• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI DDIT V Sifat Kimia Tanah 8

N/A
N/A
bungapf politala

Academic year: 2023

Membagikan "MATERI DDIT V Sifat Kimia Tanah 8"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A.A.

REAKSI TANAH (pH TANAH) REAKSI TANAH (pH TANAH)

B.B.

KOLOID TANAH KOLOID TANAH

C.C.

KAPASITAS TUKAR KATION (KTK) TANAH KAPASITAS TUKAR KATION (KTK) TANAH

D.D.

KEJENUHAN BASA (KB) TANAH KEJENUHAN BASA (KB) TANAH

(3)

A. REAKSI TANAH

A. REAKSI TANAH

(4)

Menunjukkan sifat ASAM atau BASAnya tanah dinyatakan Menunjukkan sifat ASAM atau BASAnya tanah dinyatakan dengan nilai pH (derajad keasaman)

dengan nilai pH (derajad keasaman)

Nilai pH (power, potenz aktivitas HNilai pH (power, potenz aktivitas H++), yaitu banyaknya ), yaitu banyaknya konsentrasi ion H

konsentrasi ion H++ dalam tanah. dalam tanah.

Makin tinggi nilai kadar HMakin tinggi nilai kadar H++, tanah makin asam [H, tanah makin asam [H++]= 0,001 > ]= 0,001 >

0,0001 > 0,00001 > 0,000001 0,0001 > 0,00001 > 0,000001

Nilai pH berkisar 0 - 14; pH + pOH = pKw = 14Nilai pH berkisar 0 - 14; pH + pOH = pKw = 14

Air murni pada suhu 25Air murni pada suhu 25ooC memiliki pH = 7 (Netral).C memiliki pH = 7 (Netral).

pH < 7 (Asam) & pH > 7 (Basa) pH < 7 (Asam) & pH > 7 (Basa)

Secara kuantitatif, pH = -log [HSecara kuantitatif, pH = -log [H++] atau log 1/[H] atau log 1/[H++]]

A. REAKSI TANAH

A. REAKSI TANAH

(5)

KISARAN pH

[H+] [OH-]

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 (pH)

Sorensen (1909) : H2O H+ + OH

Kw = [H+ ] [OH], 250 C = 10 -14

pKw = pH + pOH = - Log 10 -14 = 14 Pada keadaan setimbang :

[H+] = [OH] = 1/ 10.000.000 mole/L = 10 -7 mole/L

pH = pOH = - Log 10 -7 = 7

Asam Basa

HCl, H2SO4, HNO3, HPO4

NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2

HCl Cl + H+ (basa)

NaOH Na+ + OH

(basa) H+ + : O : H H : O : H Asam Basa Air H H H+ + : N : H H : N : H H H Asam Basa

Amonia

(6)

pH tanah Harkat pH tanah Harkat

≤ 3,5 Asam sangat kuat 6,6 – 7,5 Netral

3,5 – 4,5 Asam kuat 7,6 – 8,0 Basa lemah

4,6 – 5,5 Asam 8,1 – 9,0 Basa

5,6 – 6,5 Asam lemah 9,1 - 10 Basa kuat

6,6 – 7,5 Netral > 10 Basa sangat kuat

Klasifikasi kemasaman (pH) tanah

(7)

Kisaran pH tanah pertanian :

3 4 5 6 7 8 9 10 Produksi menurun Optimal bagi Produksi menurun

(tanah bermasalah) Tanaman (tanah bermasalah)

Pendugaan pH tanah dg : kertas lakmus; kertas pH;

dan tanaman indikator, spt : paku resam, melanstoma, dan karet (indikator tanah asam); serta jati (basa)

Pengukuran pH tanah :

menggunakan pH Meter pada pelarut H2O atau KCl.

