• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Esa Anggit Pangestu1

1Universitas BSI Bandung e-mail: esaanggitp@gmail.com

Abstrak

Facebook merupakan media sosial yang bisa terhubung dengan semua orang, dapat mempromosikan barang dengan mudah di facebook tersebut. Tujuan penulisan ini mengetahui kepuasan pengguna aplikasi facebook sebagai media promosi, Metode ini menggunakan technology tcceptance model dengan 3 variabel yaitu Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use dan Attitude Toward Using. Populasi pada penelitian ini adalah distributor salak didesa Sipedang, dengan sampel 50 orang. Hasil penelitian dan pengujian hipotesis menggunakan SPSS 25, pada pengujian Uji t di peroleh sebesar 0.198> 0,05 dan terlihat nilai hitung sebesar 1,305<t tabel 1.678 dan uji F adalah sebesar 0,379 >0,05 dan nilai F hitung 0.990<f tabel 3,20 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan pada uji tersebut sehingga hipotesis berbunyi tidak terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using dan antara variabel Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using.

Kata Kunci: Facebook, Analisis, Technology Acceptance Model

Abstract

Facebook is a social media that can connect with everyone, can promote goods easily on the facebook. The purpose of this writing is to know the satisfaction of Facebook application users as a media campaign, this method uses technology tcceptance models with 3 variables, namely Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use and Attitude Toward Using. The population in this study were distributors of snake fruit in the Sipedang village, with a sample of 50 people. The results of the study and hypothesis testing using SPSS 25, in testing the t test obtained at 0.198>

0.05 and it appears the calculated value of 1.305 <t table 1.678 and the F test is 0.379> 0.05 and the calculated F value is 0.990 <f table 3 , 20 so that it can be concluded that H0 is accepted and Ha is rejected. It can be concluded from the test so that the hypothesis reads that there is no significant influence between Perceived Ease of Use on Attitude Toward Using and between Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use variables on Attitude Toward Using.

Keywords: Facebook, Analisis, Technology Acceptance Model

1. Pendahuluan

Pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet tentu juga berimbas pada dunia pemasaran. Internet melahirkan kemudahan bagi pertumbuhan ekonomi, kini dapat menjadi peluang bagi para pembisnis untuk melakukan promosi.

Trend promosi didunia beralih dari yang semula konvensional kini menjadi online, kini dengan adanya internet para penjual mempromosikan produknya dengan lebih cepat dan jangkauan yang luas, media sosial merupakan platfom bagian dari internet (ES, Rahmi, & Aditya, 2017).

Media sosial sebagai untuk alat promosi kini bermacam-macam seperti facebook, instragram, twitter, whatsapp dan media sosial lainya. media sosial kini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka para pembisnis untuk melakukan promosi harus pintar memilih media sosial mana yang cocok digunakan dengan melakukan pelayanan. Platfom media sosial yang sering digunakan adalah facebook karena mudah digunakan, dapat diakses dengan mudah melalui komputer maupun gadget dan dapat diakses dimana saja.

Salah satu website yang mengulas berita seputar teknologi www.chip.com (24 April

(2)

2014) menjelaskan : Hingga kuartal pertama tahun 2014, jumlah pengguna Facebook mencapai 1,28 miliar orang setiap bulan atau meningkat 15 persen dari tahun lalu dengan pengguna 802 juta orang atau 63 persen per hari (Hasan & Setiyaningtiyas, 2015). Maraknya pengguna media sosial facebook dikalangan masyarakat ini dimanfaatkan oleh distributor salak Didesa Sipedang untuk media promosi, Didesa sipedang sendiri ada 30 distributor salak dan menggunakan media sosial untuk mempromosikan produknya.

Penelitian ini akan meneliti sikap pengguna terhadap kepuasan penggunaan facebook sebagai media promosi, maka metode yang digunakan Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu metode yang digunakan untuk memahami sikap pengguna terhadap teknologi yang digunakan dan mengukur sikap manusia sebagai pengguna terhadap teknologi (Hidayat & Junianto, 2017). Penggunaan Technology Acceptance Model (TAM) dalam penelitian ini terkait dengan penerimaan penggunaan teknologi yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti dinegara yang berbeda dan penerapan teknologi yang berbeda pula untuk menguji keakuratan TAM (Santoso, Okki, Ambarwati, Nugroho Rino, & Suharto, 2018).

a) Kepuasan pengguna

Menurut Seddon dalam (Tulodo & Solichin, 2019) “Kepuasan pengguna merupakan evaluasi subyektif dari berbagai dimensi dalam mengukur kesuksesan sistem informasi”.

b) Aplikasi facebook

Facebook adalah situs web jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg yang merupakan lulusan dari Harvard college yang diluncurkan pada 4 Februari 2004.

Keanggotaan facebook pada awalnya hanya dibatasi untuk para siswa Harvard college, dengan berkembangnya Facebook yang sangat pesat sejak bulan September 2005 Facebook tidak lagi membatasi penggunanya hanya kepada siswa Harvard college saja, melainkan kepada siapa saja yang memiliki alamat email. Saat ini Facebook telah menjadi situs jejaring yang sangat popular (Indrianto, Susanto, &

Wijaya, 2016).

c) Media promosi

Promosi merupakan desain yang dibentuk suatu perusahaan atau organisasi untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan

berakhir dengan suatu tindakan pembelian (purchase) terhadap produk atau jasa perusahaan. Pemilihan media yang tepat sangat menentukan keberhasilan dari promosi yang dilakukan (Nugroho, Hasanah, & Nugroho, 2015).

d) Technology Acceptance Model (TAM) Salah satu teori penerimaan individual terhadap penggunaan teknologi informasi/sistem adalah model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM). Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Davis tahun 1989 (Gerhana, Irfan, &

Slamet, 2017). Konsep TAM dikembangkan oleh Davis (1989), menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku pemakai dalam menerima dan menggunakan sistem informasi (Hidayat & Junianto, 2017).

e) Persepsi Kemanfaatan Pengguna (Perceived Usefulness)

Davis dalam Hidayat dan Junianto (2017:164) mendefinisikan “kemanfaatan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut”. (perceived usefulness) didefinisikan “sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (as the extent to which a person believes that using a technology will enhance her or his performance)” (Gerhana et al., 2017). (perceived usefulness), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya (Prasetio, Ramdhani, Anshory, Rismayadi, & Mubarok, 2018).

f) Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use)

Davis dalam Hidayat dan Junianto (2017:165) mendefinisikan “kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami”.

(perceived ease of use) didefinisikan “sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (is the extent to which a person believes that using a technology will be free of effort)” (Gerhana et al., 2017). (perceived ease of use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan (Prasetio et al., 2018).

g) Persepsi Sikap Pengguna (Attitude Toward Using)

(3)

Wibowo dalam Hidayat dan Junianto (2017:165) menyatakan bahwa “Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya”.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa tahapan dan juga sampel data untuk penelitian, berikut uraiannya.

a. Tahapan Penelitian

Pada tahap penelitian dapat di lihat pada gambar 2.1.tahapan penelitian

Gambar.2.1. Tahapan Penelitian b. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti.

Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk dapat memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, ataupun hal-hal yang ia ketahui. Menurut Sugiono dalam Humaidi, dkk (2016:47) dalam penelitian, fenomena sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, fenomena selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial.

1) Variabel penelitian

Menurut Sugiyono dalam (Hidayat &

Junianto, 2017) mengemukakan bahwa

“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam- macam variabel dalam penelitian yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel interventing dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan meliputi:

a) Variabel Independen

Varibel ini sering disebut sebagai variabel prediktor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Perceived Usefulness (X1) dan Perceived Ease of Use (X2).

b) Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Attitude Toward Using (Y).

2) Operasionalisasi Variabel

Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori) sebagai dasar dalam menghubungkan variabel laten lainnya dan juga dengan indiatork-indikatornya. Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi kita mengenai bagaimana variabel laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang diperoleh dari disiplin ilmu. Menurut Ghozali dalam (Hidayat & Junianto, 2017) Konseptual model ini juga harus merefleksikan pengukuran variabel laten melalui berbagai indikator yang dapat diukur. Pada operasional variabel dapat di lihat pada tabel 2.1 operasional variabel

(4)

Tabel.2.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi dan Indikator Ukuran No

Kuesioner Variabel Bebas (Variabel Independen) (X1)

Perceived Usefulness didefinisikan

“sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan

meningkatkan kinerja pekerjaannya (as the extent to which a person believes that

using a

technology will enhance her or his

performance)”

(Gerhana, Irfan,

& Slamet, 2017)

 Menggunakan facebook meningkatkan produktivitas dalam media promosi

Facebook meningkatkan efektifitas saya dalam

mempromosikan salak

 Mempromosikan salak menggunakan facebook mudahkan digunakan kapanpun dan dimanapun

 Tidak menghabiskan banyak biaya dalam menggunakan facebook

 Fitur dalam facebook lebih simpel dari jejaring lainya dalam melakukan interaksi dengan user

 Tingkat menggunakan facebook meningkatkan produktivitas dalam media promosi

 Tingkat meningkatkan efektifitas saya dalam

mempromosikan salak

 Tingkat

mempromosikan salak

menggunakan facebook mudahkan digunakan kapanpun dan dimanapun

 Tingkat tidak menghabiskan banyak biaya dalam

menggunakan facebook

 Tingkat Fitur dalam facebook lebih simpel dari jejaring lainya dalam

melakukan interaksi dengan user

A1

A2

A3

A4

A5

Variabel Bebas (Variabel Independen) (X2) Perceived Ease

Of Use adalah tingkat

kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan (Prasetio, Ramdhani, Anshory,

 Mempelajari

facebook mudah, fitur-fitur yang ada tidak asing saat mencoba pertama kali

 Interaksi dapat dipahami dengan jelas dan terpahami

 Kemudahan bagi saya upload/

 Tingkat mempelajari facebook

mudah, fitur-fitur yang ada tidak asing saat mencoba

pertama kali

 Tingkat interaksi dapat dipahami dengan jelas dan terpahami

 Tingkat

kemudahan bagi saya upload/

B1

B2

B3

(5)

Rismayadi, &

Mubarok, 2018).

menggunggah foto saat update status

 Kemudahan dalam berinteraksi dengan user lain dengan memanfaatkan like, komentar dan messenger

 Secara keseluruhan facebook mudah digunakan dalam melakukan promosi

menggunggah foto saat update status

 Tingkat kemudahan dalam berinteraksi dengan user lain dengan

memanfaatkan like, komentar dan messenger

 Tingkat secara keseluruhan facebook mudah digunakan dalam melakukan promosi

B4

B5

Variabel Bebas (Variabel Dependen) (Y) Attitude Toward

Using evaluasi kepercayaan atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika melakukan perilaku yag akan ditentukan (Hidayat &

Junianto, 2017)

Facebook mudah digunakan

 Senang menggunakan facebook, fitur-fitur dan tampilan visual ssangat menarik

 Media promosi menggunakan facebook meningkatkan jumlah pendapatan

 Kenyamanan

berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengguna

lain dengan

memanfaatkan fitur messenger

 Media promosi menggunakan facebook

memberikan rasa senang/puas

 Tingkat facebook mudah

digunakan

 Tingkat senang menggunakan facebook, fitur- fitur dan tampilan visual ssangat menarik

 Tingkat media promosi

menggunakan facebook meningkatkan jumlah pendapatan

 Tingkat kenyamanan berinteraksi atau berkomunikasi dengan

pengguna lain dengan

memanfaatkan fitur messenger

 Tingkat media promosi

menggunakan facebook memberikan rasa

senang/puas

C1

C2

C3

C4

C5

(6)

Skala pengukuran intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Skala ini digunakan unruk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok sekelompok orang tentang fenomena sosia. Menurut Sugiono dalam Humaidi, dkk (2016:47) dalam penelitian, fenomena sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, fenomena selanjutnya disebut variabel penelitian.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata lain:

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Cukup Setuju Setuju

Sangat Sangat

Dalam penelitian ini, digunakan lima kategori penelitian dimana masing-masing pertanyaan diberi skor 1-5 dapat dilihat pada tabel 2.2. skala likert .

Tabel 2.2. Skala Likert

Kategori Skor

Sangat Tidak Setuju(STB)

1 Tidak Setuju (TS) 2 Cukup Setuju (CS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5 Sumber: (Hidayat & Junianto, 2017) c. Metode Pengumpulan Data, Populasi

dan Sample Penelitian 1) Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan terpecaya. Sehingga dapat membantu penulis untuk memperoleh data dengan tujuan dan permasalahan yang ada.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settinganya dan dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data menggunakan sumber data primer, dan sumber data sekunder.

a) Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan pertama kali untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi (Badrul, 2016).

Pengumpulan data primer dapat dilakukan

dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan).

b) Data Skunder

Menurut Vercelis (Badrul, 2016) Data sekunder adalah data yang sebelumnya pernah dibuat oleh seseorang baik di terbitkan atau tidak. Data diperoleh dari laporan-laporan terdahulu atau jurnal yang di peroleh dari perpustakaan maupun internet.

