• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi 5 Mekanika Teknik

N/A
N/A
Faranisa Chasya

Academic year: 2024

Membagikan "Materi 5 Mekanika Teknik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

18 Berikut contoh perhitungan Gaya Luar dan Gaya dalam

`Gaya –gaya yang dihitung berikut adalah gaya luar meliputi reaksi perletakan sedang beban diketahui dan gaya dalam meliptui gaya momen (M), gaya lintang (D) dan gaya normal N). Perhitungan berikut ditetapkan putaran momen serah jarum (+) dan sebaliknya berlawanan arah jarum jam (-)

A. Balok Sederhana diatas dua perletakan Contoh 1

Diketahui balok diatas dua perletakan dengan beban titik P seperti tergambar

Ditanyakan :

1. Reaksi perletakan

2. Gaya M, D dan N disertai dengan gambar

Penyelesaian

1. Reaksi perletakan

 Mb = 0 Va L – P b = 0 Va = P b / L

 Ma = 0 -Vb L + P a = 0 Vb = P a / L Kontrol  V = 0 Va + Vb – P = 0

P b / L – P a / L = 0 (ok)

2. Gaya M, D (Gaya normal tidak ada pada soal tidak ada gaya sesjajar batang) Perhatikan gambar karena terdapat dua lapangan yaitu AC dan CB maka dilakukan dua pemotongan pot. 1 sepanjang X1 dan pot. 2 sepanjang X2 a. Gaya Momen (M)

Pot. 1 0 < X1 < a Mx1 = Va X1

a b

L

A B

P

C

C P

a b L

Va Vb

A B

2 1

C

a b L

Va Vb

A B

X1 P

X2

(2)

19 0 < X2 < b

Mx2 = - (-Vb X2)

diberi tanda negatif didepan karena meninjau kari kanan kekiri.

b. Gaya Lintang (D) Pot. 1

Dx1 = dMx/dx Dx1 = Va Pot. 2

Dx2 = -dMx/dx Dx2 = -Vb

Contoh 2

Soal 2 sama dengan soal 1 diatas hanya perbedaannya pada beban P miring (membentuk sudut) sehingga penyelesaianya gaya P diuraikan menjadi gaya vertikal dan horizontal dengan pertanyaan sama dengan contoh 1

Penyelesaian

1. Reaksi Perletakan

 Mb = 0

Va L – P sin α b = 0 Va = P sin α b / L

 Mb = 0

- Vb L + P sin α a = 0 Vb = P sin α a / L

 V = 0

Va + Vb - P sin α = 0

P sin α a / L + P sin α b / L - P sin α = 0

 H = 0

Ha – P cos α = 0 Ha = P cos α Gambar bidang momen

Gambar bidang Lntang

A C B

Mc (+)

A (+) C B

(-) Va

Vb a b

L

Va Vb

A B

P

C

P

a b L

A B

C

P

 P cos 

P sin 

Ha

a b L

Va Vb

A B

C

(3)

20 2. Gaya M, D dan N

Perhatikan gambar karena terdapat dua lapangan yaitu AC dan CB maka dilakukan dua pemotongan pot. 1 sepanjang X1 dan pot. 2 sepanjang X2

a. Gaya Momen (M) Pot. 1

0 < X1 < a Mx1 = Va X1 0 < X2 < b Mx2 = - (-Vb X2)

diberi tanda negatif didepan karena meninjau kari kanan kekiri.

b. Gaya Lintang (D) Pot. 1

Dx1 = dMx/dx Dx1 = Va Pot. 2

Dx2 = - dMx/dx Dx2 = - Vb

c. Gaya Normal (N) Pot 1

Nx1 = - Ha = - P cos α (hanya terjadi pada bentang AC)

Pot. 2

Nx2 = 0 (karena tidak ada gaya yang sejajar dengan batang pada bentang CB)

P

P cos

P sin

P cos

P sin

P

A (-) C B

Ha P cos

Ha

Gambar bidang momen

Gambar bidang Lintang

Gambar bidang Normal a b

L

Va Vb

A B

a b

L

Va Vb

A B

X1 X2

A B

C C

C

Mc (+)

A (+) C B

(-) Va

Vb a b

L

Va Vb

A B

C

(4)