(8)

pH Tanah Aktual dan pH Tanah Potensial pH Tanah Aktual dan pH Tanah Potensial

- pH Tanah Aktual (pH HpH Tanah Aktual (pH H22O) O)  ion H ion H++ dalam larutan tanah dalam larutan tanah

- pH Tanah Potensial (pH KCl) pH Tanah Potensial (pH KCl)  ion H ion H++ dalam larutan dalam larutan tanah dan ion H

tanah dan ion H++ dalam kompleks pertukaran tanah dalam kompleks pertukaran tanah - pH (H2O) > pH (KCl) Tanah Asam

- pH (H2O) < pH (KCl) Tanah Basa

pH Tanah Aktual (pH H2O) pH Tanah Potensial (pH KCl)

(9)

Global variation in soil pH. Red = acidic soil. Yellow = neutral soil. Blue = alkaline soil. Black = no data.

(10)

Masalah pada tanah-tanah asam :

1.pH tak optimal untuk pertumbuhan/ produksi 2.Keracunan Fe++, Al+++, unsur logam/ mikro lain 3.Retensi fosfat, nitrogen, kalium, dan kalsium 4.Aktivitas mikro organisme menurun

5.Pertumbuhan/ produksi tanaman rendah Penyebab tanah masam :

1.Pelindian basa-basa tanah akibat CH yang tinggi 2.Akumulasi ion Fe dan Al yang meningkatkan H+

3.Dekomposisi bahan organik menghasilkan asam-asam organik dalam tanah (H2CO3)

4.Pemberian pupuk kimia bereaksi masam (ZA, KCl).

Jenis tanah bereaksi asam : Organosol, Andisol, Inceptisol, Alfisol, Oxisol, Spodosol, dan Entisol.

(11)

Gangguan meningkatnya Al3+ pada tanah pertanian : 1.Kadar P tanah menurun akibat terjerap ion Al

membentuk AlPO4, Al(H2PO4)3 dan Al2(H2PO4)3 2.Menurunnya translokasi P pada akar tanaman 3.Menurunnya pembentukan asam nukleat

4.Menurunnya pembentukan enzym protokinase dan ATP-ase

5.Plasma membran rusak,

6.Pertumbuhan tanaman terhambat.

% Al saturation = [ Al (me) / % KB] x 100 % = [ Al (me) / % KTK] x 90 %

(12)

Pentingnya mengetahui pH tanah Pentingnya mengetahui pH tanah

1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap 1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap

tanaman.

tanaman.

Pada umumnya unsur hara mudah diserap tanaman Pada umumnya unsur hara mudah diserap tanaman

pada pH sekitar netral.

pada pH sekitar netral.

Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap

tanaman, karena diikat oleh Al, sedang pada tanah tanaman, karena diikat oleh Al, sedang pada tanah

alkalis unsur P diikat oleh Ca alkalis unsur P diikat oleh Ca

(13)

2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur beracun 2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur beracun

Pada tanah masam banyak ditemukan ion Almunium Pada tanah masam banyak ditemukan ion Almunium (Al(Al++++++) selain memfiksasi ion P juga merupakan racun ) selain memfiksasi ion P juga merupakan racun

bagi tanaman bagi tanaman

Pada tanah rawa, pH yang sangat rendah (< = 2,5) Pada tanah rawa, pH yang sangat rendah (< = 2,5) menunjukkan kandungan sulfat yang tinggi yang menunjukkan kandungan sulfat yang tinggi yang

toksik bagi tanaman.

toksik bagi tanaman.

Pada tanah masam, unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu) Pada tanah masam, unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu) ditemukan dalam jumlah banyak dan mudah larut ditemukan dalam jumlah banyak dan mudah larut

sehingga bersifat toksik bagi tanaman.

sehingga bersifat toksik bagi tanaman.

Pada tanah alkalis, sering ditemukan unsur Mo Pada tanah alkalis, sering ditemukan unsur Mo

(Molibdenum) dan garam (Na) yang dalam konsentrasi (Molibdenum) dan garam (Na) yang dalam konsentrasi

yang tinggi bersifat toksik bagi tanaman yang tinggi bersifat toksik bagi tanaman

(14)

3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme 3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme

Bakteri berkembang dengan baik pada pH 5,5 atau Bakteri berkembang dengan baik pada pH 5,5 atau lebih, pada pH < 5,5 perkembangan bakteri sangat lebih, pada pH < 5,5 perkembangan bakteri sangat

terhambat terhambat

Jamur dapat berkembang baik pada kisaran pH yang Jamur dapat berkembang baik pada kisaran pH yang luas.

luas.

Pada pH > 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteriPada pH > 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteri

Bakteri pengikat N dari udara dan bakteri nitrifikasi Bakteri pengikat N dari udara dan bakteri nitrifikasi hanya dapat berkembang dengan baik pada pH > 5,5 hanya dapat berkembang dengan baik pada pH > 5,5

(15)

Bagaimanakah mengubah pH Tanah Bagaimanakah mengubah pH Tanah ? ?

-

Tanah masam dapat dinaikkan pH-nya dengan Tanah masam dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur ke dalam tanah (dikenal menambahkan kapur ke dalam tanah (dikenal

dengan istilah Pengapuran) dengan istilah Pengapuran)

-

Tanah alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan Tanah alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan belerang atau pupuk bereaksi asam penambahan belerang atau pupuk bereaksi asam

(misal : ammonium sulfat) (misal : ammonium sulfat)

(16)

Pemberian kapur pada tanah pertanian (meningkatkan pH tanah) :

1.Jenis kapur yang digunakan : - CaCO3 (kalsit), CaMg(CO3)2 (dolomit), CaO dan Ca(OH)2

2.Jumlah kapur yang ditambahkan sesuai pH awal dan pH akhir yang diharapkan

3.Metode pengapuran : 1. Kadar Al dd

2. Shoemaker McLean and Pratt (SMP) Kebutuhan CaCO3 menurut kadar Al dd :

Hasil analisis lab, kadar Al-dd tanah = a me/100 gram tanah, maka : Agar pH tanah = 6 diperlukan CaCO3 sebanyak a x 2,1 ton/hektar Agar pH tanah = 5,5 diperlukan CaCO3 sebanyak a x 1,5 ton/hektar Agar pH tanah = 5 diperlukan CaCO3 sebanyak a x 1,2 ton/hektar

Kebutuhan CaCO3 berdasarkan metode SMP :

5 gram contoh tanah + 10 ml Larutan buffer SMP (paranitrofenol 1,8 g + triethanolamine 2,5 ml + K2CrO4 3 g + CaCl2.2H2O 53,1 g + H2O

hingga 1 liter, pada pH 7,5) kemudian diukur pH-nya, misal 4,5 maka kebutuhan kapurnya dapat dilihat pada tabel kebutuhan kapur SMP.

(17)

pH buffer SMP Kebutuhan

CaCO3 pH buffer SMP Kebutuhan CaCO3

6,7 1,2 5,7 6,2

6,6 1,7 5,6 6,7

6,5 2,2 5,5 7,2

6,4 2,7 5,4 7,7

6,3 3,2 5,3 8,2

6,2 3,7 5,2 8,6

6,1 4,2 5,1 9,1

6,0 4,7 5,0 9,6

5,9 5,2 4,9 10,1

5,8 5,7 4,8 10,6

Sumber : VR.Kussow, 1970. Soil vertility evaluation and improvement in Central Java. Unpublished, pp. 13. 1 Acre = 0,405 Ha

Kebutuhan CaCO3 menurut metode SMP (ton/acre)

(18)
(19)

Koloid berasal dari bahasa Yunani yang berarti Koloid berasal dari bahasa Yunani yang berarti seperti lem (glue like).

seperti lem (glue like).

Koloid tanah: bahan mineral dan bahan organik Koloid tanah: bahan mineral dan bahan organik tanah yang sangat halus sehingga mempunyai tanah yang sangat halus sehingga mempunyai

luas permukaan jenis (LPJ) yang sangat tinggi luas permukaan jenis (LPJ) yang sangat tinggi

per satuan berat (m

per satuan berat (m

22

/g). /g).

