• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas Vii Mata Pelajaran Fikih Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Jigsaw

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas Vii Mata Pelajaran Fikih Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Jigsaw"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1, No 1 (2023): September

P-ISSN: .... ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas Vii Mata Pelajaran Fikih Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Jigsaw

Shopani1

1 Madrasah MTs Maarif 22 Bangunrejo E-Mail :[email protected]

Abstrak: Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Peserta didik melalui Pembelajaran model Koperaktif Jigsaw

” Pendidikan pada saat sekarang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat.

Sehingga ada sebutan abad 21 atau 4.0 serba tegnologi. Begitu juga dengan kemampuan pendidik di tuntut dalam pengembangan kompetensinya agar hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari strategi atau metode yang di gunakan agar peserta didik lebih merasa merdeka belajar. Begitu juga dengan pembelajaran tata cara ibadah thaharoh sangat di gaungkan sebagai kewajiban hidup bagi manusia. Sehingga peserta didik mampu membiasakan bertoharoh dalamkehidupan sehari hari dan mengetahui hukum dalam pelakasanaan toharoh. untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka peneliti menggunakan pemenfaatan media pembelajaran model jigsaw. adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ibadah fikih peserta didik melalui media pembelajaran model jigsaw dan pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021-2022, yaitu pada bulan Juli Sedangkan sumber data yang saya ambil adalah sumber data utama atau primer yaitu peserta didik kelas VII MTs Maarif 22 Bangunrejo yang terdiri dari 30 Peserta didik. Objek penelitian adalah praktek ibadah bersesuci peserta didik. Sedangkan untuk tekhnik pengumpulan data pelengkap atau skunder saya ambil dari guru sebagai observer ketika proses pembelajaran berlangsung selama 3 siklus yaitu siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis.

Dari hasil yang peneliti peroleh hasil belajar fiqih peserta didik mengalami peningkatan dengan menggunakan media pembelajarn model Koperakti jigsaw. Ini di buktikan dengan persentase hasil belajar pada tahap 1 52 %, tahap 2 80% dan tahap 3 99%. Dari hasil inilah peneliti bersumsi bahwa hasil belajar mengalamai peningkatan. Karena semua peserta didik sudah melebihi batas KKM yang di tentukan sekolah yaitu 75.

Kata kunci: Peningkatan, hasil belajar, Fiqih, peserta didik

1. Pendahuluan

Pendidikan merupakan sebagian proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang ataupun kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan penelitian.1 Pendidikan juga merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik

(2)

2

Prestasi belajar adalah perubahan perilaku peserta didik sehingga ia memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran atau prestasi belajar adalah perilaku secara keseluruhan yang mencakup sebagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.3 Pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Hamdani mengemukakan prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.5 Salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari adalah Fikih.

Fikih secara bahasa adalah faham atau aliran. Adapun menurut istilah adalah ilmu untuk mengetahui hukum-hukum syara‟ yang pada perbuatan anggota diambil dari dalil-dalil yang tafsili atau terperinci. Hukum mempelajari Fikih atau belajar ilmu Fikih yaitu fardu „ain, sekedar untuk mengetahui ibadah yang syah atau tidak. Tujuan untuk belajar ilmu Fikih untuk mendapat keridhaan Allah Swt. yang menjadi jalan kebahagiaan dunia akhirat.6

Menurut pengertian lain Fikih adalah segala hukum syara‟ yang diambil dari kitab Allah Swt. dan Sunnah Rosul Saw. dengan jalan mendalamkan faham dan penilikan, yakni dengan jalan ijtihad dan istimbath. Selain itu Fikih adalah suatu ilmu yang menerangkan segala hukum yang dipetik dari dalil-dalil yang tasfhy.7

Prestasi belajar Fikih sangat penting sekali untuk kebutuhan sehari-hari, salah satu Madrasah yang mempelajari Fikih yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Maarif 22 Bangunrejo. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Maarif 22 Bangunrejo

adalah salah satu dari sekian banyak Lembaga pendidikan formal di Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah yang merupakan tempat para siswa untuk meningkatkan ilmu pengetahuan melalui proses pembelajaran yang berlangsung, salah satunya yaitu Fikih. Akan tetapi, yang terjadi memperlihatkan banyak sekali

(3)

kekurangan dalam proses pembelajaran Fikih di MTs Maarif 22 Bangunrejo terutama kelas VII. Seperti pada waktu proses pembelajaran berlangsung terdapat peserta didik yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi, kurangnya keaktifan siswa dalam belajar terhadap materi dikarenakan metode yang digunakan monoton, serta rendahnya prestasi belajar siswa, sehingga pada saat pembelajaran 70% siswa belum sepenuhnya berpartisipasi aktif didalam kelas.

Hasil belajar Fikih siswa kelas VII memiliki nilai rata-rata yang rendah, kurang dari 75 sehingga tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Hasil tersebut ditunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII di MTs Maarif 22 Bangunrejo mata pelajaran Fikih belum maksimal. Hal ini dibuktikan dari data hasil ulangan semester ganjil bahwa hanya 14 siswa yang tuntas atau 44,4% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 orang atau 55,6% dari 30 siswa di kelas VII MTs Maarif 22 Bangunrejo.

Berdasarkan dari fakta-fakta tersebut, maka perlu diadakan perbaikan agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Rendahnya hasil belajar dan keaktifan siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Pada dasarnya, hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor.

Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Hamdani strategi belajar mengajar dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal di antaranya: inteligensi, faktor jasmani atau fisiologi, sikap minat bakat, dan motivasi. Adapun faktor eksternal diantaranya: keadaan keluarga, keadaan sekolah, lingkungan masyarakat, dan model pembelajaran.9 Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya, dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuanya masing- masing.

Model pembelajaran merupakan serangkaian proses atau kegiatan dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.10 Salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di dalam kelas adalah model pembelajaran Kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif sangatlah banyak dan berfariasi, antara lain: model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT), model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD), model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), serta masih banyak yang lainnya. Peneliti memilih menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Jigsaw karena cocok untuk meningkatkan keaktifan siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama dalam pelajaran Fikih. Jigsaw

(4)

4

pertama kali dikembangkan dan di uji cobakan oleh Elliot Aronson dkk di Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin dkk. di Universitas John Hopkin. Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan meteri tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian.11 Kelebihan strategi ini adalah mampu mengembangkan hubungan antar pribadi positif di antara peserta didik yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda, menerapkan bimbingan secara teman, serta penerimaan terhadap perbedaan individu yang besar.12

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dalam pelajaran Fikih pada siswa kelas VII MTs Maarif 22 Bangunrejo.

Peneliti berharap Strategi Pembelajaran Jigsaw mampu memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa. Selain itu, dapat mencapai ketuntasan belajar siswa, pembelajaran menjadi menyenangkan, siswa aktif selama proses pembelajaran dan siswa mudah mengingat materi yang diajarkan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul : “Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Mata Pelajaran Fikih Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Jigsaw” Penelitiantindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii Mts Maarif 22 Bangunrejo

2. Metode

Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Peserta didik Melalui model pembelajaran jigsaw ” maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindaan kelas ( PTK). Dimana Suharsimi Arikunto penelitian tindakan kelas suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang di sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Dalam penelitian ini yang penulis jadikan sebagai subyek penelitian adalah peserta didik kelas VII dengan jumlah 30 Peserta Didik. Kegiatan ini akan di lakukan 1 bulan yaitu bulan Juli 2022. Dalam hal ini waktu akan penulis pergunakan untuk memperoleh data, hasil penelitian sampai pada pembuatan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Tes ini dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang seputar masalah mata pelajaran Fiqih, misalnya tentang Thaharoh, dan hikmah-hikmah yang dapat diperoleh dari melaksanakan penelitian Mata Pelajran Fiqih Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk soal.

3. Hasil

Melihat hasil tes pada studi awal, kemudian dilanjutkan perbaikan siklus I, siklus II dan siklus III, terlihat bahwa setiap siklus perbaikan pembelajaran terjadi kenaikan

(5)

dalam hal pemahaman siswa terkait materi Fikih yang disampaikan dengan menggunakan model pembelajarankoperaktif jigsaw.

Selain itu keaktifan peserta didik juga mengalami peningkatan di setiap siklus.Setiap tindakan perbaikan dari studi awal, siklus I, siklus II dan siklus III selalu ada peningkatan yaitu pada studi awal (38%) yang tuntas dari 30 siswa ,siklus I sebanyak 56% yang tuntas dari 30 siswa yang hadir, siklus II 80 % yang tuntas dari 30 siswa yang hadir,dan siklus III 95 % sudah tuntas dari KKM. Hal ini membuktikan Model pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik di Mts Maarif 22 Bangunrejo.untuk lebih jelas dapat dilihat pada table berikut:

Tabel19.Tingkat Ketuntasan Siswa Melalui Media Audio Visual

No Tahap Siswa

Tuntas

%

Siswa Tidak Tuntas %

1. StudiAwal 38% 62

%

2. SiklusI 56% 44

%

3 SiklusII 75 % 25

%

4 SiklusIII 95 % 5%

4. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Fikih menggunakan model jigsaw mempengaruhi keberhasilan atau peningkatan hasil belajar peserta didik.Berikut ini gambaran peningkatan hasil belajar peserta didik dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

4. Pembahasan

MTs Maarif 22 Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampug Tengah.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan dilapangan menyangkut hasil belajar fiqih peserta didik di Mts Maarif 22 Bangunrejo begitu rendah. Hal ini di sebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana yg di sediakan untuk pembelajaran.

Sehingga peserta didik kurang bersemangat dalam belajar. Berikut ini tabel hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan model pembelajaran koperaktif jigsaw. Tabel 1 Jadwal Perencanaan ( Siklus I )

(6)

6

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Sabtu 23 Juli 2022 Pertemuan I

- Ketentuan Thaharoh

- Macam-macam Alat thaharoh - Tata Cara berthaharoh

- tes kemampuan siklus 1

Tabel 2 hasil belajar prasiklus

No Nama Peserta Didik Nilai Ketuntasan

1 Alfin Ramadani 70 Remidial

2 Amanatun Trisna Suci E 80 Tuntas

3 Aminisyah Putri 78 Tuntas

4 Amira Khoirunnisa 85 Tuntas

5 Ara Bella Kanza Pradipta 78 Tuntas

6 Adinda Zahra 50 Remidial

7 Cerlian Adi saputra 60 Remidial

8 Daniel Rifai 70 Remidial

9 Danu Candra Ismadi 80 Tuntas

10 Devita Veranika 78 Remidial

11 Diky Irfansyah 70 Remidial

(7)

12 Galih Arya Putra 85 Tuntas

13 Jeksin Viarta 79 Tuntas

14 Lukman Hakim 74 Remidial

15 M. Faturrohman 50 Remidial

16 Nabila Pratiwi 76 Tuntas

17 Naisya Zahra 72 Remidial

18 Rafa Aditiya Pratama 74 Remidial

19 Reivan Agil Ramadhan 50 Remidial

20 Renita Eksanti 70 Remidial

21 Ricko Al Fino 72 Remidial

22 Ridho Ardiansyah 72 Remidial

23 Riski Kurniawan 74 Remidial

24 Rizka Rahma Putri 50 Remidial

25 Rudiyanto 78 Tuntas

26 Sekar Barokah 72 Tuntas

27 Sekar Suryaningrum 85 Tuntas

28 Sinta Widyawati 79 Tuntas

(8)

8

29 Syauki Akhmad Faisal 80 Tuntas

30 Syifaul Hasanah 79 Tuntas

Sumber: Buku Nilai Peserta Didik

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 terlihat nilai ulangan siswa masih rendah.

Jumlah siswa yang berhasil hanya 14 orang atau 38 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 16 orang atau 62 % dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh siswa masih rendah yakni 72.

Dari temuan nilai ulangan siswa peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas dikelas VIIA untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran koperaktif jigsaw.

1. Hasil Penelitian Siklus 1

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan satu pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan tes kemampuan memecahkan masalah akhir. Tindakan pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan mengunakan model pembelajaran koperaktif jigsaw kelas VII A MTS Maarif 22 Bangunrejodenga jumlah siswa 30. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pembelajaran Fiqih dengan mengunakan model pembelajaran koperaktif jigsaw kelas VII A MTS Maarif 22 Bangunrejo.

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun Modul Pembelajaran tentang materi Thaharoh, dengan model pembelajaran koperaktif jigsaw, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar,

Total 2170

Rata-Rata 72

Presentasi Ketuntasan 38 %

(9)

menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, dan mempersiapkan soal tes kemampuan memecahkan masalah siswa akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Adapun hasil observasi pada siklus 1 didapatakan ketika pembelajaran berlangsung yang diamati oleh peneliti. Sehingga gambaran hasil observasi dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3 hasil belajar Siklus 1

No Nama Peserta Didik Nilai Ketuntasan

1 Alfin Ramadani 70 Remidial

2 Amanatun Trisna Suci E 80 Tuntas

3 Aminisyah Putri 78 Tuntas

4 Amira Khoirunnisa 85 Tuntas

5 Ara Bella Kanza Pradipta 78 Tuntas

6 Adinda Zahra 50 Remidial

7 Cerlian Adi saputra 60 Remidial

8 Daniel Rifai 70 Remidial

9 Danu Candra Ismadi 80 Tuntas

10 Devita Veranika 78 Remidial

11 Diky Irfansyah 70 Remidial

(10)

10

12 Galih Arya Putra 85 Tuntas

13 Jeksin Viarta 79 Tuntas

14 Lukman Hakim 78 Tuntas

15 M. Faturrohman 76 Tuntas

16 Nabila Pratiwi 76 Tuntas

17 Naisya Zahra 72 Remidial

18 Rafa Aditiya Pratama 74 Tuntas

19

Reivan Agil Ramadhan

76

Tuntas

20 Renita Eksanti 70 Tuntas

21 Ricko Al Fino 72 Remidial

22 Ridho Ardiansyah 72 Remidial

23 Riski Kurniawan 74 Remidial

24 Rizka Rahma Putri 50 Remidial

25 Rudiyanto 78 Tuntas

26 Sekar Barokah 72 Tuntas

27 Sekar Suryaningrum 85 Tuntas

28 Sinta Widyawati 79 Tuntas

(11)

29 Syauki Akhmad Faisal 80 Tuntas

30 Syifaul Hasanah 79 Tuntas

Dari tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari pada kondisi awal ketika pembelajaran belum menggunkan model pembelajaran koperaktif jigsaw. Sudah ada peningkatan hasil yaitu siswa yang berhasil mendapat ketuntasan nilai sebanyak 56% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 44 % dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh siswa juga ada peningkatan yaitu 74.

Tabel 4. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I

No Indikator

Skor Nilai

1 2 3 4

1. Perhatian siswa mengikuti pembelajaran yang Disajikan melalui pembelajaran model jigsaw

v

2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui pembelajaran model jigsaw

V

3. Bertanya kepada peneliti

apabila tidak Memahami

pelajaran yang disajikan melalui pembelajaran

v

Total 2226

Rata-Rata 74

Presentasi Ketuntasan 56 %

(12)

12

model jigsaw

4. Mengerjakan tugas yang diberikan peneliti V

5. Kerjasama dalam kelompok V

6. Kemauan belajar yang tinggi v

Jumlah 15

Rata-Rata 56,5%

Dari 6 aspek kegiatan yang diamati peneliti pada siklus I, peneliti mencapai 15 skor dengan persentase 25%, sedangkan dari ke 5 aspek kegiatan siswa yang diamati, siswa mencapai 10 skor dengan persentase 50%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 terlihat bahwa aktivitas peneliti dan siswa belum baik, tetapi secara indikator kinerja hasil tersebut masih dikategorikan gagal karena belum mencapai kriteria indicator kinerja (85%). Untuk itu, peneliti melaksanakan perbaikan pada siklus II dengan menekankan pada bagian-bagian yang merupakan kesulitan bagi siswa dan juga kekurangan peneliti dalam mengkoordinasi berlangsungnya proses pembelajaran, agar terjadi peningkatan hasil belajar siswa, seperti yang diharapkan melalui model pembelajaran koperaktif jigsaw.

2. Hasil Penelitian Siklus 2

Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi Toharoh dengan menggunakan model pembelajaran koperaktif jigsaw, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan soal tes kemampuan memecahkan masalah akhir siklus II, dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Dari hasil observasi beberapa tabel di atas menggambarkan bahwa setiap siklus mengalami kenaikan. Dalam artian hasil belajar peserta didik terus mengalami peningkatan. Jika di amati pada tahap siklus 3 nilai rata-rata kognitif mengalami peningkaan dari 75 % menjadi 99%. Begitu juga dengan hasil

(13)

observasi penggunaan media audio visual dalam menganalisis ilmu fikih mengalami peningkatan dari 75,83 persen menjadi 99,80

5. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran model jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar fiqih peserta didik di MTs Maarif 22 Bangunrejo. Implementasi media audio visual dalam pembelajaran fiqih membantu meningkatkan minat belajar, pemahaman konsep, dan motivasi peserta didik. Disarankan agar guru dan sekolah lebih berfokus pada penggunaan teknologi dan media interaktif dalam mengajar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

A Nisa, Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar. Jurnal ilmiah kependidikan2017 A Nisa, Pengaruh Perhtian Orang Tua dan Minat Belajar Peserta didik Terhadap Hasil

Belajar Peserta didik Terhadap Prestasi Belajar IPS , 201

Abdul Ghani, Pengaruh Model pembelajaran dan Persepsi Tentang Matematika dan Hasil Belajar Peserta didik 337-343,2015

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Bahri dan Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar ,Jakarta: PT Firmansyah, Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar,2015 Rineka CiptaAzhar, Arsad , 2008, Media Pembelajaran ,Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Sadiman, Arief S. , M.Sc., dkk., Media Pendidikan : Pengertian dan Pemanfatannya, Jakarta : Pustekom Dikbud dan PT. Rajagrafindo Persada Iif,

Sadiman, Arief, dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers media/http://adhy14.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-media-audio-

visual.html Parta Ibeng, Pengertian Minat, Kharesteristik Menurut Para Ahli, 19 Agustus 2020

Siti Suprihatin, Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik, ISSN : 2442-9449 Vol 3.No.1(2015)73-82

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

(14)

14

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik pH dan Suhu dalam Proses Pembuatan Biogas dari Substrat Limbah Rumah Makan, Limbah Cair Tahu dan Kotoran Sapi.. Analisa Reaktor Biogas Campuran Limbah Kotoran Kambing