Untuk melaksanakan sistem pertahanan semesta, perlu dilakukan peningkatan kesadaran bela negara (PKBN) bagi seluruh warga negara Indonesia. Warga negara Indonesia yang mempunyai kesadaran universal akan bela negara, menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keamanan nasional.
Artikel
Dalam undangan peringatan Hari Pertahanan Nasional (NDD) tahun 2015 disebutkan yang ke-67, berdasarkan peristiwa 19 Desember 1948. Sejak tahun itu, peringatan NDT pertama kali diadakan dan peringatan tahun 2015 ini merupakan yang ke-9. waktu.
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Soekarno berkata ungkapan yang sering dikelirukan dengan bunyi "hanya bangsa yang menghargai sejarahnya dan pahlawannya layak menjadi bangsa yang hebat". Bangsa Indonesia sebenarnya bukanlah bangsa yang suka kekerasan untuk mencapai tujuannya, termasuk kemerdekaan bangsa.
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Bela negara adalah peran serta warga negara dalam upaya penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan melalui upaya bela negara. Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai rasa cinta terhadap negara kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya. Kriteria warga negara yang mempunyai kesadaran nasional adalah mereka yang berperilaku dan bertindak selalu berorientasi pada nilai-nilai bela negara.
Konsep peraturan perundang-undangan pertahanan negara di Indonesia didasarkan pada UUD 1945 khususnya Pasal 27 ayat (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan negara dan Pasal 30 ayat berpartisipasi dalam pertahanan dan keamanan negara. Dari kedua ketentuan tersebut dapat dipahami bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban konstitusional warga negara Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2016 Menteri Pertahanan menerbitkan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran Pertahanan Negara.
Strategi Pengembangan Kesadaran Bela Negara (PKBN) 2015-2040 dalam perspektif peraturan perundang-undangan Indonesia, sebagai berikut. Sebagai langkah konkrit dalam meningkatkan kesadaran bela negara dalam perspektif peraturan perundang-undangan, saat ini sedang disusun rancangan peraturan perundang-undangan yang menguraikan ketentuan terkait pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, dan dinas profesi sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 9 ayat (3). Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. RUU Pengelolaan Sumber Daya Negara untuk Pertahanan Negara antara lain mengatur tentang pertahanan negara.
BELA NEGARA, POLITIK DAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Dengan demikian, seluruh warga negara harus menginternalisasikan nilai-nilai perjuangan tersebut agar mempunyai keinginan yang sama untuk melestarikan eksistensi bangsa dan negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 UUD 1945 (1). Tulisan ini akan diawali dengan pembahasan mengenai hak dan tanggung jawab warga negara, khususnya dalam kehidupan politik di Indonesia, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai partisipasi aktif politik dan upaya mendukung pemilu yang berintegritas. Oleh karena itu, tidak boleh ada perlakuan tidak adil terhadap warga negara dengan dalih apa pun.
Selain hak, warga negara juga mempunyai kewajiban politik sebagai warga negara, seperti bela negara dalam arti membela negara pada saat negara dalam keadaan tidak aman, diserang dan terancam. Kajian-kajian yang membentuk kebijakan politik negara ke arah good governance juga dapat dikategorikan sebagai kewajiban warga negara khususnya pengambil kebijakan untuk selalu memperhatikan hal tersebut. Misalnya, ketika merancang pilihan sistem dan prosedur pemilu, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa semua warga negara dapat secara konstruktif menghormati hak-hak politik seluruh warga negara Indonesia (hak pilih universal) untuk mendukung kelanjutan sistem politik demokratis.
Kebebasan politik harus diusahakan tetap kondusif demi terciptanya solidaritas dan solidaritas antar sesama warga negara. Hal-hal inilah yang harus selalu ditekankan kepada seluruh peserta pemilu dan kepada setiap warga negara yang menjunjung tinggi keputusan hukum dengan pikiran jernih. Pemilu yang berintegritas harus mendukung praktik penghormatan terhadap hak-hak politik seluruh warga negara, sehingga Indonesia akan dipandang oleh negara lain sebagai negara demokrasi yang kuat.