Contoh : LPJ Kaolinit 7-30 m Contoh : LPJ Kaolinit 7-30 m

22

/g; /g;

Chlorit 25-100 m

Chlorit 25-100 m

22

/g; vermikulit 50-800 m /g; vermikulit 50-800 m

22

/g; /g;

muscovit 60-100 m

muscovit 60-100 m

22

/g; alofan 100-800 m /g; alofan 100-800 m

22

/g; dan /g; dan monsmorilonit 600-800 m

monsmorilonit 600-800 m

22

/g. /g.

B. KOLOID TANAH

B. KOLOID TANAH

(20)

Koloid berukuran < 1 Koloid berukuran < 1 //u (mikron), sehingga tidak u (mikron), sehingga tidak semua fraksi liat (< 2

semua fraksi liat (< 2 //u) termasuk koloidu) termasuk koloid

Koloid umumnya bermuatan negatif, sehingga Koloid umumnya bermuatan negatif, sehingga kation (muatan positif) dapat tertarik pada koloid.

kation (muatan positif) dapat tertarik pada koloid.

Koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat Koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat aktif dalam reaksi-reaksi fisikokimia

aktif dalam reaksi-reaksi fisikokimia di dalam di dalam tanah

tanah..

Koloid dibedakan : Koloid anorganik (liat) dan Koloid dibedakan : Koloid anorganik (liat) dan Koloid organik (humus)

Koloid organik (humus)

(21)

Ionic Double Layer Ionic Double Layer

Ion yang bermuatan

positif (KATION) tertarik pada koloid membentuk ion lapisan ganda (ionic double layer).

Bagian dalam dari lapisan ganda ion terdiri atas partikel koloid yang bermuatan negatif (ANION), sedangkan

bagian luar merupakan kerumunan KATION yang tertarik oleh partikel-partikel koloid.

(22)

KOLOID ANORGANIK KOLOID ANORGANIK

(Mineral Liat) (Mineral Liat)

Koloid anorganik adalah mineral berukuran < 2

Koloid anorganik adalah mineral berukuran < 2 //umum Terbentuk karena:

Terbentuk karena:

(1)(1) Rekristalisasi (sintesis) dari senyawa hasil Rekristalisasi (sintesis) dari senyawa hasil pelapukan mineral primer

pelapukan mineral primer

KAlSiKAlSi33OO88 + H + H22O O  K K++ +H +H44SiOSiO44 +Al(OH) +Al(OH)22++ + OH + OH--

AlAl22SiSi22OO55(OH)(OH)44

(2) Alterasi (perubahan) dari mineral primer yang telah (2) Alterasi (perubahan) dari mineral primer yang telah

ada (Muskovit

ada (Muskovit  Illit) Illit)

(23)

Mineral liat dalam tanah dapat dibedakan menjadi Mineral liat dalam tanah dapat dibedakan menjadi :: (1) Mineral liat Al-silikat

a. Kristalin (berbentuk kristal), tipe 1:1; Tipe 2:1; Tipe 2:2

b. Amorf alofan dan iomogilit

(2) Oksida dan Hidroksida Fe, Al, Mn

(3) Mineral primer (kuarsa, kalsit, dolomit, feldspar, mika)

(24)

MINERAL LIAT Al-Silikat MINERAL LIAT Al-Silikat

(1) (1) Mineral liat Al-silikat berbentuk kristal Mineral liat Al-silikat berbentuk kristal (kristalin)

(kristalin) Contoh:

Contoh:

kaolinit (tipe 1:1) pada Ultisol dan kaolinit (tipe 1:1) pada Ultisol dan

montmorilonit (tipe 2:1) pada Vertisol montmorilonit (tipe 2:1) pada Vertisol

(2) Mineral liat Al-silikat tidak berbentuk (amorf) (2) Mineral liat Al-silikat tidak berbentuk (amorf)

Contoh: alofan pada Andisol Contoh: alofan pada Andisol

(25)

STRUKTUR MINERAL LIAT : STRUKTUR MINERAL LIAT :

Terdiri atas lapisan Terdiri atas lapisan Si-tetrahedronSi-tetrahedron dan dan

Al-oktahedron (disingkat SI-AL)Al-oktahedron (disingkat SI-AL)

