• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI UNTUK BAYI TABUNG (PRO)

N/A
N/A
Muhammad Fiqhan

Academic year: 2024

Membagikan "MATERI UNTUK BAYI TABUNG (PRO)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI UNTUK BAYI TABUNG (PRO):

1. Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung yang disebut juga dengan in vitro fertilization atau IVF adalah salah satu penanganan masalah infertilitas pada pasangan yang ingin memiliki anak. Bayi tabung dilakukan dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur (pembuahan) di luar tubuh.

Singkatnya, setelah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma di luar tubuh dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim wanita. Jika embrio sudah menempel di dinding rahim, maka janin akan tumbuh dan dilahirkan 9 bulan kemudian seperti kehamilan pada umumnya.

2. Cara Bayi Tabung Dilakukan

Adapun enam tahap utama yang perlu dijalani dalam prosedur bayi tabung adalah sebagai berikut:

1) Induksi ovulasi dengan pemberian obat-obatan dan hormon sintetis.

2) Pengambilan sel sperma.

3) Proses pembuahan sel telur dan sel sperma dalam alat inkubator.

4) Pemilihan embrio yang sehat dan layak.

5) Pemindahan embrio yang terpilih ke dalam rahim.

6) Jika masih terdapat sisa embrio yang berkualitas baik lainnya, maka embrio tersebut dapat dibekukan kembali supaya dapat digunakan jika program bayi tabung yang dijalani gagal.

3. Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung

Pada tahun 2016, tercatat ada lebih dari 7000 siklus bayi tabung di Indonesia.

Dari 6092 siklus baru (fresh), angka keberhasilannya mencapai 28% atau 1701 siklus. Angka ini didapat tanpa memperhitungkan faktor usia, masalah infertilitas, dan prosedur bayi tabung yang digunakan.

Sementara dari 1551 siklus beku (frozen), keberhasilan hamil mencapai 478 siklus atau sekitar 30%. Persentase didapat tanpa melibatkan faktor usia, masalah infertilitas, dan tebal endometrium saat dilakukan transfer ke dalam rahim.

Dari data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa peluang keberhasilan bayi tabung mencapai 1:3. Peluang ini semakin meningkat jika faktor usia

diperhitungkan. Semakin muda usia, semakin tinggi pula kesempatan hamil melalui bayi tabung. Peluang keberhasilan pada kelompok usia di bawah 35 tahun mencapai 35,1%, dibandingkan kelompok usia di atas 42 tahun yang hanya 6,7%.

(2)

Metode bayi tabung juga cocok bagi Anda yang menginginkan anak kembar.

Pada proses bayi tabung, beberapa sel telur akan diambil untuk dibuahi oleh sperma. Tujuannya, agar paling tidak ada satu telur yang berkembang menjadi embrio.

Jika ternyata terdapat lebih dari satu embrio, semuanya bisa ditanamkan ke dalam rahim untuk meningkatkan peluang kehamilan kembar. Sel telur yang tidak ditransfer ke rahim bisa disimpan dengan cara dibekukan.

Saat ada dua atau lebih embrio yang menempel di dinding rahim, kehamilan kembar pun terjadi. Namun, jangan terlalu berharap bayi yang dilahirkan adalah kembar identik. Pada bayi tabung, peluang terjadinya kembar non- identik lebih besar dibandingkan kembar identik.

4. Faktor Keberhasilan Bayi Tabung

Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan bayi tabung adalah sebagai berikut:

 Usia ibu, peluang kehamilan bayi tabung jauh lebih tinggi pada wanita di bawah usia 35 tahun.

 Riwayat reproduksi, tingkat keberhasilan bayi tabung lebih rendah bagi wanita yang sudah menjalani IVF beberapa kali namun gagal.

 Kuantitas dan kualitas sel sperma.

 Latar belakang yang mendasari permasalahan infertilitas

 Kualitas sel telur, memiliki sel telur yang sehat dan berkualitas akan meningkatkan peluang untuk bisa hamil melalui bayi tabung.

 Respon ovarium dalam memproduksi sel telur.

 Gaya hidup. Merokok, obesitas, konsumsi alkohol dan kafein, serta penggunaan obat-obatan tertentu dapat menurunkan peluang hamil dan memiliki bayi.

5. Tips Meningkatkan Keberhasilan Bayi Tabung

Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung keberhasilan bayi tabung, antara lain:

 Menanam lebih dari satu embrio.

 Menghindari stres dan kelelahan.

 Menerapkan gaya hidup sehat.

 Berolahraga ringan.

 Menjaga asupan vitamin dan suplemen.

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari faktor usia ibu, faktor pengawasan ANC, faktor pendidikan ibu, faktor penyakit/komplikasi selama kehamilan, faktor jarak kehamilan, faktor pekerjaan ibu dan

Tujuan: Mengetahui dan melakukan analisis terhadap faktor ibu (usia ibu, paritas, usia kehamilan), faktor janin (berat bayi lahir), dan faktor persalinan (lama kala II),

Faktor-faktor yang berhubungan dengan berat badan bayi saat lahir antara lain usia ibu hamil, jarak kehamilan, jumlah anak yang dilahirkan, status gizi ibu hamil (kenaikan

Pada kesempatan yang membahagiakan pada mimbar akademik yang terhormat ini, perkenankanlah saya menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar saya dengan judul: BAYI TABUNG:

Banyak faktor yang dapat memengaruhi kejadian bayi berat lahir rendah, seperti usia ibu, paritas, jarak kehamilan, status gizi, antenatal care, anemia, pendidikan,

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko badan lahir rendah yaitu dari karakteristik ibu (usia, paritas dan jarak kehamilan), karakteristik bayi

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (usia kehamilan, paritas, jenis persalinan), karakteristik bayi (berat badan lahir bayi), cara penanggan ibu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan usia ibu, usia kehamilan, jarak kehamilan, paritas, penyakit penyerta, kunjungan ANC,