• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN KONSEPKONSEP DASAR KEUANGAN

N/A
N/A
Putri Emilia

Academic year: 2023

Membagikan "PENGERTIAN DAN KONSEPKONSEP DASAR KEUANGAN "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Inisiasi Tutorial Ke - I

Mata Kuliah Manajemen Keuangan Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

PENGERTIAN DAN KONSEP- KONSEP DASAR KEUANGAN

Penulis : Mashida

Email : mashida.rustanto@gmail.com Penelaah :

Email :

(2)

Definisi Manajemen Keuangan

• Merupakan segala kegiatan atau aktivitas pada perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana mendapatkan dana untuk modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta mengelola asset yang telah dimiliki perusahaan guna mencapai tujuan utama pada suatu perusahaan

• Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut

sebagai manajer keuangan

(3)

Fungsi Manajemen Keuangan

1. Kegiatan menggunakan dana 2. kegiatan mencari dana

Aktiva

Perusahaan Uang Pasar

Pasar Mo

Manajer dal

Keuangan

2 3

4a 4b 1

Keterangan :

1. Aliran kas dari investor (menerbitkan saham dan obligasi) 2. Alokasi dana untuk operasional perusahaan atau investasi 3. Aliran kas hasil operasi perusahaan (proveit)

4a. Pembayaran deviden / bunga kepada investor 4b Laba ditahan / diinvestasikan kembali

Dari skema tersebut, Manajer keuangan harus mengambil keputusan tentang:

1. Penggunaan dana (panah 2, disebut sebagai keputusan investasi, tercermin pada sisi aktiva) 2. Memperoleh dana (panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan, tercermin pada sisi pasiva) 3. Pembagian laba (panah 4a atau 4b, disebut kebijakan dividen, tercermin pada sisi pasiva)

(4)

• Tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

• Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.

• Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan.

• Memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit), karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.

Tujuan Manajemen Keuangan

(5)

2 bentuk masalah keagenan (agency problem):

1. Antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak manajemen (agent), maksudnya adalah keputusan yang diambil oleh pihak manajemen tidak selalu untuk kepentingan pemilik perusahaan, tetapi untuk kepentingan pihak manajemen, misalnya:

Manajemen membuat rugi pemegang saham dengan berbagai keputusan yang tidak baik, seperti mengambil investasi yang tidak menguntungkan

Menggunakan utang terlalu banyak atau terlalu sedikit

Menciptakan mekanisme yang mempersulit pengambilan perusahaan oleh perusahaan lain (takeover)

Mengakuisisi perusahaan lain yang ternyata tidak menguntungka

2. Antara pemilik (yang diwakili oleh manajemen) dengan kreditor, maksudnya adalah keputusan keuangan juga dapat diambil untuk kepentingan pemilik (pemegang saham), tetapi atas pengorbanan kreditor (pemegang obligasi), misalnya:

Menambah utang dalam jumlah sangat besar yang dapat mengakibatkan penurunan harga obligasi yang telah terbit dan dinilai investor akan meningkatkan risiko perusahaan, akibatnya pemegang obligasi mengalami kerugian

Keuangan Perusahaan dan Agency

Theory

(6)

• Masalah keagenan tersebut menunjukkan bahwa tujuan normatif perlu diberi catatan, yaitu:

1. Perlu diciptakan mekanisme monitoring agar pihak agent memang melaksanakan keputusan-keputusan untuk mencapai tujuan normatif tersebut.

2. Pihak kreditor akan meminta persyaratan-persyaratan agar kepentingan mereka terlindungi, dan pengawas pasar modal perlu mencegah penyalahgunaan wewenang yang akan merugikan pihak lain

Keuangan Perusahaan dan Agency

Theory

(7)

NILAI WAKTU UANG

• Nilai uang pada saat ini akan dihargai lebih tinggi dari nilai uang yang akan datang. Hal ini disebabkan nilai uang akan dipengaruhi oleh periode waktu dan tingkat inflasi (bunga).

• Sesorang akan senang menerima uang Rp 5.000.000,00 saat ini daripada menerima uang Rp 5.000.000,00 yang akan datang.

• Keadaan tersebut menunjukkan uang mempunyai nilai waktu, yaitu : 1. Nilai masa yang akan datang

2. Nilai sekarang.

(8)

Nilai Masa Yang Akan Datang

Rumus :

NTn = Co (1 + r ) n Dimana :

NTn = nilai uang pada tahun ke n Co = nilai uang pada awal periode r = tingkat bunga

n = periode

Rumus ini digunakan apabila pembayaran bunga dilakukan hanya satu dalam satu tahun

(9)

Contoh Perhitungan

Amir menyimpan uang di bank sebesar Rp 2.000.000,00 selama 3 tahun dan memperoleh bunga 15 % per tahun, pada tahun ke-3 Amir akan menerima uang sebesar berapa ?

