Pengenalan UMK dan
Mekanisme Pengajuan Sertifikasi Halal Bagi UMK
Kustomo, M.Sc.
Walisongo Halal Center UIN
Walisongo Semarang
PENGERTIAN UMK
3
Usaha Mikro
Usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha peroranganUsaha Kecil
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri;
Dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
Memenuhi kriteria UK sesuai UU No.20/2008.
3
Jumlah (Tahun 2021) Kriteria
USAHA MIKRO
62,11 juta (98,70%)
: Kekayaan Bersih (KB) < = Rp. 50 Juta
Hasil Penjualan Tahunan (HPT) < = Rp. 300 Juta
USAHA KECIL
757.090 Unit (1,20%)
: Rp. 50 Juta < KB < = Rp. 500 Juta Rp.
300 Juta < HPT < = Rp. 2,5 Milyar
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
4
Data BPS Jumlah UMKM Tahun 2019 (65,47 Juta), Tahun 2021 (64,2 Juta)
DASAR HUKUM
Amanat UU No. 33 Tahun 2014 dan UU No. 11 Tahun 2020
UU No. 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal
UU No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri
Agama, Keputusan Menteri Agama, Peraturan Badan, Keputusan kepala
Badan
PP NOMOR 39 TAHUN 2021
(Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal)
PMA NOMOR 20 TAHUN 2021 (Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMK)
KMA NOMOR 748 TAHUN 2021
(Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat Halal)
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2021 (Kriteria SJPH)
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 141 TAHUN 2021 (Penetapan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)
Peraturan BPJPH NOMOR 1 TAHUN 2021
(Tata Cara Pembayaran Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)
KMA NOMOR 1360 TAHUN 2021
(Bahan yang Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal)
PRODUK BARAN G
JAS A
Makanan Minuman
ObatKosmetik
Produk kimiawi
Produk biologi Produk
rekayasa genetik
Barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat
1. Penyembelihan 2. Pengolahan 3. Penyimpanan 4. Pengemasan 5. Pendistribusian 6. Penjualan
7. Penyajian
#halalitubaik
APA ITU PRODUK??
?
Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik,
produk kimiawi, produk biologi, produk
rekayasa genetik,
serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
UU 33/2014 Pasal 1 angka 1
makanan
minuman
obat
kosmetik
produk kimiawi
produk biologi produk rekayasa genetik
barang gunaan yang dipakai,
digunakan, atau dimanfaatkan
BARANG
ditetapkan masing-masing jenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait, lembaga terkait, dan MUI.
hanya yang terkait dengan makanan, minuman, obat, atau kosmetik.
• hanya bagi barang yang berasal dari dan/atau mengandung unsur hewan.
• Barang gunaan yang dipakai terdiri atas:
a. sandang;
b. penutup kepala; dan c. aksesoris.
• Barang gunaan yang digunakan terdiri atas:
a. perbekalan kesehatan rumah tangga;
b. peralatan rumah tangga;
c. perlengkapan peribadatan bagi umat Islam;
d. kemasan makanan dan minuman; dan e. alat tulis dan perlengkapan kantor.
• Barang gunaan yang dimanfaatkan yakni alat kesehatan.
• Barang gunaan sebagaimana dimaksud di atas dapat ditambahkan jenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait, lembaga terkait, dan MUI.
