• Tidak ada hasil yang ditemukan

daftar isi - Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "daftar isi - Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

11 Tabel 2-10 Jenis tutupan lahan Danau Salingka Singkarak 11 Tabel 4-1 Perkembangan tingkat kelulusan dan tingkat kelanjutan Kabupaten Solok tahun 2011-. Perubahan iklim telah menjadi fenomena yang sering diperbincangkan oleh masyarakat manapun, dengan Kabupaten Solok yang berada di wilayah khatulistiwa menghadapi dampak perubahan iklim, baik kondisi yang disebabkan oleh perubahan curah hujan maupun suhu. Pada tahun 2015, laju perekonomian Kabupaten Solok mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014, dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan pergudangan yaitu sebesar 10,06%.

Pada tahun 2014 persentase keluarga miskin dan mampu I di Kabupaten Solok sebesar 28,55%, angka ini menurun dibandingkan kondisi tahun 2013. Sedangkan jika dilihat dari indikator kemiskinan, perkembangan kemiskinan di Kabupaten Solok dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 ditunjukkan pada tabel berikut. Dengan semakin banyaknya penduduk yang hidup di atas garis kemiskinan menandakan bahwa penduduk miskin di Kabupaten Solok terus mengalami penurunan.

Angka harapan hidup ini dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa kualitas kesehatan penduduk Kabupaten Solok terus meningkat dari waktu ke waktu selama lima tahun terakhir.

Gambar 2-1  Peta Topografi Kabupaten Solok
Gambar 2-1 Peta Topografi Kabupaten Solok

DANAU SINGKARAK .1 Letak Geografis

Hidrologi

Proses pembentukan Danau Singkarak yang unik ini menjadikan Danau Singkarak sebagai warisan geologi yang menarik untuk dipelajari. Karena sejarah Danau Singkarak meninggalkan peninggalan berupa jejak tektonik seperti cermin patahan, alur sungai, perubahan batuan dan masih banyak lagi.

Potensi dan Pemanfaaan

Sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik;

Tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna;

Sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya (rumah tangga, industri, pertanian dan perikanan);

Tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau sumber air bawah tanah;

Memelihara iklim mikro, karena dapat mempengaruhi kelembaban dan tingkat curah hujan setempat;

Sebagai sarana transportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat yang lainnya;

Sebagai penghasil energi listrik melalui PLTA Singkarak dengan kapasitas pembangkit 175 MW;

Sebagai sarana rekreasi dan objek pariwisata; dan

Selain tempat wisata, Danau Singkarak juga digunakan sebagai tempat olah raga (sport tourism) dan berbagai event nasional dan internasional telah digelar di kawasan

Potensi sumberdaya wisata yang dimiliki Danau Singkarak antara lain perairan, ikan, dan keindahan alam diperkirakan cukup tinggi, sehingga Danau Singkarak dapat dikembangkan sebagai alternatif pemanfaatan wisata berkelanjutan. Danau Singkarak memiliki potensi plasma nutfah ikan bilih yang cukup besar dan satu-satunya di dunia serta hidupnya terbatas di kawasan tersebut.

KAWASAN SALINGKA DANAU SINGKARAK

Nelayan petani di Danau Singkarak adalah nelayan berumur 15-70 tahun, komposisi terbesar adalah nelayan petani berumur 26-50 tahun (74%). Hal ini menggambarkan bahwa usia pembudidaya ikan tergolong usia produktif yang artinya usia muda pada umumnya relatif lebih ekonomis dan aktif dalam mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tabel 2-9  Wilayah kecamatan pada setiap kabupaten yang masuk dalam kawasan danau singkarak  No
Tabel 2-9 Wilayah kecamatan pada setiap kabupaten yang masuk dalam kawasan danau singkarak No

PERUBAHAN IKLIM HISTORIS

Berdasarkan data historis yang ditunjukkan pada Gambar 3-2, suhu udara di Kabupaten Solok mengalami kenaikan sebesar 13% selama seratus tahun terakhir dan sempat mengalami penurunan suhu udara (tren suhu dingin) yaitu sekitar tahun 1980-an, namun kemudian naik kembali. 1980 sampai sekarang. Dalam periode seratus tahun tersebut terjadi dua kali puncak panas, yaitu pada Januari 1920 dan Januari 2000. Sebagian besar responden (98%) menyatakan bahwa pola curah hujan berubah menjadi tidak teratur, semakin tinggi intensitasnya, tetapi durasinya semakin pendek.

