454 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Emi Diani
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VIII SMPN 1 Satui Semester satu tahun pelajararan 2021/2022 dengan jumlah peserta didik yang diteliti sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan tujuan 1) untuk mengetahui bagaimana aktivitas peserta didik di kelas VIII SMPN 1 Satui ketika pembelajaran PAI materi Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt ; 2) untuk mengetahui Apakah hasil pembelajaran PAI materi Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning di kelas VIII SMPN 1 Satui ada peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran coopertaif learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik akhir siklus I sebesar 71,67% mningkat menjadi 85,83%
pada siklus II. Untuk aktivitas peserta didik yang aktif dengan kategori sangat baik dan baik pada siklus I sebesar 67,5% dan meningkat menjadi 87,5% pada akhir siklus II. Kemudian untuk respon siswa setelah dilaksanakan angket terdapat 91,6% menyatakan suka terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning.
Keyword : Hasil Belajar , Model Pembelajaran Cooperatif Learning PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar Memahami (knowing), terampil melaksanakan (doing), dan mengamalkan (being) Agama Islam melalui kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan Agama Islam di sekolah (bukan di madrasah) adalah peserta didik memahami, terampil melaksanakan, dan melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
455 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta pengunaan pengelaman.
Di berangi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan Iman, takwa dan akhlak, serta aktif membangun peradaban maupun keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Melihat begitu pentingnya Pendidikan Agama Islam, maka Pendidikan diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan dengan teratur (Surawan, 2020: 166).
Peran semua unsur, Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Islam, Pengawas Pendidikan Agama Islam,Orang Tua peserta didik dan Masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan SD, SMP, SMA maupun SMK.
Model pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yaitu model pembelajaran cooperatif learning dengan metode diskusi. Metode diskusi merupakan salah satu dari beberapa metode pembelajaran yang umum digunakan dalam dunia pendidikan, diskusi merupakan proses komunikasi satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan dan pendapat. Metode diskusi mendorong peserta didik untuk berdialog dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar peserta didik dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama. Metode diskusi adalah cara memecahkan masalah yang dipelajari melalui curah pendapat dalam diskusi kelompok. Pembelajaran dengan model pembelajaran cooperatif learninng dengan metode diskusi ini makin lebih memberi peluang pada peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran walaupun guru masih menjadi kendali utama. Melalui penerapan Metode Diskusi peserta didik dapat mendiskusikan permasalahan yang bersifat tematik, mencari referensi yang relevan sesuai dengan masalah yang di diskusikan, menuliskan laporan hasil diskusi, mengemukakan pendapat, bahkan dapat menyanggah pendapat
456 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
yang lain. Metode diskusi ini mendorong terhadap munculnya pola komunikasi dua arah, baik antara peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik, sehingga dengan penerapan metode diskusi memungkinkan setiap individu peserta didik untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran PAI. Penggunaan metode diskusi ini menjadi alternatif solusi untuk dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran PAI. Beberapa materi PAI akan lebih menarik dengan menggunakan metode diskusi sehingga peserta didik aktif dalam berpikir dan lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan suatu masalah. Tujuan penelitian merupakan arah dalam melakukan penelitian. Adapun mengenai tujuan dari penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui penerapan model pembelajaran cooperatif learning dalam pembelajaran PAI. Sementara secara khusus, tujuan daripada penelitian ini, adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana aktivitas Peserta didik di kelas VIII SMPN 1 Satui ketika pembelajaran PAI materi Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt menggunakan model pembelajaran cooperatif learning.
b. Apakah hasil pembelajaran PAI materi Iman kepada Kitab- kitab Allah Swt dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif leraning ada peningkatan
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran tindakan kelas yaitu bentuk Pembelajaran yang bersifat refleksi untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan melaksanakan tugas dengan proses pengkajian yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan merefleksi.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dengan melakukan tindakan tertentu dengan tahapan :
1. Perencanaan, yaitu mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis berdasarkan untuk meningkatkan melaksanakan rencana tersebut.
2. Tindakan, yaitu bertindak untuk melaksanakan rencana tersebut.
3. Observasi, yaitu pengamatan efek tindakan tersebut dalam konteks penelitiannya.
457 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
4. Refleksi, yaitu merefleksi efek ini sebagai dasar bagi perencanaan lanjutan atau serangkaian tahapan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII SMPN 1 Satui Desa Makmur Mulia Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu.
Penelitian siklus I dilaksanakan Juli 2021, dan siklus II dilaksanakan pada bulan Agustus 2021,
Siklus ini dilakukan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan peserta didik dalam memahami materi
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII pada sekolah SMPN 1 Satui. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas dengan posisi duduk di ubah agar peserta didik mendapat kesan yang berbeda dari biasanya.
Alat dan bahan yang di gunakan dalam persentasi ini adalah selebaran yang berisi materi hasil diskusi masing-masing kelompok yang sudah di sebarkan kepada seluruh peserta.
Untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa peserta didik pada pembelajaran PAI melalui model pembelajaran cooperatif learning metode diskusi, penulis melaksanakan penelitian di kelas VIII dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan ( Planning ),Pada kegiatan ini penulis mencari data peserta didik yang dijadikan sampel penelitian
2. Pelaksanaan ( Acting)
a. Mengamati, Guru menyajikan tayangan PPT/video ilustrasi terkait Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt
b. Menanya, Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan hal-hal yang di anggap sulit dan tidak di pahami peserta didik mengenai Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt serta terkait dengan tayangan PPT/video.
c. Eksplorasi, Peserta didik di bagi dalam beberapa kelompok dan di tugaskan untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah di tentukan ( pengertian, dalil naqli, nama kitab dan Nabi yang menerima dan hikmah beriman kepada kitan-kitab Allah Swt)
d. Asosiasi, Setiap kelompok membuat media untuk mengomunikasikan hasil diskusi masing- masing kelompok bisa berupa mind mapping, diagram, tabel dan lain- lain sesuai kreatifitas kelompok disertai dengan penjelasan sebagai informasi tambahan.
(Selama peserta didik diskusi, guru berkeliling untuk melakukan penilaian proses pembelajaran dengan teknik penilaian pengetahuan berupa observasi diskusi, percakapan dan lain- lain dan menulis hasilnya dalam lembar observasi).
458 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e. Komunikasi, Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:
1. Observasi/pengamatan langsung, Teknik Observasi di gunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran.
2. Tes, untuk mengukur hasil belajar peserta didik sebelum, selama dan sesudah penelitian berlangsung, tes tersebut berupa : pilihan ganda, Essay
3. Dokumentasi, Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar PAI, yang diperoleh melalui LK dan tes tertulis.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran cooperatif leraning metode diskusi merupakan serangkaian aktifitas pengumpulan data melalui observasi, eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas VIII SMPN 1 Satui Kecamatana Satui Kabupaten Tanah Bumbu pada semester 1 tahun pelajaran 2021/2022. Jumlah peserta didik 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan dengan dengan heterogenitas yang tinggi, baik asal suku, agama maupun budaya. Kebiasaan belajar siswa di kelas yang diterapkan masih bersifat peserta didik sebagai objek dari pembelajaran.
Dalam hal ini masalah yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan peserta didik kela VIII memahami materi beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. dan untuk mengatasinya dicoba dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning. Dalam pembelajaran hasil nilai rata-rata mereka tidak memenuhi standar ketuntasan belajar yang ditentutakn oleh sekolah yakni 70,00. Nilai rata-rat kelas VIII hanya 65 dan tidak memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu 56%.
Hasil belajar peserta didik siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Keterangan
Frekuensi % Frekuensi %
100 0 0 0 0 Tuntas
90 1 4 4 17 Tuntas
459 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Berdasarkan tabel diatas pada pertemuan 1 terlihat bahwa rata – rata kelas Mencapai nilai 68,33 dan ketuntasan klasikal mencapai 66%. Pada pertemuan 2 terlihat bahwa Rata-rata kelas mencapai nilai 71,67 dan ketuntasan klasikal mencapai 63%. Berdasarkan hasil belajar individu di atas dapat dibuat tabel ketuntasan klasikal sebagai berikut :
Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Ket
Frekuensi % Frekuensi %
≥ 70 % 16 66 % 15 63 %
≤ 70 % 8 34 9 37 %
Jumlah 24 100 % 24 100 %
Rata – rata Nilai
68,33 71,67
Dilihat dari tabel di atas, ketuntasan klasikal pada siklus I belum tercapai
≥ 70 % memperoleh 66% dan nilai ≤ 70 % memperoleh 34%, pada pertemuan 2 ≥ 70 % memperoleh 63% dan nilai ≤ 70 % memperoleh 37%.
Hasil observasi aktifitas Peserta didik siklus I di tunjukkan pada tabel berikut :
Rekapitulasi hasil aktivitas peserta didik siklus I
80 6 25 7 29 Tuntas
70 9 38 4 17 Tuntas
60 4 17 7 29 Tidak
Tuntas
50 4 17 2 8 Tidak
Tuntas
Jumlah 24 100 24 100
No Aspek Kegiatan Pert 1 Pert 2
Nilai Nilai 1 Terlibat aktif dalam model pembelajaran 3 3 2 Mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya 3 3
3 Bersedia menerima tugas 2 3
4 Memberi kepercayaan kepada teman 3 2
5 Bekerja sama dalam kelompok 3 3
6 Memotivasi teman untuk memberi pendapat 3 3
7 Memperhatikan informasi 2 3
8 Menghargai pendapat teman 2 2
9 Mengemukakan pendapat 2 2
10 Mejawab pertanyaan 3 3
Jumlah 26 27
460 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Dari data di atas dapat dilihat bahwa siklus I, nilai akhir pertemuan I adalah 65% pertemuan 2 meningkat menjadi 67.5%, dengan nilai rata-rata 66.25%. sehingga termasuk kategori Cukup Baik (C) . Hasil belajar peserta didik siklus 1 menunjukkna bahwa terdapat 16 (enam belas) siswa yang sudah tuntas atau sekitar 66%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal yang hanya 56% ada kenaikan 10% tetapi belum mencapaitujuan yang di harapkan yaitu 75%.. Aktifitas peserta didik yang dominan pada siklus 1 pertemuan 1 nilai kahir yang diperoleh adalah Cukup Baik (65), pada pertemuan 2 nilai akhir yang diperoleh meningkat adalah Cukup Baik (67,5), hal ini dikarenakan model dan pendekatan yang digunakan guru masih baru bagi peserta didik, sehingga, masih terlihat adanya peserta didik bermain-main selama pengamatan dan berbincang-bincang dengan temannya, kerja kelompok juga belum optimal, hanya beberapa peserta didik saja yang terlihat aktif dan mendominasi pada saat pengamatan. Berdasarkan hasil temuan maka direflesikanbahwa guru perlu lebih memberikan motivasi pada peserta didik serta membimbing peserta didik dalam KBM. Hal-hal yang harus diperbaiki pada kegiatan siklus II adalah mengaktifkan pembelajaran sesuai dengan lembar observasi pengamatan aktifitas guru yang telah di susun, selain itu pemberian motivasi dan pembibingan pada kelompok dan pada siswa harus di tingkatkan. Hasil belajar peserta didik siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel diatas pada pertemuan 1 terlihat bahwa rata – rata kelas Mencapai nilai 77,50 dan ketuntasan klasikal mencapai 88%. Pada pertemuan 2 terlihat bahwa Rata-rata kelas mencapai nilai 85,83 dan ketuntasan klasikal mencapai 100%.
Nilai Akhir 65% 67.5%
Rata-Rata Nilai 66.25%
Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Keterangan
Frekuensi % Frekuensi %
100 2 8 5 21 Tuntas
90 5 21 5 21 Tuntas
80 6 25 13 54 Tuntas
70 8 33 1 4 Tuntas
60 2 8 0 0 Tidak Tuntas
50 1 4 0 0 Tidak Tuntas
Jumlah 24 100 24 100
461 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Berdasarkan hasil belajar individu di atas dapat dibuat tabel ketuntasana sebagai berikut :
Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Ket
Frekuensi % Frekuensi %
≥ 70 % 21 88 % 24 100 %
≤ 70 % 3 12% 0 0%
Jumlah 24 100 % 24 100 %
Rata – rata Nilai
68,33 71,67
Dilihat dari tabel di atas, ketuntasan klasikal pada siklus 1 belum tercapai ≥ 70 % memperoleh 88% dan nilai ≤ 70 % memperoleh 12%, pada pertemuan 2 ≥ 100 % memperoleh 63% dan nilai ≤ 70 % memperoleh 0%.
Hasil observasi aktifitas Peserta didik siklus I di tunjukkan pada tabel berikut :
No Aspek Kegiatan Pert 1 Pert 2
Nilai Nilai 1 Terlibat aktif dalam model pembelajaran 4 4 2 Mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya 3 3
3 Bersedia menerima tugas 4 3
4 Memberi kepercayaan kepada teman 3 3
5 Bekerja sama dalam kelompok 4 3
6 Memotivasi teman untuk memberi pendapat 3 4
7 Memperhatikan informasi 3 4
8 Menghargai pendapat teman 3 4
9 Mengemukakan pendapat 3 4
10 Mejawab pertanyaan 3 3
Jumlah 33 35
Nilai Akhir 82.5 87.5
Rata-Rata Nilai 85
Dari data di atas dapat dilihat bahwa siklus I, nilai akhir pertemuan I adalah 82.5 pertemuan 2 meningkat menjadi 87.5, dengan nilai rata-rata 85,00.
sehingga termasuk kategori Aktif ( B) Nilai rata-rata tes hasil belajar peserta didik siklus I dan II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
462 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Berdasarkan data di atas tentang nilai hasil belajar siklus I dan II dapat di ketahui data sebagai berikut : pada tes hasil belajar peserta diidk siklus I pertemuan 1 rata-rata nilai adalah 68,33 dan kemudian pada pertemuan 2 nilai rata-rata peserta didik mengalami peningkatan yaitu 71,67 sebagian sudah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan bahwa ada yang Melebihi tetapi masih ada sebagian peesrta didik yang belum tuntas menyelesaikan tugas belajarnya. Sedangkan tes hasil beajar peesrta didik siklus II pertemuan 2 rata-rata nilai adalah 85.83, sebagian besar peserta didik mencapai kriteria ketuntasan belajar hanya 24 orang peserta didik menyelesaiakn tugasnya dengan baik dan pada pertemuan terakhir nilai rat-rat peserta didik adalah 100.
Pelaksanaan pembelajaran model simulasi Cooperatif Learning dalam penelitian ini Dapat meingkatkan keaktifan peserta didik. Pada pertemuan 1 siklus I mencapai 65 menjadi 67,5 dipertemuan 2, dan mengalami peningkatan menjadi 82,5 pada pertemuan 1 siklus II dan 87,5 dipertemuan 2. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Diakhir pertemuan siklus 2 peneliti membagikan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penelitian yang sudah dilakukan
68,33 71,67 77,5 85,83
0 50 100
Siklus 1 Siklus 2
Chart Title
Pertemuan 1 Pertemuan 2
66
82,5 67,5
87,5
0 20 40 60 80 100
Siklus 1 Siklus 2
Chart Title
pert 1 pert 2
463 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
dengan jumlah responden sebanyak 24 peserta didik dan hasilnya seperti di tunjukkan pada tabel berikut :
No Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti pelajaran PAI dengan model pembelajaran cooperatif learning ?
Ya Tidak
2 Apakah kamu merasa termotivasi (semangat) untuk belajar PAI menggunakan model pembelajaran cooperatif learning ?
24 0
3 Apakah kamu senang belajar PAI dengan model pembelajaran cooperatif learning bersama teman teman mu ?
24 0
4 apakah kamu dapat bekerja sama dalam belajar dengan teman sebangkumu ?
24 0 5 Apakah belajar PAI dengan model pembelajaran
cooperatif learning membuat saya lebih memahami materi yang dipelajari ?
24 0
6 Apakah belajar PAI dengan dengan model pembelajaran cooperatif learning membuat materi lebih mudah di ingat ?
22 2 7 Apakah materi yang disampaikan dengan model
pembelajaran cooperatif learning dapat kamu terima dengan mudah dan jelas ?
20 4
8 Apakah belajar Pai dengan model pembelajaran cooperatif learning membuat suasana belajar dalam kelas lebih menyenangkan ?
21 3
9 Apakah kamu lebih mudah mengerjakan soal – soal tes, setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning ?
22 2
10 Apakah hasi belajar PAI dengan model pembelajaran cooperatif learning membuat nilai mu makin meningkat ?
24 0
Jumlah 229 11
Persentase 91,6% 8,4%
Berdasarkan data-data yang telah dilampirkan di atas maka dapat dilihat adanya peningkatan keaktifan peserta didik, hasil belajar peserta didik dan ketuntasan belajar. Diketahui bahwa penerapan menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning tentang beriman kepada kitab-kitab Allah
464 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Swt kelas VIII SMPN 1 Satui Kabupaten Tanah Bumbu ini telah berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik bahkan melebihi indikator yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui hasil observasi akyivitas guru dan peserta didik serta evaluasi belajar dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa penggunaan 2 siklus pembelajaran, model pembelajaran cooperatif learning Dapat meningkatkan hasil belajar dengan nilai rata-rata pada pertemuan 1 siklus I adalah 71,62 menjadi 85,83 pada pertemuan 2 di siklus II. Dan persentase ketuntasan siklus I adalah 66% sementara siklus II 100%.
2. Bahwa ada peningkatan aktivitas peserta didik yang di ajar menggunakan model pembelajaran cooperatif learning pada siklus I dalam kategori aktif (67,5%) menjadi sangat aktif (87,5%) pada siklus II.
3. Bahwa respon peserta didik terhadapap pengunaan model pembelajaran cooperatif learning dapat dilihat dari hasil angket yang di jawab siswa, yang hasilnya dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran cooperatif learning dalam kegiatan pembelajaran 91,6%
yang menyatakan senang dan 8,4% yang menyatakan tidak senang.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah di uraikan dapat di kemukakan beberapa saran, Bagi peserta didik, disarankan memberikan manfaat sebagai pengalaman belajar langsung memperkaya pengetahuan dan keterampilan melalui model pembelajaran cooperatif learning untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dan selalu berusaha untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan terus berperan aktif selama pembelajaran. Bagi guru, kegiatan tindakan kelas ini disarankan bermanfaat sebagai informasi dalam menyusun pembelajaran, baik metode mengajar, model pembelajaran maupun medai atau alat peraga pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik. Bagi Sekolah, diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengembangan dan pembinaan profesi guru meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2010. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta 2013),
465 Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Sanjaya Wina, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Kencana Prenadamedia Group., 2009),
Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsim dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009).
Depdiknas, 2006. Contoh/Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 117 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
hlm. 16.
Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.
Yogyakarta : K-Media.
Sani Berlin , kurniasih Imas. 2014. Teknik dan Cara Mudah Membuat Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Kata pena.
https://text-id.123dok.com/document/lq54kn1gy-berpikir-kritis-definisi-operasional-1- metode-diskusi.html Dinny Nurdyani Taufik, 2014 PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH 15 Agustus 2021 jam 18.50
file:///C:/Users/SMPN%201/Downloads/Buku-BELAJAR-PEMBELAJARAN-
BERBASIS-COOPERATIVE-LEARNING-SRI-HARYATI%20(1).pdf Hayati sri.2006. Belajar & Pembelajaran berbasis Cooperative Leraning. Magelang.
Graha Cendikia tanggal 16 Agustus 2021 jam 22.30.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313272/pengabdian/model-model-
pembelajaran.pdf M Fathurrohman – Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015 – staffnew.uny.ac.id tanggal 16 Agustus 2021 jam 22.13