#halalitubaik
JASA
PENYEMBELIHA N
PENGOLAHAN
PENYIMPANAN
PENGEMASA N
PENDISTRIBUSIA N
PENJUALAN
PENYAJIA N
*)HANYA YANG TERKAIT DENGAN MAKANAN, MINUMAN, OBAT, ATAU KOSMETIK
#halalitubaik
P R O D U K
MAKANAN DAN MINUMAN
5 TAHUN (s.d. 17 Okt 2024)
NON MAKANAN
DAN MINUMAN
NON OBAT, NON PRODUK
BIOLOGI, NON ALKES & NON PKRT 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)
O B A T
OBAT TRADISIONAL 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)
SUPLEMEN KESEHATAN 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026) OBAT BEBAS DAN
OBAT BEBAS TERBATAS 10 TAHUN (s.d. 17 Okt 2029) OBAT KERAS DIKECUALIKAN
PSIKOTROPIK 15 TAHUN (s.d. 17 Okt 2034)
PRODUK BIOLOGI
(TERMASUK VAKSIN) DIATUR DALAM PERPRES
ALAT KESEHATAN
KELAS RISIKO A 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)
KELAS RISIKO B 10 TAHUN (s.d. 17 Okt 2029)
KELAS RISIKO C 15 TAHUN (s.d. 17 Okt 2034)
KELAS RISIKO D DIATUR DALAM PERPRES
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)
PENAHAPAN SERTIFIKASI HALAL
NOTE :
Penahapan untuk produk jasa dimulai berdasarkan ketentuan waktu penahapan produk masing-masing
PP 39/2021 Pasal 140
Kolabor asi
LPH MUI
BPJP
01 H
02
03
PENGAJUAN SERTIFIKASI HALAL MENGGUNAKAN LAYANAN ELEKTRONIK DAN INTEGRASI SISTEM
PELAKU LPH
USAHA BPJPH MUI
BPJPH
1 2 3 4
5
1. Pelaku Usaha mengajukan permohonan mulai entry NIB yang terintegrasi OSS BKPM dengan SIHALAL, dan data-data lain;
2. BPJPH verifikasi persyaratan;
3. LPH get data dari BPJPH yang terintegrasi Sistem LPH dengan SIHALAL, melakukan pemeriksaan kehalalan produk, dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan ke MUI ditembuskan ke BPJPH melalui sistem terintegrasi;
4. MUI melakukan penetapan kehalalan produk, menyampaikan ketetapan halal melalui SIHALAL
5. BPJPH menerbitkan sertifikat halal, dan pelaku usaha dapat mengunduh sertifkikasi halal dari SIHALAL
JENIS LAYANAN SERTIFIKASI HALAL
SERTIFIKASI HALAL
Layanan Permohonan
Sertifikasi Halal Reguler yang dibiaya secara Mandiri
1
3
Layanan Permohonan Sertifikasi Halal dengan Pernyataan Pelaku Usaha (Self Declare) yang dibiayai oleh Pemberi Fasilitas Sertifkat Halal Gratis
(Fasilitator)
2
Layanan Permohonan Sertifikasi Halal Reguler yang dibiayai oleh Pemberi Fasilitas Sertifikat Halal Gratis (Fasilitator)
ALUR PROSES SERTIFIKASI HALAL REGULER - MANDIRI
ALUR PROSES SERTIFIKASI HALAL REGULER - FASILITASI
ALUR PROSES SERTIFIKASI HALAL PERNYATAAN PELAKU
USAHA / SELF DECLARE - FASILITASI
Sertifikat Halal
Tampilan Utama Tampilan Lampiran
TATA CARA PERMOHONAN SERTIFIKASI HALAL
BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN PERNYATAAN PELAKU USAHA
(SELF DECLARE)
SKEMA PELAKSANAAN SERTIFIKASI HALAL
Membuat NIB (oss.go.id)
Mendaftar SiHalal (ptsp.halal.go.id)
Pendamping melakukan verval
Ajukan permohonan
Diverifikasi oleh BPJPH Sidang Fatwa
MUI Ketetapan Halal
BPJPH Sertifikat Halal
Pelaku Usaha
DOKUMEN PERSYARATAN PELAKU USAHA
1. Surat Permohonan 2. Dokumen Penyelia Halal
KTP
3. Daftar nama produk dan bahan 4. Alur proses (narasi)
5. Pernyataan pelaku usaha
6. Dokumen Sistem Jaminan Produk Halal
Catt:
1 nomor pendaftaran hanya berlaku untuk 1 jenis produk dengan output 1 sertifikat halal
DOKUMEN HASIL VERVAL OLEH PENDAMPING
1. Instrumen verval
2. Formulir Rekomendasi hasil verval
SURAT PERMOHONAN SURAT PERNYATAAN
PERNYATAAN PELAKU U SAHA
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama pemilik U sah a N ama U sah a Alamat U sah a
: … … … …. : … … … …. : … … … …. Alam at tempat Produ ksi : … … … …. Telepon
Email J e n i s produk
: … … … …. : … … … …. : … … … ….
Dengan ini kami menyatakan,
1. Menggunakan baha n yang sudah dipastikan kehalalannya;
2. M emprodu ksi dan mengolah produ k sesu ai dengan kehalalan; dan
3. Menghasilkan produk yang dipastikan kehalalannya.
persyaratan
Se mu a informasi yang disampaikan dalam akad/ikrar ini adalah benar.
Apabila dikemudian hari data dan informasi dalam akad/ikrar ini terbukti tidak benar, kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan.
Demikian akad/ikrar pernyataan Pelaku U sa ha ini kami buat un tuk digunakan sebagaimana semestinya.
... ... ...,... ... ...
