• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak melalui Goyang Kaleng pada Kelompok B di PAUD Terpadu Bukit Permai II Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Apakah penggunaan permainan menggoyang kaleng dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada PAUD BUKIT PERMAI 2 Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten GOWA?

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir  ...............................................  24  Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas  ............................
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ............................................... 24 Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas ............................

Tujuan Penelitian

Hasil Penelitian Relevan

Kecerdasan kinestetik menekankan pada kemampuan menggunakan seluruh tubuh (atau bagian tubuh) dalam membedakan berbagai cara mengekspresikan gerakan (menari, akting) dan aktivitas yang mempunyai tujuan (atletik) (Shearer 2004; 5). Dalam hal ini kecerdasan kinestetik diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan bagian tubuhnya untuk bergerak.

Bermain

Sifat egosentris anak yang tinggi menyebabkan anak awalnya bermain sendiri (solitary play) dan tidak peduli dengan apa yang dimainkan teman-temannya. 2) Bermain secara paralel dengan teman. Kadang-kadang seorang anak dan anak lainnya saling berpandangan, saling berkomentar, atau berbicara (saat menonton permainan). 3) Mainkan dengan menonton teman Anda bermain.

Kerangka Pikir

Salah satu cara untuk mengetahui kecerdasan kinestetik yang dimiliki anak usia dini adalah melalui bermain. Hal ini disebabkan karena anak usia dini berada pada tahap perkembangan sensorimotor dan praoperasional yang membutuhkan benda-benda konkrit.

Hipotesis Tindakan

Menurut Wiriaatmadja, penelitian tindakan kelas menyatakan “penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan keadaan praktis pembelajarannya, dan belajar dari pengalamannya sendiri”. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah tindakan khusus yang dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi guru di kelas dengan tujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran di kelas.

Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

Faktor yang diselidiki

Prosedur Penelitian

Siklus Pertama

Pada kegiatan akhir/penutup, guru bersama anak melakukan recall terhadap proses belajar mengajar yang telah berlangsung. Tahap dimana peneliti dapat melihat apakah kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa pada saat pelaksanaan tindakan di kelas, melalui hasil yang diperoleh dari observasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis.

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta menarik kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan secara matang dengan melakukan tindakan tertentu.

Gambar 3.1  Bagan Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Reduksi Data
  • Penyajian Data (Display)
  • Penyimpulan dan Verifikasi
  • Kesimpulan Akhir

Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh disingkat, dirangkum, dipilih yang utama, dan fokus pada hal-hal penting. Analisis data kuantitatif merupakan kegiatan analisis data yang berhubungan dengan data numerik, seperti penggunaan data statistik, data survei responden, dan lain-lain.

Gambar 3.2 Bagan Analisi Data Kualitatif
Gambar 3.2 Bagan Analisi Data Kualitatif

Indikator Keberhasilan 1) Proses 1) Proses

Hasil

Bab ini membahas tentang temuan penelitian mengenai peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan goyang kaleng pada siswa kelompok B PAUD Terpadu Bukit Permai II setelah dilakukan permainan goyang kaleng untuk meningkatkan kecerdasan kinestetiknya. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang saling berkaitan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Yang dianalisis adalah data aktivitas siswa, keterlaksanaan pembelajaran dan nilai prestasi siswa.

Hasil Penelitian

Pada siklus pertama, ditemukan kelemahan yang menghambat anak untuk mengembangkan keterampilan matematika yang baik. Oleh karena itu pada siklus II dilakukan perencanaan ulang dengan tujuan untuk menghilangkan kekurangan-kekurangan pada siklus I, dimana rencana yang telah disusun diuraikan sebagai berikut: 1) Penetapan tanggal pelaksanaan yaitu Selasa 12/1/2020, Senin 12/7/2020. , dan Selasa, 12/8/2020.Pertemuan pertama pada 12/1/2020, pertemuan kedua pada 12/7/2020, dan pertemuan ketiga pada 12/8/2020.

Setiap pertemuan terdapat 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup dan fokus penelitian pada kegiatan inti.

Pertemuan I siklus II

Kemudian guru melakukan kegiatan percakapan tentang kegiatan kemarin dan menjelaskan topik/Subtopik serta kegiatan yang akan berlangsung pada hari ini, kemudian guru menjelaskan media yang akan digunakan dalam kegiatan bermain goyang kaleng masing-masing yang digunakan. kaleng dan bola bisbol. Kemudian guru memberikan contoh cara bermain dengan menggoyangkan kaleng yang benar dan menjelaskan aturan-aturan yang harus dipatuhi selama permainan.Setelah memberikan contoh, guru membagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa dan kelompok lainnya terdiri dari 5 orang siswa. dari 6 siswa. Sebelum melakukan kegiatan permainan mengocok kaleng, guru meminta siswa untuk melempar dan menangkap bola secara berpasangan, sehingga pada saat bermain anak dapat melempar dan menangkap bola dengan baik.

