• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASA PRAAKSARA PELAJARAN IPS KELAS 7

N/A
N/A
Tia

Academic year: 2023

Membagikan "MASA PRAAKSARA PELAJARAN IPS KELAS 7"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PERIODISASI MASA PRAAKSARA

Materi IPS Kelas 7

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

3 Aspek Periodisasi Masa Praaksara

Peta Konsep: Periodisasi Masa Praaksara

1

Periodisasi Secara Geologis

2

Periodisasi Secara Arkeologis

3

Periodisasi Berdasarkan Perkembangan

Kehidupan Arkaikum

Palaeozoikum

Mesozoikum

Neozoikum

Zaman Batu Zaman Logam

Palaeolithikum Mesolithikum Neolithikum

Zaman Besi

Zaman Perunggu Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Masa Bercocok Tanam

Masa Perundagian Zaman

Tersier Zaman Kuartier

(7)

1. Periodisasi Secara Geologis

Periodisasi secara geologis adalah pembabakan zaman berdasarkan fase-fase atau tahap-tahap proses perubahan bumi mulai dari bumi masih dalam keadaan panas dan pijar sehingga belum ada kehidupan di atasnya sampai dengan bumi dalam keadaan sudah mulai mendingin dan terdapat kehidupan di atasnya.

Menurut ahli geologi, fase-fase perubahan bumi terbagi menjadi 4 macam periode yaitu zaman arkaikum,

palaeozoikum, mesozoikum, dan neozoikum.

(8)

a. Zaman Arkaikum (zaman Tertua)

Ciri-Ciri:

1) Berlangsung sekitar sejak 2.500 juta tahun yang lalu;

2) Kulit bumi dalam keadaan panas dan pijar;

3) Belum ada kehidupan di atas bumi.

(9)

b. Zaman Palaeozoikum (zaman kehidupan tua)

Ciri-cirinya:

1) Berlangsung sekitar sejak 340 juta tahun yang lalu;

2) Muncul tanda-tanda kehidupan misalnya mulai

hidup binatang-binatang kecil tidak bertulang

punggung, berbagai jenis ikan, amfibi, dan reptil.

(10)

c. Zaman Mesozoikum (zaman pertengahan)

Ciri-cirinya:

1) Berlangsung sekitar sejak 140 juta tahun yang lalu;

2) Telah hidup binatang-binatang dengan tubuh berukuran sangat besar (Dinosaurus).

3) Dikenal dengan zaman reptil

(11)

d. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum

1. Zaman Tersier

Ciri-ciri:

1) Berlangsung sejak kira-kira 60 juta tahun lalu;

2) Jenis reptil besar mulai punah;

3) Bumi dikuasai hewan-hewan besar menyusui contohnya: jenis gajah purba (mammuthus)

2. Zaman Kuartier

Ciri-ciri:

1) Berlangsung sejak kira-kira 3 juta tahun lalu;

2) Merupakan masa awal kehidupan manusia di bumi.

(12)

2. Periodisasi Secara Arkeologis

Periodisasi secara arkeologis adalah pembabakan zaman berdasarkan pada hasil-hasil temuan benda-benda peninggalan yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa praaksara.

Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda peninggalan tersebut ahli arkeologi membagi masa

praaksara menjadi 2 macam zaman yaitu zaman batu, dan

zaman logam.

(13)

a. Zaman Batu

➔ Berlangsung kurang dari 600.000 tahun lalu;

➔ Hasil kebudayaan banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur;

➔ Peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah;

➔ Alat yang digunakan adalah kapak genggam, kapak

perimbas dan alat serpihan batu berguna untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging, dan memotong umbi- umbian;

➔ Manusia hidup berpindah-pindah (nomaden);

➔ Mata pencaharian dengan cara berburu, mengumpulkan makanan (food gathering) berupa buah-buahan dan umbi- umbian, serta menangkap ikan.

