Oleh:
Rifella Fulta, S.Pt
Penyuluh Pertanian
POTENSI PENGEMBANGAN SAPI YANG BERKUALITAS DI KECAMATAN KAMANG
BARU
Swasembada Daging
(Sejak tahun 2005)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peningkatan populasi indukan untuk dikembangkan di
peternakan rakyat
Skala kepemilikan kecil, ternak sebagai tabungan,
lahan terbatas
Strategi
:perbaikan sistem produksi dan reproduksi yang telah ada berbasis kelembagaan kelompok ternak (Sodiq dan Hidayat 2014).
Potensi usaha pembiakan
SAPI BALI
Tingkat kesuburan tinggi, tingkat kematian rendah, mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan mempunyai persentasi karkas tinggi (Purwantara et al. 2012).
Performa Reproduksi??
Faktor terpenting yang perlu diketahui dalam menunjang efisiensi program pembiakan sapi potong
Performa reproduksi yang penting digunakan untuk menentukan tingkat fertilitas sapi Bali: umur pertama beranak, jarak beranak (calving interval), service per conception (S/C), serta masa kosong (days open) (Rahayu 2015).
TUJUA
N
MANFAAT
Peningkatan efisiensi dan produktivitas ternak yang
dikelola secara kolektif berjamaah
Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak
Terbangunnya kebersamaan dalam usaha kolektif berbasis kerakyatan
Terwujudnya model industri pembiakan ternak di Indonesia.
Menghasilkan sapi yang unggul serta menambah pemasukan pada peternak
Aspek yang perlu di perhatikan
1. Kandang 2. Pakan
3. Bibit
4. Kesehatan
Kandang
Kandang merupakan tempat tinggal sapi selama dalam tahap penggemukan. Kandang
harus selalu dibersihkan setiap hari untuk menjaga sapi tetap sehat. Kandang yang baik tidak berdekatan dengan pemukiman, memiliki penanganan limbah dan ketersediaan air. Jarak
kandang dengan pemukiman 100 m,
pembuangan limbah tersalurkan, persediaan air cukup dan jauh dari keramaian (Siregar,
2003).
Tipe-tipe kandang
Kandang Tunggal
Kandang head to head
Kandang tail to
tail
Pakan
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada ternak, yang dapat dicerna tetapi tidak mengganggu kesehatan
ternak tersebut. bahan makanan yang diberikan kepada ternak untuk kelangsungan hidup, berproduksi dan berkembangbiak.
Bahan pakan pada sapi potong adalah konsentrat dan hijauan.
Konsentrat dapat berasal dari tanaman, kacang–kacangan dan umbi–umbian misalnya jagung, gandum, kedelai dan ubi kayu.
Konsentrat juga dapat berasal dari hewan seperti tepung daging dan tepung ikan. Hijauan dapat berupa berupa rumput gajah,
rumput raja, Indigofera sp dan lamtoro. Pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat
(Sarwono,2002).
Kriteria
pemilihan bibit sapi
Sistem Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Intensif 2. Pemeliharaan Semi
intensif
3. Pemeliharaan Ekstensif 1.Jenis kelamin jantan
2.Umur 1-2 tahun 3.Nafsu makan baik 4.Bentuk badan panjang
5.Dada lebar dan dalam 6.Temperamen tenang
7.Mata bersinar 8.Genetik baik 9.Mudah beradaptasi
Pengendalian penyakit
Pengendalian penyakit pada sapi dibagi menjadi dua yaitu preventif dan kuratif.
Preventif adalah suatu tindakan kegiatan pencegahan penyakit, usaha yang dilakukan yaitu sanitasi dan menjaga kebersihan ternak. Kebersihan kandang dan ternak harus selalu diperhatikan, demikian juga dengan peralatan yang digunakan agar tidak terserang penyakit (Bandini, 1999). Kuratif adalah suatu tindakan kegiatan pengobatan penyakit, ternak yang terkena penyakit harus segera diobati agar tidak mempengaruhi produktivitas dan tidak menular.
Pemberian obat, vitamin dan obat cacing secara teratur berguna untuk menjaga kesehatan dan mengobati ternak dari penyakit (Djarijah, 1996).