Pada akhirnya, satu hal yang langka telah saya selesaikan, yaitu sebuah karya tulis yang saya persembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta dan juga keluarga besar saya yang sangat saya sayangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi telur cacing pada kuku siswa SDN 11 Lubuk Buaya Padang dan menggunakan metode sedimentasi. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “SEKILAS PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK CACING PADA KUKU ANAK DI SDN 11 LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2020” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan karya ilmiah ini diajukan sebagai syarat penyelesaian gelar ahli madya pada program studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis STIKes Pioneer Padang. Nyonya. Endang Suriani, M.Kes selaku ketua program studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, sekaligus penguji karya ilmiah ini. Terima kasih atas perhatian, bimbingan dan masukan yang diberikan selama penyelesaian karya ilmiah ini dan selama pelatihan di kampus ini.
Khususnya kepada keluarga besar tercinta yang telah memberikan semangat, kasih sayang dan doa yang tulus kepada penulis hingga dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini. Kepada pihak-pihak yang selalu memberikan semangat, semangat, kasih sayang dan juga doa agar penulis tetap semangat dan dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tulisan ilmiah ini, sekali lagi, dengan penuh harapan penulis mengharapkan segala masukan yang bersifat membangun.
Semoga tulisan ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca tulisan ilmiah ini pada umumnya.
Latar Belakang
Survei awal menunjukkan sebagian besar anak-anak di SDN 07 Mempawah Hilir sering bermain dan bersentuhan langsung dengan tanah, setelah itu mereka makan jajan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Tanpa disadari, kebiasaan tidak mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah beraktivitas di luar rumah kerap kali menjadi penyebab infeksi cacing. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN 11 Lubuk Buaya SD Kecamatan Koto Tangah masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan ketika anaknya bermain di sembarang tempat dan masih banyak anak yang kurang memperhatikan. lingkungan tidak. kebersihannya serta kebersihan kuku dan tangannya.
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Deskripsi Telur Cacing pada Pemeriksaan Kuku Siswa SD Negeri 11 Lubuk Buaya”.
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
Manfaat Untuk Akademik
Manfaat Untuk Mahasiswa
Manfaat Untuk Penelitian
Pengertian Kecacingan
Tinjauan Umum Tentang Nematoda
Sifat–sifat Umum Nematoda
Tubuhnya ditutupi oleh lapisan kutikula yang dihasilkan oleh ekstaderm ketika terjadi perubahan kulit. Sel telur yang telah dibuahi membentuk selaput kuning yang menjadi cangkang pertama, sedangkan cangkang kedua harus diproduksi oleh rahim.
Tinjauan Umum Tentang Soil Transmitted Helminths
Habitat Trichuris trichiura yang berada di usus pada manusia dapat juga berada di usus besar dan usus buntu pada manusia merupakan inang definitif (Pusarawati, 2015). Telur-telur ini harus matang di dalam tanah selama 3-5 minggu hingga terbentuk telur infektif yang didalamnya terdapat embrio, dengan demikian cacing ini merupakan “Soil Transhemited Helminth” dimana tanah berfungsi dalam pematangan telur (Pusarawati, 2015). Orang yang tidak sengaja menelan telur cacing karena tidak mencuci tangan saat makan memakan telur cacing dan akan masuk ke usus manusia dan berubah menjadi larva, kemudian bermigrasi ke bagian lain.
Jika telur cacing tertelan melalui tangan akibat kuku atau tangan yang kotor saat makan, maka cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berkembang biak di dalam tubuh manusia (Selomo, 2016). Pada manusia, cacing Trichuris trichiura hidup terutama di sekum, tetapi juga dapat ditemukan di usus besar, infeksi parah sering terjadi pada anak kecil, dan kondisinya memburuk ketika cacing yang tertelan manusia masuk ke mukosa usus sehingga dapat menyebabkan peradangan. usus tempat masuknya cacing. Perdarahan pada tempat perlekatan dapat terjadi karena cacing menempel pada usus tempat cacing tersebut hidup sebagai manusia, sehingga cacing akan menghisap darah inangnya (Pusarawati, 2015).
Penderita terutama anak-anak penderita infeksi Trichuris trichiura yang sudah parah akan mengalami gejala seperti diare disertai disentri, anemia, dan penurunan berat badan karena nutrisi dalam tubuh tersedot oleh cacing yang ada. Cacing ini paling sering menyerang anak-anak berusia antara 1 hingga 5 tahun. Infeksi ringan biasanya tidak menunjukkan gejala dan ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan rutin (Kieswari, 2016). Trichuriasis dapat didiagnosis berdasarkan ditemukannya telur cacing Trichuris trichiura pada tinja atau ditemukannya cacing cewasa pada prolaps recti.
Tingkat infeksi juga berlaku pada Ascaris lumbricoides, ditentukan dengan memeriksa jumlah telur dalam setiap gram feses atau menentukan jumlah cacing betina dalam tubuh inangnya (Widodo. 2013).
Cacing Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (Tambang) a. Klasifikasi
Cacing dewasa keluar bercampur feses, kemudian seseorang bersentuhan dengan tanah yang mengandung telur cacing dan menelan telur cacing tersebut, kemudian telur cacing yang tertelan menetas di usus manusia yang terinfeksi dan larva menetas, kemudian larva melanjutkan migrasi. hingga larva tersebut tumbuh besar di dalam usus orang yang telah terinfeksi cacing tersebut (Widoyono, 2011). Cacing tambang memiliki keterikatan seperti kait yang dapat mereka gunakan untuk menempel pada usus orang yang terinfeksi. Setelah berhasil menempel, mereka mulai menghisap dan akhirnya dapat menyebabkan pendarahan pada usus. Cacing tambang kemudian mencerna sebagian darah yang dihisap dengan bantuan enzim hemoglobinase, dan sebagian darah lainnya keluar melalui saluran pencernaan (Widoyono, 2011).
