• Tidak ada hasil yang ditemukan

master narasi poligami pada aktivis dakwah - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "master narasi poligami pada aktivis dakwah - Digilib UIN SUKA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap wacana poligami dan narasi apa saja yang dikembangkan serta bagaimana narasi tersebut dijadikan landasan ideologis. Komunitas dalam penelitian ini adalah perempuan aktivis Dakwah Kampus (ADK) di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Yogyakarta. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan naratif dengan kerangka utama analisis naratif Halverson.

Penelitian ini menemukan adanya tiga penafsiran dalam menyikapi poligami, yakni kelompok pro poligami, kelompok pro poligami, dan kelompok anti poligami.

Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa morel maupun materi. Skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari kakak-kakak saya Athiyah Salwa dan Shofiyyuddin. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Fakultas Hukum Keluarga Reguler angkatan 2016 atas kenangan indah selama perkuliahan, serta rekan diskusinya yaitu Jihadul Hayat dan Mu'tashim Billah yang telah bertukar pikiran di kedai kopi selama mengerjakan skripsi ini.

Selanjutnya penulis memerlukan masukan, saran dan kritik mengenai kekurangan skripsi ini agar dapat diperbaiki.

Latar Belakang

Isu ini diperkuat dengan pemberitaan media massa tentang poligami yang dilakukan sejumlah tokoh agama atau Islam. Kasus poligami ini semakin heboh karena ia digugat cerai oleh istri pertamanya karena tindakan poligaminya.7 Sebelumnya juga ada Ustaz Al-Habsyi. Ustaz berwajah Arab ini pun digugat cerai karena menikah lagi tanpa meminta persetujuan istrinya. 8 Salah satu kasus poligami di kalangan Ustaz yang paling menghebohkan masyarakat Indonesia adalah poligami yang dilakukan Ustaz Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang dilakukan. .

Tak hanya media massa yang mempublikasikan poligami yang dilakukan tokoh agama, wacana poligami juga menggugah minat sineas untuk membuat film bertema poligami. Fenomena di atas merupakan realitas sosial yang nyata dan nyata terjadi dalam kehidupan masyarakat. Durkheim mendefinisikan realitas sosial sebagai cara bertindak, tetap atau tidak, yang dapat menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi seorang individu.12 Hal ini dapat berarti bahwa fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir dan merasakan yang berada di luar individu. menarik. dan terbentuk sebagai pola dalam masyarakat.

Lebih lanjut, Berger dan Luckmann mendefinisikan fakta sosial sebagai 'realitas sosial objektif' dan 'realitas sosial subjektif' yang berupa pengetahuan individu.13 Menurut mereka, masyarakat menciptakan realitas sosial subjektif berdasarkan realitas sosial objektif tersebut.14 Oleh karena itu, dalam konteks konteks poligami apa yang dikatakan Berger dan Luckmann dan jika kita memperhatikan fenomena di atas, terdapat kecenderungan (secara tidak sengaja) masyarakat terus berupaya menciptakan dan mempertahankan eksistensi poligami dalam kehidupan masa kini. Timbul pertanyaan tentang fenomena ini; bagaimana sebenarnya realitas subyektif masyarakat ketika melihat wacana poligami? Penelitian ini berupaya mengetahui persepsi masyarakat terhadap wacana poligami yang berkembang dan cerita apa saja yang memengaruhi keputusan mereka.

Penelitian ini membahas tentang narasi utama (narasi induk) Perempuan Penggiat Dakwah Kampus (ADK) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Yogyakarta dalam menyikapi wacana poligami yang berkembang saat ini. Penelitian ini menyajikan analisis mengenai asal-usul, komponen, dan manifestasi narasi utama yang menjadi bahan pengambilan keputusan dalam menyikapi wacana poligami.

Rumusan Masalah

7 penulis mikro ingin melihat lebih dalam hal-hal dan cerita yang digunakan perempuan ADK dalam menyikapi poligami. Narasi penting untuk dibahas karena narasi induk merupakan sumber yang kuat dalam mendefinisikan budaya dan membingkai tindakan.23 Permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian ini akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya. Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi teoritis bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kasus poligami.

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai narasi poligami yang digunakan oleh berbagai kelompok baik yang mendukung maupun menentang poligami kepada masyarakat.

Telaah Pustaka

Bedanya, penelitian ini hanya berfokus pada hukum poligami dari sudut pandang aktivis Hizbut Tahrir kota Malang, kemudian subjek penelitiannya adalah aktivis laki-laki, berbeda dengan penelitian penulis yang mengkaji poligami dengan melihat poligami dari sudut pandang aktivis Hizbut Tahrir kota Malang. perspektif ADK - dari feminin. Fokus penelitian ini menekankan pada pandangan poligami hanya dari sudut pandang laki-laki, tanpa melihat poligami dari sudut pandang perempuan. Penelitian ini menguraikan bagaimana aktivis Tarbiyah memandang poligami dan menggali motivasi yang mendorong mereka melakukan poligami.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut pimpinan pusat 'Aisyiyah, poligami dapat dilakukan dalam keadaan darurat sosial, bukan dalam keadaan darurat individu, dengan syarat suami harus yakin bahwa dirinya mampu berbuat adil. Persamaan dari penelitian penulis adalah pandangan poligami dari sudut pandang perempuan atau aktivis, namun aktivis yang lebih tua dan sudah menikah. Kelima, survei yang dilakukan Dewani Romli dengan judul Persepsi Perempuan terhadap Poligami (Studi pada Badan Musyawarah Organisasi Wanita Islam Indonesia Provinsi Lampung).27 Penelitian ini mengkaji tentang persepsi perempuan anggota Badan Musyawarah Organisasi Wanita Islam Provinsi Lampung. (BMOIW) terhadap poligami. .

27 Dewani Romli, “Persepsi Perempuan Tentang Poligami (Studi pada Badan Pembina Organisasi Islam Perempuan Indonesia Provinsi Lampung)” dalam Jurnal AL-ÁDALAH Vol. Fokus penelitian ini adalah melihat poligami dari sudut pandang perempuan anggota BMOIW dan menganalisisnya dari sudut pandang Hukum Islam, Hukum Positif dan Gender. Berdasarkan tinjauan pustaka, sebagian besar penelitian yang ditemukan mengenai poligami bersumber dari sudut pandang laki-laki.

Penulis menemukan penelitian poligami yang melihat poligami dari sudut pandang perempuan yaitu para aktivis organisasi perempuan Islam di provinsi Lampung. Selain subjek dan lokasi penelitian, yang membedakan dengan penelitian ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penggunaan kuesioner.

Kerangka Teori

Sedangkan narasi utama diartikan sebagai narasi transhistoris yang tertanam secara mendalam pada suatu kebudayaan tertentu.35 Yang dimaksud dengan “transhistoris” adalah narasi utama tidak “lahir” serta merta. Yang pertama adalah probabilitas naratif, yaitu apakah suatu cerita “koheren”, yang berarti apakah kumpulan cerita yang membentuk narasi tersebut terhubung secara erat dan logis. Dengan kata lain, cerita-cerita tersebut harus berhubungan satu sama lain secara konsisten dan mempunyai tema yang sama.

Narasi juga menciptakan ekspektasi tentang apa yang mungkin terjadi dan apa yang diharapkan penonton terhadap sesuatu. Menurut Halverson, narasi utama bertindak sebagai jembatan antara visi retoris pada tingkat budaya paling abstrak dan narasi pribadi konkret dari penonton ekstremis (dalam penelitian ini, pelaku poligami). Argumen-argumen tersebut terutama dimaksudkan untuk menciptakan kesejajaran antara cerita-cerita yang menjadi narasi utama dan peristiwa-peristiwa kontemporer.

Dalam hal ini ada dua jenis otoritas, pertama, otoritas teoritis, yaitu otoritas atas apa yang diyakini, seperti mereka yang ahli dalam suatu bidang dikatakan mempunyai wewenang terhadap hal-hal yang menjadi bidang keahliannya. Wellman, Kewenangan Hukum dalam Pendamping Filsafat Hukum dan Teori Hukum / diedit oleh Dennis Patterson, edisi ke-2. 19 perintah penguasa negara kepada rakyatnya, perintah guru kepada muridnya, perintah orang tua kepada anaknya, dan perintah majikan kepada pekerjanya.42 Secara umum, teori ini didasarkan pada premis. otoritas itu mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi aktivitas orang lain.

