• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAQASIDUS SYARIAH (STUDI PMA NO. 20 TAHUN 2019 PASAL 4 AYAT 1 HURUF B)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MAQASIDUS SYARIAH (STUDI PMA NO. 20 TAHUN 2019 PASAL 4 AYAT 1 HURUF B) "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar belakang

Nikah merupakan akad serah terima antara calon mempelai pria dan wali calon mempelai wanita dengan tujuan membentuk keluarga sakinah. Pernikahan adalah hubungan antara seorang pria dan seorang wanita yang pada mulanya belum menikah. Unsur utama dalam sebuah pernikahan adalah calon mempelai pria dan calon mempelai wanita yang akan melangsungkan pernikahan.

Fokus Penelitian

Akta kelahiran sebagai syarat merupakan syarat kumulatif yang harus dipenuhi secara konsisten, sebab apabila kedua mempelai tidak melampirkan akta nikah maka pencatatan perkawinan tidak akan diterima. Dan jika akta kelahiran yang terlampir tercantum sebagai akta palsu, maka seseorang bisa dikenakan sanksi karena merupakan perbuatan melawan hukum. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas pencatatan perkawinan dengan judul “ Urgensi Akta Kelahiran dalam Persyaratan Pencatatan Nikah Dalam Perspektif Maqasidus Syariah (Studi PMA NO. 20 Tahun 2019 Pasal 4 Ayat 1 Huruf B)”, karena di masyarakat Indonesia terdapat masih banyak yang belum memiliki akta kelahiran dan Peneliti ingin mengetahui pandangan Maqasidus Syariah mengenai peraturan ini.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman terhadap hukum-hukum yang mengatur praktek perkawinan dan tentunya menambah wawasan bagi penulis. Kontribusi yang menjadi harapan penelitian ini berupa ilmu dan pengetahuan penulis untuk Kyai Haji Achmad Siddiq Universitas Jember untuk kepentingan akademik. Harapan kami, penelitian ini dapat memberikan tambahan ide, informasi dan pemikiran kepada masyarakat yang penasaran dengan penelitian ini serta memberikan wawasan mengenai hukum-hukum yang mengatur proses perkawinan.

Definisi Istilah

Dalam menjalankan pemerintahan, anak yang tidak mempunyai akta kelahiran tidak perlu khawatir akan hal itu; Akta kelahiran sebagai syarat lamaran pernikahan di kantor KUA, sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 huruf b PMA no. 20 Tahun 2019 tentang melampirkan fotokopi akta kelahiran sebagai syarat pencatatan perkawinan merupakan syarat sekunder (hajiyyat) penyempurnaan undang-undang perkawinan yang berstatus dharuri.

Sisttematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Implementasi Keputusan Menteri Agama No. 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Nikah Pada Kantor Urusan Agama Kota Bojonegoro." 20 Tahun 2019 Tentang Pencatatan Nikah (Studi Kasus KUA Sidare dan KUA Kedungre Kabupaten Cilacap)" (Skripsi, IAIN Purwokerto, 2020). 2 Implementasi Keputusan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang pencatatan perkawinan pada Kantor Urusan Agama Kota Bojonegoro.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

Akta kelahiran merupakan suatu istilah yang terdiri dari dua suku kata, yaitu akta dan kelahiran. Oleh karena itu pembahasan mengenai pengertian akta kelahiran diawali dari pengertian dari masing-masing kata tersebut. Akta kelahiran merupakan hak identitas seseorang sebagai perwujudan Konvensi Hak Anak (CRC) sebagaimana dalam UU No.

Dan keberadaan akta kelahiran dapat memberikan justifikasi status hukum mengenai kedewasaan dan keterampilan seseorang. Umumnya seseorang yang memiliki akta kelahiran dapat menciptakan manfaat yang memudahkan dalam mengelola setiap aspek yang berkaitan dengan masalah administrasi pemerintahan. Maqashid syariah dalam arti gabungan menjadikan arti kata tersebut hanya bermakna niat suatu hukum syariah.

Konsep maqashid yang dikemukakan oleh ulama seperti Ibnu Asyur memandang maqashid syariah sebagai hikmah sehingga menjadi landasan dalam menetapkan suatu hukum. Maqashid syariah dalam penelitian ini didasarkan pada konsep bahwa maqashid syariah menjadikan hikmah syariah suatu hal, sehingga kedudukan maqashid syariah menjadi sebuah wacana yang mengkaji makna dan tujuan suatu hukum untuk mencapai suatu tujuan. Maqashid Syariah dalam pengertian sederhananya adalah pengertian hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT dengan tujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi umat manusia.