N ama Lengkap Pelaku Usaha
DAFTAR NAMA PRODUK DAN BAHAN
Matriks Penggunaan Bahan Dalam Produk (bisa dalam bentuk lampiran)
No. Nama Bahan Nomor
Sertifikat Halal
Nama Produk Susu Kedelai
1 Kedelai 00190108161020 v
2 Gula 00230096380619 v
3 Garam 01231261100521 v
4 Serai v
5 Pandan v
6 Air v
CONTOH ALUR PROSES PRODUKSI (NARASI) 1. Siapkan Kedelai
2. Rendam Kedelai selama 6-8 Jam
3. Cuci bersih kedelai dan hilangkan kulit arinya 4. Siapkan air bersih, pandan dan serai serta gula
5. Giling kedelai menggunakan blender disertai air secukupnya
6. Saring dan peras kedelai yang telah digiling untuk diambil saripatinya 7. Masak saripati kedelai beserta air bersih, pandan dan serai serta gula 8. Setelah matang, dinginkan dan saring susu kedelai kedalam wadah 9. Susu kedelai siap dikemas kedalam kemasan
10. Siap dipasarkan
INSTRUMEN VERVAL
FORMULIR REKOMENDASI PENDAMPING PPH
FOR MU LIR R EKO ME N DASI HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI PENDAMPING PPH
N ama Pendamping Nomor Registrasi Lembaga Pendamping
: … … … …. : … … … …. : … … … ….
Rekomendasi
1. B a h a n yang digunakan suda h memenuhi persyaratan kehalalan produk;
2. Proses produksi yang dilakukan telah memenuhi persyaratan kehalalan produk;
3. Produk yang dihasilkan su da h dipastikan memenuhi persyaratan kehalalan produk; dan
4. Pelaku Usa ha dapat direkomendasikan un tuk diberikan Sertifikat Halal.
Tempat, dd-mm-yy
Pendamping
Jenis Produk
Nomor pendaftaran berlaku untuk satu jenis produk dan satu nomor sertifikat
Jenis Produk adalah pengklasifikasian berdasarkan ciri tertentu yang dimiliki oleh produk makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, barang gunaan, jasa penyembelihan, jasa pengolahan, jasa penyimpanan, jasa pengemasan, jasa pendistribusian, jasa penjualan dan jasa penyajianJenis produk yang digunakan
saat ini BPJPH menggunakan jenis produk sesuai keputusan LPPOMMUI Nomor: SK08/Dir/LPPOM MUI/IV/21
PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL
1. BPJPH menerbitkan sertifikat halal berdasarkan penetapan kehalalan produk dari MUI
2. Masa berlaku sertifikat halal selama 4 tahun
3. Sertifikat halal berbentuk digital dan ditandatangani secara elektronik
4. Pelaku usaha mendapatkan sertifikat halal dengan cara mengunduh melalui aplikasi SIHALAL
Pembaruan Sertifikat Halal
01 02 03
Permohonan pembaruan Sertifikat Halal dilengkapi dengan:
• salinan Sertifikat Halal; dan
• surat pernyataan yang
menerangkan Produk yang
didaftarkan tidak mengalami
perubahan.
Sertifikat selama 4
Halal berlaku
(empat) tahun
sejak diterbitkan
oleh terdapat
komposisi BPJPH,
kecuali perubahan Bahan.
Sertifikat Halal wajib
diperpanjang oleh Pelaku Usaha dengan mengajukan pembaruan Sertifikat
Halal paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Halal berakhir.
16
mencantumkan Label Halal terhadap Produk yang telah mendapat Sertifikat Halal
menjaga kehalalan Produk yang telah memperoleh Sertifikat Halal
memisahkan lokasi, tempat dan penyembelihan, alat pengolahan,
penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian antara Produk Halal dan tidak halal
memperbarui Sertifikat Halal jika masa berlaku Sertifikat Halal
berakhir melaporkan perubahan
komposisi Bahan kepada BPJPH
Kewajiban Pelaku Usaha setelah memperoleh Sertifikat Halal
Pelaku Usaha yang tidak melakukan kewajiban setelah memperoleh sertifikat halal dikenai sanksi administratif berupa:
peringatan tertulis;
denda administratif;
pencabutan Sertifikat Halal
Pencantuman label halal pada:
kemasan Produk;
bagian tertentu dari Produk;
dan/atau
tempat tertentu pada Produk Label halal harus mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah dihapus, dilepas, dan dirusak
17
03 01
04 02
Nama dan jenis Produk;
.
