• Tidak ada hasil yang ditemukan

(…..Mata Kuliah…..) ( … Semester ….)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(…..Mata Kuliah…..) ( … Semester ….) "

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Modul ini berjudul Keperawatan Bencana dan merupakan bagian dari 8 bab yang harus Anda kuasai dalam Kursus Keperawatan Bencana. Untuk mencapai kompetensi tersebut, materi utama yang perlu dipelajari meliputi (1) Menjelaskan konsep dasar keperawatan bencana (2) Menjelaskan siklus bencana dan manajemen bencana pada setiap siklus bencana (3) Menjelaskan manajemen bencana dalam skala lokal, nasional dan internasional skala. 4) Menjelaskan sistem penanggulangan bencana terpadu yang diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan secara komprehensif dan sistematis (5) Melakukan simulasi pengkajian situasi sebelum, saat dan sesudah bencana secara cepat, akurat dan sistematis bagi korban bencana dan penanggulangan bencana mempertimbangkan keselamatan korban dan petugas, keselamatan dan keamanan lingkungan, kewenangan tenaga perawat dalam penanggulangan bencana (7) Peran penyediaan air bersih, air minum, makanan dan obat-obatan pada saat terjadi bencana (8) Melaksanakan simulasi pendidikan kesehatan untuk pencegahan dan penanggulangan bencana dan pengelolaan konsep rujukan korban bencana di berbagai fasilitas kesehatan lokal dan nasional. Pada bagian ini dibahas tentang pengertian bencana, gambaran umum tentang bencana dan bahaya, pengertian bencana dan bahaya serta perbedaannya, bencana alam, bencana akibat ulah manusia, peraturan penanganan bencana di bidang kesehatan di Indonesia.

Memberikan bantuan kepada korban bencana dan penanggulangan bencana dengan memperhatikan keselamatan korban dan petugas, keamanan dan keselamatan lingkungan. Siklus bencana dapat digolongkan menjadi tiga fase, yaitu: fase prabencana, fase bencana, dan fase pascabencana.

Gambar Siklus Penanggulangan Bencana
Gambar Siklus Penanggulangan Bencana

Definisi Bahaya

Bencana disebabkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh ulah manusia atau serangkaian peristiwa yang melibatkan konflik sosial antar kelompok atau masyarakat.

Perbedaan Bencana dan Bahaya

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam atau faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan akibat psikologis. bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, misalnya gempa bumi, tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi, dan lain-lain. Klasifikasi bahaya ada dua, yaitu bahaya keselamatan kerja dan bahaya kesehatan kerja. Bahaya mekanis yang disebabkan oleh mesin atau peralatan mekanis, seperti terpotong, terkoyak, terjatuh, dan hancur.

Bencana: Bencana adalah suatu peristiwa atau peristiwa yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan struktur sosial, sehingga mengganggu penghidupan suatu masyarakat. Bencana alam atau bencana alam adalah musibah yang disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Man-made Disaster

TOPIK I

  • Pra Bencana a. Pencegahan
  • Saat Bencana
  • Setelah Bencana a. Fase Pemulihan
  • Tahap Pencegahan
    • Rehabilitasi
  • Pengelolaan Bencana
  • Tahap saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan bantuan darurat dan
  • Tahap pasca bencana yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi
  • Rapid Health Assesment (RHA)

Pencegahan adalah langkah-langkah yang diambil untuk sepenuhnya menghilangkan atau mengurangi secara drastis dampak ancaman melalui pengendalian dan modifikasi fisik dan lingkungan. Secara struktural, upaya pengurangan kerentanan terhadap bencana adalah dengan teknis pembangunan bangunan tahan bencana. Kesiapsiagaan darurat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan segera pada saat terjadi bencana untuk menghadapi dampak negatifnya.

Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan segera pada saat terjadinya bencana untuk menghadapi dampak negatif yang ditimbulkan, antara lain kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, penanganan pengungsi, penyelamatan dan pemulihan. dari segi prasarana dan sarana. Fase terjadinya bencana, yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan pertolongan darurat dan evakuasi (termasuk kegiatan pertolongan dan pertolongan bencana).

TOPIK I

Pengelolaan Bencana Skala Lokal

Pengelolaan Bencana Skala Nasional

Pengelolaan Bencana Skala Internasional

Hal ini dapat terjadi pada suatu bencana yang dahsyat, misalnya tsunami yang wilayah bencananya sangat luas. Untuk itu negara-negara yang terkena bencana dapat meminta bantuan kepada pihak internasional baik organisasi maupun negara lain. Untuk menerima bantuan internasional, diperlukan komitmen dari pihak internasional yang bersedia membantu dan menerima permintaan dari negara-negara yang terkena dampak.