Penyelesaian :

NTn = Co (1 + r ) n

NT3 = 2.000.000(1 + 0,15)3 NT3 = 2.000.000 x 1,52

NT3 = 3.040.000

Amir pada tahun ke-3 akan menerima uang Rp 3.040.000,00

(10)

Contoh Perhitungan

Apabila pembayaran bunga dilakukan lebih dari satu kali dalam satu tahun maka rumus nilai masa yang akan datang akan berubah.

NTn = Co (1 + r/m ) n.m Dimana :

NTn = nilai uang pada tahun ke n

Co = nilai uang pada awal periode r = tingkat bunga

n = periode

m = frekwensi pembayaran bunga

(11)

Amir menyimpan uang di bank sebesar Rp 2.000.000,00 selama 3 tahun dan memperoleh bunga 15 % per tahun bunga dibayarkan 3 kali dalam satu tahun, berapa Amir akan menerima uang pada tahun ke-3 ?

Penyelesaian :

NTn = Co (1 + r/m ) n.m

NT3 = 2.000.000 (1 + 0,05)9 NT3 = 2.000.000 x 1,55

NT3 = 3.100.000

Amir pada tahun ke-3 menerima uang Rp3.100.000,00

Contoh Perhitungan

(12)

NILAI SEKARANG

Rumus:

PV = C n / ( 1 + r ) n Dimana :

PV= Nilai sekarang

C n= Nilai uang pada tahun ke n R = tingkat bunga

n = periode

Rumus ini digunakan apabila pembayaran bunga dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun.

(13)

Hasan akan menerima uang sejumlah Rp 5.000.000,00 pada 5 tahun yang akan datang, tingkat bunga yang relevan adalah 15 %, berapa nilai sekarang dari penerimaan tersebut?

Penyelesaian :

PV = Cn / ( 1 + r ) n

PV = 5.000.000 / (1 + 0,15) 5 PV = 5.000.000 x 0,497

PV = 2.485.000

Nilai sekarang dari penerimaan tersebut adalah Rp 2.485.000,00

Contoh Perhitungan

(14)

Apabila pembayaran bunga dilakukan lebih dari satu kali dalam satu tahun, maka rumus nilai masa yang akan datang berubah.

PV = C n / ( 1 + r/m ) n.m Dimana :

PV = Nilai sekarang

C n = Nilai uang pada tahun ke n R = tingkat bunga

n = periode

m = frekwensi pembayaran bunga

Contoh Perhitungan

(15)

Hasan akan menerima uang sejumlah Rp 5.000.000,00 pada 5 tahun yang akan datang, tingkat bunga yang relevan adalah 16 %, apabila pembayaran dilakukan dua kali dalam satu tahun maka nilai sekarang dari penerimaan tersebut adalah:

Penyelesaian :

PV = C n / ( 1 + r/m ) n.m PV = 5.000.000 / (1 + 0,08) 10 PV = 5.000.000 x 0,463

PV = 2.315.000

Nilai sekarang dari penerimaan tersebut adalah Rp 2.315.000,00

Contoh Perhitungan

(16)

Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan tingkat bunga yang menyamakan PV Kas Masuk dengan PV Kas Keluar

Contoh :

Andi membeli mesin dengan harga Rp. 299 juta, diangsur selama 5 tahun dengan angsuran per tahun Rp. 100 juta. Berapa tingkat bunga yang ditanggung Andi?

Tingkat bunga = i = IRR, maka apabila soal ini dirumuskan…

299 = 100/(1+i)+100/(1+i)²+100/(1+i)3+ 100/(1+i)4+100/(1+i)5

(17)

Contoh Perhitungan

Dealer suatu perusahaan mobil menawarkan mobil tipe A dengan harga Rp. 400 juta tunai atau dengan down payment sebesar Rp. 60 juta, dan sisanya dibayar per bulan sebesar Rp. 20 juta selama 24 bulan mulai bulan depan. Berapa tingkat bunga per bulan yang ditanggung oleh pembeli yang membeli dengan cara kredit?

Penyelesaian:

• Harga mobil : Rp. 400 juta

• DP : Rp. 60 juta

• Yang masih harus dibayar: Rp. 340 juta dibayar selama 24 bulan

• Pembayaran perbulan : Rp. 20 juta

• 340 = 20[1/(1+i) + 1/(1+i)2 + ... + 1/(1+i)24]

(18)

PENILAIAN (VALUATION)

• Merupakan proses penentuan harga sekuritas

• Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas tersebut untuk memperoleh bagian prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas

• Sekuritas dibagi menjadi 2:

1. Yang memberikan penghasilan tetap

2. Yang memberikan penghasilan tidak tetap.

• Dalam penilaian sekuritas dipergunakan konsep adanya hubungan yang positif antara risiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (atau disyaratkan) oleh pemodal (investor).

