• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pengajuan Sertifikasi Halal Bagi UMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Mekanisme Pengajuan Sertifikasi Halal Bagi UMK"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan UMK dan

Mekanisme Pengajuan Sertifikasi Halal Bagi UMK

Kustomo, M.Sc.

Walisongo Halal Center UIN

Walisongo Semarang

(2)

PENGERTIAN UMK

3

Usaha Mikro

Usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan

Usaha Kecil

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri;

Dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

Memenuhi kriteria UK sesuai UU No.20/2008.

3

(3)
(4)

Jumlah (Tahun 2021) Kriteria

USAHA MIKRO

62,11 juta (98,70%)

: Kekayaan Bersih (KB) < = Rp. 50 Juta

Hasil Penjualan Tahunan (HPT) < = Rp. 300 Juta

USAHA KECIL

757.090 Unit (1,20%)

: Rp. 50 Juta < KB < = Rp. 500 Juta Rp.

300 Juta < HPT < = Rp. 2,5 Milyar

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

4

Data BPS  Jumlah UMKM Tahun 2019 (65,47 Juta), Tahun 2021 (64,2 Juta)

(5)

DASAR HUKUM

Amanat UU No. 33 Tahun 2014 dan UU No. 11 Tahun 2020

UU No. 33 Tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal

UU No. 11 Tahun

2020 tentang Cipta Kerja

Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri

Agama, Keputusan Menteri Agama, Peraturan Badan, Keputusan kepala

Badan

PP NOMOR 39 TAHUN 2021

(Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal)

PMA NOMOR 20 TAHUN 2021 (Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMK)

KMA NOMOR 748 TAHUN 2021

(Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat Halal)

Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2021 (Kriteria SJPH)

Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 141 TAHUN 2021 (Penetapan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)

Peraturan BPJPH NOMOR 1 TAHUN 2021

(Tata Cara Pembayaran Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)

KMA NOMOR 1360 TAHUN 2021

(Bahan yang Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal)

(6)
(7)
(8)

PRODUK BARAN G

JAS A

Makanan Minuman

ObatKosmetik

Produk kimiawi

Produk biologi Produk

rekayasa genetik

Barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat

1. Penyembelihan 2. Pengolahan 3. Penyimpanan 4. Pengemasan 5. Pendistribusian 6. Penjualan

7. Penyajian

#halalitubaik

APA ITU PRODUK??

?

Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik,

produk kimiawi, produk biologi, produk

rekayasa genetik,

serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.

UU 33/2014 Pasal 1 angka 1

(9)

makanan

minuman

obat

kosmetik

produk kimiawi

produk biologi produk rekayasa genetik

barang gunaan yang dipakai,

digunakan, atau dimanfaatkan

BARANG

ditetapkan masing-masing jenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait, lembaga terkait, dan MUI.

hanya yang terkait dengan makanan, minuman, obat, atau kosmetik.

hanya bagi barang yang berasal dari dan/atau mengandung unsur hewan.

Barang gunaan yang dipakai terdiri atas:

a. sandang;

b. penutup kepala; dan c. aksesoris.

Barang gunaan yang digunakan terdiri atas:

a. perbekalan kesehatan rumah tangga;

b. peralatan rumah tangga;

c. perlengkapan peribadatan bagi umat Islam;

d. kemasan makanan dan minuman; dan e. alat tulis dan perlengkapan kantor.

Barang gunaan yang dimanfaatkan yakni alat kesehatan.

Barang gunaan sebagaimana dimaksud di atas dapat ditambahkan jenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait, lembaga terkait, dan MUI.

