• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membuat Baterai Sederhana dari Buah-buahan

N/A
N/A
Nurmaliawulan Sari

Academic year: 2024

Membagikan " Membuat Baterai Sederhana dari Buah-buahan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

(Membuat Baterai dari Buah-buahan)

Laporan hasil percobaan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran kimia

DISUSUN OLEH:

KELAS : XII MIPA 3 SMA NEGERI 1 NGLUWAR

MAGELANG 2023

1. Anggita Cahyani (05)

2. Muftitania Mahanayla (21)

3. Nurmalia Wulan Sari (24)

4. Wirda Naalatil ‘Izza (35)

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I ... 3

PENDAHULUAN ... 3

A. Judul ... 3

B. Latar Belakang ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Hipotesis ... 3

G. Variabel ... 4

BAB II ... 5

KAJIAN TEORI ... 5

A. Definisi Sel Volta ... 5

B. Definisi Baterai ... 5

C. Definisi Energi Listrik ... 5

D. Definisi Elektroda ... 5

BAB III ... 6

METODE PERCOBAAN ... 6

A. Alat Dan Bahan ... 6

B. Langkah Kerja ... 6

C. Waktu dan Tempat Percobaan ... 6

BAB IV ... 7

PEMBAHASAN ... 7

A. Hasil Praktikum ... 7

B. Pembahasan ... 7

BAB V ... 13

PENUTUP ... 13

A. Kesimpulan ... 13

B. Saran ... 13

LAMPIRAN... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul

Sel volta sederhana (membuat baterai dari buah-buahan).

B. Latar Belakang

Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Namun, ada juga kekhawatiran terkait dampak lingkungan yang dihasilkan dari pembuatan dan pemusnahan baterai konvensional. Oleh karena itu, alternatif yang ramah lingkungan perlu dieksplorasi. Buah-buahan mengandung berbagai senyawa kimia, termasuk asam dan garam. Beberapa dari senyawa ini dapat digunakan dalam reaksi kimia untuk menghasilkan potensial listrik, mirip dengan prinsip kerja baterai konvensional. Kandungan zat kimia yang ada dalam buah-buahan dapat diubah menjadi energi listrik dalam satu rangkaian sel volta. Selain itu, pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik, serta membuka peluang dalam mengurangi limbah yang dihasilkan dari baterai konvensional. Dengan demikian, praktikum ini membantu kita dalam pemahaman tentang reaksi kimia dasar yang terlibat dalam pembuatan baterai sederhana. Semua ini menjadi langkah awal dalam menggali alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menghasilkan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penggunaan jenis buah-buahan pada pembuatan baterai sederhana terhadap terang atau redupnya lampu?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis buah-buahan pada pembuatan baterai sederhana terhadap terang atau redupnya lampu.

E. Manfaat Penelitian

Dapat mengetahui pengaruh penggunaan jenis buah-buahan pada pembuatan baterai sederhana terhadap terang atau redupnya lampu.

F. Hipotesis

Reaksi kimia yang terjadi dalam buah-buahan dapat menghasilkan arus listrik yang cukup kuat untuk menyalakan lampu. Kita percaya bahwa buah-

(4)

buahan dengan tingkat keasaman yang tinggi akan menghasilkan arus listrik yang lebih kuat, sehingga lampu akan bersinar lebih terang. Sebaliknya, buah- buahan dengan tingkat keasaman yang rendah mungkin menghasilkan arus listrik yang lebih lemah, membuat lampu tampak lebih redup.

G. Variabel

a. Variabel Bebas

Jenis buah yang digunakan, elektroda yang digunakan, jumlah sel volta yang dibuat.

b. Variabel Terikat

Terang atau redupnya lampu yang dihasilkan oleh sel volta yang dibuat dari buah-buahan.

(5)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Sel Volta

Sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. Reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Giuseppe Volta.

B. Definisi Baterai

Baterai adalah perangkat yang tediri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal negatifnya adalah anoda.

C. Definisi Energi Listrik

Energi listrik adalah salah satu jenis energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.

D. Definisi Elektroda

Elektroda adalah penghantar listrik yang terhubung dengan larutan elektrolit dari sebuah rangkaian listrik. Dalam suatu sel elektrokimia, elektroda dapat berperan sebagai anoda ketika proses oksidasi maupun katoda ketika proses reduksi atau juga bisa disebut sebagai benda yang digunakan sebagai penghantar arus listrik (konduktor). Tembaga, seng, timah hitam, besi, nikel, perak, emas, dan karbon merupakan beberapa contoh elektroda yang umum digunakan.

(6)

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat Dan Bahan

1. 4 buah jeruk nipis 2. 4 buah tomat 3. 4 buah apel

4. 4 belimbing wuluh 5. 4 buah pisang

6. 4 siung bawang putih 7. 5 pasang jepit buaya 8. 2 meter kabel 9. 4 paku 10. 4 koin 11. Gunting 12. 2 lampu LED

B. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Rangkai kabel dan japitan buaya.

3. Buat irisan pada buah yang akan diuji untuk meletakkan koin.

4. Tusukkan paku pada buah yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan koin yang berfungsi sebagai kutub positif (+), usahakan jangan terlalu jauh.

5. Paku pada buah yang satu dihubungkan dengan koin pada buah yang lain menggunakan rangkaian jepitan buaya.

6. Buat rangkaian yang terdiri dari empat buah dan lima kabel.

7. Sambungkan dengan lampu LED.

8. Ulangi percobaan tersebut menggunakan buah-buahan lainnya.

C. Waktu dan Tempat Percobaan

Hari, tanggal : Selasa, 19 September 2023 Waktu : 07.15 – 08.45 WIB

Tempat : Kelas XII MIPA 3, SMA N 1 Ngluwar

(7)

BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Praktikum

NO Buah

Nyala Lampu Sangat

terang Terang Redup Tidak menyala

1 4 buah jeruk nipis ✓

2 4 buah apel ✓

3 4 buah tomat ✓

4 4 buah belimbing wuluh ✓

5 4 buah pisang ✓

6 4 siung bawang putih ✓

7 2 buah pisang dan 2 buah

belimbing wuluh ✓

8 1 jeruk nipis, 1 belimbing

wuluh, 1 apel, dan 1 tomat ✓

9

2 buah jeruk nipis, 1 belimbing wuluh, dan 1 apel

B. Pembahasan

1. Bagaimana pengaruh penggunaan jenis buah-buahan pada pembuatan baterai sederhana terhadap terang atau redupnya lampu?

a. Percobaan 1 (4 buah jeruk nipis)

Pada percobaan 1 lampu LED menyala sangat terang. Karena jeruk nipis memiliki kandungan asam sitrat yang tinggi. Asam sitrat ini dapat berfungsi untuk menghantarkan listrik. Ketika jeruk nipis digunakan dalam pembuatan baterai sederhana, asam sitrat dalam jeruk nipis berperan sebagai elektrolit alami. Pada baterai sederhana, reaksi kimia terjadi antara elektroda dan elektrolit. Pada anoda, terjadi oksidasi dimana elektron dilepaskan oleh zat yang teroksidasi. Pada katoda, terjadi reduksi dimana elektron diterima oleh zat yang tereduksi.

Jeruk nipis mengandung ion-ion yang dapat berpartisipasi dalam reaksi redoks. Arus listrik yang dihasilkan oleh rekasi redoks ini mengalir

(8)

melalui kawat penghubung. Ketika koin dan paku berinteraksi dengan elektrolit dalam jeruk nipis, terjadi perpindahan elektron antara keduanya. Reaksi ini dapat menghasilkan potensial listrik yang cukup tinggi ketika digunakan dalam baterai sederhana. Potensial ini dapat membantu lampu menyala dengan terang dan lebih lama.

b. Percobaan 2 (4 buah apel)

Pada percobaan 2 lampu LED menyala terang. Karena buah apel mengandung kadar kalium, natrium, dan senyawa elektroaktif lainnya yang tinggi. Kandungan ini mampu menghasilkan arus listrik yang cukup untuk menyalakan lampu. Apel juga mengandung asam sitrat, yang berfungsi sebagai elektrolit karena dapat membentuk ion- ion hidrogen. Ion-ion hidrogen ini akan bergerak diantara elektroda- anoda dan katoda dalam baterai sederhana. Ketika elektroda-anoda dan katoda dalam baterai terhubung oleh kawat penghubung, ion-ion hidrogen akan bergerak menuju katoda melalui kawat penghubung dimana hidrogen akan kehilangan elektron di anoda dan menerima elektron di katoda. Aliran elektron inilah yang menghasilkan arus listrik yang mampu menyalakan lampu LED meskipun tidak seterang jeruk nipis, karena konsentrasi asam sitrat dalam apel relatif rendah dibandingkan dengan jeruk nipis.

c. Percobaan 3 (4 buah tomat)

Pada percobaan 3 nyala lampu LED terang. Karena tomat mengandung asam organik seperti asam sitrat dan asam malat yang dapat berfungsi sebagai elektrolit alami. Ketika koin dan paku

(9)

bersentuhan dengan asam organik dalam tomat, reaksi kimia terjadi dan menghasilkan aliran elektron. Proses ini melibatkan reaksi kimia antara elektrolit dalam tomat dan logam elektroda. Ketika koin dan paku berinteraksi dengan elektrolit tomat, terjadi perpindahan elektron antara mereka. Reaksi ini menghasilkan potensial listrik yang dapat digunakan untuk menggerakkan arus listrik melalui japitan buaya dan menyalakan lampu LED.

d. Percobaan 4 (4 buah belimbing wuluh)

Pada percobaan 4 nyala lampu LED terang. Karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman yang tinggi yang bertindak sebagai elektrolit. Belimbing wuluh mengandung asam sitrat dan asam organik yang tinggi. Asam-asam ini dapat berdisosiasi untuk melepaskan ion hidrogen. Ketika buah bersentuhan dengan elektroda baterai, hal ini memberikan lingkungan yang kondusif untuk aliran ion. Ion hidrogen positif dari sari buah akan tertarik ke elektroda negatif, sedangkan ion negatif dari sari buah tertarik ke elektroda positif. Pergerakan ion ini menciptakan arus listrik yang menyebabkan lampu menyala terang.

Jumlah listrik yang dihasilkan pun tidak sebesar jeruk nipis.

e. Percobaan 5 (4 buah pisang)

Pada percobaan 5 nyala lampu LED sangat terang. Karena pisang mengandung berbagai senyawa organik seperti asam sulfat dan kalium yang dapat memperlancar aliran ion antara elektroda dan elektrolit sehingga dapat menyalakan lampu. Daging pisang merupakan konduktor listrik yang baik dan memungkinkan ion mengalir bebas.

(10)

Konduktivitas ini disebabkan oleh tingginya kandungan air pada pisang.

Ketika buah pisang dimasukkan kedalam rangkaian baterai sederhana, maka dapat menimbulkan reaksi kimia yang menghasilkan listrik.

Reaksi ini disebabkan oleh oksidasi ion kalium dalam pisang, yang melepaskan elektron yang dapat mengalir melalui rangkaian dan memberi daya pada perangkat seperti lampu LED sehingga lampu LED menyala sangat terang.

f. Percobaan 6 (4 siung bawang putih)

Pada percobaan 6 nyala lampu LED redup. Karena bawang putih mengandung komponen kimia sperti air, mineral, senyawa belerang seperti allicin dan lain sebagainya. Dalam komponen ini hanya dapat menghasilkan arus listrik yang sedikit sehingga nyala lampu menjadi redup. Salah satu komponennya adalah efek korosi pada paku oleh senyawa belerang yang bereaksi membentuk lapisan oksida atau sulfida pada permukaannya. Bawang putih mengandung air yang berfungsi sebagai elektrolit, konsentrasi elektrolit dalam bawang putih sangat rendah sehingga nyala lampu redup.

g. Percobaan 7 (2 buah pisang dan 2 buah belimbing wuluh)

Pada percobaan 7 nyala lampu LED terang. Karena pisang dan belimbing wuluh mengandung elektrolit alami yang dapat menghasilkan arus listrik ketika terhubung dalam rangkaian sederhana.

Elektrolit yang terkandung dalam pisang dan belimbing wuluh adalah ion-ion yang ada dalam buah tersebut. Ketika 2 buah pisang dan 2 buah belimbing dihubungkan secara seri, yaitu dengan menghubungkan

(11)

ujung positif satu buah pisang dengan ujung negatif satu buah belimbing wuluh, begitupun sebaliknya maka akan terbentuk sebuah rangkaian listrik sederhana. Dalam rangkaian ini, elektrolit alami dalam pisang dan belimbing wuluh berperan sebagai penghantar arus listrik.

Ketika arus listrik mengalir melalui elektrolit, reaksi kimia terjadi didalamnya. Ion-ion yang terkandung didalamnya bergerak menuju elektroda dengan muatan berlawanan sehingga terjadi perpindahan elektron dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan menyebabkan lampu menyala.

h. Percobaan 8 (1 jeruk nipis, 1 belimbing wuluh, 1 apel, dan 1 tomat) Pada percobaan 8 nyala lampu LED terang. Karena jeruk nipis, belimbing wuluh, apel, dan tomat memiliki kandungan asam sitrat, asam oksalat, asam malat, asam askorbat, dan asam organik. Asam sitrat asam oksalat, asam malat, asam askorbat, dan asam organik ini dapat berfungsi untuk menghantarkan listrik. Buah-buah tersebut mengandung ion-ion yang dapat berpartisipasi dalam reaksi redoks.