21 Contoh 3

Diketahui balok diatas dua perletakan dengan beban terbagi rata q seperti tergambar

Ditanyakan :

1. Reaksi perletakan

2. Gaya M, D dan N disertai drengan gambar Penyelesaian

1. Reaksi perletakan

 Mb = 0

Va L – Q L/2 = 0 Q = q L

Va L – q L L/2 = 0 Va L – ½ q L2 = 0 Va = ½ q L

 Ma = 0

-Vb L + Q L/2 = 0

- Vb L + q L L/2 = 0 - Vb L + ½ q L2 = 0 Vb = ½ q L

Kontrol  V = 0 Va + Vb – Q = 0

½ q L + ½ q L - Q = 0 (ok) 2. Gaya M, D dan N

Perhatikan gambar karena beban menerus satu bentang maka potongan hanya satu.

a. Gaya Momen (M) 0 < X < L

Mx = Va X – Qx X/2 Qx = q X Mx = Va X – q X X/2 sub Va = ½ q L Mx = ½ q L X – ½ q X2 Pers. Mx Menghitung jarak M max

dMx/dx = 0

½ q L - q X = 0

X = ½ L (memenuhi karena batas X dari 0 s/d L) q

A B

L

q

Q L/2 L/2

L

Va Vb

A B

Vb

A B

q X

Qx X/2 X/2

(5)

22 Jadi M max (nilai X disub ke pers momen diatas) Mmax = ½ q L (½ L) – ½ q (½ L)2

Mmax = 1/4 q L2 – 1/8 q L2 = 1/8 q L2 b. Gaya Lintang (D)

Dx = dMx/dx Dx = ½ q L - q X

c. Gaya Normal (tidak ada)

Contoh 4

Diketahui balok diatas dua peletakan dengan beban segita terbagi rata q seperti tergambar

Ditanyakan : 1. Reaksi perletkan

2. Gaya M, D dan N disertai drengan gambar Penyelesaian

1. Reaksi perletakan

 Mb = 0

Va L – Q 1/3 L = 0 Q = q L/2

Va L – q L/2 1/3 L = 0 Va L – 1/6 q L2 = 0 Va = 1/6 q L

 Ma = 0

-Vb L + Q 2/3 L = 0

- Vb L + q L/2 2/3 L = 0 - Vb L + 1/3 q L2 = 0 Vb = 1/3 q L

Kontrol  V = 0 Va + Vb – Q = 0

1/6 q L + 1/3 q L – q L/2 = 0 (ok) Gambar bidang momen

Gambar bidang Lintang Va

Vb (+)

(+)

(-) X/2

Mmax

q

A B

L

Q

1/3 L 2/3 L

L

q

Va Vb

A B

(6)

23 2. Gaya M, D dan N

a. Gaya Momen (M) 0 < X < L

Qx = qx X/2 qx : q = X : L qx = q X / L jadi Qx = q X/L X/2

Qx = ½ q X2/L

Mx = Va X – Qx 1/3 X Mx = 1/6 q L X – ½ q X2/L 1/3 L

Mx = 1/6 q L X – 1/6 q X3/L Pers. Mx Menghitung jarak M max

dMx/dx = 0

1/6 q L - 3/6 q/L X2 = 0

√ atau √ (memenuhi karena batas X dari 0 s/d L)

M max didapat dengan mensub.nilai X ke pers.

Momen diatas.

b. Gaya Lintang (D)

Dx = dMx/dx Dx = 1/6 q L - 3/6 q/L X2

c. Gaya Normal (tidak ada)

B. Balok Kantilever Contoh 5

Diketahui balok kantilever dengan beban titik P seperti tergambar

Ditanyakan : 1. Reaksi perletkan

2. Gaya M, D dan N disertai drengan gambar Qx

1/3 x 2/3 x

L

q

Va Vb

A B

X qx

Gambar bidang momen

Gambar bidang Lintang L (1/3)^0,5

Mmax

Va

Vb (+)

(+)

(-)

A

P

L B

(7)