Dikenal Tipe 1:1; 2:1; 2:2Dikenal Tipe 1:1; 2:1; 2:2

Tipe 1:1 artinya terdiri atas 1 lapis Si dan Tipe 1:1 artinya terdiri atas 1 lapis Si dan

1 lapis Al1 lapis Al

Tipe 2:1 artinya ……… Si dan ……… AlTipe 2:1 artinya ……… Si dan ……… Al Tipe 2:2 artinya ……… Si dan ……… AlTipe 2:2 artinya ……… Si dan ……… Al

(26)

Si – tetrah

Si – tetrah e e dron : dron :

Si Si

Si Si

Al- oktah

Al- oktah e e dron : dron :

OH Al OH Al

Al Al

(27)

MINERAL LIAT SILIKAT PADA UMUMNYA MINERAL LIAT SILIKAT PADA UMUMNYA BERMUATAN NEGATIF, BERASAL DARI : BERMUATAN NEGATIF, BERASAL DARI :

1. Kelebihan muatan negatif pada ujung-ujung patahan 1. Kelebihan muatan negatif pada ujung-ujung patahan

kristal, baik pada Si (tetrahedron) maupun pada Al kristal, baik pada Si (tetrahedron) maupun pada Al (oktahedron)

(oktahedron) SiOH

SiOH  SiO SiO-- + H + H++ AlOH

AlOH  AlO AlO-- + H + H++

2. Disosiasi H+ dari gugus OH yang terdapat pada tepi atau ujung kristal.

]OH ]O- + H+

3. Substitusi isomorfik, yaitu penggantian kation dalam struktur kristal oleh kation lain yang mempunyai

ukuran sama tetapi dengan muatan (valensi) yang berbeda.

Misal: Mg2+ atau Fe2+ menggantikan Al3+.

(28)

O

OH TIPE LIAT 1:1

SATUAN TETRAHEDRON

SATUAN OKTAHEDRON

TIPE LIAT 2:1

Si

Al

Si

SATUAN OKTAHEDRON SATUAN tetrahedron

SATUAN tetrahedron

(29)

Mineral Oksida Fe dan Al Mineral Oksida Fe dan Al

M M ineral oksida banyak ditemukan pada ineral oksida banyak ditemukan pada tanah tua di daerah tropika, misalnya tanah tua di daerah tropika, misalnya

Oxisols Oxisols

Mineral primer Mineral primer

Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan dalam fraksi liat

dalam fraksi liat

(30)

KOLOID ORGANIK KOLOID ORGANIK

o Tersusun terutama oleh C, H, OTersusun terutama oleh C, H, O

o Bersifat AMORF (tidak berbentuk)Bersifat AMORF (tidak berbentuk)

o Mempunyai KTK yang tinggiMempunyai KTK yang tinggi

o Lebih mudah dihancurkan dibanding liatLebih mudah dihancurkan dibanding liat

o Sumber muatan negatif berasal dari:Sumber muatan negatif berasal dari:

(1) Gugus karboksil R

(1) Gugus karboksil R–C=O(-OH)–C=O(-OH) (2) Gugus fenol (C

(2) Gugus fenol (C66HH55OH) atau Ar=OOH) atau Ar=O (3) Gugus alkohol (R-CH

(3) Gugus alkohol (R-CH22-OH)-OH) (4) Gugus ester (R-C=O(-OR) (4) Gugus ester (R-C=O(-OR)

(5) Gugus enol (R-CH=CH-OH) (5) Gugus enol (R-CH=CH-OH)

(6) Gugus quinon (Ar=O) (6) Gugus quinon (Ar=O)

(31)
(32)

C. KAPASITAS TUKAR KATION (KTK) C. KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)

KTK adalah banyaknya kation yang dapat KTK adalah banyaknya kation yang dapat dijerap oleh tanah per satuan berat tanah dijerap oleh tanah per satuan berat tanah

(biasanya per 100 g) (biasanya per 100 g)

KTK dinyatakan dalam satuan kimia miliekivalen KTK dinyatakan dalam satuan kimia miliekivalen per 100g atau me/100g)

per 100g atau me/100g)

Dalam taksonomi tanah, sejak 1987 : 1 Dalam taksonomi tanah, sejak 1987 : 1 me/100g tnh = 1 cmol(+)/kg tnh

me/100g tnh = 1 cmol(+)/kg tnh

1 me adalah suatu jumlah yang secara kimia setara 1 me adalah suatu jumlah yang secara kimia setara

dengan 1 mg hidrogen.

dengan 1 mg hidrogen.

