• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan indeks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan indeks"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWATENGAH

PERATURAN BUPATI PURWORE.IO NOMOR: f ?2 IA.HIIN 201?

TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PURWORE.IO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWORE.IO,

Menimbang: a.

bahwa dalam upaya meningkatkan

indeks

pembangunan manusia Indonesia, pemerintah

telatr

melaksanakan program pembinaan perilaku hidup bersih dan

sehat yang

ditujukan untuk

meningkatkan dera.iat kesehatan masyarakat;

b.

bahwa untuk melaksanakan program

pembinaan

perilaku hidup bersih dan

sehat

di

daerah diperlukan pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

c.

batrwa sesuai ketentuan dalam Peraturan

Menteri Kesehatan

Nomor

2269 /Menkes/per

lKll20ll

tentang

Pedoman Perilaku

Hidup

Bersih

dan

sehat, Pemerintah

Kabupaten berwenang menetapkan

kebirjakarr

koordinatif dan

pembinaan Perilaku

Hidup Bersih

dan Sehat

di

semua tatanan;

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c,

perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang

Pedoman

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di

Kabupaten Purworejo;

Mengingat: 1.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang

Dasar Republik Indonesia

Tahun

1945;

2.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun

1950

Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

Negara tentang Dalam

/

o

(2)

3.Undang-Undang Nomor

4 Tahun

1984

tentang

Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1984

Nomor

20, Tambahan kmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 3237);

4.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2OO9 Nomor 144, Tambahan lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 5063);

5.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4

tentang

Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 244,

Tambahan

Irembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor

5587),

sebagaimana telah diubah beberapa kali

teralrtrir dengan Undang-Undang Nomor

9 Tahun

2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor

23

Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679l.;

6.

Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor

2269 /Menkes/ per /XI /

2OLl tentang

Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan sehat;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PURWORE.JO.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati

ini,

yang dimaksud dengan :

1.

Daerah adalah Kabupaten Purworejo.

2.

Pemerintah

Daerah adalah Bupati

sebagai

unsur

penyelenggara

pemerintahan daerah

yang

pelaksanaan

urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3.

Bupati adalah Bupati Purworejo.

4. Perangkat Daerah adalah perangkat Daerah di

Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Purworejo.

/

(3)

5.

Peril,aku

Hidup

Bersih

dan

Sehat yang selanjutnya disingkat PHBS

adalah sekumpulan perilaku yarrg dipraktikkan atas

dasar kesadaran sebagai

hasil

pembelajaran yang menjadikan seseorang

atau

keluarga, kelompok

atau

masyarakat

mampu

menolong

diri sendiri (mandiri) di bidang

kesehatan

dan

berperan

aktif

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

6. Pembinaan PHBS adalah upaya untuk menciptakan

dan melestarikan

perilaku hidup yang

berorientasi kepada kebersihan

dan kesehatan di masyarakat, agar masyarakat dapat mandiri dalam

mencegah

dan

menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.

7. Pelalsana

PHBS

adalah pelalu

PHBS

pada

semua

tatanan

yang melakukan pembinaan.

8. Tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan,

sehingga

menciptakan dan

sekaligus juga mengatasi masalah-masalahnya di bidang kesehatan.

9.

Rumah Tangga adalah wahana

atau

wadah bagi anggota keluarga

yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak-analorya serta

anggota lainnya dalam melaksanakan kehidupannya sehari-hari.

lO.

Institusi Pendidikan adalah lgmfaga

yang

pendidikan akademik formal atau non formal.

11. Tempat

ke{a

adalah ruangan atau lapangan

tertutup

atau terbuka, bergerak

atau tidak

bergerak

dimana tenaga keq'a bekerja

atau

melaksanakan

pekeg'aannya

atau yang sering dimasuki

tenaga kerja

untuk

keperluan suatu usaha.

12.

Tempat-tempat Umum yang selanjutnya disingkat TTU

adalah suatu tempat dimana orang dapat masuk ke tempat tersebut

untuk berkumpul

mengadakan

kegiatan

secara

isidentil ataupun

terus menerus.

13.

Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

yang selanjutnya disebut

Fasilitas Kesehatan, adalah

suatu

sarana

dan/atau

tempat yang digunakan

untuk upaya pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratjf, rnaupun rehabilitatif yang

dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,

dan/atau

masyarakat.

14.

Indikator PHBS adalah suatu alat ukur atau petunjuk

yang

membatasi fokus perhatian untuk menilai keadaan

atau permasalahan kesehatan.

15. Advokasi

adalah upaya atau

proses

yang

sinergis

dan

terencana

untuk mendapatlan kemitraan dan dukungan dari pihak-pihak

yang terkait.

16.

Bina

Suasana

adalah

upaya

opini atau

lingkungan sosial yang

individu

anggota masyarakat

untuk

mau melakukan perilaku yang diperkenankan.

17. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu,

keluarga atau kelompok (sasaran) secara terus menerus

dan berkesinambungan

mengikuti

perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah

dari tidak tahu

menjadi

tahu

atau sadar (aspek knowledge), dari

tahu

menjadi mau (aspek attitude), dan

dari

mau menjadi mampu melaksanakan yang

diperkenalkan (aspek practice).

t

(4)

18.

Kemitraan

adalah

jalinan

kerjasama

antara

berbagai

sektor

dan

unsur masyaralat yang terkait dengan PHBS

berdasarkan kesetaraan, keterbuakaan dan asas manfaat bersama.

19.Tim

Penggerak Pemberdayaan

dan

Kesejahteraan Keluarga yang

selanjutnya disingkat TP PKK adalah

lembaga kemasyarakatan sebagai

mitra keq'a pemerintah dan organisasi

kemasyarakatan

lainnya, yang berfungsi

sebagai

fasilitator,

perencana, pelaksana,

pengendali dan penggerak pada masing-masing

jenjang

pemerintahan untuk terlaksananya program

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.

BAB

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Maksud

diterbitlannya

Peraturan Bupati

ini

adalah

untuk

memberikan pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam rangka Pembinaan

PHBS di Tatanan Rumah Tangga, Tatanan institusi

pendidikan, Tatanan tempat

kerja, Tatanan'I"IU dan

Tatanan Fasilitas Kesehatan

sehingga mampu

menjaga,

dan

melindungi

kesehatannya dari gangguan ancaman penyal<it.

Pasal 3

Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati

ini

adalah :

a. meningkatkan pengetahuan, kemauan

dan

masyarakat

untuk

melakukan PHBS;

b.

meningkatkan komitmen pemangku kepentingan

di tingkat

Daerah, kecamatan kelurahan dan desa

untuk

pembinaan PHBS;

c. meningkatkan

PHBS

di tatanan rumah

tangga,

tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan TTU dan

tatanan fasilitas kesehatan;

d.

meningkatkan peran alrtif masyarakat dalam gerakan PHBS;

e. meningkatkan kemitraan dunia

usaha/

swasta dalam

gerakan

PHBS;.

BAB

III

SASARAN, PELAKSANA, PENGERTIAN,VARIABEL, PENENTUAN STRATA,SIMBOLWARNA DAN NILAI PHBS

Pasal 4 Sasaran Pembinaan PHBS adalah :

a.

seluruh

anggota

rumah

tangga, yang

meliputi

pasangan

usia

subur,

ibu hamil, ibu menyusui, anak dan remaja, usia lanjut

dan

pengasuh

anak; (

(5)

b.

seluruh warga institusi pendidikan, yang meliputi siswa,

guru, kar5rawan, Komite dan Pemilik;

c. seluruh karyawan di tempat ke{'a;

d. seluruh pengeloLa dan masyarakat pengguna tempat-tempat umum;

e.

seluruh karyawan dan masyarakat yang menggunakan

Fasilitas Kesehatan; dan

f.

masyarakat.