Daftar Produk dan Bahan yang digunakan;
Proses pengolahan Produk;
Pencucian atau penyamakan pada
fasilitas produksi yang digunakan secara bersama
Dalam hal fasilitas Produksi yang digunakan untuk memproduksi Produk yang diajukan Sertifikat Halal juga digunakan untuk memproduksi Produk yang tidak diajukan Sertifikat Halal yang tidak berasal dari Bahan yang mengandung babi atau turunannya, Pelaku Usaha wajib menyampaikan dokumen:
Dalam hal Produk yang diproduksi
Bahan yang
menggunaka n berasal dari
dan/atau mengandung babi, Pelaku Usaha wajib
memisahkan
tempat, dan alat digunakan
dalam produksi dengan
lokasi, yan g
proses lokasi, tempat, dan alat PPH.
18
BIAYA SERTIFIKASI HALAL
• Biaya sertifikasi halal terdiri atas:
a. biaya pengajuan permohonan Sertifikat Halal;
b. biaya pemeriksaan dan/ atau pengujian terhadap kehalalan Produk;
c. biaya pelaksanaan sidang fatwa halal;
d. biaya penerbitan Sertifikat Halal; dan
e. biaya registrasi Sertifikat Halal luar negeri.
• Biaya sertifikasi halal dibebankan kepada Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal.
• Besaran tarif biaya sertifikasi halal ditetapkan sesuai dengan ketentu an peratu ran perundang-undangan.
• Biaya sertifikasi halal merupakan penerimaan negara bukan pajak kecuali biaya pemeriksaan dan/ atau pengu jian terhadap kehalalan Produk dan biaya pelaksanaan
sidang fatwa halal. 19
Fasilitasi Biaya Sertifikasi Halal
Dalam hal Pelaku Usaha merupakan
usaha mikro dan kecil, biaya sertifikasi halal dapat difasilitasi oleh pihak lain.
• Fasilitasi oleh pihak lain beru pa fasilitasi oleh:
a. pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara;
b. pemerintah daerah melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah;
c. perusahaan;
d. lembaga sosial;
e. lembaga keagamaan;
f. asosiasi; atau g. komunitas.
02 01
03
• Dalam hal biaya sertifikasi halal bagi Pelaku
Usaha mikro dan kecil difasilitasi oleh pihak lain : a. biaya
sertifikasi
anggaran pihak
halal dibebankan
pada sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
b. fasilitasi biaya sertifikasihalalditetapkan dalam keputusan pihak.
21
FAS ILITAS I PE NYE LIA HALAL
• Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil dapat difasilitasi oleh pihak lain.
• Fasilitasi Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil meliputi:
a. keikutsertaan dalam Diklat Sertifikasi Penyelia Halal;
b. keikutsertaan dalam uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal; dan/ atau c. penyediaan Penyelia Halal.
• Fasilitasi bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh:
a. kementerian/lembaga;
b. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota;
c. perguruan tinggi negeri;
d. badan usaha milik negara;
e. badan usaha milik daerah;
f. lembaga keagamaan Islam;
g. lembaga sosial;
h. asosiasi; atau
i. komunitas. 22
Tugas Penyelia Halal
02
menentukan
tindakan perbaikan dan pencegahan;
03
mengoordinasikan PPH; dan
04
mendampingi Auditor Halal LPH pada saat
pemeriksaan mengawasi PPH
01
di perusahaan;
23
memastikan kehalalan Bahan
yang akan digunakan dalam
PPH;
menetapkan standar operasional prosedur
pemeriksaan dan pemantauan
terhadap
PPH secara berkala;
memastikan kehalalan pengemasan Produk;
menunjukkan bukti dan memberikan keterangan
yang benar selama proses pemeriksaan oleh
Auditor Halal;
melakukan
pemeriksaan terhadap PPH;
pengusulan penghentian produksi
yang
tidak memenuhi ketentuan PPH;
pengusulan penggantian
Bahan;
pengusulan
penggunaan tenaga ahli dalam hal
diperlukan;
Mengoordinasi kan PPH;
mendampingi Auditor Halal LPH pada saat pemeriksaan;
Tanggung Jawab Penyelia Halal
mempersiapkan Bahan untuk kepentingan audit sertifikasi halal;
24
REPUBLIK INDONESIA
25
Persyaratan Penyelia Halal
a. beragama Islam; dan
b. memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan.
Memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan dibuktikan dengan sertifikat Penyelia Halal.
U ntuk memperoleh sertifikat Penyelia Halal, Penyelia Halal haru s mengikuti:
a. Diklat Sertifikasi Penyelia Halal; dan
b. uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal.
25
DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL,
DAN UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
BPJPH & MUI bekerjasama menyelenggara-
kan Diklat Sertifikasi Halal
DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
• Penyusunan kurikulum Diklat.
• Penyediaan tenaga pengajar.
