• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS IV SD PATRA MANDIRI - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS IV SD PATRA MANDIRI - repository perpustakaan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Kerja sama yang baik dapat dilakukan dengan cara siswa saling berbagi informasi dan saling membantu dalam materi ajar yang belum dipahami oleh anggotanya. Hal ini akan mempengaruhi perilaku setiap siswa dan akan mampu menguasai materi yang diajarkan. Kerja sama yang dilakukan selama pembelajaran dengan saling menjelaskan materi yang dipelajari akan memunculkan aspek kemampuan komunikasi siswa antar anggota kelompok.

Kolaborasi dalam hal ini adalah kerja sama dalam penguasaan materi pembelajaran dan kemampuan meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Kerja sama yang dilakukan secara bersama-sama dengan saling membantu dapat memudahkan siswa cepat memahami materi yang diberikan guru. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti memperoleh 14 poin yang dapat dijadikan indikator kerjasama siswa di sekolah dasar.

Siswa saling membutuhkan satu sama lain untuk memecahkan suatu masalah guna menemukan ide pokok atau gagasan. Keterampilan komunikasi matematis diharapkan siswa mampu menyatakan, menjelaskan, mendeskripsikan, mendengarkan guna membawa siswa pada pemahaman matematika yang mendalam. Siswa dapat menggunakan bahasa matematika untuk mengungkapkan ide-ide matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penelitian, kemampuan komunikasi matematis yang akan diukur adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Tabel  2.1 Indikator Kerja sama
Tabel 2.1 Indikator Kerja sama

Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika

Kegiatan belajar tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu dan menyampaikan pesan kepada peserta didik, tetapi juga merupakan kegiatan wajib sebagai guru profesional. Siswa dengan pembelajaran bermakna mempelajari matematika melalui proses pembentukan suatu konsep kemudian berlatih menerapkan dan memanipulasi konsep-konsep tersebut dengan cara yang baru. Perlu diterapkannya inovasi-inovasi dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut pada siswa.

Dengan mempelajari matematika, siswa akan mempraktikkan keterampilan tersebut dan akan bermanfaat di kemudian hari dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kebutuhan nalar dan logika yang tinggi tentunya memerlukan suatu cara atau langkah-langkah dalam pelaksanaannya, agar tidak terjadi kekeliruan atau kekeliruan dalam penyampaian materi matematika untuk siswa sekolah dasar. Penerapan pembelajaran kurikulum 2013 saat ini, pembelajaran berpusat pada siswa, siswa hendaknya lebih aktif dalam pembelajaran dan membina hubungan gotong royong.

Hal ini berkaitan dengan penjelasan model pembelajaran kooperatif menurut Taniredja yaitu pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dibuat dalam kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Slavin (2005:8) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang berbeda. Siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah dengan didukung interaksi dengan teman sebaya dan dibantu dengan pertanyaan dari guru.

Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar mereka berinteraksi dengan lingkungan dengan cara aktif mencari dan menemukan berbagai hal di lingkungan tersebut. Pembelajaran ini lahir dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep sulit jika siswa saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah yang kompleks (Trianto, 2011: 65).

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa pembelajaran kooperatif dilakukan secara berkelompok dengan tujuan untuk memudahkan siswa memahami konsep-konsep yang agak sulit, namun tidak lepas dari penggunaan keterampilan individu dalam kelompok. Penerapan keempat prinsip pembelajaran kooperatif tersebut dapat meningkatkan sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran kelompok. Kami ingatkan kembali kepada para siswa bahwa ketika bekerja dalam kelompok, yang diutamakan adalah kepentingan kelompok, bukan kepentingan masing-masing individu.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk siap belajar tahap ke-2. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi secara efektif.

Tabel 2.2 KI dan KD Matematika Kelas IV  Kompetensi Inti  Kompetensi Dasar  3.  Memahami pengetahuan faktual
Tabel 2.2 KI dan KD Matematika Kelas IV Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami pengetahuan faktual

Numbered Head Together (NHT)

Sedangkan menurut Kunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara (2017:44) Numbered head Together (NHT) merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa berpikir bersama dalam kelompok dimana setiap siswa diberi nomor dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab. . pertanyaan.masalah yang diajukan oleh guru melalui panggilan nomor acak. Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam mengkaji materi yang dibahas dalam suatu pelajaran dan memeriksa pemahaman mereka terhadap isi pelajaran. Berdasarkan penjelasan beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa kepala dihitung bersama (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa untuk berinteraksi dalam kelompok dan berpikir bersama, dan setiap siswa mempunyai nomor kepala agar lebih mudah mengerjakan tugas. guru. untuk menanyakan nomor tujuan.

Proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru maupun siswa harus menyesuaikan dengan langkah-langkah model pembelajaran yang telah ditentukan. Pada fase ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5 orang. Langkah-langkah model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dijelaskan oleh Hamid Langkah-langkah guru dalam pembelajaran NHT adalah sebagai berikut.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok tersebut diberi nomor kelompok. Berdasarkan penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) antara lain: Pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan menggunakan nomor kepala yang ditentukan pada awal pembelajaran.

Penelitian yang Relevan

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibandingkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas X SMK Santo Aloisius Ruteng tahun ajaran 2017/2018. tahun akademik. Penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas V SD Negeri 75 Ujungpero Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered head Together pada siswa kelas V SD Negeri 75 Ujungpero Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelompok (Penelitian Tindakan Kelas) yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang tahapan selanjutnya. Subyek penelitian ini adalah 10 siswa kelas 5 SD Negeri 75 Ujungpero Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 7 orang putri dan 3 orang putra, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan hal tersebut peneliti menemukan persamaan dengan penelitian ini yaitu model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap kinerja matematika dan sikap terhadap matematika. Data dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui kinerja dengan membandingkan rata-rata post-test kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam matematika dan sikap terhadap matematika.

Para peneliti menyimpulkan bahwa meskipun pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan yang efektif, guru matematika harus menerapkannya dalam pengajaran mereka. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengkaji secara komprehensif peningkatan berpikir kreatif matematis siswa yang menerima model pembelajaran NHT dan pembelajaran konvensional (PC). Penelitian ini menerapkan model head-counted-together (NHT) sebagai salah satu alternatif pengajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan tersebut.

Penelitian Deutelina S dan peneliti mempunyai kesamaan bahwa model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa. Peneliti mengembangkan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah dasar dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat mempengaruhi sikap kooperatif siswa selama pembelajaran. Berdasarkan temuan dari keempat penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan sikap dan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran matematika.

Kerangka Pikir

Sikap kooperatif siswa dalam proses pembelajaran terlihat kurang, karena guru sering tidak menggunakan model pembelajaran kelompok pada saat pembelajaran matematika dan ketika guru menjelaskan siswa hanya mendengarkan sehingga ketika guru mengajukan pertanyaan hanya satu pertanyaan. atau dua orang menjawab sementara yang lain diam saja. Hal inilah yang berdampak pada rendahnya rasa kerjasama siswa dan rendahnya kemampuan komunikasi siswa dalam menjawab soal matematika. Mengetahui permasalahan tersebut, selanjutnya dilakukan tindakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) karena yakin bahwa model pembelajaran kooperatif dapat membantu dengan baik untuk meningkatkan kerja sama dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Pada siklus I peneliti melakukan tahap perencanaan yang meliputi pembuatan RPP, lembar evaluasi media pembelajaran, dan lain-lain. Selain itu tahap observasi adalah peneliti bersama pengamat lain yang melakukan kegiatan observasi atau mengamati aspek-aspek yang diperlukan dengan melihat langsung kegiatan pembelajaran.

Setelah melaksanakan ketiga tahap tersebut maka dilakukan tahap refleksi, dimana pada tahap ini peneliti, pengamat lain dan guru bersama-sama melakukan kegiatan diskusi mengenai jenis kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Apabila kegiatan pembelajaran tidak berjalan lancar atau indikator keberhasilan tidak tercapai, lanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II, hasil refleksi siklus I yang telah diperbaiki digunakan kembali dalam kegiatan pembelajaran.

Apabila pada kegiatan refleksi pada siklus II diperoleh hasil yang baik maka penelitian dapat dihentikan, namun apabila peneliti kurang yakin dengan hasil yang diperoleh maka dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Kondisi akhir yang diharapkan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan keterampilan kerjasama dan komunikasi matematis pada siswa kelas IV SD Patra Mandiri. Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran matematika KD 3.11 dengan menggunakan model Head Counted Together (NHT) untuk meningkatkan sikap kooperatif dan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IV.

Keberhasilan: Melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan sikap kooperatif dan kemampuan komunikasi matematis menjadi baik dengan kriteria 2,5

Gambar 2.2 Kerangka PikirModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered  Heads Together (NHT)
Gambar 2.2 Kerangka PikirModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

Hipotesis Penelitian

Gambar

Tabel  2.1 Indikator Kerja sama
Tabel 2.2 KI dan KD Matematika Kelas IV  Kompetensi Inti  Kompetensi Dasar  3.  Memahami pengetahuan faktual
Tabel 2.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.2 Kerangka PikirModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered  Heads Together (NHT)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Result and Discussion There are seven aspects of the learning application the researchers want to discover in this study, those are: Visual Appearance Aspect, Material Organization

[r]