1
KONTRAK KULIAH
Mata Kuliah : Sistem Digital
Kode MK : INF 19107 SKS : 4 SKS
Tujuan Mata Kuliah :
Mahasiswa dapat menjelaskan pemahaman tentang dasar
sistem bilangan
PENILAIAN
Kehadiran : 30 %
Tugas : 10 %
UTS : 30 %
UAS : 30 %
2
Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan
Data
Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data.
Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya
diselesaikan secara elektronis
didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer
personal.
Analog
Data : Suatu sinyal yang dikirimkan dari
suatu pemancar (transmitter) ke penerima (receiver) untuk berkomunikasi
Bentuk data : suara, huruf, angka, dan
karakter lain (tulisan tangan atau dicetak), foto, gambar, film dan lain sebagainya.
Suatu sistem yang dapat memproses nilai yang kontinyu berbanding terhadap waktu dinamakan sistem analog.
Sistem analog, nilainya biasa diwakili oleh
tegangan, arus dan kecepatan
gambar grafik nilai tegangan analog terhadap
waktu.
Digital
Sistem yang memproses nilai diskrit
(langkah demi langkah) dinamakan digital.
Pada sistem digital untuk menunjukkan suatu nilai digunakan simbol yang
dinamakan digit.
Sinyal pada gambar grafik di atas dapat
“didigitalkan” dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter)
ADC mengubah sinyal kontinyu menjadi
sinyal diskrit dengan menyamplingnya tiap
detik (tiap satuan waktu).
gambar grafik nilai tegangan digital terhadap
waktu.
Komputer
Komputer adalah sebuah perangkat elektronik.
Data yang dapat diolah adalah data yang direpresentasikan oleh sinyal listrik.
Sinyal yang digunakan bisa dianalogikan dengan saklar listrik, yaitu tombol off (mati) atau on (hidup).
Jika saklar pada kondisi off, maka komputer membaca sebagai data 0, jika saklar dalam kondisi hidup, maka komputer membaca sebagai angka 1
Sebuah komputer personal terdiri dari saklarsaklar yang banyak jumlahnya (menggunakan komponen elektronik berupa transistor).
Jumlah dari transistor yang digunakan bisa sampai jutaan, sehingga dapat memproses data dari jutaan angka 0 dan 1.
Gambar analogi
Bits
Setiap angka 0 dan 1 biasa disebut Bit.
Bit adalah singkatan dari Binary Digit.
Kata Binary diambil dari nama
Binary Number System (Sistem
Bilangan Biner)
Tabel Sistem Bilangan Biner.
Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner disusun dari angka angka, sama seperti sistem bilangan desimal (sistem bilangan 10) yang sering
digunakan saat ini.
desimal menggunakan angka 0 sampai 9
sistem bilangan biner hanya
menggunakan angka 0 dan 1
tabel contoh sistem bilangan biner.
Penjelasan lebih detail tentang bilangan biner di slide selanjutnya
Bytes
Pengolahan data yang paling sering digunakan adalah pengolah kata (word processing)
Ketika melakukan suatu pengolahan kata, komputer bekerja dengan keyboard.
Ada 101 tombol yang mewakili karakter alphabet A, B, C, dst.
Selain itu juga akan ditemui karakter angka 0 sampai dengan 9, dan karakterkarakter lain yang diperlukan, antara lain : ,.;
():_?!"#*%&.
Seluruh karakter yang ada pada keyboard harus didigitalkan.
Karakterkarakter tersebut diwakili oleh angka angka 0 dan 1
Bit yang digunakan adalah 8 bit biner. 8 bit biner dinamakan Byte. 8 bit = 1 bytes, sistem inilah yang digunakan.
Untuk sistem bilangan biner, banyaknya kombinasi dihitung dengan 2 n ≤ m. n adalah jumlah bit, m adalah kombinasi yang dapat diwakili.
Sehingga pada 8 bit biner, dapat mewakili 2^8 = 256 kombinasi maksimal.
Ketika mengetik kata “digital” simbol yang digunakan adalah 6 huruf, saat komputer mengolahnya, 6 huruf tersebut didigitalkan
menjadi 6 bytes, yang kemudian “diletakkan” pada RAM komputer saat mengetik, dan akan
“diletakkan” pada harddisk, jika disimpan.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan ukuran unit data
Standard yang digunakan sebagai digitalisasi alphanumerik adalah ASCII.
ASCII
ASCII singkatan dari American Standard Code for
Information Interchange. Standard yang digunakan pada industri untuk mengkodekan huruf, angka, dan
karakterkarakter lain pada 256 kode (8 bit biner) yang bisa ditampung.
Tabel ASCII dibagi menjadi 3 seksi:
a. Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes) antara 0 – 31.
b. ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137.
Diambil dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu
sistem American ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit biner.
c. ASCII lebih tinggi (Higher ASCII), antara 128 – 255.
Bagian ini dapat diprogram, sehingga dapat mengubahubah karakter.
Program Code
Telah disebutkan diatas tentang data yang digunakan pada komputer.
banyak data yang ada pada komputer personal.
Tipe data dasar dapat dikelompokkan menjadi 2 : a. Program Code, dimana data digunakan untuk menjalankan fungsi komputer.
b. Data User, seperti teks, gambar dan suara.
CPU didesain untuk mengenali instruksiinstruksi ini, yang kemudian diproses bersamasama data user.
Program Code adalah kumpulan instruksiinstruksi, dieksekusi satu persatu, ketika program dijalankan.
Saat mengklik mouse, atau mengetikkan sesuatu pada keyboard, instruksiinstruksi dikirimkan dari software (perangkat lunak) ke CPU.
Sistem Bilangan
BILANGAN DESIMAL
Representasi
Dn..D2D1D0 , D-1 D-2..Dm
= Dn x 10n+ D2 x 102+D1 x 101 +D0 x 100 +D-1 x 10-1 + D-2 x 10-2 +Dm x 10m
Contoh:
123 = 1x 102 +2 x 101 +3 x 100 = 100 + 20 + 3 = 123
Positional value 102 101 100 (Bobot)
1 2 3 MSD LSD
Bilangan Biner
Untuk bilangan biner, kalikan bilangan paling kanan terus ke kiri dengan 2^0 , 2^1 , 2^2 , dst.
Contoh :
10110 = (1 X 2^4 ) + (0 X 2^3 ) + (1 X 2^2 ) + (1 X 2^1 ) + (0 X 2^0 )
= (16 + 0 + 4 + 2 +0) = 22
BILANGAN BINER
Representasi
B
n..B
2B
1B
0, B
-1B
-2..B
m= B
nx 2
n+ B
2x 2
2+ B
1x 2
1+ B
0x 2
0+ B
-1x 2
-1+ B
-2x
2-1+B
mx 2
mContoh:
111
2= 1 x 2
2+1 x 2
1+1 x 2
0= 4 + 2+ 1 = 7
10Positional value 2
22
12
0(Bobot)
1 1 1
MSB LSB
Konversi Desimal ke biner
Konversi bilangan desimal bulat: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang
pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
Contoh: Konersi 17910 ke biner:
179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB) / 2 = 44 sisa 1
/ 2 = 22 sisa 0
/ 2 = 11 sisa 0
/ 2 = 5 sisa 1
/ 2 = 2 sisa 1
/ 2 = 1 sisa 0
/ 2 = 0 sisa 1 (MSB)
17910 = 101100112
Konversi desimal ke biner – lanj.
Konversi fraksi-fraksi desimal ke biner: kalikan dengan 2 secara berulang sampai fraksi hasil perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner yang diharapkan). Digit kesleuruhan hasil perkalian memrupakan jawaban, dengan yang pertama MSB, dan yang terakhir LSB.