(19)

Hubungan Resiko Dengan Tingkat Kuntungan

Gambar tersebut menunjukkan bahwa hubungan tersebut bersifat positif.

Semakin tinggi keuntungan yang diharapkan, semakin tinggi pula resiko yang akan diterima

Tingkat keuntungan digunakan untuk mem-present-value-kan arus kas yang akan diterima di masa yang akan datang

(20)

Contoh Penilaian Sekuritas Berpenghasilan Tetap

Contoh sekuritas tipe ini adalah obligasi

Keuntungan yang diperoleh pemilik oblihasi dinamakan coupon rate

Contoh kasus:

Suatu obligasi mempunyai nilai nominal (misal Rp1.000.000,00)

Akan dilunasi 5 tahun

Coupon rate 13% per tahun

Pembeli obligasi akan memperoleh Rp. 130.000,00 pada tahun ke-1 s/d 5, ditambah pelunasan pokok pinjaman sebesar Rp.1.000.000,00 pada tahun ke-5

Nilai pasar obligasi (B0) tersebut adalah:

F = bunga yang dibayarkan setiap periode (t = 1,..,n) N = nilai nominal pelunasan

r = tingkat bunga yang dianggap relevan oleh pemodal.

   

n

0 t n

t 1

Ft N

B  1 r  1 r

 

(21)

• Bila obligasi tersebut ditawarkan ke pasar modal, dan para pemodal menginginkan tingkat keuntungan 12%. Berapa harga obligasi tersebut?

B0 = 130/(1+0,12) + 130/(1+0,12)2 + .... + 130/(1+0,12)5 + 1.000/(1+0,12)5

= Rp. 1.036.000,00 (dibulatkan)

Apabila tingkat bunga yang dianggap relevan oleh pemodal meningkat, harga pasar obligasi akan menurun dan sebaliknya.

Contoh Penilaian Sekuritas Berpenghasilan Tetap

(22)

Contoh sekuritas tipe ini adalah saham

Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan perubahan harga saham

Bila harga saham meningkat dari harga beli maka pemodal dikatakan memperoleh capital gains apabila sebaliknya disebut sebagai capital loss.

Contoh kasus:

Harga saham saat ini (P0) = Rp. 10.000,00,

Deviden yang diharapkan= Rp. 1.000,00 pada tahun depan

Tahun depan diperkirakan harganya Rp. 11.000,00

Maka tingkat keuntungan yang diharapkan (r) akan diperoleh adalah:

r = (P1 – P0 + D1)/P0

= (11.000 - 10.000 + 1.000)/10.000

= 0,20 atau 20%.

Contoh Penilaian Sekuritas Tidak Berpenghasilan Tetap

(23)

Menentukan Tingkat Keuntungan Yang Disyaratkan

• Bagaimana menentukan r (tingkat keuntungan yang disyaratkan)?

• Model yang digunakan untuk menaksir tingkat keuntungan yang disyaratkan:

1. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

2. Arbitrage Pricing Theory (APT)

(24)

CAPM

• CAPM dirumuskan oleh Markowitz pada tahun 1952 (Jones, 2004: 182)

• Berguna untuk menaksir tingkat keuntungan yang layak bagi suatu saham

• Rumus:

Ekspekstasi Return = Cost of Equity = Rf + β*(Rm – Rf) Dimana:

Rf = Risk free rate (investasi tanpa risiko)

β (beta) = Nondiversifiable risk, (risiko sistemik yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi oleh investor seperti kondisi ekonomi, faktor politik, dll)

Rm = Market Return (seringkali kalau di Indonesia, kita gunakan return IHSG/Indeks Harga Saham Gabungan)

(25)

Sumber pengayaan

• https://slideplayer.info/slide/3994398/

• https://slideplayer.info/slide/3180158/

• https://slideplayer.info/slide/3114730/

(26)

Terima Kasih

Semangat belajar

Referensi

Dokumen terkait

“Protestant Churches and the Formation of Political Consciousness in Southern Mozambique.” Journal of African History 44 no 1, 2003, 191-192.. “The Anthropological Suppositions of the

rancangan bangunan multi massa Sub-CPMK : Mahasiswa dapat menjelaskan Pengaturan sirkulasi dan akses massa bangunan dalam site perencanaan perancangan Materi Ajar :  Sirkulasi Ruang