• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI RANGKUMAN SENI BUDAYA KELAS 9 / SEMESTER 1

N/A
N/A
Johan Kurniawan

Academic year: 2023

Membagikan "MATERI RANGKUMAN SENI BUDAYA KELAS 9 / SEMESTER 1"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI RANGKUMAN SENI BUDAYA

KELAS 9 / SEMESTER 1

(2)

BAB 1: SENI LUKIS

A. PEMAHAMAN DASAR SENI LUKIS

Lukisan merupakan satu dari sekian banyak jenis karya seni rupa yang didalamnya terdapat makna dan simbol tertentu serta dibuat dengan berbagai macam teknik dan caranya.

SENI LUKIS

MELUKIS

Kegiatan melukis mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu.

Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar yang memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri.

PEMAHAMAN DASAR

(3)

BAB 1: SENI LUKIS

TUJUAN RELIGIUS

Merupakan ekspresi dan ungkapan jiwa seseorang terhadap eksistensi/ kehadiran Tuhan juga untuk keperluan keagamaan sehingga betujuan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampun dosa.

B. TUJUAN SENI LUKIS

Dalam tujuannya, seni lukis memiliki beberapa tujuan, baik tujuan yang bersifat umum atau pun personal/ pribadi. Diantara tujuan tersebut adalah:

TUJUAN KRITIK SOSIAL

Kritik merupakan suatu pengingat bagi kita terhadap sesuatu yang tidak baik, tidak benar yang terjadi di kehidupan kita sebagai masyarakat umum, maka dari itu seni lukis bertujuan menyadarkan penikmat lukisan terhadap kenyataan kehidupan sosial yang terjadi dalam kehidupan kita.

TUJUAN

(4)

BAB 1: SENI LUKIS

TUJUAN

TUJUAN EKSPRESI

Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya yang menjadi tujuan lukisan berdasarkan ekspresi, sehingga karya seni lukis tidak hanya dinilai dari keindahan yang dapat dilihat oleh mata kita namun juga keadaan jiwa dari pembuatnya (pelukis).

TUJUAN KOMERSIL

Sebuah karya lukis tidak hanya bernilai secara makna dan ekspresi namun juga bernilai secara ekonomi artinya dapat menghasilkan nilai tambah berupa uang dari hasil

penjualan karya tersebut, hal ini menjadi bukti bahwa lukisan juga dapat dijadikan benda yang bersifat komersial dengan dijual kedapa masyarakat secara umum.

(5)

BAB 1: SENI LUKIS

C. ALIRAN SENI LUKIS

Sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema, dan teknik, yang disebut gaya atau aliran.

Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu representatif dan nonrepresentatif.

REPRESENTATIF

Merupakan gaya/ style seni rupa yang menceriminkan kenyataan kehidupan, artinya lukisan dikondisikan sesuai dengan apa yang terlihat secara nyata di alam oleh mata kita, baik bentuk, objek mau pun warna.

NON REPRESENTATIF

Perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yangterbebas dari bentuk alam.

ALIRAN SENI LUKIS

(6)

BAB 1: SENI LUKIS

NATURALISME

Aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif,

“Ngarai Sianok” – Basuki Abdullah

REALISME

Aliran yang memandang dunia ini apa

adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup.

ALIRAN SENI LUKIS

“Tanjung Priok” – Sudjoyono

(7)

BAB 1: SENI LUKIS

ROMANTIK

Aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner (berdasarkan imajinasi), aliran ini melukiskan ceritacerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis

EKSPRESIONISME

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya.

“Penangkapan Diponegoro” – Raden Saleh

“Three moods” – Affandi

ALIRAN SENI LUKIS

(8)

BAB 1: SENI LUKIS

SUREALISME

Aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti di dalam mimpi, pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk-bentuk dalam karyanya.

“The Presistence of Memory” – Salvador Dali

ALIRAN SENI LUKIS

CONTOH LUKISAN NON REPRESENTATIF dan ABSTRAK

(9)

BAB 1: SENI LUKIS

D. TEMA LUKISAN

Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi.

Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut.

Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut:

Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut:

-Manusia Dengan Dirinya

-Manusia Dengan Manusia Lain -Manusia Dengan Alam Benda -Manusia Dengan Aktivitasnya

-Manusia Dengan Alam Khayal/ Imajinasi

TEMA LUKISAN

(10)

BAB 1: SENI LUKIS

TEMA LUKISAN MANUSIA DENGAN DIRINYA SENDIRI

Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi.

Di dalam pengungkapannya tersebut, kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.

MANUSIA DENGAN MANUSIA LAIN

Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orangorang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, atau orang orang yang ada dalam pikirannya.

(11)

BAB 1: SENI LUKIS

MANUSIA DENGAN ALAM SEKITARNYA Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan cita rasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya.

TEMA LUKISAN

MANUSIA DENGAN ALAM BENDA Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya.

(12)

BAB 1: SENI LUKIS

MANUSIA DENGAN AKTIVITASNYA Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya.

TEMA LUKISAN

MANUSIA DENGAN ALAM KHAYAL Ide yaitu imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur).

(13)

BAB 1: SENI LUKIS

E. BAHAN, ALAT dan MEDIA

Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis.

Beragam pilihan alat, bahan, dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan.

CRAYON

Crayon terbuat dari pasta minyak yang dicampur dengan pewarna.

Crayon jenis ini memiliki sifat lembut, mudah bercampur

(sangat baik pada proses mixing), akan tetapi sangat mudah habis dan meninggalkan remahan (kotoran).

BAHAN CRAYON

HASIL DENGAN CRAYON

BAHAN dan ALAT

(14)

BAB 1: SENI LUKIS

OIL PASTEL

Pastel (Oil Pastel) biasanya terbuat dari lilin (wax) dan minyak (oil). Pastel sering dihubungkan dengan warna-warna yang lembut.

CAT AIR

Cat air (barbasis air), jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat

transparan dan bias serta poster colour yang bersifat plakat (Flat blocking)

BAHAN dan ALAT

(15)

BAB 1: SENI LUKIS

CAT MINYAK

Cat minyak yaitu terbuat dari

partikel-partikel pigmen war na yang disuspensi dengan media minyak.

Berbeda dengan cat akrilik yang mudah cepat mengering, namun cat minyak membutuhkan waktu untuk pengeringannya. Cat minyak ini memberi efek cerah serta

memberikan tesktur yang sangat bagus, kelemahan cat minyak ini pada baunya yang menyengat.

Lukisan cat minyak medianya adalah kanvas.

BAHAN dan ALAT

(16)

BAB 1: SENI LUKIS

CAT AKRILIK

Cat akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan

mengeras ketika kering. Singkatnya, cat akrilik sebenarnya adalah cat plastik yang tersedia dalam bentuk pasta. Sebagian aditif membuat cat lebih tebal, tipis, atau kering lebih lambat. Hal ini sangat berguna

karena cat akrilik cenderung kering dengan cepat.

BAHAN dan ALAT

(17)

BAB 1: SENI LUKIS

ALAT – ALAT MELUKIS

KUAS

Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menguas/cat ke media lukis. Jenis dan bentuk kuas beragam dari bentuk dan ukuran.

PISAU PALET

Terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk

mencampur cat seperti layaknya kuas juga untuk membuat efek- efek goresan pada media lukis.

Bentuknya dan ukurannya

tersedia berbagai jenis, ada yang runcing, lebar, dan bulat.

KANVAS

Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvas

menggunakan bahan linen atau bahan katun.

PALET

Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat.Ada palet berbagai jenis dan ukuran.

BAHAN dan ALAT

(18)

BAB 1: SENI LUKIS

TEKNIK MELUKIS F. TEKNIK MELUKIS

Terdapat berbagai teknik dalam membuat karya lukis, diantaranya:

- Aquarel - Plakat

- Goresan ekspresif -Mozaik

Lukisan potret dengan teknik Aquarel di media kertas

Lukisan dengan teknik Plakat berbahan cat minyak dengan media Kanvas

(19)

BAB 1: SENI LUKIS

CONTOH LUKISAN DENGAN BERBAGAI MEDIA dan TEKNIK

Jenis lukisan Mural dengan media tembok

TEKNIK MELUKIS

Jenis lukisan bertema alam benda dengan teknik Mozaik

Lukisan bertema

imajinasi dengan teknik Goresan ekspresif

(20)

