• Tidak ada hasil yang ditemukan

menganalisis peran dan fungsi masjid kampus sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "menganalisis peran dan fungsi masjid kampus sebagai "

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Bagian lainnya digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal. Setelah selesai pembangunan masjid, datanglah pemimpin orang-orang munafik itu kepada Rasulullah seraya bersabda: “Pembangunan masjid telah selesai, maka kami berharap. Pada masa Nabi Muhammad (pada masa Madinah) terdapat tiga jenis masjid yang dijadikan bahan pengajaran, yaitu: (1) masjid pertama yang dibangun; dikenal dengan nama Masjid Quba, yaitu masjid yang didirikan atas dasar ketakwaan; (2) masjid yang didirikan oleh orang-orang munafik dengan tujuan menghancurkan keimanan dan menghancurkan umat Islam;

Dan (di antara orang-orang munafik) ada yang mendirikan masjid-masjid untuk menimbulkan kerugian (kepada orang-orang yang beriman), untuk (membuat keimanan melawan) orang-orang kafir, dan untuk memecah belah orang-orang yang beriman, serta menunggu datangnya orang-orang yang berperang melawan Allah dan Rasul-Nya. untuk waktu yang lama. Perlu diperhatikan secara khusus di sini bahwa orang munafik tidak merasa seperti orang munafik. Orang-orang mukmin, khususnya mukmin yang tinggal di sekitar masjid, akan nyaman melaksanakan salat dan mengaji di masjid tersebut (yang ternyata merupakan masjid dhirār) karena masjid tersebut diresmikan oleh Rasulullah.

Oleh itu, Allah secara langsung mengingatkan Rasul-Nya bahawa masjid itu adalah masjid dhirār, iaitu masjid yang mendatangkan kemudaratan kepada orang beriman. Maksudnya, tanpa pengumuman wahyu Ilahi, Nabi pun tidak tahu bahawa masjid itu dibina untuk memudaratkan orang beriman. Berdasarkan dua ayat di atas, terdapat dua jenis masjid: pertama, jenis masjid Quba', iaitu masjid yang didirikan oleh Rasulullah untuk meningkatkan ketakwaan; dan kedua, Masjid Dhirār, masjid yang dibina oleh orang-orang munafik dengan tujuan untuk memudaratkan orang yang beriman.

Merekalah orang-orang yang terus mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka beruntung. Dalam diri orang shaleh terdapat tekad untuk menaati segala perintah dalam Al-Qur'an. Kita harus menghindari masjid dhirār, yang menurut Al-Qur'an didirikan oleh orang-orang munafik.

Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir”, padahal mereka tidak beriman. Artinya mereka 'merasa' seperti orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, padahal di mata Allah mereka tidak beriman sama sekali (karena mendewakan syahwat dan akhlak 'aku' mereka). Mereka ingin menipu Allah dan orang-orang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri, padahal mereka tidak menyadarinya.

Pada masa nabi/rasul masih dalam kalangan manusia, orang munafik berbangga belajar dari nabi/rasul kerana mereka merasa lebih baik daripada nabi/rasul. 34; Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang memperbaiki diri." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang mendatangkan mudarat, tetapi mereka tidak menyedarinya. Di antara manusia itu ialah: (1) orang-orang yang beragama Islam dan (2) orang-orang yang terhormat.

- Orang-orang munafik mencap orang mukmin sebagai orang yang bodoh (karena ingin belajar dari nabi yang tidak lebih baik dari mereka, bahkan nabi tersebut tidak pernah bersekolah dan buta huruf).

Membangun Argumen tentang Konsep Masjid dan Fungsi Masjid Kampus dalam Membangun Budaya

Sholat yang soleh dan sesuai dengan tujuan salat (mengingat Allah), maka salat mempunyai dampak mampu mencegah perbuatan keji dan munkar (QS Al-Ankabut/29:45, Innash shalāta tanhā 'anil fakhsyā`i wal munkar Artinya: 'Sesungguhnya shalat dapat mencegah keburukan dan perbuatan munkar'). Artinya: “Kepunyaan Allah segala yang ada di langit dan di bumi.” Harta benda, termasuk diri kita sendiri, adalah milik Allah. Oleh karena itu, mengeluarkan zakat, infaq, sedekah dan harta kekayaan lainnya sangatlah mudah bagi orang yang bertakwa.

Penerapan cara beriman kepada kitab-kitab Allah ialah menjadikan al-Quran sebagai petunjuk hidup dan petunjuk kepada kematian. Maka orang-orang yang bertaqwa memiliki tekad untuk melaksanakan segala perintah Allah dalam Al-Qur’an dan menjauhi segala larangan-Nya, termasuk mentaati Rasul-Nya dan para ulil amri yang melaksanakan misi Rasul-Nya, sesuai dengan perintah Allah dalam QS. An-Nisa/ 4: 59, Ethī'ullāha wa athī'ur rasūla wa ulil amri minkum. Yakni, 'Taatlah kepada Allah, taatilah Rasul dan (taati) ulil amri' yang melaksanakan dan meneruskan dakwah Rasul.

Barangkali yang dimaksud dengan ulil amri dalam ayat ini adalah ulama pewaris Nabi, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, “Al-'Ulama`u hum waratsatul anbiyā`i. bekal menghadapi hari akhir berupa : (a) keimanan yang benar (karena berdasarkan QS Saba keimanan kebanyakan orang salah) dan kuat (karena berdasarkan sabda Nabi Muahmmad, “Al-īmānu yazīdu wa yanqushu.” Artinya, ‘Iman bisa bertambah dan berkurang; oleh karena itu keimanan harus terus bertambah); (b) ibadah yang benar dan ikhlas (Imam Ghazali mengingatkan agar tidak mengamalkan ibadah yang batil) sehingga tanpa karakter takabur (sombong), ‘ujub (diri sendiri) -kebanggaan), riya' (derajat keinginan diakui orang lain) dan sum'ah (orang lain ingin mengetahui amal baiknya). Rasulullah dan ulil amri minkum (QS An-Nisa/4:59).

Pendirian masjid – termasuk masjid kampus – harus berdasarkan ketakwaan, bukan berdasarkan keinginan dan karakter 'saya'. Pengurus Masjid harus mulai mengamalkan ketakwaan sekaligus menjalankan Jihad besar, yaitu berjuang menekan hawa nafsu dan karakter ‘aku’nya, dengan cara menanamkan rasa khusyuk di hadapan Allah dan rendah hati dihadapan manusia (tidak bersikap rendah hati). sombong dan angkuh dengan sendirinya). Artinya, 'Wahai manusia, kamulah yang menghendaki Allah; dan (sedang) Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.' (QS Fathir/35:15).

Ingat juga, para nabi adalah orang-orang yang merasa paling rendah hati dihadapan Tuhan, sehingga selalu bertaubat. Masjid kampus hendaknya mengembangkan program studi dasar agama (mengutamakan kajian dasar-dasar agama) secara kritis, terbuka, luas, mendalam, dan membangun persaudaraan Islam dengan melestarikan dan mengedepankan ciri-ciri masjid sebagai salat lima waktu, Sholat Jumat dan ibadah keagamaan, ibadah lainnya. Lakukan kajian kritis terhadap kemungkinan dikembangkannya masjid kampus di daerah Anda dengan konsep dan fungsi yang sama.

Mendeskripsikan tentang Konsep Masjid dan Fungsi Masjid Kampus dalam Membangun Budaya Islam

Ghazal – roh ibadah palsu; yaitu perasaan beribadah padahal ibadah tersebut tidak sesuai dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya. Ketentuan yang dimaksud terutama adalah: (a) keimanan yang benar dan teguh, (b) ibadah yang benar, ikhlas dan bersungguh-sungguh serta bebas dari sifat sombong (takabbur), kesombongan diri ('ujub), riya' (derajat ingin dikenal). kepada manusia), dan sum’ah (perbuatan baik yang ingin didengar orang), (c) perbuatan shaleh yang mencapai tingkat ihsan, dan (d) selalu berusaha melawan hawa nafsu dan sifat ‘aku’ (berbuat baik). jihad) hingga syahwat dan akhlak-Nya kalah total, yaitu selalu menaati Allah, Rasul-Nya dan ulil amri minkum (QS An-Nisa/4: .59). Seiring dengan perkembangan jaman dan suasana akademik kampus-kampus PT, hendaknya masjid-masjid kampus mengembangkan program kerja yang berbeda-beda.

Masjid kampus hendaknya mengembangkan program kajian agama yang fundamental (mengutamakan kajian prinsip-prinsip dasar agama) dan membangun persaudaraan Islam secara kritis, terbuka, luas, dan mendalam.

Rangkuman tentang Bagaimana Membangun Budaya Islam Melalui Masjid Kampus

Cuba jelaskan ciri-ciri orang soleh yang layak menjadi pemimpin masjid berdasarkan QS Al-Bakarah/2: 2-5 dalam jadual di bawah. Jelaskan juga ciri-ciri orang munafik, yang tidak layak untuk memajukan masjid, berdasarkan QS Al-Baqarah/2: 8-20 dalam jadual di bawah.

Tugas Belajar Lebih Lanjut: Proyek Belajar Survei Aktivitas Masjid Kampus

Setiap kelompok bertugas meneliti salah satu masjid kampus untuk menemukan potensi kelemahan dan potensinya.

BACAAN

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Pengolahan Administrasi Penduduk Pada Kantor Desa Kalicinta Kotabumi Dengan Pendekatan Rapid Aplication Development RAD.. Sistem Informasi Monitoring Pengembangan Software Pada