• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. bahwa untuk memenuhi amanat Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, telah ditetapkan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 42 Tahun 2011;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "a. bahwa untuk memenuhi amanat Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, telah ditetapkan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 42 Tahun 2011;"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan peningkatan pelayanan kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kegiatan perekonomian lainnya, serta pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya sebagaimana tercantum dalam Dokumen Lampiran Peraturan ini. Dengan berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan ini, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 42 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok dicabut dan dinyatakan tidak berlaku~. Dalam hal ini, MP3EI diberi mandat untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama internasional yang menjadi pintu gerbang konektivitas perekonomian nasional dan internasional.

Di bawah ini adalah grafik arus peti kemas internasional dan domestik yang terus meningkat di Pelabuhan Tanjung Priok dari tahun ke tahun. Di bawah ini adalah grafik komposisi arus peti kemas internasional dan domestik, serta aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, Pelabuhan Tanjung Priok juga perlu dikembangkan secepatnya karena throughput peti kemasnya diperkirakan akan terus meningkat seperti terlihat pada Gambar 1.4.

Kerangka dasar rencana pengembangan dan pengembangan pelabuhan ini direalisasikan dalam Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok yang baru. Berdasarkan ketiga pernyataan di atas, maka perlu segera dilakukan revisi Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok (PM 42 Tahun 2011).

Gambar 1.1 Grafik arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Gambar 1.1 Grafik arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kondisi Aktual Pelabuhan Tanjung Priok

Fasilitas ini beroperasi untuk melayani kegiatan bongkar muat peti kemas internasional dan antar pulau, didukung dengan peralatan modern, teknologi informasi yang canggih dan sistem manajemen terminal peti kemas. Fasilitas ini merupakan pengembangan dari fasilitas pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola dan dioperasikan bekerjasama dengan PT. Khusus peti kemas, jumlah TEUs yang ditangani Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2011 sebanyak 5,8 juta TEUs.

Pengelolaan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan oleh Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, PI. Pengelolaan fasilitas ini berada di bawah pengelolaan cabang Pelabuhan Tanjung Priok yang beroperasi khusus melayani kegiatan embarkasi dan debarkasi penumpang kapal. Pelabuhan Tanjung Priok saat ini mempunyai luas perairan sekitar 424 Ha (termasuk kawasan pelabuhan dan air terjun) dan luas daratan kurang lebih 640 Ha.

Desain konfigurasi saluran, cekungan dan pemecah gelombang Pelabuhan Tanjung Priok dapat dilihat pada Tabel.3 sampai dengan Tabel.4, serta Gambar 11.5. JUDUL PENDEK PROIIIINSlllKI JAKARTA: PETAEK8ISTING.

Gambar 11.3 Persentase volume pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok 2011.
Gambar 11.3 Persentase volume pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok 2011.

REI.. KERETA API

Fasilitas tambatan (dermaga) yang dimiliki Pelabuhan Tanjung Priok secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok seperti terlihat pada Tabel 6. Pintu masuk dan keluar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok hanya mempunyai satu pintu masuk yaitu yang berada di sebelah barat (kedalaman saluran -14 m LWS) digunakan untuk kapal niaga. Terdapat 8 pintu masuk dan keluar di Pelabuhan Tanjung Priok yang melayani terminal konvensional, terminal peti kemas dan terminal mobil seperti terlihat pada Gambar 11.6.

Lalu lintas pelabuhan Tanjung Priok terdiri atas kunjungan kapal, arus barang (yang termasuk dalam kategori ini adalah arus peti kemas) dan arus penumpang. Kunjungan kapal ke pelabuhan Tanjung Priok dalam statistik pelabuhan terbagi menjadi 3 (tiga) jenis pelayaran, yaitu pelayaran internasional, pelayaran dalam negeri (domestik) dan kapal negara/tamu. Kunjungan kapal berdasarkan jenis angkutan di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 disajikan pada Tabel 9.

Arus kargo di Pelabuhan Tanjung Priok dalam ton selama periode 2007-2011 tumbuh rata-rata 6,14% per tahun. Sedangkan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dari tahun 2007 hingga tahun 2011 seperti terlihat pada Tabel 12 dan Gambar 11.9.

Gambar 11.7 Grafik arus barang berdasarkan jenis perdagangan internasional dan domestik (Ton).
Gambar 11.7 Grafik arus barang berdasarkan jenis perdagangan internasional dan domestik (Ton).

34;. TPK KOJA

Dalam perkembangannya seiring dengan peningkatan kapasitas dan kebutuhan, Pelabuhan Tanjung Priok memiliki DLKR (Wilayah Lingkungan Kerja) yang meliputi Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.

Proyeksi Trafik

Perkiraan data arus peti kemas pada tabel di atas dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 11I.2 di bawah ini. Prakiraan dari Tim Studi JICA digunakan untuk arus kargo umum. Berdasarkan hasil perkiraan volume kargo umum jangka pendek (2011), hasil perkiraan arus barang dalam kantong dan curah kering untuk jangka pendek (2011), menengah (2020) dan panjang (2030) disajikan pada tabel dan gambar berikut.

Keberadaan beberapa perusahaan manufaktur mobil di pedalaman Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu faktor yang mendorong arus bongkar muat/ekspor dan impor kendaraan melalui Pelabuhan Tanjung Priok meningkat secara signifikan. Perkembangan arus penumpang di pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, bahkan bisa dikatakan 10 tahun terakhir. Dengan keunggulannya yang cepat dan nyaman, tentunya bagi penumpang yang mempunyai tujuan perkotaan yang sama dengan pelabuhan yang dilalui lalu lintas laut penumpang, maka penurunan jumlah penumpang tidak dapat dihindari.

Namun beberapa pelabuhan yang dilayani angkutan laut belum tentu terhubung dengan pelayanan angkutan udara langsung sehingga angkutan laut masih dapat memenuhi segmen permintaan tertentu. Dengan demikian, perkiraan jumlah angkutan penumpang melalui laut masih ada, meskipun jumlahnya relatif rendah. Peningkatan aktivitas bongkar muat/impor kendaraan yang signifikan ini mengakibatkan kebutuhan akan fasilitas terminal yang khusus diperuntukkan bagi pelayanan bongkar muat/ekspor kendaraan (car terminal) menjadi semakin mendesak.

Proyeksi arus penumpang dibuat dengan mempertimbangkan hasil kajian yang disusun oleh Tim Studi JICA, dimana volume penumpang diperkirakan akan terus mengalami penurunan.

Gambar 11I.2 Perkiraan arus petikemas. Hasil perkiraan arus curah cair untuk CPO dan Petroleum Product yang didapatkan jangka pendek 2011, menengah 2020, dan panjang 2030 disajikan pada Tabellll.4, Gambar 11I.3,Tabellll.5 dan Gambar 11I.4sebagai berikut :
Gambar 11I.2 Perkiraan arus petikemas. Hasil perkiraan arus curah cair untuk CPO dan Petroleum Product yang didapatkan jangka pendek 2011, menengah 2020, dan panjang 2030 disajikan pada Tabellll.4, Gambar 11I.3,Tabellll.5 dan Gambar 11I.4sebagai berikut :

Rencanalnduk Pelabuhan

4 Balat Pos1 Stesen 51 Pembinaan 5 Pembinaan Jalan 6 Pembinaan Bangunan Pejabat Kesihatan 7 Pembinaan Pintu Masuk/Keluar KE 1. Rancangan Aktiviti Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok dalam Jadual IV.1 di atas adalah aktiviti yang akan dijalankan di setiap kawasan pembesaran dalam jangka masa pendek. dan gambarnya anda boleh lihat tugasan dalam Rajah IV.1 hingga Rajah IV.6.

TERMINAL CURAH K£RING

REL KERETA API

TANJUNG PRLAK TELAH RENCANA INOUK. 1. T[RlottNal ),JUlTl TUJUAN OOt.lESTIK 2. TERT.LINAL ),IULTI TUJUAN INTERNASIONAL r-- i 3.

DAM CITRA

Tahap jangka pendek Terminal Kalibar Utara meliputi pembangunan terminal peti kemas yang terdiri dari dermaga peti kemas sepanjang 900 m dengan kedalaman kolam -16 m LWS dan dapat diperluas hingga kedalaman -20 m LWS, termasuk penanganannya. wadah peralatan. Dalam jangka menengah, Terminal Kalibar Utara akan dibangun dengan terminal peti kemas, terminal curah cair, dan tempat penyimpanan. Terminal peti kemas terdiri dari dermaga peti kemas sepanjang 800 m dengan kedalaman kolam -18 m LWS dan dapat diperluas hingga kedalaman -20 m LWS, dengan luas 48 Ha.

Terminal Curah Cair terdiri dari dermaga sepanjang 800 m dengan kedalaman kolam -20 m LWS dan luas 24 Ha. Dalam jangka panjang, Terminal Kalibar Utara dibangun dari Terminal Peti Kemas dan Terminal Curah Kairo. Terminal Peti Kemas terdiri dari dermaga peti kemas sepanjang 800 m pada kedalaman -20 m LWS. Daratan dan perairan Pelabuhan Tanjung Priok meliputi seluruh wilayah dan ruang untuk melaksanakan kegiatan utama pelabuhan yang dimanfaatkan langsung bersama-sama dengan wilayah sekitarnya sebagai penunjang.

