PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Cara Pemecahan Masalah
Hipotesis Tindakan
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORETIS
Pengertian Sains
Amien mendefinisikan sains sebagai bidang ilmu pengetahuan alam, dengan ruang lingkup materi dan energi, baik yang terdapat pada benda hidup maupun benda mati, dan lebih banyak membahas tentang ilmu alam seperti fisika, kimia dan biologi. James Conant (Holton and Roller: 1958), sains sebagai rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling terkait, yang tumbuh sebagai hasil dari serangkaian percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan diuji lebih lanjut. Fisher (1975), sains sebagai body of knowledge diperoleh dengan menggunakan metode berdasarkan observasi dengan full research.
Sains sebagai sikap atau dikenal dengan sikap ilmiah yaitu berbagai kepercayaan, pendapat dan nilai-nilai yang harus dipertahankan khususnya oleh seorang ilmuwan. Sedangkan Dodge dalam Dewi mendefinisikan sains sebagai kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode berdasarkan pengamatan dengan penuh ketelitian. Brewer dalam Dewi mendefinisikan sains sebagai proses mengamati, berpikir, dan merenungkan berbagai tindakan atau peristiwa. 12. Sementara itu, Semiawan mendefinisikan sains sebagai kajian dan penjabaran pengalaman manusia tentang dunia fisik, meliputi seluruh aspek pengetahuan yang dihasilkan oleh metode ilmiah, tidak terbatas pada fakta dan konsep proses ilmiah, tetapi juga berbagai penerapannya.
Keterampilan proses sains juga melatih anak menggunakan panca inderanya untuk mengenali berbagai fenomena benda dan fenomena. Berdasarkan keterangan para ahli, IPA atau IPA adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan metode tertentu alam semesta bersama dengan fenomena IPA serta kajian dan.
Tujuan Pembelajaran Sains Bagi Anak Usia Dini
Namun sebelum dilakukan siklus I peneliti melakukan siklus pendahuluan untuk mengetahui peningkatan kemampuan ilmiah anak melalui metode eksperimen air. Berikan reward kepada anak yang mampu memahami proses ilmiah yang terjadi dalam percobaan air. Anak mengetahui media yang digunakan untuk percobaan air, 7 anak belum berkembang (BB) mulai berkembang (MB) 3 anak (20%), berkembang sesuai harapan (BSH) 3 anak (20%), dan yang Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 2 anak (13,33%).
Menyusun lembar observasi yang digunakan untuk menilai anak dalam kegiatan pembelajaran IPA yang melibatkan percobaan air. Anak mengetahui media yang digunakan untuk percobaan air, 0 anak (0%) Kurang berkembang (BB), 3 anak (20%) Mulai berkembang (MB), 5 anak (33) Berkembang sesuai harapan 0,33%), dan sangat baik perkembangan (BSB) sebanyak 7 anak (46,67%). Hasil rata-rata keterampilan sains anak melalui metode percobaan air pada siklus 3 adalah 80%, hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan sains anak.
Dari pra siklus hingga siklus 3, metode eksperimen air terbukti dapat meningkatkan kemampuan sains anak. Tujuan Perbaikan: Meningkatkan kemampuan ilmiah anak melalui percobaan air di RA Wahyu Kecamatan Medan Timur.
Manfaat Sains Bagi Perkembangan Anak
Karakteristik Perkembangan Sains Pada Anak
Ciri-ciri perkembangan ilmu pengetahuan pada anak sangat tergantung pada pengalaman, usia dan tingkat perkembangan sebagai berikut. Belajar menjadi lebih mudah karena mereka sudah mulai memahami kegiatan yang harus mereka lakukan dan mulai mempercayai guru. Memahami percakapan dengan teman sebaya seperti bermain dan melakukan eksperimen, mempelajari kata-kata baru, dan bermain dengan bahasa.
Suka melihat buku dan pura-pura membacanya dan menceritakan isinya berdasarkan tulisannya sendiri dan menyukai gambar yang nyata dan tergambar dengan jelas. Tertarik pada buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan praktik sains dengan beberapa ilustrasi berupa gambar. Senang menggunakan gambar dan menulis tentang berbagai pengalaman yang mereka dapatkan dalam praktik ilmiah mereka.
Berdasarkan ciri-ciri perkembangan di atas, anak usia 3-4 tahun mulai mendalami ilmu pengetahuan, lebih menyukai aktivitas fisik dan panca indera, menyukai ilmu pengetahuan, banyak bertanya, dan mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
Metode Eksperimen Air
- Pengertian Metode Eksperimen Air
- Manfaat Eksperimen Air Bagi Anak
- Tujuan Eksperimen Bagi Anak Usia Dini
- Proses Kegiatan Eksperimen Air
- Teknik Bermain Air Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan
Bermain air memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari konsep pengetahuan dan konten basah dan kering. Sosial-emosional yaitu untuk anak usia 4 tahun bermain air dan bermain air memberikan ide untuk bekerja sama dengan teman, bermain air dapat menenangkan hati anak yang gelisah, bermain air dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan emosi dan pikiran. Bermain air adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan tanpa memperhatikan hasil akhirnya, dimana air digunakan sebagai bahan untuk bermain.Secara fisik, bak air dapat dibuat sangat sederhana, misalnya dengan mengambil ember yang paling besar atau membuat bak, yang ukurannya sama dengan bak air.
Kota ini menjual kolam plastik kecil yang bisa digunakan untuk mengenalkan air dan kegiatan berenang agar anak tidak takut air, benda kecil yang bisa tenggelam/mengapung, jamur, busa, sedotan, dll. kegiatan anak usia dini yang penting. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bermain air tidak hanya untuk mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti makan dan kasih sayang. Bermain air adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya, dengan menggunakan air sebagai bahan permainannya.
Anak-anak aktif, mereka melalui tahap bermain air dan bermain air yang sama, meskipun mereka tidak selalu berada pada tahap perkembangan yang sama. 38Meylan Saleh, 2012, Skripsi, “Kemampuan Sains Sederhana Melalui Teknik Bermain Air Pada Anak Kelompok BTk Sinar Jaya Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo,”.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Pendokumentasian dilakukan dengan mengumpulkan foto-foto anak saat melakukan percobaan air untuk mengetahui peningkatan kemampuan ilmiah anak. Pada tahap ini, tim peneliti mencoba untuk mengetahui kemampuan anak dalam memahami proses yang terjadi dalam percobaan air. Hasil rata-rata kemampuan IPA anak melalui metode percobaan air pada siklus 2 sebesar 60% Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan IPA anak pada siklus 2 dibandingkan dengan siklus 1.
Waktu Penelitian
Siklus Penelitian
Persiapan PTK
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B RA Wahyu Kecamatan Medan Timur yang terdiri dari 15 anak dengan komposisi 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan.
Sumber Data
Teknik dan Alat Pengumpulan data
- Teknik Pengumpulan data
- Alat Pengumpulan Data
Indikator kerja
- Anak
- Guru
Analisis Data
Menurut Mills, 2000 dalam Igak Wardani dan Kuswaya Wihardit, analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang disarankan sebagai peneliti untuk meringkas secara akurat data yang telah terkumpul dalam bentuk yang dapat dipercaya dengan benar 43. Dalam penelitian ini, analisis yang dilakukan oleh peneliti sejak awal, pada semua aspek kegiatan peneliti dengan cara merekam lapangan melalui observasi atau observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Disimpulkan apakah selama percobaan anak memahami proses percobaan air, terjadi peningkatan kemampuan ilmiah anak, berhasil atau tidaknya diketahui berdasarkan hasil observasi.
Prosedur Penelitian
- Prasiklus
- Siklus I
- Siklus II
- Siklus III
- Personalia Penelitian
Pada tahap ini, tim peneliti mencoba untuk mengetahui kemampuan awal anak dalam memahami proses yang terlibat dalam percobaan air. Guru melakukan kegiatan dengan media dan kegiatan yang berbeda dengan siklus I. Pada siklus II, anak melakukan percobaan air dengan alat dan metode yang berbeda untuk mengetahui sifat-sifat air. Selama proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan metode eksperimen air yang menarik perhatian anak sehingga anak senang belajar IPA dan dapat meningkatkan kemampuan ilmiah anak.
HASIL PENELITIAN PEMBAHAS
Deskripsi Data Hasil Penelitian Kondisi Awal
Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I
Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II
Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus III
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari grafik di atas terlihat bahwa kemampuan ilmiah anak melalui metode percobaan air pada pra siklus tidak mencapai keberhasilan yang diharapkan, pada siklus 1 keberhasilan meningkat namun tidak seperti yang diharapkan, begitu pula pada siklus 2, sedangkan pada siklus 3 meningkat dan sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Kondisi anak pada saat sebelum dilakukan tindakan belum terlihat pada semua anak, hanya 23,33% anak yang mampu melakukan aktivitas sesuai indikator. Hal ini juga sesuai dengan tema, guru mengajak anak-anak untuk bercakap-cakap melalui serangkaian pertanyaan tentang beberapa percobaan air yang telah dilakukan.
Khusus untuk item 5, mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam aktivitas perkembangan, pilih salah satu item penilaian yang sesuai dengan aktivitas yang diajarkan.- Hal-hal unik apa (positif atau negatif) yang terjadi dalam aktivitas pembelajaran yang saya lakukan. Hal positif yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, anak suka bereaksi terhadap apa yang saya ajarkan dan negatifnya juga ada anak yang bereaksi.
Apakah saya memiliki alasan yang dapat dijelaskan dalam mengambil keputusan dan tindakan pengajaran yang saya lakukan. Apakah anak dapat memahami penjelasan yang saya berikan (misalnya anak dapat menjawab pertanyaan yang saya berikan, mengerjakan tugas dengan baik. Saya harus mengkondisikan anak yang masih asik melihat benda-benda disekitarnya dengan kegiatan yang saya lakukan.
Apakah kegiatan akhir yang saya lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya sampaikan? Kegiatan akhir yang saya lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya sampaikan. Setelah proses perbaikan siklus II selesai, peneliti menilai dan melihat bahwa kemampuan IPA anak secara umum masih dalam kategori paling kecil, sudah mulai membaik, namun masih belum seperti yang diharapkan, sehingga peneliti mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan pada siklus. . AKU AKU AKU.
Setelah menyelesaikan proses peningkatan Siklus III, peneliti menilai dan melihat bahwa keterampilan sains anak secara umum meningkat, dan sesuai dengan yang diharapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN