• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ "

Copied!
141
0
0

Teks penuh

Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA WILAYAH NASIONAL TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG PROVINSI, KABUPATEN, DAN PERKOTAAN. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah; Dan.

Tata Cara Penyusunan RTRW Provinsi 1. Persiapan

  • Pengumpulan Data dan Informasi
  • Pengolahan dan Analisis Data
  • Penyusunan Konsep RTRW Provinsi
  • Penyusunan dan Pembahasan Raperda Tentang RTRW Provinsi

Masyarakat terlibat aktif dalam penyusunan konsep RTRW Provinsi dan terjalin komunikasi yang dialogis/dua arah. Rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan KLHS hendaknya tetap dicantumkan dalam muatan rancangan peraturan daerah tentang RTRW Provinsi dalam setiap pembahasannya.

Muatan RTRW Provinsi

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi

Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi

Sistem jaringan prasarana dikembangkan untuk menunjang hubungan antar kota/perkotaan dalam satu provinsi dan memberikan pelayanan kegiatan yang mempunyai cakupan wilayah pelayanan prasarana lebih dari 1 (satu) kabupaten dan kota, meliputi: .. a) sistem jaringan transportasi darat, dapat termasuk:. sistem jaringan prasarana wilayah provinsi yang berada di bawah tanah dan di atas tanah harus tergambar pada peta rencana struktur tata ruang wilayah provinsi; Dan.

GAMBAR I. 2ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI
GAMBAR I. 2ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI

Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi

Dalam hal sebaran KP2B telah tercatat dalam RTRW Provinsi, maka peruntukan kawasan dapat digambarkan pada peta tersendiri dan ditumpangkan pada peta rencana pola tata ruang. Elemen dasar peta (batas administratif, danau, sungai, dan garis pantai) dan rencana jaringan jalan perlu direpresentasikan dalam peta rencana pola tata ruang provinsi.

Penetapan Kawasan Strategis Provinsi

Peta kawasan strategis provinsi juga harus menggambarkan batas kawasan strategis nasional yang berada dalam wilayah provinsi yang bersangkutan; Pada bagian legenda peta harus dijelaskan angle of interest pada setiap demarkasi kawasan strategis provinsi; Dan.

GAMBAR I.4ILUSTRASI PETA RENCANA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
GAMBAR I.4ILUSTRASI PETA RENCANA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi

Usulan program terpenting direncanakan dalam periode perencanaan 20 (dua puluh) tahun, dengan penjabaran rinci setiap 5 (lima) tahun. Penyusunan indikasi program utama diselaraskan dengan pentahapan rencana pembangunan daerah provinsi 5 (lima) tahunan.

Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi

Format Penyajian

Materi Teknis RTRW Provinsi terdiri atas

Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RTRW Provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang sekurang

Ketentuan Lain Penyusunan RTRW Provinsi

1 Peta orientasi Peta berskala lebih kecil (dalam hal ukuran kertas) yang menunjukkan lokasi geografis lanskap di wilayah yang lebih luas. Pengklasifikasian pemanfaatan ruang bersifat bebas tergantung pada keadaan sebenarnya (tidak serta merta mengikuti klasifikasi untuk rencana tata ruang). Apabila peta skala tidak dapat disajikan seluruhnya dalam 1 lembar kertas, maka peta disajikan dalam beberapa lembar.

Pembagian lembar penyajian peta harus mengikuti angka bujur dan lintang yang benar seperti pada peta topografi, yaitu 1°30' bujur dan 1° lintang. Setiap lembar peta memuat indeks peta dan nomor lembar peta yang menunjukkan posisi lembar peta yang diwakili di provinsi secara keseluruhan.

Penyusunan Konsep RTRW Kabupaten

Pada tataran konsep dapat dikembangkan konsep-konsep pembangunan daerah, misalnya konsep kawasan berorientasi transit (TOD area). Penyusunan konsep alternatif rencana ini didasarkan pada prinsip optimalisasi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten (ruang daratan, ruang laut, ruang udara, termasuk ruang di dalam daratan) dan memperhatikan rekomendasi perbaikan. hasil KLHS. penerapan. Peta rencana (struktur ruang, model tata ruang, dan penetapan kawasan strategis kabupaten) harus sesuai dengan prinsip peta dan dilaksanakan pada peta dasar yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.

Penyusunan konsep RTRW Kabupaten secara aktif melibatkan masyarakat dan bersifat dialogis/komunikasi dua arah. Dialog dilakukan antara lain melalui konsultasi publik, lokakarya, FGD, seminar, dan bentuk komunikasi dua arah lainnya. Konsultasi publik dilakukan minimal 2 (dua) kali yang masing-masing dituangkan dalam berita acara dengan melibatkan perguruan tinggi, pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Penyusunan dan Pembahasan Raperda Tentang RTRW Kabupaten

Muatan RTRW Kabupaten

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten

Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) merupakan kawasan perkotaan yang diperuntukkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. 4) pedagang kaki lima yang berada di wilayah kecamatan; dan/atau. Sistem jaringan prasarana dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten dan melayani kegiatan yang mencakup wilayah pelayanan prasarana di tingkat kabupaten, meliputi: .. a) Sistem jaringan transportasi darat, dapat meliputi:. Aturan ini akan dituangkan dalam ketentuan umum rencana zonasi. a) Jaringan infrastruktur migas dapat meliputi:

Sumber-sumber air yang berada dalam wilayah kabupaten tersebut, apabila diperlukan, dapat diuraikan dalam peta rencana tata ruang wilayah kabupaten. Rencana struktur ruang wilayah nasional dan rencana struktur ruang wilayah provinsi dalam wilayah kabupaten harus dituangkan dalam peta rencana struktur ruang wilayah kabupaten; Apabila diperlukan, setiap isi peta rencana tata ruang wilayah kabupaten dapat diuraikan dalam peta tersendiri (peta per sistem);

sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten yang berada di bawah tanah dan di atas permukaan tanah harus diuraikan dalam peta rencana tata ruang wilayah kabupaten; Dan.

GAMBAR II.2 ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN
GAMBAR II.2 ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN

Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten

Bagi kawasan rawan bencana yang tidak ditetapkan sebagai kawasan lindung, akan ditumpangkan pada rencana pola tata ruang lainnya yang dilengkapi dengan jalur dan ruangan evakuasi bencana dan akan diuraikan dalam peta tersendiri. Dalam hal sebaran KP2B masuk dalam RTR Kabupaten, peruntukan kawasan dapat diuraikan dalam peta tersendiri dan dilapis dengan peta rencana pola tata ruang. Kawasan penangkapan ikan dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa terminal khusus penangkapan ikan (pelabuhan) dan tempat pelelangan ikan.

Dalam rencana tata ruang kawasan peruntukan budidaya dapat ditetapkan kawasan yang dapat digambarkan dengan skala 1:50.000 sesuai kebutuhan, yang dapat berupa: kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan pendidikan, kawasan olah raga, kawasan kesehatan, kawasan ibadah, kawasan transportasi dan/atau kawasan sumber air. Digambarkan pada beberapa lembar peta dengan ketelitian peta minimal 1:50.000 yang disusun secara teratur menurut Indeks Peta Topografi Indonesia (RBI) atau menurut peraturan instansi yang berwenang di bidang pemetaan dan data geospasial; Elemen dasar peta (batas administratif, danau, sungai, dan garis pantai) perlu ditampilkan pada rencana jaringan jalan;

Kawasan lindung dan kawasan budidaya yang tidak dapat dipetakan dalam bentuk batas karena luasnya terlalu kecil digambarkan dalam bentuk simbolik dan tetap dijelaskan dalam isi RTRW Kabupaten;

GAMBAR II.3ILUSTRASI PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN
GAMBAR II.3ILUSTRASI PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten

Batas kawasan strategis harus dipetakan pada satu lembar kertas yang menggambarkan wilayah kabupaten secara keseluruhan dengan skala peta paling sedikit 1:50.000; Peta kawasan strategis kabupaten juga harus menggambarkan batas kawasan strategis nasional dan/atau provinsi yang berada dalam wilayah kabupaten yang bersangkutan; Pada bagian penjelasan peta harus dijelaskan point of interest setiap penetapan kawasan strategis kawasan bupati; Dan.

Contoh gambaran lebih jelas mengenai gambaran (legenda) rencana penetapan kawasan strategis kabupaten dapat dilihat pada halaman berikutnya.

GAMBAR II.4ILUSTRASI PETA RENCANA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
GAMBAR II.4ILUSTRASI PETA RENCANA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten

Pelaksana program utama meliputi pemerintah (sesuai kewenangan masing-masing pemerintah) dan dapat melibatkan pihak swasta dan masyarakat. Penyusunan spesifikasi program pokok disesuaikan dengan pentahapan 5 (lima) tahun rencana pembangunan daerah bupati.

Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten

Buku Rencana yang disajikan dalam format A4 paling sedikit memuat pendahuluan (dasar hukum, profil daerah, isu-isu strategis, peta terkait profil daerah); tujuan; kebijakan; dan strategi pembangunan daerah; rencana struktur ruang; rencana pola tata ruang; zonasi strategis; peraturan pemanfaatan ruang; dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang; Dan. Album peta yang disajikan dengan ketelitian skala minimal 1:50.000 dicetak pada kertas ukuran A1 dan dilengkapi peta digital mengikuti ketentuan sistem informasi geografis (SIG) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Ketentuan Lain Penyusunan RTRW Kabupaten

Dalam hal pemerintah kabupaten mengembangkan konsep TOD, maka konsep tersebut harus diintegrasikan ke dalam rencana struktur fisik, rencana pola fisik, dan ketentuan umum peraturan zonasi. Raperda yang merupakan rumusan pasal demi pasal dari buku rencana sebagaimana dimaksud pada angka 1.b; Dan. Lampiran yang terdiri atas peta rencana struktur geografis, peta rencana pola geografis dan peta penentuan kawasan strategis kabupaten serta tabel rincian program utama.

Peta Profil Tata Ruang Wilayah Kabupaten

  • Peta Batas Administrasi
  • Peta Tutupan Lahan
  • Peta Rawan Bencana
  • Peta Sebaran Penduduk
  • Peta Rencana Sistem Prasarana
  • Peta Penetapan Kawasan Strategis

Pendistribusian lembar penyajian peta hendaknya mengikuti angka bujur dan lintang geografis yang berurutan, sebagaimana halnya pada peta topografi bumi; Setiap lebar peta harus memuat indeks peta dan nomor lembar peta yang menunjukkan posisi lembar peta yang disajikan pada wilayah kabupaten secara keseluruhan;

Tata Cara Penyusunan RTRW Kota 1. Persiapan

Penyusunan Konsep RTRW Kota

Penyusunan rancangan alternatif rencana ini didasarkan pada prinsip optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan perkotaan (ruang darat, ruang laut, ruang udara termasuk ruang di dalam bumi) dan memperhatikan rekomendasi perbaikan tata ruang. hasil pelaksanaan KLHS. Peta perencanaan (struktur ruang, pola ruang, dan penetapan kawasan strategis perkotaan) harus memperhatikan prinsip pemetaan dan disusun berdasarkan peta dasar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Kegiatan pengembangan konsep RTRW Kota secara aktif melibatkan masyarakat dan bersifat dialogis/komunikasi dua arah.

Penyusunan dan Pembahasan Raperda Tentang RTRW Kota

Rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan KLHS tetap harus diperhatikan dalam isi rancangan peraturan daerah RTRW kota dalam setiap pembahasannya.

GAMBAR III. 1
GAMBAR III. 1

Muatan RTRW Kota

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kota

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota

Sistem jaringan prasarana dikembangkan untuk integrasi kawasan perkotaan dan penyediaan kegiatan yang mencakup wilayah pelayanan prasarana perkotaan, meliputi: .. a) sistem jaringan transportasi darat dapat meliputi:. Sistem jaringan transportasi darat dapat berada di permukaan bumi, di dalam bumi dan di atas bumi. Aturan ini akan dituangkan dalam ketentuan umum peraturan zonasi: a) jaringan infrastruktur minyak dan gas bumi, meliputi:

Apabila diperlukan, indikasi sumber air yang terletak di wilayah kota dapat digambarkan pada peta struktur ruang wilayah kota. Sistem jaringan prasarana dapat dipadukan dengan sistem jaringan jalan raya, baik di atas tanah maupun di bawah tanah, serta dapat dikelola oleh pemerintah kota. Apabila diperlukan, setiap isi kartografi rencana struktur ruang kawasan perkotaan dapat digambarkan pada peta tersendiri (peta per sistem);

Sistem jaringan prasarana kawasan perkotaan, baik di dalam maupun di atas tanah, harus ditunjukkan dalam rencana tata ruang kawasan perkotaan; Dan.

GAMBAR III. 2ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA
GAMBAR III. 2ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA

RencanaPola Ruang Wilayah Kota

Bagi kawasan rawan bencana yang tidak ditetapkan sebagai kawasan lindung, maka akan tumpang tindih dengan rencana pola tata ruang lainnya yang akan ditampilkan pada peta tersendiri. Dalam hal sebaran KP2B telah tercatat dalam RTR Kota, maka peruntukan kawasan dapat diuraikan dalam peta tersendiri dan ditumpangkan pada peta rencana pola tata ruang. Elemen dasar peta (batas administratif, danau, sungai, dan garis pantai) dan rencana jaringan jalan perlu direpresentasikan pada peta rencana pola tata ruang kawasan perkotaan.

GAMBAR III. 3ILUSTRASI PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KOTA
GAMBAR III. 3ILUSTRASI PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KOTA

PenetapanKawasan Strategis Wilayah Kota

Orientasi kawasan strategis harus dipetakan pada satu lembar kertas yang menggambarkan kawasan kota secara keseluruhan dengan skala peta minimal 1:25.000; Peta kawasan strategis kota juga harus menggambarkan batas kawasan strategis nasional dan/atau provinsi yang berada dalam wilayah kota yang bersangkutan;

GAMBAR III. 4ILUSTRASI PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS DI WILAYAH KOTA
GAMBAR III. 4ILUSTRASI PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS DI WILAYAH KOTA

ArahanPemanfaatan Ruang Wilayah Kota

Penyusunan luaran program utama disesuaikan dengan rencana pembangunan wilayah perkotaan periode fase 5 (lima) tahunan. Contoh indikasi program utama dalam penyusunan rencana tata ruang kota, sebagaimana tercantum pada tabel III.1 pedoman ini.

TABEL III.1
TABEL III.1

Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

Materi Teknis RTRW Kota, terdiri atas

Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RTRW Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

Ketentuan Lain Penyusunan RTRW Kota

Peta orientasi Peta skala kecil (sesuai ukuran kertas) yang menunjukkan letak geografis kota-kota dalam wilayah yang lebih luas.

Gambar

GAMBAR I. 2ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI
GAMBAR I.4ILUSTRASI PETA RENCANA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
GAMBAR II. 1
GAMBAR II.2 ILUSTRASI PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis (overlay) Peta Rentan Longsor dengan Peta Penggunaan Lahan menghasilkan 3 klasifikasi rentan longsor berdasarkan Penggunaan Lahan yaitu