MATAKULIAH
Mobile Programming
• Pertemuan 1
• Kontrak Perkuliahan
• Muhammad Hatta, M.Kom
KRITERIA PENILAIAN
KOMPONEN PENILAIAN
KEHADIRAN 10%
UTS 30%
UAS 35%
TUGAS(KEAKTIFAN DAN QUIZ) 25%
TOTAL 100%
Catatan penting untuk mahasiswa
Syarat Kelulusan Mata Kuliah Mobile Programming Kehadiran diatas 60% dari 14 Pertemuan.
Serta Menyelesaikan Capstone
Project sebagai Luaran Mata
kuliah.
Pendahuluan
Mobile Device
Mobile
Application
Pemrograman Mobile
Pemrograman mobile adalah pembuatan
aplikasi yang berjalan pada perangkat bergerak seperti HP / tablet.
Aplikasi mobile dikembangkan untuk platfrom tertentu.
Platform yang populer saat ini adalah iOS dan ANDROID.
Contoh platform lain adalah Windows Phone.
IOS VS ANDROID
Platform iOS
Platform iOS untuk iPhone dan iPad.
Pemrograman Objective-C
Platform Android
Pemrograman Java dan Android Software Development Kit (SDK).
Mobile VS Web VS Desktop
Native, Hybrid, dan Web .
Aplikasi Native
Aplikasi Native – Adalah aplikasi yang
dibangun menggunakan bahasa asli
dari platform tersebut. Contohnya
bahasa native dari Android adalah Java
(meskipun dukungan dari google sudah
berakhir) dan Kotlin, sedangkan untuk
aplikasi iOS dapat menggunakan
bahasa pemrograman Swift atau
Objective-C
Kekurangan dan Kelebihan Aplikasi Native
• Kelebihan
• UI / UX aplikasi terlihat sangat baik
• Terjaminnya kualitas dan kemanan aplikasi
• Memiliki akses penuh ke platform yang digunakan
(Contohnya : aplikasi bisa mengakses kamera atau map bawaan dari sistem operasi mobile yang sudah
tertanam pada perangkat)
• Kekurangan
• Hanya untuk satu platform saja
• Di butuhkan spesifikasi procesor tinggi.
Bahasa
Pemrograman yang
digunakan
• Java : Pengembangan aplikasi native untuk platform android dari dulu sampai dengan sekarang masih di dominasi oleh bahasa pemrograman java.
• Kotlin : Selain java bahasa pemrograman baru yang bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi native berbasis android adalah Kotlin. Kotlin menjadi bahasa
pemrograman baru yang paling banyak diminati untuk dipelajari oleh para programmer. Kotlin diprediksi bisa menjadi bahasa pemrograman mobile paling populer ke depepannya.
• Objective C : Untuk mengembangkan aplikasi native berbasis iOS kita bisa menggunakan Objective C.
• Swift : Seperti bahasa Objective C bahasa pemrograman ini bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi native pada
platform iOS.
• C# : Jika kamu ingin membuat aplikasi native untuk
Windows Phone, maka bahasa pemrograman inilah yang bisa kita gunakan.
Tools untuk Membuat Aplikasi
Native
• Android Studio : Google bekerjasama dengan Jetbrains membuat IDE resmi untuk para developer yang ingin mengembangkan aplikasi android. IDE tersebut adalah Android Studio. Android Studio memang sangat kaya fitur dan bisa dengan mudah digunakan oleh pemula yang baru ingin belajar merancang aplikasi android. IDE ini
mendukung pengembangan aplikasi android menggunakan Java atau Kotlin.
• XCode : Software ini digunakan untuk membuat aplikasi berbasis iOS. XCode mendukung bahasa pemrograman Objective C dan Swift.
• Visual Studio : Seperti Android Studio, Visual Studio merupakan IDE besutan Microsoft yang bisa kita pakai untuk merancang aplikasi mobile berbasis Windows menggunakan bahasa C#.
• Eclipse : Merupakan salah satu IDE yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis android menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun IDE ini sudah tidak
direkomendasikan oleh Google selaku perusahaan Induk OS
Android, karena mereka sudah membuat Android Studio.
