“Mari Bertemu Kembali,SAHABATKU”
By:Shofiya Hasna.HHai,namaku Shofiya,aku ingin menceritakan kisahku setelah sahabatku pergi,dia bernama Nidia,aku sangat merindukannya,sudah sangat lama sekali sampai-sampai aku sudah hampir melupakan semuanya.
Aku dulunya adalah gadis kecil yang suka membisu,cengeng,dan pemalu.Tapi ada satu teman ku yang ingin bermain denganku dia bernama Nidia,kami selalu bersama selama disekolah,aku akui jika dia sangat hebat,dia selalu dibully tapi dia kuat,setelah 2 tahun kami bersama dia pindah,jujur aku sedih sahabat satu-satunya pergi meninggalkan ku,setelah dia pergi aku menyendiri dan semakin membisu.
Lalu aku dekat dengan orang yang ku suka dia bernama Reynard,kami dekat tidak lama,hanya 1 minggu lalu dia menjauhiku karena dia tidak suka denganku,dan itu
membuatku sangat sedih,sebenarnya tak apa tidak menyukaiku tapi jangan meninggalkanku dengan tiba-tiba dan jelaskan mengapa.
Setelah itu aku berteman dengan Nafis,kami berteman baik sampai 3 minggu kemudian aku merasa berbeda dengan pertemananku dengannya dibanding dengan yang lain,sebenarnya aku ingin meminta maaf karena aku membentaknya,tapi karena mereka membentak ku lebih dulu aku takut dan mengurungkan niat ku untuk meminta maaf.
Setelah kejadian itu aku tidak memiliki teman aku sendirian hingga suatu hari ada virus yang menyerang dunia,sekolah mengadakan sekolah online agar tidak banyak yang terkena virus tersebut,saat sekolah online aku jarang sekali masuk karena takut mereka masih membenciku,aku juga jarang berkomunikasi dengan mereka hanya beberapa dan mereka akan melupakanku setelah selasai dengan urusan kami.
Setelah menjalani sekolah online selama 2 tahun,kami mengadakan sekolah offline namun tetap menjalankan protokol kesehatan,saat sekolah aku sering bangun kesiangan karena sesuatu hal yang tersembunyi,disaat itu semua teman seperti menatapku aneh.
Setelah beberepa bulan sekolah,aku lulus dan kami berlatih untuk wisuda kelulusan.
Saat wisuda aku duduk disebelah mantan temanku dulu,dia bernama Lisa,dia sangat asik sama seperti saat aku bermain dengan nidia,kami mengobrol sebelum berpisah dengan waktu yang lama seperti nidia.
Setelah itu aku melanjutkan sekolah di SMP milik sekolah ku juga,sama seperti biasanya aku diam tak menyapa hanya tersenyum dibalik masker,karena masih beresiko terkena virus kami masih memakai masker walau sudah boleh untuk tidak memakai masker.
Saat kelas dimulai bayangan-bayangan saat aku bersama nidia kembali
menghantuiku,tapi aku berusaha tenang,disana aku tidak mengenal siapa-pun kecuali teman se-alumni,aku paling banyak menulis cerita dan tidur dibanding belajar dan bermain.
Setengah tahun kemudian ada murid baru bernama Cyta,dia pindahan dari pondok pesantren,3 hari kemudian aku berteman dengan Cyta,belum aku anggap sahabat karena baru dan aku ingin mengetes seberapa setianya dia,dan benar saja lama kelamaan aku merasa dia menjauh walau masih tetap bareng tepi aku rasa dia lebih sering bersama teman nya yang lain.
Setengah tahun kemudian ada murid baru lagi dia alimni SD ku,namanya Amira,dia terlihat pemalu namun dia sebenarnya seorang yang extrovert.
Lalu saat lomba agustusan aku berbicara dengan adik kelas ku,jujur dia sama dengan ku tidak ada teman yang peduli dengannya.
Dan sejak saat itu aku berteman dengan nya,dan bersiap menanggung sakit yang akan datang jika dia akhirnya memiliki teman.