(33)

1 me H+ = 1 mg H

1 me K+ = 39 mg K 1 me Na+ = 23 mg Na

1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca2+

1 me Mg2+ = 24/2 mg Mg = 12 mg Mg2+

1 me Al3+ = …? mg Al (berat atom Al = 27)

Bobot atom

ppm = me/100 g X --- X 10 Valensi

(34)

Suatu tanah mengandung kation K dan Ca masing- masing sebesar 0,6 me/100g tnh, dan 21,5

me/100g tanah, artinya :

K = 0,6 x 39mg/100 g = 23,4 mg/100 g

= 234 mg/1000 g = 234 mg/1.000.000 mg = 234 ppm (part per million)

Ca =

Ca = 21,521,5 me/100 me/100 gg = = 21,521,5 x x 40/240/2 mg/100g mg/100g

= 430 mg/100 g

= 430 mg/100 g = 430 mg/100.000= 430 mg/100.000 mgmg

= 4.300 mg/1.000.000 mg

= 4.300 mg/1.000.000 mg

= 4.300 ppm

= 4.300 ppm

(35)

1 me Al3 = …..mg CA2+ = ……..mg Ca = …………..mg CaCO3 1 me Al3 = …..mg CA2+ = ……..mg Ca = …………..mg CaCO3

1 me Al

1 me Al3+3+ = 1 me Ca = 1 me Ca2+2+ = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca

1 mg CaCO1 mg CaCO33 terdapat 0,4 mg Ca ; terdapat 0,4 mg Ca ;

1 mg Ca terdapat dalam 1/0,4 mg CaCO1 mg Ca terdapat dalam 1/0,4 mg CaCO33

= 2,5 mg CaCO= 2,5 mg CaCO33

= 20 x 2,5 mg CaCO= 20 x 2,5 mg CaCO33 = 50 mg CaCO = 50 mg CaCO33

dalam analisis tanah didapatkandalam analisis tanah didapatkan 2 2 me Al/100 g, me Al/100 g, maka dalam 1 ha terdapat= ??? me Al.maka dalam 1 ha terdapat= ??? me Al.

Berat tanah 1 ha, Bji = 1,2 kg/dmBerat tanah 1 ha, Bji = 1,2 kg/dm33, ketebalan , ketebalan

lapis olah 25 cm (=2,5 dm) adalah lapis olah 25 cm (=2,5 dm) adalah 3x103x106 6kg tanah.kg tanah.

Jadi dalam 1 ha tanah itu terdapat 3x10Jadi dalam 1 ha tanah itu terdapat 3x1066 x 2x x 2x10 me Al atau 10 me Al atau = 60 x 10= 60 x 1066 me Al akan setara dengan 60 x 10 me Al akan setara dengan 60 x 106 6 xx 50 50 mg CaCOmg CaCO33

= 3.000 x 10

= 3.000 x 106 6 mg CaCOmg CaCO33 = 3.000 x 1kg CaCO = 3.000 x 1kg CaCO33 = 3 ton CaCO = 3 ton CaCO33

(36)

KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah.

