• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi korelasi antara manga, manhwa, dan manhua event rpo

N/A
N/A
Daffa Anggara

Academic year: 2023

Membagikan "materi korelasi antara manga, manhwa, dan manhua event rpo"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Act I : Korelasi manga, manhwa, manhua dalam kultur comicbook Prologue:Komik merupakan salah satu jenis bacaan yang dinikmati oleh banyak orang karena sifatnya yang menghibur. Salah satu jenis komik yang memiliki banyak penggemar adalah manga atau komik asal Jepang. Beberapa judul manga yang

populer antara lain Naruto, One Piece, Bleach, dan Dragon Ball, yang memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia. Namun, kini mulai populer jenis komik lain yang tak kalah menghibur dibanding manga, yaitu manhwa dan manhua.

Pengertian: Apa sih itu manga, manhwa, manhua?

Manga 漫画,

Adalah komik atau graphic novel yang dibuat di jepang atau menggunakan bahasa jepang , sesuai dengan gaya yang dikembangkan di sana pada akhir abad ke-19.

Manga memiliki sejarah awal yang panjang dan kompleks dalam seni jepang terdahulu.

Manhua 漫畫

Kata "manhua", yang secara harfiah berarti "sketsa dadakan", pada mulanya adalah istilah abad ke-18 yang digunakan dalam lukisan sastra Tiongkok. Istilah ini menjadi populer di Jepang sebagai manga pada akhir abad ke-18. Feng Zikai, dalam serial kartun tahun 1925-nya yang berjudul Zikai Manhua, memperkenalkan kembali istilah ini ke dalam bahasa Mandarin dalam pengertian modern.

Manhwa 만화

Manhwa ialah istilah dalam bahasa Korea untuk menyebut komik.

Di luar wilayah Korea, istilah manhwa mengacu pada komik buatan Korea Selatan.

Ada beberapa Manhwa yang cukup terkenal dari Kakaopage: The way to protect female lead older brother atau 록 사 나 : 여 주 인 공 의 오 빠 를 지 키 는 방 법. Webtoon : White blood atau 화이트 블러드.

Kata ini mirip dengan "manga" dalam Bahasa Jepang dan "manhua" dalam bahasa China, karena karakter huruf China menjadi dasar pada ketiga kata tersebut.

Awalnya Manhwa hanya di terjunkan di Aplikasi atau situs web saja, tetapi karena minat para masyarakat yang terus naik maka akhirnya para pembuat karya tersebut membuatnya menjadi buku komik.

(2)

Memang jika di tinjau lebih jauh buku komik tersebut memang sangat menarik karena gambar yang tercantum sangat bagus. Tidak hitam putih seperti komik pada umumnya.

Act II: Sejarah Manga, Manhua, Manhwa

Manga

Sejarah manga dikatakan bermula dari gulungan yang berasal dari abad ke-12, dan gulungan tersebut diyakini mewakili dasar untuk gaya membaca dari kanan ke kiri.

Selama zaman Edo (1603-1867), Toba Ehon menanamkan konsep dasar manga. Kata

"manga" sendiri pertama kali mulai digunakan pada tahun 1798,[24] dengan dipublikasikannya karya-karya seperti buku bergambar Shiji no yukikai karya Santō Kyōden (1798), dan pada awal abad ke-19 dengan buku-buku seperti Manga hyakujo (1814) dan Hokusai Manga (1814–1834) karya Aikawa Minwa. Adam L.

Kern telah berpendapat bahwa kibyoshi—buku bergambar dari akhir abad ke-18, kemungkinan merupakan buku komik pertama di dunia. Narasi grafis ini memiliki kemiripan dengan gaya manga modern yang memuat tema lucu, sindiran, dan romantis. Beberapa karya kemudian diproduksi secara massal sebagai seri melalui proses pencetakan menggunakan balok kayu.

Para pengarang yang menulis tentang sejarah manga telah mendeskripsikan dua proses bercakupan luas dan saling melengkapi yang membentuk manga modern.

Pandangan pertama yang diwakili oleh para pengarang seperti Frederik L. Schodt, Kinko Ito, dan Adam L. Kern, menekankan kesinambungan tradisi budaya dan estetika Jepang, termasuk zaman pra-perang, Meiji, dan budaya dan seni pra- Meiji. Pandangan lain menekankan peristiwa yang terjadi selama dan setelah pendudukan Sekutu di Jepang (1945–1952), dan menekankan pengaruh budaya AS, termasuk komik-komik AS (dibawa ke Jepang oleh para GI) serta gambar dan tema dari televisi, film, dan kartun AS (terutama Disney).

