Disertasi berjudul “Mekanisme Pasar Menurut Abu Yusuf dan Relevansinya di Indonesia yang disusun oleh Eneng Halah Kamilah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 14110716 telah melalui proses pendampingan dan disetujui untuk diuji pada Sidang Munaqasyah. Mekanisme Pasar Menurut Abu Yusuf dan Relevansinya di Indonesia” yang disusun oleh Eneng Halah Kamilah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 14110716 diteliti pada Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah Institut Ilmu Al-Quran, Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2018. Penjelasan bahwa skripsi berjudul “Mekanisme Pasar Menurut Abu Yusuf dan Relevansinya di Indonesia” yang disusun oleh Eneng Halah Kamilah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 14110716, seluruhnya merupakan karya asli saya sendiri, kecuali kutipan yang telah disebutkan.
Pemahat alam semesta, penulis skenario terindah yang memberikan bimbingan dan arahannya, serta manfaat kesehatannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesisnya yang berjudul “Mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dan relevansinya dengan perekonomian saat ini”. mulus. Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan fasilitas dan dukungan selama penulis kuliah di kampus IIQ Jakarta. Dekan Fakultas Syariah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang membimbing dan mendukung penulis dalam proses pembelajaran di Fakultas Syariah IIQ Jakarta.
Seluruh dosen Institut Ilmu Quran (IIQ) Jakarta yang telah sabar dan ikhlas memberikan ilmunya kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di IIQ Jakarta. Seluruh pimpinan, staf dan karyawan IIQ Jakarta khususnya staf fakultas Syariah yang telah membantu dan membimbing penulis selama menempuh studi di IIQ Jakarta. Seluruh teman-teman mahasiswa IIQ Jakarta angkatan 2014 yang setia menemani berbagi suka dan duka bersama penulis dan semua pihak yang telah membantu penulis melalui proses pembelajaran di IIQ Jakarta.
Dalam skripsi ini yang menjadi permasalahan utama adalah “apa mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dan seberapa pentingnya di Indonesia.
Konsonan
Vokal
Kata Sandang
Islam diturunkan kepada masyarakat yang aktivitas perdagangannya sudah cukup maju, pada saat itu masyarakat Quraisy di Mekkah sering berdagang hingga ke Syam dan Yaman. Menurut berbagai catatan sejarah, perjalanan dagang masyarakat pada masa itu pergi ke Syam pada musim panas dan Yaman pada musim dingin. Tertulis pula dalam Al-Qur'an, perjalanan menuju Syam (sekarang bagian dari Syam, Palestina, Yordania, dan Lebanon) atau Yaman, biasanya dilakukan dalam waktu tiga bulan.
Bisnis dalam Al-Qur’an dijelaskan dengan kata tijarah yang mengandung dua pengertian, yaitu pertama, bisnis secara umum yang mencakup bisnis antara manusia dengan Allah. Dalam salah satu ayat Al-Qur'an dijelaskan bahwa apabila seseorang membeli petunjuk Allah dengan cara sesat, maka dia termasuk orang yang malang. Nabi tidak menetapkan harga jual, dengan alasan menetapkan harga akan menimbulkan kezaliman, sedangkan pelanggaran hukumnya haram.
Hukum aslinya tidak ada penetapan harga (al-ta’sir), dan ini merupakan kesepakatan para ahli fiqih. Imam Syafii berpendapat bahwa penetapan harga itu haram, yaitu menetapkan harga suatu barang untuk mengganggu masyarakat dengan menaikkan harga dan tidak hanya berlaku pada makanan saja. Pada titik ini tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan pasokan dan juga tidak ada tekanan agar harga kembali berubah.
Dimana tingkat harga masing-masing pihak mampu bergerak sesuai dengan perubahan tingkat permintaan dan tingkat penawaran yang terjadi di pasar. 5 Dalam konsep Islam, penentuan harga dilakukan dengan penentuan pasar yaitu kekuatan permintaan (demand) dan kekuatan permintaan (demand). daya suplai (supply). Penentuan antara penawaran dan permintaan hanya terjadi secara sukarela dan sukarela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa atau disesatkan karena kesalahan tujuan transaksi untuk melakukan transaksi barang tertentu pada tingkat harga tertentu. Seandainya Nabi SAW langsung menetapkan harga pada saat itu (saat para sahabat memintanya mematok harga), maka hal itu bertentangan dengan mekanisme pasar. Namun dalam situasi tertentu, dengan dalih Maqasid al-Syariah, penetapan harga kembali menjadi keharusan untuk menjaga kemaslahatan manusia dengan melawan mafsadah atau kerugian yang terjadi di lapangan).6.
Dalam surat panjang yang dikirimkan kepada penguasa Dinasti Abbasiyah, Khalifa Harun Ar-Rasyid, Abu Yusuf juga menekankan pemikiran ekonomi Islam yang selalu dipelajari sejak awal. Kemudian surat tentang pertanian dan perpajakan ini dikenal dengan kitab al-Kharaj. Abu Yusuf lebih memilih negara mengambil bagian hasil pertanian dari petani dibandingkan memungut uang sewa dari lahan pertanian. Hal yang kontroversial dalam analisis ekonomi Abu Yusuf adalah persoalan pengendalian harga (tas'ir), ia menentang penguasa yang menetapkan harga.