Masa inkubasi dari bentuk dewasa di usus hingga munculnya gejala klinis, seperti sakit perut, berlangsung dari 1 hingga 3 bulan. Banyaknya larva yang berhasil menembus kulit manusia akan menimbulkan banyak gejala seperti gatal-gatal dan infeksi lainnya, termasuk gangguan pola makan orang yang terinfeksi serta kelainan darah (Muslim, 2015). Diagnosis Cacingan Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (Mine) Gejala klinis biasanya tidak spesifik, oleh karena itu untuk memastikan diagnosis infeksi cacing diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi telur cacing pada tinja atau mendeteksi larva cacing. cacing di tinja atau. mencari larva cacing tambang pada kultur atau lumpur yang sudah cukup lama ada (Yahya, 2015).
Tinjauan Umum Tentang Murid Sekolah Dasar 1. Pengertian Anak Sekolah Dasar (SD)
Kebersihan Kuku pada Anak
Kuku merupakan alat pelindung jari dan juga melindungi saraf di ujung jari serta merupakan organ tubuh yang paling aktif, sehingga kuku sering kali cepat kotor dan menjadi sarang banyak mikroba yang sangat berbahaya. Apalagi pada anak kecil yang sering bermain kotor, hal ini dapat menyebabkan bersarangnya telur cacing dan mikroba lainnya di bawah kuku, yang jika tidak segera dibersihkan akan masuk ke dalam tubuh dan dapat menimbulkan penyakit seperti sakit perut, diare dan lain-lain (Jalaludin, 2016) . ). Kesehatan kuku pada anak dapat dijaga dengan mengajarkannya untuk mencuci tangan dengan benar dan benar sebelum dan sesudah makan, serta setiap dua hari sekali setelah bermain, membersihkan kuku.
Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Nematoda Usus
- Jenis Penelitian
- Waktu dan Penelitian .1 Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Populasi
- Sampel
- Persiapan Penelitian .1 Persiapan Alat .1 Persiapan Alat
- Persiapan Bahan
- Prosedur Kerja
- Prosedur Pengumpulan Specimen Kuku
- Prosedur pemeriksaan kuku metode sedimentasi Prinsip
- Teknik Pengolahan dan Analisa Data
- Pembahasan
- Kesimpulan
- SARAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk melihat keberadaan telur cacing pada kuku siswa sekolah dasar. Pindahkan sampel kuku ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 1 ml NaOH 0,20%, biarkan sampel diberi NaOH 0,20% selama 15 menit, sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 3 menit, buang supernatannya, lalu kumpulkan endapannya dengan pipet. , sedimen dimasukkan ke dalam kaca objek dan ditutup dengan menggunakan kaca penutup, diperiksa menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x. Pengamatan dilakukan secara mikroskopis untuk melihat ada atau tidaknya telur cacing pada sedimen berdasarkan perubahan morfologi.
Positif (+): Jika ditemukan telur cacing gelang Negatif (-): Jika tidak ditemukan telur cacing gelang. Survei pemeriksaan telur cacing gelang pada kuku anak di SDN 11 Lubuk Buaya Padang dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang diperoleh pada saat survei dilakukan pada bulan Juni 2020, sampel tersebut diperiksa di laboratorium STIkeS Perintis. Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa dari seluruh sampel anak SDN 11 Lubuk Buaya Padang, 19 anak laki-laki dan 16 anak perempuan tidak terinfeksi cacingan.
Berdasarkan hasil penelitian telur cacing pada kuku anak di SDN 11 Lubuk Buaya tidak ditemukan telur cacing nematoda usus. Hal ini mungkin disebabkan oleh wabah Covid-19 yang mengurangi aktivitas di luar ruangan dan penerapan protokol kesehatan untuk menjaga kebersihan setiap saat. Sampel yang diperoleh untuk penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kuku pendek dan bersih, mencuci tangan dengan hati-hati, dan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan tangan, terutama saat makan dan sesudahnya, mulai meningkat. Menyelesaikan aktivitas di luar ruangan memastikan telur cacing tidak menempel di kuku atau masuk ke mulut. Pada penelitian ini, dari seluruh sampel, terdapat 35 sampel kuku anak SD yang negatif karena terkontaminasi telur cacing.
Hasil penelitian mengenai pemeriksaan telur cacing cacing menular tanah pada kuku anak di SDN 11 Lubuk Buaya Padang dengan jumlah sampel sebanyak 35 yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2020, sampel tersebut diperiksa di laboratorium STIkeS Perintis. Bagi sekolah yang diteliti yaitu SDN 11 Lubuk Buaya diharapkan tetap menjaga kebersihan kuku dan memotong kuku secara berkala, serta memberikan informasi lebih lanjut kepada siswa tentang bahaya infeksi cacing khususnya infeksi nematoda usus. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih valid.
Hubungan personal higiene dengan kontaminasi ovum cacing pada kuku dan tangan siswa di SDN 07 Mempawah Hilir Kabupaten Pontianak. Hubungan personal higiene dengan kontaminasi telur cacing soil grafting pada kuku dan tangan siswa SDN 07 Mempawah Hilir. Identifikasi telur nematoda usus pada kuku pengrajin genteng di Desa Pejanten Kediri Tabanan.
ELVIRA MARCELYA Dosen Pembimbing Dra Suraini, M.Si NIDN Mengetahui : Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis STIKes Pelopor Padang Endang Suriani, SKM, M. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TELUR CACING PADA NELLS ANAK SDN 11 LUBANG 20AYA 20A LUBUK menyerahkan dan mempertahankan makalah ini berada di hadapan Badan Ujian Tulis yang komprehensif.