• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membuat Draf Modifikasi Formulir pemberian obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Membuat Draf Modifikasi Formulir pemberian obat "

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PEMBERIAN OBAT DENGAN PRINSIP 7 BENAR OBAT OLEH PETUGAS DI BANGSAL RANAP GELATIK-KENARI RSUD RAA TJOKRONEGORO

KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh :

NAMA : Roro Probo Widyarum A.Md.Kep

NIP : 199312232020122009

NOMOR DAFTAR HADIR : 10

JABATAN : Pelaksana/ Terampil – Perawat

COACH : Dr. PADMANINGRUM, SH., M.Pd

MENTOR : Ali Mustofa. S.Kep,.Ns.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022

(2)

ii ABSTRAK

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PEMBERIAN OBAT DENGAN PRINSIP 7 BENAR OBAT OLEH PETUGAS DI BANGSAL RANAP GELATIK-KENARI

RSUD RAA TJOKRONEGORO KABUPATEN PURWOREJO Oleh : Roro Probo Widyarum, A.Md.Kep

Pelaksanaan Laporan aktualisasi dan habituasi dalam agenda Pelatihan Dasar CPNS ini bertujuan agar dapat mengimplementasikan dan membiasakan nilai- nilai dasar PNS yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten. Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) serta kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance.

Pelaksaan aktualisasi ini juga sebagai upaya untuk mengatasi isu belum optimalnya pelaksanaan pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat oleh petugas di bangsal ranap gelatik-kenari rsud raa tjokronegoro kabupaten purworejo.

Laporan Aktualisasi dan habituasi ini terdiri dari 6 kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 21 April – 10 Juni 2022. Kegiatan pertama, membuat draft Modifikasi Lembar obat di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A. Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan kedua, membuat poster prinsip 7 benar obat Lembar obat di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.

Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan ketiga, Membuat Video edukasi prinsip 7 benar obat di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.

Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan keempat, Membuat lembar monitoring kepatuhan di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.

Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan kelima, melaksanakan sosialisasi edukasi prinsip 7 benar obat. Kegiatan ke enam, membuat laporan evaluasi penerapan prinsip 7 benar obat.

Dalam capaian laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar 100%, karena semua kegiatan telah terlaksana, sehingga diperoleh hasil/ouput akhir seusai dengan harapan yaitu tersedianya modifikasi lembar obat, poster prinsip 7 benar obat, video edukasi 7 benar obat, lembar monitoring kepatuhan, peningkatan pemahaman petugas mengenai prinsip 7 benar obat.

Kata Kunci : Aktualisasi, Habituasi, BerAKHLAK Optimalisasi 7 benar obat.

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, laporan aktualisasi untuk memenuhi salah satu tugas wajib bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purworejo dengan judul “ Penyusunan SPO Alur Pelayanan Lansia dan Kursi Tunggu Prioritas Lansia Di Instalasi Gawat Darurat RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo ” dapat disusun sesuai dengan harapan. Laporan ini memuat penjelasan terkait rangkaian kegiatan penulis yang berkaitan dengan upaya Meningkatkan pelaksanaan pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat oleh petugas Ruang Bangsal Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro melalui Pembuatan Poster, Lembar Monitoring kepatuhan pemberian obat, dan formulir pemberian obat. Penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Bapak R.H. Agus Bastian, SE, MM selaku Bupati Kabupaten Purworejo yang telah mendukung dalam proses prekrutan CPNS sehimgga proses pelatihan dasar CPNS dapat berlangsung.

2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan fasilitas selama Latsar CPNS 2022;

3. Bapak dr. Tolkha Amaruddin,M.Kes, Sp.THT-KL selaku Direktur RSUD RAA Tjokronegoro yang telah memberikasn kesempatan kepada peserta untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2022;

4. Bapak Dr.Ir. Supriyanto, MSI selaku penguji yang memberikan masukan dan arahan terkait Rancangan Aktualisasi;

5. Bapak Santosa,S.KEP,.MM selaku penguji yang memberikan masukan dan arahan terkait Laporan Aktualisasi;

6. Ibu Dr. Padmaningrum, SH., M.Pd selaku coach yang selalu membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan Laporan Aktualisasi dengan cermat;

7. Bapak Ali Mustofa. S.Kep,.Ns, selaku mentor yang selalu membimbing, memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan laporan Laporan Aktualisasi:

8. Seluruh WIdyaiswara dan Panitia Penyelenggara Latihan Dasar CPNS 2022:

9. Rekan kerja di lingkungan RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo;

(6)

vi

10. Terimakasih kepada keluarga saya yang telah mendukung saya selama ini dari segi dukungan materil maupun moril sehingga saya bisa menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi dengan baik.

11. Teman seperjuangan peserta Lastsar CPNS angkatan XLIV atas dukungan dan kerjasamanya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena, itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Purworejo, 16 Juni 2022

Penulis,

Roro Probo Widyarum A.Md.Kep NIP 199312232020122009 Pelaksana/ Terampil – Perawat

(7)

vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PRAKATA ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ... 1

A. Gambaran Umum Organisasi ... 1

1. Dasar Hukum Organisasi ... 1

2. Tugas Fungsi Organisasi ... 2

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ... 3

4. Visi-Misi Kepala Daerah ... 4

5. Tujuan Organisasi ... 4

6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi... 6

B. Tupoksi Jabatan Peserta ... 7

C. Role Model ... 9

BAB II LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ... 11

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu ... 11

B. Analisis Isu ... 18

C. Analisis Penyebab Isu ... 22

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ... 25

E. Gagasan Pemecahan Isu ... 25

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ... 26

G. Jadwal Laporan Aktualisasi ... 65

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal………72

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi... 74

BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA ... 101

CURRICULUM VITAE ... 105

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Nilai – Nilai Budaya Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro ... 6

Tabel II. 1 Identifikasi Isu ... 12

Tabel II. 2 Skor Kriteria APKL ... 18

Tabel II. 3 Analisis Isu dengan Metode APKL ... 19

Tabel II. 4 Skala Likert USG... 21

Tabel II. 5 Analisis Isu USG ... 21

Tabel II. 7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022 ... 26

Tabel II. 8 Jadwal Laporan Aktualisasi ... 65

Tabel III. I Perubahan Kegiatan ... 72

Tabel III. I Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi ... 101

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Tampak Depan RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejoi ... 1

Gambar I.2 Susunan Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro ... 4

Gambar I.3 Role Model ... 9

Gambar II. 1 Diagram Fishbone ... 24

Gambar III. 1 Berkonsultasi dengan Mentor... 75

Gambar III. 2 Melakukan Pembahasan Dengan Bagian PKPO ... 75

Gambar III. 3 Lembar saran dan masukan dari bagian PKPO ... 76

Gambar III. 4 Mencari referensi lembar obat... 76

Gambar III. 5 Mendesain Formulir Lembar Obat ... 77

Gambar III. 6 Hasil Cetakan Pemberian Obat ... 78

Gambar III. 7 Mendesain Poster 7 Benar Obat ... 81

Gambar III. 8 Membuat Poster 7 Benar Obat... 81

Gambar III. 9 Mencetak Poster 7 Benar Obat ... 81

Gambar III.10 Membuat Alur Video ... 84

Gambar III.11 Membuat Video ... 84

Gambar III.12 Mengunggah Video ... 85

Gambar III.13 Contoh Referensi lembar Monitoring ... 88

Gambar III.14 Membuat Lembar Monitoring ... 88

Gambar III.15 Mencetak Lembar Monitoring ... 89

Gambar III.16 Rata-rata Nilai Pretest ... 92

Gambar III.17 Sosialisasi 7 Benar Obat ... 93

Gambar III.18 Absensi Peserta Sosialisasi ... 93

Gambar III.19 Nilai Posttest ... 94

Gambar III.20 Melakukan Evaluasi dengan Pengamatan Langsung ... 97

Gambar III.21 Melakukan Monitoring Penerapan 7 benar obat ... 97

Gambar III.22 Melakukan Analisa Pretest dan Posttest ... 98

Gambar III.23 Membuat Laporan Evaluasi ... 99

(10)

1 BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA A. Gambaran Umum Organisasi

1. Dasar Hukum Organisasi

Gambar 1.1 Foto Gedung Depan RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R.A.A. Tjokronegoro merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah Kabupaten Purworejo yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Pembangunan RSUD R.A.A Tjokronegoro mulai digagas pendiriannya pada tahun 2015 oleh Bupati Purworejo karena di Kabupaten Purworejo belum ada RSUD tipe C dan karena RSUD tipe B yang ada di Kabupaten Purworejo sudah tidak mampu lagi menampung pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama sehingga dirasa perlu untuk mendirikan RSUD tipe C.

Pembangunan fisik RSUD R.A.A Tjokronegoro dimulai sejak tahun 2018 berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo nomor 180.18/550/2017 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Kabupaten Purworejo. Lokasi pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Kabupaten Purworejo seluas 19.755 m2 terletak di Kelurahan Borokulon,

(11)

2

Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Kemudian, berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo nomor 160.18/689/2019 tentang Penetapan Nama R.A.A. Tjokronegoro sebagai nama identitas Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo.

Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Purworejo nomor 562.62/001/IORS/VII/2020 tentang Pemberian Izin Operasional selama 5 (lima) tahun yakni mulai dari tanggal 20 Juli 2020 sampai dengan 20 Juli 2025.

2. Tugas Fungsi Organisasi

Rumah Sakit Umum R.A.A. Tjokronegoro merupakan unit organisasi bersifat khusus yang memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian. RSUD RAA Tjokronegoro berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Purworejo.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 106 tahun 2021 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A. Tjokronegoro Kelas C Kabupaten Purworejo mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Tugas

RSUD R.A.A Tjokronegoro mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripuran

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUD RAA Tjokronegoro menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan pelayanan pemgobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit 2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripuran tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis

3. Penyelenggaran pendidikan dan pelatihan sumber daya manusa dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan

(12)

3

5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo nomor 106 tahun 2021 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A.

Tjokronegoro Kabupaten Purworejo formasi jabatan pada RSUD R.A.A Tjokronegoro meliputi :

a. Direktur

b. Bagian Sekrertariat, membawahkan : 1) Subbagian Perencanaan

2) Subbagian Keuangan

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Pelayanan

1) Seksi Pelayanan Medis 2) Seksi Keperawatan d. Bidang Penunjang e. Jabatan Fungsional f. Instalasi

g. Komite Medik

h. Komite Keperawatan

i. Komite Tenaga Kesehatan Lain j. Komite Etik dan Hukum

k. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi l. Komite Mutu

m. Staf Medis

n. Satuan Pengawas intern

Berikut ini merupakan struktur organisasi RUANG GELATIK-KENARI RSUD RAA Tjokronegoro :

(13)

4

STRUKTUR ORGANISASI RUANG GELATIK-KENARI RSUD RAA TJOKRONEGORO :

Gambar 1.2

4. RSUD RAA Tjokronegoro mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :

a. Visi

“ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah yang Handal, Modern dan Berbudaya ”

b. Misi

 Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

 Mengembangkan Pelayanan berbasis teknologi

 Menyediakan Pelayanan yang terjangkau

 Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman 5. Tujuan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah no 11 tahun 2021, tujuan organisasi sesuai dengan renstra (Rencana Strategi) jangka panjang tahun 2021-2026 adalah:

a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 1) Meningkatkan Kualitas Pendidikan

2) Meningkatkan literasi

(14)

5

3) Meningkatkan Kualitas Kesehatan 4) Menguatkan Ketersediaan Pangan 5) Mengendalikan Angka Kelahiran 6) Meningkatkan Pemberdayaan Gender

7) Meningkatkan Pembangunan Pemuda dan Olahraga b. Penurunan Angka Kemiskinan

Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan penanganan sosial penduduk miskin

c. Pengurangan Tingkat Pengangguran

Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran adalah dengan memperluas Kesempatan Kerja

d. Peningkatan Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Strateginya adalah Meningkatkan Nilai Tambah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

e. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

1) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 2) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Koperasi,

dan UMKM

3) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pariwisata 4) Meningkatkan Pertumbuhan Investasi Daerah 5) Meningkatkan Pembangunan Perdesaan

f. Tata Kelola Kelembagaan Berkelas DuniaTata Kelola Kelembagaan Berkelas Dunia

1) Manajemen Berbasis Risiko

2) Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah

3) Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan 4) Menerapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN 5) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

6) Meningkatkan Inovasi Daerah

g. Peningkatan Infrastruktur Berbasis Kebencanaan dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan

1) Meningkatkan Akses Infrastruktur

2) Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Berkelanjutan

3) Meningkatkan Ketahanan Daerah terhadap Bencana

(15)

6 6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi

Nilai-nilai budaya kerja yang dilakasakan di RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo meliputi Sigap, Inovatif, Akuntabel dan Profesional.

Tabel I. 1. Nilai – Nilai Budaya Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro Nilai 1 SIGAP

Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak sesuai

1. Memberikan

pelayanan secara cepat.

2. Segera

merespon kebutuhan pelanggan.

3. Penuh semangat

dalam memberikan pelayanan.

4. Ikhlas / empaty dalam melayani.

1. Acuh terhadap pelanggan

2. Tidak segera merespon terhadap pelanggan.

3. Malas dalam melayani

pelanggan.

4. Bekerja dengan pamrih.

Nilai 2 INOVATIF

Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak sesuai

1. Memberikan pelayanan sesuai dengan ilmu dan teknologi mutakhir.

2. Memberikan pelayanan yang mudah, terjangkau dan memuaskan.

1. Menutup diri dalam perkemban gan ilmu dan

teknologi.

2. Pelayanan yang mempersulit pelanggan.

Nilai 3 AKUNTABEL

Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak

(16)

7

sesuai 1. Sistem keuangan yang

jelas, transparan/ dapat dipertanggungjawabkan.

2. Melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan yang

telah ditetapkan.

1. Pelaporan keuangan yang tertutup.

2. Bekerja tidak sesuai denagn etika.

Nilai 4 PROFESIONAL

Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak sesuai

1. Bekerja sesuai dengan system dan prosedur yang berlaku.

2. Selalu berusaha memberikan

pelayanan yang terbaik.

3. Terbuka dalam mengemukakan

pendapat.

1. Bekerja semau sendiri.

2. Tidak mau mengembangka n ilmu sesuai dengan

kompetensinya.

3. Egois.

B. Tupoksi Jabatan Peserta

Jabatan fungsional Perawat merupakan jabatan fungsional yang memiliki kategori keterampilan dan keahlian. Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Berikut uraian tugas jabatan fungsional perawat sesuai Jenjang jabatan sebagaimana diuraikan dalam Pasal Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019.

Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional perawat kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:

1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

(17)

8

3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;

4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;

5. memberikan oksigenasi sederhana;

6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/

bencana/ kritikal;

7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi;

8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah;

9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;

10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;

11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;

12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;

13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;

15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;

16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

17. melakukan perawatan luka; dan

18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

(18)

9 C. Role Model

Gambar 1.3 Wijayanti

Perawat Primer Ruang Gelatik-Kenari RSUD R.A.A.TJOKRONEGORO

Peserta menjadikan perawat Wijayanti A.Md.Kep sebagai role model karena beliau menerapakan nilai-nilai BerAKHLAK ketika bekerja dan dapat memberikan teladan yang baik kepada para pegawai di lingkungan RSUD R.A.A. Tjokronegoro. Nilai-nilai yang beliau terapkan sehingga dapat menginspirasi peserta yaitu :

1. Berorientasi Pelayanan

Saat bekerja, Perawat Wijayanti selalu ramah dalam berinteraksi dengan pegawai-pegawai rumah sakit. Beliau merupakan pribadi yang solutif dan responsif dalam menghadapi permasalahan yang terkait pada kondisi ruang bangsal ataupu kepada pasien yang memerlukan bantuan.

2. Akuntabel

Perawat Wijayanti merupakan pribadi yang selalu jujur dalam bekerja ataupun membuat laporan yang berkaitan dengan pasien.

Beliau selalu konsisten dalam bekerja dan tidak pernah menyalahgunakan kewenangan jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok.

3. Kompeten

(19)

10

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai PP, Perawat Wijayanti selalu melaksanakannya dengan kualitas terbaik. Beliau sering mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi diri. Beliau juga selalu membantu rekannya untuk belajar dengan memberikan bimbingan dan arahan yang baik.

4. Harmonis

Ketika rapat ataupun diskusi ruangan , Perawat Wijayanti selalu memberikan pendapat dan saran untuk pelayanan ruang bangsal yang lebih baik. Beiau selalu menghargai setiap pendapat apapun latar belakangnya, Beliau juga selalu peduli kepada rekan-rekannya sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

Dalam menghadapi permasalahan dalam pelayanan keperawatan perawat Wijayanti senantiasa melakukan musyawarah dengan kepala ruang dan teman sejawat untuk menghasilkan solusi.

Beliau sangat berdedikasi dalam menjalankan tugas dengan mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya sebagai bentuk pengabdian terhadap tugasnya, Beliau juga selalu menjaga baik nama ASN dan instansi dengan menjaga rahasia jabatan.

6. Adaptif

Perawat Wijayanti merupakan pribadi yang sangat adapatif terhadap perubahan. beliau cepat menyesuaikan diri dalam menghadapai kebijakan yang dikeluarkan oleh Instansi Rumah sakit.

Beliau juga selalu proaktif dalam mengikuti berbagai rapat koordinasi dan sosialisasi.

7. Kolaboratif

Dalam melakukan kegiatan di bidang pelayanan, Perawat Wijayanti senantiasa memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi untuk kemajuan rumah sakit. Beliau sangat terbuka dalam bekerjasama untuk ruang keperwatan lain yang membutuhkan bantuan tenaga SDM dalam menghasilkan pelayanan yang lebih baik.

(20)

11 BAB II

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI I. Identifikasi dan Deskripsi Isu

Isu strategis (kritikal) komtemporer merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambilan keputusan. Isu dapat berasal dari masyarakat, instansi maupun nasional (bangsa dan Negara).

Isu strategis berhubungan dengan masalah sumber daya yang berpotensi menimbulkan dampak negatif berupa ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan. Identifikasi isu dimulai dengan kepekaan dan kepedulian seseorang terhadap tuntuhan dan kondisi lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengkajian terhadap kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dengan yang nyata terjadi. Isu strategis akan menjadi suatu pokok bahasan yang akan selalu diperhatikan dalam menyususn setiap perencanaan pembangunan karena dengan berpedoman pada isu – isu strategis maka segala permasalahan yag mungkin terjadi di masa yang akan datang dapa diantisipasi sedini mungkin.

Dalam pelaksaannya RSUD RAA Tjokronegoro berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat selalu melakukan upaya perbaikan untuk mencapai keselarasan antara perencanaan dan capaian yang diperoleh. Berbagai hasil analisa, telaah dan kajian kebijakan dilakukan untuk membantu perumusan kebijakan pembangunan daerah yang tepat, terarah dan dapat dilaksanakan.

Identifikasi dan penetapan isu didapatkan berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis selama bertugas di Ruang Bangsal Gelatik- Kenari RSUD RAA Tjokronegoro. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Isu yang didapat kemuaian dideskripsikan secara rinci dengan didukung data yang ada di lingkungan kerja. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan Laporan Aktualisasi. Beberapa isu tersebut yakni :

(21)

12

Tabel II.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi Pendukung 1. Belum optimalnya

serah terima pasien antar antar perawat di Ruang Bangsal Gelatik-

Kenari RAA

Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

dalam pergantian shift

Sumber isu:

individu

Ruang lingkup:

tusi jabatan

- Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data yang saya peroleh dari buku operan jaga perawat RSUD RAA Tjokronegoro

- Tidak tersedianya buku operan jaga.

- Operan jaga yang dilakukan terkadang hanya antar petugas secara lisan, belum melibatkan seluruh petugas yang berjaga di shif tersebut, dan tidak bertatap langsung dengan pasien.

Dampak :

Belum adanya serah terima pasien secara efektif sehingga sering terjadi ketidaksambungan informasi mengenai rencana terapi dan kondisi pasien.

Penyebab :

Kurangnya kesadaran perawat dalam serah terima dengan baik

Masih banyak petugas yang telat datang saat serah terima berlangsung berlangsung

Kondisi yang di harapkan :

 Terdapat buku operan jaga

 Kepatuhan perawat agar melakukan obile kepasien saat operan jaga.

(22)

13

No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi

Pendukung 2. Kurangnya lengkapnya

pengisian rekam medis oleh petugas ruang bangsal gelatik-kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

Sumber isu: individu Ruang lingkup:

tusi jabatan

- Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data yang saya peroleh dari rekam medis pasien di IGD - Beberapa rekam medis tidak diisi dengan

lengkap, seperti tidak mengisi tanggal dan jam, nama dan paraf petugas, identitas dokter pemeriksa, lembar ESWL tidak di isi persift.

Dampak :

Pengisian rekam medis yang tidak lengkap akan berpengaruh kevalidan data, alat bukti dalam proses penegakkan hukum, data statistik kesehatan dan dasar pembiayaan pelayanan kesehatan.

Penyebab :

Kurang disiplinnya perawat dalam dokumentasi

Kondisi yang di harapkan :

 Meningkatnya

kedispilinan perawat dalam dokumentasi

3. Belum optimalnya kepatuhan petugas kesehatan di Ruang bangsal Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

- Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data indikator mutu nasional PPI tentang kepatuhan cuci tangan five moments dan 6 langkah

- Petugas kesehatan terkadang tidak menggunakan sarung tangan, sehingga tidak

Dalam indikator PPI kepatuhan Cuci Tangan Five Moment bulan januari- Maret 2022 sebesar 50%

(23)

14 dalam menerapkan cuci

tangan five moments dan 6 langkah

Sumber isu: individu Ruang lingkup:

tusi jabatan

melakukan cuci tangan cuci tangan sesuai dengan ketentuan five moments.

Dampak :

Rendahnya kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan akan meningkatkan kejadian infeksi nosokomial pada pasien di rumah sakit

Penyebab :

Menurunya kepatuhan Cuci Tangan dan five

moment Kondisi yang Di

harapkan :

 Meningkatnya

Kepatuhan Perawat akan cuci tangan dan five moment

(24)

15

No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi

Pendukung 4. Belum optimalnya perawat

dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro

Sumber isu: individu Ruang lingkup:

tusi jabatan

- Isu ini saya deskripsikan berdasarkan hasil temuan yang saya lakukan di bangsal Gelatik - Kenari.

- Lembar obat di tulis frekuensi pemberian, dosis, dan jam pemberian

- Saat pemberian obat hanya menanyakan nama pasiennya saja.

- Saat melakukan operan jaga form pemberian obat belum di operkan. Beberapa temuan tidak di cek kembali saat hand over.

- Belum adanya nama petugas yang memberikan obat dan ttd pasien yang menerima obat.

Dampak :

- Tidak ada pengecekan ulang saat hand over akan menyebabkan kesalahan pada data pemberian terapi.

- Tidak menjalankan prinsip 7 benar obat menyebabkan kesalahan dalam pemberian obat.

- menurunnya derajat kesehatan pasien

- Menurunya tingkat kepuasam pasien pada pelayanan Ruang bangsal Gelati-Kenari RSUD Tjokronegoro.

Kondisi yang di harapkan :

 Dengan adanya poster di harapkan mampu

(25)

16

- Berkurangnya Kepercayaan pasien terhadap pelayanan Ruang bangsal Gelati-Kenari RSUD Tjokronegoro.

Penyebab :

Kurang Optimalnya Pelaksanaan Prinsip 7 benar obat .

Tidak adanya Poster atau poster prinsip 7 benar obat

mengoptimalkan pelaksanaan 7 benar obat.

 Dengan Modifikasi lembar obat baru Di harapkan memberikan pelayanan yang lebih baik.

No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi

Pendukung

5. Belum optimalnya

pemantauan lamanya pemasangan infus pada pasien di ruang gelatik-kenari RSUD Tjokronegoro

Sumber isu: individu Ruang lingkup:

tusi jabatan

- Isu ini saya deskripsikan berdasarkan hasil indikator mutu nasional PPI RSUD Tjokronegoro - Petugas banyak yang belum melakukan

identifikasi tanggal pemasangan infus.

- Kurangnya pengamatan dalam pencegahan infeksi.

Dampak :

- Tidak ada penulisan tanggal pemasangan infus bisa menyebabkan tingginya angka kejadian infeksi (pelbitis ) pada pasien.

Angka Kejadian Plebitis target ≤ 1 %

(26)

17 Penyebab :

Kurang Kesadarannya perawat akan pentingnya pengecekan infus dan memberikan tanggal pemasangan infus.

Beban Kerja yang Tinggi

Kondisi yang di harapkan :

 Dengan memberikan tanggal pemasangan infus di harapkan angka phlebitis di ruangan mencapai target yang di harapkan.

(27)

18 B. Analisis Isu

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya yakni melakukan analissi isu untuk mendapatkan isu prioritas. Analisis isu menggynakan dua tahapan, yaitu analisis dengan menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) dan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Analisis isu digunakan untuk memastikan bahwa isu tersebut benar menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahan masalahnya.

Analisis APKL digunakan untuk melakukan penapisan isu dari 5 isu menjadi 3 isu. Adapun uraian dari kriteria APKL yaitu :

1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.

2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.

3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.

4. Kelayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.

Isu yang telah diidentifikasi kemudian diberikan skor berdasarkan kriteria skor dibawah ini

Tabel II.2 Skor Kriteria APKL

Skor Kriteria

Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan 1 Tidak

Aktual

Tidak

Problematik

Tidak

Kekhalayakan

Tidak Kelayakan 2 Kurang

Aktual

Kurang Problematik

Kurang

Kekhalayakan

Kurang Kelayakan 3 Cukup

Aktual

Cukup Problematik

Cukup

Kekhalayakan

Cukup Kelayakan 4 Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan 5 Sangat

Aktual

Sangat Problematik

Sangat

Kekhalayakan

Sangat Kelayakan

(28)

19

Tabel II.3 Analisis Isu Dengan Metode APKL

No. Isu Kriteria (SKOR) Jumlah Peringkat

A P K L

1. Belum optimalnya serah terima pasien antar antar perawat RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo dalam pergantian shift Sumber isu : individu Ruang Lingkup: tusi jabatan

5 4 3 3 16 V

2. Kurangnya lengkapnya pengisian rekam medis oleh petugas ruang bangsal gelatik-kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo Sumber isu : individu Ruang Lingkup : tusi jabatan

5 4 4 3 16 IV

3. Belum optimalnya kepatuhan petugas kesehatan di Ruang bangsal Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo dalam menerapkan cuci tangan five moments dan 6 langkah

Sumber isu : individu Ruang Lingkup : tusi jabatan

5 5 4 5 19 III

4. Belum optimalnya perawat

dalam melakukan

penerapan prinsip 7 benar

5 5 4 4 18 I

(29)

20 obat di Ruang Gelatik-

Kenari RSUD RAA Tjokronegoro

Sumber isu : individu Ruang Lingkup : tusi jabatan

5. Belum optimalnya pemantauan lamanya pemasangan infus pada pasien di ruang gelatik- kenari RSUD Tjokronegoro

Sumber isu : individu Ruang Lingkup : tusi jabatan

5 4 4 4 17 II

Berdasarkan analisa APKL diatas, maka didapatkan tiga isu yang memenuhi kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya perawat dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Bangsal Gelatik-Kenari RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo.

2. Belum optimalnya pemantauan lamanya pemasangan infus pada pasien di ruang gelatik-kenari RSUD Tjokronegoro.

3. Belum optimalnya kepatuhan perawat kesehatan di Ruang bangsal Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo dalam menerapkan cuci tangan five moments dan 6 langkah.

Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian menarik 3 isu yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan satu isu prioritas.

Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

Adapun analisis isu dengan menggunakan metode USG meliputi : 1. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan

ditindaklanjuti

(30)

21

2. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan

3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

Teknik USG menggunakan penilaian berdasarkan skala interval likert 1-5 seperi dibawah ini :

Tabel II.4 Skala Likert USG

Angka Keterangan

1 Sangat kecil

2 Kecil

3 Sedang

4 Besar

5 Sangat besar

Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan teknik USG, maka diperoleh hasil analisis sebagai berikut :

Tabel II.5 Analis Isu USG

No Isu U S G Jumlah Peringkat

1 Belum optimalnya pemantauan tanggal pemasangan infus pada pasien di ruang gelatik-kenari RSUD Tjokronegoro

Sumber isu : individu

Ruang Lingkup : tusi jabatan

5 4 4 13 II

2 Belum optimalnya kepatuhan petugas kesehatan di Ruang bangsal Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

dalam menerapkan cuci tangan five moments dan 6 langkah Sumber isu : individu

5 4 3 12 III

(31)

22 Ruang Lingkup : tusi jabatan 3 Belum optimalnya perawat dalam

melakukan penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Gelatik- Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Sumber isu : individu

Ruang Lingkup : tusi jabatan

5 5 5 13 I

Berdasarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah Belum optimalnya perawat dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro.

C. Analisis Penyebab Isu

Dari hasil analisis isu dengan menggunakan teknik USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah “Belum optimalnya perawat dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Gelatik- Kenari RSUD RAA Tjokronegoro. Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi.

Berdasar hasil analisis penyebab isu dengan menggunakan fishbone diagram, diperoleh penyebab prioritas yang perlu diselesaikan yaitu :

1. Man (Tenaga Kerja)

 Belum optimalnya petugas dalam melaksanakan pemberian obat ke pasien sesuai SOP

 Kurangnya kesadaran perawat dalam menerapkan pelaksanaan Prinsip 7 benar obat

2. Materials (Bahan)

 Belum adanya poster, membuat video digital edukasi mengenai Prinsip 7 benar obat

(32)

23

 Belum adanyan Lembar monitoring pemberian obat

 Lembar obat belum ada TTD petugas yang memberikan dan paraf pasien yang di berikan.

3. Method (Metode)

 Belum adanya sosialisasi SPO prinsip 7 benar obat di Ruangan.

4. Milleu (Lingkungan)

 Beban kerja yang terlalu tinggi.

(33)

24

Gambar II.1 Fisbone MATERIALS MAN

METHODS

Belum adanyan Lembar monitoring pemberian obat

Belum adanya poster dan Video Edukasi mengenai Prinsip 7 benar obat

Kurangnya kesadaran perawat dalam

menerapkan pelaksanaan Prinsip 7 benar obat

MILEU

Belum optimalnya

perawat dalam melakukan penerapan Prinsip 7 benar obat Belum tersedianya nama

petugas dan paraf pasien di lembar obat

Beban Kerja Terlalu Tinggi Belum maksimalnya

Media Edukasi prinsip 7 benar obat Belum adanya sosialisasi SPO prinsip 7 benar obat di Ruangan

Belum optimalnya Petugas dalam melaksanakan pemberian obat ke pasien Sesuai SPO

(34)

25 D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Apabila isu tidak diselesaikan maka akan berdampak kepada :

o Tidak ada pengecekan ulang saat hand over akan menyebabkan kesalahan pada data pemberian terapi.

o Tidak menjalankan prinsip 7 benar obat menyebabkan kesalahan dalam pemberian obat.

o Menurunnya derajat kesehatan pasien.

o Menurunya tingkat kepuasam pasien pada pelayanan Ruang bangsal Gelati-Kenari RSUD Tjokronegoro.

o Berkurangnya Kepercayaan pasien terhadap pelayanan Ruang bangsal Gelati-Kenari RSUD Tjokronegoro.

E. Gagasan Pemecahan Isu

Setelah melakukan identifikasi dan deskripsi isu, menganalisis isu dan penyebab isu serta menguraikan dampak apabila isu tidak dilesaikan maka diperoleh gagasan pemecahan isu, yaitu Meningkatkan pelaksanaan pemberian obat dengan prinsip 6 bner obat di Ruang Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Berikut ini merupakan 6 kegiatan dari gagasan pemecahan isu yang akan dilakukan :

1. Membuat Formulir pemberian obat.

2. Membuat Poster mengenai 7 benar obat.

3. Membuat Video Edukasi Prinsip 7 benar obat.

4. Membuat lembar monitoring pemberian obat ( 7 benar obat).

5. Mensosialisasikan SPO dalam pelaksaan pemberian obat.

6. Membuat Laporan Evaluasi Kepatuhan Perawat dalam pemberian obat dengan menerapkan prinsip 7 benar obat.

(35)

26

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

Identifikasi Isu: 1. Belum optimalnya perawat dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar obat.

2. Kurangnya pemahaman dan kepatuhan pasien dan pengunjung RS dalam melakukan protokol kesehatan pencegahan COVID 19

3. Kurangnya pemahaman dan kepatuhan pasien serta pengunjung RS dalam membedakan sampah medis dan nonmedis

Isu yang Di angkat : Belum optimalnya penerapan prinsip 7 benar obat di bangsal Ranap RSUD RAA Tjokronegoro

Penyebab Isu :1.Belum optimalnya petugas dalam melaksanakan pemberian obat ke pasien sesuai SOP

2. Kurang nya Media Edukasi mengenai 7 benar obat.

3. Kurang optimalnya pelaksanaan SOP dengan benar

4. Belum tersedianya nama petugas dan paraf pasien di lembar obat

5. Beban kerja yang terlalu tinggi

Judul : Optimalisasi pelaksanaan Pemberian Obat Dengan Prinsip 7 Benar Obat Oleh Petugas Di Bangsal Ranap Gelatik-KenariRsud Raa Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

(36)

27 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Membuat Draf Modifikasi

Formulir

pemberian obat

Tersedianya draf Modifikasi lembar formulir

pemberian obat (dispensing obat) yang baik dan benar

Keterkaitan

kegiatan dengan Agenda 3 :

Manajemen ASN Saya membuat Membuat Formulir pemberian obat dalam rangka meningkatkan pelayanan yang Professional

(fungsi dan Tugas) Smart ASN :

Membuat Formulir pemberian obat guna meningkatkan pelayanan

keamanan

Tersedianya draf Modifikasi lembar formulir

pemberian obat (dispensing obat) yang baik dan benar

memberikan kontribusi pada Visi Rumah Sakit Yaitu :

Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan berbudaya

Serta untuk mewujudkan

Tersedianya draf Modifikasi lembar formulir pemberian obat (dispensing obat) yang baik dan benar menguatkan nilai organisasi Rumah Sakit:

Inovatif,

Akuntabel dan Profesional

(37)

28 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

pemberian obat (digital safety)

terhadap misi no 1 yaitu :

Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas a. Melakukan

konsultasi dengan mentor

Tesedianya lembar konsultasi dari mentor yang sudah ditanda tangai ( berisi

saran dan

petunjuk)

Keterkaitan

dengan Agenda 2 : Berorientasi

Pelayanan

Saya dalam

berkonsultasi

bersikap ramah, cekatan, dan solutif.

Harmonis

Saya melakukan konsultasi dengan

(38)

29 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

mentor menghargai

apapun latar belakangnya

Akuntable

Saya dalam

melakukan kontrak waktu berusaha untuk dapat dipercaya dengan menepati janji konsultasi sesuai yang telah dikoordinasikan Kolaboratif

Saya berkerjasama yang baik dengan mentor agar

(39)

30 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

mendapatkan hasil yang baik.

b. Melakukan pembahasan draf lembar obat pada Bagian PKPO

Tersedianya lembar saran dan masukan dari bagian PKPO

Berorientasi Pelayanan

Saya dalam

berkordinasi

dengan bagian PKPO bersikap ramah.

Loyal

Saya berkomitmen agar pembahasan lembar obat bisa terlaksana dengan baik.

(40)

31 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Kompeten

Saya mendalami kemampuan dan menjalankan

tugas dengan baik Kolaboratif

Saya melakukan pembahasan

lembar obat berkerjasama dengan bagian PKPO untuk hasil yang di harapkan.

c. Mengumpulkan referensi untuk membuat formulir pemberian

Tersedianya referensi formulir pemberian obat (dispensing obat)

Adaptif

Saya terus

berinovasi mencari bahan referensi

(41)

32 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

obat yang baik dan

benar

yang lebih baik dan mudah di pahami Kompeten

Saya belajar mendalami

kemampuan dan menjalankan

tugas dengan baik Kolaboratif

Saya dalam

membuat formulir berkerjasama dengan mentor dan teman perawat dari RS lain untuk hasil yang maksimal

(42)

33 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

d. Mendesain Formulir pemberian obat

Tersedianya desain Formulir pemberian obat

Adaptif

Saya terus

berinovasi

mendesain formulir obat yang baik.

Kompeten

Saya mendesain lembar obat agar mencapai kinerja terbaik.

Kolaboratif

saya dalam

membuat desain bekerjsama

dengan mentor dan bagian PKPO agar sesuai dengan

(43)

34 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

lembar obat yang di garapkan.

e. Membuat /mencetak Formulir pemberian obat

Tersedianya Formulir

pemberian obat

Berorientasi pelayanan

Saya bertindak solutif dan cekatan dalam mencetak lembar obat agar dapat di gunakan.

Kompeten

Saya mencetak lembar obat yang telah di modifikasi untuk

menyelesaikan dan melaksanakan tugas dengan baik

(44)

35 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Adaptif

Saya melakukan inovasi dengan adanya modifikasi lembar obat yang telah di cetak.

Kolaboratif

Saya melakukan kerjasama dengan teman sejawat untuk nilai tambah 2. Membuat

poster

prinsip 7 benar obat

Adanya poster prinsip 7 benar obat

Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 : Manajemen ASN

Saya dalam

Adanya poster prinsip 7 benar obat memberikan kontribusi

terhadap

Visi Rumah Sakit Yaitu :

Adanya poster prinsip 7 benar obat

menguatkan nilai-nilai organisasi Rumah Sakit yaitu :

(45)

36 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

pembuatan poster untuk

memberikan informasi yang benar sesuai tugas saya selaku perawat dan tidak menyesatkan pihak lain yg membutuhkan informasi

(Kode etik dan perilaku ASN no 2)

Smart ASN:

Saya dalam

membuat poster menggunakan

Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan berbudaya

Serta untuk mewujudkan terhadap Misi no 2

yaitu :

Mengembangkan pelayanan

berbasis teknologi

Inovatif,

Akuntabel dan Profesional

(46)

37 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

media digital canva (digital sklills)

a. Membuat Desain Poster prinsip 7 benar obat.

Adanya Desain Poster prinsip 7 benar obat

Keterkaitan

dengan agenda II : Kompeten

Saya dalam

membuat desain poster berusaha memberikan

informasi yang benar tentang penerapan 7 benar

obat untuk

meningkatkan kompetensi diri

(47)

38 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Akuntabel

Saya mendesain poster dengan cermat dan bertanggung jawab

Adaptif

Saya terus

berinovasi

membuat desain poster yang menarik.

Kolaboratif

Saya bekerjasama dengan teman sejawat dalam membuat desain poster

(48)

39 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

b. Membuat poster prinsip 7 benar obat

Aadanya File poster

Edukasi

prinsip 7 benar obat

Kolaboratif

Saya bekerjasama dengan rekan untuk membuat poster yang menarik.

Kompeten Saya berusaha meningkatkan kompetensi diri dalam

pembuatan poster.

Akuntable

Saya mengevaluasi ulang konten di poster agar dapat dipertanggung jawabkan

(49)

40 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

kebenaran.

Adaptif

Saya terus

berinovasi mengembangkan kreativitas . c. Mencetak

poster prinsip 7 benar obat

Adanya Media poster prinsip 7 benar obat

Loyal

Saya dalam

membuat poster prinsip 7 benar obat sangat

berkomitmen untuk meningkatkan perbaikan

pelayanan pada masyarakat

terutama dalam layanan obat.

(50)

41 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Kolaboratif

Saya bekerjasama dengan percetakan untuk mencetak poster

Adaptif

Saya terus

berinovasi dan kreativitas dalam pembuatan poster Kompeten

Saya terus belajar agar hasil poster yang di dapatkan lebih baik.

(51)

42 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

3. Membuat video edukasi Prinsip 7 benar obat

Tersedianya video edukasi prinsip 7 benar obat

Keterkaitan

kegiatan dengan Agenda 3 :

Manajemen ASN:

Saya dalam

pembuatan video edukasi prinsip 7 benar obat untuk memberikan

informasi yang benar dan tidak menyesatkan.

(Kode Etik ASN dan perilaku ASN no 2)

Smart ASN:

Saya dalam

membuat video

Tersedianya video edukasi prinsip 7 benar obat memberikan kontribusi

terhadap Visi Rumah Sakit Yaitu :

Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan berbudaya

Serta untuk mewujudkan terhadap Misi no 2

yaitu :

Mengembangkan pelayanan

Tersedianya video edukasi prinsip 7 benar obat prinsip menguatkan nilai organisasi

Rumah sakit yaitu :

Inovatif,

Akuntabel dan Profesional

(52)

43 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

edukasi prinsip 7

benar obat

menggunakan media digital Capcut (digital sklills)

berbasis teknologi

a. Membuat alur sekenario pembuatan video 7 benar obat

Adanya alur / Sekenario video

edukasi 7 benar obat

Keterkaitan

dengan Agenda 2 : Akuntable

Saya sangat cermat dalam membuat video edukasi 7 benar obat.

Kolaboratif

Saya dalam

pembuatan desain/sekenario

(53)

44 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

video bekerjasama dengan teman sejawat

Adaptif

Saya terus

berinovasi dalam mencari desain yang baik

Kompeten

Saya dalam

pembuatan video 7

benar obat

berusaha memberikan kinerja terbaik.

b. Membuat video edukasi

Adanya File video

Akuntable

(54)

45 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

dan

Mengevaluasi ulang konten video Edukasi prinsip 7 benar obat

edukasi Saya bertanggung jawab dalam pembuatan Video edukasi 7 benar obat

Kompeten

Saya terus belajar agar mendapat hasil yang baik . Kolaborasi

Saya dalam pembuatan video bekerjasama dengan teman sejawat.

Loyal

Saya dalam

(55)

46 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

membuat video edukasi prinsip 7 benar obat sebagai

pengabdian saya sebagai CPNS.

c. Mengunggah video tentang penerapan pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat ke google drive dan menyebar luaskan ke teman sejawat melalui media chatting dan

Tersedianya link video tentang penerapan pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat dalam akun Google Drive

Adaptif

Saya mengunggah file video edukasi 7 benar obat melalui Google Drive sebagai antusias saya terhadap perubahan.

Kompeten

Saya dalam

mengunggah video sebagai bentuk

(56)

47 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

saat

sosialisasi.

menambah ilmu dan

mengembangkan kapabilitas.

Akuntabel Saya

menyebarluaskan video ke teman sejawat dengan teliti dan penuh tanggung jawab agar informasi yang ingin di sampaikan tepat sasaran.

4. Membuat Lembar Monitoring

kepatuhan

perawat mengenai

Adanya Lembar Monitoring

kepatuhan

mengenai prinsip 7 benar obat

Keterkaitan

kegiatan dengan Agenda 3 :

Adanya Lembar Monitoring

kepatuhan

mengenai prinsip 7 benar obat

Adanya Lembar Monitoring

kepatuhan

mengenai prinsip 7 benar obat

(57)

48 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

prinsip 7 benar obat.

Manajemen ASN

Saya dalam

pembuatan lembar monitoring di lakukan dengan cermat dan tidak bertentangan

dengan peraturan UU. ( Kode etik ASN dan perilaku ASN no 1)

Smart ASN:

Saya dalam

membuat lembar monitoring saya memanfaatkan media digital dalam mencari

referensinya (digital

memberikan kontribusi

terhadap Visi Rumah Sakit Yaitu :

Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan berbudaya

Serta untuk mewujudkan terhadap Misi no 2

yaitu :

Mengembangkan pelayanan

berbasis teknologi

menguatkan nilai organisasi rumah sakit yaitu :

Inovatif,

Akuntabel dan Profesional

(58)

49 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

sklills) a.Membuat desain

Lembar Monitoring kepatuhan

perawat menerapkan prinsip 7 benar obat. Bekerjasama dengan teman sejawat.

Adanya Desain lembar

Monitoring

prinsip 7 benar obat

Keterkaitan

dengan Agenda 2 : Akuntable

Saya dalam

pengumpulan data dan desain di lakukan dengan cermat dan tepat Harmonis

Saya dalam

pengumpulan

dokumen selaras dengan tujuan pelayanan

(59)

50 Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Kolaboratif

Saya dalam

membuat desain bekerjasama dengan rekan sejawat

Adaptif

Saya terus

berinovasi dalam mencari referensi pembuatan lembar monitoring

b. Membuat Lembar Monitoring prinsip 7 benar obat

Adanya lembar monitoring

pemberian obat

Berorientasi Pelayanan

Saya membuat lembar monitoring dengan komitmen

Gambar

Gambar  1.1  Foto  Gedung  Depan  RSUD  R.A.A  Tjokronegoro  Kabupaten Purworejo
Tabel I. 1. Nilai – Nilai Budaya Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro  Nilai 1                      SIGAP
Gambar 1.3  Wijayanti
Tabel II.1  Identifikasi  Isu
+7

Referensi

Dokumen terkait

This initial BI effort supported basic reporting about customer service and cost data to help the company understand “How was Norfolk Southern serving its customers?” and “What should