LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
MEMBERDAYAKAN KEPALA DESA DALAM
SOSIALISASI VISUM DAN AUTOPSI PADA SELURUH MASYARAKAT KECAMATAN TANAH PINEM TAHUN 2023
Oleh
Dr. Asan Petrus, M.Ked(for), Sp.F / Ketua Indra Sucahyo, S.Ked / Anggota Febry Aris Munandar, S.Ked / Anggota Ruth Magdalena Tambunan, S.Ked / Anggota
Raihani Aulia Fadilla, S.Ked / Anggota Eno Ayu Ningsih Zega, S.Ked / Anggota Khoirun Nisaa’ Nasution, S.Ked / Anggota
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
AHAN
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Judul Pengabdian Masyarakat : Memberdayakan Kepala Desa dalam Sosialisasi Visum dan Autopsi pada seluruh Masyarakat Kecamatan Tanah Pinem Tahun 2023
2. Ketua Tim PPM
a. Nama Lengkap : dr. Asan Petrus, M.Ked(For), Sp.F b. NIDN : 00 020468 04
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal e. No.HP/E-Mail : 082165831354/ asanpetrus95@gmail.com 3. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : 6 orang
b. Nama Anggota : Indra Sucahyo, S.Ked Febry Aris Munandar S.Ked Ruth Magdalena Tambunan, S.Ked Raihani Aulia Fadilla, S.Ked Eno Ayu Ningsih Zega, S.Ked Khoirun Nisaa’ Nasution, S.Ked 4. Tempat Kegiatan : Aula Kantor Camat Tanah Pinem 5. Kabupaten / kota : Dairi
6. Jarak PT ke Lokasi (km) : 130
7. Luaran yang dihasilkan : Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Visum et
Repertum dan Autopsi
8. Jangka waktu pelaksanaan : 11 Maret 2023 9. Biaya total : Rp 5.000.000,-
Medan, 13 Maret 2023 Mengetahui,
Wakil Dekan III FK-USU Ketua PPM
(dr.Inke Nadia Diniyanti Lubis,M.Ked(Ped),Sp.A,PhD) (dr.Asan Petrus,M.Ked(For),Sp.F)
NIP. 198305262008012003 NIP.196804022000121001 Menyetujui
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI... iii
RINGKASAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Analisa Situasi ... 1
1.2 Rumusan Masalah Mitra ... 4
BAB II TARGET DAN LUARAN... 5
2.1 Target ... 5
2.2 Luaran ... 5
BAB III METODE PELAKSANAAN ... 6
BAB IV KEPAKARAN TIM PELAKSANA ... 7
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8
5.1 Anggaran Biaya ... 8
5.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 8
BAB VI HASIL KEGIATAN ... 9
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 10
DAFTAR PUSTAKA ... 11
LAMPIRAN... 12
1. Jadwal Kegiatan ... 12
2. Biodata Ketua Tim PPM ... 13
3. Peta Kecamatan Tanah Pinem ... 16
4. Kuesioner ... 17
5. Foto Kegiatan ... 19
6. Surat Pernyataan Mitra ... 21
7. Daftar Hadir Kegiatan ... 22
RINGKASAN
Tanah Pinem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, sebuah desa di Kabupaten Dairi, kantor kecamatannya masih berada di Kuta Buluh, di tempat ini, ditinggali sebagian marga yang asli dari karo dan/atau pendatang seperti pakpak dan mandailing. Disana juga mempunyai daerah khusus jawa atau mereka menyebutnya Lorong Jawa. Sebagaimana di daerah lain, I Tanah Pinem juga banyak kasus penganiayaan korban hidup tanpa permintaan visum maupun korban mati tanpa adanya permintaan autopsi. Visum et repertum sebagi salah satu alat bukti yang syah di pengadilan yang berperan dalam proses pembuktian suatu perkara, sehingga tindak pidana yang terjadi semakin jelas maka visum et repertum yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter harus dimintakan oleh penyidik berdasarkan laporan korban atau keluarga korban. Dalam hal ini korban atau keluarga mesti paham maksud dan tujuan pembuatan/permintaan visum tersebut sehingga pelakunya dapat dipidana sesuai dengan tindakan yang dilakukan terhadap korbannya. Begitu juga dengan korban mati sangat membutuhkan pemeriksaan dalam (autopsi) untuk menentukan penyebab kematiannya, namun berdasarkan pengamatan kita sering sekali permintaan visum terhadap tindak pidana tidak ada dengan berbagai alasan antara lain: damai, tidak tau bahkan beberapa masyarakat enggan jika berhubungan dengan polisi, bahkan ada yang mengaku dipersulit oleh polisi. Juga pada korban mati seringkali anggota keluarga keberatan untuk dilakukan autopsi bahkan kita sering mendengar yang tidak setuju adalah aparat desa. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang maksud dan tujuan pembuatan visum et repertum, serta tindakan autopsi menurut hemat kami perlu dilakukan penyuluhan berupa ceramah dan Tanya jawab terkait dengan visum et repertum dan autopsi tersebut.
Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah (1) untuk menumbuhkan bahkan meningkatkan pemahaman masyarakat Tanah Pinem tentang visum et repertum dan autopsi, (2) kedepan adanya peningkatan permintaan visum et repertum dan tindakan autopsi (3) masyarakat akan lebih puas dengan keputusan pengadilan dengan alat bukti visum et repertum korban hidup dan visum et repertum dengan pemeriksaan autopsi pada korban mati.
Kelompok yang potensial untuk target sasaran adalah kepala desa dan masyarakat kecamatan Tanah Pinem. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode ceramah dan tanya jawab, lalu akan dilakukan evaluasi dengan pretest dan post test.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisa Situasi
Tanah Pinem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Tanah pinem, adalah sebuah desa di Kabupaten Dairi, yang memiliki 1 SMA, 1 SMP dan 2 SD.
Mempunyai sedikit keunikan dari desa ini, karena desa Tanah Pinem berada di daerah Kecamatan Tanah Pinem, tapi anehnya hingga saat ini kantor kecamatannya masih berada di Kuta Buluh, daerah setengah kota di tidak jauh Tanah Pinem. Padahal sebenarnya saat dulu sudah mempunyai rencana untuk memindahkan kantor kecamatan ke Tanah Pinem, tetapi karena kekurangan lahan, berlakunya rencana itu dibatalkan. Selain itu, sebelumnya juga pernah mempunyai rencana untuk membangun SMA di sana, dan juga rencana untuk membangun Pasar Tradisional. tapi semuanya tidak terlaksana. karena sebagian faktor. Di tempat ini, ditinggali sebagian marga yang asli dari karo, dan atau pendatang seperti pakpak dan mandailing. disana juga mempunyai daerah khusus jawa, atau mereka menyebutnya Lorong Jawa! tempatnya tidak jauh dari Tanah Pinem, bahkan mampu dibilang tempatnya masih di Tanah Pinem. Penghasilan utama mereka adalah bertani, mulai bertani jagung, dan kemiri. penghuninya sendiri yang masih berumur muda biasanya disuruh untuk keluar kampung. dan kembali nanti dalam keadaan sukses. dan karena penghuninnya lebih banyak berkelana keluar kampung. Mereka membuat perkumpulan anak Tanah Pinem! untuk meningkatkan persaudaraan mereka.
Pemerintahan
Camat -
Luas 439,40 km²
Jumlah penduduk 19.647(2003) Kepadatan 45 jiwa per km² (2003)
Desa/kelurahan 19
Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
Desa
Alur Subur · Balan Dua · Gunung Tua · Kehendak · Kempawa · Kuta Buluh · Kuta Gamber · Lau Njuhari I · Lau Perimbon · Lau Tawar · Liang Jering · Mangan Molih · Pamah · Pasir Mbelang · Pasir Tengah · Renun · Sinar Pagi · Suka Dame · Tanah Pinem
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
Kecamatan
Berampu • Gunung Sitember • Lae Parira • Parbuluan • Pegagan Hilir • Sidikalang • Siempat Nempu • Siempat Nempu Hilir • Siempat Nempu Hulu • Silahisabungan • Silima Pungga-Pungga • Sitinjo
• Sumbul • Tanah Pinem • Tiga Lingga
Tanah Pinem adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Dairi, provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan berada di desa Kuta Buluh.
Kecamatan ini berbatasan langsung dengan kabupaten Aceh Tenggara dan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.
Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2020, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 22.761 jiwa.[1] Penduduk kabupaten Dairi pada umumnya merupakan etnis Batak Dairi dan ada juga sebahagian besar lainnya berasal dari suku Batak Karo dan Batak Toba, serta sebagian kecil Batak Angkola dan Batak Simalungun. Beberapa suku pendatang yang umumnya berada di ibukota kabupaten, seperti suku Aceh yang berbatasan langsung dengan provinsi Aceh, Jawa, Minangkabau dan suku lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Dairi mencatat bahwa 73,15%
penduduk kecamatan ini memeluk agama Kristen, dimana Protestan 56,44%
dan Katolik 16,71%. Kemudian sebagian besar lagi memeluk agama Islam yakni 26,84%
dan Hindu 0,01%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 72 gereja Protestan, 23 gereja Katolik dan 16 masjid.[2]
Sebagaimana di daerah lain, I Tanah Pinem jugabanyak kasus penganiayaan korban hidup tanpa permintaan visum maupun korban mati tanpa adanya permintaan autopsi, padahal banyak sekali kita mendengar bahkan melihat sendiri peristiwa-peristiwa (kasus- kasus) kejahatan yang tidak hanya melibatkan harta benda tetapi nyawa seseorang. Dalam perjalanan menelusuri kasus-kasus tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan hingga kemudian berakhir di peradilan. Dalam proses penyidikan kasus yang melibatkan nyawa seseorang umumnya penyidik meminta bantuan dari ahli misalnya dokter dalam bentuk keterangan yang disebut visum et repertum. Dan pada korban mati membutuhkan pemeriksaan autopsi. Bantuan dokter kepada kalangan hukum (penyidik, pengacara, hakim) mutlak diperlukan dalam hal ini adalah pemeriksaan korban baik yang masih hidup maupun yang sudah mati (autopsi) untuk pembuatan Visum et Repertum (VeR) atau lebih sering disingkat ‘visum’ saja. Kerjasama yang baik antara kepolisian/penyidik dengan dokter /ahli forensik sudah terbangun sejak lama dan terus bekerja sama saling bahu membahu untuk menegakkan keadilan baik bagi korban maupun tersangka. Visum adalah jamak dari Visa, yang berarti dilihat dan repertum adalah jamak dari Repere yang berarti ditemukan atau didapati, sehingga terjemahan langsung dari VeR adalah yang dilihat dan ditemukan.
Dari rumah sakit pemerintah maupun swasta sampai ke puskesmas, setiap bulan ada ratusan pemeriksaan yang harus dilakukan dokter untuk membuat visum yang diminta oleh penyidik, yang paling banyak adalah visum untuk luka/visum perlukaan karena perkelahian, penganiayaan dan kecelakaan lalu lintas, selanjutnya visum untuk pelanggaran kesusilaan atau perkosaan, kemudian diikuti visum jenazah.
Pembuatan Visum et repertum sebagai bentuk laporan hasil pemeriksaan korban tindak pidana, baik korban hidup maupun korban mati, merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh dokter umum maupun kedokteran forensik/ahli forensik yang dapat membantu penegak hukum dalam menegakkan keadilan. Visum et repertum adalah keterangan tertulis dari seorang dokter umum (dalam kapasitasnya sebagai ahli) atau dokter ahli forensik atas permintaan resmi dari penegak hukum yang berwenang tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada objek yang diperiksanya (tubuh korban baik hidup maupun mati atau bagian dari tubuh manusia atau diduga bagian dari tubuh manusia) dengan mengingat sumpah atau janji ketika menerima jabatan. Visum et repertum yang dimaksud merupakan salah satu alat bukti di peradilan yang jika dalam pembuatannya tidak benar atau kurang berkualitas maka peranan visum dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa
manusia tidak tercapai, yang berlanjut seringnya hakim perkara pidana sulit mengambil keputusan sidang tersebut.
1.2 Perumusan masalah
Masyarakat dengan berbagai lapisan dalam kehidupan sehari-hari sering kali terjadi perbedaan pendapat, tingkat persaingan yang semakin tinggi sehingga beberapa situasi berujung pada kekerasan, bahkan pembunuhan. Penyelesaian hukum kasus tindak pidana ini diperlukan adanya visum et repertum, bahkan mungkin tindakan autopsy. Masyarakat sebagai korban tindak pidana sering kali tidak pahan prosedur dan manfaat visum dan tindakan autopsy tersebut. Berdasarkan latarbelakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan antara lain :
a. Pemahaman masyarakat tentang visum et repertum dan autopsy masih kurang
b. Perlu sosialisasi dalam bentuk penyuluhan dengan topik visum et repertum dan autopsi.
BAB II
TARGET DAN LUARAN
2.1 Target
1. Pengetahuan tentang visum et repertum dan autopsi yang terkait dengan peran masyarakat dalam membantu penyelesaian kasus tindak pidana yang dialami korban.
2. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya visum et repertum maupun tindakan autopsy dalam penyelesaian kasus tindak pidana yang dialaminya.
2.2 Luaran
Luaran yang diharapkan adalah :
1. Masyarakat mampu memahami Visum et Repertum sebagai alat bukti di sidang pengadilan dalam penyelesaian hukum yang sedang dihadapinya.
2. Masyarakat paham bahwa Visum et Repertum dan tindakan autopsi memiliki peran dalam mengungkap suatu peristiwa sehingga sangat membantu penyidik dalam proses penyidikannya dalam mengungkap suatu peristiwa tindak pidana.
3. Permintaan Visum et Repertum maupun autopsi oleh penyidik semakin besar jumlahnya oleh kesadaran masyarakat akan hal tersebut makin meningkat.
4. Kegiatan ini termuat di media sosial (YouTube) 5. Artikel termuat di media massa/surat kabar nasional 6. Artikel pengabdian yang dipublikasikan di jurnal nasional
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Aula kantor Camat Tanah Pinem yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2023, kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan kesehatan bidang forensic dengan topik Visum et Repertum dan autopsi. Kegiatan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan kegiatan .
a. Kegiatan survei tempat pengabdian masyarakat yaitu Kecamatan Tanah Pinem b. Permohonan ijin kegiatan pengabdian masyarakat kepada Bpk. Camat Tanah
Pinem yaitu Bapak Sion Sembiring c. Pengurusan administrasi (surat menyurat).
d. Persiapan alat dan bahan serta akomodasi
2. Persiapan tempat penyuluhan yaitu Aula kantor Camat Tanah Pinem 3. Kegiatan penyuluhan meliputi :
a. Pendahuluan, oleh moderator/MC, yaitu memperkenalkan diri tim penyuluhan dengan para peserta/sasaran kegiatan.
e. Pembukaan oleh Bpk. Camat Tanah Pinem yaitu Bapak Sion Sembiring
b. Pembagian kuisioner pre test terkait dengan materi penyuluhan yang akan disampaikan .
c. Penyuluhan dimulai dengan Powerpoint, pemutaran video.
d. Selesai pemutaran video, penyuluhan disampaikan dengan materi Visum et Repertum dan autopsy serta di ikuti dialog/diskusi.
e. Pembagian kuisioner pos test terkait dengan materi penyuluhan yang telah disampaikan .
4. Penutupan
a. Ucapan terima kasih Bpk. Camat Tanah Pinem yaitu Bapak Sion Sembiring b. Foto bersama tim penyuluhan dengan Bpk. Camat Tanah Pinem yaitu Bapak Sion
Sembiring beserta jajarannya dan Kepala Desa
c. Berpamitan dengan Bpk. Camat Tanah Pinem beserta jajarannya dan Seluruh Kepala Desa, sembari meninggalkan ruang pertemuan.
d. Pembuatan laporan kegiatan pengabdian masyarakat.
BAB IV
KEPAKARAN TIM PELAKSANA
Kepakaran dan tugas pengabdian masyarakat dalam program Pengabdian Masyarakat adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kepakaran Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
No NAMA KEPAKARAN FAKULTAS TUGAS
KEGIATAN PPM 1. dr. Asan Petrus, M.Ked(For),Sp.F Ilmu kedokteran
forensik (Autopsi)
Kedokteran Ketua tim pengabdian masyarakat.
Penyuluh 2. Indra Sucahyo, S.Ked Forensik Kedokteran Pembuatan
laporan 3. Raihani Aulia Fadilla, S.Ked Forensik Kedokteran Pembuatan
laporan 4. Ruth Magdalena Tambunan, S.Ked Forensik Kedokteran Dokumentasi
kegiatan 5. Eno Ayu Ningsih Zega, S.Ked Forensik Kedokteran Dokumentasi
kegiatan 6. Khoirun Nisaa’ Nasution, S.Ked Forensik Kedokteran Dokumentasi
kegiatan 7. Febry Aris Munandar, S.Ked Forensik Kedokteran Dokumentasi
kegiatan
B V
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi dan uraian biaya pelaksaaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1 Anggaran Biaya
NO KOMPONEN BIAYA
1 konsumsi, Rp 2.000.000
2 ATK Rp 500.000
3 Transportasi Rp 1.500.000
4 Penyusunan Laporan Rp 1.000.000
TOTAL Rp 5.000.000
5.2 Jadwal Pelaksanaan Program
Tahapan dan rangkaian program Pengabdian masyarakat dan waktu pelaksanaannya sebagai berikut :
Tabel 5.2 Time Schedule Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
NO KEGIATAN Maret 2023
Minggu
I II III
1 Survei tempat kegiatan 2 Permohonan ijin kegiatan 3 Pengurusan administrasi
4 Persiapan alat dan bahan serta akomodasi 5 Persiapan tempat kegiatan
6 Pelaksanaan kegiatan (penyuluhan) 7 Pembuatan laporan hasil kegiata
8 Publikasi ke medsos, Media masa (koran) 9 Melaporkan hasil kegiatan ke lembaga
pengabdian masyarakat USU
BAB VI HASIL KEGIATAN
Kegiatan dimulai pada pukul 10.30 WIB, sedikit terlambat dari jadwal yang telah direncanakan, disebabkan pada hari sabtu kegiatan di kantor kecamatan dan kantor desa libur, biasanya pada hari sabtu adalah hari pesta perkawinan, sehingga kegiatan sedikit molor waktunya. Pukul 10.30 kegiatan dimulai dengan dibuka oleh Bapak Camat Tanah Pinem Bapak Sion Sembiring, SST.M.Biomed.
Pertemuan dihadiri juga oleh bapak Kapolsek, Danrem, Ka.Puskesmas. peserta selain Kepala Desa, Kepala Dusun, dan stap Puskesmas. Peserta sangat bersemangat dan antusias yang dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan pada ruang diskusi.
Berdasarkan wawancara , Tanya jawab , pengamatan serta hasil pre- test (nilai rata-rata 90.5), dan pos-test (nilai rata-rata 92,5) selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan hasil sebagai berikut :
a. Meningkatnya pemahaman masyarakat khususnya Kepala Desa, Kepala Dusun, dan stap Puskesmas kecamatan Tanah Pinem yang hadir pada tanggal 11Maret 2023 tentang pentingnya visum et repertum dan tinadaka Autopsi pada Jenazah sebagai alat bukti yang sah di pengadilan.
b. Adanya pengakuan akan kesadaran masyarakat untuk melaporkan setiap adanya tindak pidana yang menimpa dirinya kepada polisi untuk dibuatkan permintaan visum et repertum serta mendukung tindakan autopsy jika diperlukan pada anggota keluarga yang meninggal tidak wajar.
Faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat
Beberapa faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah besarnya minat dan antusiasme peserta selama kegiatan terlihat dari banyaknya pertanyaan.peserta , sehingga kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan efektif. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan waktu yang tersedia dan jarak tempuh dari Medan ke lokasi pertemuan.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Pemahaman masyarakat dalam hal ini Kepala Desa, Kepala Dusun dan stap Puskesmas yang hadir pada pertemuan pada tanggal 11 Maret 2023 tentang visum et repertum dan autopsy makin baik.
b. Kesadaran masyarakat (Kepala Desa, Kepala Dusun dan stap Puskesmas Tanah Pinem) yang hadir pada pertemuan pada tanggal 11 Maret 2023 meningkat akan pentingnya visum dalam penyelesaian kasus tindak pidana serta tindakan Autopsi pada jenazah yang meninggal secara tidak wajar.
7.2 Saran
Kegiatan ini dilaksanakan pada beberapa kesempatan yang akan datang oleh karena masih banyak masyarakat lainnya (Kepala Desa, Kepala Dusun dan stap Puskesmas Tanah Pinem) yang belum hadir pada pertemuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://p2kp.stiki.ac.id/id3/2-3060-2956/Tanah-Pinem_176080_p2kp-stiki.html 2. Amir A, : Kapita Selekta Kedokteran Forensik, FK–USU, Medan;1995:pp.57-62.
3. Chadha P.V, : Ilmu Forensik dan Toksikologi , Alih bahasa Johan Hutauruk, Widya Medika, Jakarta;1975:pp.
4. Hamdani N, : Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta;1992:p.44–7.
5. Idries AM, : Pedoman Ilmu Kedokteran Forensic, Edisi Pertama, PT. Binarupa Aksara, Jakarta, 1989, pp.254 – 6.
6. Knight B, Arnold, : Simsons Forensic Medicine, 11th Edition, Oxford university Press.
Inc, New York – USA;1997:p.19.
7. Modi NJ, : Medical Jurisprudence and Toksikologi, 18 th Edition, Bombay – India, 1972, pp.88–90.
8. Nandy A, : Principles of Forensic Medicine, New General Book Agency (P) Ltd, Calcuta – India;1995:p.184.
9. Parikh C.K, : Parikhs textbook of Medical Jurisprudence and Toxicology, Medical Publication, Bombay – India;1979:pp.126–8
Lampiran 1. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2023, kegiatan sebagai berikut :
NO KEGIATAN WAKTU NARASUMBER
1 Pembukaan 09.00 – 09.05 MC 2 Kata sambutan 09.05 – 09.10 Bpk.Camat
3 Kata pengantar 09.10 – 09.15 Ketua tim kegiatan pengabdian masyarakat
3 Pre-test 09.15 – 09.30 Tim PPM
4 penyuluhan 09.30 – 10.00 Dr.Asan Petrus, M.Ked(For), Sp.F 5 Tanya jawab 10.00 – 10.15 Dr.Asan Petrus, M.Ked(For), Sp.F 6 Pos-test 10.15 – 10.30 Tim PPM
7 Penutupan dan foto bersama
10.30 – 10.35 Tim PPM dan Mitra Seluruh peserta
Lampiran 2. Biodata Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat
A. Identitas
1 Nama Dr.Asan Petrus, M.Ked(For), Sp.F
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 N I P 196804022000121001
5 N I D N 00 020468 04
6 Tempat dan Tanggal Lahir Serapit, 2 April 1968
7 E-mail Asanpetrus95@gmail.com
8 No.Telepon/ HP 082165831354
9 Alamat kantor Fakultas Kedokteran USU
Jl. dr.T.Mansur no.5 Kampus USU Medan 20155 10 No.Telpon/ Fax Telp (061) 8211045, Fax (061) 8216264
11 Mata kuliah yang diampu 1. Visum et repertum 2. Euthanasia
3. Saksi ahli 4. Thanatologi
5. Pemeriksaan laboratorium sederhana forensik
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 Sp-1
Riwayat perguruan tinggi
Universitas Indonesia
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Bidang Ilmu Kedokteran Kedokteran klinis Forensik Forensik dan Medikolegal Tahun masuk-
Lulus
1988-1997 2009-2013 2010-2015
Judul skripsi/
tesis
- Menentukan jenis diatom
sungai Deli dan Badera pada stasiun hulu, tengah dan hilir dengan cara destruksi asam
Menentukan jenis diatom sungai Deli dan Badera pada stasiun hulu, tengah dan hilir dengan cara destruksi asam Nama
Pembimbing
1. dr.H. Guntur Bumi Nst, Sp.F
1. dr.H. Guntur Bumi Nst, Sp.F
2. Prof.dr.H.A.Amir, DFM, Sp.F(K)
2. Prof.dr.H.A.Amir, DFM, Sp.F(K)
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat 1 Seminar ilmiah dalam
memperingati hari bakti dokter Indonesia ke-110
Visum et repertum, prosedur dan cara membuatnya
31 Mei 2018 di Aula RSU. Balige
2 Muktamar dan PIT PDFI Yogyakarta 2019
Sosialisasi visum et repertum melalui seminar IDI Cabang
20 September 2019 di Hotel Eastparc Yogyakarta 3 Muktamar dan PIT PDFI
Yogyakarta 2019
Sosialisasi visum et repertum melalui Siaran Radio RRI Medan
20 September 2019 di Hotel Eastparc Yogyakarta 4 Kuliah umum di FH UMN Al-
Washliyah Medan
Visum et repertum 6 Februari 2020 Aula Lahmuddin UMN Al-Washliyah Medan
5 Bimbingan teknis Pembuatan visum et repertum perlukaan korban hidup yang berkualitas
12 Februari 2020 Aula Ibnu Sina RSUD Lubuk Pakam
6 Symposium Update fort GP Peran dokter dalam membantu penegak hukum melalui visum et repertum di Era Industri 4.0
13 Februari 2020 Gedung Serba Guna Salak
7. Workshop Pembuatan Hak Cipta Buku dan Cinematografi
Penulisan buku dan pembuatan hak cipta
16 Juli 2020
8. Pertemuan Ilmiah tahunan (PIT) Perhimpunan dokter forensik Indonesia tahun 2020 di Pekanbaru,
Kualitas visum et repertum di RSUPH Adam Malik Medan
5 Desember 2020
9. Pertemuan Ilmiah tahunan (PIT) Perhimpunan dokter forensik Indonesia tahun 2020 di Pekanbaru
Peningkatan pengetahuan keluarga pasien tentang VER di RSUPH Adam Malik Medan.