Fungsi hukum yang terpenting adalah mengatur dan membatasi tingkah laku individu-individu dalam hubungan timbal baliknya.44 Kedua dalil ini saling terkait erat, kenyataan bahwa hukum mencerminkan masyarakat sering dikatakan sebagai hal yang menjadikan hukum efektif dan sah dalam operasionalnya untuk memelihara kehidupan masyarakat. tatanan sosial. Tamanaha, Hukum dan Masyarakat dalam Pendamping Filsafat Hukum dan Teori Hukum / diedit oleh Dennis Patterson, edisi kedua, hal.

Metode Penelitian

21 peneliti memperoleh sumber data kedua dengan cara mereview buku, penelitian terdahulu, jurnal dan sumber data lain yang mendukung penelitian. Informan penelitian ini adalah beberapa anggota LDK Yogyakarta yang terdiri dari LDK Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Namun UGM dan UIN menolak dengan alasan persoalan yang diselidiki sangat sensitif dan privat.

Dalam proses pengumpulan data, penulis menghadapi beberapa kendala yaitu responden sangat tertutup untuk wawancara, karena topik poligami merupakan topik yang sensitif menurut mereka sehingga peneliti memerlukan waktu untuk mendapatkan konfirmasi kesediaan responden. . Kedua, selain topik poligami, alasan responden menolak diwawancara adalah karena peneliti adalah laki-laki sehingga harus melakukan negosiasi agar bersedia diwawancara. Terakhir, LDK meminta anggota LDK laki-laki untuk memantau proses wawancara, dan peneliti juga mengundang teman perempuan untuk membantu dalam wawancara.

Di kalangan wanita LDK, penulis lebih memilih wanita yang tergabung dalam divisi muslim, walaupun tidak semuanya berasal dari divisi muslim. Analisis terhadap anggota atau data perempuan diperoleh dengan menggunakan model analisis narasi utama (Master Narrative) karya Jeffry R.

Sistematika Pembahasan

Halverson yaitu analisis naratif yang merupakan alat ampuh dalam membentuk atau membingkai persepsi atau tindakan seseorang. Bab keempat berisi analisis alasan dan cerita yang menjadi narasi yang diperoleh dari responden.

PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran
  • Alquran
  • Al-Hadis/Ilmu Hadis
  • Fikih/Usul Fikih/Hukum
  • Peraturan Perundang-undangan
  • Internet
  • Lain-lain

Al-Bukhari, Abi Abdillah Muhammad, al-Jāmi'u al-Shahīh (Sahih Bukhori), "Kitāb an-Nikāh", Kairo: Maktabah Salafiyah, t.t. Pendapat Istri Aa' Gym Teh Ninih tentang Poligami” lihat https://www.youtube.com/watch?v=YB_rxd0Z49o. Ardiani, “Poligami di Kalangan Guru di Praya, Lombok Tengah, NTB”, Skripsi, Jurusan Al-Ahwal al-Syakhsiyyah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.

Baroroh, Umul, “Poligami dalam Pandangan Mufasir dan Fukaha”, dalam Sri Suhandjati Sukri (ed), Bias Gender dalam Pemahaman Islam, Yogyakarta: Gama Media, cet. Ilyas, Yunahar, “Konstruksi Pemikiran Gender dalam Pemikiran Mufasir,” Tesis PhD Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004. Irfani, Miftah Ilham, “Motivasi Poligami Penggiat Tarbiyah (Studi Motivasi Poligami dalam Keluarga Tarbiyah Penggiat Dakwah di Salatiga dan Klaten,” Skripsi, Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2016.

Nurmila, Nina, Perempuan, Islam dan Kehidupan Sehari-hari: Renegosiasi Poligami di Indonesia, London; New York: Routledge, 2009 & 2011. Oliviatie, Shava, “Praktik Poligami dalam Perspektif Hizbut Tahrir di Kota Malang,” Skripsi, Jurusan Al-Ahwal al-Syakhsiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (Maliki), 2010 Romli, Dewani, “Persepsi Perempuan Terhadap Poligami (Studi Pada Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia Provinsi Lampung)” Jurnal AL-ÁDALAH, Vol.

Aisyiyah," Al-Ahwal al-Syakhsiyyah Afdeling Thesis, Faculteit Sharia en Recht, Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta, 2009.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Data dalam penelitian ini didapat langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang diberikan kepada responden dalam bentuk pertanyaan tertutup yang kemudian akan dijawab

Pembahasan Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa Strategi pemasaran Marketing Mix product, price, place, promotion sangat efektif dan berpengaruh terhadap volume penjualan