melalui diskusi dapat dijadikan salah satu alternatif upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep IPA siswa. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Di SDN No.212 Pendidikan Kepresidenan Bontokannang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Penerapan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan pembuatan karya/model 6.2.1 Berikan contoh cahaya lurus yang mereproduksi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. 6.2.2 Menyelidiki proses percobaan cahaya merambat lurus.
Dengan menerapkan metode eksperimen, siswa dapat menyebutkan contoh cahaya lurus yang merambat dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan
- Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen
- Memberikan penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat
- Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan dikelas, dan mengevaluasi dengan tanya jawab
- Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan eksperime, siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen
- Siswa mendengarkan penjelasan tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat
- Setelah eksperimen selesai siswa mengumpulkan hasilpenelitian, mendiskusikan dikelas, dan menjawab evaluasi dengan tanya jawab
- Sumber dan Media Pembelajaran
- Penilaian
- Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan
- Selama eksperimen berlangsung siswa menjawab saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen
- Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa
1 Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan dengan percobaan. 2 Jelaskan kepada siswa alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, hal-hal yang perlu diperhatikan. 1 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan percobaan, siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan.
2 Siswa mendengarkan penjelasan tentang alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, hal-hal yang perlu diperhatikan. Tujuan percobaan harus dijelaskan kepada siswa, mereka harus memahami masalah yang akan didemonstrasikan melalui percobaan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan percobaan, siswa harus memahami masalah yang akan didemonstrasikan melalui percobaan.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan. 2 Memberikan penjelasan kepada siswa tentang alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, hal-hal yang diperlukan. Dengan menerapkan metode eksperimen, siswa dapat menyebutkan contoh cahaya yang dapat menembus benda terang dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat menyebutkan contoh cahaya yang dapat dideskripsikan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan percobaan, siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan. 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan percobaan Siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan.