• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghitung parameter-parameter yang berlaku sama pada masing-masing lintasan junction antar sentral telepon dan Menganalisis perencanaan sistem telekomunikasi serat optik pada Multi Exchange Area di Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Menghitung parameter-parameter yang berlaku sama pada masing-masing lintasan junction antar sentral telepon dan Menganalisis perencanaan sistem telekomunikasi serat optik pada Multi Exchange Area di Makassar"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Penelitian

Batasan Masalah

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Multi-Exchange Area

Sedangkan penomoran area yang dilayani oleh lebih dari satu bursa lokal disebut Multi-Exchange Areas.

Sirkit

Konfigurasi Jaringan

Konfigurasi jaringan mesh merupakan konfigurasi jaringan transmisi dimana semua hub yang ada saling terhubung satu sama lain sehingga semua hub mempunyai skala yang sama dengan Local Exchange.

Gambar 2.1. Konfigurasi Jaringan Bintang
Gambar 2.1. Konfigurasi Jaringan Bintang

Traffik

  • Traffik yang ditawarkan
  • Traffik interest

Grade Of Service

Jenis Kode Saluran

Modulasi Kode Pulsa (PCM)

  • Sampling
  • Quantizing
  • Coding

Dalam sistem PCM, pulsa sampling diubah menjadi kode-kode tertentu yang bergantung pada ketinggian pulsa (proses kuantisasi). Dalam proses kuantisasi dengan pendekatan bertahap, tidak dapat dipungkiri akan timbul ketidaksesuaian antara sinyal asli dengan nilai kuantisasi yang akan ditransmisikan dan direproduksi pada penerima. Dengan kuantisasi seragam, interval kuantisasi memiliki tahapan yang sama, sehingga distorsi kuantisasi tersebar merata pada setiap besaran diskrit.

Pengkodean adalah proses pengkodean untuk menghasilkan nomor kode biner yang sesuai dengan nomor tingkat kuantisasi yang dipancarkan untuk setiap interval waktu pengambilan sampel.

Bagian-Bagian Sistem Fiber Optik

  • Multiplekser Orde Pertama (PCM 30)
  • Multiplekser Digital Orde Kedua
  • Multiplekser Digital Orde Ketiga
  • Multiplekser Digital Orde Keempat
  • Line Switcher
  • Line Terminal Equipment
  • Konektor
  • Pengertian Dasar dan Struktur Serat Optik
  • Blok Diagram Sistem

Dikenal ada 2 jenis laser dioda yaitu Gain Guided Laser yang terbuat dari bahan GaAs1As dan ditujukan untuk panjang gelombang berkisar antara 810 nm hingga 890 nm. Laser berpemandu indeks terbuat dari bahan InGaAsP dan ditujukan untuk panjang gelombang mulai dari 1250 nm hingga 1600 nm. Penerima 1PIN-FET merupakan unit yang menerima energi optik yang berasal dari transmisi serat optik untuk mengubah daya optik menjadi sinyal listrik.

Konektor digunakan untuk menghubungkan kabel ke kabel dan kabel ke peralatan dalam sistem komunikasi serat optik. Sinar optik dengan panjang gelombang berbeda akan merambat tanpa saling mengganggu. Jadi dengan menggunakan pembawa yang memiliki panjang gelombang berbeda, beberapa saluran informasi dapat ditransmisikan secara bersamaan melalui satu serat.

Metode ini disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM) yang mampu meningkatkan kapasitas distribusi informasi pada serat optik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adanya dispersi material, dispersi gelombang, dan dispersi mode akan membatasi kapasitas informasi yang dapat ditransmisikan melalui serat optik. Multiplexer optik menggabungkan cahaya dari sumber dengan panjang gelombang berbeda ke dalam serat optik transmisi, seperti yang ditunjukkan pada gambar di stasiun penerima.Demultiplexer optik memisahkan pembawa dengan panjang gelombang berbeda sebelum mendeteksi cahaya dari setiap sinyal.

Dimungkinkan juga untuk mengganti serat masukan multiplekser dengan sumber optik yang langsung terintegrasi ke dalam perangkat. Demultiplexer menggunakan serat mode ganda pada terminal keluaran dan memiliki diameter inti yang relatif lebih besar. Pengganda panjang gelombang bersifat reversibel, artinya perangkat yang sama dapat bertindak sebagai multiplexer atau demultiplexer.

Gambar 2.4 Multiplekser Orde Pertama
Gambar 2.4 Multiplekser Orde Pertama

Macam-Macam Serat Optik

  • Step Index Multimode
  • Graded Index Multimode
  • Step Index Singlemode

Hal ini terjadi jika cahaya datang dari bahan optik yang indeks biasnya lebih tinggi ke bahan optik yang indeks biasnya lebih rendah. Terlihat pada peralihan dari udara ke inti, dimana  adalah sudut datang maksimum dan nair = 1 dan menurut Snellius.

Gambar 2.11 Sudut batas
Gambar 2.11 Sudut batas

Sifat-Sifat Transmisi Serat Optik

  • Redaman Didalam Serat
  • Penyambungan
  • Pelebaran Pulsa

Atenuasi (kehilangan) suatu serat optik ditentukan oleh dispersi, absorpsi dan pembengkokan.Dispersi suatu serat terjadi karena adanya ketidakhomogenan pada inti yang sudah terdapat pada bahan dan terjadi pada proses pembuatannya. . Penyerapan terjadi karena getaran internal molekul SiO2 dan pengotor seperti ion logam dan ion OH. Ada dua jenis pembengkokan yang menyebabkan redaman pada serat, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius konstan.

Microbending adalah pembengkokan inti serat yang sangat kecil akibat penyusutan panas yang sedikit berbeda antara material inti dan material cladding. Pembengkokan radius konstan adalah pembengkokan kabel pada saluran transmisi, baik pada tiang maupun pada saluran. Ketidaksempurnaan ini disebabkan karena kedua serat terpisah sejauh (S) seperti terlihat pada Gambar 2.13, terlihat pergeseran sumbu inti (d).

Transmisi serat optik melibatkan perluasan pulsa, termasuk dispersi mode, dispersi material, dan dispersi pandu gelombang. Penyebaran mode terjadi karena total lintasan yang ditempuh cahaya pada setiap mode bersifat zigzag dan mempunyai panjang total yang berbeda dibandingkan setiap cahaya pada mode lainnya. Jadi, pulsa yang dikirim ke serat optik akan berjalan melalui jalur yang berbeda dan tiba di ujung pada waktu yang sedikit berbeda.

Hamburan material atau dispersi material terjadi karena indeks bias inti serat tidak sama untuk cahaya dengan panjang gelombang berbeda, tetapi berubah sepanjang spektrum.

Gambar 2.14 Kedua serat terpisah oleh jarak (S)
Gambar 2.14 Kedua serat terpisah oleh jarak (S)

Dispersi Total dan Kecepatan Transmisi Maksimum

METODOLOGI PENELITIAN

Bahan dan Alat

Gambar alur Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian ini dirancang untuk memberikan arahan dan metode yang jelas kepada penulis agar penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Yaitu mengambil bahan penulisan tugas akhir ini dari referensi dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas. Melakukan penelitian dan pengumpulan data di Bursa Telepon Otomatis Makassar, kemudian mengadakan diskusi/analisis terhadap hasil observasi dan menyimpulkan hasil analisis tersebut.

Yakni mengadakan diskusi/wawancara dengan dosen yang lebih mengetahui materi yang akan kita bahas atau dengan praktisi di sentral telepon otomatis wilayah Makassar. Yang dimaksud adalah perhitungan parameter yang berlaku sama pada setiap simpang antar sentral telepon yaitu UP-1 – LIP-3, simpang antar UP-1 – UP-2, simpang antar UP-2 – UP-5, simpang antar UP-3 - UP-4, persimpangan antara UP-3 - UP-5. F12 merupakan faktor kepentingan hubungan silang UP1- dengan UP-2 dan berlaku dua arah atau F12 = F21 dan sama untuk yang lainnya.

Yang dimaksud adalah dari data minat lalu lintas, kemudian dengan bantuan Tabel Erlang B (Tabel Kapasitas Lalu Lintas) lihat lampiran 1 untuk menentukan jumlah rangkaian, kemudian lihat tabel pada B = 0,1%. Pemindahannya dilakukan dengan membagi jumlah rangkaian pada tabel 4.3 dengan 30, atau dengan kata lain satu sistem sama dengan 30 rangkaian. Yang dimaksud adalah jumlah total sistem, seperti koneksi keluar, koneksi masuk dan cadangan sistem (backup) jika terjadi kelebihan arus trafik, maka dari itu disediakan cadangan sistem sebesar 10% dari total permintaan keluar dan masuk.

Jika terjadi luapan arus lalu lintas, telah disediakan cadangan sistem sebesar 10% untuk mengantisipasi hal tersebut. Pemindahannya dilakukan dengan membagi jumlah rangkaian dengan 30 atau dengan kata lain satu sistem sama dengan 30 rangkaian. Total Sistem adalah jumlah seluruh sistem, baik sambungan keluar, sambungan masuk maupun cadangan sistem (reserve), jika terjadi kelebihan arus trafik, oleh karena itu disisihkan 10% cadangan sistem untuk total permintaan keluar dan masuk.

Peningkatan lalu lintas yang ditawarkan sangat bergantung pada jumlah sambungan telepon yang terpasang dan harga panggilan. Dilihat dari keluaran sentral telepon, arus lalu lintas sangat ditentukan oleh tingkat layanan yang diberikan, sehingga pasokan sirkuit juga mempunyai dampak. Perangkat terbaru yang digunakan adalah sistem multipleks, dimana perangkat tersebut mempunyai urutan kecepatan 2 Mbps, bisa langsung menuju 140 Mbps tanpa melalui tahapan unit multiplexer dari 2 Mbps menjadi 8 Mbps menjadi 34 Mbps dan dari 34 Mbps menjadi 140 Mbps. Mbps.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Subsistem dan Parameter yang Diinginkan

Data

Perhitungan Paremeter Yang Berlaku Sama

Analisis Traffik

  • Data
  • Perhitungan Traffik
  • Transfer Sirkit
  • Transfer Sistem
  • Total Sistem
  • Keandalan Rancangan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Indeks Langkah Serat optik jenis Single Mode dalam hal perambatan cahaya sangat baik karena perambatannya merata, sedangkan jenis lainnya mempunyai perambatan tidak sama sehingga sampai di tujuan sedikit lebih lambat dari waktu yang sama.

Saran

Gambar

Gambar 2.2. Konfigurasi Jaringan Jala
Gambar 2.1. Konfigurasi Jaringan Bintang
Gambar 2.4 Multiplekser Orde Pertama
Gambar  2.5  memperlihatkan  multiplekser  orde  kedua.  Multiplekser  orde  ini  mentransformasikan kecepatan transmisi dari 2 Mbps ke 8 Mbps
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis potensi kebangkrutan Altman (Z-Score), merupakan salah satu alat analisis yang mendalam dan spesifik untuk mengukur tingkat kesehatan dan peluang