2) Populasi Penelitian a) Populasi

Menurut Sedarmayanti & Hidayat (Hidayat &

Junianto, 2017) “Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang diteliti. Pengertian lain dari populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi kriteria tertentu”.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (ADITYA, 2015). Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pengguna akun facebook pada distributor salak didesa sipedang yang berjumlah 30.

b) Sampel

Menurut Sugiono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel populasi diambil dari populasi tersebut (Prasetio et al., 2018).

Menurut sedarmayanti & Hidayat sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel (Hidayat & Junianto, 2017)

.

3) Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling, dengan purposive sampling.

Menurut Sugiyono (Hidayat & Junianto, 2017) menyatakan bahwa “Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

Sedangkan Menurut Sugiyono (Hidayat &

Junianto, 2017) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Sugiono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

(7)

pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel populasi diambil dari populasi tersebut (Prasetio et al., 2018).

Menurut sedarmayanti & Hidayat sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel (Hidayat & Junianto, 2017).

Rumus yang digunakan oleh penulis untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah rumus Slovin sebagai berikut:

𝑛 =1+(N𝑥𝑒N 2)

Sumber: Metode Slovin (1960) dalam Endra ( 2017:106)

,Peneliti mengambil sampel sebesar 50 untuk dijadikan responden.

d. Metode Analisis Data

Menurut Misbahuddin & Hasan (Hidayat &

Junianto, 2017) mengemukakan bahwa analisis data dapat diartikan sebagai berikut:

Membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya (X-Y) = selisih, X/Y = rasio, menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen- komponen yang lebih kecil, memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya.

1) Analisis deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini dilakukan melalui pengujian hipotesis deskriptif.

Hasilnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak. Jika hipotesis nol (H0) diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan (Hidayat

& Junianto, 2017)

Tanggapan responden tersebut dikategorikan ke dalam 5 (lima) tingkatan yang terdiri dari “Sangat Tidak Baik”, “Tidak Baik”, “Cukup Baik’, “Baik”, dan “Sangat Baik” dengan perhitungan dasar sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (Hidayat & Junianto, 2017)

Sedangkan, jika diaplikasikan pada penelitian ini, maka perhitungan statistik deskriptif tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

a) Sit (skor ideal item tertinggi) = skor tertinggi x jumlah sampel x jumlah pernyataan.

b) Sir (skor ideal item terendah) = skor terendah x jumlah sampel x jumlah pernyataan

Gambar garis kontinum dapat dilihat pada gambar 2.2 garis kontinum

Gambar 2.2 Garis Kontinum Keterangan :

STB = Sangat Tidak Baik TB = Tidak Baik

CB = Cukup Baik B = Baik SB = Sangat Baik 2) Analisis Statistik

Alat utama yang sering digunakan dalam analisis data adalah metode stastistik.

Penggunaan Penggunaan statistik dalam analisis data memiliki beberapa kelebihan menurut Misbahuddin & Hasan dalam (Hidayat & Junianto, 2017), sebagai berikut:

a) Dengan statistik memungkinkan mendeskripsikan tentang sesuatu secara eksak. Simbol-simbol verbal lebih efisien daripada bahasa verbal.

b) Dengan statistik memungkinkan seseorang untuk bekerja secara eksak dalam proses dan cara berpikir.

c) Peneliti dapat memberikan rangkuman hasil penelitian dalam bentuk yang lebih berarti dan lebih ringkas karena memberikan aturan- aturan tertentu.

d) Dapat menarik kesimpulan umum (membentuk konsep-konsep dan generalisasi).

e) Memungkinkan untuk mengadakan ramalan.

a) Uji Instrument (1) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat penumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik (Raviansyah & Nasir, 2019). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 21.0

(8)

dengan uji Reliability Analysis.

Analisis uji reliabilitas maksudnya untuk mengetahui seberapa konsitensinya dari suatu instrumen yang dijadikan sebagai alat ukur sehingga hasil yang lakukan dapat dipercaya,dalam pengujian analisis ini menggunakan metode cronbach Alpha, dimana nantinya pengujian reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik sekali (Anwar & Azisan, 2019).

(2) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Raviansyah & Nasir, 2019). Analisis uji validitas maksudnya untuk menunjukkan bagaimana tingkat-tingkat kevalitan dan menguji kesahihan intrumen penelitian, kemudian item yang valid akan menjadi koesioner yang valid nantinya yang akan disebar ke reponden penelitian jadi ditunjukkan beberapa kriteria-kriteria untuk pengujian ini diambil berdasarkan perbandingan nilai rhitung. dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel, maka data dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel, maka data dinyatakan tidak valid.

Diketahui n = 30, α = 5%. pada tabel r product moment =0,361 (Anwar &

Azisan, 2019).

b) Uji Asumsi Klasik (1) Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasayarat tentang kelayakan data untuk analisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik non-parametrik.

Melalui uji ini, sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak normal, Misbahuddin dan Hasan dalam (Hidayat & Junianto, 2017).

(2) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya kolerasi antar variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Gejala autokorelasi ini dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Yuliana, Sanjaya, & Shobary, 2016). Kriteria menggunakan nilai

Durbin Watson (dl dan du) adalah jika du < d hitung < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi Sujarweni dalam (Hidayat & Junianto, 2017). Atau dapat menggunakan patokan sebagai berikut: angka D-W di bawah - 2 berarti ada autokorelasi positif, angka D-W di antara – 2sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

(3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolineritas ini bertujuan melihat apakah dalam model regresi memiliki korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model.

Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang kuat. Metode untuk menguji adalah ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Hidayat & Junianto, 2017).

3) Pengaruh Antar Variabel

a) Analisis Regresi Linier berganda Menurut Sujarweni “Analisis regresi linier berganda adalah regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen” (Hidayat & Junianto, 2017)

.

b) Pengujian Hipotesis

Menurut Misbahuddin dan Hasan

“Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. Dalam pengujian ini, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah” (Yuliana et al., 2016).

(1) Uji Parsial (uji t)

Uji yang dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing –masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ttabel =t(α;n-k-1)

Sumber : Wiguna dan Saputra (2016) Keterangan:

α= Taraf signifikan 0,05

(9)

n= Banyaknya Sampel

k= Banyaknya Variabel Bebas Dengan keterangan:

Taraf signifikan 0,05

Apabila nilai signifikan <0,05 atau Thitung>Ttabel Ha diterima dan H0 ditolak.

Apabila nilai signifikan >0,05 atau Thitung<Ttabel Ha ditolak dan H0 diterima.

(2) Uji Serentak (Uji f)

Uji F dilakukan oleh penulis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Kegunaan dari uji F ini adalah untuk menguji apakah variabel perceived usefulness dan perceived ease of use secara simultan berpengaruh terhadap variabel attitude toward using. Dan dasar pengambilan dalam uji F ini harus dengan mengetaui nilai f tabel dengan menggunakan rumus ftabel.

Ftabel = F(k ; n-k-1)

Keterangan:

n= Banyaknya Sampel k= Banyaknya Variabel Bebas Dengan keterangan:

Taraf signifikan 0,05

Apabila nilai signifikan <0,05 atau Thitung>TtabelHaditerima dan H0ditolak.

Apabila nilai signifikan >0,05 atau Thitung<Ttabel Ha ditolak dan H0 diterima.

(3) Uji Rsquare

Uji Rsquare dilakukan penulis untuk mengetahui seberapa besarnya hubungan yang diberikan variabel bebas (X1) dan (X2)terhadap variabel terikat (Y) secara simultan (bersama-sama) dan besar pengaruh variabel lain yang berbeda diluar model ditentukan dengan menggunakan rumus dalam koefisien determinan sebagai berikut:

KD=r2x100%

Keterangan:

KD= Nilai koefisien determinasi r2= kuadrat koefisien korelasi.

Untuk mengetahui seberapa besarnya nilai yang dipengaruhi variabel X1dan X2terhadap Y secara parsial dapat diketahui dari tabel correlatons pada pearson correlation SPSS.

c) Analisis Jalur (Path Analysis)

Model analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable bebas (eksogen) terhadap variable

terikat (endogen) (Hanggono, Handayani, &

Heru Susilo, 2015).

Y = a + ρyx1 X1+ ρyx2 X2 Keterangan

Y = Variabel

Dependen

X1dan X2 = Variabel

Independen

ρyx1 X1+ ρyx2 X2 = Nilai koefisien regresi variable

a = Konstanta.

3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 25 dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sebagai berikut: uji validitas dengan tingkat signifikan 0,05 dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah valid artinya kuesioner atau angket dapat digunakan, Reliabilitas uji dinyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha > 0.60 dan dapat disimpulkan semua variabel atau konstruk dalam penelitian adalah realiabel , 0,189(X1), 0,200 (X2) dan 0,63(Y) hasil tersebut diatas 0,05. Artinya variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use dan Attitude Toward Using bedistribusi normal, uji autkorelasi dilakukan dengan melihat hasil Durbin Watson yang nilainya sebesar 2.149 54terdapat nilai dL=1.464 dan nilai dU=1.628. karena nilai DW 2.149 diatas +2 maka terjadi autokorelasi negative, nilai tolerance sebesar 0.919>α dan nilai VIF sebesar 1.088<10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat multiolineritas antara kedua vaiabel bebas, diketahui bahwa persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.020 atau 2 %.

Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan tidak signifikan sehingga kesimpulannya adalah harus semakin baik persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using), persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan R square= 0.0.40= 4%. Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan tidak signifikan sehingga kesimpulannya adalah harus semakin baik pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), persepsi penggunaan(Perceived Ease Of Use) maka

(10)

dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

4. Kesimpulan

Hasil pengujian yang diajukan menunjukan hasil berdasarkan penelitian penelitian yang telah dilakukan pada distributor salak diseda sipedang mengenai pengujian kepuasan aplikasi facebook sebagai media promosi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a) Semakin baik persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

b) Semakin baik persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

c) Semakin baik pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using)

Berdasarkan penelitian, maka saran-saran yang penelitian ajukan sebagai berikut:

a) Pada penelitian selanjutnya mengenai kepuasan pengguna aplikasi facebook sebagai media promosi menggunakan TAM bisa menambahkan variabel bahavioral intention to use dan actuali system use.

b) Bisa mengganti Metode penelitian untuk menguji kepuasan pengguna dengan metode EUCS (End User Computing Satisfaction), Metode END-User Computing Satisfaction

Referensi

ADITYA, R. (2015). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru.

Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2(2), 1–14. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMF SIP/article/view/5880

Alfianika, N. (2018). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=id

&lr=&id=oNOGDwAAQBAJ&oi=fnd&p g=PR6&dq=Instrumen+Penelitian&ots

=pAYlngaAdS&sig=o5rWVTqRkC8Ij- L1qilPcVRkmrI&redir_esc=y#v=onepa ge&q=Instrumen Penelitian&f=false Anesa, K., Zulhendra, & Kurniadi, D. (2017).

ANALISA KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI E-XAMP EDITOR SEBAGAI

APLIKASI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER DI SMKN 3

PARIAMAN MENGGUNAKAN

METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS) YANG DIPERLUAS. Vokasional Teknik Elektronika & Informatika, 5(2), 83–88.

Retrieved from

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/vot eknika/article/view/8490

Anwar, F. (2017). Perubahan dan Permasalahan Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora Dan Seni, 1 No.1(2017), 137–144.

Retrieved from

journal.untar.ac.id/index.php/jmishums en/article/download/343/284%0A Anwar, M., & Azisan, M. (2019). ANALISIS

TINGKAT KEPUASAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PENAGIHAN BIAYA REKENING AIR

PELANGGAN PDAM

MENGGUNAKAN METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS). Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 11(2), 2–5. Retrieved from

http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/art icle/view/172

Badrul, M. (2016). Algoritma asosiasi dengan algoritma apriori untuk analisa data penjualan. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 12(2), 121–129. Retrieved from

http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurn al/index.php/pilar/article/view/169 ES, D. P., Rahmi, & Aditya, S. (2017).

Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro , Kecil , Dan Menengah ( Umkm ). Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–

17. Retrieved from

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jp m/article/view/1781

Fuad, S., Sangen, M., & Albushari, S. A.

(2018). PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL(TAM) DAN PERCEIVED RISKUNTUK MENGIDENTIFIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHIPERILAKU

BELANJA ONLINE DI KALIMANTAN.

Jurnal Wawasan Manajemen.

Gerhana, Y. A., Irfan, M., & Slamet, C.

(2017). IMPLEMENTASI

TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL UNTUK MENGUKUR

(11)

PENERIMAAN GURU TERHADAP INOVASI PEMBELAJARAN (Studi Kasus Model Pembelajaran CBR Di SMK). Jurnal Teknik Informatika, X(2),

1–18. Retrieved from

journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/art icle/view/1474

Hanggono, A. A., Handayani, S. R., & Heru Susilo. (2015). ANALISIS ATAS PRAKTEK TAM ( TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL ) DALAM MENDUKUNG BISNIS ONLINE

DENGAN MEMANFAATKAN

JEJARING SOSIAL INSTAGRAM.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 26(1), 1–9.

Hasan, A., & Setiyaningtiyas, N. W. (2015).

Pengaruh Electronic Word of Mouth Pada Media Sosial Facebook Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul. Media Wisata, 13(1), 224–238.

https://doi.org/10.1152/ajprenal.00346 .2011

Hidayat, A. R., & Junianto, E. (2017).

Pengaruh Gadget Terhadap Prestasi Siswa SMK Yayasan Islam Tasikmalaya Dengan Metode TAM.

Jurnal Informatika (JI) UBSI, 4(2), 163–

173. Retrieved from

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.p hp/ji/article/view/2096

Humaedi, M. A., Hakam, S., Seftiani, S., Propiona, K. J., & Rembeth, V. J.

(2015). Etnografi Bencana: Menakar Peran Para Pemimpin Lokal dalam Pengurangan Resiko Bencan.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=b GhhDwAAQBAJ&pg=PA47&dq=Skala +yang+digunakan+dalam+penelitian+i ni+adalah+skala+likert.+Skala+likert+

+digunakan++untuk++mengukur++sik ap,++pendapat++dan++persepsi++se seorang++atau+sekelompok+orang+t entang+fenomena+sosial&

Indrianto, H., Susanto, I., & Wijaya, A. F.

(2016). Analisis Pemanfaatan Media Sosial Facebook Pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga).

Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2016, 181–186.

Nugroho, L. E., Hasanah, N., & Nugroho, E.

(2015). Analisis Efektivitas Iklan Jejaring Sosial sebagai Media Promosi

Menggunakan EPIC Model. Scientific Journal of Informatics, 2(2), 99–110.

https://doi.org/10.15294/sji.v2i2.5075 Prasetio, R. T., Ramdhani, Y., Anshory, I. F.,

Rismayadi, A. A., & Mubarok, A.

(2018). Analisis Penerimaan Microsoft Office dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada Warga Desa Karyamukti Kecamatan Cililin. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 494–502. Retrieved from https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.

php/abdimas/article/view/4142

Raviansyah, M. R., & Nasir, M. (2019).

PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN. 594–602.

Retrieved from

ranahresearch.com/index.php/R2J/arti cle/view/98

Santoso, T. B., Okki, C., Ambarwati, Nugroho Rino, A., & Suharto, D. G.

(2018). Reformasi Birokrasi Lintas Generasi Pada Sektor Transportasi Publik (Studi kasus persepsi generasi Y dan Z). Spirit Publik, 52(1), 1–5.

Tulodo, B. A. R., & Solichin, A. (2019).

ANALISIS PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI CARE DALAM UPAYA

PENINGKATAN KINERJA

KARYAWAN (Studi Kasus PT.

Malacca Trust Wuwungan Insurance, Tbk.). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 10(1), 25–43.

Retrieved from

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jr msi/article/view/9183

Widhiani, A., & Idris. (2018). TERHADAP MINAT BELI DI SITUS BUKALAPAK ( Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro ). DIPONEGORO JOURNALOFMANAGEMENT, 7, 1–6.

Retrieved from

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php /djom/article/view/20907%0A%0A Yuliana, Y., Sanjaya, R., & Shobary, M. N.

(2016). Analisis Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Unit Sistem Informasi Menggunakan Technology Acceptance Model Di Pt Kereta Api Indonesia (Persero).

Jurnal Informatika, 3(2), 290–298.

Retrieved from

https://www.academia.edu/3603913

(12)

9/ANALISIS_KEPUASAN_PEGAW AI_TERHADAP_LAYANAN_UNIT_

SISTEM_INFORMASI_MENGGUN

AKAN_TECHNOLOGY_ACCEPTA NCE_MODEL_DI_PT_KERETA_A PI_INDONESIA_PERSERO_

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan grafik pada Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa pemurnian biogas menggunakan arang aktif berukuran 60 mesh dengan kapasitas volume arang aktif 1.5 liter pada

simply “a no brainer” if municipality is thinking that service provider is responsible;  Passionate and participating officials – Officials must understand functionality;  Support