MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI STARATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA
SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 MARISO
SKRIPSI
NURJANNAH ZAINUN 10539 0583 09
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
NOVEMBER 2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI STARATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA
SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 MARISO
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah-satu Syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan fisika fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURJANNAH ZAINUN 10539 0583 09
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
NOVEMBER 2014
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas nama Nurjannah Zainun, NIM 10539 0583 09 diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 144 Tahun 1436 H / 2014 M, pada Tanggal 12 Muharram 1436 H / 05 November 2014,sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari jum‟at, tanggal07 November 2014.
𝑀𝑎𝑘𝑎𝑠𝑠𝑎𝑟,14 𝑀𝑢ℎ𝑎𝑟𝑟𝑎𝑚 1436 𝐻 07 𝑁𝑜𝑣𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 2012 𝑀
PANITIA UJIAN 1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd
2. Ketua : Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum
3. Sekretaris : Khaeruddin, S.Pd., M.Pd 4. Penguji : 1. Dr. Ahmad Yani, M.Si 2. Ma‟ruf, S.Pd., M.Pd
3. Dra. Hj. Rahmini Hustim, M.Pd 4. Drs. H. Abd. Samad, M.Si
Disahkan Oleh,
Dekan FKIP Unismuh Makassar
Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum NIP. 19710626200003 1 004
( ……….) ( ……….) ( ……….) ( ……….) ( ……….) ( ……….) ( ……….)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skripsi : Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso
Mahasiswa yang bersangkutan:
Nama : NURJANNAH ZAINUN NIM : 10539 058309
Jurusan : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Telah diperiksa dan diteliti ulang, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Makassar, November 2014 Diketahui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ahmad Yani M. Si Dra. Hj. Aisyah Azis, M. Pd
Mengetahui:
Dekan FKIP Ketua Prodi
UNISMUH Makassar Pendidikan Fisika
Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum Nurlina, S.Si., M.Pd
NBM : 858 625 NBM : 991 339
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : NURJANNAH ZAINUN
Stambuk : 10539 0583 09 Program Studi : Strata Satu (S1) Jurusan : Pendidikan Fisika
Dengan Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso.
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2014 Yang membuat pernyataan
Nurjannah Zainun
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : NURJANNAH ZAINUN N I M : 10539 0583 09
Jurusan : Pendidikan Fisika
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini. Saya menyusun sendiri dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada point 1, 2, dan 3 maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2014 Yang Membuat Perjanjian
Nurjannah Zainun
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MOTTO dan persembahan
Motto:
“Man Jadda Wajadaa”,
Barang siapa yang sungguh-sungguh berusaha maka akan berhasil”.
“Sukses tidak ada yang garatis, harus dibeli dengan perjuangan dan pengorbanan”.
“Sesungguhnya setelah ada kesulitan itu pasti ada kemudahan”
(Qs. Alam Nasyrah:6)
“Kesuksesan hanya akan datang kepada orang yang berusaha mendapatkannya bukan pada mereka yang hanya
mengharapkannya”.
“Barang siapa yang menjalani akan suatu jalan untuk mencari ilmu pengethuan maka Allah memudahkan baginya jalan menuju syurga”. (H.R Muslim)
“Barang siapa yang keluar dengan bertujuan menuntut ilmu.
maka ia berada dijalan Allah hingga sampai pulang”.
(H.R. Tirmidzi
)persembahan
Allah:
Allah SWT yang telah memberiku nikmat dan anugrah. Melindungi dan memberikan jalan terbaik dalam setiap langkahku
Ayah Dan Ibu:
Ibu...!
Engkaulah muara kasih dan syang ku.
Engkaulah guru pertama ku, yang membimbing aku pebuh kasi syang, penuh ketabahan, hingga aku dewasa.
Ibu...!
Ibu yang selalu mendo’akan ku, disetiap langkahku, alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan.
Semoga allah selalu menjagamu disetiap detak langkah kakimu ibu....
Ayah...!
Sebuah kata yang tak pernah kulupa, dengan perjuanganmu yang tak pernah kenal lelah, memerangi nasib hidup yang penuh keterbatasan
tetapi dengan ketabahanmu membuat aku menjadi seperti ini
terima kasih ayah dan bunda,,,,
ABSTRAK
Nurjannah Zainun. 2014Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mariso
Skripsi pendidikan FisikaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Fisika siswa melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 5 Mariso pada materi tekanan, getaran dan gelombang. subjek penelitian ini berjumlah 26 orang yang terdiri dari 15 perempuan dan 11 laki-laki. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus masing-masing siklus menggunakan empat tahapan antara lain: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso meliputi menyajikan masalah, merumuskan hipotesis,mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan ini dapat meningkatkan hasil belajar, karena pada setiap pertemuan peneliti melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan pada setiap pertemuan agar dapat merubah aktifitas siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara klasikal, hal ini diungkapkan sesuai dengan apa yang dialami peneliti dalam proses pembelajaran pada siklus satu yaitu: suasana kelas kurang kondusif, siswa masih tampak kurang termotivasi dan tertarik untuk melakukan praktikum, kerjasama siswa kurang terbentuk dan bertanggungjawab.
sehingga pada siklus dua peneliti mengadakan pembenahan untuk mengatasi masalah tersebut seperti, memberikan motivasi,mengubah rencana pokok pembelajaran, mengubah susunan denah tempat duduk dan mengubah suasana, serta mengubah pembegian kelompok.sehingga hasil pencapai hasil belajar dari siklus I dan II meningkat secara klasikal yaiti pada siklus I 73,07% dan siklus II mencapai 84,61%.