Setelah itu guru membagi peran siswa ke dalam kelompoknya masing-masing, kemudian guru memerintahkan siswa untuk memainkan permainan kocok kaleng. Siswa bergantian melempar kaleng yang disusun dengan bola-bola. Terlihat siswa dari kelompok lain berusaha menahan kaleng agar tidak roboh. Siswa juga terlihat berlari kencang menghindari bola yang dilempar kelompok lawan. Kegiatan selanjutnya guru membimbing siswa untuk mencuci tangan sebelum memasuki ruang belajar, setelah mencuci tangan siswa duduk di tempatnya masing-masing.

Seterusnya guru melakukan aktiviti bercerita tentang aktiviti yang dilakukan pada hari ini iaitu bermain tin.

Pertemuan II siklus II

Kemudian guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya, kemudian guru memimpin dalam membaca doa orang tua dan keluar rumah, membaca surah al-Ashr kemudian mengucapkan salam. Sebelum permainan dimulai, guru memerintahkan siswa untuk menyusun kaleng-kaleng tersebut sesuai urutan yang ditentukan oleh guru secara bergantian. Setelah menyusun kaleng-kaleng tersebut, siswa dibawa menuju taman bermain dan dibagi menjadi 2 kelompok. Setelah membagi kelompok, guru menjelaskan aturan permainan yang harus diperhatikan, guru memerintahkan siswa bermain sambil mengocok kaleng.

Kelompok yang mendapat kesempatan melempar terlebih dahulu memanfaatkan waktunya dengan baik, siswa mampu melempar bola tepat pada sasarannya sehingga kaleng dapat terjatuh. Sedangkan kelompok penjaga kaleng berusaha menghalangi lawan untuk mengambil kembali kaleng yang dijatuhkannya, ada siswa yang pandai melempar dan menangkap bola, ada pula yang terlihat berlari kencang menghindari bola yang dilempar lawannya. Dalam kegiatan ini guru mengarahkan siswa untuk mencuci tangan sebelum masuk ruangan, setelah selesai mencuci.

Guru menjalankan perbualan tentang aktiviti hayunan timah yang telah dilakukan, guru menyoal murid perasaan mereka selepas bermain.

Pertemuan III siklus II

Pada kegiatan inti, guru menginstruksikan siswa untuk melempar dan menangkap bola secara berpasangan dan menyusun kaleng susu dengan urutan yang benar sebelum memainkan kegiatan kocok kaleng. Guru kemudian membagi siswa menjadi 2 kelompok, kelompok satu terdiri dari 5 siswa dan kelompok lainnya terdiri dari 6 siswa, guru juga menjelaskan aturan permainan yang harus dipatuhi. Siswa juga diarahkan untuk bermain, kelompok yang mendapat kesempatan melempar kaleng dengan menggunakan bola dengan lemparannya mampu menjatuhkan susunan kaleng bekas tersebut.

Siswa yang lain berlari cepat untuk membetulkan kaleng namun kelompok lawan tidak tinggal diam, mereka dengan cepat melemparkan bola ke arah lawan namun dengan cepat dapat dihindarkan. Setiap kelompok bermain dengan baik karena mampu bekerjasama dengan teman kelompoknya masing-masing, siswa mampu menembak dan menangkap bola dengan baik, berlari menghindari bola yang dilempar lawan dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh guru. Pada kegiatan istirahat guru menyuruh siswa untuk mencuci tangan kemudian kembali ke ruangan. Setelah mencuci tangan siswa duduk di tempatnya masing-masing. Kegiatan tersebut menceritakan tentang kegiatan yang telah dilakukan yaitu permainan. mengocok kaleng Guru menanyakan cara menembak dan menangkap bola yang benar. menghindari bola yang dilempar lawan dan aturan permainan harus dipatuhi.

Proses observasi pada siklus II sama dengan siklus I. Selama kegiatan, pengamat melakukan observasi, yang diamati adalah perkembangan siswa selama proses peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan mengocok kaleng, dan melihat hasil kerja guru. tindakan dalam proses pembelajaran.

Hasil observasi dan evaluasi siklus II pertemuan pertama (Selasa,1 Desember 2020) guru dan peserta didik

Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan minggu depan, membaca doa orang tua dan keluar rumah, membaca surat Al-Ashr dan mengucapkan salam. Observasi yang dilakukan pada siklus II dilakukan untuk melanjutkan proses pada siklus I yang belum mencapai tingkat perkembangan yang direncanakan. Sebanyak 8 siswa mulai membaik dalam melempar dan menangkap bola, dan siswa berjumlah 3 orang. yang berkembang sesuai dengan yang diharapkan dalam melempar dan menangkap bola.

Tabel 4.6 Observasi guru siklus II pertemuan I
Tabel 4.6 Observasi guru siklus II pertemuan I

Hasil observasi dan evaluasi siklus II pertemuan kedua (Senin, 7 Desember 2020)

Hasil observasi dan evaluasi siklus II pertemuan ketiga (Selasa, 8 Desember 2020)

Berdasarkan hasil observasi pada II. Pada siklus di atas, siswa berpartisipasi dalam kegiatan bermain pengocok kaleng. Dari tabel hasil observasi siswa II. siklus, hal ini dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini. Dari tabel rekapitulasi data siklus II di atas, skor pengukuran siklus II meningkat, kriteria berkembang sesuai persentase yang diharapkan (66,66), dan persentase berkembang sangat baik (25,0).

Maka pada siklus II peningkatan kecerdasan kinestetik siswa meningkat menjadi 77,46% sehingga meningkatkan kriteria perkembangan sangat baik. Berdasarkan hasil observasi/evaluasi dan analisis data pelaksanaan siklus II, pertemuan I, II, dan III terjadi peningkatan dibandingkan siklus I. Berdasarkan hasil observasi/evaluasi dan analisis data siklus II terjadi peningkatan dibandingkan siklus I, hal ini terlihat pada saat kegiatan guru dan pembelajaran siswa, peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan menggoyang kaleng di PAUD Terpadu Bukit Permai II siswa mengalami peningkatan sesuai target yang ditentukan .

Berdasarkan hasil observasi tahap siklus I dan siklus II terlihat bahwa peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan menggoyang kaleng pada siswa kelompok B PAUD Terpadu Bukit Permai II Kabupaten Gowa telah berhasil. sesuai dengan temuan tersebut. kriteria masing-masing 75%.

Tabel 4.8 Observasi guru siklus II pertemuan III
Tabel 4.8 Observasi guru siklus II pertemuan III

Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan demikian, pelaksanaan upaya peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan menggoyang kaleng tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hasil peningkatan kecerdasan kinestetik siswa dengan bermain mengocok kaleng berdasarkan hasil observasi I. dan II. siklus ditunjukkan pada tabel berikut.

I Jumlah

Saran

Kegiatan bermain goyang kaleng dapat diterapkan sebagai permainan yang dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa. 2. Bermain kaleng goyang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang sama. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional untuk Tenaga Kependidikan, Direktorat Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Tenaga Kependidikan Tinggi.

Upaya peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan kucing dan tikus pada siswa kelompok B di TK Model Seman.

Pembukaan (± 30 Menit)

Mengumpulkan informasi, penalaran dan komunikasi - Guru mendemonstrasikan cara bermain - Guru menunjukkan alat dan bahan yang digunakan. Guru meminta anak memainkan permainan mengocok kaleng sesuai dengan contoh permainan yang diamati anak. Mengumpulkan informasi, menalar dan berkomunikasi - Guru mendemonstrasikan cara memainkan permainan - Guru menunjukkan alat dan bahan yang digunakan Pembelajaran Kinestetik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) PAUD TERPADU BUKIT PERMAI 2. DESA KAMPILI KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA Hari/Tanggal : Selasa/8 Desember 2020 Mengumpulkan informasi, menalar dan berkomunikasi - Guru mendemonstrasikan cara bermain - Guru menunjukkan alat dan bahan digunakan. Guru meminta anak memainkan permainan mengocok kaleng sesuai dengan contoh permainan yang diamati anak.

Guru menanyakan hal-hal yang belum diketahui anak - Guru bersama anak menyelesaikan kegiatan hari itu C. Merapikan peralatan bermain dan perlengkapan belajar setelah digunakan.

PENILAIAN HARIAN GURU DAN PESERTA DIDIK)

Anak Mampu Melempar dan Menangkap Bola Tepat Mengenai Sasaran

Anak Mampu Berlari Menghindari Bola yang dilemparkan Lawan BSB (4) : Berkembang Sangat Baik ( Anak sangat mampu

Anak dapat bermain sesuai aturan yang ditetapkan oleh guru BSB (4): Berkembang sangat baik (Anak sangat mampu.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir  ...............................................  24  Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas  ............................
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Gambar 3.1  Bagan Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan
Gambar 3.2 Bagan Analisi Data Kualitatif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dan Pembahasan Hasil dalam penelitian yang dilakukan di Klurak Baru, Bokoharjo, Prambanan, Sleman dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik melalui permainan sunda manda antara