Aplikasi Hybrid
Aplikasi Hybrid dibangun menggunakan bahasa pemrograman yang bukan bahasa asli dari platform tersebut namun hasilnya sama-sama memiliki tampilan atau feel yang sama dengan aplikasi native.
Biasanya aplikasi hybrid ini mencakup keseluruhan, artinya anda
hanya perlu menulis kode satu kali dan dapat dijalankan di semua
platform (Android, iOS dan bahkan WIndows Phone). Contohnya
React Native (dimiliki oleh facebook) yang menggunakan bahasa
Javascript yang notabene adalah bahasa dalam Pemprograman Web
dan Flutter (dimiliki oleh google) yang menggunakan bahasa sendiri.
Kekurangan
dan Kelebihan Aplikasi Hybrid
• Proses pengembangan jauh lebih mudah dan murah
• Aplikasi bisa berjalan di beberapa
platform sehingga menghemat untuk menghire developer
Kelebihan
• Performa tidak akan bisa menyaingi aplikasi native
• Kurangnya dukungan untuk mengakses fitur bawaan dari perangkat mobile
Kekurangan
Bahasa
Pemrograman yang
digunakan
• JavaScript : Bahasa pemrograman Javascript pada tahun lalu menduduki peringkat pertama sebagai bahasa pemrograman yang banyak digunakan oleh para developer web ataupun mobile. Kita bisa
membuat aplikasi mobile cross platform dengan bantuan framework javascript seperti ReactNative dan NativeScript.
• Dart : Google lah yang mengembangkan bahasa pemrograman ini. Dart bisa kita pakai untuk
membuat aplikasi berbasis web dan mobile. Untuk mobile sendiri Dart bisa digunakan untuk
pengembangan aplikasi android dan ios dengan bantuan flutter.
• HTML dan CSS : Digunakan untuk membangun UI/
UX aplikasi hybrid.
Tools untuk Membuat Aplikasi
Hybrid
• Ionic : Salah satu framework yang bisa membantu kita untuk merancang aplikasi hybrid menggunakan AngularJS, HTML5, dan CSS. Beberapa komponen yang tersedia pada ionic yaitu : button, card, form, tabs, dan lain sebagainya.
• Cordova/ Phonegap : Cordova memiliki fungsi yang sama seperti ionic. Adobe adalah perusahaan Induk dari Cordova. Kita memerlukan JDK dan juga ADT
untuk mengembangkan aplikasi mobile menggunakan Cordova.
• Xamarin : Adalah tools yang bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi lintas platform menggunakan
bahasa pemrograman C#.
• Flutter : Ini adalah framework yang cukup populer dan didukung oleh Google. Dengan Flutter kita bisa membuat mobile app berbasis Android dan iOS
menggunakan bahasa pemrograman Dart.
Aplikasi Web
Aplikasi Web Dalam platform aplikasi mobile, teknologi web yang sedang booming saat ini adalah PWA (Progressive Web App) yang
merupakan aplikasi web yang ditingkatkan sehingga memiliki kinerja lebih baik
dan feel serasa aplikasi mobile asli. Salah satu hal yang menarik dari PWA sendiri adalah
sistem chaching nya yang dapat mengurangi beban dari aplikasi. Beberapa perusahaan besar sudah menerapkan PWA seperti
Bukalapak, Tokopedia, Instagram dan juga
Twitter.
Apa yang akan
dipelajari???
Dalam pengembangan aplikasi mobile kita akan menggunakan apa?
JAWABAN : APLIKASI HYBRID.
Bahasa Pemograman dalam Aplikasi hybrid akan digunakan yang mana???
JAWABAN : DART
Tools Framework untuk Membuat Aplikasi Hybrid JAWABAN : FLUTTER
Peralatan untuk Belajar Dart
a. Text Editor (Notepad, Crimson Editor, VS Code dll)
b. Flutter SDK (berisi library,
compiler, transpiler, dll. yang dibutuhkan untuk coding Dart) c. Java Development Kit (JDK);
d. Android Studio;
e. Android SDK;
Tugas
Minggu Depan
Buat Rangkuman
Berkaitan Dengan Bahasa Pemograman Dart
Tugas dikirim Upload di MyCIC, sebelum
perkulihan pertemuan 2.
Sekian