• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESAN POKOK QS. AL-HUJURAT 13 MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KELAS IV UPT SDN 07 SIMPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESAN POKOK QS. AL-HUJURAT 13 MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KELAS IV UPT SDN 07 SIMPANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESAN POKOK QS. AL-HUJURAT 13 MELALUI METODE TUTOR SEBAYA

PADA KELAS IV UPT SDN 07 SIMPANG

Neti Andriani

Institusi Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: netiuptsdn07simpang@gmail.com

Abstrak

Penerapan metode tutor sebaya dilakukan dengan melibatkan siswa kelas IV sebagai tutor bagi teman sebayanya. Siswa tutor bertanggung jawab untuk membantu dan memfasilitasi diskusi kelompok mengenai pesan pokok QS.Al-Hujurat ayat 13.

Penelitian ini bertujuan untuk mendorong siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar sehingga pemahaman mereka dapat meningkat. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman pesan pokok QS.

Al-Hujurat ayat 13 setelah penerapan metode tutor sebaya pada kelas IV SDN 07 Simpang. Siswa menunjukkan peningkatan kemampuan dalam merumuskan dan menyampaikan pesan pokok ayat tersebut secara lebih jelas dan komprehensif. Selain itu, interaksi yang positif antara siswa tutor dan siswa yang dibimbingnya juga terlihat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam konteks pembelajaran agama di sekolah dasar dengan menggali potensi metode tutor sebaya sebagai salah satu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman pesan Al-Qur’an pada siswa kelas IV. Dimasa depan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pengembanagan strategi pembelajaran agama yang lebih inovatif dan berdaya guna dalam menghadapi tantangan dalam pembelajaran di kelas.

Kata kunci: Meningkatkan pemahaman, Metode tutor Sebaya.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan tonggak utama dalam pembentukan karakter dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi generasi muda. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, metode-metode inovatif perlu diterapkan untuk memastikan pemahaman yang lebih mendalam dan efektif terhadap materi ajaran, termasuk dalam hal pemahaman ajaran agama.

Salah satu ajaran penting dalam agama islam adalah Al-Quran, yang mengandung pedoman hidup bagi umat manusia, seperti penelitian yang akan

(2)

diangkat permasalahannya adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi Pesan pokok QS. Al_Hujurat ayat 13.

Surat Al-Hujurat ayat 13 merupakan salah satu ayat yang mengandung pesan penting tentang persaudaraan dan pentingnya menjaga hubungan baik antara sesama muslim. Pesan ini memiliki implikasi yang dalam dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi sosial maupun dalam membangun masyarakat yang harmonis. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap ayat ini sangatlah penting.

Di era digital dan teknologi informasi seperti ini, pendekatan pembelajaran yang efektif dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi tersebut. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah metode tutor sebaya. Metode ini melibatkan siswa yang memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap materi untuk berbagi pengetahuan dan membantu teman sekelasnya dalam memahami materi yang sulit, alam konteks pemahaman ayat Al-Qur’an, metode tutor sebaya dapat menjadi jembatan untuk mengatasi kendala-kendala pemahaman yang mungkin muncul.

Artikel ini akan membahas pentingnya pemahaman ayat 13 dalam QS.

Al-Hujurat dan bagaimana metode tutor sebaya dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan pemahaman terhadap pesan pokok ayat tersebut. Dalam konteks kelas IV SDN 07 Simpang, dimana siswa masih dalam tahap perkembangan belajar yang sensitif, pendekatan ini memiliki potensi untuk memberikan dampak yang signifikan dalam membentuk nilai-nilai keagamaan dan sosial mereka.

Pada penggunaan metode tutor sebaya, diharapkan siswa kelas IV SDN 07 simpang dapat lebih mudah memahami pesan pokok Qs.Al-Hujurat ayat 13 dengan bantuan teman sebaya yang memiliki pemahaman yang lebih. Hal ini dapat berdampak positif pada pengenalan nilai-nilai agama dan peningkatan kualitas interaksi sosial mereka di dalam maupun diluar lingkungan sekolah.dengan demikian, peningkatan pemahaman terhadap pesan ayat suci Al-Qur’an bukan hanya sekedar pencapaian akademis, tetap juga membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari- hari.

Metode/ Metodologi

Metode penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui tindakan- tindakan konkret yang dilakukan oleh guru atau peserta didik dalamsituasi pembelajaran yang nyata. Metode tutor sebaya adalah salah satu pendekatan di dalam metode penelitian tindakan kelas yang melibatkan peserta didik sebagai tutor atau pembimbing sesama peserta didik dalam proses pembelajaran.

(3)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan tutor sebaya untuk meningkatkan pemahaman pesan pokok QS.

Al-Hujurat ayat 13, berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Perencanaan (identifikasi tujuan yang ingin dicapai dalam peningkatan pemahaman pesan pokok ayat 13 dari QS. Al-Hujurat ayat 13, identifikasi kelas yang akan menjadi subjek penelitian).

2. pengumpulan Data Awal (lakukan penilaian awal untuk mengukur pemahaman pesan pokok ayat 13 dari QS. Al-Hujurat paa peserta didik sebelum intervensi dimulai)

3. Perencanaan Intervensi (Pembentukan tim tutor sebaya dan pelatihan tutor sebaya)

4. Implementasi Intervensi (Sesi tutor sebaya bekerjasama dengan teman- teman sekelas dalam sesi-sesi khusus untuk membantu memahami pesan pokok ayat 13, mereka bisa memberikan penjelasan, diskusi atau kegiatan lain yang mendukung pemahaman).

5. Pengumpulan Data dan Analisis (pengumpulan data pasca intervensi dan analisis data)

6. Refleksi kelas dan Evaluasi hasil

7. Tindakan Lanjutan (pengembangan lanjutan berdasarkan refleksi dan evaluasi untuk terus meningkatkan pemahaman pesan ayat 13)

Metode tutor sebaya, juga dikenal sebagai peer tutoring, merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan interaksi antara siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dengan siswa yang memerlukan bantuan dalam memahami suatu materi. Dalam konteks ini, siswa yang memiliki pemahaman yang lebih baik berperan sebagai tutor yang membantu teman sekelasnya dalam memahami materi yang sulit atau kompleks.

Pendekatan tutor sebaya menawarkan beberapa keunggulan, pertama pembelajaran menjadi lebih personal karena interaksi antara tutor dan siswa yang dibantu berlangsung dalam lingkungan yang akrab dan terkadang lebih santai. Ini membantu siswa yang kesulitan merasa lebih nyaman dalam mengajukan pertanyaan dan mengatasi kesulitan belajar mereka. Kedua, tutor oleh teman sebaya mampu menjelaskan materi dengan gaya yang lebih mudah dipahami oleh teman sekelasnya, karena mereka berada dalam posisi yang sama sebagai rekan sebaya.

Selain itu, metode ini juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, karena mereka aktif terlibat dalam menjelaskan, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan dengan teman sekelasnya. Ini berdampak positif pada pembentukan keterampilan sosial, kerja sama, serta pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran. Metode tutor sebaya juga mendukung pendekatan pembelajaran kolaboratif, di mana pembelajaran bukan hanya

(4)

bergantung pada guru sebagai sumber pengetahuan umum, tetapi juga melibatkan kontribusi aktif dari sesama siswa.

Dalam konteks pemahaman ayat Al-qur’an atau materi pelajaran agama, metode tutor sebaya memiliki potensi untuk menjembatani kesenjangan pemahaman siswa dan memberikan mereka kesempatan untuk berbagi pengetahuan tentang nilai-nilai agama. Pendekatan ini juga dapat memperkuat ikatan sosial dan nilai-nilai solidaritas di antara siswa, seiring dengan pemahaman mendalam terhadap pesan-pesan agama yang diajarkan.

Identifikasi Subbagian

1. Hasil tes kognitif yang diperoleh melalui tes akhir dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui pencapaian Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

2. Hasil pengamatan (observasi) dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui situasi pembelajaran

Indikator kinerja dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Hasil belajar peserta didik dapat mencapai nilai 70 ke atas atau daya serap 70 %.

2. Persentase aktivitas peserta didik mencapai 100 % dan minimal 80 % aspek kegiatan belajar mengajar terlaksana dan memperoleh nilai pengamatan dengan kategori baik dan baik sekali.

Karakteristik Peserta (Subjek)

Subjek penelitian ini adalah siswa IV SDN 07 Simpang dengan jumlah peserta didik 20 orang, yang terdiri dari peserta didik laki-laki 12 anak dan peserta didik perempuan 10 anak. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pemahaman peserta didik belum optimal. Hal ini nampak pada perolehan nilai rata-rata peserta didik di kelas ini relatif masih rendah.

Desain penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 2 siklus. Apabila pada siklus I belum memperlihatkan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus II).

Adapun materi yang diajarkan sesuai dengan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Kelas IV SDN 07 Simpang dengan materi Memahami pesan pokok QS Al-Hujurat ayat 13.

(5)

Adapun prosedur tindakan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan (perencanaan)

a. Membuat jadwal penelitian

b. Melakukan diskusi dengan teman sejawat, guru mitra dan semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan tindakan.

c. Menyusun Modul Pembelajaran

d. Membuat lembar observasi yang digunakan dalam pengamatan proses belajar mengajar

e. Menetapkan alat bantu dan sumber belajar yang relevan dengan materi pelajaran

f. Merancang alat evaluasi untuk melihat penguasaan materi pembelajaran sekaligus hasil belajar peserta didik .

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan tindakan, peserta didik dikondisikan untuk siap belajar. Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dan melakukan apersepsi. Pelaksanaan tindakan dilakukan di dalam kelas pada saat membaca dan menelaah informasi serta mengisi lembaran kerja, penggunaan media audio visual melalui penayangan media pembelajaran pemahaman pesan pokok QS. Al-Hujurat ayat 13

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

a. Guru memantau situasi aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui lembar observasi, b. Guru memberikan evaluasi melalui soal-soal uraian

4. Tahap Analisis dan Refleksi, Melaksanakan analisis dan refleksi terhadap hasil penilaian dan pengamatan Jika pada siklus I belum memberikan hasil yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Validasi instrumen kualitatif untuk meningkatkan hasil belajar PAI pada materi Memahami Pesan pokok Qs. Al-Hujurat ayat 13 menggunakan metode tutor sebaya. Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif yang berfokus pada pemahaman siswa terhadap materi memahami pesan pokok Qs.Al-Hujurat ayat 13 dengan menggunakan metode tutor sebaya.

Instrumen ini terdiri dari pertanyaan terbuka yang memungkinkan siswa memberikan respon yang lebih mendalam dan bervariasi

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil analisis data hasil pelaksanaan kegiatan pada penelitian ini ada 2 siklus dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :

(6)

Tabel 1. Rekapitulasi Peningkatan pemahaman Peserta didik Pada Setiap Siklus Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Siklus Nilai Kriteria Ketuntasan Pra Siklus 31,2 Belum tuntas

Siklus 1 62,5 Belum Tuntas

Siklus II 81 Tuntas

Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes tertulis siklus I dan siklus II dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar mata pelajaran PAI dan BP pada materi Memahami pesan pokok QS. Al-Hujurat ayat 13 terus mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar juga meningkat dari ketuntasan pada kondisi awal sebesar 31,2% atau 4 peserta didik meningkat menjadi 62,5% atau 8 peserta didik dan 81% atau 12 peserta didik pada siklus terakhir dengan nilai rata-rata secara klasikal dari 62,5 pada kondisi awal meningkat menjadi pada siklus kedua dan 81 pada siklus kedua.

Dengan menggunakan metode tutor sebaya hasil penelitian yang dilakukan melalui pembelajaran peserta didik secara keseluruhan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara utuh tidak cukup hanya dengan transfer pengetahuan dari guru kepada peserta didik, tetapi juga harus merangsang dan memotivasi peserta didik agar aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Hal ini sejalan dengan yang diuraikan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti peserta didik. Peserta didik menemukan sendiri sesuatu hal yang baru. Cara belajar dengan menggunakan metode tutor sebaya ini merupakan cara belajar yang baru. Pengajaran ini mengharapkan peserta didik benar- benar aktif dalam belajar menemukan sendiri bahan yang dipelajarinya.

Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan metode tutor sebaya pada materi Memahami Pesan Pokok QS. Al-Hujurat ayat 13 kelas IV di UPT Sekolah Dasar Negeri 07 Simpang maka peneliti menyimpulkan bahwa: keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di UPT Sekolah Dasar Negeri 07 Simpang dilihat dari hasil belajar peserta didik, dapat ditingkatkan melalui metode tutor sebaya. Hal ini terlihat dari

(7)

hasil tes belajar dari siklus I dan siklus II yang meningkat dari 63% menjadi 81%. Hasil observasi dalam penerapan metode bernyanyi pada materi Memahami Pesan Pokok QS. Al-Hujurat ayat 13 yang diikuti oleh peserta didik, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas peserta didik yang berkategori baik pada siklus II. Penggunaan penerapan metode tutor sebaya juga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di UPT Sekolah Dasar Negeri 07 Simpang dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi peserta didik.

Referensi

Arfiyanti, Nindi. Studi Analisis Metode Pendidikan Dalam Al-Qur’an Surat An- Nahl Ayat 125. Diss. Unisnu Jepara, 2018

Fauzan, Ahmad dan Jamaluddin. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolog

Fauzan, Ahmad dan Jamaluddin. 2021. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk SD kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nurhasanah L., Gumiandari S. Implementasi Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa (Jurnal Pendidikan:2021)

Susanti, Emilia, Dicki Hartanto Emilia Susanti, and Dicki Hartanto. "Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Islam." POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam 1.1 (2015): 151- 174

Wardani, I. G. A. K. Wihardit, K, dan Nasution, N. 2013. Penulisan Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka

Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2018 Sagala, Syaiful (2020). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta. Ahyani, A., Listiana, I. D., & Larasati, S. P. D. 2020. Motivasi Belajar Siswa Sma Pada Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19.

IQ (Ilmu Al-Qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 123–140←Journal Lilis Nuryanti, Siti Zubaidah, Markus Diantoro. 2018. Analisis Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 3 Nomor: 2 Bulan Februari Tahun 2018 Halaman:155—158. ←Journal

(8)

Sarjiyati. 2017. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa SD melalui Metode Diskusi dengan Bantuan Media Audio Visual. Jurnal Ideguru. Vol.2(2) 13-25

←Journal

Insani Madani Istarani, 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Medan:

MediaPersada ←Book

Referensi

Dokumen terkait