Pertama, berdasarkan tujuannya, makashid syariah dibagi menjadi dua bagian, yaitu; Pertama, makashid al shari’, yaitu maksud dan tujuan pembuatan undang-undang berdasarkan pembuat undang-undang yang mengarahkan kemaslahatan umat dalam menjalankan peranannya di dunia berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Sumber Bahan Hukum
  • Tehnik Pengumpulan Bahan Hukum
  • Analisis Bahan Hukum
  • Keabsahan Data
  • Tahapan Penelitian

Aspek yang terlihat dari lampiran masing-masing akta kelahiran calon pengantin adalah identitas calon pengantin dan sebutan wali yang sah. Mengingat pentingnya dan dampak yang ditimbulkannya, maka lampiran fotokopi akta kelahiran pada Pasal 4 huruf b sangat diperlukan. Jadi dari segi pemenuhan rukun dan syarat perkawinan adalah wajib, kemudian dalam rangka kebutuhan sekunder yang dapat memudahkan dalam penunjukan wali suami-istri, syarat akta kelahiran pada Pasal 4 huruf b PMA no.

PEMBAHASAN

Urgensi Akta Lahir

Melampirkan fotokopi akta kelahiran seseorang atau surat keterangan asal usul dari pejabat yang berwenang sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 huruf b selain bernilai sebagai syarat administratif, juga bernilai bagi pelaksanaan prinsip maqasidus syariah, yaitu hifz an-nasl (perlindungan keturunan/nasab). 11 “Akta Kelahiran,” Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI Online), diakses 14 Februari 2023, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/aktakelahiran. Hal ini menjadikan akta kelahiran sebagai dokumen otentik paling dasar yang harus diberikan negara kepada anak Indonesia yang baru lahir.

Kedua, hak-hak anak berkaitan dengan identitas aslinya sebagai warga negara yang mempunyai status hukum untuk memperoleh jaminan perlindungan hukum, dan hal ini dibuktikan dengan adanya akta kelahiran.29. Akta kelahiran sebagai alat bukti otentik identitas seseorang sangatlah penting, karena dengan akta kelahiran identitas seseorang dapat terverifikasi dengan jelas dan jelas berkenaan dengan asal usul orang tersebut. Oleh karena itu, keaslian dokumen kependudukan seperti akta kelahiran juga merupakan hal yang sangat mendesak untuk diwaspadai, agar tidak berupaya mencari pintu belakang untuk mengelak dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akta kelahiran atau surat yang dapat menunjukkan asal usul kelahiran masing-masing calon pengantin, baik menurut kota maupun kecamatan; Dari seluruh persyaratan tersebut, akta kelahiran merupakan persyaratan kedua pada pasal 4 sebagai dokumen yang harus dipenuhi. Pembuatan akta kelahiran merupakan implementasi dari norma yang menjamin hak kepemilikan atas identitas seseorang.

Selain itu, akta kelahiran merupakan dokumen yang dapat menjamin hak seseorang untuk tetap berada dalam perlindungan negara. Sebagai salah satu dokumen wajib yang dibutuhkan untuk mengurus semua dokumen tersebut, maka kedudukan akta kelahiran sangatlah penting untuk dimiliki. Persyaratan pengajuan pencatatan perkawinan berkaitan dengan akta kelahiran masing-masing calon pengantin, jika ditelaah kembali, sangat proporsional, karena ketika calon pengantin hendak menikah dan belum memiliki akta kelahiran, maka alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan pencatatan perkawinan. digunakan untuk meminta surat keterangan asal kepada pemerintah kota atau kecamatan.

Kewajiban melampirkan fotokopi akta kelahiran tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan sah atau tidaknya suatu perkawinan apabila kedua mempelai tidak mempunyai akta kelahiran. Kepastian asal usul dan identitas calon pasangan pengantin tentunya tidak hanya terlihat dari melampirkan akta kelahiran yang ingin menikah saja, namun juga dengan melampirkan akta kelahiran.

Pandangan Maqasidus Syariah

20 Tahun 2019 Pasal 4 huruf b yang menjelaskan tentang syarat melampirkan fotokopi akta kelahiran atau surat keterangan asal desa merupakan suatu kebutuhan yang mempunyai tempat yang sangat penting dan krusial untuk dipenuhi. 20 Tahun 2019 yang tergolong dalam tingkat manfaat sekunder (hajiyyat) merupakan klasifikasi yang sangat tepat karena lampiran akta kelahiran mempunyai kebutuhan yang dapat mendukung terpenuhinya salah satu pilar yaitu penunjukan wali yang sah. Tingkat tersebut juga terlihat dari perlunya melampirkan fotokopi akta kelahiran untuk menunjang terpenuhinya salah satu syarat hukum yaitu wali yang sah.

Dengan adanya akta kelahiran atau surat keterangan asal usul, maka identitas seseorang dapat ditelusuri secara lengkap berdasarkan suatu dokumen yang mempunyai status hukum yang jelas. Dan salah satu syaratnya adalah dengan melampirkan fotokopi akta kelahiran atau surat keterangan asal usul seseorang dari pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b. Aspek identitas calon pengantin yang dinilai pada akta kelahiran adalah memastikan bahwa berdasarkan akta kelahiran calon pengantin telah mencapai usia yang ditentukan oleh hukum. peraturan yang berkaitan dengan kemungkinan mengadakan akad nikah. perkawinan dan berdasarkan akta kelahiran dapat diuji tidak ada hambatan dalam perkawinan bagi kedua mempelai yang hendak menikah.

Aspek wali nikah yang ditinjau berdasarkan lampiran akta kelahiran adalah memastikan bahwa calon mempelai wanita mempunyai dan masih mempunyai wali nikah yang termasuk dalam kategori wali untuk bertindak dalam melangsungkan perkawinan calon mempelai wanita. -menjadi. Jadi melampirkan persyaratan berupa akta kelahiran merupakan bentuk implementasi prinsip maqasidus syariah hifz an nasl (pemeliharaan keturunan/nasab). Dan apabila akta kelahiran yang dilampirkan terindikasi merupakan akta kelahiran palsu atau terdapat manipulasi pada akta tersebut, maka status pencatatan wasiat perkawinan di KUA dapat ditangguhkan atau dibatalkan.

KUA hendaknya memberikan pedoman bagi seseorang yang hendak menikah tanpa akta kelahiran untuk terlebih dahulu mengurus akta kelahiran;

PENUTUP

Kesimpulan

20 Tahun 2019 sangat mendesak kedudukannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perkawinan untuk mendukung terpenuhinya keharmonisan dan syarat-syarat perkawinan dalam aspek keturunan calon pengantin dan penetapan wali nikah. untuk calon pengantin. Dan pernikahan adalah syariah yang status a quo-nya ditentukan berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits.

Saran

Bachtiar, Legal Research Methods, Tangerang: UNPAM Press, 2019 Bilqish, Alqur'an and its Translations, Semarang: Al Bilqis, 2001. Muhaimin, Legal Research Methods, Mataram: Mataram University Press, 2020 Muhammad, Abdulkadir, Law and Legal Research, Bandung: Adiyas billede. Rohim, Mif, Lærebog i Qawa'id Fiqhiyyah Inspiration og grundlag for beslutsomhed, Jombang; LPPM UNHASY TEBUIRENG, 2019.

Wafa, Ali, Hukum Perkawinan di Indonesia (kajian Hukum Islam dan Hukum Substantif), Tangerag: YASMI Yayasan Asy-Syari'ah Indonesia Modern, 2018. Sahputra, Alfin Indra Tinjauan Efektivitas Hukum Terhadap Implementasi Peraturan Perkawinan Menteri Agama No. 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Nikah (Studi Kasus di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun) Skripsi, IAIN Ponorogo, 2022. Syaifudin, Ahmad Syahri, Implementasi Peraturan Menteri Agama Nomor 20 tentang Pendaftaran Perjanjian Tahun 2019 Departemen Agama Kota Bojonegoro, Teza, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2021.

Muhammad Irfan Al-Amin, “Urgensi Kebutuhan Mendesak, Begini Penjelasannya” Katadata.co.id, 15 Oktober 2010, https://katadata.co.id/safrezi/berita/urgensi. Perspektif”, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI Online), diakses 14 Februari 2023, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perspeski. Menyatakan dengan jujur ​​bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat unsur plagiarisme terhadap karya penelitian atau karya ilmiah yang telah atau diciptakan oleh orang lain, kecuali yang dikutip secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata hasil penelitian ini mengandung unsur plagiarisme dan terdapat tuntutan dari pihak lain, maka saya siap untuk diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait