• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Tentang Teks Drama

N/A
N/A
Enas

Academic year: 2024

Membagikan "Materi Tentang Teks Drama"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Teks Drama

1. Pengertian Teks Drama

Teks drama adalah teks cerita yang dipentaskan di atas panggung yang menceritakan kehidupan melalui adegan tokoh. Drama juga dapat diartikan sebagai cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku tokoh serta dialog yang dipentaskan. Teks drama pada umumnya digunakan sebagai naskah lakon dari para pemeran drama, berupa alur-alur cerita, dan elemen apapun yang mendukung dalam sebuah pementasan drama.

2. Ciri-Ciri Teks Drama

Terus, apa saja sih ciri-ciri teks drama itu? Saat ingin membuat teks drama, tentu kamu perlu memahami karakteristik atau ciri-cirinya, ya. Berikut ciri-ciri teks drama yang bisa kamu perhatikan:

1.Memiliki cerita berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.

2.Memiliki instruksi khusus yang harus dilakukan oleh aktor saat memerankan tokoh di dalamnya dan biasanya ditulis dalam tanda kurung.

3.Membuat banyak konflik dan aksi.

4.Teks drama berada di atas atau samping kiri dialog.

5.Teks drama harus diperankan atau dipentaskan oleh manusia melalui lisan, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh.

6.Biasanya didukung oleh pencahayaan dan musik. 7.Biasanya dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam. 8.Memerlukan latihan khusus sebelum dipentaskan.

3. Unsur-Unsur Teks Drama

Nah, selain ciri-ciri, teks drama juga mengandung beberapa unsur di dalamnya. Unsur- unsur teks drama terbagi menjadi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

a. Unsur Intrinsik Teks Drama

Unsur intrinsik teks drama adalah unsur-unsur pembentuk drama yang terdapat di dalam teks drama. Contohnya seperti tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog, babak, konflik, hingga amanat.

(2)

Tema

Hal pertama dan yang terpenting dari sebuah drama, ialah tema. Tema adalah gagasan utama yang menjalin struktur isi drama. Tema berkaitan dengan proses jalan cerita sebuah drama. Beberapa contoh tema drama antara lain, kemanusiaan, nasionalisme, kasih sayang, persahabatan, dan sebagainya.

Bagaimana sebuah drama disampaikan, akan bergantung dari bagaimana tema drama tersebut dipilih oleh penulisnya.

Latar

Setelah tema sudah ditetapkan, unsur teks drama selanjutnya ialah bagiamana latar dari drama tersebut. Latar adalah keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana dalam drama.

Tokoh

Masuk ke unsur ketiga yang juga tidak kalah pentingnya, yakni mengenai tokoh.

Tokoh adalah pemegang peran yang ada dalam cerita dan menggambarkan karakter atau watak dari perannya. Sebuah drama akan bergantung pada tokoh, karena merekalah yang memerankan setiap karakter dalam cerita disebuah drama. Tokoh-tokoh tersebut juga yang bertanggung jawab dalam

menyampaikan ide atau gagasan dari sebuah drama, agar dapat dicerna oleh penonton drama.

Penokohan

Selanjutnya, penulis drama juga harus menetapkan penokohan dalam teks drama. Penokohan adalah proses, cara, atau perbuatan menokohkan, dapat diartikan sebagai proses penciptaan citra tokoh dalam karya sastra. Ada tiga jenis penokohan dalam drama. Pertama, tokoh protagonis atau tokoh utama.

Kedua, tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang protagonis. Ketiga, tokoh tritagonis, yaitu tokoh pendukung cerita.

Penokohan ini yang kemudian penting untuk menetapkan watak, perilaku, atau sifat utama dari masing-masing tokoh yang memerankan cerita dalam teks drama.

b. Unsur Ekstrinsik Teks Drama

Nah, kalau unsur ekstrinsik teks drama adalah unsur-unsur pembentuk drama yang terdapat di luar teks drama. Meskipun begitu, unsur-unsur ini juga memiliki

(3)

peranan terhadap pembuatan teks drama itu sendiri, ya. Contoh unsur ekstrinsik drama, antara lain biografi pengarang, falsafah hidup pengarang, dan keadaan sosial budaya masyarakat.

Biografi Pengarang

Setiap pengarang memiliki latar belakang atau riwayat hidup yang berbeda- beda. Mulai dari lingkungan ia tumbuh, orang tua, pendidikan, lingkup

pertemanan, hingga kepercayaan. Hal ini lah yang bisa mempengaruhi sebuah karya yang diciptakannya. Setiap pengarang, pasti punya nuansa sendiri dalam menciptakan karya mereka.

Falsafah Hidup Pengarang

Sama seperti biografi pengarang, falsafah hidup setiap pengarang naskah drama juga berbeda-beda. Apa itu falsafah hidup? Falsafah hidup adalah pandangan hidup, gagasan, ide, dan sikap batin yang dimiliki setiap manusia. Hal ini akan melandasi tema drama yang akan dibuat.

Keadaan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kemudian, situasi sosial dan budaya masyarakat juga menjadi hal yang dipertimbangkan, atau bisa menjadi inspirasi bagi pengarang dalam membuat naskah drama. Dalam hal ini, pengarang akan melihat isu-isu apa yang terjadi dalam masyarakat, agar menarik perhatian audiens drama.

4. Struktur Teks Drama

Sebuah teks drama juga memiliki struktur yang menjadi kerangka pembuatan naskah. Struktur teks drama terbagi menjadi 3, yaitu prolog, dialog, dan epilog. Apa saja perbedaannya?

a. Prolog

Prolog adalah pembuka atau pengantar yang disampaikan oleh narator atau tokoh tertentu.

b. Dialog

Dialog adalah percakapan antartokoh yang menggambarkan cerita.

c. Epilog

Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atau amanat.

(4)

5. Kaidah Kebahasaan Drama a. Teks drama berisi dialog.

b. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog

c. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.

d. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.

e. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.

f. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya.

g. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya

seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.

h. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk

menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya.

6. Jenis-Jenis Teks Drama

Nah, setelah Kamu mengetahui pengertian, ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaan, berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis teks drama. Jenis teks drama sendiri dibagi menjadi tujuh, diantaranya yaitu:

(5)

a. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah

1) Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama.

2) Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama.

b. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya

1) Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung banyak unsur dari puisi.

2) Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa.

c. Berdasarkan Sajian Isinya

1) Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat.

Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat

mengantarkan tokoh ke dalam keputusasaan dan kehancuran.

Drama tragedi sering juga disebut dengan drama serius. Drama serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar tokoh dan kekuatan yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi malapetaka atau

kesedihan yang ditimpa tokoh utama.

2) Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur.

Meskipun penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia.

3) Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini

memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya.

d. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya

(6)

1) Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya.

2) Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang

dihasilkan tidak berupa kata-kata.

3) Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau

berbincang sendiri sepanjang pementasan.

4) Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata.

e. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya

1) Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik.

2) Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari.

3) Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog.

f. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya

1) Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.

2) Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk dipentaskan.

3) Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum bangsawan.

(7)

4) Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan rakyat biasa.

5) Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian gereja.

6) Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas.

7) Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan.

g. Berdasarkan Sarana Penyajiannya

1) Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung.

2) Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan oleh para pendengarnya.

3) Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi.

4) Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop.

5) Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.

6) Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.

7. Contoh Teks Drama

Sekarang, kamu sudah tahu ya tentang seluk beluk teks drama. Supaya belajar kamu lebih afdhol, simak contoh teks drama singkat berikut ini, yuk!

(8)

Mengejar Cita-Cita

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi pindah bekerja mereka berdua pun terpisah. Pada suatu ketika tanpa disadari mereka bertemu kembali.

Ketika bertemu, mereka berbincang-bincang perihal rencana kuliah.

Anjas : “Adi, rencananya kamu mau kuliah di mana?”

Adi : “Aku mau kuliah di PIP.”

Anjas : “Memangnya kamu mau pilih jurusan apa?”

Adi : “Pelayaran. Mau jadi kapten kapal dong hehehe. Hmm tap i…”

Anjas : “Kamu kenapa?”

Adi : “Tapi aku lemah dengan pelajaran fisika.”

Anjas : “Duh jangan sedih dong, sudah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi kamu pasti bisa. Teruslah berusaha, jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits! Tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetap berdoa.”

Adi : “Iya, terima kasih ya atas masukannya. asti aku bakal belajar lebih giat lagi.”

Anjas : “Nah gitu dong!”

Adi : “Kalau kamu? Mau kuliah dimana?”

Anjas : “Aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus, jurusan apa?”

Adi : “Kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikuti kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai dengan bakat dan minat kamu juga.”

Anjas : “Iya sih, tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.”

Adi : “Ya, kalau menurut aku sih, soal bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain.

Misalnya, ke teman, guru, dan juga orang tua. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Ya, dengan berdoa.

Anjas : “Wah makasih ya, Adi, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikuti saran kamu. Oh iya, udah sore, nih. Aku pulang, ya. Makasih Adi.”

Adi : “Oh iya, oke, deh. . Sama-sama. Makasih juga ya Anjas.”

Setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar. Akhirnya, Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan kuliah. .

Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Berkat kegigihan yang dilakukan Adi dan Anjas, akhirnya mereka diterima di perguruan tinggi yang mereka impikan.

(9)

Nah, itulah tadi penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, unsur, struktur, hingga contoh teks drama. Sudah semakin paham kan pastinya? Kalau kamu mau tahu contoh teks drama yang lain, kamu bisa baca-baca di artikel ‘Contoh Teks Drama Singkat berdasarkan Tema‘.

Yuk, buat belajar kamu lebih mudah dengan nonton video belajar beranimasi di ruangbelajar. Ada soal latihan beserta pembahasannya dan rangkuman juga, loh!

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model DRT RT pada Pembelajaran Teks Drama Setelah melakukan analisa terhadap data yang peroleh dari kondisi awal dan dua siklus

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi memerankan tokoh drama melalui metode

Tujuan Proyek Akhir, yaitu dapat : 1) menghasilkan rancangan tata rias fantasi, tata rambut, body painting dan kostum tokoh kuda laut dalam pergelaran drama musikal Sabda