• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan : Menganalisis dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita Gout Arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan : Menganalisis dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita Gout Arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tingginya kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal menyebabkan artritis gout menumpuk di persendian dan organ tubuh lainnya. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Rumusan Masalah

Hasil temuan Puskesmas Arut Selatan yaitu 6 orang tidak mendapat dukungan keluarga terkait diet yang dijalaninya, sedangkan 4 orang lainnya mendapat dukungan keluarga untuk mengikuti diet seperti melarang makan hati, jeroan, otak, jantung, limpa, usus. , yang dilarang untuk penderita gout arthritis. Beberapa indikator tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki dukungan keluarga dalam kategori rendah.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan umum
  • Tujuan khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

H1 : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien rematik di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Analisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien rematik di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan.

Relevansi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Puskesmas

Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan yang bersifat menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), rehabilitasi (kembali sehat) (Herlambang, 2016).

Konsep Gout Arthritis

  • Definisi
  • Etiologi
  • Tanda dan gejala
  • Faktor Resiko Gout Arthritis
  • Klasifikasi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi Klinik
  • Komplikasi Gout Arthritis
  • Pemeriksaan Penunjang Gout Arthritis
  • Penatalaksanaan Gout Arthritis

Analisis dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat. Sebagian besar terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien rematik di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan.

Tabel 2.1 Indikator alat ukur dukungan keluarga
Tabel 2.1 Indikator alat ukur dukungan keluarga

Dukungan keluarga

Konsep Kepatuhan Diet

Bragista Guntur, 2016) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kepatuhan adalah semua yang dapat memberikan pengaruh positif, sehingga yang sakit tidak mampu lagi. Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan individu dan outcome kesehatan serta dapat juga menentukan program pengobatan yang dapat mereka terima. Untuk mengungkap variabel kepatuhan diet rendah purin dapat digunakan skala kepatuhan diet rendah purin yang diadaptasi dan dikembangkan dari teori Siti Khoiriya (2016).

Aspek yang digunakan untuk mengukur kepatuhan diet rendah purin adalah alat investigasi, termasuk makanan yang dilarang dan makanan yang dibatasi. Lembar kuesioner ini berisi 24 pernyataan yang terdiri dari kelompok makanan yang dilarang dan kelompok makanan yang dibatasi. Data kepatuhan diet rendah purin diklasifikasikan menjadi 3 yaitu kepatuhan, kepatuhan kurang dan ketidakpatuhan berdasarkan kategori penilaian.

Diet Gout Arthritis

Data khusus pada penelitian ini menyajikan tabulasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Dukungan keluarga terhadap pasien gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan sebagian besar termasuk dalam kategori dukungan rendah.

Dukungan keluarga yang paling rendah pada penelitian ini adalah kepatuhan diet rendah purin di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien asam urat di Puskesmas Dadap Kuning Cerme Gresik (Disertasi Doktor Universitas Brawijaya). Judul Skripsi: Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Rendah Purin Pada Penderita Gouty Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Tabel 2.3 Pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin dan anjuran makan
Tabel 2.3 Pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin dan anjuran makan

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet

Kerangka Teori

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan hubungan yang secara teoritis akan menghubungkan antar variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Sugiyono, 2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet pada penderita asam urat antara lain pendidikan, motivasi, perilaku, ketersediaan makanan dan dukungan. Dukungan keluarga nantinya akan mempengaruhi tingkat kepatuhan diet pasien asam urat yaitu dukungan tinggi, dukungan sedang, dan dukungan rendah.

Kepatuhan yang diketahui oleh pasien melalui kuesioner akan divalidasi oleh peneliti yang mengukur kepatuhan diet rendah purin apakah termasuk dalam kepatuhan, kurang kepatuhan, atau ketidakpatuhan.

Hipotesis

Hal ini sesuai dengan penelitian Siti Khoiriya (2016) yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan diet rendah purin pada penderita asam urat. Dukungan keluarga terhadap pasien yang menjalankan diet rendah purin di RSI Sultan Agung Semarang. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Dimong Kabupaten Madiun.

Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan konsumsi diet rendah purin pada penderita asam urat di desa Sea Satu kecamatan Pineleng. Pasien dengan rheumatoid arthritis di area kerja di Syd Arut Sundhedscenter mengisi kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan rendah purin. Pasien dengan rheumatoid arthritis di area kerja di Syd Arut Sundhedscenter mengisi kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan rendah purin.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Desain Penelitian

Kerangka Kerja

Populasi, Sampel dan Sampling

Kuesioner ini dibuat peneliti berdasarkan teori dukungan keluarga (instrumental, informational, reward and emotional support) (Siti Khoiriya, 2016). Uji validitas instrumen penelitian ini diambil dari penelitian Siti Khoiriya (2016) berjudul hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada pasien asam urat di Puskesmas Dadap Kuning dengan mengambil 10 orang yang disurvei. sebagai sampel. Peneliti juga menggunakan surveyor dengan total empat orang menyebarkan kuesioner tentang dukungan keluarga dan kuesioner tentang kepatuhan diet rendah purin.

Usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan karakteristik keluarga mendukung variabel bebas dan variabel terikat kepatuhan diet rendah purin. Variabel yang akan diteliti adalah variabel bebas dan variabel terikat yaitu hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin. Bab ini akan memaparkan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data dan kuesioner yang diisi oleh responden mengenai “Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis di lingkungan kerja Puskesmas Arut Selatan”.

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,919 menunjukkan bahwa ada hubungan yang hampir sempurna atau ada hubungan antara variabel independen dan dependen dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber data baru dalam penelitian kesehatan mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet asam urat pada pasien lanjut usia arthritis gout di giripurwo purwosari Gunung Kidul (Disertasi Doktor, Universitas Aisyiyah Yogyakarta).

Saat ini penelitian dengan judul “Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita asam urat-rematik di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat” sedang melakukan studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Tengah.

Tabel 4.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel  Definisi
Tabel 4.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi

Identifikasi Variabel

Definisi Operasional

Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yaitu angket dukungan keluarga dan angket kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis angket berisi judul penelitian, inisial responden berupa koding dengan menggunakan nomor dan umur responden. Hasil analisis uji Spearman Rho antara dukungan keluarga dengan prevalensi kepatuhan diet rendah purin diperoleh hasil uji statistik dengan nilai p Spearman Rho sebesar 0,000 dimana nilai p < 0,05 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak, dimana artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan prevalensi kepatuhan diet rendah purin pada penderita gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin, artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin patuh untuk mengikuti diet rendah purin.

Peneliti berharap agar responden dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Arut Selatan untuk meningkatkan dukungan keluarga, dimana responden mengetahui kemampuan mengatur pola makan dalam kaitannya dengan mengikuti diet rendah purin, seperti makanan kaya protein. Hubungan antara pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga dengan kepatuhan makan pada penderita gout arthritis di Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com.

Tabel 4.2 Kriteria Presentase
Tabel 4.2 Kriteria Presentase

Instrumen Penelitian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

  • Analisis Data

Peneliti menyusun surat lamaran untuk melakukan penelitian pada bagian administrasi program studi S1 ​​Keperawatan Borneo Cendekia Medika. Setelah mendapat izin dari STIKES Borneo Cendekia Medika, peneliti menyerahkan izin penelitian ke bagian Administrasi Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat bagian penerimaan data untuk mendapatkan izin penelitian. Pengolahan data merupakan langkah yang penting, hal ini dikarenakan data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi apapun dan belum siap disajikan (Notoatmojo, 2018).

Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kata atau kalimat (Notoatmojo, 2018). Dukungan Tinggi = 1 Dukungan Sedang = 2 Dukungan Rendah = 3 6) Kepatuhan diet purin rendah. Skor setiap item dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari 0 sampai dengan 3. 1) Skor untuk mengukur variabel dukungan keluarga a) Selalu (SL) = 3. Skor responden kemudian dihitung persentase dukungan keluarga yang dapat diinterpretasikan dengan rumus berikut.

Etika Penelitian

Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa sebagian besar responden dengan dukungan keluarga berada pada kategori dukungan rendah yaitu sebanyak 30 responden (62,5%). Berdasarkan data pada Tabel 5.7 terlihat dukungan keluarga dengan dukungan tinggi sebanyak 9 responden (18,8%) yang patuh, dukungan sedang sebanyak 8 responden (16,6%) yang tidak patuh dan 1 responden tidak patuh (2.2). dan dukungan rendah dengan 2 responden (4,1%) tidak patuh dan 28 responden (58,3%) tidak patuh. Berdasarkan hasil survei, tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 48 responden dukungan keluarga sebagian besar berada pada kategori dukungan rendah, sebanyak 30 responden (62,5%) didapatkan kategori dukungan sedang dan tinggi. dukungan keluarga sebanyak 9 responden (18,8 %).

Menurut peneliti kategori dukungan keluarga rendah responden (62,5%) di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan disebabkan oleh kurangnya peran aktif keluarga dalam meningkatkan dukungan keluarga terhadap kepatuhan terhadap pedoman gizi pada artritis gout. dukungan keluarga yang rendah ini disebabkan oleh anggota. Berdasarkan hasil survei, dari 48 responden dengan dukungan keluarga tinggi, tingkat kepatuhan 9 responden (18,8%) tidak berada pada tingkat kurang patuh atau tidak patuh, dengan dukungan keluarga sedang, tidak ada satupun yang berada pada tingkat kepatuhan. tingkat kepatuhan atau ketidaktaatan yang kurang. tingkat kepatuhan pada tingkat kurang patuh 8 responden (16,6%). Penelitian ini didukung oleh penelitian Irvan (2020) bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet asam urat pada lansia di Posyandu Ngudi Sehat Dusun Pelemsewu Panggung Harjo Sewon Bantul.

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet asam urat adalah dukungan keluarga yaitu sikap, penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga, seperti berupa dukungan informasional, dukungan evaluatif, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet terhadap hipertensi pada lansia di desa Begajah Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Gambar 5.1 Puskesmas Arut Selatan
Gambar 5.1 Puskesmas Arut Selatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Data Umum
  • Data Khusus

Gambar

Tabel 2.1 Indikator alat ukur dukungan keluarga
Tabel 2.3 Pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin dan anjuran makan
Gambar 2.3 Kerangka Teori menurut (Wahyu Widyanto 2017), (Aspiani,2014),  (Ode, 2012), (Saputra &amp; Asnindari, 2018), (Niven, 2013)
Gambar 3.1 hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah purin pada                                                      penderita gout arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Arut Selatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Toplogical and Geometric KM -Single Valued Neutrosophic Metric Spaces Mohammad Hamidi ⋆, Mahdi Mollaei-Arani and Yousef Alipour-Fakhri Abstract This paper introduces the novel