• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Mengejar Dunia, Orientasi Akhirat”.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“Mengejar Dunia, Orientasi Akhirat”. "

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemikiran Ibnu Khaldun Tentang Pendidikan Islam Dalam Terjemahan Kitab Muqoddimah”. Ag selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan dan arahan selama proses penyelesaian skripsi ini. I selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan, bimbingan dan arahan selama proses penyelesaian skripsi ini.

Sinta Novita Sari, Desember 2020, Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam dalam Terjemahan Kitab Muqoddimah, Tesis: Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan Islam dalam terjemahan kitab muqoddimah.

Latar Belakang

Ibnu Khaldun adalah seorang cendekiawan muslim yang selalu berpikir dan mengembangkan konsep dan pemikirannya untuk kemajuan pendidikan Islam. Ibnu Khaldun merupakan sosok yang banyak memberikan kontribusi terhadap wacana perkembangan peradaban dunia, khususnya umat Islam. Maka dengan mengusung pandangan Ibnu Khaldun tentang pendidikan dengan pendekatan sosial kontemporer, dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pendidikan Islam.

Karena itu, pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun masih diperbincangkan sebagaimana para pemikir besar lainnya sepanjang masa. Sebagai seorang filosof muslim, Ibnu Khaldun berpikir dengan sangat rasional, pandangan Ibnu Khaldun tentang pendidikan Islam didasarkan pada pendekatan filosofis-empiris.

Penegasan Istilah

Beranjak dari penjelasan di atas, penulis berpendapat penting untuk menggali dan mengkaji lebih dalam “pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan Islam dalam terjemahan kitab Muqoddimah”. Muqaddimah Ibnu Khaldun (Pengantar Ibnu Khaldun atau Pengantar Ibnu Khaldun) atau Prolegomena (Yunani) adalah buku yang ditulis pada tahun 1377 oleh sejarawan Muslim Ibnu Khaldun yang berisi catatan awal sejarah manusia universal. Pembicaraan tentang pendidikan Islam tidak akan lepas dari landasan hakikinya, yaitu Al-Quran, Al-Hadits dan akal sehat.

Visi, misi, tujuan, proses pembelajaran, guru, pelajar, kurikulum, bahan pengajaran, prasarana, alam sekitar dan lain-lain aspek atau komponen pendidikan adalah berlandaskan ajaran Islam. 26. Muqaddimah, juga dikenali sebagai Muqaddimah Ibn Khaldun atau Prolegomena Ibn Khaldun (Yunani Kuno), ialah sebuah buku yang ditulis oleh ahli sejarah Arab Ibn Khaldun pada tahun 1377 yang mencatatkan pandangan awal tentang sejarah sejagat. 27.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Relevansi pemikiran Ibnu Khaldun tentang sains dalam pendidikan Islam dalam terjemahan kitab Muqoddimah dengan konsep pendidikan saat ini. Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan kajian kepada masyarakat sebagai salah satu cara menghadapi pendidikan Islam. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi orang tua dalam mengambil teladan dalam pendidikan Islam.

LANDASAN TEORI

Kitab Muqoddimah

Kitab Muqoddimah hanyalah sebuah upaya aplikatif yang bertujuan untuk memperjelas hakikat pendidikan Islam, khususnya metode pengajaran pendidikan Islam secara keseluruhan dalam bentuk pemikiran Ibnu Khaldun. Pelajari dan pahami pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan Islam melalui tulisan-tulisannya yang tertuang dalam kitab Muqoddimah. Hal ini juga menunjukkan bahwa Ibnu Khaldun adalah seseorang yang berambisi tinggi, yang tidak puas dengan satu disiplin ilmu saja.

Dalam arti lain, penelitian buku yang berkaitan dengan pembahasan tesis ini berjudul Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam dalam terjemahan kitab Muqoddimah. Ibnu Khaldun, diterjemahkan oleh Ahmadi Thaha dengan judul Muqoddimah Ibnu Khaldun. Dalam kitab Muqoddimah Ibnu Khaldun, terjemahan Ahmadiyah Thoh Bab VI menjelaskan bagaimana ilmu pengetahuan atau filsafat dalam hal ini mengenai pendidikan Islam.

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang sains dalam pendidikan Islam dalam buku ini ditampilkan dalam bentuk deskripsi, cerita, dan reaksi tokoh dalam menyikapi sesuatu. Berdasarkan rumusan masalah: “Pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan Islam khususnya dalam aspek ilmu pendidikan Islam”. Dalam memaparkan data penelitian, penulis telah membuat ulasan tentang pemikiran Ibnu Khaldun tentang ilmu dan.

Perkaitan pemikiran Ibn Khaldun terhadap ilmu pendidikan Islam terhadap sains dalam terjemahan kitab Muqaddimah dengan konsep pendidikan moden. Ilmu pendidikan Islam, pemikiran Ibnu Khaldun yang diungkapkan dalam kitab Muqoddimah memberikan pemahaman yang lengkap. Perkaitan pemikiran Ibn Khaldun terhadap falsafah pendidikan Islam terhadap sains dalam terjemahan kitab Muqaddimah dengan konsep pendidikan masa kini.

Kajian Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

Data dan Sumber Data

Di bawah lubang adalah Pendidikan Ibnu Khaldun oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, Teori Siklus Peradaban Ibnu Khaldun oleh (Biyanto, Abdul Kahliq, dkk), Pemikiran Pendidikan Tokoh Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Keabsahan Data

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Ibnu Khaldun menekankan bahwa ilmu tentang malaikat secara alamiah sesuai dengan hal-hal yang diketahui, tidak boleh ada kesalahan, sedangkan ilmu manusia adalah perolehan bentuk sesuatu yang hakikatnya akan diketahui setelah itu. sebelumnya tidak dikenal. Oleh karena itu, lanjutnya, wajib bagi laki-laki dan perempuan muslim untuk menuntut ilmu hukum. Dengan demikian jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dan pengajaran adalah fitrah di antara manusia.

Oleh karena itu, sanad dalam mengajarkan suatu ilmu atau keahlian guru yang terkenal sangat diperhatikan. Kutipan di atas menggambarkan pandangan Ibnu Khaldun tentang mengajar ilmu termasuk keahlian, yaitu mengajar ilmu adalah suatu keterampilan, yang juga terlihat dari perbedaan istilah teknis. Itu berasal dari Islam ketika sains menjadi spesialisasi dan sarjana Muslim menulis buku tentang itu.

Kerana itu, penghubung dalam pengajaran mana-mana sains atau kemahiran yang dimiliki oleh guru-guru terkenal dianggap berharga oleh orang dari pelbagai wilayah dan generasi. Manusia pada dasarnya bodoh, menjadi berilmu melalui pemerolehan (pengetahuan), ilmu dan pengajaran adalah perkara semula jadi dalam peradaban manusia ilmu („ilmu) dicari melaluinya. Kemanusiaan baginda juga mencapai kesempurnaan kewujudannya, mengajar ilmu termasuk kepakaran, ilmu al-Qur'an, berupa tafsir dan tilawah, hukum dan cabangnya, ilmu seni penulisan, wahyu mustasyabihat dalam Al-Qur. 'an dan sunnah, serta apa yang berlaku kerananya kepada aliran sunnah dan bidaah, dalam masalah akidah, tasawuf, tabir mimpi, metafizik, sihir dan azimat.

Ilmu pendidikan Islam merupakan kajian falsafah terhadap berbagai permasalahan yang terdapat dalam kegiatan pendidikan berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli khususnya filsuf muslim sebagai sumber sekunder. Ajaran Islam berlandaskan norma-norma asas yang terkandung dalam al-Quran dan as-Sunnah Nabi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan manusia sebagai panduan dalam kehidupan seharian. Oleh itu, adalah penting untuk memahami pelbagai ilmu yang sesuai dengan ajaran Islam dan yang bercanggah.

Manusia pada dasarnya bodoh, memperoleh ilmu melalui perolehan (ilmu), ilmu dan pendidikan adalah hal yang wajar dalam peradaban manusia ilmu ('ilmi) dicari melalui organ tubuhnya sendiri, ilmu pendidikan meliputi keahlian, ilmu al-qur'an, berupa tafsir dan ilmu. Qiraat, fikih dan cabang-cabangnya, ilmu Kalam, mengungkapkan mustasyabihat dalam Al-Qur'an dan sunnah, dan apa yang terjadi karenanya di sekolah-sekolah sunnah dan ahli bid'ah, dalam bidang akidah, tasawuf, ilmu tabir mimpi, ilmu metafisika, sihir dan jimat. Ilmu pendidikan Islam dapat diturunkan dari permasalahan yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap filsafat pendidikan Islam, dalam hal ini mengenai ilmu dalam terjemahan kitab Muqoddimah karya Ibnu Kahldun yang diterjemahkan oleh Ahmadie Thaha dan yang sangat relevan untuk dunia pendidikan Islam. konteks kekinian yang meliputi: pemikiran manusia, ilmu manusia dan ilmu malaikat, manusia pada dasarnya bodoh, menjadi ahli dengan memperoleh (ilmu), ilmu dan pendidikan adalah hal yang wajar dalam peradaban manusia ilmu ('ilmi) dicari oleh organ tubuhnya sendiri tubuh, Ilmu Pengajaran meliputi keahlian, Ilmu Al-Qur'an, berupa Tafsir dan Qiraat, Ilmu Fikih dan cabang-cabangnya, Ilmu Kalam, Mengungkap mustasabihat dalam Al-Qur'an dan sunnah, dan apa yang terjadi karenanya dalam tradisi ahli sunah dan bid'ah, dalam bidang akidah, tasawuf, ilmu tabir mimpi, metafisika, santet dan jimat.

HASIL PENELITIAN

Analisis Data

Dan dengan kemampuan itu, dia bersedia menerima segala apa yang diterima oleh para nabi dari Allah, mengamalkannya dan mengikuti segala yang bermanfaat untuk dunia akhirat. Disiplin membaca al-Quran berkembang merangkumi disiplin menggambar al-Quran (orthografi) yang membincangkan penggunaan huruf dalam al-Quran dan tentang ejaan al-Quran yang mengandungi banyak huruf. yang digunakan secara berbeza daripada biasa dan secara bertulis. Kemudian dalam al-Quran ada yang tertulis dengan ta' mamdud, walaupun yang asal hendaklah ditulis dengan huruf ta' mabathah.

Al-Qur'an diturunkan kalimat demi kalimat, ayat demi ayat, untuk menjelaskan tauhid dan kewajiban agamanya menurutnya. Mengungkapkan mustasyabihat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah dan apa yang terjadi karenanya dalam hadis-hadis As-Sunnah dan para ulama bid'ah, dalam masalah aqidah. Mengenai orang yang menikmati ibadah, al-Qusyiri mengatakan: "Tidak ada etimologi atau analogi yang ditemukan untuk istilah ini dalam bahasa Arab.

Berdasarkan analisis peneliti bahwa filsafat (ilmu) pendidikan Islam secara umum terbagi menjadi empat belas ilmu, yang mana dari kesemua ilmu tersebut memiliki perlakuan yang berkaitan dengan Kalammaullah. Sesuai dengan tujuan pendidikan Islam yaitu menciptakan manusia yang berjiwa tauhid, menciptakan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, menciptakan manusia yang rajin beribadah dan beramal sholeh, menciptakan manusia yang Ulil Albab. (pengamat/pemikir) dan mewujudkan manusia yang berakhlak mulia (perilaku yang baik). Dengan tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan al-Ghazali, yaitu tercapainya kesempurnaan manusia menuju mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tercapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat. Islam adalah agama yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan apa yang mereka tahu sebagai perbuatan baik.

Media massa merupakan mekanisme yang memiliki pengaruh sangat besar dan mengesankan terhadap pembentukan kepribadian manusia. Dia adalah agen sosialisasi dan memainkan peran penting dalam menentukan moralitas masyarakat. Dalam keluarga kita, kita harus saling menasihati untuk saling mengajak pada kebaikan, meski sulit, tapi tetaplah melakukannya.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nanopartikel tablet dan Ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del) memenuhi standar naopartikel