• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MENJALANKAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS KALIBAGOR - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MENJALANKAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS KALIBAGOR - repository perpustakaan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

10

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan 1. Pengertian

Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2010).

2. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a) Cara tradisional

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum di temukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian.

(2)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 b) Cara coba-salah (Trial and error)

Cara coba-coba dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, apabila kemungkinan tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan yang kedua ini gagal maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga dan apabila kemungkinan ketiga gagal dapat dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya.

c) Cara kekuasaan / otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan. Misalnya kebanyakan orang masih melestrasikan tradisi / kebiasaan warisan leluhur seperti selapanan.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi.

Hal ini dilakukan dengan cara melakukan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu, dan diterapkan untuk memecahkan masalah pada saat sekarang.

e) Melalui jalan pikiran

Dengan cara induksi dan deduksi Induksi yaitu apabila proses pembuatan keputusan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum. Dedukasi apabila pembuatan kesimpulan dari pernyataan- pernyataan umum kepada yang khusus.

(3)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 f) Cara Modern.

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metodologi penelitian atau metode penelitian ilmiah.

3. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :

a) Tahu (Know)

Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obejek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

c) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi disini dapat dirartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d) Analisis (Analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

(4)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 objek dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e) Sintesis (Shynthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria atau objek. Penilaian ituberdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang telah ada.

4. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut (Nursalam, 2008), Pengetahuan seseorang akan dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

a) Baik: hasil persentase antara 76-100%

b) Cukup: hasil persentase antara 56-75 % c) Kurang: hasil persentase kurang dari <56%

5. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Nasution (2007) pengetahuan dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

(5)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 a) Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan maka akan lebih mudah menerima hal- hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal – hal baru tersebut.

b) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan memberikan pengetahuan yang lebih jelas.

c) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkatan pengetahuan seseorang karena informasi – informasi baru akan disaring kira – kira susuai atau tidak dengan budaya yang dianut.

d) Pengalaman

Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya pendidikan pendidikan yang lebih tinggi pengalamannya akan lebih luas dan umur yang semakin banyak pengalamannya juga akan semakin banyak.

e) Sosial ekonomi

Tingkat seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

B. Dukungan Keluarga 1. Pengertian

Menurut Setiawati (2008) keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dua orang ataulebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari ayah, ibu,adik, kakak, kakek dan nenek.Dukungan keluarga

(6)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya.Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2010).

2. Jenis Dukungan Keluarga

Caplan (1964) dan Friedman (2010) menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa jenis dukungan yaitu:

a) Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi. Keluarga juga merupakan penyebar informasi yang dapat diwujudkan berupa pemberian dukungan semangat, pengawasan terhadap pola ADL.

b) Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.

Keluarga memberikan dukungan berupa penelitian yang tercermin dalam

(7)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 memberikan support, penghargaan dan perhatian pada pasien diabetes melitus untuk dapat mandiri dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

c) Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Dukungan ini bersifat nyata nyata yang berbentuk material bertujuan untuk meringankan beban bagi pasien diabetes melitus dan mendukung pasien diabetes melitus untuk dapat mandiri dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Dukungan instrumental ini dapat berupa uang, alat-alat dan waktu luang.

d) Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.

Dukungan ini berupa bentuk bagaimana keluarga memberikan ungkapan empati, kepedulian, perhatian pada pasien diabetes melitus untuk dapat mandiri dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

(8)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 3. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (2010) fungsi keluarga meliputi:

a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.

b. Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat berlatih anak untuk kehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan dan pemeliharan kesehatan adalah fungsi untuk mempertahankan keaadan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.

C. Motivasi Diri

Motivasi diri merupakan dorongan, baik dari dalam maupun dari luar diri sesorang untuk menggerakkan dan mendorong sikap serta perubahan perilakunya. Berdasarkan penelitian Hendro (2010), faktor psikososial paling

(9)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 berpengaruh signifikan terhadap pola makan penderia DM tipe 2 adalah faktor motivasi diri, karena keinginan (morivasi) kuat untuk sembuh dapat menjadi stimulant bagi penderita DM untuk mengikuti anjuran tenaga kesehatan dalam proses pengobatan (Lestari, 2012)

Menurut Hendro (2010), motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a) Motivasi Instrinsik

Motivasi daya penggerak yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dariluar,Karena didalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu

b) Motivasi Ekstrinsik

Dorongan yang menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu Kebutuhan – kebutuhan yang harus di penuhi.