Pada pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaraan inkuiri terbimbing, banyak aktivitas yang dilakukan siswa, baik secara individu maupun berkelompok misalnya, berdiskusi dengan siswa lain, menanggapi pertanyaan guru, bertanya dan menyimpulkan materi pelajaran. Semua aktivitas ini bermanfaat bagi siswa karena siswa mencari pengelaman dan mengalami sendiri, hal ini akan membuat pembelajarn akan lebih menarik dan bermakna.
Kata Kunci :Meningkatkan hasil belajar, strategi pembelajaran inkuiri terbimbing, aktifitas siswa
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Tak ada kata yang patut terucap selain puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Shalawat dan salam tak lupa pula senantiasa tercurah kepada rasulullah Muhammad SAW.
Sebagai hamba Allah yang tidak luput dari kelemahan dan kekurangan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini selanjutnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sejak awal sampai selesainya skripsi ini cukup banyak hambatan, akan tetapi dengan kemauan dan ketekunan penulis serta berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh sang Khaliq untuk memberikan dukungan, bantuan, dan bimbingan, sehingga segala hambatan dapat penulis atasi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada mereka yang telah memberikan andilnya sampai skripsi ini dapat diwujudkan.
Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan yang teristimewah dengan segenap cinta dan hormat ananda hanturkan kepada Ayahanda Zainun Noreng dan Ibunda Fauziah Noreng atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih sayang, yang tak pernah terputus tercurahkan sejak penulis berada dalam kandungan hingga detik ini.
Harapan dan cita-cita luhur keduanya senantiasa memotivasi penulis untuk berbuat dan menuntut ilmu, juga memberikan dorongan moral maupun material serta atas doanya yang tulus buat ananda. Dan tiada kata yang mampu penulis defenisikan untuk mengungkapkan rasa terimah kasih atas segala pengerbonan dan pengertian yang telah diberikan selama penulis menempuh pendidikan serta seluruh keluarga besarku yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu.
Demikian pula penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada bapak Dr. Ahmad Yani, M.Si. selaku Pembimbing I dan Ibu Dra.
Hj. Aisyah Azis, M.Pd.selaku Pembimbing II, atas kesediaan dan kesungguhannya dalam memberikan bimbingan dengan sabar dan bijaksana serta memberikan dorongan dan motivasi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Selain itu ucapan terima kasih juga pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kepada:
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., selaku Rektor universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Khaeruddin, S.Pd., M.Pd.,dan Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd., selaku ketua dan sekretatis Prodi. Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ahmad Yani, M.Si dan ibu Dra. Hj. Aisyah Azis, M.Pd., pembimbing I dan Pembimbing II dengan segala kerendahan hatinya
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta senantiasa memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini
5. Bapak-Bapak dan Ibu-ibu dosen Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama dibangku kuliah.
6. Ibu Sabia S.Pd danibu Mardiyah S.Pd selaku Kepala SMP Muhammadiyah 5 Mariso dan guru mata pelajaran fisika serta siswa kelas VIIIa SMP Muhammadiyah 5 mariso atas segala bantuan yang diberikan selama penulis mengadakan penelitian.
7. Kepada Ibundaku tercinta dan Ayahandaku serta semua keluarga besarku yang telah membantu demi kelancaran penulisan skripsi ini.
8. Keluarga besarku yang selama ini menyayangi, mendukung dan memotivasi saya untuk selalu menjadi yang terbaik dan kebanggaan keluarga.
9. Sahabatku Siti Syah, yang telah membantu dan memberi masukan selama penulis menyusun skripsi.
10. Teman-temanku mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Fisika khususnya kelas B (Akbar Ramadhan, Sugiyono, Jusman, Furkan, Rosmini,Sri Hartati, Rosdiana, Siti Syah, Asriani, Muliyana B, Dahlia Candra Dewi, Ayu Yusnawati, Novi Sasmita, Ika, Andi Eviana, Evita Elisa, Helda Watngil, Kamaruddin, Ikram Ramadhan, Jumriah, Ifantriyanti, Nuzul,Nur Wati, Indra Delli Fadliyah, Fatmawati ,Irmawati, Herlinda,Ratna Sari, Etisulistia Wati,
Resni, Jaria, Sapriyanto,Muh.Yusran,Muh.Ikbal, Syamsuriyani) tanpa terkecuali yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas sumbang saran dan motivasinya selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut untuk selamanya. Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan yang indah.
11. Teman-temanku Kairum Hatmin, Indra Dely Fadliyah,Muliyana B, Asriyanini, Ka’ Renti Febriani,Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan tidak sempat disebutkan satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
12. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan tidak sempat disebutkan satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapatkan imbalan dari-Nya.
Tiada yang sempurna di muka bumi ini, kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, apa yang penulis sajikan dalam skripsi ini sesungguhnya masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun senantiasa penulis nantikan. semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pembelajaran Fisika.Tak lupa permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan penulis terkhusus kepada orang tuaku yang telah memberikan ketulusan kasih dan cintanya.
Wahai Rabbi kami, terimalah segala usaha kami. Engkau adalah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Semoga Allah SWT membalas pahala yang
berlipat kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini, Amin ...
