• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Discovery Learning Materi Pemanasan Global SMAN 19 Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Discovery Learning Materi Pemanasan Global SMAN 19 Palembang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

(JIPG)

Available online: http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/jipg/index

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

DOI: https://doi.org/10.30738/jipg.vol4.no2.a15176

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Discovery Learning Materi Pemanasan Global

SMAN 19 Palembang

Vebynindia*1, Alpendi2, Nizkon3, Resmi Rosmawati4

1,3Universitas Muhammadiyah Palembang, Jl. Jenderal Ahmad Yani, Palembang, 30263

2Universitas Negeri Yogyakarta, JL. Colombo No 11, Depok, Sleman,D.I. Yogyakarta 55281

4SMA Negeri 19 Palembang, Jl. Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, 30967 E-mail: [email protected]

* Corresponding Author

Received: 12 Juni 2023 ; Revised: 13 Juni 2023; Accepted: 03 Agustus 2023

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning pada materi pemanasan global.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 19 Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah Peserta didik kelas X yang berjumlah 40 Peserta didik. Lembar observasi model pembelajaran penemuan dan hasil pre dan post test dijadikan sebagai instrumen penelitian. Pencapaian kriteria kesempurnaan minimal meningkat yaitu rata-rata hasil belajar kognitif Peserta didik siklus I 61,28%meningkat menjadi 81,28%

pada Siklus II selesai, dan hasil belajar dengan menggunakan model Discovery Learning pada Siklus I Peserta didik meningkat 55%. menjadi 92,5 persen pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Peserta didik meningkat dari Siklus I ke Siklus II. Dengan demikian, Siklus II memenuhi indikator ketercapaian hasil belajar Peserta didik, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning terhadap hasil belajar Peserta didik pada materi pemanasan global SMA Negeri 19 Palembang dapat diterima.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Discovery Learning, Pemanasan Global, Biologi

Improving Biology Learning Outcomes Through Discovery Learning Model on Global Warming Material SMAN 19 Palembang

Abstract: This study aims to improve student learning outcomes after participating in the learning process using the Discovery Learning model on global warming material. This research was conducted at SMA Negeri 19 Palembang. The research method used was Classroom Action Research (CAR), which was conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research were class X students, which consisted of 40 students. The research instrument used was the observation sheet of the Discovery Learning model and the results of the pretest and posttest. Achievement of Minimum Completeness Criteria has increased, namely the average cognitive learning outcomes of students in cycle I was 61.28 and experienced an increase in cycle II to 81.28 which was completed, and learning outcomes using the Discovery Learning model of students in cycle I were 55%

and increased in cycle II to 92.5%. This shows that the learning outcomes of students have increased from cycle I to cycle II. Therefore, cycle II has fulfilled the slogan indicator for student learning outcomes, so that it can be created that the application of the Discovery Learning model to student learning outcomes in global warming material in class X SMA Negeri 19 Palembang is acceptable.

Keywords: Learning Outcomes, Discovery Learning, Global Warming, Biology

(2)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

How to Cite: Vebynindia, Alpendi, Nizkon, & Rosmawati, R. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Discovery Learning Materi Pemanasan Global SMAN 19 Palembang. Jurnal Ilmiah Profesi Guru (JIPG), 4(2), 146–155.

https://doi.org/10.30738/jipg.vol4.no2.a15176

Pendahuluan

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan belajar bagi peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya yang bersifat religius, spiritual, dan mandiri. kontrol. Kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Artinya, negara Indonesia juga memandang pendidikan sebagai modal pembangunan bangsa dan negara. Pendidik khususnya guru memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan pedagogik untuk menjalankan profesinya, yang cukup memadai dalam arti memenuhi tuntutan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan yang dikuasai guru adalah pengetahuan psikologis dalam pelatihan guru, yang terkait erat dengan proses belajar mengajar dalam suasana yang menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi belajar Peserta didik.