Pengelolaan darat dan perairan Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan untuk memfasilitasi dan meningkatkan keselamatan transportasi laut di sekitar wilayah kerja dan wilayah kepentingan pelabuhan. Selain itu, rencana pengembangan kawasan yang dibutuhkan kapal untuk kegiatan berlabuh telah disusun sesuai dengan standar dan persyaratan transportasi. Dengan adanya peta ini diharapkan kegiatan tambatan, bongkar muat, kegiatan darurat, karantina, pemeliharaan dan perbaikan kapal dapat dilaksanakan sesuai prosedur sehingga kegiatan bongkar muat dapat dipercepat dan keselamatan pengangkutan. akan terjamin.

Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai beberapa terminal yaitu Terminal Kalibar Utara, Terminal Cilamaya, Terminal Marunda, Terminal Marunda Center, Terminal Tarumanegara dan Terminal LNG FSRU. Terminal Cilamaya yang terdiri dari 3 (tiga) fasa yaitu Jangka Pendek AI•• Pelayanan Jangka Panjang .1., 1m) A LUISperalran = La. Sedangkan untuk terminal lainnya, kebutuhan fasilitas yang dirancang rata-rata 1m) Kadalam.n rata-rata pa, k .pal. berdasarkan luapan dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Tabel IV.3 memperlihatkan mengenai pemetaan dari kebutuhan luas area perairan pelabuhan, menggambarkan pembagian luas area perairan sesuai dengan jenis kapal atau peruntukannya
Tabel IV.3 memperlihatkan mengenai pemetaan dari kebutuhan luas area perairan pelabuhan, menggambarkan pembagian luas area perairan sesuai dengan jenis kapal atau peruntukannya

Pokok Kajian Terhadap Lingkungan

Dari nilai batas 0,02 ppm, parameter gas ini masih berada di bawah baku mutu di setiap stasiun pemantauan dan berada pada kisaran 0,003 ppm. Tingginya kadar debu di udara di Pelabuhan Tanjung Priok umumnya disebabkan oleh debu yang beterbangan dari jalan atau ladang yang dilalui kendaraan. Untuk mengurangi kadar debu tersebut, 1 (satu) unit penyapu jalan (Road Sweeper') telah beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok sejak awal tahun 2011.

Selain efek penggunaan Road Sweeper, penurunan kadar debu juga diharapkan karena hampir seluruh jalan dan lapangan di Pelabuhan Tanjung Priok telah diperkuat dengan konstruksi beton. Pengukuran kualitas air laut Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan di 12 stasiun pengamatan di perairan pelabuhan dan sekitar seperti terlihat pada Gambar V.2. Nilai total padatan tersuspensi tertinggi di perairan Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 108mgl1 pada tahun 2011.

Dari grafik hasil pengamatan konsentrasi amoniak di perairan Pelabuhan Tanjung Priok terlihat nilai konsentrasi lemak mengalami penurunan yang cukup tajam pada tahun 2011 di seluruh stasiun pengamatan. Berdasarkan data hasil pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan secara berkala di Pelabuhan Tanjung Priok serta pengamatan langsung di lapangan, dapat diuraikan sebagai berikut. 51/MENLH/2004 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, secara umum kualitas air di Pelabuhan Tanjung Priok masih memadai.

Hal ini diduga disebabkan oleh proses penguraian sampah organik yang masuk ke perairan Pelabuhan Tanjung Priok melalui beberapa sungai yaitu: Sungai Kali Japat, Kali Kresek dan Kali Lagoa. Limbah padat dan limbah cair dari kapal yang sedang berlabuh atau berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok harus mengantarkan limbah tersebut ke fasilitas penerimaan. Secara umum kualitas udara ambien di Pelabuhan Tanjung Priok masih memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional.

Pengoperasian mobil ini sesuai dengan program penataan pelabuhan Tanjung Priok yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dengan program betonisasi jalan dan lapangan. Pelabuhan Tanjung Priok memberikan dampak langsung yang signifikan terhadap masyarakat sekitar dan pertumbuhan perekonomian di Provinsi OKI Jakarta dan nasional. Dengan meningkatnya arus barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok, jumlah kendaraan pun meningkat cukup tajam.

Gambar V.4 Hasil pengukuran CO.
Gambar V.4 Hasil pengukuran CO.

Penutup

MANGINDAAN

Gambar

Gambar 1.1 Grafik arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Gambar 1.5 Simulasi luas lahan tersedia dan kebutuhan luas lahan penumpukan mobil tahun 2012 s.d 2030.
Tabel 11.1dan Gambar 11.1memperlihatkan pertumbuhan arus kapal dalam unit pada tahun 2007-20 11
Gambar 11.3 Persentase volume pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok 2011.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Editorial www.thelancet.com/public-health Vol 2 May 2017 e202 See Articles page e214 For House of Lords report see http://www.parliament.uk/ business/committees/

Pelabuhan Indonesia ll Cabang Tanjung Priok Serta Tinjauanya Dari Sudut Pandang Islam 99 halaman + XClX halaman + 15 tabel + 2 halaman + 5 lampiran Penelitian ini dilakukan dengan