Pasal 5

(1) Pelaksana Pembinaan PHBS adalah Pemerintah Daerah, Perangkat Daerah, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kelurahan, Pemerintah Desa,

TP PKK,

Pengelola

Institusi Pendidikan,

Pengelola Tempat

Kerja,

Pengelola

TTU,

Pengelola

Fasilitas Kesehatan,

Iembaga Swadaya

Masyarakat, Dunia Usaha/Swasta, dan Pelajar,

kader kesehatan, kader PKK Desa

dan

Kelurahan serta masyarakat yang sudah

dilatih

sebagai Pembina PHBS.

(2) Pelaksana Pembinaan PHBS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkewajiban:

a.

menyediakan sarana prasarana pendukung PHBS;

pembinaan, menegur

dan

sanksi bagr pihak-pihak yang melanggar sesuai

dengan

ketentuan.

Pasal 6

Pengertian, sasaran, variable, penentuan strata, symbol warna dan penilaian PHBS di Tatanan Rumah Tangga, Tatanan

Institusi

pendidikan, Tatanan tempat

kefa,

Tatanan

fiU

dan Tatanan Fasilitas Kesehatan tercantum dalam lampiran I peraturan Bupati

ini.

BAB IV

PEMBINAAN PHBS Bagran Kesatu Ruang Lingkup

Pasal 7 Ruang lingkup Pembinaan PHBS meliputi:

a.

Tatanan Rumah Tangga;

b.

Tatanan

institusi

pendidikan;

c.

Tatanan tempat keg'a;

d.

Tatanan TTU; dan

e.

Tatanan Fasilitas Kesehatan.

b.

t

(6)

Bagian Kedua

Pasal 8

(1)

Pembinaan PHBS diselenggarakan secara

terpadu,

berjenjang dan berkesinambungan.

(2) Penyelenggaraan

pembinaan

PHBS sebagarmana

dimaksud

pada

ayat (1), dilakukan dengan strategis Advokasi, Bina

Suasana, Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Kemitraan.

(3) Penyelenggaraan

pembinaan

PHBS sebagaimana

dimaksud

pada ayat (1), dilaksanakan minimal satu

tahun

sekali.

Bagian Ketiga

l,angkah-langkah Pembinaan Pasal 9

Pembinaan PHBS ditakukan melalui langkahJangkah :

a. melakukan diseminasi informasi PHBS ditingkat Desa

dan

Kelurahan,

Kecamatan,

Lintas

Program

dan Lintas Selrtor

serta mitra kerja di

tingkat

Daerah;

b.

mengarahkan dan memfasilitasi pelaksanaan pengkajian PHBS;

c.

memfasilitasi proses penJrusunan

rencana kegiatan

PHBS seperti

menetukan tujuan, menyusun langkah-langkah

kegiatan, pengembangan media;

d.

membantu proses penilaian PHBS; dan

e.

monitoring dan evaluasi pelaksanaan PHBS.

Bagran Keempat

Peran Pelaksana Pembinaan Pasal 10

(l) Pemerintah Daerah sebagai pelaksana pembinaan

PHBS mempunyai peran:

a.

menetapkan kebdakan koordinatif dan keb[iakan

pembinaan

dalam bentuk Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan

Surat Edaran;

b.

mengalokasikan anggaran untuk pengembangan PHBS di

Tatanan Rumah Tangga, Tatanan

Institusi

pendidikan, Tatanan tempat keq'a, Tatanan TTU dan Tatanan Fasilitas Kesehatan;

kegiatan

pengembangan PHBS

di

Tatanan

Rumah

Tangga,

Tatanan Institusi pendidikan, Tatanan

tempat kerja, Tatanan TTU dan Tatanan Fasilitas Kesehatan.

(

c.

(7)

(2)

Perangkat Daerah

terkait

dan TP PKK Kabupaten sebagai pelaksana pembinaan PHBS mempunyai peran:

a. mengeluarkan

keb[iakan pembinaal

PHBS

yang ditidaklanjuti

oleh TP PKK di seluruh Kecamatan dan Desa dan Kelurahan;

b.

melakukan sosialisasi pembinaan PHBS pada TP

PKK

Kecamatan;

c. melatih TP PKK Kecamatan mengenai pembinaan PHBS;

d.

mematau kemajuan

pelaksanaan PHBS

dan

pencapaiannya

di

Daerah;

e. mengelola data

tingkat

Daerah;

f.

menentukan strata PHBS

tingkat

Daerah;

g. menyelenggarakan

lomba PHBS di Tatanan Rumah

Tangga,

Tatanan Institusi pendidikan, Tatanan tempat ke{a,

Tatanan TTU dan Tatanan Fasilitas Kesehatan di Daerah.

(3)

Pemerintah Kecamatan

dan

TP-PKK Kecamatan sebagai

pelaksala

pembinaan PHBS mempunyai peran:

a. mengeluarkan

kebljakan

pembinaan PHBS

ditingkat

kecamatan sebagai

tindak lanjut dari

kebijakan tentang pembinaan

tingkat

Daerah;

b.

melakukan sosialisasi pembinaan PHBS kepada Desa

dan Kelurahan;

c.

menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan

pembinaan PHBS

di rumah tangga berdasarkan prioritas masalah

PHBS yang ada di Desa dan Kelurahan;

d. melatih pengelolaan PHBS dalam melaksanakan PHBS;

e.

memantau kemajuan

pelaksanaan pencapaian tatanan ber-PHBS;

f.

mengelola data PHBS di

tingkat

kecamatan;

g. menentukan strata PHBS tingkat kecamatan;

h. menyelenggarakan

lomba

PHBS

tingkat

Kecamatan.

(4) Pemerintah Kelurahan dan Pemerintah Desa beserta TP

PKK Kelurahan

dan

TP PKK Desa sebagai pelaksana pembinaan PHBS mempunyai peran:

a. melakukan sosialisasi PHBS kepada kader PKK

Dusun/RW

dan RT dan masyarakat di kelurahan dan Desa masing-masing;

b. mengumpulkan data PHBS kelurahan dan desa masing-masing;

c. mengelola

dan

memetakan PHBS

kelurahan dan

desa masing- masing;

d. menentukan strata PHBS kelurahan dan desa masing-masing;

e.

merencanakan kegiatan PHBS kelurahan dan desa

masing- masing;

f.

menggeralkan

dan

melaksanakan PHBS

di kelurahan dan

desa masing-masing;

g.

memantau dan menilai PHBS kelurahan dan desa

masing- masing.

PHBS

dan

/

(8)

(5) Pengelola

institusi

pengelola

tempat kerja,

pengelola

Tru dan pengelola fasilitas kesehatan sebagai

pelaksana

pembinaan PHBS mempunyai peran:

a. menerapkan PHBS

dalam kehidupan sehari-hari pada

tatanan

intitusi

pendidikan yang dikelolanya;

b. mengajak anggota lain

untuk

ber-PHBS melalui kelompok;

c.

ikut

berpartisipasi

dalam

kegiatan

di

masyarakat

terkait

PHBS

seperti

posyandu,

sebagainya;

sarang nyamuk

dan

d.

menjadi kader untuk membudayakan PHBS di

masyarakat

bekerja sama dengan Tim di desa dan kelurahan

melalui penyuluhan peror€ulgan, penyuluhan kelompok, dan penyuluhan massa.

(6)

Lembaga Swadaya Masyarakat

dan Dunia

Usaha/Swasta sebagai pelaksana pembinaan PHBS mempunyai peran:

a. mendukung pelaksanaan pengembangan PHBS;

b. menggerakkan masyarakat

untuk

mendukung PHBS;

c. menciptakan opini masyarakat yang mendukung PHBS;

d. mengupayakan kegiatan

untuk

pengembangan PHBS;

e. menyusun rencana pelaksanaan dan pemantauan kegiatan yang terintegrasi dengan pengembangan PHBS;

f.

memfasilitasi kegiatan promosi kesehatan dirumah tangga.

(7)

Pelajar,

kader

kesehatan,

kader PKK

Desa

dan Kelurahan

serta

masyarakat yang sudah

dilatih

sebagai Pembina PHBS mempunyai peran:

a. melakukan sosialisasi PHBS di lingkungan masing-masing;

b. melakukan pendataan PHBS;

c. menentukan strata PHBS;

d. penggerakan masyarakat

untuk

ber-PHBS.

Bagran Kelima Pengumpulan Data PHBS

Pasal 11

(1)

data

PHBS digu.nakan sebagai

bahan

pembinaan lebih

lanjut.

(2)

Pengu.mpulan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan

oleh pelajar, kader kesehatan, kader PKK Desa dan Kelurahan serta masyarakat

yang sudah dilatih disetiap tatanan

dengan metode wawancara

dan

observasi langsung menggunakan

formulir

Kartu PHBS.

(

(3)

Data yang telah terkumpul

dilakukan

klasifikasi/ strata PHBS.

(9)

(4)

Data strata

PHBS

direkapitulasi di tingkat RT, RW, Desa

dan

Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten

dengan

rumus dan

formulir

rekapitulasi hasil pendataan PHBS.

(5)

Bentuk formulir Ihrtu PHBS dan formulir rekapitulasi

hasil pendataan PHBS sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dan ayat (4) tercantum dalam

lampiran II

Peraturan Bupati

ini.

BAB V

PENGAWASAN PHBS

(1)

Pengawasan

Pasal 12

PHBS dilaksanakan dengan :

a.

melakukan

terhadap

sasarErn PHBS sebageimana dimaksud dalam Pasal 5 yang

tidak

yang telah dilakukan;

pembinaan

b. membentuk Tim

Penga.wasan

PHBS pada

masing-masing

tatanan oleh

Pelaksana PHBS sebagaimana

dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (1).

(2)

Tim

Pengawasan sebagaimana

pada ayat (1) huruf b,

dalam

melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan Pelaksana PHBS.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRASI Pasal 13

(1) Sasaran PHBS sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

4 yang tidak

pembinaan yang

telah dilakukan,

dapat dikenakan sanksi administrasi berupa :

a. teguran lisan;

b. peringatan

tertulis;

c. penghentian sementara kegiatan;

d. pencabutan izin pengelolaan;

dan/atau

e. sanksi lainnya yang ditetapkan oleh Pimpinan Pelaksana PHBS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1).

(2)

Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1),

merupakan kewenangan

Bupati

yang

/

Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.

kepada Kepal,a

(10)

(3)

Persyaratan dan tata cara pengenaan sanksi

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), diatur dalam Standar

Operasional dan

Frosedur yang ditetapkan Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Purworejo.

BAB VN

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Peraturan Bupati

ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan

Peraturan Bupati ini dengan

Penempatannya

dalam Berita

Daerah Kabupaten Purworejo.

Ditetapkan di Purworejo

pada

tanggal

29 DoBenbor 2@f?'

b

RWOREJO,

A

AGUS BASTIAN

4

T

Diundangkan di Purworejo pada tanggal2! Deeenber 2el ?

SEKRETARIS DAERAH UPATEN PURWOREJO,

9\

SAID ROMADHON

\

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWORHO

TAHUN2.1? NOMORIi2 SERI E

NOMORgo

/

(11)

LAMPIRAN

I

PERATURAN BUPATI PURWORE.JO NOMOR

trt

raEur

ar?

TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU

HIDUP

BERSIH DAN SEHAT DI

KABUPATEN

PURWORE.IO

PENGERTIAN, SASARAN, VARIABEL, PENENTUAN STRTA, SIMBOL WARNA DAN NILAI PHBS

1.

STRATA PEDOMAN PERILAKU

HIDUP BERSIH DAN SEHAT,

SIMBOL

WARNA, DAN PENILAIAN

1.

PHBS TATANAN RUMAH TANGGA

a.

Pengertian

PHBS

di

Rumah Tangga adalah upaya

untuk

memberdayakan anggota

rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu melakukan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah

risiko te{adinya penyakit dan

melindungi

diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam

gerakan

masyarakat.

b.

Sasaran

Di Rumah

Tangga,

sasaran primer yang harus melakukan

adalah

seluruh

anggota

rumah

tangga,

yang meliputi

pasangan

usia

subur,

ibu hamil, ibu

menyusui, anak dan remaja, usia

lanjut,

dan pengasuh anak.

c Variabel PHBS

di

Rumah Tangga mencakup aspek antara

lain

: 1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Gizi

a)

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Indikator :

Rumah tangga yang

memiliki ibu hamil

mempunyai akses pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

professional dan dilakukan disarana

pelayanan

kesehatan.

Definisi : Persalinan ditolong oleh bidan atau

dokter

(umum/kandungan) dan dilakukan di

sarana pelayanan kesehatan.

b)

Memeriksakan kehamilan

minimal 4

(empat)

kali

selama masa kehamilan.

Indikator: Rumah tangga yang memiliki ibu hamil

memeriksalan

kepada

petugas

kesehatan

professional

dan dilakukan minimal

4

(empat) kali.

Pemeriksaan dilakukan oleh bidan atau

dokter

(umum/kandungan) dengan interval

minimal:

trimester I sebanyak 1 (satu) kali, trimester

II sebanyak 1 (satu)

kali,

dan trimester

III

2 (dua) kali.

I

Definisi

(12)

c)

Memberi bayi ASI Eksklusif.

Indikator : Bayi

memperoleh

ASI eksklusif sejak usia 0

(nol)

sampai 6 (enam) bulan.

Definisi :

Bayi hanya diberi ASI saja sejak usia

0

(nol) sampai

6 (enam) bulan tanpa makanan tambahan lain

termasuk susu formula.

d)

Menimbang

balita

setiap

bulan atau minimal 8

(delapan)

kali

setahun.

Indikator :

Rumah tangga yang

memiliki balita

menimbangkan balitanya secara

teratur

sesuai

jadwal

(dapat

dilihat buku

KIA/KMS) di sarana pel,ayanan kesehatan.

Definisi

:

balita dilakukan satu

bulan

sekali/minimal 8

(delapan)

kali setahun di

sarana pelayanan kesehatan (PKD, Posyandu, Puskesmas, dan lain-lain).

e)

Mengonsumsi makanan bergizi.

Indikator : Anggota rumah

tansga

beranekaragam makanan dalam jumlah cukup untuk

memenuhi gizi seimbang.

Definisi : Anggota rumah tangga

mengonsumsi

makanan dalam jumlah cukup untukrnemenuhi kebutuhan akan zat gjzr

yang

mencakup

sumber

energi,

protein, lemak,

vitamin, dan mineral.

2)

Kesehatan Lingkungan

a)

Mengguna}an air bersih.

Indikator : Anggota rumah tangga menggunakan air

bersih

untuk

keperluan sehari-hari.

Definisi : Air bersih yang digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai mendidih/air minum

dalam kemasan), memasak, mandi, dan mencuci.

b)

Menggunakan jamban sehat.

Indikator :

Anggota

rumah

tangga menggunakan

jamban

sehat

untuk

buang air besar (BAB) dan buang air kecil.

Definisi :

Jamban yang digunakan oleh anggota rumah tangga

adalah jamban yang memenuhi syarat

kesehatan (leher angsa dengan

septictank/cemplung tertutup

dan te4'aga kebersihannya)

c)

Membuang sampah pada tempatnya.

Indikator: Anggota rumah tangga membuang sampah

pada tempatnya.

Definisi : Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat

pembuangan yEmg

memenuhi syarat

dan

dibuktikan dengan tidak terdapat sampah

yang berserakan baik didalam maupun

diluar

rumah.

d)

Menggunakan lantai kedap air.

Indikator :

Anggota

rumah

tangga menggunakan

lantai

rumah kedap air.

(

(13)

Definisi

Seluruh ruangan rumah berlantai kedap air

dan dal,am kedaan bersih. Lantai

kedapair/bukan lantai tanah

(tegel,

plester, keramik, kayu) yang

diiaga kebersihannya setiap hari.

3)

Gaya Hidup

a)

Melakukan

aktilitas lisik/olah

raga setiap hari.

Indikator :

Anggota

rumah

tangga yang

berumur

1O (sepuluh)

tahun

keatas melakukan

aktifitas lisik/berolah

raga secara

terukur

dan teratur.

Delinisi : Alrtilitas fisik/berolahraga terukur minimal

3O (tiga

puluh) menit/hari, dan dilakukan 3-5 kdi

seminggu. Aktifrtas frsik meliputi aktilitas fisik

sedang sampai berat, seperti:

berjalan

kaki/ bersepeda/ mencangkul.

b)

Tidak merokok di dalam rumah.

Indikator:

Anggota

rumah tangga tidak ada yang

merokok didalam rumah.

Definisi : Rumahtanggabebasdarirokok.

c)

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Indikator :

Anggota rumah tangga mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah BAB.

Delinisi :

Mencuci

tangan

dengan

sabun dan air bersih

dan

dibuktikan dengan tersedianya sarana

mencuci tangan yang memenuhi syarat.

d)

Menggosok gigi minimal 2 (dua)

kali

sehari.

Indikator:

Anggota

rumah

tangga menggosok

Egf minimal

2

(dua) kali sehari sesudah makan dan

sebelum

tidur.

Definisi :

Menggosok

gtgt

dengan

sikat

gigi

masing-masing serta menggunakan pasta gigi.

e)

Tidak minum minuman keras dan menyalahgunakan narkoba.

Indikator: Anggota rumah tangga tidak minum

minuman

keras/miras dan/atau tidak

narkoba.

Definisi

Tidak ada

anggota

rumah tangga yang

membeli,

menjual, dan

menggunakan

minuman keras/Miras

serta menyimpan narkoba secara

tidak

sah.

4)

Upaya Kesehatan Masyarakat

a)

Memberantas

jentik

di rumah seminggu sekali.

Indikator:

Anggota

rumah

tangga

melakukan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) minimal seminggu sekali.

Definisi : Anggota rumah tangga PSN yaitu

gerakan

3M(Menguras, Menutup dan Mengubur)

tempat penampungan

air

(buang

air

kecil mandi, tempayan, drum, ban bekas, tempat minum burung, fas bunga,

kulkas,

dispenser, barang-barang bekas,

dan lain-

lain) minimal seminggu sekali.

(

(14)

b)

Menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

Indikator :

Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK.

Delinisi : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

(Promotif Preventif,

Kuratif dan

Rehabilitatif) misalnya: Dana Sehat, Badan Penyelenggara

Jaminan

Sosia1 (BPJS) Kesehatan,

Jaminan

Kesehatan Daerah (Jamkesda), BPJS Ketenagakeg'aan, dan

lain-lain.

d.

Penentuan

Strata

:

l)

Strata PHBS di

rumah

tangga ditetapkan

dengan

berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

a) Sehat

Pratama,

apabila rumah

tangga

memenuhi kriteria

1-5

indikator

PHBS di rumah tangga.

b) Sehat

Madya,

apabila rumah tangga memenuhi kriteria

6-10

indikator

PHBS di rumah tangga.

c)

Sehat Utama,

apabila rumah

tangga memenuhi

kriteria

11-15

indikator

PHBS di rumah tangga.

d)

Sehat Paripurna, apabila

di

rumah tangga memenuhi

kriteria

16

indikator

PHBS di rumah tangga.

2) Strata

PHBS

di tingkat

RT, RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten ditetapkan dengan ketentuan sebagai

berikut

:

a)

Sehat Pratama, apabila

jumlah rumah

tangga

yang

mencapai strata sehat utafira dan sehat paripurna mencapai O (nol) sampai dengan 24,4o/o (dua

puluh

empat koma empat persen).

b) Sehat Madya, apabila jumlah rumah tangga yang

mencapai

strata

sehat

utama dan

sehat

paripurna

mencapai 24,5o/o

(dta puluh

empat

koma lima

persen) sampai dengan 49,4o/o (empat

puluh

sembilan koma empat persen).

c) Sehat Utama, apabila jumlah rumah tangga yang

mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna mencapai 49,57o (empat

puluh

sembilan koma

lima

sampai dengan 74,47o

(tujuh puluh

empat koma empat persen).

d)

Sehat

Paripuma,

apabila

jumlah rumah

tangga yang mencapai

strata

sehat utama dan sehat

paripurna

mencapai 74,5%

(tujuh puluh

empat koma lima persen) atau lebih.

e.

Penggunaan simbol warna pada strata PHBS

sebagaiberikut:

1) Sehat Pratama berwarna merah.

2)

Sehat Madya berwarna kuning.

3)

Sehat Utama berwarna

hiiau.

4)

Sehat Paripuma berwama

biru.

f.

Nilai

rumah

tangga didasarkan jawaban terhadap pertanyaan

indikator

PHBS dengan ketentuan

nilai l(satu)

apabila

jawaban "Ya'

dan

nilai

0 (nol) apabila jawaban oTidak'.

(.

(15)

2.

PHBS TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN

a.

Pengertian

PHBS

di institusi

pendidikan adalah

perilaku

yang

dipraldikkan

atas

dasar kesadarannya

sebagai

hasil

pembelqjaran

yang

menjadikan

murid dan masyarakat sekolah lainnya dapat mandiri

dalam

mencegah

penyakit dan meningkatkan

kesehatannya

dan

berperan

aktif

dalam mewujudkan lingkungan sehat.

b.

Sasaran

Di

institusi

pendidikan, sasaran primer yang harus melakukan adalah

seluruh warga sekolah, yang meliputi peserta didik, guru,

dan

masyaralat

sekolah.

c.

Variabel PHBS di

institusi

pendidikan mencakup aspek antara lain:

1) Kesehatan Lingkungan

a)

Menggunakan air bersih sehari-hari.

Indikator : Seluruh warga

sekolah

menggunakan air

bersih

untuk

keperluan sehari-hari.

Definisi : Air

bersih yang

digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai mendidih/air minum

dalam

kemasan), memasak, dan aktifitas

sekolah.

Dibuktikan

dengan tersedianya sumber

air

bersih

di

sekolah.

b)

Menggunakan Jamban Sehat.

Indikator :

Seluruh warga sekolah menggunakan

jamban

sehat

untuk

BAB dan buang air kecil.

Delinisi :

Tersedianya

jamban sehat yang digunakan

oleh

warga sekolah

adaLah

jamban yang

memenuhi

syarat kesehatan (leher angsa

dengan

septictank/cemplung tertutup dan te{aga

kebersihannya).

c)

Membuang sampah pada tempatnya.

Indikator: Seluruh warga sekolah

membuang

sampah

pada tempatnya.

Definisi : Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat

pembuangan

yang

memenuhi

syarat

dan terpilah antara organik dan non organik.

Dibuktikan

dengan tidak terdapat sampah yang berserakan baik di dalam maupun

diluar

sekolah.

2)

Pendidikan Kesehatan

a)

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Indikator :

Seluruh warga sekolah mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah BAB.

Definisi :

Mencuci

tangan

dengan

sabun dan air bersih

dan

dibuktikan dengan tersedianya sarana

mencuci tangan yang memenuhi syarat.

b)

Mengonsumsi makanan di warung

sekolah/kantin

sehat.

Indikator : Minimal

80olo (delapan

puluh

persen) warga sekolah

makan dan minum di warung

sekolah/kantin

sehat.

t

(16)

Definisi :

Sekolah menyediakan

kantin sehat di

lingkungan sekolah yang menjual

jajanan

sehat

bagi warga sekol,ah

atau

membawa bekal makanan sehat dari rumah.

c)

Melakukan aktifitas

fisik/olah

raga setiap hari.

Indikator: Seluruh warga sekolah melakukan aktilitas fisik/berolah raga

secara

terukur

dan teratur.

Delinisi : Aktilitas fisik/berolahraga terukur minimal

3O(tiga

puluh) menit per hari dan dilakukan minimal I

(satu)

kali

seminggu.

d)

Melakukan PSN seminggu. sekali.

Indikator: Seluruh warga sekolah melakukan PSN di lingkungan sekitas sekolah minimal

seminggu sekali.

Definisi :

Warga sekolah

melakukan

PSN

yaitu

gerakan 3M

(Menguras, Menutup, dan Mengubur)

tempat penampungan

air (buang air kecil

mandi, tempayan, drum, ban bekas, tempat minum burung, fas bunga,

kulkas,

dispenser, barang-barang bekas,

dan

Lain-lain)

minimal

seminggu sekali.

Dibuktikan

dengan

tidak

ada

jentik di

tempat penampungan

air

tersebut.

e)

Menerapkan Kawasan Tanpa. Asap Rokok.

Indikator: Seluruh warga sekolah dan

pengunjung

menerapkan kebljakan Kawasan Tanpa Asap Rokok.

Defrnisi :

Sekolah mempunyai kebijakan penerapan Kawasan

Tanpa Asap Rokok bagi warga sekolah

dan

pengunjung.

f)

Menimbang

Berat

Badan

dan Tinggi Badan minimal 6

(enam)

buLan sekali.

Indikator :

Peserta

didik ditimbang berat badan dan diukur

secara

teratur

sesuai

jadwal (dapat dilihat buku KIA/Kartu

Menuju Sehat)

di

UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).

Delinisi :

Penimbangan berat

badan dan pengukuran

tinggi badan peserta

didik dilakukan

6 (enam)

bulan

sekali di UKS.

g)

Memiliki

kuku

pendek dan bersih.

Indikator :

Sebanyak

minimal

8@/o

(delapan puluh

persen)

warga sekolah memiliki

kuku

pendek dan bersih.

Delinisi : Warga sekolah diperiksa kuku I (satu)

minggu sekali tangan.

h)

Kesehatan gigi dan

mulut.

Indikator :

Sebanyak

minimal

8O% (delapan

puluh

persen) gigi dan

mulut

siswa bersih dan sehat.

Definisi : Seluruh warga sekolah

menggosok

gigi minimal

2

(dua) kali sehari dengan

menggunakan

sikat

gigi

masing-masing

dan

pasta

gigi

sesudah makan dan

sebelum tidur. Terdapat gerakan

menggosok gigr massal di sekolah minimal sebulan sekali.

I

(17)

i)

Menggunakan alas kaki/ sepatu.

Indikator:

Sebanyak

minimal

807o

(delapan puluh

persen) peserta

didik

menggunakan alas

kaki/sepatu.

sepatu

yang

bersih.Sepatu

boleh

dilepas dengan

catatan lantai

ruang kelas dalam keadaan bersih dan kedap air.

3)

Upaya Pelayanan Kesehatan

a)

Memanfaatkan ruang UKS

untuk

kegiatan UKS.

Indikator: Ruang UKS dipergunakan untuk kegiatan

antara

lain penyuluhan, kebersihan lingkungan

sekolah

P3K

(Pertolongan

Pertama Pada

Kecelakaan)/P3P (Pertolongan

Pertama

Pada Penyakit), penjaringan kesehatan,

berkala, PMT

(Pemberian Makanan Tambahan), dan lain-lain.

Definisi :

Sekolah

mempunyai ruang

UKS

yang

dilengkapi

dengan peralatan dan obat P3K/P3P,

alat-alat penyuluhan, dan lain-lain.

b) Ihder

Kesehatan Sekolah/Dokter Kecil/Kader Kesehatan Remaja

Indikator : Sebanyak minimal

l Oolo

(sepuluh persen)

kader kesehatan

remaja/dokter kecil dari jumlah

siswa yang ada di sekolah.

Definisi : Sekolah mempunyai kader kesehatan

dengan

kegiatan penyuluhan, kebersihan

lingkungan

sekolah, P3K/P3P, penjaringan

kesehatan,

pemeriksaan kesehatan berkala, PMT dan

lain-lain.

c)

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Indikator:

Adanya penggalangan dana

sehat untuk

kegiatan

UKS.

Delinisi : Warga sekolah melaksanakan

kegotong royongan

untuk

menggalang

dana dalam rangka

mengatasi masalah kesehatan.

d.

Penentuan Strata dan

Strata

PHBS

di institusi pendidikan ditetapkan

dengan berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

1) Sehat Pratama, apabila

institusi

pendidikan memenuhi

kriteria

1-6

indikator

PHBS di

institusi

pendidikan

2)

Sehat Madya, apabila

institusi

pendidikan memenuhi

kriteria

7- 11

indikator

PHBS di

institusi

pendidikan;

3) Sehat Utama, apabila institusi pendidikan memenuhi kriteria

12-14

indikator

PHBS di

institusi

pendidikan;

4)

Sehat Paripurna, apabila

institusi pendidikan

memenuhi

kriteria

15

indikator

PHBS di

institusi

pendidikan.

e.

Penggunaan simbol warna pada strata PHBS sebagai

berikut

:

1)

Sehat Pratama berwarna merah;

2)

Sehat Madya berwarna kuning;

3)

Sehat Utama berwarna

hijau;

4)

Sehat Paripurna berwarna

biru.

Definisi : Peserta didik

I

(18)

f. Nilai institusi

didasarkan

jawaban terhadap

pertanyaan

indikator

PHBS dengan

ketentuan nilai l(satu)

apabila

jawaban

"ya"

dan

nilai

0 (nol) apabila

j

awaban'Tidak".

g. Cara Penghitungan institusi

kesehatan.

pendidikan

yang mem

7o Sekolah sederajat menerapkan PHBS

Jumlah Sekolah sederajat yang ada di satu wilayah

3.

PHBS TATANAN TEMPAT KERJA

a.

Pengertian

PHBS

di tempat kerja adalah upaya untuk

memberdayakan para karyawan/pekeda agar

tahu,

mau,dan mampu mempraktikkan pHBS serta berperan

aktif

dalam mewujudkan tempat kerja ber-PHBS.

b.

Sasaran

Di tempat keda, sasaran primer yang harus melakukan

adaLah

seluruh

peke{a

kantor, pabrik dan

lain-lain.

c.