Berdasarkan Permendiknas (2007), guru biologi harus menguasai kompetensi yaitu memahami konsep, hukum dan teori biologi secara luwes, memahami proses berpikir biologi ketika mempelajari proses dan fenomena alam, memahami struktur (termasuk hubungan fungsional konsep) dalam biologi dan yang terkait. ilmu, pemahaman ruang lingkup dan kedalaman biologi sekolah serta penguasaan prinsip dan teori manajemen dan keselamatan kerja/belajar di laboratorium biologi sekolah.

Guru mencoba berbagai cara untuk mencapai tujuan materi biologi, namun ternyata Peserta didik masih kesulitan dalam memahami konsep terutama konsep pemanasan global.

Materi pemanasan global merupakan salah satu materi yang sulit, dan terdapat beberapa konsep yang dianggap abstrak oleh Peserta didik, sehingga dapat terjadi perbedaan pemahaman dan kesalahan pahaman antar Peserta didik (Suryawirawati, Ramdhan, & Juhanda, 2018). Kesulitan yang dihadapi Peserta didik terutama adalah kemampuan untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. Untuk menguasai konsep-konsep yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi dan kompetensi inti, mahaPeserta didik harus menguasai konsep-konsep tersebut secara menyeluruh. Karena persyaratan tersebut, seringkali Peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami konsep- konsep tersebut secara bersamaan. Hal yang sama juga dilakukan pada pelajaran Biologi (Pemanasan Global) di kelas X-3 SMA Negeri 19 Palembang, khususnya mempelajari fakta tentang perubahan lingkungan dan efek rumah kaca. Hasil prarefleksi menunjukkan bahwa partisipasi dan pembelajaran Peserta didik lebih rendah daripada KKM.

Masalah ini muncul karena guru tidak mampu menarik perhatian Peserta didik saat belajar.

Guru sering menggunakan metode ceramah, sehingga Peserta didik cenderung menjadi pendengar dan hanya menggunakan papan tulis sebagai alat pembelajaran. Meskipun guru juga menggunakan metode diskusi, namun dalam proses pembelajaran guru lebih banyak berkonsentrasi pada ceramah.

Solusi atau kegiatan harus ditemukan untuk masalah belajar biologi. Solusi yang dapat peneliti tawarkan adalah memilih model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan Peserta didik dan juga cocok untuk mata pelajaran tersebut. Model pembelajaran

(3)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

yang baik ditandai dengan keterlibatan intelektual Peserta didik dengan mengalami aktivitas dan membentuk sikap. Peserta didik aktif dalam pelaksanaan model pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator (Nurmiawati, 2017).

Peneliti mengusulkan solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning yaitu model pembelajaran yang memuat kegiatan pembelajaran yang memaksimalkan kemampuan seluruh Peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis, sehingga mereka dapat menemukan tujuan mereka sendiri. Pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai bentuk eksistensi, perubahan tingkah laku (Gulo, 2022, hal. 309). Alasan peneliti memilih model pembelajaran ini karena kelebihan model mendorong Peserta didik berpikir mandiri dan mencoba memecahkan masalah.

Berdasarkan uraian di atas dan permasalahan yang muncul serta kemungkinan pemecahannya, maka penelitian ini diberi judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Discovery Learning Pada Materi Pemanasan Global Pada Peserta didik Kelas X- 3 Sman 1 Palembang”.

Metode

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat komponen fungsional, yaitu Perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tanggal 15 Februari sampai dengan 16 Mei 2023 tahun ajaran 2022/2023 di SMA Negeri 19 Palembang. Subyek penelitian adalah Peserta didik kelas X-3 yang berjumlah 40 Peserta didik, terdiri dari 16 laki-laki dan 24 perempuan.

Penelitian menggunakan tiga metode pengumpulan data yakni tes (soal pretes dan postes) dan nontes (observasi dan dokumentasi). Keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pengujian validitas data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda, dengan metode kualitatif. Teknik yang digunakan untuk analisis data pada kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah teknik deskriptif analitik. Adapun rancangan tindakan akan dilakukan sebagai berikut:

Perencanaan:

1. Peneliti dan pengamat bertemu untuk membahas persiapan penelitian.

2. Peneliti menyiapkan Formulir Observasi Kegiatan Pembelajaran, Formulir Observasi Kegiatan Peserta didik dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

3. Mendefinisikan model pembelajaran penemuan.

4. Menyiapkan modul ajar yang dibuat sebagai bagian dari persiapan belajar.

Pelaksanaan Tindakan:

1. Stimulation (stimulasi), guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan.

2. Problem (pendapat atau masalah), guru memberikan pernyataan atau masalah kepada Peserta didik.

3. Saat mengumpulkan data, guru menawarkan kesempatan kepada Peserta didik untuk mengumpulkan informasi penting sebanyak mungkin.

4. Pengolahan data (Data processing): Guru mengajak Peserta didik melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan data dan informasi yang terkumpul pada langkah sebelumnya.

(4)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

5. Pengujian (Proof): Guru mempersilahkan Peserta didik untuk meneliti dengan seksama untuk menunjukkan apakah hipotesis yang diajukan Peserta didik benar atau tidak.

6. Generalization (membuat kesimpulan atau generalisasi): Guru meminta Peserta didik membuat kesimpulan.

Pengamatan:

1. Berkenaan dengan guru.

2. Guru mengamati hal-hal yang sesuai dengan yang telah direncanakan dalam modul ajar dengan pelaksanaan;

3. Berkenaan dengan peserta didik

Tanggapan dan perilaku peserta didik terhadap penggunaan model Discovery Learning.

Pada tahap ini data-data tentang pelaksanaan tindakan kelas dari rencana setelah pembelajaran dikumpulkan dengan bantuan alat bantu instrumen pengamatan yang disusun oleh guru.

Refleksi:

Data yang diperoleh berdasarkan temuan terhadap tindakan kemudian dievaluasi untuk mendapatkan kesimpulan tentang tindakan kelas, lalu diberikan berdasarkan hasil yang diperoleh. Apakah tindakan yang telah diterapkan sudah sesuai atau masih memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapaun hasil yang diperoleh tersebut sudah mencapai batas kriteria yang ditentukan.

Kriteria keberhasilan

1. Peserta didik dianggap tuntas belajar jika mencapai minimal 65.

2. Indikator kinerja Peserta didik dalam pembelajaran biologi dengan materi terkait pemanasan global dan manfaatnya dalam penelitian ini.

3. Berdasarkan indikator keberhasilan maka kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar adalah sebagai berikut:

4. Hasil belajar biologi pemanasan global dikatakan berhasil bila 80% Peserta didik menyelesaikan penelitian.

5. Kriteria prestasi Peserta didik dalam pembelajaran biologi dengan materi pemanasan global pada penelitian ini dikatakan baik jika mencapai nilai 2,1 sampai dengan 3,0.

Kisi-kisi Instrumen

INDIKATOR DESKRIPSI

Pemanfaatan media Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis.

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori &

kinestetiknya.

Prosedur menggunakan model Discovery Learning

Sesuai tujuan.

Sesuai dengan materi pembelajaran.

Familiaritas model dan karakteristik peserta didik.

Menyeleksi model yang tepat sesuai prosedur.

Diskusi/berkelompok Saling menghargai

Disiplin Jujur

Menerima kekalahan Tabel 1. Ksis-Kisi Instrumen

(5)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

Validitas Data

Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengujian disusun dengan persentase. Hasil yang diperoleh Peserta didik dirata-ratakan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep materi biologi Peserta didik dengan materi pemanasan global. Rumus persentase menurut Nababan (2018) adalah sebagai berikut:

𝑁𝑃 = 𝑁𝐾

𝑅x 100 Keterangan:

NP = Nilai Presentase NK =Nilai Komulatif R =Jumlah Responden

Hasil dan Pembahasan Hasil

Deskripsi Pelaksanaan Pratindakan

Kondisi awal ditentukan berdasarkan perolehan nilai mata pelajaran biologi, materi yang diterima peserta didik sebelum guru menerapkan model pembelajaran discovery learning, kemudian dievaluasi menggunakan soal. Hasilnya, 20 siswa dari 40 siswa tidak memenuhi syarat minimal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Kelulusan (KKM) di SMA 19 Palembang adalah 60. Banyaknya peserta didik yang tidak tuntas menunjukkan lemahnya pembelajaran Biologi pada peserta didik kelas X3 dan disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Pratindakan

No. Nilai Frekuensi Pra Siklus Presentase Kualifikasi

1 90-100 5 12,5 % Tuntas

2 80-89 2 5% Tuntas

3 70-79 6 15% Tuntas

4 60-69 2 5% Tuntas

5 50-59 8 20% Belum Tuntas

6 40-49 5 12,5% Belum Tuntas

7 30-39 8 20% Belum Tuntas

8 20-29 2 5% Balum Tuntas

9 10-19 0 0%

10 0-10 2 5% Belum Tuntas

Jumlah 40

Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 10

Rata-Rata 51,79

Berdasarkan jumlah seluruh peserta didik yang tidak tuntas menunjukkan bahwa peserta didik kelas X3 pada mata pelajaran biologi merupakan kelas dengan hasil belajar yang kurang baik. Pada saat yang sama, berdasarkan kondisi yang kurang memuaskan tersebut, guru melakukan refleksi diri untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan menggunakan model

(6)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

pembelajaran discovery learning yang dapat meningkatkan atau mengoptimalkan prestasi belajar biologi.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Penelitian tindakan siklus I ini dilaksanakan dari tanggal 23 Maret 2023. Bahan kajian siklus I adalah tentang fakta-fakta perubahan lingkungan. Hasil belajar Peserta didik yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Siklus I No. Nilai Frekuensi Pra

Siklus

Presentase Kualifikasi

1 90-100 7 17,5% Tuntas

2 80-89 6 15% Tuntas

3 70-79 9 22,5% Tuntas

4 60-69 2 5% Belum Tuntas

5 50-59 3 7,5% Belum Tuntas

6 40-49 6 15% Belum Tuntas

7 30-39 4 10% Belum Tuntas

8 20-29 2 5% Belum Tuntas

9 10-19 1 2,5% Belum Tuntas

10 0-10 0

Jumlah 40

Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 10 Rata-Rata 62,31

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar 45% atau 18 siswa tidak tercapai dan 55%

atau 22 siswa menyelesaikan studinya. Artinya pada Siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 17,5%

dari pra siklus 37,5% menjadi 55%. Data frekuensi hasil belajar prasiklus dan siklus I dari kedua tabel di atas dapat digambarkan pada bagan berikut.

Gambar 1. Perbandingan Frekuensi Prasiklus dan Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

0 20 40 60 80 100

Frekuensi Prasiklus Frekuensi Siklus 1

(7)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

Penelitian tindakan siklus II ini dilaksanakan dari tanggal 23 Mei 2022. Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisis data, lembar observasi dan Test. Adapun data hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 4. Siklus II

No. Nilai Frekuensi Pra Siklus Presentase Kualifikasi

90-100 14 35% Tuntas

80-89 13 32,5% Tuntas

70-79 10 25% Tuntas

60-69 1 2,5% Belum Tuntas

50-59 2 5% Belum Tuntas

40-49 0

30-39 0

20-29 0

10-19 0

0-10 0

Jumlah 40

Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50 Rata-Rata 81,28

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar peserta didik menunjukkan ketuntasan 92,5%. Perbandingan frekuensi hasil belajar pada Siklus I dan Siklus II dapat digambarkan pada diagram di bawah ini.

Gambar 2. Frekuensi Siklus 1 dan Siklus II Pembahasan

Sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar biologi siswa kelas X3 dengan menggunakan model Discovery Learning di SMAN 19 Palembang. Upaya yang dilakukan menggunakan model Discovery learning. Jika sumber daya ini digunakan dalam setiap siklus

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

90-100 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-10 Nilai tertinggi Nilai Terendah Nilai rata-rata

Frekuensi Siklus 1 Frekuensi Siklus 2

(8)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

pembelajaran diharapkan dapat membawa perubahan dalam proses pembelajaran biologi khususnya pada materi pemanasan global di kelas X3 SMA Negeri 19 Palembang.