Popularitas manga mulai meroket di Jepang pada pertengahan abad XX berkat kepopuleran Astro Boy karya Tezuka Osamu yang dijuluki sebagai Bapak Manga.

Akan tetapi, para sejarawan berpendapat bahwa asal-usul manga dapat dilacak hingga abad XII dan XIII, dari karya Choju-giga atau "Gulungan Hewan Bermain-main" yang merupakan kumpulan gambar binatang dari beberapa pelukis. Pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang (1945-1952), para prajurit AS membawa komik-komik dari Eropa dan Amerika yang kemudian mempengaruhi gaya gambar dan kreativitas para mangaka. Pembaca manga di Jepang mulai meningkat pada 1950-1960 dan segera setelah itu manga menjadi fenomena global yang populer di luar negeri mulai akhir 1980-an hingga sekarang. Beberapa judul manga yang populer di kalangan pembaca internasional antara lain Naruto, Bleach, One Piece, Dragon Ball, dan Doraemon.

(3)

Manhua

Contoh tertua lukisan Tiongkok yang masih bertahan adalah relief batu dari abad ke-11 SM dan tembikar dari tahun 5000 hingga 3000 SM. Contoh lainnya termasuk lukisan-lukisan kuas simbolik dari era Dinasti Ming, sebuah gambar satir berjudul

"Peacocks" karya Zhu Da, seniman yang hidup pada era awal Dinasti Qing dan karya lain bertajuk "Ghosts' Farce Pictures" dari sekitar tahun 1771 karya Luo Liang-feng.

Manhua Tiongkok baru muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kira-kira selama tahun 1867 hingga 1927.Pengenalan metode pencetakan litografi yang berasal dari Barat, merupakan langkah penting dalam memperluas seni ini pada awal abad ke- 20. Mulai tahun 1870-an, gambar-gambar satir muncul di surat kabar dan majalah.

Pada tahun 1920-an, buku gambar seukuran telapak tangan seperti Lianhuanhua termasuk populer di Shanghai. Buku-buku tersebut dianggap sebagai pendahulu manhua modern.

Salah satu majalah kartun satir pertama berasal dari Britania Raya yang berjudul The China Punch. Karya pertama yang digambar oleh seorang warga negara Tiongkok adalah The Situation in the Far East oleh Tse Tsan-tai pada tahun 1899, yang dicetak di Jepang. Sun Yat-Sen mendirikan Republik Tiongkok pada tahun 1911 menggunakan manhua Hong Kong untuk mengedarkan propaganda anti-Qing.

Beberapa manhua yang mencerminkan perjuangan awal periode politik dan perang transisional adalah The True Record dan Renjian Pictorial.

Hingga pembentukan Shanghai Sketch Society pada tahun 1927, semua karya sebelumnya adalah Lianhuanhua atau koleksi materi bebas. Majalah manhua pertama yang sukses, Shanghai Sketch (atau Shanghai Manhua) muncul pada tahun 1928. Antara tahun 1934 hingga 1937, sekitar 17 majalah manhua diterbitkan di Shanghai. Format ini sekali lagi digunakan untuk kepentingan propaganda dengan pecahnya Perang Sino-Jepang Kedua. Pada saat Jepang menduduki Hong Kong pada tahun 1941, semua kegiatan terkait manhua telah berhenti. Dengan menyerahnya

Jepang pada tahun 1945, kekacauan politik antara

kaum Nasionalis dan Komunis Tiongkok terjadi. Salah satu manhua yang kritis, This Is a Cartoon Era karya Renjian Huahui membuat catatan dari latar belakang politik pada saat itu.

Salah satu komik paling populer dan beredar pada periode ini adalah Sanmao karya Zhang Leping, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1935.

Festival Animasi dan Komik Internasional Taipei merayakan "era komik web" yang akan datang pada tahun 2015. Dengan peningkatan penggunaan ponsel cerdas oleh generasi yang lebih muda, manhua web, komik web, dan webtoon diharapkan menjadi lebih populer. Dengan semakin maraknya platform komik daring berbahasa Mandarin, para seniman muda memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempublikasikan karya mereka dan mendapatkan reputasi. Pada paruh kedua tahun 2010, berbagai webtoon

(4)

Korea Selatan dan beberapa platform webtoon telah menjadi semakin populer di Tiongkok.