Makassar, April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
SURAT PERJANJIAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Pengertian Belajar ... .... 5
B. Hasil Belajar ... 6
C. Domain Hasil Belajar ... ... 7
D. Strategi Pembelajaran Inkuiri ... .. . 9
E. Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... ... 15
F. Kerangka Berpikir ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... ...25
A. Jenisdan Lokasi penelitian ... 25
B. Prosedur Penelitian ... 26
C. Variabel Penelitian ... 31
D. Instrumen Penelitian ... 32
E. Prosedur Pengumpulan Data ... 32
F. Indikator Keberhasilan... 35
G. Teknik analisis Data ... ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .. 37
A. Hasil Penelitian ... .. 37
4.1 Siklus I ... . 37
4.2 Siklus II ... .. 50
4.3 Perbedaan hasil belajar fisika siswa pada Siklus I dan II . 55 B. Pembahasan ... . 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Lembar Kerja Siswa ( LKS)
Buku Siswa Lembar
lampiran B Lembar observasi kinerja guru Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lampiran C Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
Instrumen Hasil Belajar Jawaban Instrumen
Lembar Validasi Instrumen Lampiran D Daftar Nilai dan
Daftar Hadir Lampiran E Dokumentasi Lampiran F Persuratan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Sintak Pembalajaran Inkuiri Terbimbing ... 20
Tabel 4.1Hasil Tes Evaluasi Siklus I ... 48
Tabel 4.2Hasil Tes Evaluasi Siklus II ... 53
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I Dan II ... 55
Tabel 4.4 Aktivitas Siswa Siklus I Dan II ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 24 Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas ... 31 Gambar 4.1 Hasil Belajar Nilai Tertinggi dan Terendah Siswa Pada Siklus
I Dan II ... 56 Gambar 4.2 Hasil Belajar Ketuntasan Kalasikal Siswa Pada Siklus I dan II .... 57 Gambar 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I Dan II ... 58
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), menuntut siswa untuk memiliki kompetensi khusus dalam semua mata pelajaran setelah proses pembelajaran. Kompetensi merupakan kemampuan berpikir, bertindak, dan bersikap secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Kompetensi ini sebagai bekal bagi peserta didik agar dapat menanggapi:
i) isu lokal, nasional, kawasan, dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika; ii) menilai secara kritis perkembangan dalam bidang Sains dan teknologi serta dampaknya; iii) memberi sumbangan terhadap kelangsungan perkembangan Sains dan teknologi; dan iv) Memilih karir yang tepat (Depdiknas, 2004:6).
Selama proses pembelajaran siswa seharusnya ikut terlibat secara langsung agar siswa memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan Sains diarahkan untuk ”mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Koes (2003:5) mendefinisikan Sains lebih sebagai sebuah cara berpikir daripada satu kumpulan pengetahuan.
Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun Sains, yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar.
1
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi didalamnya. Mata pelajaran Sains di SMP menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar guru mampu mengembangkan suatu strategi dalam mengajar yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat. Dalam pelaksanaannya, metode ceramah yang merupakan metode konvensional masih mendominasi dalam proses pembelajaran fisika. Metode ceramah hanya mengutamakan produk atau hasilnya saja. Padahal dalam pembelajaran fisika, proses dan produk sama pentingnya serta tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat dan bervariasi diharapkan akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan dengan meningkatnya aktivitas selama pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Guru dapat meningkatkan aktivitas anak didiknya melalui pembelajaran yang berbasis laboratorium dan penyelidikan atau demonstrasi. Untuk kepentingan ini salah satu metode pembelajaran yang sesuai adalah inkuiri.‟‟
Inkuiri merupakan metode pembelajaran Sains yang mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan, informasi, atau mempelajari suatu gejala” (Koes, 2003:12). Apabila siswa belum pernah mempunyai pengalaman belajar dengan kegiatan-kegiatan inkuiri, maka diperlukan bimbingan yang cukup luas dari guru. Hal inilah yang disebut dengan inkuiri terbimbing.
Kenyataan yang ditemui di lapangan, banyak guru menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya mendengar dan mencatat.
Alasan menggunakan pembelajaran konvensional yang dikemukakan oleh beberapa sumber informasi (guru) antara lain: terbenturnya oleh waktu tatap muka di kelas, kesulitan untuk menyusun bahan pelajaran yang menggunakan pendekatan yang menarik, sarana dan prasarana yang kurang mendukung. Alasan tersebut menjadikan guru lebih memilih metode ceramah daripada metode lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso, menyatakan bahwa banyak siswa memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Hasil ini dapat dilihat dari setiap kali guru menerangkan selama pembelajaran berlangsung siswa yang aktif hanya 45%. Sedangkan siswa yang lainnya hanya diam sebagai pendengar dan mencatat. Melalui hasil belajar siswa tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh nilai hasil belajar untuk pelajaran fisika kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Marisso yang memiliki nilai rata-rata 52,5, sedangkan KKM nya 72,0. dan merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri yang dapat meningkatkan hasil belajar dengan hasil penelitian sebagai berikut nilai rata-ratanya mencapai 72,48. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah „Bagaimana meningkatkan hasil belajar fisika melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Muhammadi- yah 5 Mariso di Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang dilakukan pen eliti adalah: Mengetahui bagaimana meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif mengajukan pendapat, bertanya, menyanggah pendapat, dan menjawab pertanyaan selama pembelajaran berlangsung.
2. Bagi guru, selaku pendidik sebagai strategi pembelajaran bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran di kelas, serta membantu guru menciptakan kegiatan belajar yang menarik.
3. Bagi peneliti digunakan untuk menambah pengetahuan dalam membekali diri sebagai calon guru fisika yang memperoleh pengalaman penelitian secara ilmiah agar kelak dapat dijadikan modal sebagai guru dalam mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PengertianBelajar
Menurut Winkel, (dalam Purwanto, 2009:39) „„ Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan peru bahan dalam perilakunya”. Belajar adalah “aktivitas mental/ psikis yang berlangsu ng dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap”. Perubahan itu diperoleh melalui usaha bukan karena kematangan, menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.
Dalam pandangan behavioristik belajar merupakan sebuah perilaku membuat hubungan antara stimulus dan respon kemudian memperkuatnya untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dan menghasilkan perubahan yang di inginkan. Dahar, (dalam Purwanto, 2009:41) Dalam teori belajar kognitif, seseora ng dikatakan belajar apabila telah memahami keseluruhan persoalan secara mendalam. Memahami itu berkaitan dengan proses mental: bagaimana impresi indera dicatat disimpan dalam otak dan bagaimana impresi-impresi itu digunakan untuk memecahkan masalah.
Setiap manusia mempunyai cara yang khasuntuk mengusahakan proses belajar terjadi dalam dirinya. Individu yang berbeda dapat melakukan proses belajar dengan kemampuan yang berbeda dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Begitu pula individu yang sama mempunyai kemampuan yang berbeda dalam belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
5
Berdasarkan teori belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada teori belajar perilaku, proses belajar cukup dilakukan dengan mengikatkan antara stimulus dan respons secara berulang sedang pada teori kognitif, proses belajar membutuhkan pengertian dan pemahaman.
B. Hasil Belajar
Pada umumnya tujuan pendidikan dapat dimaksudkan dalam salah satu dari tiga ranah yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik Sugino, (dalamPurwanto:
43) belajar merupakan perubahan perilaku yaitu perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, perubahan-perubahan dalam aspek itu menjadi hasil dalam proses belajar.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjukkan pada suatu pemerolehan akibat dilakukaknya suatu aktifitas atau proses yang diakibatkan berubahnya imput secara fungsional. Hasil adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan menjadi barang jadi. Menurut Gagne, (dalam Purwanto 2009:42) hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada dilingkunan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori.
Proses pengajaran merupakan sebuah aktifitas sadar untuk membuat siswa belajar. Proses sadar mengandung implikasi bahwa pengajaran merupakan sebuah proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being attained). Tujuan pengajaran menjadi hasil belajar potensial yang akan dicapai oleh anak melalui kegiatan belajarnya.
Oleh karenanya tes hasil belajar sebagai alat untuk mengukur harus mengukur apa yang disiswai dalam proses belajar mengajar sesuia dengan tujuan intruksional dalam kurikulum yang berlaku, Zainul dan Nasoetion,(dalam Purwanto 2009: 45)
C. Domain Hasil Belajar
Domain hasil belajar adalah perilaku – perilaku kewajiban yang akan diubah dalam proses pendidikan. perilaku kewajiban itu dibagi dalm tiga domain:
kognitif afektif dan psikomotorik.
a. Taksonomi Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan mulai dari penerimaan stimulus eksternal sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga hingga pemanggilan kembeli informasi kembali ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah.Hasil belajar kognisi tidak merupakan kemampuan tunggal. kemempuan yang menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognisi meliputi beberapa tingkat. Seperti kalsifikasi yang dibuat oleh Bloom, (dalam Purwanto, 2009:50)
secara hirarkis tingkat hasil belajar kognitif mulai yang paling rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggidan kompleks yaitu:
evaluasi. Enam tingkat itu adalah hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
b. Taksonomi Hasil Belajar Afektif
Taksonomi hasil belajar afektif dikemukakan oleh krathwohl dkk,(dalam Purwanto,2009: 51-52) membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkatyaitu;
1. Penerimaan (receuving) atau menaruh perhatian (attending) adalah kesediaan menerima ransangan dengan memberikan perhatian pada ransangan yang datang kepadanya.
2. Partisipasi atau merespons (responding) adalah kesediaan memberikan respons dengan berpartisipasi.
3. Penilaian atau penentuan sikap (valuing)adalah kesediaan untuk menentukan pilihan sebuah nilai dari ransangan tersebut.
4. Organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku.
5. Internalisasi nilai atau karakterisasi adalah menjadi nilai-nilai yang diorganisasikan untuk tidak hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari.
c. Taksonomi Hasil Belajar Psikomotorik
Beberapa ahli mengklasifikasikan dan menyusun hirarkhi hasil belajar psikomotorik. Hasil belajar disusun dengan urutan mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi dan kompleks. Hasil belajar tingkat
yang paling tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah. Taksonomi yang paling banyak digunakan adalah taksonomi hasil belajar psikomotorik yang dikemukakan oleh Simpson, (dalam Purwanto, 2009: 5253) yang mengklasifikasikan hasil belajar psikomoto rik menjadi enam yaitu:
1. Persepsi adalah kemampuan hasil belajar psikomotorik yang paling rendah . 2. Persepsi adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain 3. Kesiapan ( set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu
gerakan
4. Gerakan terbimbing (guoded response)adadlah kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.
5. Gerakan terbiasa (muchanism) adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa dad model contoh.
6. Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara urutan dan irama yang tepat.
7. Kreativitas ( origination) adalah kemampuan menciptakan gerakan- gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengombinasikan gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan baru yang orisinal.
D. StrategiPembelajaran Inkuiri
Salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah inkuiri.
Inkuiri adalah strategi pembelajaran yang merangsang, mengajarkan dan mengajak siswa untuk berpikir kritis, analitis dan sistematis dalam rangka
menemukan jawaban secara mandiri dari berbagai permasalahan yang diutarakan.
Strategi ini merupakan pembelajaran yang menuntut keterlibatan aktif para siswa untuk menyelidiki dan mencari melalui proses berpikir aktif, Strategi ini berfokus pada siswa, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pembelajaran dari keterangan verbal seorang guru melainkan juga berperan aktif untuk menemukan makna dan substansi dari pembelajaran itu sendiri.
Strategi pembelajaran inkuiri prinsipnya tidak hanya mengajarkan siswa untuk memahami dan mendalami materi pelajaran, tetapi juga melatih kemampuan berpikir siswa dengan baik. Siswa mempunyai kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran belum tentu bisa mengembangkan proses berpikir secara benar, tapi siswa yang sudah mempunyai kemampuan berpikir yang benar akan dengan mudah memahami materi pembelajaran. Strategi inkuiri ini ingin mengembangkan kemampuan menguasai materi melalui proses berpikir yang baik.