Contoh: Konversi 0.312510 ke biner Digit hasil
.3125 2 = 0.625 0 (MSB) .625 2 = 1.25 1
.25 2 = 0.50 0
.5 2 = 1.0 1 (LSB)
0.312510 = .01012
Bilangan Oktal
Bilangan oktal disebut bilangan basis 8, artinya ada 8 simbol
yang mewakili bilangan ini
Bilangan Oktal
Representasi
O
n..O
2O
1O
0O
-1O
-2..O
m= O
nx 8
n+ O
2x 8
2+ O
1x 8
1+ O
0x 8
0+ O
-1x 8
-1+ O
-2x 8
-2+ O
mx 8
mContoh:
567
8= 5 x 8
2+ 6 x 8
1+ 7 x 8
0= 320 + 48 + 7
= 375
10KONVERSI BILANGAN OKTAL
Desimal ke Oktal
◦ Bagi bilangan decimal dengan 8, tulis sisa pembagian, lanjutkan pembagian sampai tidak bisa dibagi lagi.
◦ Tulis hasil pembagian tersebut mulai dari sisa pembagian pertama sampai dengan sisa pembagian terahir.
Contoh:
266 / 8 = 33 sisa = 2 33/8 = 4 sisa = 1
Jadi 266
10= 412
8 Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke octal bisa dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner mulai dari LSB. Setiap kelompok terdiri dari 3 bit, kemudian
konversikan setiap kelompok ke bilangan octal.
Contoh:
100111010 = 100 111 010 4 7 2
8KONVERSI BILANGAN
OKTAL
Oktal ke Biner
Konversi bilangan Oktal ke biner bisa dilakukan dengan cara mengkonversi setiap digit bilangan oktal menjadi 3 bit bilangan biner
Contoh:
472
8= 4 7 2 100 111 010 Jadi 472
8= 100111010
2KONVERSI BILANGAN OKTAL
Bilangan Hexadesimal
Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, artinya ada 16 simbol yang mewakili bilangan ini
.
BILANGAN HEXADESIMAL
System bilangan hexadecimal disebut juga
bilangan berbasis 16 karena memiliki 16 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Simbol
A,B,C,D,E,F setara dengan 10,11,12,13,14,15.
Represenasi bilangan hexadecimal adalah sebagai berikut:
Hn..H
2H
1H
0H
-1H
-2..Hm
= Hn x 16
n+ H
2x 16
2+ H
1x 16
1+ H
0x 16
0+ H
-1x 16
-1+ H
-2x 16
-2+Hm x 16
mContoh:
2AF
16= 2 x 16
2+ 10 x 16
1+ 15 x 16
0= 512 + 160 + 15
= 687
10KONVERSI BILANGAN HEXADESIMAL
Desimal ke Hexadesimal
Konversi Bilangan decimal ke Hexadesimal dapat dilakukan dengan membagi
bilangan decimal dengan 16, sampai tidak bisa dibagi lagi
Contoh:
423/ 16 = 26 sisa 7
26/16 = 1 sisa 10
Jadi 423
10= 1A7
16 Biner ke Hexadesimal
Konversi bilangan biner ke bilangan hexadecimal dapat dilakukan dengan mengkonversi setiap 4 bit bilangan biner ke bilangan hexadecimal.
Contoh:
1110100110
2= 0011 1010 0110 = 3 A 6
Jadi 1110100110
2= 3A6
16KONVERSI BILANGAN
HEXADESIMAL
Hexadesimal ke biner
Konversi bilangan hexadecimal ke
bilangan biner dapat dilakukan dengan cara mengkonversi setiap digit bilangan Hexadesimal menjadi 4 bit bilangan biner.
Contoh:
9F2
16= 9 F 2 = 1001 1111 0010 Jadi 9F2
16= 100111110010
2KONVERSI BILANGAN
HEXADESIMAL
SANDI BINER
Sandi 8421 BCD (Binary Coded Decimal)
Sistem BCD digunakan untuk
menampilkan digit decimal sebagai kode biner 4 bit.
Untuk mengkonversikan bilangan
decimal ke BCD, setiap digit decimal dirubah ke 4 bit biner.
Contoh:
596
10= 0101 1001 0110
Jadi 596
10= 0101 1001 0110
BCD Dalam sistem kode desimal BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid code) : 1010, 1011, 1100, 1101, 1110 dan 1111 atau dari ( A B C D E F pada hexadecimal)
Contoh :
Ubah 0111 1100 0001
BCD0111= 7
1100 = invalide code
0001=1
Kode Excess-3
Kode Excess-3 kode yang tiga angka lebih besar dari BCD
8421.
Contoh : 62 = …….xs3 Caranya :
Tambah desimal 3 di setiap digit desimalnya Ubah desimal tersebut ke BCD
6 2 3 3 +
9 5 1001 0101(xs3)
Kode gray
Kode Gray biasanya digunakan pada mecanical incode pada telegraf.
Kode Gray kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya
dengan pengubahan keadaan satu bit saja.
Contoh : 2 = …..kode gray Caranya :
1. ubah des. ke biner dahulu 0010 0 0 1 BINER 0 0 1 0 + KELABU 0 0 1 1
Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana kode biner yang lainnya mungkin menghasilkan
kesalahan atau kebingungan selama dalam transisi dari satu word kode ke word kode yang lainnya,
dimana lebih dari satu bit dari kode diubah.
Logic Gate
(Gerbang Logika)
Logic Gate (Gerbang Logika) adalah merupakan dasar pembentuk sistem digital
Logic Gate mempunyai gerbang logika dasar yaitu NOT, AND dan OR.
Dari 3 gerbang logika dasar dibentuk 4 gerbang
logika tambahan yaitu NAND, NOR, EX-OR, dan EX- NOR
Name Circuit symbol
Truth
table Equation
AND
OR
NOT
NAND
NOR
EXCLUSIVE -OR
X1 X2
Z
X Z
0 0 1 1
0 0 0 1 X2
X1 Z
X1 X2 Z
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
X Z
X1 X2 Z
0 0 1 1
0 1 0 1
0 0 0 1
X1 X2 Z
0 0 1 1
0 1 0 1
1 1 1 0 X1
X2
Z
X1 X2 Z
0 0 1 1
0 1 0 1
1 0 0 0
X1 X2 Z
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 0
Z = X1 . X2
Z = X1 + X2
Z = X
Z = X1 . X2
Z = X1 + X2
Z = X1 + X2 X1
X2
Z
X1
X2 Z
Perubahan Gerbang Dengan Menggunakan Pembalik
GERBANG
ASAL TAMBAH PEMBALIK PADA
KELUARAN
FUNGSI
LOGIKA BARU
1. AND 2. NAND 3. OR 4. NOR
NOT NOT NOT NOT
NAND
AND
NOR
OR
TAMBAH PEMBALIK PADA INPUT
GERBANG ASAL FUNGSI
LOGIKA BARU
1. NOT 2. NOT 3. NOT 4. NOT
AND NAND
OR NOR
NOR OR NAND
AND
TAMBAH PEMBALIK
PADA INPUT
GERBANG
ASAL TAMBAH PEMBALIK
PADA KELUARAN
GERBANG ASAL
1. NOT 2. NOT 3. NOT 4. NOT
AND NAND
OR NOR
NOT NOT NOT NOT
OR
NOR
AND
NAND
Latihan agar pemahamanya lebih paten :
1. Ubah ke dalam sistem desimal 1000110
211010010,011
2345
8153,24
812AB
162F1,E2
162. Lakukan konversi ke sistem biner dengan menggunakan metode bagi 2 dan lakukan
konversi balik untuk memeriksa kebenaran nya :
268
10513
101025
100,375
103. Ubahlah kedalam sistem oktal dan hexsa desimal dan lakukan konversi balik untuk memeriksa kebenaran nya :
259
105000
104. Susunlah kedalam kode BCD, Gray, XS-3 untuk bilangan
desimal 458
10Latihan :