• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASYARAKAT INDONESIA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MASYARAKAT INDONESIA"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

It itself has to do with the MTA jargon and goes back to the Quran and sunnah shahihah. So, for MTA, no 'ibadah except there is nash sharih, both from the Quran and from the Sunnah.

HIZBUT TAHRIR INDONESIA AND THE IDEA OF RESTORING ISLAMIC CALIPHATE 1

In the context of Islam, the idea of ​​restoring the Islamic caliphate has become the agenda of Islamists. Like Azra, the chairman of Muhammadiyah (the main Muslim organization), Din Syamsuddin, suggests that the discourse of the caliphate should not undermine the inclusiveness and pluralism of the nation (Peter, 2007).

DARI ISLAM RADIKAL KE ISLAM PLURALIS

GENEALOGI GERAKAN PADERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP ISLAM PLURALIS DI PERBATASAN

MINANGKABAU

Penyebaran gerakan Padri di perbatasan utara Minangkabau, khususnya Rao, menandai awal dari sebuah episode dalam sejarah gerakan Padri yang hanya sedikit diketahui. Puritanisme gerakan Paderi telah mengilhami tumbuhnya sikap puritan di setiap aliran agama di perbatasan utara Minangkabau.

KITAB KUNING DAN KITAB SUCI

PENGARUH AL-JABIRI TERHADAP PEMIKIRAN KEAGAMAAN DI NU DAN MUHAMMADIYAH

Abid al-Jabiri (Maroko), Hassan Hanafi (Mesir), Muhammad Arkoun (Al-Jazair-Prancis) dan Fazlur Rahman (Pakistan-AS). Bagian kedua dari tulisan ini memaparkan pemikiran al-Jabiri dan hubungannya dengan Islam post-tradisionalis. Alih-alih kembali ke masa awal Islam, al-Jabiri menyarankan umat Islam untuk kembali ke `Aṣr al-Tadwīn [zaman penulisan peradaban Islam].

Salah satu karya yang mencoba menerapkan pemikiran al-Jabiri di Muhammadiyah adalah buku Tafsir Tematik Al-Qur'an tentang hubungan sosial antarumat beragama (2000) terbitan Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam (MTPPI), yang kemudian saat itu dipimpin oleh M. Alasan mengapa kajian al-Jabiri tidak begitu marak di Muhammadiyah dapat dikelompokkan menjadi dua poin. Karya-karya Al-Jabiri hanya menjadi salah satu inspirasi dan tema diskusi di kalangan Muslim liberal.

THE JAKARTA CHARTER IN POST-SOEHARTO INDONESIA: POLITICAL THOUGHTS OF THE ELITES IN

MUHAMMADIYAH

The Moderate-realistic Group

This group is closely related to various segments of the society and helps them to solve their problems. He states that the lipstick or the flag will indeed appear in public, but unfortunately, people cannot immediately taste its benefits. In fact, Pancasila cannot guarantee people's rights in the case of Prite Mulyasari, Minah and other marginalized citizens.

If it is clear, we can use the Charter as the basis of the state", he added. The recent rejection of the Jakarta Charter was revealed in Sunny's article (1995, pp. iii-vii). This is fine if the seven words in Article 29 are simply kept in the regulations, as the Constitution usually regulates the state and the nation.

Sunny, who became Indonesia's ambassador to Saudi Arabia, explored in a press conference at the headquarters of the Central Board of Muhammadiyah, as quoted in Kompas, February 7, 2002. I am saying yes to Islamic Sharia, but the struggle to understand that it is a another matter," he added as quoted by Republika, 19 October 2001. Thus, it is impossible to apply the notion of an Islamic state in Indonesia because of its complex society.

However, Islamic Sharia will forever be a part of Indonesian political dynamics due to the majority of Muslims within. If not, the notion of establishing an Islamic state threatens the development of democracy and sovereignty in Indonesia. A history of the gentlemen's agreement between Islamic and secular nationalists in modern Indonesia.

MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN DAN KEBERAGAMAAN DI INDONESIA

STUDI TENTANG PERAN DAN KEDUDUKAN HADIS MENURUT MTA

Lihat juga Sunarwoto, Antara Tafsir dan Ideologi; Kajian Pendahuluan Tafsir Al-Qur'an MTA (Majlis Tafsir Al-Qur'an) dalam Jurnal Refleksi vol. 3 Kalaupun didasarkan pada hadits, jika dianggap bertentangan dengan bunyi teks ayat Al-Qur'an, maka hadits tersebut otomatis batal mengingat kedudukan hadits di antara Al-Qur'an. Lihat Ahmad Asroni, Islam Puritan vs. Tradisi Lokal: Mencermati Model Resolusi Konflik Majelis Tafsir Al-Qur'an dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Purworejo, Prosiding Konferensi: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII): Surabaya, 2012, hal. .

119.; Gereja Sunarwoto, Antara Tafsir dan Ideologi: Pemeriksaan Pendahuluan MTA Tafsir Al-Qur'an (Majlis Tafsir Al-Qur'an)" v Jurnal Refleksi Vol. 11 Gereja Miswan, Strategi Dakwah Majelis Tafsir Al-Qur'an Melalui Radio MTA 107.9 FM Surakarta, Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, id/user.

Sejarah dan Perkembangan MTA

Miswan lebih fokus pada dakwah MTA melalui radio FM.11 Senada dengan Miswan, penelitian Fendi Kurniawan juga mengkaji retorika dakwah Ahmad Sukino dalam khutbah Minggu pagi di radio FM.12 Dalam konteks sosiologis, kajian tentang MTA dilakukan oleh Darmono. -Koran (MTA) di desa Ngrombo merupakan proses mewujudkan tatanan sosial yang berlandaskan norma dan nilai ajaran Islam. Karena dorongan inilah maka didirikanlah MTA di kota Surakarta yang menjadi pusat kajian Al-Qur'an, agar masyarakat dapat mempelajari dan menerapkan ajaran Al-Qur'an secara benar dan sungguh-sungguh dalam berbagai aspek. hidup mereka. untuk hidup. Selanjutnya, perkembangan MTA umumnya terjadi pada mahasiswa MTA yang mengaji membentuk kelompok pengajian baik di MTA pusat maupun di cabang-cabang di daerah masing-masing, atau merantau ke kota-kota besar.

Setelah rombongan belajar bertambah besar, mereka mengajukan permohonan ke MTA pusat untuk mengirimkan guru pengajar (mahasiswa senior) agar rombongan belajar menjadi chapter MTA baru. Misalnya tumbuh cabang dan perwakilan baru di berbagai daerah di Indonesia sehingga MTA mendapatkan struktur seperti sekarang, yaitu MTA pusat yang berkedudukan di Surakarta; Perwakilan MTA, di dua tingkat kabupaten; dan bab MTA tingkat kecamatan (kecuali di DIY, di mana ada perwakilan tingkat kabupaten dan tingkat kabupaten). KEGIATAN DAKWAH DAN MEDIA Majlis Tafsir Al-Qur'an mengakui melalui Tarekat bahwa pada hakekatnya semua kegiatan yang dilakukan oleh mereka dalam rangka dakwah Islam, membangkitkan yang benar dan mencegah yang salah.

Pengajian

Pendidikan

Sosial

Quraish Shihab, Landasan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Ban Dung, Mizan, 1994), hlm. Nur Ichwan, Tafsir 'Ilmi, Memahami Al-Qur'an Melalui Pendekatan Keilmuan Modern (Yogyakarta: Menara Kudus Jogja, 2004), hlm. Majlis Tafsir Al-Qur'an (MTA) berpendapat bahwa hukum Islam adalah seperangkat aturan yang berasal dari Allah SWT.

Hanya satu mazhab yang dibenarkan iaitu mazhab Nabi Muhammad saw iaitu kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah. Dalam hampir semua perbincangan, baik berkenaan ayat al-Quran mahupun hadis Rasulullah saw. Maksudnya, apa yang termaktub di dalam hadis mestilah bersetuju dengan apa yang dikatakan oleh al-Quran.

Tabel 1. Tema-Tema Pembahasan dalam Pengajian Ahad Pagi MTA
Tabel 1. Tema-Tema Pembahasan dalam Pengajian Ahad Pagi MTA

TEKS KETTE KATONGA WERI KAWENDO PADA MASYARAKAT ADAT WEWEWA DI PULAU SUMBA

ANALISIS LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL

Struktur Tematik Klausa pada Teks KKWK

Masalah utama pada tahap awal adalah tujuan kedatangan, pembentukan dan pengenalan juru bicara. Berdasarkan fakta linguistik di kalangan partisipan mengenai frekuensi berbicara, secara status, advokat mempelai memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan partisipan lainnya. Frekuensi juru bicara mempelai wanita adalah juru bicara mempelai pria, diikuti oleh orang tua mempelai wanita 95 (18%), dan orang tua mempelai pria 44 (8,5%) dari total 516 frekuensi berbicara.

Keseluruhan potensi struktur teks KKWK secara keseluruhan meliputi pengantar awal ^ Pembukaan/Pendahuluan ^ Penjelasan kehadiran ^ Pembentukan juru bicara dan mediator ^ Pernyataan kehadiran dan penyerahan hewan KKWK ^ Pernyataan penerimaan dan persyaratan selanjutnya ^ Persyaratan dan deklarasi hewan KKWK dan belis^ Pernyataan. Permintaan dan persetujuan penampilan calon mempelai ^ Permintaan dan penyelesaian juru bicara dan perantara ^ Permintaan dan pernyataan persetujuan jumlah hewan KKWK dan belis ^ Pernyataan persetujuan waktu penyelesaian hewan KKWK dan belis ^ Permintaan dan persetujuan waktu untuk transfer biasa ^ Pernyataan kesimpulan umum. Berdasarkan fakta linguistik mengenai frekuensi berbicara, status juru bicara mempelai wanita lebih tinggi yaitu jumlah frekuensi berbicara sebanyak 197 dibandingkan orang tua mempelai pria 44.

Tabel 8. Komposisi Parataktis dan Hipotasktis dalam Teks.
Tabel 8. Komposisi Parataktis dan Hipotasktis dalam Teks.

TINJAUAN BUKU

MASJUMI: MENCARI JEJAK MODERATISME DAN RADIKALISME ISLAM KONTEMPORER DI INDONESIA

Kutipan ini mungkin berarti pengakuan, yang menekankan bahwa elit Masyumi tidak konservatif dan defensif terhadap sesuatu yang baru dalam lingkungan intelektual mereka. Penerimaan pemikiran Barat yang dikutip dalam makalah intelektual elit Masyumi didefinisikan sebagai proses kritis-selektif. Selain itu, pengadopsian pemikiran Barat di kalangan elite Masyumi lebih mengarah pada upaya-upaya defensif dalam perjuangan intelektual melawan kalangan sekular-nasionalis pimpinan Soekarno.

Keterbukaan elite Masyumi terhadap para pemikir Barat mempersempit jurang intelektual antara pribumi dan Barat. Apa yang harus dilukiskan Madinier tentang elit Masyumi berpendidikan Barat adalah fenomena kebangkitan kelas menengah Indonesia, yang pada gilirannya menjadi representasi dari elit Indonesia. Yang menarik dari elite Masyumi adalah kemampuan mereka mensintesakan dan bersikap kritis terhadap pemikiran Barat.

POLITIK BUDAYA KESEHARIAN INDONESIA KONTEMPORER DALAM LENSA MEDIA

Terkait empat hal tersebut, pertanyaan yang dapat diajukan adalah mengapa dalam kurun waktu 17 tahun pasca rezim Orde Baru kondisi dapat berubah begitu cepat. Pertama, latar belakang, pemetaan dan konseptualisasi buku yang akan dibahas oleh Heryanto. Selain itu, dalam pembahasan budaya layar, Heryanto akan membahas dinamika terkait proses produksi, sirkulasi, dan penerimaan publik.

Di sini, pemuda melalui budaya populer menawarkan wacana baru dalam mendefinisikan identitas Islam di tengah arus globalisasi dan budaya konsumtif. Meski Bajati hanya fokus pada kajian dan menetapkan konsep post-Islamisme di Timur Tengah, Heryanto memodifikasinya dalam konteks Indonesia dengan asumsi ada dua persamaan, yakni adanya kekosongan kekuasaan pasca rezim Orde Baru dan kemunculannya. arus budaya populer yang dipraktikkan oleh pemuda muslim Indonesia melalui tindakan-tindakan yang dianggap bertentangan dengan arus normatif praktik Islam. Ketiga pembahasan ini merupakan bagian dari analisis budaya politik populer sehari-hari masyarakat Indonesia yang menggunakan film-film Indonesia sebagai bahan analisis yang didukung oleh serangkaian wawancara dan observasi lapangan.

Islam dalam Budaya Populer

Peristiwa 1965–1966

Etnik Minoritas Tionghoa

Dengan kata lain, sebagaimana telah disebutkan dalam pengantar tulisan ini, etnis Tionghoa menjadi sapi perah bagi rezim Orde Baru; secara etnik dianggap berbahaya, namun di satu sisi mereka pada hakekatnya adalah orang-orang yang dianggap mampu berbisnis dan mengembangkan bisnis. Meskipun orang Tionghoa disebutkan dalam film Indonesia, hanya satu, yaitu Putri Giok (1980) yang merupakan salah satu nama keluarga etnis Tionghoa Indonesia. Hal ini terlihat dari maraknya film-film di tahun 2000-an yang menitikberatkan pada etnis Tionghoa, dimana sutradaranya adalah orang-orang non Tionghoa.

Film Cau Bau Kan (2002) dan Gie (2005) merupakan salah satu film yang membuka jalan diskusi luas tentang etnis Tionghoa. Tentu saja, pengakuan etnis Tionghoa dengan kemunculan Ahok sebagai Gubernur Jakarta pertama di Indonesia dari etnis Tionghoa tidak menandakan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, terbuka terhadap mereka yang dianggap lain. Meski dalam dunia perfilman, Heryanto telah menunjukkan hal tersebut dengan munculnya sineas-sineas muda Indonesia yang berpijak pada etnis Tionghoa dengan representasi etnis tersebut dalam film-film yang mereka buat.

Gambar

Table 2. Functionaries of the Central Board of Muhammadiyah in 1999–2000
Table 3. Functionaries of the Central Board of Muhammadiyah in 2000–2005
Tabel 1. Tema-Tema Pembahasan dalam Pengajian Ahad Pagi MTA
Tabel 1. Pronomina Persona dalam Bahasa Waijewa
+7

Referensi

Dokumen terkait

This study found that only 7 VDT users (6.7 %) had desks which were illuminated within the standards announced by the Department of Labor Protection and Welfare.