S
Naruka Uzumaki
MENGENAL EKSORSISME
DALAM GEREJA KATOLIK
Tema 1 :
Eksorsisme dalam ajaran gereja katolik
Eksorsisme dalam Kitab Suci PL dan PB
Dalam Kitab Suci PL :Kitab Tobit 6:8,17 memuat ajaran Malaikat (roh baik) untuk luput dari roh jahat, juga simbol serta ritus pengusiran roh jahat. Dalam PB : kisah-kisah pengusiran terhadap roh jahat yang dilakukan oleh Yesus dan para murid-Nya. Mis.
dalam Markus 1: 21-28 Eksorsisme dalam KHK
Praktik Eksorsisme digabungkan dalam jenis Sakramentali. Kanon 1172 menegaskan : Tak seorangpun dapat dengan sah melakukan Eksorsisme terhadap orang kerasukan kecuali telah memperoleh izin khusus dari Ordinaris wilayah (Uskup)”.
Penegasan Magisterium Gereja tentang Eksorsisme
Hukum Gereja secara tegas menyatakan bahwa izin kepada seorang imam untuk melaksanakan Eksorsisme hanya diberikan oleh Uskup, imam yang saleh, ahli dalam eksorsisme, bersifat publik dan resmi, serta hindari sikap mudah percaya
2 NarukaArt
Tema 2 :
Persamaan dan Perbedaan Rupa-Rupa Roh Jahat dalam Pandangan Gereja dan Pandangan Budaya Setempat
Setan/syaitan/iblis/satan (ajaran Islam) dibuat dari api, sebagai kelompok yang durhaka kepada Allah dan akan masuk neraka diidentikkan dengan manusia baik secara fisik maupun aktivitas hariannya tetapi memiliki kualitas tersendiri.
Dalam KS Iblis berasal dari bahasa Ibrani śtn : sebagai dia yang melawan, menghalangi, atau bertindak sebagai musuh (1 Sam. 29:4; 2 Sam. 19:22-23, 1 Raj. 2:4 11:4 dan Mzm. 109:6).
Dalam konteks budaya lokal hampir semua masyarakat di Indonesia mengakui
bahwa ada roh-roh yang berkeliaran menyerupai manusia tetapi menampilkan
sesuatu yang menyeramkan dan ada pribadi-pribadi tertentu dikuasai oleh roh-roh
Tema 3
PELAYAN EKSORSISME
Eksorsis dalam Gereja Katolik diartikan : seorang petugas pastoral termasuk Uskup, imam maupun awam yang dipercaya dan dipersiapkan bagi tugas pastoral yakni pengusiran roh jahat melalui kuasa Yesus.
Imam yang diberi izin (Uskup Diosesan) untuk melakukan Eksorsisme harus seorang yang unggul dalam kesalehan, pengetahuan, kebijaksanaan, dan integritas hidup
Secara umum, Eksorsisme merupakan siapa saja yang memiliki
kesanggupan lahiriah dan spiritual mengusir roh jahat. Sedangkan dalam Gereja Katolik seorang Eksorsis merupakan seorang yang secara khusus ditunjuk dan dibekali (Kan.1172)
4NarukaArt
Eksorsisme Minor dibuat oleh pelayan Gereja (para imam) yang berwenang, berdasarkan pada iman yang besar akan Tuhan yang dapat mengatasi kekuatan iblis.
Eksorsisme Mayor/agung dibuat untuk mengusir roh jahat yang merasuki pribadi tertentu. Hanya dapat dibuat oleh imam yang
berwenang atas izin Uskup (kan. 1172) dengan menggunakan rumusan doa yang diakui oleh otoritas Gereja.
Pembatasan ini dibuat untuk menghindari penyalahgunaan wewenang
Selain Eksorsis resmi yang diakui oleh Gereja, terdapat eksorsi “ilegal” dalam berbagai budaya. Orang-orang yang mengakui diri sebagai pengusir setan di berbagai budaya dapat disebut sebagai Eksorsis lokal. Praktik Eksorsis lokal (Indonesia) marak terjadi dan bisa jadi bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani
Eksorsisme Mayor Dan Minor Di Dalam Gereja
Tema 4
MENGENAL LITURGI EKSORSISME GEREJA KATOLIK SERTA EKSORSISME MAYOR DAN MINOR
Doa Eksorsisme Minor (sederhana)
⬗ Jenis Eksorsisme ini dijumpai
dalam bentuk doa-doa pengusiran roh jahat bagian dari perayaan inisiasi Kristen, Perayaan
Ekaristi, dan Perayaan Tahbisan.
contoh doa Eksorsis imam pada saat pembaptisan anak:
⬗ “Keluarlah dari anak ini, roh jahat, dan berilah kepadanya
tempat untuk Roh Kudus Penghibur!”
⬗ Doa Eksorsisme Mayor
⬗ Eksorsisme mayor ini adalah bentuk resmi dari liturgi khusus untuk
pengusiran kuasa/pengaruh roh jahat dari orang yang dirasukinya. cuplikan kata-kata Eksorsisme mayor, sebagai berikut:
⬗ “Saya mengusir engkau roh paling jahat … dalam nama Yesus Kristus untuk keluar dari makhluk ciptaan
Tuhan ini…”
6 NarukaArt
Doa Eksorsisme: Doa Syukur dan Pujian, Doa Permohonan, dan Perintah
⬗ Seorang eksorsis memulai doanya dengan mengucap syukur dan
memadahkan pujian kepada Allah, memanjatkan doa permohonan, dan adanya perintah dengan kuasa Allah yang ditujukan kepada roh jahat untuk keluar dari tubuh orang yang dirasuki. Salah satu contoh
rumusan doa Eksorsisme :
⬗ “Aku membuang engkau, hai semua roh jahat, dalam nama Allah Bapa yang Mahakuasa, dan dalam nama Yesus Kristus, Putra-Nya,
Tuhan dan hakim kita, dan atas kekuatan Roh Kudus, supaya engkau keluar dari makhluk Tuhan … ini, yang dipanggil dengan rela oleh Tuhan ke rumah-Nya yang suci, agar ia menjadi kediaman
Allah yang hidup dan agar Roh Kudus tinggal di dalamnya … ”
Pengaruh Setan dalam Kehidupan Menggereja
Ketidak-aktifan dan orang-orang yang merasa dirinya aktif dalam hidup menggereja, tetapi sikap dan perbuatannya tidak sesuai dengan ajaran
Kristus, hati dan pikirannya masih dikuasai oleh roh jahat.
Pengaruh Roh Jahat dalam Kehidupan Sosial
3 tingkatan pengaruh setan pada manusia dalam kehidupan sosial:
Godaan, Tekanan, dan Kerasukan . Selain itu, roh jahat menimbulkan adanya konflik antar manusia
Membuka dan Menutup Pintu terhadap Roh Jahat
Setan dapat merasuki hanya jika kita memilih untuk mengundang setan masuk. Mis. melalui orang-orang yang mengalami luka batin. Dan perbuatan orang yang menutup pintu terhadap
roh jahat adalah takut akan Tuhan dan senantiasa hidup bertekun dalam doa dan mengikuti Sabda-Nya.
8NarukaArt
Tema 5
PENGARUH ROH JAHAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN
MENGGEREJA
Thank For Your Atention
9NarukaArt