BAB 1: SENI LUKIS

PROSES MELUKIS G. PROSES MELUKIS

Dalam prosesnya, terdapat berbagai proses dan tahapan dalam melukis, namun dari sekian banyak proses dan tahapan yang dialami, terdapat 5 tahapan secara umum, yaitu:

1. memunculkan ide/ gagasan dan tema 2. membuat sketsa

3. menentukan media 4. menentukan teknik

5. mewarnai dan menyempurnakan lukisan

(21)

BAB 2: SENI PATUNG

A. PEMAHAMAN DASAR SENI PATUNG

Patung diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan

(estetik). Tidak terbatas pada bentuk manusia, tetapi lebih luas lagi yang meniru bentuk apa pun dapat disebut seni patung. Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang

memiliki volume, artinya bisa dilihat dari berbagai arah.

PEMAHAMAN DASAR

(22)

BAB 2: SENI PATUNG

B. FUNGSI

Secara umum berdasarkan pembuatannya, funsgsi seni patung terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

FUNGSI PATUNG

1. PERSONAL 2. SOSIAL 3. FISIK 1. PERSONAL

Yaitu karya seni patung diciptakan semata- mata untuk kepentingan personal (pribadi), sebagai ekspresi perasaan, dan ungkapan pribadi termasuk tujuan religi (sarana beribadah).

(23)

BAB 2: SENI PATUNG

FUNGSI PATUNG 2. SOSIAL

Patung diciptakan untuk memperingati suatu

peristiwa yang bersejarah atau mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok. Dalam catatan sejarah, misalnya patung untuk monumen.

“7 Pahlawan Revolusi”

Monumen Pancasila Sakti Karya seniman Edhi Sunarso

Patung sosok Prof. B. J. Habibie

(24)

BAB 2: SENI PATUNG

3. FISIK

Patung bernilai estetika, artinya maenciptakan dan membuat patung semata-mata untuk dinikmati keindahannya.Patung-patung yang dibuat sengaja untuk menghiasi sebuah taman, sebagai dekorasi di sebuahgedung, dan juga berfungsi memperindah sebuah kontruksi bangunan.

FUNGSI PATUNG

(25)

BAB 2: SENI PATUNG

B. BENTUK dan JENIS

Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

BENTUK dan JENIS

1. IMITATIF (Realisme/ Representatif 2. NON FIGURATIF (Abstrak)

1. IMITATIF

Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan).

Perwujudannya berdasarkan fi sio plastis atau bentuk fisik baik anatomi proporsi, harmoni dan kesatuan unity bentuk.

(26)

BAB 2: SENI PATUNG

2. NON FIGURATIF

Patung yang tidak menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk- bentuk yang ada di alam. Ia mengolah elemen-

elemen rupa tri-matra seperti; garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut sebagaimana adanya dan tidak mengambarkan

bentuk-bentuk alam.

Patung ini secara umum sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam

untuk perwujudannya, bersifat abstrak.

BENTUK dan JENIS

(27)

BAB 2: SENI PATUNG

C. BAHAN dan ALAT

Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. LUNAK/ LEMBEK 2. SEDANG

3. KERAS 1. LUNAK/ LEMBEK

Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk, misalnya: tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya. Kelebihan dan kekurangan bahan lunak seperti sabun, mudah di bentuk, tetapi ukuranya kecil, sehingga ada

keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar.

Bahan tanah liat

Bahan lilin Plastisin

BAHAN dan ALAT

(28)

BAB 2: SENI PATUNG

2. BAHAN SEDANG

Artinya, bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.

3. BAHAN KERAS

Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan.

Contohnya kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin.

Bahan keras batu antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam

(marmer)

Patung Wayang Golek

terbuat dari bahan kayu Sengon

Berbahan batu Berbahan besi

BAHAN dan ALAT

(29)

BAB 2: SENI PATUNG

BAHAN dan ALAT Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan teknik yang digunakan, diantaranya adalah:

BUTSIR

PAHAT

Kegiatan memahat patung dari bahan batu dengan PAHAT dan PALU

Kegiatan membutsir dengan alat Butsir dan patung yang berbahan Clay

(30)

BAB 2: SENI PATUNG

D. PROSES MEMBUAT PATUNG

Dalam prosesnya, terdapat berbagai proses dan tahapan dalam membuat patung, tetapi secara umum dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu:

- Menentukan tema dan jenis patung - Mengukur panjang, lebar dan tinggi - Menentukan teknik pembuatan - Membentuk objek patung

- Memperhalus objek patung

PROSES MEMBUAT

(31)

BAB EKSTRA: MAKET SEDERHANA

A. PEMAHAMAN DASAR MAKET

Maket merupakan bentuk miniatur/replika bangunan yang memiliki ukuran skala, dimana skala itu adalah ukuran perbandingan antara ukuran objek sebenarnya dengan objek

miniatur/ replika.

Maket terbagi menjadi dua, yaitu; maket arsitektur (ruang luar) dan maket interior (ruang dalam)

PEMAHAMAN DASAR

MAKET INTERIOR MAKET ARSITEKTUR

(32)

BAB 2: SENI PATUNG

B. BAHAN, ALAT dan TEKNIK

Pada pembuatan maket sederhana, bahan, alat dan teknik yang digunakan cukup mudah karena semua hal tersebut mampu kita dapatkan dan temukan di sekitar lingkungan rumah kita.

Bahan maket dapat kita gunakan dari bahan yang sudah tidak terpakai seperti kardus bekas, meskipun dapat juga kita gunakan yang baru, seperti dari karton duplek, karton board dan sterofoam, sementara sebagai pelengkapnya digunakan bahan lem sebagai perekat dalam proses membuatnya.

Sementara untuk alat-alat dan bahan yang digunakan biasanya adalah; pisau cutter, gunting, penggaris dan pensil, sebagai pelengkapnya kuas, cat, spidol serta kertas stiker.

Pada teknik pembuatanya, maket biassanya menggunakan teknik Assembling

(merakit), yaitu membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material/ bahan yang sudah menjadi modul.

BAHAN, ALAT, TEKNIK

(33)

BAB 2: SENI PATUNG

BAHAN, ALAT, TEKNIK

STEROFOAM

KARDUS

KARTON BOARD

(34)

BAB 2: SENI PATUNG

C. PROSES MEMBUAT MAKET SEDERHANA

Ada 5 tahapan proses dalam membuat maket sederhana, yaitu:

PROSES MEMBUAT

- Menentukan bentuk ruang

- Mengukur panjang dan lebar ukuran ruang - Mengkalkulasi dengan skala

- Mengolah bahan

- Menyusun bahan/ merakit modul

(35)

BAB 9: SENI GRAFIS

A. PENGERTIAN

Seni grafi s termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan ide/gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya

PENGERTIAN dan JENIS

B. JENIS KARYA SENI GRAFIS (4 JENIS) CETAK TINGGI

Cetak Tinggi di sini dengan memanfaatkan

bentuk/permukaan yang paling tinggi dapat kita lihat adanya gambar atau tulisan yang timbul yang nantinya akan menghasilkan suatu gambar atau tulisan pada benda yang diberi warna

(36)

BAB 9: SENI GRAFIS

CETAK DALAM

Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam.

PENGERTIAN dan JENIS

CETAK DATAR

Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air. Cetak datar adalah memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar

(37)

BAB 9: SENI GRAFIS

CETAK SARING

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang

menggunakan layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu.

Cetak saring dikenal dengan sablon atau senigrafi .

PENGERTIAN dan JENIS

(38)

SELESAI…

JANGAN TEGANG YA KETIKA UJIAN…

JANGAN LUPA BERDOA KEPADA TUHAN YA…

“YA TUHAN…CERAHKANLAH PIKIRAN ANAK- ANAK KU DAN LANCARKANLAH UJIAN

MEREKA…AMIN”

AKU BISA…YES…

Referensi

Dokumen terkait

Excessive liquidity increases the resilience of banks during stressful 1 Banks need to keep their liquidity to mitigate problems like liquidity crunch and bank runs in the future, for

: Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah : Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan yang sejelasnya tentang maksud dilakukan Ronde keperawatan dan tidak akan