PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Multi-Exchange Area
Sistem komunikasi fiber optic merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan media transmisi fisik berupa serat optik dan merupakan suatu sistem komunikasi yang diharapkan dapat mengatasi gangguan pada kabel tembaga. Dengan menggunakan sistem multiplexing orde tinggi maka kemampuan interkoneksinya akan lebih baik sehingga mengurangi jumlah serat optik yang digunakan pada kabel saluran. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Bapak Umar Katu, ST, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Saudara sekalian, para dosen dan pegawai fakultas teknik yang selama ini telah mendidik dan mengabdi kepada penulis selama mengikuti proses belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar. Saudara-saudaraku dan rekan-rekan mahasiswa fakultas teknik khususnya angkatan 2011 yang dengan persahabatan dan persaudaraannya banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami berharap semua pihak yang disebutkan di atas mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah dan skripsi sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis, rekan-rekan, masyarakat dan bangsa serta negara. Amin. Pembangunan sistem telekomunikasi dengan saluran serat optik pada Multiple Exchange Zone dimaksudkan agar pelanggan dari satu sentral telepon dapat berkomunikasi dengan pelanggan sentral telepon lainnya tanpa melalui suatu pusat transit. Kebutuhan dan pelayanan jasa telekomunikasi juga diharapkan dapat tercapai dengan kualitas yang lebih baik.
Sirkit
Dalam suatu jaringan lokal dapat dilayani oleh satu atau lebih pusat lokal, jika hanya terdiri dari satu pusat lokal, maka daerah penomorannya disebut daerah pusat lokal. Sedangkan penomoran area yang dilayani oleh lebih dari satu bursa lokal disebut Multi-Exchange Areas.
Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi jaringan mesh merupakan konfigurasi jaringan transmisi dimana semua pusat yang ada saling terhubung sehingga semua pusat mempunyai derajat yang sama dengan pusat lokal.
Konsep Dasar Traffik
Perlu penulis informasikan bahwa bagian-bagian dari sistem disini adalah Multiplexer (Mux), Line Switcher, Line Terminal Equipment (LTE) atau OLTE, Konektor dan Fiber Optik. 1pin - Penerima FET, unit yang menerima energi optik yang berasal dari transmisi serat optik untuk mengubah daya optik menjadi sinyal listrik. Konektor digunakan untuk menghubungkan kabel ke kabel dan kabel ke peralatan dalam sistem komunikasi serat optik.
Menurut jenis kabel serat optiknya dibedakan menjadi 3 jenis yaitu Step Index Multimode, Graded Index Multimode, Step Index Single Mode. Pada Gambar 3.7 terlihat sudut bias 2 adalah 90° dimana n1 adalah indeks bias inti dan n2 adalah indeks bias selubung, dengan demikian :. Pada Gambar 3.8, sudut datang pada Step Index Multimode dapat dilihat pada peralihan dari udara ke inti, dimana adalah sudut datang maksimum dan nair = 1 dan menurut Snellius.
Indeks bias berubah secara tiba-tiba antara inti dan cladding. Serat ini memiliki ukuran inti yang kecil dibandingkan dengan tipe multimode. Perambatan cahaya pada serat ini dapat dilihat pada gambar 3.10. Ketidaksempurnaan ini disebabkan karena kedua serat dipisahkan oleh jarak (S) yang dapat dilihat pada gambar 3.11, perpindahan sumbu inti (d) terlihat pada gambar 3.12, Terbentuknya sudut celah antara serat serat () terlihat pada gambar 3.13. Dalam transmisi serat optik terdapat pelebaran pulsa, meliputi dispersi mode, dispersi material, dispersi pandu gelombang.
Jadi pulsa yang ditransmisikan dalam serat optik akan berjalan melalui beberapa jalur berbeda dan tiba di ujung pada waktu yang sedikit berbeda. Metode ini disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM) yang mampu meningkatkan kapasitas distribusi informasi pada serat optik. Multiplexer optik menggabungkan cahaya dari sumber dengan panjang gelombang berbeda ke dalam serat optik transmisi, seperti yang ditunjukkan pada gambar di stasiun penerima.Demultiplexer optik memisahkan pembawa dengan panjang gelombang berbeda sebelum mendeteksi cahaya dari setiap sinyal.