Abu Yusuf mengatakan, hasil panen yang melimpah bukan menjadi alasan untuk menetapkan harga hasil panen dan sebaliknya kelangkaan tidak menyebabkan harga meroket. Menyikapi beberapa fakta tersebut, penulis tertarik untuk mengulas tulisan-tulisan yang berkonsentrasi pada kajian mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dan relevansinya dengan perekonomian saat ini.
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Memenuhi tugas akademik yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang sarjana pada program Strata 1 (S1) di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Fakultas Syariah, Program Studi Muamalah. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan pemahaman dosen dan mahasiswa syariah khususnya untuk jurusan Muamalat. Diharapkan dapat menjadi rujukan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan informasi khususnya mengenai mekanisme pasar, kata Abu Yusuf, sehingga masyarakat dapat memahami dengan jelas aturan dan hukum Islam khususnya mengenai mekanisme pasar.
Kajian Pustaka
Hasil Penelitian: Secara umum perilaku ekonomi pedagang atau etika bisnis di pasar tradisional cekkeng tidak melanggar syariat Islam, namun dari segi kebersihan masih kurang diperhatikan. Perbedaan: Skripsi ini mengkaji pendapat Ibnu Taimiyah tentang teori supply dan demand, sedangkan penulis menjelaskan mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dan pentingnya di Indonesia. Menurutnya, mekanisme pasar mempunyai gambaran yang jelas mengenai harga di pasar bebas yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Katanya: naik turunnya harga disebabkan oleh ketidakadilan yang dilakukan oleh sebagian orang, seperti penimbunan barang, najasy yaitu penjual yang meminta orang lain untuk memberi harga barangnya atau menawarkan harga yang tinggi agar orang lain tertarik. Menurutnya, hal tersebut tidak selalu benar karena bisa disebabkan oleh kekuatan pasar yang disebut supply dan demand. Ermiza Afni, Program Studi Muamalah Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta. Judul Pemikiran al-Maqrizi tentang.
Perbedaan Tesis ini menjelaskan bagaimana pemikiran al-Maqrizi mengenai penyebab inflasi serta relevansinya dengan penyebab inflasi di Indonesia pada tahun 2012-2016. Hasil penelitian penyebab inflasi menurut Al-Maqrizi mengenai penyebab inflasi tahun 2012-2016 terdapat persamaan dan perbedaan diantara keduanya yaitu persamaannya baik di Indonesia maupun pada masa Al-Maqrizi terdapat peningkatan peredaran uang Di sini yang dimaksud dengan banyaknya satuan mata uang di Indonesia sendiri yang beredar sehingga dapat menimbulkan inflasi. Sedangkan menurut Al-Maqrizi, peningkatan peredaran uang yang bersangkutan bermula dari hilangnya peredaran uang dinar dan dirham yang digantikan dengan mata uang lain sehingga menimbulkan inflasi.
Oleh karena itu, mata uang yang menggunakan bahan selain kedua logam tersebut tidak layak disebut mata uang.
Kerangka Teori
Artinya kekuatan pasar sangat penting untuk menjaga hak-hak semua pihak yang bertransaksi di pasar. Secara umum tujuan dasar pengaturan pasar adalah untuk mewujudkan kebaikan bagi semua orang yang melakukan jual beli di pasar, yaitu antara produsen dan konsumen.
- Pendekatan penelitian
- Teknik pengumpulan data
- Metode Analisa Data
- Sumber Data
- Teknik Penulisan
- Sistematika Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pandangan Abu Yusuf tentang mekanisme pasar, secara deskriptif yaitu mendeskripsikan data dan menjelaskan data pemikiran Abu Yuauf tentang mekanisme pasar, sedangkan menggunakan analisis untuk menyelaraskan dan menyelaraskan pemikiran Abu Yusuf faktor mana saja yang perlu diperhatikan. Data primer merupakan data terpenting yang menjadi bahan penelitian, dalam hal ini karya Abu Yusuf. Data sekunder mendukung data dari buku-buku yang membahas mekanisme pasar.
Untuk mencapai hasil yang baik dan benar dalam penyusunan suatu karya ilmiah, harus mempunyai teknik penulisan yang baik dengan mengikuti pedoman yang ada. Teknik penulisan dalam skripsi ini menggunakan pedoman penulisan disertasi, tesis dan tesis di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta (IIQ).
Pendahuluan,
Bab ini berisi; latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori/konseptual, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
Kajian Teori,
BAB III : Biografi Abu Yusuf dan Pemikirannya
Hasil Penelitian
PENUTUP
Saran
Setelah meneliti dan membahas mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dan relevansinya dengan Indonesia, penulis ingin memberikan saran. Negara Islam, pendapat Abu Yusuf tentang mekanisme pasar dapat dijadikan khazanah ilmiah mengenai keadaan ekonomi Islam sebelumnya. Maka bagi para cendekiawan muslim, sebaiknya pendapat Abu Yusuf ini dikembangkan sesuai dengan perkembangan yang terjadi saat ini, terutama yang berkaitan dengan mekanisme pasar saat ini.