Tanah dengan KTK tinggi mampu serap dan sediakan unsur hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai KTK : (1) kandungan bahan organik

(2) kandungan liat (3) jenis mineral liat

(37)

No. No. Jenis mineral liat Jenis mineral liat KTK KTK

(me/100 g tanah (me/100 g tanah 1. 1. Humus Humus 100 – 300 100 – 300

2. 2. Khlorit Khlorit 10 – 40 10 – 40

3. 3. Montmorilonit Montmorilonit 80 – 150 80 – 150

4. 4. Kaolinit Kaolinit 3 – 15 3 – 15

5. 5. Haloisit. 2H Haloisit. 2H

22

O O 5 – 10 5 – 10

6. 6. Haloisit. 4H Haloisit. 4H

22

O O 40 – 50 40 – 50

7. 7. Sesquioksida Sesquioksida 0 - 3 0 - 3

(38)
(39)

D. KEJENUHAN BASA (KB) D. KEJENUHAN BASA (KB)

Merupakan perbandingan antara jumlah Merupakan perbandingan antara jumlah

kation basa dengan jumlah semua kation kation basa dengan jumlah semua kation

(kation basa + kation asam) (kation basa + kation asam)

Kation basa: Ca, Mg, K dan Na Kation basa: Ca, Mg, K dan Na

Kation asam: H dan Al Kation asam: H dan Al

KB = KB = Jumlah kation basa Jumlah kation basa X 100 % X 100 %

Jumlah kation asam Jumlah kation asam

(40)

HUBUNGAN KB DENGAN PH TANAH

Tanah dengan pH rendah, umumnya mempunyai KB rendah, dan sebaliknya tanah dengan pH tinggi umumnya mempunyai KB tinggi.

Misal : pH tanah (H2O, 1:2.5) % KB 5,0 21%

5,5 41%

6,0 61%

6,5 81%

DISKUSI KELOMPOK:

Mengapa tanah di Indonesia bagian barat pada umumnya mempunyai nilai KB lebih rendah dibandingkan dengan tanah Indonesia bagian timur ?

(41)

TUGAS KELOMPOK (dikumpulkan):

TUGAS KELOMPOK (dikumpulkan):

1.1.Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation CaCa2+2+. Hitunglah berapa ppm Ca. Hitunglah berapa ppm Ca2+2+ dalam tanah dalam tanah

tersebut ? tersebut ?

2. Suatu tanah mengandung kation Al

2. Suatu tanah mengandung kation Al3+3+ sebesar sebesar 450 ppm, ubahlah menjadi me/100 g tanah.

450 ppm, ubahlah menjadi me/100 g tanah.

3. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar 0,50 me/100 g tanah. Hitung berapa ppm Al3+

yang ada dalam tanah tsb ? (Ar. Al = 27)

4. Suatu tanah mengandung kation Mg2+ sebesar 720 ppm, ubahlah menjadi satuan me/100 g tanah (Ar. Mg = 24)

(42)

Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi

C-org. (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5

N-tot (%) <0,1 0,1-0,2 0,21-0,50 0,51-0,75 >0,75

C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25

P2O5,-tot.

(mg/100g)

<10 10-20 21-40 41-60 >60

P-Bray I

(ppm P2O5) <10 10-15 16-25 26-35 >35

P-Olsen (ppm P2O5)

(ppm P)

<10

<5

10-25 5-10

26-45 10-18

46-60 18-25

>60

>25 KTK

(cmol/kg) <5 5-16 17-24 24-40 >40

HARKAT SIFAT KIMIA (KESUBURAN) TANAH PERTANIAN

(43)

Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi

Kation basa (cmol(+)/kg)

K <0,1 0,1-0,2 0,3-0,5 0,6-1,0 >1,0

Na <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8- 1,0 > 1,0 Ca <2,0 2 - 5 6- 10 11 - 20 > 20

Mg <0,4 0,4-1,0 1,1-2,0 2,1-8,0 > 8

Jum.

Kation basa <2,6 2,6-7,7 7,8- 14,4 14,5-30,0 > 30 Kej. Basa

(%) <20 20-35 36-50 51-70 >70

Kej. Al (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60

HARKAT SIFAT KIMIA (KESUBURAN) TANAH PERTANIAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kedalaman tanah efektif di Kecamatan Ciledug 43 13.. Hasil analisis KTK tanah di Kecamatan

Karena : - Unsur hara yang diberikan melalui pupuk tidak bisa diurai oleh tanah kalo KTK tanah tidak normal - Juga … unsur hara yang diberikan melalui pupuk tidak bisa diserap akar