1) Zaman Palaeolithikum (Batu Tua)

(14)

a. Zaman Batu (lanjutan)

Zaman Holosen (10.000 tahun lalu)

Hasil kebudayaan banyak ditemukan di daerah Sumatera, Sulawesi Selatan dan Besuki, Bojonegoro;

Peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang lebih baik dan halus;

Alat yang digunakan adalah kapak genggam Sumatera (Pebble), kapak pendek, dan batu pipisan (batu-batu alat penggiling), ujung panah batu, flakes/alat serpihan bilah, alat-alat tulang dan tanduk rusa;

Manusia mulai hidup menetap misalnya (Kebudayaan Abris Sous

Roche/tinggal di gua-gua), dan di lepas pantai (Kebudayaan Kjokkenmoddinger/sampah dapur);

Mata pencaharian dengan cara berburu, bercocok tanam secara sederhana.

2) Zaman Mesolithikum (Batu Tengah)

(15)

a. Zaman Batu (lanjutan)

Hidup menetap

Membuat makanan sendiri dengan cara bercocok tanam

Mulai dikenal gotong royong

Hasil kebudayaan banyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Halmahera, Maluku, dan Papua;

Peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang lebih baik, lebih halus, dan sudah diasah;

Hasil kebudayaan seperti kapak persegi (beliung), kapak lonjong, perhiasan dari batu, dan gerabah;

3) Zaman Neolithikum (Batu Muda/Baru)

(16)

4) Zaman Megalithikum (Batu Besar)

➔ Adanya system kepercayaan animism

➔ Ada gotong royong yang baik

➔ Alatnya terdiri dari batu besar

➔ Tradisi/ hasil budayamegalithikum (batu besar)seperti Dolmen, Menhir, Kubur Peti Batu, Sarkofagus, Waruga, Punden Berundak- undak, dan Patung;

(17)

Fungsi Batu Besar

Sebagai Alat penyembahan : Menhir, Punden berundak, Dolmen, Arca Batu

Sebagai Kuburan : Kubur Peti Batu, Sarkofagus, Waruga

(18)

b. Zaman Logam

Peralatan yang digunakan terbuat dari perunggu seperti kapak corong, nekara, moko, bejana perunggu, dan perhiasan dari perunggu;

Manusia hidup menetap dalam perkampungan yang lebih besar;

Mata pencaharian dengan cara berburu, bertani, beternak, kerajinan, dan berdagang.

1) ZamanPerunggu/perundagian

(19)

b. Zaman Logam (Lanjutan)

Manusia hidup menetap di perkampungan besar dengan sistem pemerintahan sederhana;

Peralatan yang digunakan terbuat dari besi seperti pedang, mata panah, mata pisau, cangkul, dan perhiasan;

Mata pencaharian dengan cara berburu, bertani, beternak, undagi/kerajinan, dan berdagang.

2) Zaman Besi

(20)

3. Periodisasi Berdasarkan Perkembangan Kehidupan

Periodisasi berdasarkan perkembangan kehidupan adalah pembabakan zaman yang didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan manusia misalnya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Berdasarkan perkembangan kehidupan masyarakatnya, masa praaksara terbagi menjadi 3 macam yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa

bercocok tanam, dan masa perundagian.

(21)

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

Manusia memenuhi kebutuhan dengan cara berburu dan

mengumpulkan umbi-umbian, buah-buahan serta dedaunan di sekitar lingkungan mereka.

● Manusia hidup berpindah- pindah ke tempat yang baru dimana tersedia banyak binatang buruan dan bahan makanan.

● Manusia hidup secara

berkelompok yang tersusun dari keluarga-keluarga kecil.

Manusia mampu membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang dan kayu tapi masih dalam bentuk kasar.

Peralatan yang dibuat seperti kapak genggam, pahat

genggam, kapak perimbas, kapak penetak, alat serpih.

Kehidupan Ekonomi Kehidupan Budaya Kehidupan Sosial

a.

(22)

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Manusia memenuhi kebutuhan dengan cara berburu, bercocok tanam secara sederhana atau dengan sistem berladang, memelihara dan

mengembangkan binatang ternak.

● Manusia hidup menetap sementara sampai ladang yang mereka garap kurang subur.

● Manusia juga hidup secara berkelompok ada yang menetap di gua-gua yang letaknya lebih tinggi dan berada dekat dengan mata air.

Manusia mampu membuat alat-alat dari batu, tulang dan kayu dalam bentuk yang lebih halus seperti kapak Sumatera (pebble), kapak pendek, batu pipisan, alat tulang sampung.