Strategi pembelajaran inkuiri ini mempunyai asumsi bahwa manusia pada dasarnya mempunyai kodrat igin tahu tentang alam dan lingkungannya. Sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai rasa ingin tahu yang besar mulai dari mengenal sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, serta indra-indra lainnya.
Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip utama dalam strategi pembelajaran inkuiri yang harus diperhatikan oleh setiap guru:
1. Berorientasi pada perkembangan intelektual. Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian selain berorientasi pada hasil belajar pembelajaran juga berorientasi pada proses belajar.
Mengukur siswa tidak dari sejauh mana menguasai dan memahami materi, melainkan bagaimana siswa itu mencari dan menemukan sesuatu makna melalui proses berpikir.
2. Prinsip bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Kemudian siswa untuk menjawab petanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
3. Prinsip interaksi. Belajar adalah proses interaksi, baik interaksi guru dan siswa, guru dengan lingkungan, dan siswa dengan lingkungan. Sebagai sebuah proses interaksi, guru mempunyai peran penting untuk mengatur proses interaks tersebut agar siswa mampu merangsang untuk meningkatkan kualitas berpikirnya.
4. Belajar untuk berpikir. Belajar itu tak hanya untuk mengingat dan menghafal. Ada proses mental yang membuat siswa berpikir dan menggunakan segala kemampuannya baik dalam aspek otak kiri atau otak kanan, kecerdasan, emosi, spiritual dan intelektual. Belajar harus melibatkan semua potensi diri siswa.
5. Prinsip keterbukaan. Belajar adalah proses eksperimentasi yang selalu membuka berbagai kemungkinan. Pembelajaran yang baik akan selalu membuka ruang bagi anak untuk mencoba sesuai dengan tingkat perkembangan pemikirannya, (Rudi Hartono, 2013:61-67)
Langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri:
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untruk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif, pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang dihaprapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan, pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka teki, persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka- teki itu. Ketika masalah sudah dirumuskan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat dengan melibatkan kemampuan berpikir. Inilah proses yang paling penting dalam strategi inkuiri. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah.
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang henfak
dikaji. Dengan demikian guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memerikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaiman rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawaban secara pasti.
c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah.
3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sudah dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam mengembangkan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informas yang dibutuhkan.
5. Menguji Hipotesi
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap tidak diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi akan tetatpi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan kepada siswa data mana yang relevan.
E. Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 1. Starategi
Strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer. Ketika akan berperang. Seluruh kekuatan sirancang dengan berbagai perencanaan yang
matang untuk memenangkan sebuah peperangan. Sebelum melakukan serangan, ada pihak yang merancang cara untuk menyerang lawan, merencanakan sesuatu untuk melumpuhkan lawan, dan menimbang kekuatan pasukan dengan kelemahan lawan sehingga dengan mengetahui semua itu peperangan bisa dimenangkan. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan dengan sukses.
Strategi mempunyai peranan yang penting untuk mencapai tujuan.
Dalam perkembangannya, strategi juga merambah dalam jagat pendidikan, lebih-lebih dalam proses belajar-mengajar. Strategi dalam dunia pendidikan diartikan sebagai sebuah proses perencanaan yang memuat rangkaian kegiatan yang telah didesain dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Terkadang orang memahami kata strategi dan metode adalah hal yang sama.
Padahal makna dan implementasinya berbeda. Strategi merujuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Menurut Wina Senjaya, strategi adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something.
Pada mulanya, strategi mengajar itu hanya berpusat pada guru. Guru menjadi sosok sentral, sedangkan siswa hanya pasif, tunduk dan patuh pada guru. Strategi ini berjalan secara turun-temurun dari dulu. Tapi, dalam perkembangan berikutnya, ketika guru menjadi pusat dari segalanya, banyak siswa belajaar karena tertekan atau terpaksa. Kelas bagi siswa seakan menjadi tempat angker yang tiap hari selalu menghantui dirinya. karena siswa belajar dengan tidak menyenangkan, kreaktifitasnyapun tidak berkembang dengan baik.
Persoalan itulah yang mendorong banyak pemerhati dan praktisi pendidikan melakukan terobosan inovatif untuk mencari strategi dan ragam model pembelajaran baik dan menyenangkan yang bisa diterima siswa. Dengan katalain, strategi tersebut mampu mengubah proses pembelajaran yang sebelumnya menakutkan menjadi menyenangkan, kaku menjadi cair dan lebih bersahabat.
2. Definisi inkuiri terbimbing
Inkuiri terbimbing adalah suatu strategi pembelajaran inkuiri yang dalam prakteknya guru menyediakan bimbingan dan petunjuk bagi siswa. Peran guru dalam strategi pembelajaran ini lebih dominan daripada siswa. Guru membuat rumusan masalah, lalu menyerahkan kepada siswa. Guru tidak langsung melepaskan segala kegiatan yang dilakukan siswa, tetapi bimbingan dan arahan dalam strategi pembelajaran ini masih sangat dibutuhkan. Inkuiri terbimbing ini biasanya digunakan pada siswa yang belum pernah melakukan strategi pembelajaran inkuiri. Jadi, banyak bimbingan dan arahan sebagai awal untuk menuju pada strategi pembelajaran inkuiri yang benar-benar mandiri. Guru dituntut untuk kreatif dan dinamis ketika melakukan model pembelajaran ini pada siswa yang baru mengenal. Ketika pembelajaran fakum, guru harus berperang sebagai penggerak untuk menghidupkan suasana dengan pertanyaan.
(Rudi Hartono, 2013:72-73).
Inkuiri adalah suatu metode yang digunakan dalam pembelajaran fisika dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan, informasi atau mempelajari suatu gejala. Wayne Welch, (dalam trianto 2007:
134), berpendapat bahwa metode penyelidikan ilmiah sebagai proses inkuiri. Ia juga mengidentifikasi lima sifat dari proses inkuiri, yaitu pengamatan, pengukuran, eksperimentasi, komunikasi, dan proses-proses mental,
Inkuiri terbimbing memberikan pengelaman lansung pada siswa serta melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri. Stretegi ini merupakan aplikasi dari pembelajaran kontruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah. Gulo,(dalam Trianto 2007:135) menyatakan bahwa inkuiri terbimbing berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara meksimal seluruh kemempuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.
Diana, (dalam Trianto 2007:138) inkuiri terbimbing keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, kegiatan secara logis dan sistemetis pada kegiatan pembelajaran, dan mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri terbimbing.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Ada enam langkah yang diperhatikan dalam inkuiri terbimbing, yaitu:
a. Merumuskan masalah.
b. Membuat hipotesa.
c. Merencanakan kegiatan.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Mengumpulkan data.
f. Mengambil kesimpulan.
Enam langkah pada inkuiri terbimbing ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tugas guru adalah mempersiapkan scenario pembelajaran sehingga pembelajaranna dapat berjalan dengan lancar.
4. Kelebihan dan Kekurangan inkuiri terbimbing a. Kelebihan inkuiri terbimbing
Menurut Suryobroto (dalam Hendra2013:32), ada beberapa kelebihan pembela jaran inkuiri antara lain :
1. Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.
2. Membangkitkan gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang kadang kegagala.
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan.
4. Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
5. Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar.
6. Strategi ini berpusat pada anak, misalkan member kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide. Guru menjadi teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang jawabanya belum diketahui.
b. Kekurangan inkuiri terbimbing
Kelemahan inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini.
2. Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri.
Tabel 2.1: Sintak Pembalajaran Inkuiri Terbimbing Tahapan
Pembelajaran
Aktivitas
Guru Siswa
Introduction (pembukaan)
1. Memperkenalkan dan mengarahkan siswa terhadap topik yang akan dipelajari.
2. Menemukan pengetahuan awal
1. Memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru.
2. Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
yang dimiliki oleh siswa terhadap topik.
3. Menemukan kesalahan konsep yang dimiliki oleh siswa.
Questioning (permasalahan)
Menuntun siswa merumuskan permasalahan dan hipotesis.
Merumuskan permasalahan dan hipotesis.
Planning (perencanaan)
Menuntun siswa untuk merencanakan eksperimen dengan beberapa pertanyaan.
1. Apa bahan dan alat yang kalian
butuhkan?
2. Apa prosedur yang akan kalian
lakukan untuk mengumpulkan data?
3. Bagaimana kalian melakukan
observasi dan merekam data?
1. Membuat prosedur
eksperimen.
2. Menentukan alat dan
bahan yang akan digunakan.
3. Menentukan teknik
observasi yang akan dilakukan.
4. Menentukan teknik
merekam data Implementing
(pengimplemen tasian)
1. Menuntun siswa dalam
menggunakan alat dan bahan.
2. Menuntun siswa dalam
melakukan prosedur eksperimen.
3. Menuntun siswa dalam
mengobservasi dan merekam data.
1. Menggunakan alat dan
bahan.
2. Melakukan prosedur
eksperimen.
3. Melakukan kegiatan
observasi dan merekam data yang diperoleh.
Concluding (penyimpulan)
Menuntun siswa untuk
merumuskan suatu kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang di dapat dan hipotesis yang telah dirumuskan.
Merumuskan suatu kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang di dapat dan hipotesis yang telah dirumuskan.
Reporting (pelaporan)
Menuntun siswa dalam melaporkan hasil eksperimen yang telah dilakukan melalui kegiatan diskusi.
Melaporkan hasil yang telah diperoleh dalam bentuk makalah, dan dipresentasikan kepada teman-temannya dengan menggunakan media
(powerpoint, gambar) Hendra, (2013:28)
F. Kerangka Pikir
Tujuan pendidikan sains adalah membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman serta mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk menyeliki komponen-komponen fisik, material dan tehnologi dari lingkungan mereka secara ilmiyah. Untuk itu setiap pembelajaran dalam pendidikan sains harus menumbuhkan kualitas pemikiran semacam kemendirian berpikir, keaslian ide, dan kebebasan berpikir. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pemikiran menjadi nilai-nilai sosial.
Fisika merupakan mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan cara mencari tau tentang alam secara sistematis dan bukan hanya belajar kumpulan pengetahuan konsep-konsep dan prinsip saja tetapi belajar fisika juga merupakan penemuan. Belajar fisika menemukan kepada pemberian pengelaman secara lansung untuk mengembangkan sejumlah keterampilan dalam menggali alam sekitar dan memahaminya.
Salah satu alternatif tersebut adalah dengan memberlakukan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. strategi pembelajaran inkuiri terbimbing ini merupakan salah satu strategi pembelajaran inkuiri yang bertujuan untuk mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah , serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri, membina dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiyah, rasa ingin tahu dan penalaran serta cara berpikir objektif baik secara individual maupun secara kelompok.pada
pembelajaran ini siswa melakukan penyelidikan berdasarkan permasalahan yang diajukan guru tetapi siswa sendiri yang menentukan prosedur penyelidikannya.
Sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing siswa dalam penyelidikan yang dirancangnya.
Dalam strategi pembelajaran inkuiri terbimbing ini siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsep- konsep dan prinsip serta guru mendorong siswa untuk memiliki pengelaman dengan melakukan percobaan yang memungkinkansiswa menemukan konsepnya sendiri.
Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing ini terdapat proses-proses mental yaitu menyajikan masalah, merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis, mendesain dan melakuakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan menarik kesimpulan serta mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikan, melalui proses ini dapat membiasakan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran Inkuiri Tebimbing
Guru menyajikan masalah dan siswamengadakan penelitian atau diskusi untuk memecahkan masalah tersebut
Menyajikan masalah Membuat pertanyaan dan membuat hipotesis
Mendesain dan melakukan eksperimen
Mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan.
mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikan
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Marisso. Secara singkat penelitian tindakan kelas dapat didefenisikan sebagai proses pengkajian dari berbagai kegiatan pembelajaran, yang bertujuan bukan hanya berusaha mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran tetapi yang lebih penting lagi adalah memberikan solusi
Penutup
berupa tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Untuk mewujudkan tujuan itu, penelitian tindakan kelas dilakukan melaluio tahapan-tahapan yang diikuti: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau pengumpulan data, dan refleksi. Selanjutnya, tahapan-tahapan tersebut dirangkai dalam satu siklus kegiatan.
2. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Mariso. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan jumlah 26 orang.
B. Prosedur Penelitian 1. Siklus I
Pada siklus I meliputi langkah-langkah langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
1. Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4. Memilih bahan pelajaran yang sesuai.
25
5. Menentukan skenario pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran, yang telah dipilih yang dalam hal ini adalah strategi pembelajaran inkuiri terbimbing.
6. Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan. Disini guru mempersiapkan LKS sebagai media pembelajaran alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai tekanan pada zat padat.
7. Menyusun lembar kerja siswa.
8. Menyusun format observasi.
9. Mengembangkan format efaluasi.
b. Tindakan
Kegiatan pada tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan dengan mengacuh pada skenario pembelajaran yang telah direncanakan, dalam hal ini terdiri dari urutan-urutan tindakan sebagai berikut.
1. Guru membuka pembelajaran dengan terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menyiapkan mental dan membangkitkan motivasi belajar siswa serta memberitahukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran.
2. Siswa membentuk kelompok kecil beranggotakan 5 orang yang dibentuk secara acak sesuai arahan dari guru.
3. Siswa mendengarkan secara aktif penjelasan materi pelajaran secara global dari guru.
4. Siswa mendengarkan secara aktif penjelasan materi pelajaran secara global dari guru mengenai tekanan.
5. Siswa memperhatikan ilustrasi dari guru berdasarkan gambar yang telah disiapkan guru dalam LKS.
6. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru seputar materi pelajaran dan gambar-gambar atau prosedur pelaksaan praktikum dalam LKS yang telah diberikan guru pada tiap kelompok jika belum dimengerti.
7. Setiap kelopok diminta membuat dan merumuskan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dibawah bimbingan guru.
8. Pada akhir kegiatan pembelajaran siswa melapaorkan hasil kegiatan dengan teman-temannya dengan cara diskusi.dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan yang akan datang.
c. Observasi
Tahap observasi atau pengamatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Tehnik pelaksanaannya untuk pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format observasi terstruktur yang telah disiapkan pada tahap perencanaan, yaitu berupa tabel-tabel untuk setiap aspek pengamatan dari aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, sambil melakukan tidakan (perbaikan), guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar setiap siswa dalam setiap proses pembelajaran.
d. Refleksi
Tahap ini merupakan evaluasi atas tidakan yang telah dilakukan, tindakan mana yang sudah berhasil sesuai dengan rencana dan mana yang perlu diperbaiki sebagai acuan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Pada sisklus ini memiliki tahapan langkah-langkah pada siklus I tetapi berbeda bentuk dan sifat tindakan yang dilakukan. Bahkan boleh dikata siklus II ini merupakan perbaikan dan peningkataan dari siklus I dengan tetap mengacu pada hasil tindakan dan perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai sebagai berikut.
a. Perencanaan
Tahap pelaksanaan pada siklus II ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, dan belum teratasi.
2. Merumuskan rencana pembelajaran sebagai kelanjutan sekaligus perbaikan dari rencana pada siklus sebelumnya.
3. Pengembangan program tindakan yang perlu untuk mengatasi masalah yang muncul ataupun yang balum teratasi melalui tindakan pada siklus I.
b. Tindakan
Pelaksanaan program tindakan pada siklus II ini mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan masalah yang sudah ditentukan antara lain.
1. Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menyiapkan mental dan membangkitkan motivasi belajar siswa serta
untuk menggali kemampuan pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Siswa duduk bersama anggota kelompoknya masing-masing dan mendengarkan dengan aktif penjelasan dari guru tentang getaran dan gelombang dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa terlibat aktif tanya jawab dengan guru seputar materi pelajaran yang telah dibahas. Dalam kesempatan ini antara anggota kelompok tidak boleh saling membantu.
4. Pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa melapaorkan hasil kegiatan dengan teman-temannya dengan cara diskusi. Dan mencatat tugas di luar kelas berupa soal-soal mengenai materi yang telah dipelajari. Soal dikerjakan secara kelompok dan dalam setiap kelompok harus bertanggung jawab atas teman kelompoknya. Dalam hal ini siswa harus saling membantu temannya agar biasa menyelasaikan soal-saol.
5. Pada pertemuan selanjutnya, setiap kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. dan anggota kelompok harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya.
6. Setelah itu sampai akhir jam pelajaran, siswa secara individu mengerjakan soal post tes yang diberikan oleh guru.
c. Observasi
Sama seperti siklus I, tahap ini guru melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap ini juga sama seperti siklus I, yaitu meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
2. Membahas evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II.
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus III (jika masih diperlukan)
SIKLUS I Pengamatan Refleksi
Hasil
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan Perencanaan
Bagan 3.1 Penelitian Tindakan Kelas
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variable yaitu: Hasil belajar dan Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian tindakan ini dilakukan sebanyak dua siklus, yang masing-masing siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui data tentang kehadiran siswa, keaktifan, dan perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi pembelajaran yang akan di ajarkan.
c. Menyusun instrumen berupa materi ajar, Lembar Kerja Siswa, dan tes laporan kognitifnya.
Peneliti bertindak sebagai instrumen utama, karena peneliti sendiri yang merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, menyimpulkan, serta membuat laporan.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut.
a) Lembar kerja siswa digunakan sebagai media untuk mengetahui kegiatan siswa dalam melakukan praktekum atau demonstrasi.
b) Pengamatan digunakan untuk memeroleh data aktivitas siswa pada langkah- langkah pembelajaran inkuiri terbimbing.
c) Angket dipergunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing.
d) Lembar pengamatan dan catatan lapangan digunakan untuk mengetahui perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran inkuiri terbimbingberlangsung.
e) Metode Analisis
Metode analisis pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisis deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui kecendrungan hasil belajar siswa dan aktufitas belajar siswa dari setip sisklus dalam kegiatan belajar mengajar. Data dianalisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Daftar tabel dari jawaban lembar observasi 2. Menentukan skor jawaban
3. Data tentang hasil belajar (kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan rumus:
Nilai Akhir = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100 (3.1)
4. Analisis lembar observasi untuk mengetahui meningkatnya aktifatas belajar siswa. untuk kemudian dianalisis menggunakan analisis persentase. Untuk analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut:
P= 𝑁𝑠× 100% (3.2)
Keterangan:
P = persentase pelaksanaan setiap indikator S = jumlah skor perolehan untuk setiap indikator N = jumlah skor total
Dalam penelitian ini digunakan empat kategori yaitu aktif, kurang aktif, cukup aktif, kategori tidak aktif.
4: Untuk kategori aktif 3: Untuk kategori cukup aktif 2: Untuk kategori kurang aktif 1: Untuk kategori tidak aktif
Slameto, (dalam Fatur, 2013:25)
5. Data ketuntasan belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus deskriftif persentase sebagai berikut:
persentase (%) = 𝑛𝑁 × 100% (3.3)
Keterangan:
%= persentase
n = jumlah skor yang diperoleh dari data N= jumlah skor maksimal
6. Untuk mencari ketuntasan klasikal
Ketuntasan klasikal dihitung dengan menggunakan analisis persentase, yaitu:
Persentase(%) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:
1. Hasil belajar aspek kognitif dikatakan berhasil jika dari hasil evaluasi ketuntasaan belajar secara individual mencapai 70% dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 73%
2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dikatakan berhasil apabila presentase aktifitas siswanya mencapai 60-80% dan dikatakan sangat baik dengan presentase penilaian > 80%
3. Kinerja guru dalam pembelajaran dikatakan berhasil apabila kinerja guru dikatakan baik dengan presentase 60-80% dan dikatakan sangat baik dengan presentase penilaian >80%.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah digunakan analisis kualitatif, data kuantitatif hanya menjadi data penunjang saja.
Data hasil belajar siswa berupa tes akan dianalisis dengan menggunakan skor yang berdasarkan penilaian acuan patokan, dihitung berdasarkan skor maksimal yang mungkin dicapai oleh siswa. Nilai yang diperoleh dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar fisika adalah berdasarkan teknik kategorisasi yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang dinyatakan sebagai berikut:
Data yang diperoleh melalui evaluasi dianalisis dengan rumus:
𝑁 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑋100 (3.4)
Adapun persentase peningkatan hasil belajar, data yang diperoleh melalui evaluasi dianalisis dengan rumus sebagai berikut:
𝑃 =𝑝𝑜𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒 −𝑏𝑎𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒
𝑏𝑎𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑋100% (3.5)
Keterangan:
P : Persentase peningkatan
Postrate: Nilai sesudah diberikan tindakan
Baserate: Nilai sebelum tindakan(Burhan Elfanany, 2013:84-86)
Pedoman pengkategorian hasil belajar fisika yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengkategorian menurut Arikunto (2013) sebagai berikut:
a. Nilai 80 – 100 dikategorikan sangat tinggi b. Nilai 66 – 79 dikategorikan tinggi
c. Nilai 56 – 65 dikategorikan sedang d. Nilai 40 – 55 dikategorikan rendah e. Nilai ≤ 39 dikategorikan sangat rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan dikelas VIIIC SMP muhammadiyah 5 mariso, diperoleh tiga macam data yaitu: hasil belajar siswa, hasil pengamatan keaktifan siswa, dan hasil pengamatan (observasi) guru dalam kegiatan belajar mengajar. hasil pengamatan diperoleh berdasarkan hasil pengamatan observer selama PTK berlansung. adapun pelaksanaan masing-masing siklus adalah sebagai berikut:
4.1 Siklus I
Siklus I dilaksanakan empat kali pertemuan.
A. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama diadakan pada hari kamis, 6 Maret 2014 pada jam pelajaran ketiga dan keempat.Yang diajarkan adalah sub pokok bahasan Tekanan.yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
a. Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
b. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar, yakni strategi pembelajaran inkuiri terbimbing.
c. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, dimana kompetensinya adalah memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan kompetansi dasarnya adalah menyelidiki tekanan pada benda padat.
d. Memilih bahan pelajaran yang sesuai.
e. Menentukan skenario pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran, yang telah dipilih yang dalam hal ini adalah strategi pembelajaran inkuiri terbimbing.
f. Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan. Disini guru mempersiapkan LKS sebagai media pembelajaran alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai tekanan pada zat padat.
g. Menyusun lembar kerja siswa.
37