• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-MIPA-2 Melalui Metode Observasi Yang Divariasikan dengan LKS Word Square pada Materi Klasifikasi Hewan di SMAN 1 Bluto Tahun Pelajaran 2018-2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-MIPA-2 Melalui Metode Observasi Yang Divariasikan dengan LKS Word Square pada Materi Klasifikasi Hewan di SMAN 1 Bluto Tahun Pelajaran 2018-2019"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

268

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-MIPA-2 Melalui Metode Observasi Yang Divariasikan dengan LKS Word Square pada Materi Klasifikasi Hewan di SMAN 1 Bluto Tahun Pelajaran 2018-2019

Yushien Chairanie yushien07@gmail.com

SMAN 1 Bluto Abstract

Based on the observations of class X-MIPA-2 SMAN 1 Bluto, most of the learning atmosphere is still monotonous and student activity is lacking. For that we need an effort that

can increase the effectiveness of student learning. This research was conducted in class X- MIPA-2 because the characteristics of learning outcomes in Animal Classification materials

are still low. Efforts to improve the quality of learning are through various methods and according to the material. This research was designed through Classroom Action Research

(CAR). The purpose of this study was to determine the increase in learning outcomes of Animal Classification material through the application of the observation method which was

varied with Wordsquare worksheets in class X-MIPA-2 SMAN 1 Bluto. The subject of this research is class X-MIPA-2 SMAN 1 Bluto with 40 students. This research was conducted in

two cycles. Each cycle consists of 4 stages, namely: planning (planning), implementation (acting), observation (observing), and reflection (reflecting). The indicators of the success of

this research are (1) an increase in the percentage of students who get a score of 65 or the number of students who study thoroughly increases to 85%, (2) completeness of classical activities 75%. Based on the results of the study, it was obtained that the percentage increase

in the achievement of classical learning mastery in the first cycle was 77.5% and the second cycle was 87.5%, while the classical activity in the first cycle was 61.25% and the second

cycle was 76.25%. The conclusion of this study is that through the application of the observation method that is varied with the Wordsquare worksheet on the Animal Classification material, it can improve student learning outcomes in class X-MIPA-2.

Meanwhile, the suggestion of this research is that the observation method that is varied with the Wordsquare worksheet needs to be applied to other biological materials because the

observation method that is varied with the Wordsquare worksheet makes it easier for students to understand the material being studied.

Kata kunci: Hasil Belajar, Metode Observasi Variasi LKS Word Square, Materi Klasifikasi Hewan

Pendahuluan

Berdasarkan hasil observasi kelas X-MIPA-2 SMAN 1 Bluto, kebanyakan suasana pembelajaran masih monoton dan aktivitas siswa kurang. Untuk itu diperlukan suatu upaya

(2)

269 yang dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas X- MIPA-2 karena memiliki karakteristik hasil belajar pada materi Klasifikasi Hewan masih rendah. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran materi Klasifikasi Hewan menunjukkan bahwa: metode pembelajaran yang dilakukan kurang bervariasi, hanya menggunakan ceramah. Guru kurang bisa merancang belajar yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan siswa, sehingga siswa hanya menghafalkan fakta-fakta dari buku. Siswa kurang diarahkan dan dibawa untuk mengamati dan berinteraksi dengan objek sert lingkungan

dunia nyata siswa. Akibatnya siswa kurang memperoleh kesempatan mengembangkan kemampuan untuk membangun pengetahuan melalui interaksi dengan objek dan lingkungan. Jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran kurang optimal. Partisipasi siswa selama proses pembelajaran cenderung hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Siswa sulit sekali untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat bahkan cenderung diam. Akibatnya interaksi guru dan siswa hanya berlangsung satu arah sehingga suasana pembelajaran menjadi membosankan. Nilai rata-rata kelas X- MIPA-2 untuk materi Klasifikasi Hewan tahun ajaran 2018-2019 adalah 5, 8. Hasil analisis penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam mempelajari klasifikasi hewan.

Upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah melalui metode yang bervariasi dan sesuai dengan materi. Alasannya adalah: (1) dengan metode pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa dalam memahami materi, (2) metode pembelajaran dipandang sebagai salah satu unsur penting dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Penggunaan metode yang tepat akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif karena dengan metode yang tepat siswa akan mampu memahami materi pelajaran dengan lebih mudah. Metode pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai sehingga penggunaan metode yang baik dan tepat akan semakin berhasil sebagai sarana pencapaian tujuan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan metode observasi yang divariasikan dengan LKS WordSquare. Kelebihan dari metode observasi adalah siswa dilibatkan untuk turut berpikir sehingga emosi siswa dapat terlibat langsung

(3)

270 dalam proses pembelajaran, meningkatkan keterampilan siswa melalui suatu kegiatan, dapat mengamati suatu proses/kejadian dengan sendirinya, sehingga akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan serta meningkatkan serta membangkitkan rasa ingin tahu.

Siswa akan lebih memahami sesuatu yang bersifat abstrak dan lebih mampu mengingat dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. LKS WordSquare merupakan salah satu media pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur permainan, sehingga anak tidak merasa bosan dan dapat menarik minat dan menambah motivasi belajar siswa. Kelebihan LKS WordSquare cenderung menggali pengetahuan siswa dan menarik minat siswa dalam mengunakan buku sumber pelajaran biologi.

Kajian Pustaka Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa sebagai makna utama proses pengajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pengajaran sehingga proses belajar mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Hasil belajar dalam pendekatan kontekstual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Nilai siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar.

Hasil belajar diukur dengan berbagai cara, misalnya proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, dan test.

Pembelajaran merupakan suatu usaha dasar yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai kebutuhan dan minatnya, sehingga perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat terwujud. Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.1 Dengan demikian hasil belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa, baik hasil belajar/nilai, peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah

1 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda karya, 1990), 33.

(4)

271 laku atau kedewasaannya. Nana Sudjana membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing- masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) stategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris.2

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.3 Adapun pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadari. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar disekolah, ialah kualitas pengajaran yaitu tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.

Implementasi Metode Observasi pada Materi Klasifikasi Hewan

Metode ialah cara untuk mencapai sesuatu.4 Observasi berarti pengamatan, peninjauan secara cermat. Sedangkan mengobservasi berarti mengamati dengan teliti.5 Dalam mengobservasi, seseorang tidak perlu memberi perlakuan pada objek yang diteliti. Dalam prakteknya observasi dibedakan menjadi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tak langsung. Suatu observasi disebut observasi langsung jika pengobservasian dilakukan langsung terhadap objek aslinya, sedangkan observasi tak langsung adalah jika observasi dilakukan terhadap skema, bagan, chart, maupun gambar atau replika dari objek aslinya.

Metode observasi dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai cara mengajarkan

2 Nana Sudjana, Penilaian Hasil, 33.

3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil, 34.

4 Gulo, W., Strategi BelajarMengajar (Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia, 2002), 23.

5 Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), 42.

(5)

272 materi pelajaran dengan mengajak siswa mengamati secara teliti suatu objek. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, metode observasi perlu disertai dengan diskusi.

Adapun kelebihan metode observasi menurut Subiyanto adalah siswa dilibatkan untuk turut berpikir sehingga emosi siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran, meningkatkan keterampilan siswa melalui suatu kegiatan, dapat mengamati suatu proses/kejadian dengan sendirinya, sehingga akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan serta membangkitkan rasa ingin tahu.6

LKS Word Square

Menurut6Laurence Urdang (1968) Word Square is a set of words such that when arrange done beneath another in the form of a square thereada like horizontally,7 artinya word square adalah sejumlah kata yang disusun satu di bawah yang lain dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan menurun. Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca kedepan dan kebelakang. LKS WordSquare adalah salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran.8 Pembelajaran LKS Word Square berisi pertanyaan yang sesuai dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep. Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci yang dalam mata pelajaran biologi sering kali menggunakan istilah asing. Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah itu siswa berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dan menemukannya pada kotak-kotak WordSquare. Pada akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan. Dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang berarti.9 LK SwordSquare memerlukan pengetahuan dasar dari

6 Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar IPA (Malang: IKIP Malang, 1990), 46.

7Laurence Urdang, The Random House Dictionary of the English Language the College Edition. New York:

Random House, 1968), 23.

8 Anonim, Kamus Besar, 54.

9Anonim, BelajardanPembelajaran (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Semarang, 1993), 22..

(6)

273 siswa sehingga sebelumnya siswa harus membaca materi/pokok bahasan yang akan dipelajari. Dengan demikian siswa akan terlatih untuk memanfaatkan buku sumber dan terampil belajar mandiri.

Langkah-langkahmembuat LKS Word Square adalah sebagai berikut:

a) menentukan topik sesuai konsep/sub konsep,

b) menuliskan kata-kata kunci sesuaidengan tujuan yang akan dicapai, c) menuliskan kembali kata-kata kunci dimulai dengan kata-kata terpanjang d) membuat kotak-kotakword square

e) mengisikan kata-kata kunci pada kotakword square

f) menambahkan huruf pengisian ke kotak kosong secara acak

LKS WordSquare sebagai alat bantu pembelajaran mempunyai peranan sebagai berikut:

a) merupakan variasi pembelajaran

b) memudahan mengajar karena LKS word square disusun sesuai urutan pengertian penting

c) meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar karena model ini selalu diikuti diskusi atau penjelasan guru, sehingga jawaban pertanyaan merupakan pengertian yang utuh dan berkaitan

d) konsep yang disampaikan oleh guru menjadi nyata dan jelas, mudah dipahami dan diingat

e) memotivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.10

Materi Klasifikasi Hewan

Materi klasifikasi hewan ini penyajian materinya disesuaikan dengan Silabus Biologi kurikulum 2008 kelas X semester 2. Berdasarkan Silabus Biologi Kurikulum 2008 untuk mata pelajaran Biologi materi pokok Klasifikasi Hewan memiliki Standar Kompetensi (SK) memahami keanekaragaman makhluk hidup, dan Kompetensi Dasar (KD) Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri- ciri yang dimiliki. Sub materi Klasifikasi Hewan meliputi klasifikasi hewan invertebrata dan vertebrata serta penggunaan

10 Subiyanto, Strategi Belajar, 47.

(7)

274 kunci determinasi sederhana.

Karakteristik pokok kajian Klasifikasi Hewan adalah bahwa hewan sangat beranekaragam sehingga menuntut adanya suatu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya.

a. Tujuan dan manfaat klasifikasi

Klasifikasi yaitu penempatan makhluk hidup dalam kelompok atau golongan dengan mempertimbangkan persamaan dan perbedaan ciri atau sifat yang nampak. Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan obyek studi yang beranekaragam, sehingga mempermudah untuk mengenalnya. Klasifikasi bermanfaat untuk mengenal berbagai spesies makhluk hidup, hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup, dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

b. SistemTata Nama Makhluk Hidup

Tata nama ilmiah ini dikemukakan oleh Carolus Linnaeus, seorang ahli Botani dari Swedia dengan sistem tata nama ganda (Binomial Nomenklatur). Tata nama ini menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan, yang sampai sekarang masih digunakan sebagai komunikasi ilmiah di dunia.

c. Kunci determinasi

Kunci determinasi adalah petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan jenis hewan yang ada dilingkungan. Didalam kunci itu tercantum ciri-ciri hewan yang akan ditentukan golongannya. Hewan yang akan ditentukan golongannya harus diidentifikasikan (dicandra atau dipertelakan). Setiap ciri yang dimunculkan didalam kunci determinasi hendaknya bersifat khusus, yang hanya dimiliki oleh hewan tertentu dan tidak dimiliki oleh hewan lain. Dalam mempertelakan digunakan sistem ya dan tidak.

Metode Penelitian

Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-MIPA-2 Tahun Pelajaran 2018/2019 . Sampel penelitian adalah kelas X-MIPA-2, dengan teknik pengambilan sampel purpossive sampling yaitu pengambilan

(8)

275 sampel dengan tujuan tertentu dimana kelas X-MIPA-2 memiliki karakteristik: nilai hasil belajar rata- rata kelas untuk materi Klasifikasi Hewan masih rendah yaitu 5, 8 dengan ketuntasan belajar 65% dan aktivitas belajar siswa rendah. Kelas X-MIPA-2 mempunyai jumlah siswa 40 anak yang terdiri dari 22 siswa putra dan 18 siswa putri.

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

Guru

Hal yang diteliti adalah kinerja guru dalam menggunakan metode observasi yang divariasikan dengan LKS Word Square pada materi Klasifikasi Hewan.

Siswa

Hal-hal yang diteliti adalah aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung dan pemahaman siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode observasi yang divariasikan dengan LKS WordSquare. Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dilakukan tes tertulis di setiap akhir siklus.

Proses

Hal yang diamati adalah proses kegiatan belajar yang terjadi selama guru melaksanakan pembelajaran melalui metode observasi yang divariasikan dengan LKS WordSquare. Hal ini dapat dilihat melalui tugas-tugas yang dikerjakan siswa selama proses pembelajaran.

Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dirancang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat diberikan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil observasi awal maka dalam refleksi ditetapkanlah bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran Klasifikasi Hewan adalah melalui metode observasi yang divariasikan dengan LKS Word Square.

(9)

276 Secara ringkas urutan rancangan penelitian untuk setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar3. Bagan Rencana Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 8 jam pelajaran yang terdiri dari 4 pertemuan.

Masing-masing pertemuan disusun dalam satu rencana pembelajaran.Adapun langkah- langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Dalam perencanaan ini meliputi pengenalan materi Klasifikasi Hewan, menyiapkan alat observasi dan praktikumklasifikasihewan,pembentukan kelompok diskusi, dan menyiapkan angket aktifitas siswa dan kinerja guru.

b. Pelaksanaan tindakan (acting)

Dalam tahap pelaksanaan ini, dilaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan pembelajaran ini secara umum meliputi:

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Siklus Berikutnya

Siklus I:

􀂾Observasi awal

􀂾Perencanaan

􀂾Pelaksanaan

􀂾Pengamatan

􀂾Refleksi

Siklus II:

􀂾Perencanaan

􀂾Pelaksanaan

􀂾Pengamatan

􀂾Refleksi

Hasil Belajar Siswa Meningkat

(10)

277 1. Pendahuluan

Pada tahap ini dilakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

2. Kegiatan inti

Meliputi kegiatan observasi, diskusi, dan permainan LKS Word square.

3. Penutup

Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

c. Pengamatan (observing)

Pada kegiatan ini peneliti dibantu guru biologi sebagai guru mitra dalam melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana efek tindakan pembelajaran menggunakan metode observasi yang diavariasikan dengan LKS WordSquare.

Guru mitra juga menjadi teman diskusi apabila ada hal-hal yang kurang jelas, juga untuk membantu mengatasi apabila ada permasalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Aspek-aspek yang diamati adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil tes pada akhir siklus. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil dari tahap observasi yang meliputi aktivitas siswa selama proses belajar mengajar (PBM), cara guru mengajar, hasil tes pada akhir siklus juga kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama menerapkan pembelajaran menggunakan metode observasi yang divariasikan dengan LKS WordSquare. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksankan siklus berikutnya.

(11)

278 Data dan Cara Pengambilan Data

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi siswa dan guru pada saat pembelajaran dan setelah proses pembelajaran.Sumber data dari siswa yaitu berupa aktivitas siswa dan hasil belajar, sedangkan sumber data dari guru berupa kinerja guru.

Jenis Data

Jenis data yang akan dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa yang terdiri dari skor hasil belajar siswa yang terdiri dari skor hasil belajar evaluasi (tes). Sedangkan data kualitatif berupa:

a. Kinerja guru dalam pembelajaran b. Aktivitas belajar siswa

c. Tanggapan siswa terhadap metode observasi yang divariasikan dengan LKS Word Square d. Tanggapan dan masukan guru terhadap proses pembelajaran

Cara Pengumpulan data

a. Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes/evaluasi kepada siswa.

b. Data tentang kinerja guru diambil melalui lembar observasi kinerja guru.

c. Data tentang aktivitas belajar siswa diambil dengan lembar observasi aktivitas siswa.

d. Data tentang tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diambil dengan kuisioner.

e. Data tentang tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode observasi yang divariasikandengan LKS Wordsquare diambil dengan wawancara di akhir siklus.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa selama siklus I dan II dapat dilihat

(12)

279 pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel1. Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I-II

Aspek Sebelum

Tindakan

SiklusI SiklusII

NilaiTertinggi 75 90 95

Nilaiterendah 50 55 60

Rata-rata 58 69,63 76,38

KetuntasanKlasik al

65% 77,5% 87,5%

Hasil belajar siswa meliputi rata-rata kelas, ketuntasan belajar individual dan ketuntasan belajar secara klasikal. Peningkatan pemahaman siswa sangat dipengaruhi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Hasil observasi terhadap proses pembelajaran siklus I tampak adanya peningkatan nilai rata-rata dibandingkan sebelum diterapkan pembelajaran metode observasi dan LKS Wordsquare, juga diiringi dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 12,5%.

Meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Keaktifan Siswa

Hasil penilaian keaktifan siswa selama siklus I-II diringkas dalam Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Penilaian Keaktifan Siswa Selama Siklus I-II KategoriTingkat Keaktifan SiklusI SiklusII

Tinggi 42,5% 62,5%

Sedang 37,5% 27,5%

Rendah 20% 10%

Keaktifan klasikal 61,25% 76,25%

Ket: Data lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7, Hal. 78

Berdasarkan Tabel 2 diatas, tampak bahwa penerapan metode observasi yang divariasikan dengan LKS Word Square dapat meningkatkan keaktifan siswa. Pada siklus I keaktifan siswa

(13)

280 masih belum optimal, dibuktikan keaktifan kategori rendah mencapai 20 %. Hal ini disebabkan siswa yang aktif dalam pembelajaran belum merata, hanya siswa tertentu saja yang sudah aktif dalam pembelajaran. yaitu siswa yang sudah terbiasa aktif sebelum diterapkannya pembelajaran dengan metode observasi yang divariasikan dengan LKS WordSquare perolehan keaktifan yang dicapai pada siklus I ini terjadi karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan observasi/pengamatan dan diskusi. Dalam kegiatan observasi, siswa mengamati secara langsung melalui spesimen- spesimen/preparatawetan dan secara tidak langsung melalui gambar-gambar dari internet maupun buku-buku sumber. Sedangkan dalam kegiatan diskusi, siswa mengerjakan LPS, LDS, dan LKS Wordsquare. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media seperti ini akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Menerapkan Metode Observasi yang divariasikan dengan LKS Word Square

Tanggapan siswa diperlukan untuk mendapatkan umpan balik terhadap proses pembelajaran melalui metode observasi yang divariasikan dengan LKS Word square.

Keseluruhan tanggapan ini mengalami peningkatan setiap siklusnya.Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan selama siklus I-II dirangkum dalam Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Rangkuman Tanggapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Selama Siklus I-II

No PendapatSiswa SiklusI Siklus II

Ya Tidak Yaa

a

Tidak 1. Suka dengan mata pelajaran biologi 55% 45% 82,5% 17,5%

2.

Suka apabila dalam belajar biologi didukung dengan media

pembelajaran

80% 20% 92,5% 7,5%

3.

Dengan metode observasi danLKS Word square dapat lebih memahami materi klasifikasi hewan

47,5% 52,5% 75% 25%

(14)

281 4.

Dengan metode observasi danLKS Word square dapat lebih memotivasi belajar

65% 35% 85% 15%

5. Tertarik dengan strategi

pembelajaran yang disampaikan guru

60% 40% 77,5% 12,5%

6. Berpartisipasi aktif dalam

kegiatan belajar mengajar 52,5% 47,5% 80% 20%

7. Menyukai suasana kegiatan belajar

mengajar sekarang 65% 35% 90% 10%

8.

Tidak mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung

60% 40% 85% 15%

Rata-rata ketertarikan siswa belajar biologi menggunakan metode observasi dan LKS Word square

60,63% 39,38% 83,44% 15,31%

Pada siklus I sebanyak 24 siswa tertarik dengan pembelajaran melalui metode observasi yang divariasikan dengan LKS Wordsquare. Siswa beralasan bahwa pembelajaran dengan metode observasi dan LKS Word square dapat membuat materi pelajaran lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan sehingga lebih termotivasi untuk belajar. Pembelajaran dengan metode observasi. Siswa sudah mengetahui bahwa kinerja dan hasil tes akan dinilai tetapi pada siklus I siswa masih kurang termotivasi dalam belajar karena belum terbiasa dengan pembelajaran metode observasi dan LKS Wordsquare dan kurangnya motivasi dari guru.

Pada siklus II ini hanya 9% siswa yang tidak tertarik mengikuti pembelajaran yang berlangsung karena membuat suasana kelas ramai, sedangkan siswa lainnya beranggapan pembelajaran melalui penerapan metode observasi dan LKS Word square semakin menarik karena suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini terbukti dengan hasil angket bahwa siswa lebih mudah memahami materi, lebih termotivasi belajar, dapat meningkatkan keaktifannya, dan menyukai suasana kelasnya sekarang. Keterlibatan siswa dalam pembelajarn semakin meningkat, sudah banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan maupun menanggapi pendapat dan pertanyaan

(15)

282 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar

No Siklus

I

SiklusII

nilai keterangan Nilai Keterangan

N-01 60 TidakTuntas 70 Tuntas

N-02 70 Tunta

s

80 Tuntas

N-03 90 Tunta

s

90 Tuntas

N-04 70 Tunta

s

80 Tuntas

N-05 55 TidakTuntas 60 TidakTuntas

N-06 65 Tunta

s

75 Tuntas

N-07 65 Tunta

s

60 TidakTuntas

N-08 65 Tunta

s

75 Tuntas

N-09 70 Tunta

s

80 Tuntas

N-10 65 Tunta

s

70 Tuntas

N-11 65 Tunta

s

80 Tuntas

N-12 70 Tunta

s

80 Tuntas

N-13 75 Tunta

s

90 Tuntas

N-14 70 Tunta

s

80 Tuntas

N-15 60 TidakTuntas 75 Tuntas

N-16 75 Tunta

s

80 Tuntas

N-17 55 TidakTuntas 65 Tuntas

N-18 85 Tunta

s

90 Tuntas

N-19 70 Tunta

s

75 Tuntas

N-20 90 Tunta

s

95 Tuntas

N-21 75 Tunta

s

80 Tuntas

N-22 70 Tunta

s

75 Tuntas

N-23 85 Tunta

s

90 Tuntas

N-24 55 TidakTuntas 65 Tuntas

N-25 70 Tunta

s

75 Tuntas

N-26 65 Tunta

s

60 TidakTuntas

N-27 80 Tunta

s

85 Tuntas

N-28 60 TidakTuntas 65 Tuntas

N-29 75 Tunta

s

80 Tuntas

N-30 70 Tunta

s

85 Tuntas

N-31 85 Tunta

s

95 Tuntas

N-32 65 Tunta

s

70 Tuntas

N-33 70 Tunta

s

75 Tuntas

N-34 6

0

Tidak Tuntas

60 Tidak

Tuntas

N-35 7

5

Tuntas 75 Tuntas

N-36 8

0

Tuntas 85 Tuntas

N-37 5

5

Tidak Tuntas

65 Tuntas

N-38 8

0

Tuntas 90 Tuntas

N-39 5

5

Tidak Tuntas

60 Tidak

Tuntas

N-40 6

5

Tuntas 70 Tuntas

(16)

283 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan bahwa melalui metode observasi yang divariasikan dengan LKS Wordsquare pada materi Klasifikasi Hewan dikelas X M IP A 2 S MAN I B l ut o , keaktifan dan motivasi belajar siswa serta kinerja guru baik, hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata- rata kelas 69,63 menjadi 76,38 dengan ketuntasan klasikal 77,5% menjadi 87,5%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, maka dapat diberikan saran sebagai berikut hendaknya guru biologi menerapkan metode observasi dan LKS Word square pada materi-materi biologi yang lainnya, karena metode observasi yang divariasikan dengan LKS Wordsquare memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari Perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu tentang langkah-langkah pembelajaran metode observasi yang divariasikan dengan LKS Wordsquare pada siswa sebelum diterapkan dalam pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancer Perlu manajemen waktu yang baik terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode observasi yang divariasikan dengan LKS Word square sehingga siswa benar-benar dapat memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan memahami materi yang dipelajari. Perlu diupayakan pengelolaan kelas yang baik oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa benar-benar terlibat dalam proses pembelajaran.

Daftar Pustaka

Ali,Mohammad. 1993.Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa. Anni.

Catharina, Tri. 2004.Psikologi Belajar. Semarang : Unnes Press.

Anonim. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

. 1991. Material forLearning Work Sheet Biology. Indonesia PKG.

Science Instructor.

.1993.BelajardanPembelajaran.Semarang:FakultasIlmuPendidikan, IKIP Semarang.

(17)

284 Arikunto,S. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Budimansyah, D. 2002. Model PembelajaranBerbasis Portofolio. Bandung: Grasindo.

Dahar,R. W. 1989.Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga. Djajadisastra, J. 1982. Metode- metode Mengajar. Bandung: Angkasa.

Gulo, W. 2002. Strategi BelajarMengajar. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia.

Hornby, A.S.1974.Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English: Oxford University Press.

Kauchak,P.D.1998. Learningand Teaching: Risetand Based Method . Amerika Serikat A via com Company.

Urdang, L.1968. The Random House Dictionary of the English Language the College Edition. New York: Random House

Referensi

Dokumen terkait