Setelah dilaksanakan penelitian pada tahapan Siklus I, penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan peserta didik untuk lebih aktif dan memotivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Adapaun sebagian peserta didik mulai menunjukkan peran aktif dalam mengikuti pembelajaran, hal ini ditunjukkan pada saat peserta didik mengerjakan tugas dan menjawab serta bertanya kepada guru kaitannya dengan materi pelajaran yang mereka pelajari. Perubahan juga ditunjukkan pada kemampuan sosial peserta didik, dimana peserta didik terlihat sangat aktif ketika mereka kerjasama bersama kelompoknya, hal ini ditunjukkan karena semua anggota kelompok bekerja secara aktif dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas. Meskipun dalam pelaksanannya belum maksimal, masih ada beberapa peserta didik yang mengobrol, tidak mau bekerja sama dan kurang fokus saat pembelajaran. Penggunaan model Discovery Learning telah menciptakan suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, ditunjukkan dengan meningkatnya sebagian peserta didik yang mau menjawab pertanyaan, menyimpulkan hasil diskusi dan meningkatnya jumlah Peserta didik yang berani menyampaikan pendapatnya. Hal ini sependapat dengan Setyawati (2018) discovery learning, membuat seluruh peserta didik aktif belajar dan meningkatkan ketuntasan belajar, mengefektifkan, mendisiplinkan dalam penggunaan waktu belajar di kelas.

Pada Pra Siklus hasil belajar biologi ada 625% (15) peserta didik tuntas belajar dan 37,5%

(25) peserta didik belum tuntas belajar. Setelah diadakan tindakan, ternyata hasil belajar peserta didik mengalami perubahan. Hal ini bisa dilihat dari hasil test Siklus I menunjukkan bahwa 55% (22) peserta didik tuntas belajar dan 45% (18) peserta didik belum tuntas belajar.

Demikian halnya pada tahap siklus II dari 40 peserta didik sudah 92,5% tuntas belajar.

Hal ini senada dengan hasil penelitian Abdjul, (2021) Model pembelajaran Discovery Learning dapat merangsang proses pembelajaran, memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, kritis dan analitis, yang kemudian mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dari hasil ketuntasan peserta didik dan nilai rata-rata pra tindakan 37,5% , 55%, siklus I nilai rata-rata 62,31, dan 92,5% pada siklus II nilai rata-rata 81,28.

Setelah dilaksanakan penelitian pada tahapan Siklus II, Penggunaan model Discovery Learning telah merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua peserta didik juga terlihat mulai aktif dalam mengikuti pembelajaran terlihat pada saat peserta didik mengerjakan tugas dan menjawab serta bertanya kepada guru kaitannya dengan materi pelajaran yang mereka pelajari. Perubahan juga ditunjukkan pada kemampuan sosial peserta didik, dimana peserta didik terlihat sangat aktif ketika mereka kerjasama bersama kelompoknya, semua anggota kelompok bekerja secara aktif dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas. Penggunaan model pembelajaran Discovery learning menghasilkan suasana kelas yang santai dan menyenangkan, terbukti dengan semakin banyaknya peserta didik yang mau menjawab pertanyaan dan semakin banyak siswa yang berani mengemukakan pendapatnya. Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui proses penemuan dalam proses pembelajaran (Martaida, 2017).

Adapun menurut Sundari (2018) penggunaan discovery learning penggunaan pembelajaran penemuan dapat merangsang peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah, belajar mandiri, berpikir kritis dan pemahaman, dan belajar kreatif. Discovery learning adalah model pembelajaran yang menciptakan dan mengembangkan cara berpikir ilmiah,

(9)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

dimana siswa diberikan mata pelajaran dan peran guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator pembelajaran. Selama proses pembelajaran, siswa Siklus I dan Siklus II sangat aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan bersedia untuk berbagi hasil diskusi kelompoknya.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada peserta didik kelas X SMA Negeri 19 Palembang pada muatan pelajaran Biologi materi pemanasan global disimpulkan Proses pembelajaran melalui model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar Biologi materi pemanasan global pada kelas X di SMA Negeri 19 Palembang. Peningkatan hasil belajar Biologi materi pemanasan global dengan menerapkan model discovery learning 37,5% pada pra siklus menjadi 55% pada siklus I dimana dari 20 peserta didik yang tuntas KKM menjadi 22 peserta didik dan meningkat kembali menjadi 92,5%

pada siklus II.

Daftar Pustaka

Abdjul, D. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Peserta didik Kelas X Sma Negeri 1 Buntulia. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 345.

Ahmadi, A. (1984). Didaktik Metodik. Semarang: Cv Toha Media.

Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.

Datu, A. R., & Tumurang, H. J. (2022). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Basicedu, 3.

Dimyati. (1999). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Fitriyyah, S. J., & Wulandari, T. S. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Berpikir Kritis Peserta didik Smp Pada Pembelajaran Biologi Materi Pemanasan Global. Bioedukasi : Jurnal Pendidikan Biologi, 2.

Gulo, A. (2022). Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ekosistem. Educativo: Jurnal Pendidikan, 309.

Gulo, A. (2022). Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ekosistem. Educativo: Jurnal Pendidikan, 308.

Hidayatullah, A. S. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas Xi Sman 2 Bantaeng.

Martaida. (2017). The Effect Of Discovery Learning Model On Student’s Critical Thinking And Cognitive Ability In Junior High School. Iosr Journal Of Research & Method In Education (Iosr-Jrme), 7.

Nurmiawati. (2017). Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Talking Stick Untuk Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Peserta didik Kelas Vi Sd Negeri 153 Pekanbaru. Guru Sdn 153 Pekanbaru.

Pranoto, E. (2021). Discovery Learning Dan Promlematika Hasil Belajar. Lombok: Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia.

Prasetiyo, T. H. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Peserta didik Kelas Vii Smp Negeri 1 Kabat Semester Gasal Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Sosial, 140.

Sari, A. A., & Arfiani, Y. (2022). Implementasi Pembelajaran Jigsawberbantuan Crossword Puzzle Terhadap Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Smp Pada Materi Pemanasan Global.

Senapipa, 36.

(10)

Copyright ©2023,Vebynindia, Alpendi, Nizkon, Resmi Rosmawati

2723-0295(ISSN Online) | 2775-0973 (ISSN Cetak)

Sekarsari, F. D., & Sarafuddin. (2023). Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Journal Of Educational Learningand Innovation, 217.

Setyawati, E. (2018). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Peserta Didik. Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan, 53.

Sofian, S. R., Subchan, W., & Sudarti. (2022). Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Google Lensuntuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta didik Padamateri Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal Teknologi Pendidikan, 177.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D).

Bandung: Alfabeta.

Sundari, S. G. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Model Discovery Learning.

Bioedusains: Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 144.

Suryawirawati, I. G., Ramdhan, B., & Juhanda. (2018). Analisis Penurunan Miskonsepsi Peserta didik Pada Konsep Pemanasan Global Dengan Tes Diagnostik (Two-Tier Test) Setelah Pembelajaran Predict-Observe-Explain (Poe). Jobe.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tipe keterpaduan shared juga dapat digunakan dalam membelajarkan materi pemanasan global agar peserta didik dapat memahami pengetahuan yang utuh

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Biologi materi Organisasi Kehidupan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sawit tahun pelajaran 2010/2011 melalui

Hasil Tindakan pada Siklus I dan Siklus II, 1) perencanaan, aspek-aspek yang dilakukan dalam tahap perencanaan, yaitu: penyusunan RPP, bahan ajar,

Dalam penelitian siklus kedua semua peserta didik mendapatkan nilai yang lebih bagus dari sebelumnya walaupun masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar kriteria ketuntasan

Penerapan pembelajaran matematika materi Program Linear dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik Kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1

Penelitian profil kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada konten Biologi di SMA Negeri se-Kecamatan Ilir Timur II, Palembang bertujuan untuk melihat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang berjudul Perilaku Siswa tentang Penggunaan Nama Ilmiah pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 12 Palembang,

PENGARUH PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG Oleh Ev Sr Damayant, Aseptanova, [email protected]