PROYEKSI IKLIM MASA DEPAN

  • Suhu Udara
  • Curah Hujan
  • Indikator Kerentanan Tingkat Keterpaparan, Topografi
  • Tingkat Kerentanan Kabupaten Solok
  • Tingkat Kerentanan Salingka Danau Singkarak

Namun kondisi ini juga memiliki potensi bencana iklim yang tinggi seperti tanah longsor, banjir, yang terlihat dari tingginya frekuensi longsor di beberapa wilayah di Kabupaten Solok, terutama di wilayah dengan kemiringan lereng yang curam. Adaptasi, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, baik di tingkat SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, indikator angka putus sekolah di Kabupaten Solok terus menurun. Kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Solok, sehingga beberapa kegiatan dilakukan untuk menekan angka tersebut pada tahun 2015.

Transportasi di Kabupaten Solok sangat padat karena Kabupaten Solok dilintasi oleh sebuah trayek Gambar 4-3 Budidaya ikan dengan keramba jaring. Selain itu Kabupaten Solok berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Perhitungan kerentanan Kabupaten Solok menggunakan 10 indikator yang merepresentasikan keterpaparan dan sensitivitas, serta 10 indikator yang merepresentasikan kapasitas adaptif.

Kabupaten Solok merupakan kabupaten dengan tingkat kerentanan sedang, dengan hampir 59% nagari (desa) atau sebanyak 43 nagari masuk dalam kategori sedang. Secara ekonomi, laju perekonomian Kabupaten Solok pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014, dimana laju pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh sektor transportasi. Sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk Kabupaten Solok di sektor pertanian yang mendekati 70% menjadikan kondisi daerah tersebut sangat bergantung pada sumber daya air untuk pertanian sehingga perubahan iklim yang akan terjadi dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi perekonomian. sektor agrikultur.

Kawasan Danau Singkarak merupakan bagian dari Kabupaten Solok, dimana terdapat 36 nagari di sekitar Danau Singkarak dengan 3 kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten Tanah Datar dan 3 kecamatan yang termasuk dalam Kabupaten Solok. Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah di Indonesia yang berpotensi rawan bencana alam seperti gunung meletus, banjir, tanah longsor, gempa bumi. Garis patahan aktif di Kabupaten Solok melintang dari Kecamatan Pantai Cermin ke arah Utara dan melewati Kecamatan Lembah Gumanti, Danau Diatas – Kecamatan Danau Di Bawah.

Subbab ini menganalisis deret hari basah (RX5DAY) dan deret hari kering (DHK) Danau Salingka Singkarak Kabupaten Solok. Hasil perhitungan data ekstrim basah dan kekeringan ekstrim dari data keluaran curah hujan CHIRP dan model Regcm4 dengan skenario RCP 4.5, serta pengaruh ketinggian tempat perpotongan kawasan danau Singkarak Kabupaten Solok menjadi sangat basah dan kekeringan ekstrim tingkat ancaman seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5-2 daerah dengan kemungkinan peningkatan iklim ekstrim. Berdasarkan hasil perbandingan data curah hujan saat ini dan yang akan datang, terdapat peningkatan peluang curah hujan yang melewati ambang batas ekstrim basah dan ekstrim kering di masa yang akan datang, dengan kemungkinan melewati ambang batas ekstrim basah terjadi lebih banyak. di kawasan selatan Danau Salingka Singkarak, Kabupaten Solok.