Variabel PHBS di tempat

ke{a

antara

lain

:

1) Tidak merokok di tempat keda.

Indikator: Seluruhpeke{a di tempat kerja tidak ada

yang

merokok di tempat kerja.

Definisi :

Tempat

ke{a

bebas dari rokok.

2) Membeli dan mengonsumsi makanan dan minuman sehat di

tempat

ke{a.

Indikator: Seluruh

pekeq'a mengonsumsi

makanan sehat

dalam

jumlah

cukup di tempat keg'a.

Delinisi : Seluruh pekerja

mengonsumsi

makanan dalam jumlah cukup untuk

memenuhi

kebutuhan

akan zat

gzi

yarlg mencakup sumber energi, protein, lemak,

vitamin,

dan mineral.

aktifitas lisik/olah

raga setiap hari.

Seluruh

pekeq'a melakukan

aktifitas fisik/berolah

raga secara

terukur

dan teratur.

Aktilitas fisik/berolahraga terukur minimal 30

(tiga

puluh) menit/hari dan dilakukan 3-5 kali

seminggu.

Aktifitas fisik meliputi aktifitas lisik sedang

sampai

berat, seperti :

be{alan

kaki/bersepeda.

4)

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Indikator: Seluruh

pekerja mencuci

tangan pakai sabun dan air

bersih setelah BAEi dan buang air kecil.

Definisi : Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih

dan

dibuktikan

dengan tersedianya sarana mencuci tangan yang memenuhi syarat.

Jumlah Sekolah sederajat mempromosikan kesehatan

X 100 7o

3)

Melakukan

Indikator:

Definisi

:

t

(19)

5)

Memberantas

jentik

di tempat keq'a seminggu sekali.

Indikator: Seluruh pekeda melakukan

PSN

minimal

seminggu sekali.

Delinisi : Melakukan PSN yaitu gerakan 3M

(Menguras,

Menutup, dan Mengubur) tempat

penampungan air(buang

air

kecil mandi, tempayan,

drum,

ban bekas,

tempat minum burung, fas bunga, kulkas,

dispenser, barang-barang bekas,

dan lain lain) minimal

seminggu sekali.

6)

Menggunakan air bersih.

Indikator: Seluruh

pekerja

air bersih untuk

Definisi

aktifitas di tempat keq'a.

Air bersih yarlg digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai

mendidih/air minum

dalam kemasan), memasak, mandi dan mencuci.

7)

Menggunalan jamban sehat.

Indikator:

Seluruh

pekerja

menggunakan

jamban sehat untuk

BAB dan buang air kecil.

Definisi : Jamban yang digunakan oleh peke{a

adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan

septictank/cemplung tertutup dan

teqiaga

8)

Membuang sampah pada tempatnya.

Indikator:

Seluruh peke{a membuang

sampah

pada tempatnya.

Delinisi :

Sampah

ditampung dan dibuang

setiap

hari

ditempat pembuangan

yang memenuhi syarat, dan dibuktikan

dengan

tidak terdapat

sampah

yang

berserakan

baik

didalam maupun

diluar

tempat

ke{a.

9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis

pekerjaannya.

Indikator:

Seluruh pekeg'a menggunakan

alat pelindung diri

sesuai dengan jenis pekerj aannya.

Definisi : Seluruh

pekerja

alat

pelindung diri sesuai

dengan

jenis pekerjaan

yang dilakukan.

d.

Penentuan Strata dan Penilaian :

Strata

PHBS

di tempat kerja ditetapkan

dengan berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

1) Sehat Pratama, apabila tempat keg'a memenuhi

kriteria

1-3

indikator

PHBS di tempat kerja;

2) Sehat Madya, apabila tempat kerjamemenuhi kriteria

4-6

indikator

PHBS di tempat kerja;

3) Sehat Utama, apabila tempat kerja memenuhi kriteria

7-8

indikator

PHBS di tempat kerja;

(

(20)

4)

Sehat Paripurna, apabila tempat kerja

memenuhi kriteria indikator

PHBS di tempat kerja.

e.

Penggunaan simbol warna pada strata PHBS sebagai

berikut

: 1) Sehat Pratama berwarna merah;

2)

Sehat Madya berwarna kuning;

3)

Sehat Utama berwama

hijau;

4)

Sehat Paripurna berwama

biru.

f.

Nilai tempat kerja didasarkan jawaban terhadap pertanyaan

indikator

PHBS dengan ketentuan

nilai l(satu)

apabila jawaban "Ya" dan

nilai

O

(nol) apabila jawaban "Tidak".

4.

PHBS TATANAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

a.

Pengertian

PHBS

di lTU adalah upaya untuk

memberdayakan

masyarakat di

tempat umum (pengelola dan pengunjung) agar

tahu,

mau,dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan

aktif

dalam mewujudkan tempat umum ber-PHBS.

b.

Sasaran

Di

TTU, sasaran primer yang

harus

melakukan adalah seluruh warga tempat umum dan pengunjung.

Tempat-Tempat Umum yang

dibina

antara

lain

tempat ibadah, pasar, warung

makan,

angkutan umum, dan

lain-lain.

c.

Variabel PHBS di tempat umum antara

lain

l)

Tempat Ibadah

a)

Tidak merokok di tempat ibadah.

Indikator : Seluruh pengunjung dan

pengelola tempat ibadah

tidak

ada yang merokok di tempat ibadah.

Delinisi :

Tempat ibadah bebas dari rokok.

b)

Menggunakan jamban sehat.

Indikator : Seluruh pengunjung dan

pengelola

jamban sehat

untuk

BAB dan buang air kecil.

Jamban yang digunakan oleh pengelola

dan

pengunjung adalah

jamban

yang memenuhi syarat

kesehatan (leher angsa

dengan

septictank/cemplung tertutup dan

terjaga

kebersihannya).

sampah pada tempatnya.

Seluruh pengelola dan pengunjung

membuang sampah pada tempatnya.

Sampah ditampung dan dibuang setiap hari di tempat

pembuangan

yang memenuhi syarat,

dan

dibuktikan dengan tidak terdapat sampah

yang

berserakan baik didalam maupun diluar

tempat

ibadah.

I I

d

Definisi

:

c)

Membuang

Indikator

:

Definisi

:

(21)

d)

Menggunakan air bersih.

Indikator : Seluruh

pengelola

dan

pengunjung

air bersih

untuk aktifitas

di tempat ibadah.

Delinisi : Air

bersih yang

digunakan untuk minum

{sudah

dimasak sampai mendidih/airminum

dalam kemasan), memasak,

mandi,

mencuci,dan

aktifitas

lain di tempat ibadah.

e)

Tidak meludah sembarang tempat

Indikator :

Seluruh pengelola dan pengunjung

tidak

meludah

di

sembarang tempat.

Definisi :

Pengelola

dan pengunjung meludah di

tempat-

tempat yang sudah disediakan.

f)

Memberantas

jentik

di tempat ibadah seminggu sekali.

Indikator :

Pengelola melakukan PSN

minimal

seminggu sekali.

Delinisi : Melakukan PSN yaitu gerakan 3M

(Menguras,

Menutup dan

Mengubur)

tempat

penampungan

air

(buang

air

kecil mandi, tempayan,

drum,

ban bekas,

fas bunga, barang-barang bekas, dan

Lain-lain)

minimal seminggu sekali.

2)

Pasar

a)

Tidak merokok di pasar.

Indikator :

Seluruh pengunjung dan pengelola

pasar tidak

ada yang merokok dipasar.