Kepercayaan terhadap roh-roh.

Mampu melukis di dinding-dinding gua dalam bentuk tangan, binatang, dll yang menggambarkan

pengalaman, perjuangan, dan harapan hidup .

Kehidupan Ekonomi Kehidupan Budaya Kehidupan Sosial

b.

(23)

Masa Bercocok Tanam

Manusia memenuhi kebutuhan dengan bercocok tanam secara lebih modern di ladang-ladang, berdagang, memelihara dan mengembangkan binatang ternak sementara kegiatan berburu masih tetap dilakukan.

● Manusia sudah hidup menetap secara

berkelompok di perkampungan.

● Terdapat pembagian kerja antara penduduk laki-laki dan perempuan.

Manusia mampu membuat alat-alat dari batu, tulang dan kayu dalam bentuk yang sudah halus serta berfungsi beragam seperti kapak lonjong, kapak persegi, gerabah, alat pemukul kulit kayu, perhiasan dari batu dan kulit kerang.

Kepercayaan bahwa roh manusia tidak lenyap pada saat meninggal.

Berkembang tradisi megalithik atau budaya batu besar.

Kehidupan Ekonomi Kehidupan Budaya Kehidupan Sosial

c.

(24)

Masa Perundagian

● Manusia bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan.

● Pertanian tidak sepenuhnya bergantung pada hujan tetapi dibuat sistem pengaturan air.

● Perdagangan dilakukan masih menggunakan sistem barter tapi menjangkau tempat yang jauh, yakni antarpulau.

● Manusia hidup menetap secara berkelompok di perkampungan yang lebih besar dan teratur.

● Masyarakat tersusun dari berbagai macam profesi yaitu ada kelompok petani, pedagang, dan kelompok undagi (pengrajin/tukang).

Mahir membuat berbagai peralatan dan perkakas dari logam misalnya peralatan pertanian, pertukangan, perabotan, perhiasan dan

perlengkapan upacara dan pemujaan.

Kepercayaan bahwa arwah nenek moyang berpengaruh terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya.

Berkembang bidang-bidang seni seperti seni lukis, pahat, patung, bangunan (arsitektur).

Kehidupan Ekonomi Kehidupan Budaya Kehidupan Sosial

d.

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Nilai-Nilai Budaya

Masa Praaksara di Indonesia

Materi IPS Kelas 7 Semester Genap

(34)

NILAI BUDAYA

Pengertian

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam lingkungan masyarakat yang telah mengakar pada

kebiasaan, kepercayaan (believe), dan simbol-simbol, dengan

karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.

(dosensosiologi.com)

(35)

Nilai-nilai budaya dan tradisi

apa saja yang dapat kita ambil

sebagai pelajaran dan suri

teladan dari kehidupan nenek

moyang di masa praaksara

(36)

1. Nilai Religius (Kepercayaan)

Masyarakat praaksara sudah memiliki kepercayaan terhadap kekuatan ghaib, yaitu:

Animisme adalah kepercayaan terhadap roh halus atau makhluk ghaib;

Dinamismeadalah kepercayaan terhadap adanya kekuatan ghaib pada benda-benda.

Di sini nenek moyang bangsa Indonesia telah meletakkan dasar-dasar suatu kepercayaan/keimanan kepada kita.

Walaupun kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat praaksara masih dalam tingkatan rendah namun paling tidak mereka telah mengajarkan bahwa kekuatan ghaib memang ada, karena di atas dunia ini masih ada sekelompok manusia yang tidak beriman dengan adanya Tuhan.

(37)

2. Nilai Gotong Royong

Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotong royong untuk kepentingan bersama, contohnya membangun rumah, mendirikan bangunan-bangunan batu besar (megalithik) yang dipastikan dilakukan secara bersama-sama.

iikhwanartmy.blogspot.com

Dengan demikian patutlah ditiru bahwa hal-hal yang menyangkut kepentingan

bersama hendaklah dilakukan secara bersama-sama (gotong royong) dengan prinsip berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. (sumberbelajar.belajar.kemdikbud.id)

(38)

3. Nilai Musyawarah

Masyarakat praaksara telah mengembangkan nilai musyawarah dalam kehidupan di perkampungan mereka.

Kegiatan ini dilakukan guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dipilihnya pemimpin yang dianggap paling tua (sesepuh) yang mengatur masyarakat dan memberikan keputusan.

iikhwanartmy.blogspot.com

Dalam urusan penting dan atau urusan yang menyangkut kelangsungan hidup orang banyak perlu dilakukan musyawarah terlebih dahulu dengan menampung pendapat-pendapat dari warga untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan, baru kemudian membuat keputusan. Hal ini merupakan bentuk implementasi asas demokrasi.

(39)

4. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara, yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan.

integrasi.science

Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan kewajiban sesuai kemampuannya.

(40)

5. Tradisi Bercocok Tanam

Masyarakat praaksara untuk memenuhi memenuhi kebutuhan hidupnya dilakukan dengan bercocok tanam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi dan alat lainnya.

tenses.co.id

Hingga hari ini bercocok tanam atau bertani merupakan pekerjaan yang paling banyak digeluti oleh bangsa Indonesia. Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris yang menyerap tenaga kerja paling besar dibandingkan sektor

lainnya.

(41)

6. Tradisi Bahari (Pelayaran)

Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi. Ilmu ini sangat membantu pada saat mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu. Perahu bercadik adalah perahu yang kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidak mudah oleng. Perahu bercadik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masa praaksara, selain sebagai sarana lalu lintas sungai dan laut, perahu ini juga berperan sebagai alat penyebaran budaya.

artikelsiana.com

(42)

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Materi IPS Kelas 7

(43)

Peta Konsep

(44)

Peta Jalur Migrasi Ras Melanesoid

(45)

Peta Jalur Migrasi Ras Mongoloid

(46)

Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia terdiri atas 3 ras utama yaitu:

1. Negroid/Negrito (Papua Melanesoid), 2. Weddoid/Veddoid, dan

3. Mongoloid (Malayan Mongoloid).

(47)

Ras Papua Melanesia

1

Ciri-ciri fisik:

Rambut keriting, bibir tebal, dan kulit hitam

Keturunan:

Suku bangsa Asmat, Amungme, Tapirodan ratusan suku lainnyadi Papua dan sekitar Papua.

Masa kedatangan:

Bermigrasi sejak 70.000 SM saat zaman es terakhir.

Suku Asmat: gurupendidikan.com

(48)

Ras Weddoid/Veddoid (Vedda)

Suku Kubu: id.wikipedia.org

2

Ciri-ciri fisik:

Rambut

berombak, kulit sawo matang, dan bertubuh kecil.

Keturunan:

Suku bangsa Sakai, Kubu, Lubu, Talang Mamak di Sumatra, dan Tomuna, Toaladi

Sulawesi.

Masa kedatangan:

Bermigrasi sejak 2.000 SM pada masa neolithikum tapi masih menjalani tradisi primitif.

Suku Sakai: aktual.com

(49)

Ras Proto Melayu

3

Ciri-ciri fisik:

Rambut lurus kulit kuning kecoklat- coklatan, dan bermata sipit.

Keturunan:

Suku bangsa Toraja di Sulawesi Selatan, Dayak di Kalimantan, Sasak di

Lombok, dan Batak, Nias, Rejang, dan Gayo di Sumatera.

Masa kedatangan:

Migrasi gelombang pertama sekitar tahun 1.500 SM pada masa Neolithikum.

Suku Sasak: ngibarbalang.id

Suku Dayak: tandaseru.id

Suku Batak: diktio.id Suku Toraja:

mastorsepang.blogspot.com

(50)

Ras Deutro Melayu

4

Ciri-ciri fisik:

Rambut lurus kulit kuning kecoklat- coklatan, dan bermata sipit.

Keturunan:

Suku bangsa Melayu di Sumatera dan Kalimantan, Jawa, Sunda, Madura di Jawa, Bali di Bali, dan Bugis di Sulawesi.

Masa kedatangan:

Migrasi gelombang kedua sekitar tahun 400 SM di zaman perunggu.

Suku Sunda: inspirilo.com

Suku Bugis: harianumum.com Suku Jawa: id.wikipedia.org

Suku Melayu: id.wikipedia.org

Referensi

Dokumen terkait