• Dilaksanakan BPJ PH;
atau
lembaga Diklat
26
U J I KOMPETENSI
SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
PENETAPAN PENYELIA OLEH PELAKU USAHA
SERTIFIKAT TANDA LULUS
DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
SERTIFIKAT PENYELIA HALAL
26
PENETAPAN DAN
PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL
oleh
pimpinan
menyampaikan kepada BP J P H
PENETAPAN PENYELIA HALAL
• Penyelia Halal ditetapkan Pelaku Usaha.
• Pimpinan Pelaku Usaha penetapan Penyelia Halal dengan melampirkan:
a. foto copy kartu tanda penduduk Penyelia Halal;
b. daftar riwayat hidup Penyelia Halal;
c. salinan sertifikat Penyelia Halal yang penetapan Penyelia dilegalisir; dan
d. salinan keputusan Halal.
Halal
disampaikan lama 5 (lima) hari
• Penetapan Penyelia kepada BP J P H paling kerja sejak ditetapkan.
PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL
Penyelia Halal diberhentikan oleh Pelaku Usaha dalam hal:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Penyelia Halal;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan kode perilaku, dan/ atau disiplin perusahaan; atau
e. dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana yang d ia n c am dengan pidan a
penjara 5 (lima ) ta h u n a ta u lebih
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
27
Tata Cara Penggunaan Aplikasi Sihalal
halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI
Selayang Pandang
• SIHALAL alias Sistem Informasi Halal
• Layanan Sertifikasi Halal berbasis web yang dapat diakses pada perangkat Desktop atau Mobile
• Mengkolaborasikan semua Stakeholder Jaminan Produk Halal (LPH dan Komisi Fatwa MUI)
• Integrasi dengan OSS, LPH dan MUI dalam hal kepastian dan ketepatan Legal dari Pelaku Usaha, proses pemeriksaan dan penetapan fatwa
• Menerapkan Tanda Tangan Elektronik untuk sertifikat halal
Data Pelaku Usaha:
Nama Perusahaan;
Alamat;
Kode Pos;
Email;
Jenis Badan Usaha
Tingkat Usaha
Modal Usaha
Skala Usaha;
Asal Usaha.
Aspek Legal:
NPWP;
NIB
DATA YANG DIPEROLEH DARI OSS BKPM
Data yang dikirim ke Sistem LPH:
Data Pelaku Usaha;
Data Fasilitas Produksi / Pabrik;
Data Outlet;
Data Penyelia Halal;
Dokumen Permohonan;
Jenis Produk.
Data yang diterima dari Sistem LPH:
Status Permohonan;
Informasi Biaya Pemeriksaan;
Jadwal Audit;
Data Penugasan Auditor;
Laporan Hasil Pemeriksaan.
INTEGRASI SIHALAL DENGAN SISTEM LPH
Akses
SIHALAL
Demo Version
https://test.halal.go.id Live Version
https://ptsp.halal.go.id
Tampilan Si Halal
Demo Version
Live Version
PENGGUNAAN APLIKASI SIHALAL
1. Akses aplikasi ke ptsp.halal.go.id
2. Bila belum memiliki akun, Pelaku Usaha Buat Akun terlebih dahulu
PENETAPAN KEHALALAN PRODUK
SIDANG FATWA HALAL MUI
Mengkaji hasil verifikasi dokumen yg dilakukan
oleh B P J P H
BPJ PH
B P J P H menyampaikan hasil verifikasi dokumen kepada MUI
Mengikutsertakan:
• pakar,
• unsur kementerian terkait,
• lembaga terkait, dan/atau
• institusi terkait.
KEPUTUSAN PENETAPAN HALAL PRODUK
Ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI dan diketahui oleh Ketua Umum MUI
Disampaikan kepada B P J P H paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak MUI menerima hasil verifikasi dari B P J P H , dan untuk menjadi dasar penerbitan Sertifikat Halal
Dalam hal sidang fatwa halal memerlukan informasi tambahan, MUI mengembalikan dokumen untuk dilengkapi
dalam jangka waktu 10 hari kerja
13
PENERBITAN S E R TIFIKAT HALAL
SIDANG FATWA HALAL
MUI
M ENE TAPK AN HALAL PADA
PRODUK
MENYATAKAN PRODUK TIDAK
HALAL
BPJPH MENERBITKAN SERTIFIKAT HALAL
BPJPH
M ENG E MBALIK AN
PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL KEPADA PELAKU USAHA
DISERTAI DENGAN ALASAN
Paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak keputusan kehalalan produk
diterima dari MUI PENERBITAN
SERTIFIKAT HALAL WAJIB DIPUBLIKASIKAN
OLEH BPJPH
14