BELA NEGARA DAN PENANGANAN KONFLIK
Salah satu solusi yang dianggap penting bagi pencegahan konflik di Indonesia adalah Program Bela Negara, sebuah program yang dirancang agar dapat diterima oleh semua kalangan di Indonesia. Artikel singkat ini akan mencoba menjelaskan bagaimana bela negara dapat menjadi solusi dalam menangani konflik secara efektif. Oleh karena itu para ahli sepakat bahwa hal terpenting dalam konflik adalah upaya pencegahan konflik.
Asumsi dasar lain yang harus dicermati dalam kaitannya dengan pencegahan konflik adalah adanya pendapat yang menyatakan bahwa fenomena konflik dianalogikan dengan fenomena kebakaran hutan. Sejak awal artikel ini telah memposisikan bahwa kesadaran bela negara diyakini dapat menjadi solusi untuk mencegah konflik di Indonesia. Artinya, kesadaran Bela Negara akan melahirkan masyarakat yang mampu menangani, mencegah, dan menyelesaikan konflik secara mandiri, meskipun kondisi masyarakat itu sendiri masih dibayangi oleh stereotip, prasangka, perpecahan sosial, dan gejala ingin menang sendiri. pada dasarnya sangat rentan mendorong konflik.
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (2014), menyatakan bahwa hakikat peningkatan kesadaran Bela Negara adalah upaya membangun karakter bangsa Indonesia yang mempunyai jiwa nasionalisme dan patriotisme serta mempunyai ketahanan nasional yang kuat untuk menjamin dukungan Pemerintah. Berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada akhirnya kami sampai pada kesimpulan dari tulisan ini, yaitu kami meyakini bahwa kesadaran bela negara dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah dan menyelesaikan konflik di Indonesia, karena Bela Negara Program pada dasarnya akan diarahkan pada pembentukan kesadaran peserta didik, meningkatkan loyalitas terhadap negara, cinta tanah air, dan penghargaan terhadap kearifan lokal. PP memuat peran pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya untuk mencegah konflik.
MEDIA SOSIAL DAN BELA NEGARA
Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Peraturan pemerintah ini mengatur ketentuan terkait pencegahan konflik, tindakan darurat penyelamatan dan perlindungan korban, bantuan penggunaan dan kekuatan TNI, pemulihan pasca konflik, partisipasi masyarakat, pendanaan penyelesaian konflik, serta pemantauan dan evaluasi (Setkab, 2015). . Pemerintah dan pemerintah daerah dapat mencegah konflik dengan mengoptimalkan penyelesaian perselisihan secara damai melalui musyawarah mufakat, dan dapat melibatkan partisipasi masyarakat (Pasal 7 Ayat (1,2) PP No. 2/2015).
Penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI untuk mengakhiri konflik dilakukan setelah pemerintah atau pemerintah daerah menetapkan status keadaan konflik yang diwujudkan dengan kegiatan: menghentikan kekerasan fisik; melakukan.
PENCEGAHAN KONFLIK SOSIAL
Jika ditilik lebih dalam, konflik-konflik sosial yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, seperti konflik pemilu daerah, konflik pertanian, konflik agama, konflik antaretnis, konflik. Berdasarkan data yang diperoleh dari LIPI, Polri, Kementerian Dalam Negeri dan sumber terbuka lainnya, rangkum konflik sosial berikut ini: Hoax dan ujaran kebencian justru menjadi pemicu benih-benih konflik yang pada akhirnya dapat berujung pada konflik sosial di lapangan secara fisik dengan tindakan anarkis. .
Keterlibatan TNI atau unsur lain dalam membantu Polri dalam melakukan penindakan konflik sosial sebenarnya membutuhkan biaya material dan psikologis serta waktu yang relatif lama untuk melakukan rehabilitasi pasca terjadinya konflik sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencegah konflik sosial yang terus menerus dilakukan melalui penggunaan media. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsep komunikasi yang diterapkan oleh pemerintah melalui organisasi-organisasi yang ada untuk mencegah potensi konflik sosial yang mungkin terjadi dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.
