PERNYATAAN
PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (APU PPT)
Sesuai dengan regulasi UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang No. 8 Tahun 2010, UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme No. 9 Tahun 2013, ketentuan POJK No. 12/POJK.01/2017 dan SEOJK No.
32/SEOJK.03/2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Sektor Jasa Keuangan, serta peraturan PPATK.
Manajemen PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank) berkomitmen penuh untuk senatiasa melaksanakan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yang telah diatur dalam Undang Undang No. 8 tahun 2010 maupun ketentuan lainnya. Bank telah memiliki dan menerapkan Program APU PPT yang ditetapkan dan diawasi secara aktif oleh Dewan Direksi dan Komisaris Bank, yang meliputi:
1. Persetujuan atas kebijakan dan prosedur APU PPT berbasis risiko sesuai dengan komplesitas usaha Bank yang mencakup ketentuan terkait:
a. Customer Due Diligence (CDD) dalam rangka identifikasi Nasabah dan Pengkinian Data CDD Nasabah, termasuk metode klasifikasi penentuan risiko nasabah, cabang dan unit bisnis terhadap potensi pencucian uang dan pendanaan terorisme, indentifikasi Beneficial Owner, Individual Ultimate Beneficial Owner (IUBO) dan penyaringan data nasabah terhadap database Anti Money Laundering Watch list (AML Screening).
b. Pemantauan dan analisa secara berkesinambungan untuk mengindentifikasi kesesuaian antara transaksi nasabah dengna profil CDD nasbaah, termasuk penutupan hubungan usaha dan penolakan transaksi dalam rangka penerapan APu PPT.
c. Identifikasi dan penilaian risiko terjadi Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme terkait produk, layanan, aktivitas maupun adanya jaringan distribusi channel baru yang berlaku di seluruh Bisnis unit, Kustodian,Bank sebagai penjual.
d. Seluruh produk dan layanan, aktivitas maupun adanya jaringan distribusi channel baru direview terlebih dulu oleh Sub Direktorat AML sebelum diimplementasikan untuk memastikan kepatuhan terhadap penerapan program Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.
e. Identifikasi dan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM), Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Transaksi Keuangan Luar Negeri (LTKL) dan Sistem Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT) ke PPATK.
f. Prosedur penyaringan karyawan baru dan pemantauan transaksi karyawan sebagai bagian dari penerapan Know Your Employee (KYE).
g. Penatausahaan dokumen CDD dan dokumen lainnya terkait APU PPT minimal 7 (tujuh) tahun sejak berakhirnya hubungan usaha dengan Nasabah.
2. Pembetukan tim Anti Money Laundering Kantor Pusat yang bertanggung jawab atas penerapan program APU PPT.
Dalam menjalankan fungsinya, tim AML Kantor pusat melapor dan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, melalui Satuan Kerja Kepatuhan. Saat ini AML Kantor Pusat terdiri dari karyawan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman perbankan yang memadai mengenai penilaian dan mitigasi risiko terkait penerapan program APU PPT. Mengingat skala Bank yang besar, maka di setiap cabang Bank dan unit bisnis dibentuk tim AML Lokal sebagai perpanjangan tangan AML Kantor pusat untuk memastikan implementasi ketentuan APU PPT.
3. Penerapan Sistem Informasi Managemen dalam rangka penerapan APU PPT Untuk keperluan pemantauan profil dan transaksi nasabah, Bank telah memiliki sistem aplikasi yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah, termasuk identifikasi transaksi keuangan mencurigakan. Saat ini aplikasi ini telah mampu untuk melakukan pemantauan secara menyeluruh terhadap semua transaksi nasabah yang ada di Bank termasuk produk kartu kredit, wealth management dan custody. Aplikasi ini dilengkapi dengan parameter dan threshold yang secara berkesinambungan dilakukan pengembangan sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang dan pendanaan terorisme.
4. Kewajiban pelaksanaan Training APU PPT kepada karyawan
Bank mengharuskan semua karyawan untuk mengambil tindakan yang diperlukan mencegah Bank dari ekploitasi tindak pidana Pencucian Uang dan Pendanaan terorisme. Training APU PPT bersifat mandatory yang wajib diikuti oleh semua karyawan baru dan lama secara berkala. Metode training dilakukan menggunakan metode interaktif dengan materi yang disesuaikan dengan jenis peserta training. Selain itu khusus terhadap karyawan AML Kantor Pusat diberikan kesempatan untuk mengikuti training dan Sertifikasi APU PPT baik di dalam maupun di luar negeri untuk mengingkatkan kemampuan dalam melakukan analisa dan mitigasi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.
5. Penilaian Risiko APU dan PPT
Bank telah mengembangkan metode pendekatan berbasis risiko (risk based approach) guna melakukan pengukuran risiko APU dan PPT di tingkat nasabah (customer risk rating) maupun secara bank-wide (bank AML risk rating):
a. Customer AML Risk Rating (CRR), adalah pengukuran risiko APU dan PPT yang melekat pada masing-masing nasabah dengan menggunakan indikator-indikator yang antara lain mencakup identitas/profil Nasabah, faktor geografis/negara maupun kegiatan usaha nasabah.
b. Bank AML Risk Rating (BARR), adalah pengukuran Risiko APU dan PPT secara Bank Wide yang ditetapkan melalui beberapa tahapan antara lain penetapan indikator-indikator yang bersifat inherent maupun tingkat pengendalian risiko dan kontrol APU dan PPT pada cabang/unit bisnis yang bersangkutan serta hasil validasi secara berkala oleh Sub Direktorat AML.
6. Pelaporan ke Regulator terkait dalam rangka implementasi APU PPT
Pelaporan ke PPATK dan OJK dalam rangka implementasi APU PPT dilakukan oleh AML Kantor Pusat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk penyedian data nasabah ke aparat penegak hukum.
7. Pengendalian Intern untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas dari program APU PPT
Untuk memastikan bahwa penerapan program APU PPT sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan, maka diterapkan prosedur self-assessment pada unit bisnis dan cabang yang kemudian dilakukan validasi oleh AML Kantor Pusat sebelum dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan. Selain itu, secara berkesinambungan audit terhadap implementasi progam APU PPT dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Interen.
8. Pengawasan dewan komisaris atas penerapan program APU PPT
Dalam rangka melaksanakan pengawasan, dan prosedur pengelolaan dan mitigasi risiko Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, maka Direksi dan Dewan Komisaris turut serta memberikan persetujuan kebijakan APU dan PPT serta melakukan evaluasi pelaksanaan program APU dan PPT secara terus menerus. Laporan penerapan fungsi kepatuhan dan penerapan APU dan PPT program disampaikan secara rutin bulanan kepada Komite Audit , Direksi dan hal-hal terkait aspek kepatuhan juga disampaikan melalui Komite Tingkat Direksi (seperti: Komite Manajemen Risiko, Komite Pengembangan Bisnis/BDC, Komite Risiko Operasional/ORC).
Selain hal diatas, PT Bank CIMB Niaga Tbk telah berkomitmen untuk mengambil bagian dalam kepatuhan dan ketentuan FATCA & CRS dan telah mendaftarkan kepesertaan FATCA di IRS dengan nomor GIIN 03K4KB.99999.SL.360.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program APU PPT Bank, silahkan menghubungi [email protected]