Definisi :

Pasar bebas dari rokok.

b)

Menggunakan jamban sehat.

Indikator: Seluruh pengunjung dan

pengelola menggunakan jamban sehat

untuk

BAB dan buang air kecil.

Defrnisi : Jamban yang digunakan oleh pengeloLa

dan

pengunjung adalah

jamban

yang memenuhi syarat

kesehatan (leher angsa

dengan

septictank/cemplung tertutup dan

teq'aga

kebersihannya).

c)

Membualg sampah pada tempatnya.

Indikator : Seluruh pengelola dan penguqjung

membuang sampah pada tempatnya.

Delinisi : Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat

pembuangan yang memenuhi syarat, dan

dibuktikan dengan tidak terdapat sampah

yang berserakan baik didalam maupun

diluar

pasar.

d)

Menggunakan air bersih.

Indikator: Seluruh

pengelola

dan

pengunjung

air bersih

untuk aktilitas

di Pasar.

Definisi : Air

bersih yang

digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai mendidih/air minum

dalam kemasan), memasak,

mandi,

mencuci,

dan aktifitas

Lain dipasar.

e)

Tidak meludah sembarang tempat

Indikator :

Seluruh pengelola dan pengunjung

tidak

meludah

di

sembarang tempat.

t

(22)

Delinisi :

Pengelola

dan pengunjung meludah di

tempat- tempat yang sudah disediakan.

f)

Memberantas

jentik

di pasar seminggu sekali.

Indikator :

Pengelola melakukan PSN

minimal

seminggu sekali.

Definisi : Melakukan PSN yaitu 3M

(Menguras,

Menutup,

dan

Mengubur) tempat penampungan

air

(buang air kecil mandi, tempayan, drum, ban bekas,

fas bunga, barang-barang bekas,dan lain{ain)

minimal seminggu sekali.

3)

Warung Makan

a)

Tidak merokok diwarung makan.

Indikator : Seluruh

penguqjung

dan

pengelola

warung

makan

tidak

ada yang merokok diwarung makan.

Delinisi :

Warung makan bebas dari rokok.

b)

Menggunakan jamban sehat.

Indikator : Seluruh pengunjung dan

pengelola

jamban sehat

untuk

BAB dan buang air kecil.

Definisi : Jamban yang digunakan oleh pengelola

dan

pengunjung adalah

jamban

yang memenuhi syarat

kesehatan (leher angsa

dengan

septictank/cemplung tertutup dan

terjaga

kebersihannya)

c)

Membuang sampah pada tempatnya.

Indikator : Seluruh pengelola dan pengur{ung

membuang sampah pada tempatnya.

Definisi : Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat

pembuangan yang memenuhi syarat, dan

dibuktikan dengan tidak terdapat sampah

yang berserakan

baik didalam raupun di luar

warung makan.

d)

Menggunakan air bersih.

Indikator: Seluruh

pengelola

dan pengunjung

menggunakan air bersih

untuk aktilitas

di warung makan.

Delinisi : Air

bersih yang

digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai mendidih/air minum

dalam kemasan), memasak,

mandi,

mencuci

dan aktifitas

lain di warung makan.

e)

Tidak meludah sembarang tempat

Indikator :

Seluruh pengelola dan pengunjung

tidak

meludah

di

sembarang tempat.

Definisi :

Pengelola

dan pengunjung meludah di

tempat-

tempat yang sudah disediakan.

I)

Memberantas

jentik

di warung makan seminggu sekali.

Indikator :

Pengelola melakukan PSN

minimal

seminggu sekali.

Definisi : Melakukan PSN yaitu gerakan 3M

(Menguras,

Menutup, dan

Mengubur) tempat penampungan

air

(buang

air

kecil mandi, tempayan, drum, ban bekas,

fas bunga, barang-barang bekas,dan

lain-lain)

minimal

seminggu

sekali. (

(23)

g)

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Indikator:

Seluruh pengunjung

dan

pengelola mencuci tangan

pakai

sabun dan

air

bersih setelah BAB dan buang air kecil.

Delinisi :

Mencuci

tangan

dengan

sabun dan air bersih

dan

dibuktikan dengan tersedianya sarana

mencuci

tangan yang memenuhi syarat.

h)

Menutup makanan dan minuman.

Indikator :

Semua

makanan dan minuman dalam

kondisi

tertutup.

Definisi : Makanan dan minuman yang disajikan

kepada

pengunjung warung makan dalam kondisi

aman dan

tertutup,

sehingga

tidak

memungkinkan tedadi

pencemaran ke dalam makanan atau

minuman tersebut.

4)

Angkutan Umum

a)

Tidak merokok di angkutan umum

Indikator :

Seluruh pengunjung dan pengelola angkutan

umum

tidak ada yang merokok diangkutan umum.

Definisi :

Angkutan umum bebas dari rokok.

b)

Menggunakanjamban sehat.

Indikator: Seluruh pengunjung dan

pengelola menggunakan jamban sehat

untuk

BAB dan buang air kecil.

Delinisi : Jamban yang digunakan oleh pengelola

dan pengunjung adalah

jamban yang

memenuhi syarat

kesehatan ( leher angsa

dengan

septictank/cemplung tertutup dan te{aga

c)

Membuang sampah pada tempatnya.

Indikator : Seluruh pengelola dan pengunjung

membuang sampah pa.da tempatnya.

Delinisi : Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat

pembuangan yang memenuhi syarat, dan

dibuktikan dengan tidak terdapat sampah

yang berserakan

baik didalam maupun

diluarangkutan umum,

d)

Menggunakan air bersih.

Indikator: Seluruh

pengelola

dan

pengunjung

air bersih

untuk aktifitas

di angkutan umum.

Definisi : Air

bersih yang

digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai mendidih/air minum

dalam kemasan), memasak,

mandi,

mencuci,

dan aktifitas

lain di angkutan umum.

e)

Tidak meludah sembarang tempat.

Indikator :

Seluruh pengelola dan pengunjung

tidak

meludah

di

sembarang tempat.

Definisi :

Pengelola

dan pengunjung meludah di

tempat-

tempat yang sudah disediakan.

L

(24)

e.

Penentuan Strata dan Penilaian:

1)

Strata PHBS di tempat ibadah, pasar dan angkutan

umum ditetapkan dengan berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

a) Sehat

Pratama,

apabila tempat ibadah, pasar, dan

angkutan

umum

memenuhi

kriteria

1-2

indikator

PHBS

di

tempat ibadah, pasar dan angkutan umum;

b) Sehat Madya, apabila tempat ibadah, pasar, dan

angkutan

umum

memenuhi

kriteria

3-4

indikator

PHBS

di

tempat ibadah,

pasar

dan angkutan umum;

c) Sehat Utama, apabila tempat ibadah, pasar, dan

angkutan

umum

memenuhi

kriteria 5 indikator

PHBS

di tempat

ibadah, pasar dan angkutan umum;

d) Sehat Paripuma, apabila tempat ibadah, pasar,dan

angkutan

umum

memenuhi

kriteria 6 indikator

PHBS

di tempat

ibadah, pasar dan angkutan umum.

2)

Strata PHBS

di tempat kerja ditetapkan

dengan berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

a) Sehat Pratama, apabila tempat kerja memenuhi kriteria

1-3

indikator

PHBS di tempat kerja;

b) Sehat Madya, apabila tempat kerja memenuhi kriteria

4-6

indikator

PHBS di tempat

kefa;

c) Sehat Utama, apabila tempat kerja memenuhi kriGria

7-8

indikator

PHBS di tempa.t kerja;

d) Sehat Paripurna, apabila tempat keda memenuhi kriteria

9

indikator

PHBS di tempat keg'a.

3) Strata

PHBS

di warung makan ditetapkan dengan

berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

a)

Sehat Pratama, apabila

warung makan

memenuhi

kriteria

1-3

indikator

PHBS di warung makan;

b) Sehat Madya, apabila warung makan memenuhi kriteria

4-5

indikator

PHBS di warung makan;

c) Sehat Utama, apabila warung makan memenuhi kriteria

6-7

indikator

PHBS di warung makan;

d)

Sehat Paripurna, apabila warung makan

memenuhikriteria

8

indikator

PHBS di warung makan.

f.

Penggunaan simbol warna pada strata PHBS sebagai

berikut

: 1) Sehat Pratama berwama merah;

2)

Sehat Madya berwarna kuning;

3)

Sehat Utama berwama

hijau;

4)

Sehat Paripuma berwarna

biru.

g. Nilai

TTU didasarkan

jawaban

terhadap pertanyaan

indikator

PHBS dengan ketentuan

nilai l(satu)

apabila

jawaban

"Ya"

dan nilai

O (nol) apabila jawaban "Tidak'.

L

(25)

5.

PHBS TATANAN FASILITAS KESEHATAN

a.

Pengertian

PHBS di Fasilitas Kesehatan kesehatan adalah upaya untuk

memberdayakan

pasien, masyarakat pengunjung dan

petugas agar

tahu, mau, dan mampu untuk mempraktikkan

PHBS

dan

berperan

aktif dalam mewujudkan Fasilitas

Kesehatan

Sehat dan

mencegah

penularan penyakit di Fasilitas Kesehatan.

b.

Sasaran

Di

Fasilitas Kesehatan, sasaran primer yang

harus

melakukan adalah seluruh karyawan dan pengunjung.

c.

Variabel PHBS

di

Fasilitas Kesehatan antara

lain

: 1) Tidak merokok di Fasilitas Kesehatan.

Indikator

: Seluruh pekerja di Fasilitas Kesehatan

tidak ada

yang

merokok

di

Fasilitas Kesehatan.

Definisi

: Fasilitas Kesehatan bebas dari rokok.

2)

Memberantas

jentik

di Fasilitas Kesehatan seminggu sekali.

Indikator: Seluruh

karyawan

melakukan

PSN

minimal

seminggu

sekali

Definisi : Melakukan PSN yaitu gerakan 3M

(Menguras,

Menutup, dan Mengubur) tempat penampungan air

(buang

air kecil mandi,

tempayan,

drum, ban

bekas,

tempat minum burung, fas bunga, kulkas,

dispenser, barang-barang bekas,

dan

Lain-lain)

minimal

seminggu sekali.

3)

Menggunakan air bersih.

Indikator: Seluruh karyawan dan pengunjung

menggunakal air bersih

untuk aktifitas

di Fasilitas Kesehatan.

Definisi : Air bersih yang digunakan untuk minum

(sudah

dimasak sampai

mendidih/air minum

dalam kemasan),

memasak, mandi dan mencuci. Dibuktikan

dengan adanya sumber air bersih di Fasilitas Kesehatan.

4)

Menggunakan jamban sehat.

Indikator: Seluruh karyawan dan pengunjung

menggunakan jamban sehat

untuk

BAB dan buang air kecil.

Definisi : Jamban yang digunakan oleh karyawan

dan

pengunjung adalah jamban yang memenuhi

syarat

kesehatan (leher angsa dengan

septictank/cemplung

tertutup

dan teg'aga kebersihannya).

5)

Membuang sampah pada tempatnya.

Indikator: Seluruh karyawan dan

pengunjungmembuang

sampah

pa.da tempatnya.

Defrnisi :

Sampah

ditampung dan dibuang

setiap

hari

ditempat pembuangan

yang memenuhi syarat, dan dibulrtikan

dengan

tidak terdapat

sampah

yang

berserakan

baik

didalam maupun

diluar

Fasilitas Kesehatan.

6)

Tidak meludah sembarang tempat.

Indikator:

Seluruh pengelola dan pengunjung

tidak

meludah

di

sembarang tempat.

Delinisi :

Pengelola

dan

pengunjung

meludah di

tempat-tempat

yang sudah disediakan.

I

(26)

d.

Penentuan Strata dan Penilaian:

Strata

PHBS

di Fasilitas

Kesehatanditetapkan dengan berdasarkan ketentuan sebagai

berikut

:

1)

Sehat Pratama, apabila

Fasilitas

Kesehatan memenuhi

kriteria

1-3

indikator

PHBS di Fasilitas Kesehatan;

2)

Sehat Madya, apabila Fasilitas Kesehatan memenuhi

kriteria

4-5

indikator

PHBS di Fasilitas Kesehatan;

3)

Sehat Utama, apabila Fasilitas Kesehatan memenuhi

kriteria

6-7

indikator

PHBS di Fasilitas Kesehatan;

4)

Sehat

Paripuma,

apabila Fasilitas Kesehatan memenuhikriteria 8

indikator

PHBS di Fasilitas Kesehatan.

e.

Penggunaan simbol wama pada strata PHBS sebagai

berikut

:

l)

Sehat Pratama berwarna merah;

2)

Sehat Madya berwarna kuning;

3)

Sehat Utama berwarna

hijau;

4)

Sehat Paripurna berwama

biru.

f.

Nilai Fasilitas kesehatan didasarkan jawaban terhadap pertanyaan

indikator

PHBS dengan ketentuan

nilai

l(satu) apabila jawaban oYa' dan

nilai

O (nol) apabila jawaban

"fidak'.

lueerr

PURwoREJo,

EGUS

BASTIAN

t

I

(27)

I,AMPIRAN

II

PERATURAN

BUPATI PURWORE.IO

NOMOR TENTANG

PEDOMAN

PEMBINAAN PERILAKU

HIDUP

BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PURWORE.IO

FORMULIR KARTU PEDOMAN PERII,AKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 1. Kartu PHBS Rumah Tangga

Alamat

Dese /Kelurahan Kecamatan Kebupatenfl(ote

RI. RW.

PI'RWORtr^IO

PROGRAM PIIBS

( PERILAKU HIDUP BERSTH DAI\[ SEHAT ) TATANAIT RI'MAH TAI\IGGA

Fii A

^

.tt

,lt

Nro VARHBEL INDIKATOR

Th... Th... Th... Th... Th...

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA

IIIIIIX

KLPKIA &GIZI I Persalinan ditolong

oleh Tenaga Kesehatan 2 Pemeriksaan

kehamilgn min 4 knli 3 MemberikanASI

F.kskhrsif nada hawi 4 Menimbangbalita

minirnnl R lrqli 5 Anggotarumah

tanggamakan dengan menrr oizi seimhano

KLPKESLING 6 Anggotarumatr

tangga menggunakan qir hesih

7 Anggotarumah tangga menggunakan iamhan sehat 8 Anggotarumatr

tanggamembuang sampahpada te.mr,tetnv, 9 Menggunakan

lantai rumah kedap air

l0 KLP GAYA HIDUP Anggotarumah tanega melakukan aktifitas fisik/berolah raga

11 Anggotarumah. ngga tidak ada yang merokok

/

Referensi

Dokumen terkait

The results of this research showed that 1 the dominant type of authentic assessment used in assessing speaking was performance based assessment; 2 the dominant authentic assessment

Education Training Experience Eligibility Competency if applicable 1 Credit Officer III HS2051 15 36,619.00 Bachelor's degree 4 hours relevant training 1 year relevant