Memang identitas setiap individu atau kelompok harus diimbangi dengan pemberian informasi yang seimbang oleh pemerintah dalam mencegah konflik sosial. Komunikasi yang dilakukan pemerintah dalam menyampaikan pesan untuk menghindari konflik sosial dapat menyentuh pada aspek komunikasi yang efektif. Pesan singkat baik berupa teks, gambar maupun video yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Sosial memerlukan sinergi antar lembaga, agar mampu mendorong masyarakat untuk melakukan hal yang sama. pada akhirnya mengharapkan sikap toleransi, menghargai dan sopan santun dalam mengemukakan pandangan untuk mencegah terjadinya konflik sosial.
BELA NEGARA DAN KETAHANAN LINGKUNGAN INDONESIA
Lingkungan hidup bukanlah suatu wacana tersendiri atau dapat dipisahkan dari bela negara dalam upaya mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kemampuan bela negara dalam lingkup negara merupakan salah satu landasan yang dapat menunjang pembangunan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengetahui posisi dan mengukur kemampuan pertahanan negara yang ada.
Ukuran capaian yang jelas dapat membantu mengarahkan program bela negara agar lebih jelas pemanfaatannya. Apakah penyusunan program bela negara dipahami dan dikelola dengan baik oleh pihak-pihak terkait? Apakah program bela negara dan pelaksanaannya di pusat dan daerah dipahami dan dikelola dengan baik?
Adakah dampak positif kegiatan program pertahanan negara terhadap masyarakat, baik pusat maupun daerah. Bela negara • Apakah program pertahanan negara yang ada sudah sesuai dengan kondisi pusat dan daerah dimana program pertahanan negara dilaksanakan? Bela negara penting dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara di berbagai bidang, keutuhan wilayah, dan keamanan nasional.
PERAN STRATEGIS PUPUK BAGI KETAHANAN PANGAN
- KETAHANAN NASIONAL
- KASUS OTT
- PUPUK DAN KETAHANAN PANGAN
- LAWAN BUDAYA IMPOR
Jika ketahanan pangan suatu negara terganggu, masyarakat akan rentan terhadap pemberontakan dan rezim yang berkuasa bisa saja jatuh. Turunnya harga minyak dan gas di pasar internasional melemahkan perekonomian negara, yang pada gilirannya mengancam ketahanan pangan. Yang tidak kalah seriusnya adalah ancaman terhadap ketahanan pangan dan masih lemahnya upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan kita.
Ketahanan pangan kita mengkhawatirkan karena adanya serangan yang mengerikan dan terus menerus yang dilakukan oleh kekuatan mafia di satu sisi dan kelemahan mental dan moral dari beberapa pejabat yang menangani masalah pangan. Sejak awal, bahkan dalam kampanye pemilunya, Presiden Jokowi menyadari pentingnya swasembada pangan, khususnya beras, untuk meningkatkan ketahanan pangan negara kita. Pertanyaan sentralnya adalah: Mengapa harga gas di Indonesia sulit diturunkan hingga hampir menyamai harga gas di sejumlah negara?
Bagaimana kita bisa bicara ketahanan ketahanan pangan jika pupuk yang menjadi “ujung tombak” sektor pertanian harus bergantung pada impor. Kasus suap yang diduga menimpa salah satu hakim konstitusi – dalam proses persidangan saat pasal ini diuji – akan menjadi momentum baik bagi kita untuk menyadarkan seluruh komponen masyarakat bahwa mafia memang mendorong dan berusaha keras melemahkan ketahanan pangan kita. dan keamanan nasional. Untuk itu, solusi yang ada hanya satu: melawan budaya impor, melawan seluruh kekuatan mafia demi menyukseskan program ketahanan pangan pemerintahan Jokowi-JK.
BELA NEGARA DALAM GAMBAR