Arus listrik yang dihasilkan oleh rekasi redoks ini mengalir melalui kawat penghubung. Reaksi ini menghasilkan aliran elektron yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu. Namun nyala lampu yang dihasilkan tidak seterang nyala lampu yang dihasilkan 2 buah jeruk nipis, 1 belimbing wuluh, dan 1 apel.

i. Percobaan 9 (2 buah jeruk nipis, 1 belimbing wuluh, dan 1 apel)

Pada percobaan 9 nyala lampu LED terang. Karena jeruk nipis, belimbing wuluh, dan apel memiliki kandungan asam sitrat dan asam

(12)

organik. Asam sitrat dan asam organik ini dapat berfungsi untuk menghantarkan listrik. Buah-buah tersebut mengandung ion-ion yang dapat berpartisipasi dalam reaksi redoks. Asam sitrat bereaksi dengan koin menghasilkan elektron bebas serta ion tembaga positif. Elektron- elektron ini kemudian mengalir melalui koin menuju elektroda paku.

Pergerakan ion ini menciptakan arus listrik yang menyebabkan lampu menyala terang.

(13)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan buah-buahan bisa digunakan sebagai sumber energi pada pembuatan baterai sederhana. Meskipun tegangan dan arus yang dihasilkan baterai relatif rendah dan tidak tahan lama. Penggunaan buah-buahan sebagai elektroda mungkin tidak berkelanjutan dalam skala besar, karena ketersediaan buah-buahan mungkin terbatas. Percobaan ini menunjukkan potensi pengunaan bahan-bahan alami sebagai sumber energi untuk baterai. Dalam praktikum ini, koin digunakan sebagai elektroda positif dan paku sebagai elektroda negatif. Kedua elektroda tersebut dimasukkan ke dalam buah-buahan yang akan diuji. Dalam praktikum ini, reaksi kimia terjadi antara elektroda koin dan elektroda paku dengan elektrolit buah-buahan. Elektroda koin akan melepaskan elektron ke elektrolit, sedangkan elektroda paku akan menerima elektron dari elektrolit. Proses ini menghasilkan aliran arus listrik melalui kabel penghubung dan lampu yang terhubung.

B. Saran

1. Pilihlah buah-buahan yang mengandung asam sitrat atau asam oksalat yang tinggi seperti jeruk, lemon, atau apel hijau.

2. Pastikan elektroda yang digunakan benar-benar bersih agar reaksi kimia dapat berlangsung dengan baik.

3. Pastikan kawat penghubung terhubung dengan baik agar arus listrik dapat mengalir.

4. Setelah melakukan praktikum, pastikan untuk membuang limbah dengan benar.

(14)

LAMPIRAN

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Asyrofiyah, I. (2015, Oktober 21). Laporan Hasil Praktikum Membuat Batrai Dari Jeruk Nipis . Retrieved from solichahhasan28.blogspot.com:

http://solichahhasan28.blogspot.com/2015/10/laporan-hasil-praktikum- membuat-batrai.html?m=1

Kontributor Wikipedia. (2023, Agustus 13). Energi Listrik. Retrieved from wikipedia.com: https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik

Kontributor Wikipedia. (2022, April 26).Elektrode. Retrieved from Wikipedia, Ensiklopedia Bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Eelektrode

Kontributor Wikipedia. (2023, Februari 24).Baterai Listrik. Retrieved from

Wikipedia, Ensiklopedia Bebas.: https://id.wikipedia.org/wiki/Baterai_listrik Rosanita, E. (2015, September 25). Laporan Percobaan Pembuatan Baterai Dari

Buah Jeruk. Retrieved from scribd.com:

https://id.scribd.com/document/324839100/Laporan-Percobaan-Pembuatan- Baterai-Dari-Buah-Jeruk

Referensi

Dokumen terkait

Usaha yang banyak dilakukan untuk membuat tekstur buah-buahan yang dibuat manisan menjadi lebih ialah dengan merendam buah tersebut ke dalam larutan kapur beberapa

Analisis penentuan prioritas komoditas unggulan buah-buahan perlu dilakukan agar daerah Kabupaten Sigi bisa menentukan komoditas buah-buahan yang bisa dijadikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman jenis lalat buah yang berasosiasi dengan buah-buahan, megetahui persentase serangan lalat buah pada

Daftar Gambar Nama Buah Buahan Dalam

Analisis penentuan prioritas komoditas unggulan buah-buahan perlu dilakukan agar daerah Kabupaten Sigi bisa menentukan komoditas buah-buahan yang bisa dijadikan

Ia boleh disediakan dengan menggunakan pelbagai jenis buah-buahan tempatan selain daripada yang dicadangkan di dalam resipi ini... Citra Warna Buah Tempatan Semua bahan-bahan tadi

Laporan hasil praktikum kimia pembuatan es krim secara sederhana dan penerapan titik beku dalam kehidupan

Kegiatan belajar mengenai buah-buahan untuk anak