• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGURUS ARI-ARI PADA SUKU SEMENDO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENGURUS ARI-ARI PADA SUKU SEMENDO "

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam proses mengurus ari-ar, di sebelah timur adat Semendo membawa ari-ar ke sungai yang mengalir untuk membasuh ari-ar tersebut sehingga disucikan. Selepas itu, beruang dimasukkan ke dalam tempurung kelapa, bersama kunyit dan kelapa parut, dan kemudian beruang itu dicuci di sungai.

Pertanyaan Penelitian

Tata cara pelaksanaan nifas juga ditentukan tidak sembarangan, karena setiap proses perawatan nifas hanya dilakukan oleh orang yang sudah mengetahui dan memahami tata cara merawat nifas, sehingga yang merawat nifas adalah dukun bayi untuk proses perawatan setelah melahirkan dilakukan8.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan bacaan dan pemikiran untuk menambah khazanah kesusasteraan Syariah dan ilmu pengetahuan khususnya tentang nilai-nilai agama Islam dalam amalan menjaga bayi. Sebagai tugasan akhir untuk menyiapkan pengajian Strata-1 dalam program pengajian Ahwal Syakhsiyyah di Institut Agama Islam Negeri Metro.

Penelitian Relevan

Setelah ari-ari siap, dibawa ke ari-ari Setra dan digantung di pohon Bukak. 10 Kadek Tirtayasa, “Pelaksanaan Upacara Ari-Ari di Desa Bayunggede Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Tahun 2009,” skripsi pada http://disparbud.banglikab.go.id/.

LANDASAN TEORI

Konsep Ari-Ari

  • Pengertian Ari-Ari
  • Pengurusan Ari-Ari
  • Nilai-nilai Pengurusan Ari-Ari

Selain itu, peralatan yang digunakan dalam prosesi pengurusan nifas memiliki arti dan makna tersendiri bagi bayi. Sementara itu, tata laksana orang jawa merupakan tradisi yang masih bertahan atau eksis di zaman modern ini. Tradisi mendem ari-ari bagi masyarakat Jawa merupakan bagian dari budaya yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa.

Perlengkapan dalam tradisi Mendem Ari-ari dalam adat Jawa merupakan prasyarat penting yang harus dibuat untuk kesejahteraan bayi yang baru lahir. Warisan nilai-nilai perawatan plasenta dipertahankan melalui transmisi budaya dari generasi ke generasi. Hal itu sebagai bentuk penghormatan terhadap Ari-Ari sebagai sesuatu yang sakral, karena harus dibungkus dengan kain putih.

Ari-Ari dalam Islam

  • Ari-ari dalam Islam
  • Pengurusan Ari-ari dalam Islam
  • Hukum Pengurusan Ari-Ari
  • Hukum Pengurusan Ari-Ari

Artinya: Nabi memerintahkan tujuh potong mayat manusia untuk dikuburkan; rambut, kuku, darah, haid, gigi, gumpalan darah dan plasenta. Dalam ritual pengobatan atau penguburan nifas, menurut para ulama yang menganjurkan penguburan nifas, ada suatu perbuatan yang dianjurkan untuk dilakukan, tetapi jika tidak dilakukan maka tidak akan dikenakan biaya. dosa, dan hukumnya adalah sunnah. Karena bagian dari menghormati orang adalah mengubur bagian tubuh yang lepas, salah satunya ari-ari.

Amaliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah amaliah dalam arti sedekah. Urf yang dimaksud dalam ilmu ushul fiqh adalah: urf adalah segala sesuatu yang telah dipelajari oleh masyarakat dan dilakukan terus-menerus dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Mengenai Urf menurut Ibnu Taimiyah adalah: “Kebiasaan adalah kebiasaan manusia di dunia dalam urusan duniawinya yang mereka butuhkan.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Sumber data sekunder adalah sumber data sekunder, sumber data tambahan yang mendukung sumber data primer dalam mengumpulkan informasi dan memperoleh informasi, yang ada di lapangan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari luar negeri yaitu data pendaftaran dan register, serta data yang diperoleh dari instansi yang telah mengumpulkan data atau informasi yang relevan. 4 Data sekunder diperoleh dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DUKCAPIL) yang digunakan untuk melihat jumlah anak yang lahir di Desa Pajar Bulan.

Teknik Pengumpulan Data

Dengan menjalankan tradisi menjaga nifas, masyarakat Desa Pajar Bulan khususnya suku Semendo masih menjalankan tradisi Semendo yang biasa dilakukan dalam menangani nifas. Dalam pelaksanaan tradisi tersebut terdapat nilai-nilai tertentu di dalamnya adapun nilai-nilai dalam penyelenggaraan upacara adat Semendo di Desa Pajar Bulan. Dalam penanganan ari-ari bayi, masyarakat Desa Pajar Bulan percaya bahwa mencuci ari-ari di sungai tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Dari hasil wawancara dalam penyelenggaraan upacara adat Semendo terdapat nilai kebersihan, amanah dan nilai tanggung jawab. Masyarakat Desa Pajar Bulan percaya bahwa penerapan manajemen nifas mengandung banyak pelajaran. Menurut adat Semendo di Desa Pajar Bulan, proses perawatan setelah melahirkan tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan upacara adat Semendo menurut Islam terdapat nilai-nilai aqidah, ibadah dan amalan. Akhirnya dilihat sebagai kebiasaan yang terus dilakukan oleh masyarakat suku Semendo di desa Pajar Bulan tentang perawatan ari-ari bayi yang baru lahir. Warga Desa Pajar Bulan dalam merawat ari-ari bayi memiliki kepercayaan bahwa mencuci ari-ari di sungai tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Bagi masyarakat Desa Pajar Bulan, mengurus anak setelah melahirkan bukanlah kegiatan yang dilarang.

Tabel 4.2 Iklim Pajar Bulan
Tabel 4.2 Iklim Pajar Bulan

Teknik Analisa Data

Gambaran Umum Desa Pajar Bulan Kecamatan Way Tenong

  • Sejarah Singkat Desa Pajar Bulan
  • Kondisi Geografis
  • Keadaan Penduduk Desa Pajar Bulan
  • Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pajar Bulan

Pajar Bulan merupakan pusat perekonomian Kecamatan Way Tenong, jarak ke Ibukota Kabupaten ± 185,48 dan merupakan daerah pegunungan. Pajar Bulan memiliki beberapa suku bangsa, seperti Jawa, Sunda, Semendo, Padang dan Lampung. Visi Desa Pajar Bulan adalah : Tercapainya pembangunan yang lestari dan berkelanjutan di segala bidang untuk mencapai kehidupan yang sehat, aman, nyaman dan sejahtera.

Penjelasan tersebut mengandung makna bahwa ada tujuan untuk mewujudkan Desa Pajar Bulan agar mengutamakan pelayanan publik yang prima, dalam pekerjaan seluruh SDM terkait diharapkan lebih profesional sehingga tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dapat terlaksana dengan efisien dan efektif. dieksekusi. Menciptakan kesehatan dan ketenteraman bagi masyarakat Pajar Bulan Iklim merupakan kondisi rata-rata di suatu daerah. Iklim Pajar Bulan sama dengan desa lain, dengan iklim kering dan hujan.

Praktik Pengurusan Ari-Ari pada Suku Semendo

Masyarakat di Kampung Pajar Bulan khususnya etnik Semendo masih mengekalkan budaya pengurusan ari-ari apabila ada bayi yang baru lahir seperti untuk persiapan sebelum melaksanakan pengurusan ari-ari melalui alatan seperti tempurung kelapa, kunyit, putih. kain dan kelapa parut. Selepas itu, kunyit ari-ari diberi dalam tempurung kelapa selepas itu dipanjatkan doa sebelum dihanyutkan ke dalam sungai. Dalam menjaga adat Semendo terdapat doa yang dipanjatkan iaitu bismillahirromanirrohim kakang kah sailar ading kahk puru parang batak li kakang rete rekeki bly ggah ading tempat berbaring di dasar batu Pulau Pekaraman, di mana ribut tempat tinggal8 .

Hasil temu bual dengan tokoh adat, tokoh agama, pengubat bayi dan ibu bapa bayi dalam adat Semendo menguruskan ari-ari dihanyutkan ke dalam sungai diiringi bacaan doa mengikut hukum agama Islam. Kemudian ari-ari yang bersih itu dibalut dengan kain putih dan dimasukkan ke dalam tempurung kelapa dan ditutup dengan tempurung kelapa yang lain. Ari-ari yang berbalut, dibacakan doa mengikut syariat Islam kemudian dihanyutkan di sungai.

Nilai-Nilai Pengurusan Ari-ari Adat Semendo

Tradisi merawat anak setelah melahirkan mengajarkan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab tersendiri dan saling melengkapi. Pengelolaan ari-ari meyakinkan manusia akan kekuasaan Allah SWT untuk menciptakan sesuatu demi kesempurnaan manusia. Bahkan dalam prosesi besesah diberikan kunyit dan kelapa parut yang artinya agar sang bayi selalu tercerahkan dengan amal baiknya.