#halalitubaik

(10)

JASA

PENYEMBELIHA N

PENGOLAHAN

PENYIMPANAN

PENGEMASA N

PENDISTRIBUSIA N

PENJUALAN

PENYAJIA N

*)HANYA YANG TERKAIT DENGAN MAKANAN, MINUMAN, OBAT, ATAU KOSMETIK

#halalitubaik

(11)

P R O D U K

MAKANAN DAN MINUMAN

5 TAHUN (s.d. 17 Okt 2024)

NON MAKANAN

DAN MINUMAN

NON OBAT, NON PRODUK

BIOLOGI, NON ALKES & NON PKRT 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

O B A T

OBAT TRADISIONAL 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

SUPLEMEN KESEHATAN 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026) OBAT BEBAS DAN

OBAT BEBAS TERBATAS 10 TAHUN (s.d. 17 Okt 2029) OBAT KERAS DIKECUALIKAN

PSIKOTROPIK 15 TAHUN (s.d. 17 Okt 2034)

PRODUK BIOLOGI

(TERMASUK VAKSIN) DIATUR DALAM PERPRES

ALAT KESEHATAN

KELAS RISIKO A 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

KELAS RISIKO B 10 TAHUN (s.d. 17 Okt 2029)

KELAS RISIKO C 15 TAHUN (s.d. 17 Okt 2034)

KELAS RISIKO D DIATUR DALAM PERPRES

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

(PKRT)

7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

PENAHAPAN SERTIFIKASI HALAL

NOTE :

Penahapan untuk produk jasa dimulai berdasarkan ketentuan waktu penahapan produk masing-masing

PP 39/2021 Pasal 140

(12)

Kolabor asi

LPH MUI

BPJP

01 H

02

03

(13)

PENGAJUAN SERTIFIKASI HALAL MENGGUNAKAN LAYANAN ELEKTRONIK DAN INTEGRASI SISTEM

PELAKU LPH

USAHA BPJPH MUI

BPJPH

1 2 3 4

5

1. Pelaku Usaha mengajukan permohonan mulai entry NIB yang terintegrasi OSS BKPM dengan SIHALAL, dan data-data lain;

2. BPJPH verifikasi persyaratan;

3. LPH get data dari BPJPH yang terintegrasi Sistem LPH dengan SIHALAL, melakukan pemeriksaan kehalalan produk, dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan ke MUI ditembuskan ke BPJPH melalui sistem terintegrasi;

4. MUI melakukan penetapan kehalalan produk, menyampaikan ketetapan halal melalui SIHALAL

5. BPJPH menerbitkan sertifikat halal, dan pelaku usaha dapat mengunduh sertifkikasi halal dari SIHALAL

(14)

JENIS LAYANAN SERTIFIKASI HALAL

(15)

SERTIFIKASI HALAL

Layanan Permohonan

Sertifikasi Halal Reguler yang dibiaya secara Mandiri

1

3

Layanan Permohonan Sertifikasi Halal dengan Pernyataan Pelaku Usaha (Self Declare) yang dibiayai oleh Pemberi Fasilitas Sertifkat Halal Gratis

(Fasilitator)

2

Layanan Permohonan Sertifikasi Halal Reguler yang dibiayai oleh Pemberi Fasilitas Sertifikat Halal Gratis (Fasilitator)

(16)

ALUR PROSES SERTIFIKASI HALAL REGULER - MANDIRI

(17)

ALUR PROSES SERTIFIKASI HALAL REGULER - FASILITASI

(18)

ALUR PROSES SERTIFIKASI HALAL PERNYATAAN PELAKU

USAHA / SELF DECLARE - FASILITASI

(19)

Sertifikat Halal

Tampilan Utama Tampilan Lampiran

(20)

TATA CARA PERMOHONAN SERTIFIKASI HALAL

BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN PERNYATAAN PELAKU USAHA

(SELF DECLARE)

(21)

SKEMA PELAKSANAAN SERTIFIKASI HALAL

Membuat NIB (oss.go.id)

Mendaftar SiHalal (ptsp.halal.go.id)

Pendamping melakukan verval

Ajukan permohonan

Diverifikasi oleh BPJPH Sidang Fatwa

MUI Ketetapan Halal

BPJPH Sertifikat Halal

Pelaku Usaha

DOKUMEN PERSYARATAN PELAKU USAHA

1. Surat Permohonan 2. Dokumen Penyelia Halal

KTP

3. Daftar nama produk dan bahan 4. Alur proses (narasi)

5. Pernyataan pelaku usaha

6. Dokumen Sistem Jaminan Produk Halal

Catt:

1 nomor pendaftaran hanya berlaku untuk 1 jenis produk dengan output 1 sertifikat halal

DOKUMEN HASIL VERVAL OLEH PENDAMPING

1. Instrumen verval

2. Formulir Rekomendasi hasil verval

(22)

SURAT PERMOHONAN SURAT PERNYATAAN

PERNYATAAN PELAKU U SAHA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama pemilik U sah a N ama U sah a Alamat U sah a

: … … … …. : … … … …. : … … … …. Alam at tempat Produ ksi : … … … …. Telepon

Email J e n i s produk

: … … … …. : … … … …. : … … … ….

Dengan ini kami menyatakan,

1. Menggunakan baha n yang sudah dipastikan kehalalannya;

2. M emprodu ksi dan mengolah produ k sesu ai dengan kehalalan; dan

3. Menghasilkan produk yang dipastikan kehalalannya.

persyaratan

Se mu a informasi yang disampaikan dalam akad/ikrar ini adalah benar.

Apabila dikemudian hari data dan informasi dalam akad/ikrar ini terbukti tidak benar, kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan.

Demikian akad/ikrar pernyataan Pelaku U sa ha ini kami buat un tuk digunakan sebagaimana semestinya.

... ... ...,... ... ...

N ama Lengkap Pelaku Usaha

(23)

DAFTAR NAMA PRODUK DAN BAHAN

Matriks Penggunaan Bahan Dalam Produk (bisa dalam bentuk lampiran)

No. Nama Bahan Nomor

Sertifikat Halal

Nama Produk Susu Kedelai

1 Kedelai 00190108161020 v

2 Gula 00230096380619 v

3 Garam 01231261100521 v

4 Serai v

5 Pandan v

6 Air v

CONTOH ALUR PROSES PRODUKSI (NARASI) 1. Siapkan Kedelai

2. Rendam Kedelai selama 6-8 Jam

3. Cuci bersih kedelai dan hilangkan kulit arinya 4. Siapkan air bersih, pandan dan serai serta gula

5. Giling kedelai menggunakan blender disertai air secukupnya

6. Saring dan peras kedelai yang telah digiling untuk diambil saripatinya 7. Masak saripati kedelai beserta air bersih, pandan dan serai serta gula 8. Setelah matang, dinginkan dan saring susu kedelai kedalam wadah 9. Susu kedelai siap dikemas kedalam kemasan

10. Siap dipasarkan

(24)

INSTRUMEN VERVAL

(25)

FORMULIR REKOMENDASI PENDAMPING PPH

FOR MU LIR R EKO ME N DASI HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI PENDAMPING PPH

N ama Pendamping Nomor Registrasi Lembaga Pendamping

: … … … …. : … … … …. : … … … ….

Rekomendasi

1. B a h a n yang digunakan suda h memenuhi persyaratan kehalalan produk;

2. Proses produksi yang dilakukan telah memenuhi persyaratan kehalalan produk;

3. Produk yang dihasilkan su da h dipastikan memenuhi persyaratan kehalalan produk; dan

4. Pelaku Usa ha dapat direkomendasikan un tuk diberikan Sertifikat Halal.

Tempat, dd-mm-yy

Pendamping

(26)

Jenis Produk

Nomor pendaftaran berlaku untuk satu jenis produk dan satu nomor sertifikat

Jenis Produk adalah pengklasifikasian berdasarkan ciri tertentu yang dimiliki oleh produk makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, barang gunaan, jasa penyembelihan, jasa pengolahan, jasa penyimpanan, jasa pengemasan, jasa pendistribusian, jasa penjualan dan jasa penyajianJenis produk yang digunakan

saat ini BPJPH menggunakan jenis produk sesuai keputusan LPPOMMUI Nomor: SK08/Dir/LPPOM MUI/IV/21

(27)

PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL

1. BPJPH menerbitkan sertifikat halal berdasarkan penetapan kehalalan produk dari MUI

2. Masa berlaku sertifikat halal selama 4 tahun

3. Sertifikat halal berbentuk digital dan ditandatangani secara elektronik

4. Pelaku usaha mendapatkan sertifikat halal dengan cara mengunduh melalui aplikasi SIHALAL

(28)

Pembaruan Sertifikat Halal

01 02 03

Permohonan pembaruan Sertifikat Halal dilengkapi dengan:

• salinan Sertifikat Halal; dan

• surat pernyataan yang

menerangkan Produk yang

didaftarkan tidak mengalami

perubahan.