Total redaman tersebut merupakan penjumlahan dari seluruh redaman tersebut di atas yaitu 23,43 dB. 7) Daya terima : Rumus daya terima, persamaan berikut dapat diturunkan dari persamaan (3.8) PT - PR=.
Besaran Dan Satuan Traffik
Grade Of Service
Tingkat layanan diberikan sebagai perbandingan antara lalu lintas yang hilang atau diblokir dan lalu lintas yang dilayani sebagai lalu lintas masukan pusat. Menurut Ramses (1974), Grade of Service (GOS) didefinisikan sebagai ukuran layanan pertukaran telepon, yang mempertimbangkan apakah peralatan yang dipasang di pusat tidak mencukupi. Dalam istilah praktis, hal ini dinyatakan sebagai rasio jumlah panggilan yang dapat digagalkan selama waktu sibuk karena kendala faktor ekonomi terhadap jumlah peralatan switching dan saluran yang dipasang.
Level of Service (GOS) juga dapat menggambarkan tingkat pemrosesan lalu lintas yang bergantung pada jumlah perangkat yang dikelola.
Jenis Kode Saluran
Untuk gambar 0, separuh periode dinyatakan sebagai tingkat rendah dan separuh periode lainnya dinyatakan sebagai tingkat tinggi.
ModulasiKodePulsa (PCM)
- Sampling
- Quantizing
- Coding
- Bagian-Bagian Sistem Fiber Optik
- Multiplekser Orde Pertama (PCM 30)
- Multiplekser Digital Orde Kedua
- Multiplekser Digital Orde Ketiga
- Multiplekser Digital Orde Keempat
- Line Switcher
- Line Terminal Equipment
- Konektor
- Pengertian Dasar dan Struktur Serat Optik
Frekuensi sampling yang ditetapkan oleh CCITT adalah 8000 Hz sedangkan bandwidth telepon adalah 300 Hz -3400 Hz. Kemudian sinyal tersebut diambil sampelnya 8000 kali per detik oleh saklar elektronik yang dikontrol oleh frekuensi sampling (8000 Hz) dan membuat sampel setiap 125 sap. Pada sistem PCM, pulsa sampling akan diubah menjadi kode-kode tertentu yang bergantung pada tinggi pulsa (proses kuantisasi).
Dalam proses kuantisasi dengan pendekatan bertahap, tidak dapat dipungkiri akan terjadi penyimpangan antara sinyal asli dengan nilai kuantisasi yang akan dikirim dan direproduksi pada penerima. Dalam kuantisasi seragam, interval kuantisasi memiliki langkah yang sama, sehingga distorsi kuantisasi terdistribusi secara merata pada setiap besaran diskrit. Pengkodean adalah proses pengkodean untuk menghasilkan nomor kode biner yang sesuai dengan nomor tingkat kuantisasi yang akan ditransmisikan untuk setiap interval waktu pengambilan sampel.
OLTE ini memiliki unit termasuk unit alarm penerima PIN-FET pemancar laser dan konverter dc/dc. Dikenal ada 2 jenis laser dioda yaitu Gain Guided Laser yang terbuat dari bahan GaAs1As dan ditujukan untuk panjang gelombang berkisar antara 810 nm hingga 890 nm. Index Guided Laser, yang terbuat dari bahan InGaAsP dan ditujukan untuk panjang gelombang mulai dari 1250 nm hingga 1600 nm.
Unit penggera, unit ini menyediakan penggera untuk tujuan seperti: - Untuk mengarahkan trafik dari pemancar dan penerima. "Salutan plastik" dililitkan di sekeliling teras dan pelapisan untuk melindungi gentian optik daripada tekanan luaran.
Macam-Macam Serat Optik
- Step Index Multimode
- Graded Index Multimode
- Step Index Single mode
Hal ini terjadi jika cahaya datang dari bahan optik yang indeks biasnya lebih tinggi ke bahan optik yang indeks biasnya lebih rendah.
Sifat-SifatTransmisi Serat Optik
- Redaman Didalam Serat
- Penyambungan
- Pelebaran Pulsa
Namun, untuk tujuan desain, spesifikasi panjang kabel maksimum dapat ditetapkan 1000 meter atau 1 km, dan nilai atenuasi per sambungan biasanya 0,25 dB/sambungan. Penyebaran mode terjadi karena total lintasan yang dilalui cahaya pada setiap mode bersifat zigzag dan mempunyai panjang total yang berbeda dibandingkan setiap cahaya pada mode lainnya. Dispersi material atau dispersi material terjadi karena indeks bias inti serat tidak sama untuk cahaya dengan panjang gelombang berbeda, tetapi bervariasi sepanjang spektrum.
Dispersi Total dan Kecepatan Transmisi Maksimum
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu Dan Tempat
Metode penelitian
Metode penelitian ini dirancang untuk memberikan kepada penulis arahan dan metode yang jelas agar penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Yaitu memperoleh bahan penulisan tugas akhir ini dari referensi dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Melakukan penelitian dan pengumpulan data di Bursa Telepon Otomatis Makassar, kemudian melakukan diskusi/analisis terhadap hasil observasi dan finalisasi hasil analisis.
Yaitu mengadakan diskusi/wawancara dengan guru yang lebih mengetahui materi yang akan kita bahas atau dengan praktisi di sentral telepon otomatis wilayah Makassar.
Blok Diagram
Namun, karena dispersi ini mempengaruhi pembawa dengan panjang gelombang yang sama, dengan menggunakan sejumlah pembawa, yang masing-masing mempunyai panjang gelombang berbeda, kapasitas informasi dapat meningkat sesuai dengan jumlah pembawa. Dimungkinkan juga untuk mengganti serat masukan dalam multiplekser dengan sumber optik yang terintegrasi langsung ke dalam perangkat. Demultiplexer menggunakan banyak serat pada terminal keluaran dan memiliki diameter inti yang relatif lebih besar.
Pengganda panjang gelombang bersifat reversibel, artinya perangkat yang sama dapat bertindak sebagai multiplexer atau demultiplexer. Yang dimaksud adalah perhitungan parameter yang berlaku sama pada setiap simpang antar sentral telepon yaitu UP-1 - UP-3, simpang antar UP-1 - UP-2, simpang antar UP-2 - UP-5, simpang antar UP-3 - UP-4, persimpangan antara UP-3 - UP-5. Dengan menggunakan cara yang sama untuk simpang UP-UP lainnya dengan menginput data yang ada, penulis membuat tabulasi hasilnya sebagai berikut.
Yang dimaksud adalah dari data minat lalu lintas, kemudian dengan menggunakan Tabel Erlang B (Tabel Kapasitas Lalu Lintas) Lampiran 1 dilihat untuk menentukan jumlah rangkaian, kemudian dengan melihat tabel pada B = 0,1% diperoleh angka yang didapat dari rangkaian sebagai berikut; Pemindahannya dilakukan dengan membagi jumlah rangkaian pada tabel 4.3 dengan 30, atau satu sistem sama dengan 30 rangkaian. Berikut ini dapat diambil kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai sistem komunikasi fiber optic pada multi exchange center.
Kehandalan desain sesuai dengan perhitungan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan tabel perhitungan.Jika terjadi luapan arus lalu lintas, untuk mengantisipasinya telah disediakan sistem cadangan atau cadangan sebesar 10%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
SistemTransmisi
- Subsistemdan Parameter yang Diinginkan
- Data
- Perhitungan Paremeter Yang Berlaku Sama
F12 merupakan faktor kepentingan sambungan kopling UPt- dengan UP-2 dan ini berlaku dua arah atau F12 = F21 dan sama untuk yang lainnya. Artinya jumlah seluruh sistem, baik koneksi keluar, koneksi masuk maupun cadangan sistem (reserve), jika terjadi kelebihan arus trafik, untuk itu disediakan cadangan sistem sebesar 10% untuk total permintaan keluar dan masuk. Jika terjadi luapan arus lalu lintas, cadangan sistem sebesar 10% diprakirakan untuk mengantisipasi hal tersebut.
Berdasarkan analisis perencanaan sistem komunikasi serat optik di Makassar Multi Exchange Area yaitu melalui jalur saluran. Pada sistem komunikasi serat optik pada multi-exchange, untuk mencapai efisiensi yang tinggi akan lebih efektif jika menggunakan peralatan sistem multipleks terkini, dimana urutan kecepatan perangkat dapat berkisar dari 2 Mbps langsung hingga 140 Mbps tanpa melalui jalur. tahapan unit multiplekser 2 Mbps hingga 8 Mbps. hingga 34 Mbps dan 34 Mbps hingga 140 Mbps.
AnalisisTraffik
- Data
- Perhitungan Traffik
- Transfer Sirkit
- Transfer Sistem
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran