• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Strategi Pengelolaan Objek Wisata Pantai Lamangkia (Studi Kasus Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar)”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Strategi Pengelolaan Objek Wisata Pantai Lamangkia (Studi Kasus Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar)” "

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Faktor kemudahan pencapaian (aksesibilitas) objek wisata Pantai Lamangkia adalah cukup mudah dijangkau sehingga mendukung pengembangan objek wisata ini. Oleh karena itu, komponen-komponen pariwisata yang ada pada Obyek Wisata Pantai Lamangkia perlu lebih ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat menunjang pengembangan Obyek Wisata Pantai Lamangkia.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Strategi Pengelolaan Pantai Lamamangkia (Studi Kasus Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar)”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Asrar (2020) Strategi Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dalam Implementasi Program Desa Keluarga Berencana di Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan: (a) Komunikasi, strategi pelaksanaan program kampung KB di desa Lipukasi secara umum sudah berjalan dan dilaksanakan dengan baik.

Konsep Strategi Pengelolaan

  • Pengertian Strategi
  • Prinsip-Prinsip Strategi
  • Pengertian Pengelolaan
  • Unsur-Unsur Manajemen
  • Pengertian Strategi Pengelolaan

Di sisi lain, manajemen pada dasarnya adalah suatu seni, sehingga strategi juga dapat dikatakan sebagai seni mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Konsisten dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi.

Objek Wisata

  • Pengertian Objek Wisata
  • Potensi Wisata
  • Prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata
  • Konsep Pengembangan Pariwisata
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Objek Wisata

Tempat wisata alam mempunyai daya tarik yang tinggi karena keindahan alam berupa hutan, pantai, gunung, sungai, pasir, dan lain sebagainya. Dalam pengembangan suatu daya tarik wisata tidak lepas dari suatu hal yang dapat menghambat perkembangan pariwisata suatu daerah.

Kerangka Pikir

Faktor penghambat pengembangan tempat wisata juga didasarkan pada letak geografis suatu objek wisata, seperti wisata alam, terkadang menghadapi kendala bencana alam, kurangnya kerjasama dengan investor (pihak ketiga) yang menawarkan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat. dalam pengembangan pariwisata di Daerah. Hal ini menjadi kendala karena jika ada kerjasama pangan akan membantu dalam pembiayaan permasalahan karena pembiayaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program yang dirumuskan bersama (Nurhadi dkk, 2013: 33). Jadi, penelitian ini menggunakan model konseptual teori-teori yang berkaitan atau berkaitan dengan strategi pengelolaan dan pengembangan menurut Karyono (1997) yang mengemukakan bahwa ada 5 strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan pengelolaan dan pengembangan pariwisata, yaitu 1) Rencana Induk Pengembangan Pariwisata . (RIPP), 2) Sebagai prioritas pembangunan daerah, 3) Pembangunan sarana dan prasarana, 4) Pengadaan tenaga administrasi 5) Promosi pariwisata.

Apabila kelima indikator strategis tersebut diterapkan dengan baik maka kualitas pengelolaan wisata Pantai Lamangkia Kabupaten Takalar akan semakin baik.

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus

Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai yaitu pembangunan jalan, jembatan, jaringan, listrik, air bersih, maka daya tarik tempat wisata khususnya Pantai Lamangkia akan semakin meningkat dan semakin banyak dicari oleh wisatawan. Upaya yang dilakukan untuk mempromosikan tempat wisata agar dapat menarik lebih banyak pengunjung, promosi dapat dilakukan oleh instansi pemerintah maupun pihak swasta. Faktor-faktor yang mendukung, mendorong, memfasilitasi dan ikut serta dalam pengelolaan objek wisata Pantai Lamangkia.

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Pengabsahan Data

Dari wawancara ini dapat disimpulkan bahwa Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar akan bekerjasama dengan kelompok sadar wisata dalam mempromosikan destinasi pariwisata. Strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Dinas Kabupaten Takalar dalam pengelolaan objek wisata pantai Lamangkia telah melakukan berbagai upaya dan memenuhi perannya sebagai lembaga pemerintah. Perlu adanya peran aktif dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar agar tujuan didirikannya lembaga yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan pariwisata di Kabupaten Takalar khususnya dalam mengelola pariwisata. objek wisata Lamangkia.

Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar telah menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Takalar Tahun 2020, namun masih dalam tahap pengkajian. Oleh karena itu, strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar adalah menjadikan Pantai Lamangkia sebagai prioritas pengembangan daerah dengan memasukkannya ke dalam Rencana Tata Ruang. Berdasarkan data observasi dan penelitian secara keseluruhan, strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar dinilai belum maksimal.

Bagaimana Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar mempromosikan objek wisata pantai Lamangkia.

Tabel 3.1 Informan Penelitian
Tabel 3.1 Informan Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kabupaten Takalar

  • Kondisi Geografis dan Demografis
  • Topografi
  • Sejarah Kabupaten Takalar

Luas wilayah Kabupaten Takalar tercatat 566,51 km2 yang terdiri dari 9 kelurahan, 76 desa, dan 24 kelurahan berpenduduk banyak. Kecamatan yang ada di Kabupaten Takalar antara lain Kecamatan Pattallassang, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kecamatan Galesong, Kecamatan Galesong Utara, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Mapkakasunggu, Kecamatan Sanrobone dan Kecamatan Mangngarabombang. Jarak ibu kota Kabupaten Takalar dengan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan adalah 53 kilometer melalui Kabupaten Gowa.

Sebagian wilayah Kabupaten Takalar merupakan wilayah pesisir sepanjang 74 kilometer yang meliputi Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Sanrobone, Kecamatan Galesong, Kecamatan Galesong Utara, dan Kecamatan Galesong Selatan. Kabupaten Takalar dilintasi oleh 4 sungai yaitu Sungai Jenetallasa, Sungai Jeneberang, Sungai Jenemarrung dan Sungai Pamakkulu. Dahulu Kabupaten Takalar merupakan kelurahan Onder yang merupakan bagian dari wilayah Swatantra MAKASSAR bersama kelurahan Onder Gowa, Jeneponto, Makassar, Maros, dan Kepulauan Pangkajene.

Kecamatan TOTALLASA (kependekan dari Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone), yang kemudian berubah menjadi Kecamatan Mappakasunggu dan Kecamatan Mangarabombang.

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Takalar  (Sumber: Peta-Kota, 2019)
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Takalar (Sumber: Peta-Kota, 2019)

Sejarah Pantai Lamangkia

Sekadar diketahui, pantai yang berjarak sekitar 14 kilometer dari Kota Takalar atau 54 kilometer dari Kota Makassar ini pernah menjadi objek wisata warga Takalar dan warga luar Takalar pada tahun 2000.

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar

  • Visi dan Misi
  • Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa Pantai Lamangkia masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Takalar karena pantai tersebut milik pemerintah. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pantai Lamangkia masuk dalam RIPPARDA Kabupaten Takalar sehingga pengembangan tempat wisata kedepannya dapat lebih fokus. Dari hasil wawancara terlihat bahwa upaya pengembangan sarana dan prasarana pantai Lamangkia akan dilakukan sedikit demi sedikit.

Sementara itu, dari hasil penelitian di lapangan, strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar berencana menjadikan Pantai Lamangkia sebagai prioritas pengembangan daerah dengan memasukkannya ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan menjadikan Pantai Lamangkia sebagai kawasan wisata. . Sementara itu, hasil penelitian lapangan yang dilakukan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar, dalam pengembangan sarana dan prasarana pantai Lamangkia belum optimal. Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar akan memberdayakan kelompok darwis (wisatawan yang sadar) untuk bekerjasama dalam pengelolaan atau pengelolaan destinasi pantai Lamangkia.

Oleh karena itu, strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga akan memasukkan Pantai Lamangkia dan seluruh kecamatan yang dapat mendukungnya sebagai destinasi pariwisata dalam Rencana Induk Pembangunan. Pemuda dan Olah Raga di Kabupaten Takalar belum menjadikan Pantai Lamangkia sebagai prioritas pembangunan daerah, padahal sektor pariwisata merupakan salah satu penggerak kemajuan perekonomian nasional.Memajukan sektor pariwisata berarti menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas. Dalam pengembangan objek wisata pantai Lamangkia terdapat beberapa peluang yang dapat mendorong pengembangan antara lain : Otonomi.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga  Kabupaten Takalar
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar

Hasil Penelitian

Pembahasan

Dimana pantai Lamangkia telah mempunyai sarana dan prasarana seperti balai, gazebo, toilet, pemandian dan taman bermain, namun tidak terawat dan banyak yang rusak akibat terjangan ombak yang menerjang gazebo dan lain-lain serta tidak ada anggaran dana yang digunakan untuk perbaikan fasilitas tersebut. fasilitas. dan infrastruktur.Wisata Pantai Lamangkia. Strategi tersebut muncul karena banyak sarana dan prasarana Pantai Lamangkia yang tidak terawat dan tidak dikembangkan lagi karena faktor anggaran, padahal infrastruktur merupakan elemen dasar dalam mata rantai kegiatan industri pariwisata. Strategi tersebut muncul karena Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar dalam pengadaan tenaga administrasi Pantai Lamangkia belum maksimal, dimana yang menjaga dan membersihkan gazebo adalah masyarakat setempat, sedangkan pengadaan tenaga administrasi yaitu staf yang berkualitas, drama. berperan penting dalam pengembangan pariwisata Oleh karena itu, strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar akan menyediakan tenaga administrasi berupa pemberdayaan kelompok darwis (sadar wisata) untuk bekerjasama dalam pengelolaan atau administrasi destinasi pantai Lamangkia.

Kekuatan daya tarik wisata pantai Lamangkia terlihat dari panorama alamnya yang indah, potensi alam yang mendukung keberadaan objek wisata pantai Lamangkia sebagai salah satu tempat wisata di kawasan Takalar. Objek wisata. Permasalahan tersebut juga dihadapi oleh Pantai Lamangkia karena dana pengembangan dan pembangunan tempat wisata di Pantai Lamangkia masih bergantung pada dana APBD. Kemudian dari segi indikator, Pantai Lamangkia diidentifikasi sebagai prioritas pembangunan daerah karena masuk dalam rencana tata ruang daerah.

Berdasarkan data observasi dan penelitian secara keseluruhan, faktor pendukung dalam pengelolaan pantai Lamangkia adalah: investor bersedia bekerjasama, potensi pantai yang baik untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata.

Tabel 4.2 Strategi Pengelolaan Objek Wisata Pantai Lamangkia  dan Yang Melatarbelakangi Strategi Muncul
Tabel 4.2 Strategi Pengelolaan Objek Wisata Pantai Lamangkia dan Yang Melatarbelakangi Strategi Muncul

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini berdasarkan hasil penelitian terhadap aspek-aspek indikator dalam penelitian ini (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP), prioritas pembangunan daerah, pengembangan sarana dan prasarana, pengadaan tenaga administrasi dan promosi pariwisata), dengan jawaban informan. menunjukkan bahwa banyak program yang telah dibuat masih dalam tahap perencanaan. Indikator Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Takalar (RIPP) atau RIPPARDA tahun 2020 masih dalam tahap revisi dan belum disahkan. Selanjutnya indikator pembangunan sarana dan prasarana belum maksimal karena masih terdapat beberapa fasilitas objek wisata yang belum tersedia.

Dalam pengadaan tenaga administrasi sudah ada, namun masih minim, dan dari segi indikator promosi pariwisata masih belum efektif, hanya sebatas promosi melalui spanduk atau event yang belum menjangkau masyarakat luas apalagi. di tingkat internasional. Status kepemilikan tanah, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana di Pantai Lamangkia dan keterbatasan anggaran.

Saran

2017) Strategi Pemerintah Daerah Pengembangan Kawasan Wisata Muara Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015. Strategi Pengelolaan Daya Tarik Wisata Istana Kota Sungai Rebah Carang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjung Pinang. 2018) Strategi Pengelolaan Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Sumber Air Panas oleh Pemerintah Desa Batu Lepoq Kabupaten Kutai Timur.

2019) Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Taman Wisata Pulau Komodo Di Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota. 2017) Strategi Pengembangan Pesisir Desa Liang Sebagai Kawasan Objek Wisata. 2007) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 2016) Analisis Potensi Pengembangan Objek Wisata Alam di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian, peneliti menetapkan pedoman wawancara sebagai berikut:

Foto wawancara dengan Bapak Budiar Rosal Saleh, S.STP, M.Adm. Pemb, Kepala  Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar Senin, 28 September di
Foto wawancara dengan Bapak Budiar Rosal Saleh, S.STP, M.Adm. Pemb, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar Senin, 28 September di

Gambar

Tabel 3.1 Informan Penelitian  ........................................................................
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir  ................................................................
Tabel 3.1 Informan Penelitian
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Takalar  (Sumber: Peta-Kota, 2019)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu mengkaji dan mendeskripsikan strategi Public Relations Dinas Pariwisata Kabupaten Pamekasan Dalam