Pada tahun 2016, dua manhua telah diadaptasi menjadi serial anime televisi: Yi Ren Zhi Xia dan Soul Buster. Seri lain, Bloodivores, yang didasarkan dari manhua web, mulai ditayangkan pada tanggal 1 Oktober 2016. Seri lainnya, The Silver Guardian, dijadwalkan akan tayang perdana pada tahun 2017.

Manhwa

Secara linguistik, manga (漫画), manhua (漫畵), dan manhwa (漫畫) semuanya berarti 'komik' masing-masing dalam bahasa Jepang , Cina , dan Korea . Dalam bahasa Korea manhwa dan dalam bahasa Jepang manga adalah sanak dari frase Cina manhua ( transl.  "Naskah Sketsa" ). Penggunaan istilah manhwa dan manhua saat ini sebagian besar karena keberhasilan manga Jepang secara internasional.

Meskipun dalam pengertian tradisional, dalam bahasa-bahasa ini istilah manga / manhua / manhwa memiliki arti yang mirip dengan secara luas, dalam bahasa Inggris istilah manhwa dan manhua umumnya mengacu pada komik yang terinspirasi dari manga.

Istilah manhwa mulai populer digunakan di Korea selama tahun 1920-an, ketika diterapkan pada kartun. Korea berada di bawah kekuasaan Jepang dari tahun 1910 hingga 1945 dan selama itu unsur-unsur bahasa dan budaya Jepang masuk ke dalam masyarakat Korea. Pada pertengahan 1920-an, sebagian besar perusahaan surat kabar politik ditutup, dan politik dan kartun sosial ditinggalkan dan mendukung ilustrasi tentang anak-anak dan hiburan.

Kartun politik perlahan-lahan muncul kembali setelah berdirinya Republik Korea (yang saat ini dikenal sebagai Korea Selatan) pada tahun 1948. Setelah bertahun-tahun sejak Jepang berkuasa, komik surat kabar menampilkan banyak kritik sosial. Artis populer Kim Yong-hwan mulai membuat majalah komik pertama Korea, Manhwa Haengjin , pada tahun 1948, tetapi majalah itu segera ditutup karena pemerintah saat itu tidak menyetujui sampulnya.

Popularitas komik meningkat selama tahun 1950-an dan 1960-an, dan keragaman gaya serta materi pelajaran menyebabkan terciptanya genre baru seperti sunjeong (atau soonjung), cerita romantis yang ditujukan untuk wanita muda (setara dengan Genre Manga Jepang Shoujo ). Manhwabang , comic cafe dan toko yang mana pembacanya harus membayar tarif tertentu untuk duduk dan membaca komik, juga diperkenalkan kepada publik. Menanggapi meningkatnya publikasi komik, serta perubahan sosial dan politik di Korea Selatan, pemerintah mulai memberlakukan undang - undang sensor dan, pada pertengahan 1960-an, menciptakan monopoli distribusi komik yang selanjutnya menyensor manhwa.

Manga mempengaruhi manhwa dari medium pembuatan selama Jepang berkuasa di Korea dan terus memberikan pengaruh yang kuat karena industri manga menjadi

(5)

kekuatan utama dalam budaya Jepang dan mulai mengekspor komik ke luar negeri.

Penulis atau seniman manhwa disebut manhwaga ( 만 화 가 ; 漫 畵 家). Manhwaga tidak terisolasi secara budaya, dan masuknya manga ke pasar komik Korea memiliki pengaruh kuat pada seni dan konten manhwa banyak seniman.

Act III: Kesimpulan

Korelasi atau kesinambungan ketiga karya visual novel tersebut tidak lepas dari tangan-tangan para seniman kreatif di negara asalnya masing-masing, dan dari art visual kita bisa membedakan mana manga, manhwa, dan manhua. Plot dan alur cerita dari ketiga visual novel ini juga sangat menarik dan menyajikan beberapa sajian gambar memukau serta memanjakan mata para penggemar manga, manhwa, manhua.

saya berharap dari materi ini bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita tentang akulturasi manga, manhwa, dan manhua.

Referensi

Dokumen terkait