Sertifikat selama 4

Halal berlaku

(empat) tahun

sejak diterbitkan

oleh terdapat

komposisi BPJPH,

kecuali perubahan Bahan.

Sertifikat Halal wajib

diperpanjang oleh Pelaku Usaha dengan mengajukan pembaruan Sertifikat

Halal paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Halal berakhir.

16

(29)

mencantumkan Label Halal terhadap Produk yang telah mendapat Sertifikat Halal

menjaga kehalalan Produk yang telah memperoleh Sertifikat Halal

memisahkan lokasi, tempat dan penyembelihan, alat pengolahan,

penyimpanan, pengemasan,

pendistribusian, penjualan, dan penyajian antara Produk Halal dan tidak halal

memperbarui Sertifikat Halal jika masa berlaku Sertifikat Halal

berakhir melaporkan perubahan

komposisi Bahan kepada BPJPH

Kewajiban Pelaku Usaha setelah memperoleh Sertifikat Halal

Pelaku Usaha yang tidak melakukan kewajiban setelah memperoleh sertifikat halal dikenai sanksi administratif berupa:

peringatan tertulis;

denda administratif;

pencabutan Sertifikat Halal

Pencantuman label halal pada:

kemasan Produk;

bagian tertentu dari Produk;

dan/atau

tempat tertentu pada Produk Label halal harus mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah dihapus, dilepas, dan dirusak

17

(30)

03 01

04 02

Nama dan jenis Produk;

.

Daftar Produk dan Bahan yang digunakan;

Proses pengolahan Produk;

Pencucian atau penyamakan pada

fasilitas produksi yang digunakan secara bersama

Dalam hal fasilitas Produksi yang digunakan untuk memproduksi Produk yang diajukan Sertifikat Halal juga digunakan untuk memproduksi Produk yang tidak diajukan Sertifikat Halal yang tidak berasal dari Bahan yang mengandung babi atau turunannya, Pelaku Usaha wajib menyampaikan dokumen:

Dalam hal Produk yang diproduksi

Bahan yang

menggunaka n berasal dari

dan/atau mengandung babi, Pelaku Usaha wajib

memisahkan

tempat, dan alat digunakan

dalam produksi dengan

lokasi, yan g

proses lokasi, tempat, dan alat PPH.

18

(31)

BIAYA SERTIFIKASI HALAL

• Biaya sertifikasi halal terdiri atas:

a. biaya pengajuan permohonan Sertifikat Halal;

b. biaya pemeriksaan dan/ atau pengujian terhadap kehalalan Produk;

c. biaya pelaksanaan sidang fatwa halal;

d. biaya penerbitan Sertifikat Halal; dan

e. biaya registrasi Sertifikat Halal luar negeri.

• Biaya sertifikasi halal dibebankan kepada Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal.

• Besaran tarif biaya sertifikasi halal ditetapkan sesuai dengan ketentu an peratu ran perundang-undangan.

• Biaya sertifikasi halal merupakan penerimaan negara bukan pajak kecuali biaya pemeriksaan dan/ atau pengu jian terhadap kehalalan Produk dan biaya pelaksanaan

sidang fatwa halal. 19

(32)

Fasilitasi Biaya Sertifikasi Halal

Dalam hal Pelaku Usaha merupakan

usaha mikro dan kecil, biaya sertifikasi halal dapat difasilitasi oleh pihak lain.

Fasilitasi oleh pihak lain beru pa fasilitasi oleh:

a. pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara;

b. pemerintah daerah melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah;

c. perusahaan;

d. lembaga sosial;

e. lembaga keagamaan;

f. asosiasi; atau g. komunitas.

02 01

03

Dalam hal biaya sertifikasi halal bagi Pelaku

Usaha mikro dan kecil difasilitasi oleh pihak lain : a. biaya

sertifikasi

anggaran pihak

halal dibebankan

pada sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; dan

b. fasilitasi biaya sertifikasihalalditetapkan dalam keputusan pihak.

21

(33)

FAS ILITAS I PE NYE LIA HALAL

Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil dapat difasilitasi oleh pihak lain.

Fasilitasi Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil meliputi:

a. keikutsertaan dalam Diklat Sertifikasi Penyelia Halal;

b. keikutsertaan dalam uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal; dan/ atau c. penyediaan Penyelia Halal.

Fasilitasi bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh:

a. kementerian/lembaga;

b. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota;

c. perguruan tinggi negeri;

d. badan usaha milik negara;

e. badan usaha milik daerah;

f. lembaga keagamaan Islam;

g. lembaga sosial;

h. asosiasi; atau

i. komunitas. 22

(34)

Tugas Penyelia Halal

02

menentukan

tindakan perbaikan dan pencegahan;

03

mengoordinasikan PPH; dan

04

mendampingi Auditor Halal LPH pada saat

pemeriksaan mengawasi PPH

01

di perusahaan;

23

(35)

memastikan kehalalan Bahan

yang akan digunakan dalam

PPH;

menetapkan standar operasional prosedur

pemeriksaan dan pemantauan

terhadap

PPH secara berkala;

memastikan kehalalan pengemasan Produk;

menunjukkan bukti dan memberikan keterangan

yang benar selama proses pemeriksaan oleh

Auditor Halal;

melakukan

pemeriksaan terhadap PPH;

pengusulan penghentian produksi

yang

tidak memenuhi ketentuan PPH;

pengusulan penggantian

Bahan;

pengusulan

penggunaan tenaga ahli dalam hal

diperlukan;

Mengoordinasi kan PPH;

mendampingi Auditor Halal LPH pada saat pemeriksaan;

Tanggung Jawab Penyelia Halal

mempersiapkan Bahan untuk kepentingan audit sertifikasi halal;

24

(36)

REPUBLIK INDONESIA

25

Persyaratan Penyelia Halal

a. beragama Islam; dan

b. memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan.

Memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan dibuktikan dengan sertifikat Penyelia Halal.

U ntuk memperoleh sertifikat Penyelia Halal, Penyelia Halal haru s mengikuti:

a. Diklat Sertifikasi Penyelia Halal; dan

b. uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal.

25

(37)

DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL,

DAN UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PENYELIA HALAL

BPJPH & MUI bekerjasama menyelenggara-

kan Diklat Sertifikasi Halal

DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL

Penyusunan kurikulum Diklat.

Penyediaan tenaga pengajar.

Dilaksanakan BPJ PH;

atau

lembaga Diklat

26

U J I KOMPETENSI

SERTIFIKASI PENYELIA HALAL

PENETAPAN PENYELIA OLEH PELAKU USAHA

SERTIFIKAT TANDA LULUS

DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL

SERTIFIKAT PENYELIA HALAL

26

(38)

PENETAPAN DAN

PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL

oleh

pimpinan

menyampaikan kepada BP J P H

PENETAPAN PENYELIA HALAL

Penyelia Halal ditetapkan Pelaku Usaha.

Pimpinan Pelaku Usaha penetapan Penyelia Halal dengan melampirkan:

a. foto copy kartu tanda penduduk Penyelia Halal;

b. daftar riwayat hidup Penyelia Halal;

c. salinan sertifikat Penyelia Halal yang penetapan Penyelia dilegalisir; dan

d. salinan keputusan Halal.

Halal

disampaikan lama 5 (lima) hari

Penetapan Penyelia kepada BP J P H paling kerja sejak ditetapkan.

PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL

Penyelia Halal diberhentikan oleh Pelaku Usaha dalam hal:

a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Penyelia Halal;

b. meninggal dunia;

c. mengundurkan diri;

d. terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan kode perilaku, dan/ atau disiplin perusahaan; atau

e. dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana yang d ia n c am dengan pidan a

penjara 5 (lima ) ta h u n a ta u lebih

berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

27

(39)

Tata Cara Penggunaan Aplikasi Sihalal

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI

(40)

Selayang Pandang

• SIHALAL alias Sistem Informasi Halal

• Layanan Sertifikasi Halal berbasis web yang dapat diakses pada perangkat Desktop atau Mobile

• Mengkolaborasikan semua Stakeholder Jaminan Produk Halal (LPH dan Komisi Fatwa MUI)

• Integrasi dengan OSS, LPH dan MUI dalam hal kepastian dan ketepatan Legal dari Pelaku Usaha, proses pemeriksaan dan penetapan fatwa

• Menerapkan Tanda Tangan Elektronik untuk sertifikat halal

(41)

Data Pelaku Usaha:

 Nama Perusahaan;

 Alamat;

 Kode Pos;

 Email;

 Jenis Badan Usaha

 Tingkat Usaha

 Modal Usaha

 Skala Usaha;

 Asal Usaha.

Aspek Legal:

 NPWP;

 NIB

DATA YANG DIPEROLEH DARI OSS BKPM

(42)

Data yang dikirim ke Sistem LPH:

 Data Pelaku Usaha;

 Data Fasilitas Produksi / Pabrik;

 Data Outlet;

 Data Penyelia Halal;

 Dokumen Permohonan;

 Jenis Produk.

Data yang diterima dari Sistem LPH:

 Status Permohonan;

 Informasi Biaya Pemeriksaan;

 Jadwal Audit;

 Data Penugasan Auditor;

 Laporan Hasil Pemeriksaan.

INTEGRASI SIHALAL DENGAN SISTEM LPH

(43)

Akses

SIHALAL

Demo Version 

https://test.halal.go.id Live Version 

https://ptsp.halal.go.id

(44)

Tampilan Si Halal

Demo Version

Live Version

(45)

PENGGUNAAN APLIKASI SIHALAL

1. Akses aplikasi ke ptsp.halal.go.id

2. Bila belum memiliki akun, Pelaku Usaha Buat Akun terlebih dahulu

(46)

PENETAPAN KEHALALAN PRODUK

SIDANG FATWA HALAL MUI

Mengkaji hasil verifikasi dokumen yg dilakukan

oleh B P J P H

BPJ PH

B P J P H menyampaikan hasil verifikasi dokumen kepada MUI

Mengikutsertakan:

pakar,

unsur kementerian terkait,

lembaga terkait, dan/atau

institusi terkait.

KEPUTUSAN PENETAPAN HALAL PRODUK

Ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI dan diketahui oleh Ketua Umum MUI

Disampaikan kepada B P J P H paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak MUI menerima hasil verifikasi dari B P J P H , dan untuk menjadi dasar penerbitan Sertifikat Halal

Dalam hal sidang fatwa halal memerlukan informasi tambahan, MUI mengembalikan dokumen untuk dilengkapi

dalam jangka waktu 10 hari kerja

13

(47)

PENERBITAN S E R TIFIKAT HALAL

SIDANG FATWA HALAL

MUI

M ENE TAPK AN HALAL PADA

PRODUK

MENYATAKAN PRODUK TIDAK

HALAL

BPJPH MENERBITKAN SERTIFIKAT HALAL

BPJPH

M ENG E MBALIK AN

PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL KEPADA PELAKU USAHA

DISERTAI DENGAN ALASAN

Paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak keputusan kehalalan produk

diterima dari MUI PENERBITAN

SERTIFIKAT HALAL WAJIB DIPUBLIKASIKAN

OLEH BPJPH

14

(48)

Terima

kasih

17

Referensi

Dokumen terkait

Padahal dengan adanya Peraturan Pemerintah terbaru yakni PP nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang sebagai peraturan pelaksana dari UU nomor 11 tahun 2020 tentang