Dengan asumsi tidak ada perubahan tingkat kerentanan, tingkat risiko iklim di Salingka Danau Singkarak Kabupaten Solok akan meningkat di masa mendatang (periode 2011-2040 dalam skenario RCP 4.5), peningkatan akan terjadi pada iklim kering ekstrim (selengkapnya di bawah) dan iklim basah ekstrim (atas) seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3-3   Tren  suhu  udara  rata-rata  dan  proyeksi  kedepan  menggunakan  skenario  RCP-4.5  dan  RCP-8.5
Gambar 3-3 Tren suhu udara rata-rata dan proyeksi kedepan menggunakan skenario RCP-4.5 dan RCP-8.5

PRIORITISASI LOKASI PELAKSANAAN PROGRAM/AKSI ADAPTASI Dalam penyusunan program dan aksi adaptasi perubahan iklim, kajian kerentanan dan resiko

Hasil gabungan dari peta prioritas lokasi, peta kemantapan lereng, peta lahan kritis dan peta rencana tata ruang akan menghasilkan 5 kelompok nagari/desa berdasarkan tinggi rendahnya skor keseluruhan. Kelompok pertama atau disebut juga nagari yang harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan aksi, terdiri dari 2 nagari dari 2 kecamatan dengan tingkat kemantapan lereng dan kondisi tanah kritis yang tinggi (Tabel 7-2). Berdasarkan hasil tersebut, nagari Saniang Baka (kecamatan X Koto Singkarak) dan nagari Kuncia (kecamatan X Koto Diatas) merupakan wilayah yang harus mendapat perhatian utama dalam pelaksanaan program dan aksi adaptasi.

Gambar 7-3   Peta yang digunakan dalam penentuan lokasi prioritas Prioritas Resiko Iklim (kiri atas),  Kestabilan  Lereng  (kiri  tengah),  Lahan  Kritis  (kanan  atas),  Penggunaan  Lahan  2013  (kiri bawah) dan Rencana Tata Ruang (kanan bawah)
Gambar 7-3 Peta yang digunakan dalam penentuan lokasi prioritas Prioritas Resiko Iklim (kiri atas), Kestabilan Lereng (kiri tengah), Lahan Kritis (kanan atas), Penggunaan Lahan 2013 (kiri bawah) dan Rencana Tata Ruang (kanan bawah)

PENETAPAN PRIORITISASI BENTUK PROGRAM/AKSI ADAPTASI Penentuan program dan aksi adaptasi prioritas merupakan langkah berikutnya dari tahapan

Program dan aksi adaptasi yang disiapkan untuk Danau Salingka Singkarak dilakukan oleh RESTRA Kabupaten Solok, beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (LKPU). Berdasarkan 234 program/aksi di RESTRA 16 SKPD Kabupaten Solok (lampiran 1), terpilih 46 program/aksi prioritas yang termasuk dalam kategori “Tinggi”. Program/aksi adaptasi perubahan iklim yang masuk dalam kategori teratas adalah program/aksi yang lebih memperhatikan aspek pembangunan dan juga dapat diimplementasikan dalam mengatasi kerentanan dan dampak perubahan iklim.

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pengembangan industri kecil dan menengah untuk memperkuat jaringan klaster dan Program Pengembangan Kewirausahaan. Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata Program pengembangan kemitraan Pengembangan sumber daya manusia di bidang kebudayaan dan kerjasama. Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Hama Kegiatan Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Kegiatan Palawija Pengembangan Areal Pertanian Organik.

Gambar 7-4   Flow chart dalam penentuan program dan aksi adaptasi perubahan iklim  Berdasarkan  gambar  diatas,  tahapan  terakhir  dalam  penentuan  program  dan  aksi  prioritas  adalah dengan mengkombinasikan skor dari hubungan dengan adaptasi perubahan
Gambar 7-4 Flow chart dalam penentuan program dan aksi adaptasi perubahan iklim Berdasarkan gambar diatas, tahapan terakhir dalam penentuan program dan aksi prioritas adalah dengan mengkombinasikan skor dari hubungan dengan adaptasi perubahan

GAP ANALISIS

Prioritas lokasi dan hasil prioritisasi dari sub bab sebelumnya digunakan sebagai acuan dalam menentukan rencana aksi kawasan di Sambungan Danau Singkarak Kabupaten Solok, dimana langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas tindakan sesuai dengan kondisi di kawasan tersebut. . Tabel di bawah ini mencantumkan program dan tindakan yang dapat dilakukan untuk pengembangan Nagari Saniang Baka, kecamatan X Koto di atas, serta untuk mengurangi tingkat kerentanan (menjadi kategori sangat tinggi). Dapat juga dilihat bagaimana kegiatan aksi yang dipilih merupakan bagian dari kegiatan yang dapat dilakukan oleh lebih dari 1 SKPD, atau dapat dikatakan bahwa kegiatan aksi prioritas tersebut dapat dilakukan dengan kontribusi dari beberapa SKPD terkait.

Nagari Saniang Baka yang sebagian besar merupakan lahan terdegradasi dengan lahan pertanian dan perkebunan yang luas (lihat Tabel 7-2), akan sangat membutuhkan kegiatan yang menanam baik tanaman semusim maupun tahunan. Selain itu, sebagian masyarakat Nagari Saniang Baka yang berdekatan dengan Danau Singkarak menjadikan nelayan atau budidaya ikan sebagai salah satu sumber pendapatannya. Namun kurangnya inisiatif dalam mengolah ikan ini, khususnya ikan bilih, salah satu ciri khas Danau Singkarak, menentukan harga jual ikan tersebut.

Penandatanganan Paris Agreement oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya menandakan bahwa Indonesia ikut serta dalam memerangi perubahan iklim, hal tersebut juga menggambarkan pentingnya perlindungan lingkungan sebagaimana tertuang dalam UU No. 16 Tahun 2016 tentang Ratifikasi Perjanjian Paris. Konvensi Kerangka Kerja Nasional PBB tentang Perubahan Iklim (Perjanjian Paris tentang Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). Dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan adaptasi dan mitigasi dalam rangka pembangunan berkelanjutan, menjadi salah satu aturan bagi pemerintah pusat atau daerah untuk menyiapkan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim dalam bentuk dokumen. , baik nasional maupun daerah. Dalam undang-undang no. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan salah satu landasan yang mengatur pembangunan berkelanjutan, melalui pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif yang memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan memiliki menjadi dasar dan termasuk dalam pembangunan daerah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Iklim, yang menyepakati bahwa penyusunan dan pelaksanaan rencana adaptasi dapat meningkatkan daya adaptasi, memperkuat ketahanan dan mengurangi kerentanan terhadap iklim. perubahan, serta dapat memberikan kontribusi penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dalam konteks yang lebih luas. Sehingga dokumen RAN/RAD harus memuat pembahasan seputar tingkat kerentanan, risiko iklim dan penetapan program/aksi yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan ketahanan suatu wilayah. Dokumen ini juga akan menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) sehingga pemerintah daerah dapat menentukan program/aksi mana yang harus diprioritaskan dan penyesuaian anggaran yang diperlukan.

Berdasarkan informasi di atas, terlihat bahwa semua instansi, mulai dari tingkat pusat hingga yang paling bawah, memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan meningkatkan kemampuan daerah dalam menghadapi perubahan iklim. Karena selama ini semua program/aksi yang telah diupayakan oleh pemerintah dalam menjaga lingkungan khususnya di kawasan Danau Singkarak masih bersifat sporadis, terkadang sering terjadi bentrok antar instansi dan lembaga sehingga menimbulkan dampak dari kegiatan tersebut terhadap lingkungan dan lingkungan. masyarakat. menjadi kurang optimal.

Gambar

Tabel 2-6  Perkembangan indikator pendidikan Kabupaten Solok
Tabel 2-7  Perkembangan indikator kesehatan kabupaten Solok
Gambar 2-4   Peta kawasan Danau Singkarak
Tabel 2-9  Wilayah kecamatan pada setiap kabupaten yang masuk dalam kawasan danau singkarak  No
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang diberi pengetahuan sbb: Seseorang berkonsultasi pada sistem pakar untuk mengetahui apakah terkena penyakit jantung koroner atau tidak.. Sistem pakar mempunyai basis pengetahuan