Alat Ukur Kumparan Putar
Permanent Magnet Moving Coil (PMMC)
ALAT UKUR ANALOG KUMPARAN PUTAR
Secara garis besar AU kumparan putar terdiri atas :
A. Bagian yang bergerak
Terdiri atas :
1. Kumparan putar
2. Jarum penunjuk
3. Beban penyeimbang (Balancing weight)
B. Bagian yang diam
Terdiri atas:
1. Magnet permanen
2. Pegas atau per
3. Penyangga
BAGIAN KUMPARAN PUTAR
Dibuat dari kerangka alumunium yang dililitkan oleh kawat-kawat penghantar halus dan
berisolasi.
Kumparan diletakkan diantara magnet
permanen pada suatu inti besi yang berbentuk
silinder agar arah dari medan magnet selalu
tegak lurus terhadap kumparan putar
JARUM PENUNJUK
Merupakan bagian yang menunjukkan besaran dari suatu hasil pengukuran
Ada 2 jenis jarum penunjuk :
1. Tipis → Untuk alat ukur dengan ketelitian yang tinggi
2. Tebal → Untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan biasanya diletakkan pada panel listrik
PEGAS ATAU PER
Bagian ini adalah untuk memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen/gaya pada harga penunjukkannya.
MAGNET PERMANEN
Berguna untuk membangkitkan medan
magnet disekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar apabila dialiri arus
PENYANGGA
Fungsinya adalah untuk menahan berat
kumparan putar beserta jarum penunjuknya.
Harus diusahakan sekecil mungkin gesekan antara penyangga (Jewel) dengan poros
perputaran (Pivot).
PRINSIP KERJA
ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
Pada AU kumparan putar umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus searah melalui AU tersebut saat probe dihubungkan sehingga jarum penunjuk bergerak.
Defleksi jarum penunjuk terjadi karena interaksi antara arus dan medan magnet pada kumparan putar.
Arus pada kumparan putar mengakibatkan munculnya gaya elektromagnetis yang memiliki arah tertentu sehingga jarum berdefleksi/menyimpang sebesar θ.
Defleksi dinyatakan dengan momen gerak (Torsi) :
T = B x A x I x N
dimana: T = Torsi (Nm)
B = Kerapatan fluk magnet (Wb/m2) A = luas efektif koil (m2) I = arus ke kumparan putar (A) N = jumlah lilitan
Atau:
Dari persamaan di atas, komponen B, A dan N adalah konstan, sehingga torsi berbanding lurus dengan arus mengalir ke kumparan putar.
BnabI T
D=
Dimana : T adalah Torsi
B adalah medan magnet di celah udara a adalah panjang kumparan
b adalah lebar kumparan n adalah banyaknya lilitan I adalah arus
Pegas memberikan gaya reaksi yang berbanding lurus dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran dengan
momen kontrol :
Apabila jarum penunjuk berdepleksi dengan sudut akhir θ maka dalam keadaan setimbang TD = TC
Pada keadaan setimbang TD = TC, shg τ θ = Bnab I
θ = (Bnab/τ) I dimana (Bnab/τ) =konstanta alat ukur
τθ
C
=
T
Tahanan seri untuk menurunkan tegangan sehingga batas ukur dan skala putaran sesuai.
Sehingga tahanan Total
Untuk pengukuran listrik AC alat ukur kumparan putar ditambahkan komponen tambahan, yaitu diode bridge sebagai penyearah AC ke DC.
Gambar 3: Meter kumparan putar dengan diode penyearah
NB : Rangkuman kedua voltmeter 50 V
Sebuah voltmeter memiliki sensitivitas 100 Ω /V dan tiga skala yaitu 50V, 150 V, dan 300 V. Jika voltmeter dihubungkan seperti pada gambar,
voltmeter membaca 4,65 V pada skala 50 V.
Tentukan R
x!
V S = 100 Ω/V 0-50 V
Rx
Rs
100 V
100 kΩ
Tahanan ekivalen voltmeter pada skala 50 V Rv = 100 Ω /V x 50 V = 5 k Ω
Rx paralel dengan Rv Rp
Rp = VRp/VRs x Rs = 4,65/95,35 x 100 k Ω = 4,878 k Ω
Rx = (Rp x Rv)/(Rv – Rp) = 4,878 x 5 / 0,122 =
200 k Ω
Latihan
Sebuah meter dasar 50 μA memiliki hambatan sebesar 3000 Ohm. Rangkaian multimeter diperlihatkan pada gambar. Hitunglah R1, R2, R3, dan R4 pada multimeter tersebut supaya dapat digunakan untuk pengukuran sampai pada batas ukur 100 µA, 1 mA, 1 V dan 10 V.
MEMPERBESAR DAERAH UKUR
Suatu besaran yang akan diukur adakalanya melewati kemampuan/daerah ukurnya.
Pada sistem arus bolak-balik digunakan trafo arus untuk amperemeter dan trafo tegangan atau
pembagi tegangan kapasitif (capacitive voltage
divider) untuk voltmeter. Dengan alat-alat ini, energi yang digunakan saat pengukuran dapat lebih kecil dibandingkan dengan cara tahanan seri atau shunt.
Untuk arus/tegangan searah lazim digunakan pemakaian tahanan seri atau shunt karena
pemakaian trafo arus atau trafo tegangan tidak memungkinkan.
AMPEREMETER
Ampereme ter dipasang seri pada rangkaian listrik
Oooo ternyata amperemeter itu terdiri dari galvanometer/basicmeter yang sebetulnya sudah mampu mengukur adanya arus listrik tetapi dalam skala kecil
Lalu, bagaimana caranya memperbesar batas ukur pada amperemeter????
Mau tau caranya???
Ikut’in aku
Memperbesar batas ukur pada Amperemeter
Memperbesar batas ukur pada amperemeter dapat dilakukan dengan cara memasang shunt pada amperemeter/basicmeter.
Jika kita ingin menaikkan batas ukur amperemeter menjadi I.
Vshunt = Valat ukur Ish.RSh = IA.RA
Jika n adalah pelipatan batas ukurA
A sh I A I
R R I
= −.
IA
n = I 1
= − n Rsh RA
Sh A Sh AI
R R = I .
Sebuah meter 1 mA dengan tahanan dalam 100 Ω . Batas ukur diperbesar
menjadi 100 mA. Hitung tahanan shunt!
Atau
Ω Ω =
− =
= ,101
99
100
. 1
mA x mA I
I R R I
A A sh A
Ω
− =
− =
= ,101
1 100
100 n 1
Rsh RA
Meter dengan Rm=50 Ohm , arus maksimum 0,5 mA. Batas ukur diperbesar menjadi 2 dan 10 A seperti pada gambar. Berapa R1 dan R2?
VOLTMETER
Voltmeter dipasang secara paralel pada rangkaian listrik
Bagaimana
yaaa caranya memperbesar batas ukur voltmeter???
Memperbesar batas ukur pada Voltmeter
Memperbesar batas ukur pada voltmeter dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan seri pada voltmeter tersebut/basicmeter.
Jika kita ingin menaikkan batas ukur voltmeter menjadi n kali, maka hambatan seri yang mesti dipasang adalah:
Dengan n adalah pelipatan batas ukur atau ada pula yang menyebut
( )
Vm n R
R = −1
VV
n= V VG
n= V
TUGAS
1. Sebuah rangkaian voltmeter arus searah dengan Rm = 100 Ω dan Im = 1 mA ditunjukkan pada gambar 1. Variasi batas ukur adalah 0-10 V, 0-50 V, 0-100 V, dan 0-250 V. Hitunglah nilai R1, R2, R3, dan R4!
2. Sebuah rangkaian amperemeter dengan Rm = 50 Ω dan Im = 1 mA ditunjukkan pada gambar 2.
Variasi batas ukur adalah 1 A, 2 A, dan 5 A. Hitunglah nilai Ra, Rb dan Rc!
R1 R2 R3 R4
Rm
Im
V1
V2 V3
V4
+
- Gambar 1
Rc
Rm
Im
1 A +
-
Rb
Ra
2 A 5 A
Gambar 2
3. Sebuah multimeter dengan Im = 50 μA dan Rm
= 3000 Ohm. Rangkaian multimeter diperlihatkan pada gambar. Hitunglah R1, R2, R3, dan R4 pada multimeter tersebut supaya dapat digunakan
untuk pengukuran sampai pada batas ukur 100 µA, 1 mA, 1 V dan 10 V.