Karena itu, ari-ari tidak kotor, harus dirawat dengan baik, apalagi mengingat jasanya dalam melahirkan bayi dengan selamat dari rahim ibunya. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa penanganan akherat merupakan hal yang signifikan dari sudut pandang adat. Tradisi merawat ari-ari mengajarkan bagaimana orang tua memiliki tanggung jawab masing-masing yang jelas dan saling melengkapi, hal ini sejalan dengan gagasan tanggung jawab menurut Fauzi Cik Din yang menyatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang terhadap tugas dan kewajiban. . untuk mengeksekusi. , apa yang harus dilakukan terhadap diri sendiri, diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang.

Nilai-nilai Pengurusan Ari-ari Adat Semendo Menurut Islam . 39

Kerana dalam adat Semendo mengurus ari, sebagaimana dalam Islam, ari biasanya dicuci bersih, diberi kunyit, kelapa parut, kemudian ari itu dibalut dengan kain putih dan dimasukkan ke dalam tempurung kelapa, selepas itu dipanjatkan doa dan seterusnya ari. -ari hanyut16. Masyarakat menjalankan tradisi mengurus Ari-ari bayi berdasarkan tradisi masing-masing dan tidak dilakukan dalam bilangan masyarakat yang ramai tetapi dilakukan secara kecil-kecilan mengikut kefahaman setiap masyarakat setempat. Walaupun masyarakat masih melakukan pengendalian Ari-ari terhadap bayi mereka dengan harapan dapat memberikan impak yang baik kepada bayi iaitu harapan ibu bapa agar perkara yang baik akan menemani bayi semasa hidup di dunia dan rasa aman dan tenteram yang ibu bapa merasakan selepas melaksanakan tradisi pengurusan Ari-ari bayi mereka sebagai satu bentuk berbakti kepada nenek moyang.

Pada hakekatnya, diperbolehkannya merawat bayi setelah lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dan sebagai bentuk pemuliaan kemanusiaan sebagaimana anggota tubuh manusia lainnya dirawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti menemukan bahwa suku Semendo masih mempertahankan dan menjalankan tradisi atau adat istiadatnya dalam merawat ari-ari bayinya yang nampaknya sejalan dengan makna urf, karena urf dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat dianggap baik dan diterima secara wajar. Faktanya, peristiwa yang menimpa masyarakat Desa Pajar Bulan selalu dilakukan secara terus menerus ketika mereka memiliki anak dan pada saat yang sama ketika ada anak, ari-ari ikut keluar bersama mereka.

Kesimpulan

Nilai-nilai tersebut terlihat jelas dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dalam keluarga di Desa Pajar Bulan. Nilai Aqidah yaitu warga desa Pajar Bulan meyakini bahwa setiap kelahiran bayi merupakan anugerah dari Allah SWT. Manusia diamanatkan untuk memelihara, memelihara dan membentuk akhlak yang baik agar beriman kepada Allah SWT.

Nilai ibadah yaitu masyarakat desa Pajar Bulan selalu membacakan ayat-ayat Alquran dan sholawat kepada nabi sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagai bentuk rasa terima kasih dari kedua orang tua yang baru saja dikaruniai buah hati, mereka kemudian mempersembahkan makanan bekas tersebut sebagai tanda terima kasih.

Saran

Pengeluaran ari-ari bayi dapat dilakukan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Ada baiknya melanjutkan tradisi orang tua sebelumnya selama tidak ada penyimpangan konsep agama di dalamnya. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat Desa Pajar Bulan tetap menimba ilmu agama agar tidak terjadi percampuran antara tradisi primitif dengan syariat Islam.

Perlakuan orang tua terhadap persalinan: perspektif kajian hukum Islam pada masyarakat di kota Palangka Raya”.

FOTO DOKUMENTASI
FOTO DOKUMENTASI

Gambar

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun  No  Nama lingkungan  Jumlah penduduk
Tabel 4.2 Iklim Pajar Bulan
FOTO DOKUMENTASI
Foto 1. Wawancara dengan Tokoh Adat Semendo Desa Pajar Bulan
+3

Referensi

Dokumen terkait

USAHA PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG Clarias Gariepenus DI ANDI PEMBIBITAN LELE DAN PATIN DESA INDRASARI KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR Muhamad Wahyudin1, Ari Jumadi