D. Konsep Kepatuhan Diet 1. Pengertian kepatuhan Diet

Menurut Sarafino (1990) kepatuhan (Compliance) adalah tingkat ketaatan pasien dalam melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau petugas kesehatan yang lain. Lutfey dan Wishner (1999), mengemukakan konsep kepatuhan (Compliance) dalam konteks medis adalah tingkatan yang menunjukkan perilaku pasien dalam mentaati dan mengikuti prosedur atau saran dari ahli medis.

(10)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 Kaplan (1997) mengartikan bahwa kepatuhan (Compliance) atau ketaatan (Adherence) adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis yang diberikan oleh dokter yang mengobatinya (Safitri, 2013).

Kepatuhan diet penderita DM Tipe 2 sebagai bentuk perilaku kesehatan merupakan ketaatan keaktifan penderita DM tipe 2 terhadap aturan makan yang diberikan (Tera, 2011)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan

Menurut Smet (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah :

a. Faktor komunikasi

Berbagai komunikasi antara seseorang dengan keluarganya dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan, misalnya dengan komunikasi yang lancar maka seseorang akan patuh dalam menjalani pengobatan.

b. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan akan menentukan seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Seseorang yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi akan patuh dalam menjalankan pengobatan.

c. Fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan sarana penting dimana dalam memberikan penyuluhan terhadap penderita diharapkan penderita menerima penjelasan dari tenagakesehatan yang meliputi : jumlah tenaga kesehatan, gedung serba guna untuk penyuluhan dan lain-lain (Asni, 2012)

(11)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 3. Cara Mengukur Kepatuhan

Pengukuran kepatuhan dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu dengan cara mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur indikator-indikator yang telah dipilih. Indikator tersebut sangat diperlukan sebagai ukuran tidak langsung mengenai standar dan penyimpangan yang diukur melalui sejumlah tolak ukur atau ambang batas yang digunakan oleh organisasi merupakan petunjuk derajat kepatuhan terhadap standar tersebut. Jadi, suatu indikator merupakan suatu variabel (karakteristik) terukur yang dapat digunakan untuk menentukan derajat kepatuhan terhadap standar atau pencapaian tujuan mutu. Disamping itu indikator juga memiliki karakteristik yang sama dengan standar, misalnya karakteristik itu harus reliabel, valid, jelas, mudah diterapkan, sesuai dengan kenyataan dan juga dapat diukur (Al-Assaf 2003).

4. Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe II

Pengaturan makan (diet) merupakan kunci pengendalian diabetes mellitus, khususnya yang tergolong NIDDM yang harus diupayakan seterusnya. Dalam menyusun pengaturan makan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

a. Kebutuhan kalori

Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. Komposisi energi adalah 60 – 70 % darikarbohidrat, 10 – 15 % dari protein dan 20 – 25 % dari lemak. Ada beberapa cara untuk

(12)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan penderita diabetes mellitus.

Diantaranya adalah dengan memperhitungkan berdasar kebutuhan kalori basal yang besarnya 25 – 30 kalori / kg BB ideal, ditambah atau dikurangi tergantung dari beberapa faktor yaitu :

b. Jenis kelamin

Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil dari pada pria, untuk itu dapat dipakai angka 25 kal / kg BB untuk wanita dan angka 30 kal / kg BB untuk pria.

c. Umur

Penurunan kebutuhan kalori diatas 40 tahun harus dikurangi 5 % untuk tiap dekade antara 40 – 59 tahun, sedangkan antara 60 – 69 tahun dikurangi 10

% dan diatas 70 tahun dikurangi 20 %.

d. Aktifitas fisik

Jenis aktifitas yang berbeda membutuhkan kalori yang berbeda pula.

e. Kehamilan atau laktasi

Pada permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori / hari dan pada trimester 2 dan 3 diperlukan tambahan 350 kalori / hari.Pada waktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak 550 kalori / hari.

f. Adanya komplikasi

Infeksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memerlukan tambahan kalori sebesar 13 % untuk tiap kenaikan 1 derajat celcius.

(13)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 g. Berat badan

Bila kegemukan atau terlalu kurus, dikurangi atau ditambah sekitar 20 – 30 % tergantung kepada tingkat kegemukan atau kekurusan.

5. Pola diet

Menurut Vitahealth ( 2007 ) pola diet pada pasien diabetes mellitus yaitu:

a. Kurang energi

Jumlah energi disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

b. Kurangi lemak

Makanan lemak tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dan membuat kerja insulin menjadi tidak efisien. Menurut ADA atau EASD bahwa asupan makanan lemak jangan lebih dari 30 % dan kolesterol kurang dari 300 mg/hari.

c. Karbohidrat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes mellitus makin meningkat sesuai dengan cara hidup modern yang memicu cara hidup kebarat – baratan yaitu dengan meningkatnya refined carbohydrate terutama dikota besar, karbohidrat jenis itu terdapat pada bakeri seperti cake, roti halus cepat sekali diserap dan akan meningkatkan

(14)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 kadar glukosa darah. Dengan diet tinggi karbohidrat dan tinggi serat kadar kolesterol dan trigliserida akan menjadi baik.

d. Pemanis

Makanan yang manis dan bahan tidak seluruhnya dari gula pasir atau gula buah yang sederhana, kombinasinya dengan protein,lemak dan karbohidrat dapat memperlambat penyerapan gula sederhana.

e. Serat

Menurut ADA pasien diabetes mellitus untuk konsumsi seratnya 30–40 gr/hari dan serat pada diabetes mellitus lebih banyak berasal dari sayur – sayuran yang mengandung lebih banyak serat tak larut dibanding serat yang berasal dari buah – buahan (Ilyas, 2007).

D. Konsep Diabetes Melitus 1. Pengertian

Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan horminal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Arif, 2009) Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metebolik kronis yang tidak dapat sembuh tetapi dapat di control yang di karakteristikkan dengan hiperglikemia karna difisiensi insulin atau ketidak adekuatan penggunaan insulin (Firman, 2010) Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindrom yang terjadi karena gangguan metabolisme

(15)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 karbohidrat, protein dan lemak serta terjadinya komplikasi akut dan kronis (Tara, 2008)

2. Klasifikasi

Terdapat beberapa macam diabetes yang penggolongannya bermanfaat dalam pengelolaannya, yaitu:

a. Diabetes yang tergantung insulin: biasanya pada usia muda, dimana di dalam tubuhnya tidak ada insulin

b. Diabetes yang tidak tergantung insulin: timbul pada usia dewasa.

Kaddar insulin dalam tubuh normal atau tinggi tetapi tidak bekerja efektif

c. Diabetes pada kehamilan (gestasional)

d. Diabetes Tipe lain yaitu DM yang disebabkan obat-obatan (Tara, 2008)

3. Etiologi

Berikut ini beberapa penyebab diabetes melitus:

a. Diabetes melitus merupakan peyakit degeneratif yang disebabkan perubahan gaya hidup tidak sehat, lingkungan dan gaya hidup

b. Pola makan yang berubah ke arah makanan cepat saji (instan) yang memiliki lemak tinggi dibandingkan makanan alamiah

c. Perokok

d. Ada riwayat keluarga yang terkena diabetes melitus

(16)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 e. Stres menghadapi hidup dan persoalan lain

f. Kegemukan

g. Kerusakan kelenjer pankreas. Pankreas tidak lagi memproduksi hormon insulin atau sedikit memproduksi hormon tersebut (Mistra, 2012)

4. Patofisiologi

Pada diabetes mellitus terjadi defesiensi insulin yang disebabkan karena hancurnya sel – sel beta pankreas karena proses outoimun.

Disamping itu glukosa yang berasal dari makanan tidak bisa disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah yang menimbulkan hiperglikemi. Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tiak dapat mengabsobsi semua sisa glukosa yang akhirnya dikeluarkan bersama urine (glukosaria). Ketika glukosa yang berlebih di eksresikan kedalamurine, ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebih, keadaan ini disebut diuresis osmotik. Defesiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan simpanan kalori yang menimbulkan kelelahan, kegagalan pemecahan lemak dan protein meningkatkan pembentukan badan keton, merupakan produksi, disamping pemecahan lemak oleh badan keton merupakan asam yang mengganggu keseimbagan asam basa tubuh apabila jumlahnya berlebihan.

(17)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 Ketoasidosis diabetic menimbulkan tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, napas bau aseton. Bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma, bagkan kematian.

Pada DM tipe II masalah yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin, dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Jika sel – sel beta tidak mampu mengimbangi permintaan kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi DM tipeII.

Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin merupakan cirri khas akibat DM ipe II, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu ketoasidosis diabetika tadakterjadi pada DM tipe II, paling sering terjadi pada usia > 30 tahun (Firman, 2010).

5. Manifestasi Klinis

Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian adalah:

a. Sering kencing terutama pada malam hari b. Sering haus dan lapar

c. Berat badan menurun walaupun banyak makan d. Sering merasa lelah dan mengantuk

e. Mudah timbul bisul/abses dan lama sembuhnya

(18)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 f. Gatal-gatal terutama pada kelamin luar

g. Nyeri otot

h. Menurunnya gairah seksual

i. Penglihatan kabur, sering ganti ukuran kaca mata (Tara, 2008) 6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diabetes sering dikaitkan dengan perencanaan makan, latihan jasmani dan obat-obatan penurun gula darah.

a. Perencanaan Makan

Kebutuhan energi penyandang diabetes tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya. Energiyang dibutuhkan dinyatakan dengan satuan kalori. komposisi makanan tersebut adalah :10 – 15% protein, 20 – 25%

lemak, 60 – 70% karbohidrat, batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energy, gunakan garam yang beryodium, makanlah makanan sumber zat besi (Fe).

b. Hindari minuman beralkohol

Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan terhambatnya proses penyerapan zat gizi, dan hilangnya zat gizi yang penting bagi tubuh.

c. Latihan Jasmani

Latihan jasmani merupakan salah satu pilar penatalaksanaan diabetes karena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan kebugaran,

(19)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 meningkatkan fungsi jantung. Latihan jasmani harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

d. Obat-obatan Penurun Gula Darah

Jenis tablet atau obat-obatan yang merangsang pankreas untuk melepaskan persediaan insulin, menaikkan tingkat insulin sehingga gula darah tetap rendah antara lainChlorpropamide,Glibenclamide, Gliclazide, Gliquidone, Tolazamide, Tolbutamide (Firman, 2010)

7. Komplikasi

Menurut Arif (2009) adapun komplikasi dari penyakit diabetes melitus adalah:

a. Akut: koma hipoglikemia,ketoasidosis, koma hiperosmolar nonketotik b. Kronik:

1) Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak

2) Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetik, nefropati diabetik

3) Neuropati diabetik

4) Rentan infeksi seperti tuberkulosis paru, gingivitis dan infeksi saluran kemih

(20)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 E. Kerangka Teori

Kerangka Teori 2.1

Sumber: Modifikasi dari: Anggiani et al, (2010); Elmiani et al, (2014);

Hendro (2010); Senuk, (2013); Smet, (1994); Tovar, (2007)

Pengetahuan

Faktor Predisposisi

Dukungan Keluarga

Motivasi Diri

Kepatuhan Diet Diabetes Melitus

Tipe II

Reinforcing Faktor

Kepercayaan Diri

(21)

Faktor-Faktor Yang..., Tesa Purbosarito, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 F. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Skema Kerangka Konsep 2.2

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

Ha: Ada hubungan Pengetahuan tentang Diabetes Melitus dengan kepatuhan diet penderita DM Tipe II.

Ha: Ada hubungan Dukungan Keluarga tentang Diabetes Melitus dengan Kepatuhan diet penderita DM Tipe 2

Ha: Ada hubungan Motivasi Diri tentang Diabetes Melitus dengan Kepatuhan diet penderita DM Tipe 2

Pengetahuan Dukungan Keluarga

Motivasi Diri

Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki riwayat DM keluarga, pola makan yang buruk, aktivitas fisik yang kurang, dan merokok dimungkinkan akan menjadi salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya DM

Pendugaan faktor risiko pola kepribadian responden diperoleh bahwa OR sebesar 50,4 yang artinya probabilitas untuk terjadinya DM pada orang dengan tipe kepribadian A/B

Pendugaan faktor risiko pola kepribadian responden diperoleh bahwa OR sebesar 50,4 yang artinya probabilitas untuk terjadinya DM pada orang dengan tipe kepribadian A/B

Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyak keluarga kurang mendukung dalam pelaksanaan diit diabtes melitus pada pasien DM dan banyak pasien yang tidak patuh

Kesimpulannya, faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien DM tipe 2 adalah usia, lama menderita DM tipe 2, pendidikan, penyakit penyerta, dan dukungan keluarga,

Hilangnya gejala akibat terapi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta paling banyak adalah kategori gejala berkurang atau hilang

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan judul Gambaran Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Mellitus yang diambil dari 30 responden

Hasil analisis hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan menjalankan diet pada penderita diabetes melitus tipe 2 bahwa sebanyak 20,1% pasien yang mendapat dukungan tenaga