Kendala dalam hal ini biasanya adalah semua bencana yang dampaknya sangat merusak tidak mendapat respon dari pihak internasional karena berbagai faktor seperti kepentingan, hubungan diplomasi, media, dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, dalam bencana tertentu, pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan kebijakan penanggulangan bencana melalui kerjasama dengan negara lain, lembaga atau pihak internasional lainnya (UU Penanggulangan Bencana, 2007). Bencana berskala internasional sangat besar kemungkinannya akan menemui kendala seperti kendala bahasa, adat istiadat, budaya, rusaknya sarana dan prasarana yang menyebabkan sulitnya akses, rusaknya fasilitas kesehatan, krisis air bersih, dampak sosial ekonomi yang buruk sehingga menimbulkan gangguan pengangguran dan kurangnya koordinasi antar manusia. pemerintah pusat dan negara-negara pendukungnya.

Pada tingkat ini, besar kemungkinan terjadi kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan negara pendukung, sehingga bantuan yang diberikan tidak maksimal (Pan American Health Organization, 2000). Dalam penetapan skala bencana, baik lokal maupun provinsi, oleh bupati/walikota/gubernur, memperhatikan rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota/provinsi yang berwenang menangani bencana (UU Penanggulangan Bencana, 2007). . Permasalahan yang mungkin kita hadapi di tingkat lokal mencakup minimnya bantuan dari luar, seperti minimnya bantuan dari pemerintah daerah, terbatasnya akses terhadap bencana, teknologi yang tidak memadai/maju, terbatasnya makanan dan minuman.

Selain itu, sekolah bisa saja rusak sehingga mengakibatkan anak usia sekolah tidak dapat bersekolah, infrastruktur rusak, dan usaha masyarakat terganggu. Bencana tingkat nasional akan ditetapkan oleh presiden apabila pemerintah daerah (pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi) tidak mampu lagi menanganinya dan indikator menunjukkan bahwa tingkat bencana telah melampaui tingkat bencana tingkat provinsi tersebut (Nugroho, 2014) . Permasalahan yang mungkin dihadapi dalam penanganan bencana ini dalam skala nasional adalah lambatnya respon pemerintah pusat dalam menentukan status dan pemberian bantuan, adanya hambatan bahasa, budaya dan adat setempat, krisis air bersih, korban bencana mengalami kesulitan yang serius. kerusakan dan trauma yang diakibatkannya terhadap masyarakat sekitar, akses terhadap transportasi sulit dilakukan karena biasanya mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang serius.

Masalah yang Terjadi pada Penanganan Bencana

Kesiapan Pengeolaan Bencana pada Populasi Besar

  • Inventarisasi kerusakan
  • Evaluasi kerusakan
  • Pemulihan (Recovery)
  • Rehabilitasi (Rehabilitation)
  • Rekonstruksi
  • Melanjutkan pemantauan
  • Pencatatan dan Pelaporan Penyakit
  • Informasi Kesehatan
  • Karantina, Isolasi, dan Civil Commitment
  • Vaksinasi
  • Treatment for Disease (Pengobatan Penyakit)
  • Professional Licensing (Lisensi Profesional)
  • Alokasi Sumberdaya (Resource Allocation)
  • Professional Liabelity
  • Penyedia layanan yang memadai (Provision of Adequate Care)
  • Triase dalam bencana
  • Berfikir Kritis
  • Berfikir Sistematis

Mulailah merancang rencana tata ruang wilayah (masterplan), idealnya dengan menanamkan rasa percaya dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, khususnya korban bencana. Selamat telah menyelesaikan Topik 1 Masalah yang Dihadapi dalam Penanggulangan Bencana, Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana pada Populasi Besar. Permasalahan yang mungkin kita hadapi dalam menghadapi bencana ini antara lain kurangnya bantuan dari luar, seperti kurangnya bantuan dari pemerintah daerah, terisolasinya akses terhadap bencana, teknologi yang tidak memadai/maju, terbatasnya makanan dan minuman.

Semua profesi pelayanan kesehatan, termasuk perawat, dapat dianggap “bertanggung jawab secara perdata” karena memberikan pelayanan kesehatan yang terstandardisasi. Selamat, Anda telah menyelesaikan Topik 2 tentang dampak bencana terhadap aspek kesehatan, etika, dan hukum dalam penanggulangan bencana. Ciri-ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan menjelaskan hubungan antara masalah yang dibicarakan dengan masalah atau pengalaman lain yang relevan.

Pada saat terjadi bencana, pemberian pertolongan pertama memerlukan langkah-langkah dasar dalam pemberian pertolongan pertama (Buku P3K). Selamat telah menyelesaikan Topik 1 Pertolongan Pertama dan Penanggulangan Darurat Bencana Bantuan Hidup Dasar... hal terpenting yang Anda pelajari pada Topik 1 adalah sebagai berikut. Mengangkat dan memindahkan pasien merupakan bagian terpenting dalam evakuasi pasien, baik di rumah sakit maupun pra-rumah sakit.

Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mereka membutuhkan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang mereka alami. Korban bencana yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi akan menjadikan mereka selalu hidup dengan rasa keimanan kepada Tuhan. Keempat, berlatih menjaga kestabilan dan ketenangan pikiran. Artinya, seseorang yang terbiasa mengembangkan kebiasaan-kebiasaan buruk dalam berpikir, seperti rasa khawatir, cemas, takut atau ragu terhadap suatu hal, akan mengurangi kemampuannya dalam mengekspresikan diri. Sehubungan dengan hal tersebut, saya teringat akan kata – kata yang diungkapkan oleh seorang penggiat pelatihan manajemen diri pada sebuah seminar yang pernah saya ikuti, beliau mengatakan, “Pikiran anda adalah awal dari perkataan anda.

Sebuah penelitian bertajuk “Religion and Spirituality in Coping with Stress” yang diterbitkan beberapa tahun lalu oleh Journal of Counseling and Values​​​, menunjukkan bahwa semakin penting spiritualitas bagi seseorang, semakin besar kemampuannya dalam mengatasi masalah, dengan yang dia hadapi. Penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas mungkin memainkan peran penting dalam mengatasi stres. Kesehatan jiwa diwujudkan dalam bentuk keselarasan sejati antara fungsi-fungsi mental, serta kemampuan menghadapi permasalahan yang timbul, dan perasaan positif akan kebahagiaan dan kemampuan diri sendiri.Kesehatan rohani meliputi pencarian makna dan tujuan hidup seseorang. , bersandar pada Tuhan (Kekuatan Yang Lebih Besar), merasakan kedamaian dan merasa terhubung dengan alam semesta.

Masalah Penyediaan Air

Manjemen Penyediaan Air

Infeksi dan Kontaminasi Melalui Sumber Air

Masalah pasokan air, pengelolaan pasokan air, infeksi dan kontaminasi sumber air. dari penyebaran patogen, antara lain pembuangan lahan perkebunan, aliran sisa air hujan dari perumahan, dan pembuangan limbah industri sekitar. Air di wilayah pesisir dan muara yang terkontaminasi patogen dapat menjadi berbahaya karena sebagian besar wilayah pesisir digunakan sebagai tempat rekreasi.

Jenis Pantogen Kontaminan Air

Selamat, Anda telah menyelesaikan Topik 1 Masalah Penyediaan Air, Pengelolaan Penyediaan Air, Penularan dan Pencemaran dari Sumber Air. Sumber daya air pada lingkungan hidup terbagi menjadi 4 wilayah yaitu air pesisir dan muara, air tanah, air sungai, dan air danau. Indikator keamanan kualitas air bersih dan air minum, kecukupan distribusi makanan dan obat-obatan yang diperlukan saat terjadi bencana.

Indikator Keamanan Kualitas Air Bersih

  • Disinfeksi
  • Filtrasi Keramik
  • Penjernih dan Disinfektan
  • Pengolahan Air Minum TP2AS

Contohnya adalah desain filter Peace milik Potter yang berbentuk seperti pot bunga, mampu menampung 80-10 liter air dan ditempatkan dalam wadah plastik atau keramik. Kekeruhan merupakan masalah umum yang berkaitan dengan masalah kualitas air, namun masalah ini tidak terlalu serius dibandingkan jika tidak ada air sama sekali. Bahan yang umum dan tersedia di pasaran adalah aluminium sulfat (alum) atau dari aluminium sulfat adalah poliallumunium klorida (PAC). Karena takarannya yang tetap, biasanya digunakan untuk menjernihkan air yang keruh. Untuk volume air keruh 100 liter, campurkan dengan satu kantong PAC, aduk satu arah hingga merata dan biarkan kotoran mengambang hingga mengendap.

Instalasi pengolahan air minum sederhana untuk pengolahan air sungai terdiri dari serangkaian proses netralisasi, aerasi, koagulasi, sedimentasi dan filtrasi. Selamat telah menyelesaikan topik 2 tentang indikator keamanan kualitas air bersih dan air minum, kecukupan distribusi makanan dan obat-obatan yang diperlukan saat terjadi bencana. Alasan terpenting untuk meningkatkan kualitas air adalah menghilangkan organisme penyebab penyakit seperti cacing dan parasit.

Partikel yang tersuspensi seperti debu, yang dapat membuat air terlihat keruh dan terasa tidak enak, dapat membawa cacing yang dapat membuat orang sakit.

Tujuan Mitigasi

Gambar

Gambar Siklus Penanggulangan Bencana

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 148 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.. Jurnal