24 Penyelesaian

1. Reaksi perletakan

 V = 0

Va – P sin α = 0 Va = P sin α

 H = 0

Ha – P cos α = 0 Ha = P cos α 2. Gaya M, D dan N

a. Gaya Momen (M) 0 < X < L

Mx =- P X

Jika X = L maka didapat Ma = - P L

b.Ga ya Lintang (D) Dx = - dMx/dx Dx = P

c. Gaya Normal (tidak ada)

Contoh 6

Diketahui balok kantilever dengan beban terbagi rata q seperti tergambar

Ditanyakan : 1. Reaksi perletkan

2. Gaya M, D dan N disertai drengan gambar P cos 

P sin 

A

P

B Va L

Ha Ma

X

 A

P

L B

 P cos 

P sin 

Va Ha

Ma

Gambar bidang momen

Gambar bidang Lintang

Gambar bidang Normal (-)

(+) Va

Ma

P sin 

Ha

(-)

P cos 

q

A B

L

(8)

25 Penyelesaian

1. Reaksi perletakan

 V = 0

Va – Q = 0 Q = q L Va – q L = 0

Va = q L

a. Gaya Momen (M) 0 < X < L

Mx =- Qx X/2 Q = q X Mx = ½ q X2

Jika X = L maka didapat Ma = - ½ q L2

b.Ga ya Lintang (D) Dx = - dMx/dx Dx = q X

Atau jika X = L maka Dx = q L

c. Gaya Normal (tidak ada)

Contoh 7

Diketahui balok kantilever dengan beban segitiga terbagi rata q seperti tergambar

Ditanyakan : 1. Reaksi perletkan

2. Gaya M, D dan N disertai drengan gambar

A B

L Q

L/2 Va L/2

Ma q

Ma

Va

(-)

(+)

Gambar bidang momen

Gambar bidang Lintang

A B

L

q B L

Qx X

X/2 X/2 A

Va Ma

q

(9)

26 Penyelesaian

1. Reaksi perletakan

 V = 0

Va – Q = 0 Q = ½ q L Va – ½ q L = 0

Va = ½ q L

a. Gaya Momen (M) 0 < X < L

Qx = qx X/2 qx : q = X : L qx = q X / L jadi Qx = q X/L X/2

Qx = ½ q X2/L

Mx =- Qx X/3 Mx = ½ q X2/L X/3

Mx = 1/6 q X3/L Pers. Mx

Jika X = L maka didapat Ma = - 1/6 q L2

b.Ga ya Lintang (D) Dx = - dMx/dx Dx = ½ q X2/L

Atau jika X = L maka Dx = ½ q L

c. Gaya Normal (tidak ada)

B

L Q

L/3 2/3 L

q

A Va Ma

B L

X/3 Qx 2/3 X A

Va

Ma q X

qx

Ma

(-)

Va

Gambar bidang momen

Gambar bidang Lintang

Referensi

Dokumen terkait

Konstruksi merupakan suatu elemen bangunan ( free body ) yang menahan keseimbangan antara muatan (aksi) dan reaksi, dimana gaya-gaya muatan bekerja di luar konstruksi

Memahami penggunaan Metode Matrix kekakuan tentang perpindahan ( displacement) dan dapat menggunakan dalam perhitungan perpindahan, gaya batang dan reaksi tumpuan pada

Instrumen Nomor Item Instrumen Mahasiswa memahami gerakan dasar pada mesin perkakas, gaya aksi/reaksi secara grafis dan perhitungan serta kekuatan elemen

Dalam perkuliahan ini dibahas tentang : Konsep gaya dan keseimbangannya, analisis struktur statis tertentu, sistim pembebanan dan reaksi perletakan, momen lentur,

Menggambar besar garis pengaruh konstruksi balok sederhana beban tidak langsung (reaksi tumpuan, gaya melintang dan momen) dengan benar.. Dibuat oleh

Diketahui sebuah rangka batang statis tertentu dengan bentuk, pembebanan dan perletakan sendi-rol seperti terlihat pada gambar berikut. Hitung reaksi-reaksi

Dalam hal ini semua beban dari luar harus sama dengan gaya reaksi yang ditimbulkan oleh struktur dari dalam.. Maka mendapatkan

Keseimbangan ini dapat dicapai apabila semua jumlah gaya- gaya yang bekerja seimbang yaitu gaya horizontal, gaya vertikal dan gaya momen sama dengan nol, atau dapat dinyatakan sebagai