5 Desember 2020
10. Pertemuan Ilmiah tahunan (PIT) Perhimpunan dokter forensik Indonesia tahun 2020 di Pekanbaru
TNI Meninggal saat menjalani hukuman disiplin
5 Desember 2020
11. Webinar : Pemulasaran dan Penguburan Jenazah Akibat Covid-19
Pemulasaran dan Penguburan Jenazah Akibat Covid-19
12 Januari 2021
12. RRI Program 1 Fm 94,3 MHz, Dialog interaktif Isu Aktual Lintas Medan Pagi.
Adakah Pilihan untuk Jenazah Covid-19,
21 Januari 2021
13. Women Health Symposium Ethical and Medicolegal Challenges for oncologist
12 September 2022
14. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) dan Muktamar Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia
19 November 2022
Semua data yang saya buat dan tercantum dalam Biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Usulan Program Pengabdian Masyarakat .
Medan, 28 Februari 2023 Pengusul
dr.Asan Petrus, M.Ked(For), Sp.F
Lampiran 3. Peta Kecamatan Tanah Pinem
Lampiran 4. Kuisioner pre/pos tes
1. Apakah anda pernah mendengar kata “Autopsi” ? a. Pernah
b. Belum pernah
2. Jika ada anggota keluarga terbunuh, lalu oleh polisi dikatakan jenazah harus di Autopsi, apakah saudara setuju ?
a. Setuju b. Tidak setuju
3. Apakah menurut saudara, autopsy juga terjadi pengambilan organ tubuh manusia untuk dijual belikan ?
a. Ya b. Tidak
4. Menurut saudara apakah autopsy itu sangat membantu dalam mengungkap kasus kematian anggota keluarga saudara ?
a. Ya b. Tidak
5. Jika ada tetangga atau warga sekitar anda yang meninggal tidak jelas penyebabnya dan polisi minta untuk dilakukan autopsy , namun keluarga tidak setuju, apakah saudara bersedia membantu untuk memotivasi anggota keluarga yang tidak setuju agar jenazah yang meninggal dapat dilakukan autopsy ?
a. Bersedia b. Tidak bersedia
6. Apakah saudara pernah mendengar kata “Visum” ? a. Pernah
b. Tidak pernah
7. Biasanya , jika terjadi keributan yang berujung pada penganiayaan di lingkungan saudara , apakah kemudian dilaporkan ke polisi ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah pertengkaran yang diikuti penganiayaan dapat diselesaikan dengan cara dame- dame / mediasi ?
a. Ya
b. Tidak selalu
9. Apakah menurut saudara “visum “ itu bermanfaat bagi penyelesaian kasus tindak pidana yang saudara alami ?
a. Ya b. Tidak
10. Jika tetangga atau warga sekitar anda mengalami tindak pidana penganiayaan oleh orang tidak dikenal, apakah saudara bersedia membantu untulk melaporkan hal tersebut ke polisi
a. Bersedia b. Tidak bersedia
Lampiran 5. Foto kegiatan
Lampiran 6. Surat Pernyataan Mitra
Lampiran 7. Daftar hadir Kegiatan